Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 8 (Part 4)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 8
(Part 4)
Ma Ri dan Choong Shik datang lagi ke paranormal.Ma Ri mengembalikan jimat itu.
Peramal berteriak dan memukul meja,”kau tidak bisa mendapatkan kembali uangmu! Apa yang akan kau lakukan dengan konsekuensi dari mantera tersebut?
Ma Ri berkata,”kalau begitu tuliskan sesuatu yang lain.
Peramal menjawab,”untuk melakukan itu…! Tambahkan 30.000 won.
Ma Ri berkata,”kali ini…buatlah agar meskipun mereka saling menempel, mereka tidak akan pernah saling menyukai.
Peramal menjawab,”baik! Dan aku anak muda, pergilah di balik pintu dan lakukan tugasmu.
Choong Shik menatap Ma Ri. 
Sebelum peramal mengambil mangkok itu, Choong Shik sudah terlebih dulu mengambilnya dan mengisinya sendiri dengan beras. Saat akan berdiri, Ma Ri memegang lengannya.
Ma Ri berkata,”jangan dia! Dia tidak polos.
Choong Shik merajuk,”sudah ku katakan bukan, Ma Ri! Benda-benda itu…milik ayahku. Aku polos seperti kertas putih yang suci.
Peramal berkonsentrasi dan mendobrak meja,”aku rasa dia benar! Pergilah menerima inti sarimu!
Choong Shik berkata,”kau memang bijak. Ma Ri, aku melakukan ini untukmu.
Ma Ri memberi isyarat untuk pergi. Choong Shik pergi ke balik pintu.
Peramal bertanya,”apa yang kau inginkan…adalah memisahkan pria dan wanita yang mungkin bahkan saling mencintai?! Benar begitu?
Ma Ri menjawab,”meskipun jika mereka menikah, buatlah agar mereka tidak pernah saling menyukai. Ini harus berhasil.
Se Young menemui Ibu Yoon Jae.
Se Young berkata,”meskipun Yoon Jae sudah menikah, aku ingin tetap bertemu dengan bibi. Saat Dokter Seo masuk, tolong perkenalkan dia padaku. Bukan karena dia adalah ayahnya Yoon Jae. Aku melihat beliau sebagai seorang dokter, dan menantikan pertemuan dengannya.
Ibu Yoon Jae menjawab,”ayahnya Yoon Jae mengatakan dia tidak bisa masuk sekarang. Tapi aku penasaran apa mereka tetap akan mempercepat pernikahan?!
Se Young melihat buku MIRACLE dan membuka halaman depannya saja.
Se Young bertanya,”buku ini dimiliki juga oleh Yoon Jae. Apa ini buku dongeng terkenal?
Ibu Yoon jae menjawab,”ini buku yang belum diterbitkan. Demi untuk memperingati seseorang, ayahnya Yoon Jae menulis buku ini.
Se Young terkejut,”Dokter Seo menulis ini?
Ibu Yoon Jae menjawan sambil tersenyum,”iya! Ayahnya Yoon Jae menggambar gambar itu saat Yoon Jae  masih kecil.
Se Young memberikan buku itu dan bertanya,”mengenai apa ceritanya?
Ibu Yoon Jae memegangnya dan menjawab,”ini tentang satu orang anak yang menyelamatkan anak lain, yang kemudian anak tersebut kembali menyelamatkan anak lain lagi.
Di kamar Yoon Kyung, terlihat dompet Kyung Joon dengan gambar angel yang sama dengan milik Ibu Yoon Jae.
(Apakah anak lain yang dimaksud itu adalah Kyung Joon? Ada hubungan apa antara Kyung Joon dengan Seo Yoon Jae? Mengapa jiwa mereka bisa tertukar? Masih teka-teki!!)
Ibu dan ayah membongkar pakaian untuk dipakai mereka dalam pernikahan Da Ran tahun kemarin.
Mereka terlihat sangat bahagia.
Ibu berkata,”syukurlah kita tidak membuang ini tahun lalu. Ini sangat elegan.
Ma Ri sendiri sedang memakaikan parfum ke badannya. Ma Ri memakai gaun putih yang cantik.
Choong Shik yang melihatnya bingung,”Ma Ri! Kau benar-benar akan mengenakan itu ke pernikahan noona-ku?
Ma Ri mengangguk yakin,pastinya!
Choong Shik berkata,”hah?! Itu…bukan hal yang tepat dilakukan pada mempelai, bukan begitu? Kalau kau memakai gaun seperti ini, kau bisa lebih bersinar dari mempelai wanitanya.
Ma Ri menjawab,”itulah yang kuincar! Aku akan mengenakan ini dan menempel disisinya.
Choong Shik berkata,”tapi kalau kau melakukan itu, akan jadi trelihat ada 2 mempelai pengantin dan 1 mempelai pria?!
Ma Ri tersenyum lebar,”itulah maksudku!
Da Ran dan Yoon Kyung duduk di meja ruang makan di rumah Kyung Joon.
Da Ran menaruh bir di depannya, sedangkan orange juice di depan Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”besok adalah harinya, Kang Kyung Joon! Hari dimana kau menjadi orang dewasa. Aku yang akan membuka sendiri kaleng ini untukmu.
Da Ran menaruh bir itu di depan Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”kita bisa membukanya sekarang.
Da Ran menolak,”tidak, tidak boleh! Ini adalah….tanda yang membedakan kita dalam hubungan ini. Aku boleh minum ini, kau tidak boleh.
Da Ran menaruh tangannya di tengah kedua minuman itu.
Da Ran melanjutkan,”Kita jangan pernah lupakan itu. Kita jangan pernah lupakan garis batas ini dan menegakkannya.
Yoon Kyung menjawab,”baik! Kalau aku tidak kembali ke diriki sendiri sampai kaleng ini dibuka, maka ayo kita buka ini dan minum sama-sama. Kemudian pergi ke jalan kita masing-masing seperti orang dewasa.
Da Ra mengangguk. Yoon Kyung memberikan bir pada Da Ran, sedangkan Yoon Kyung mengambil orange juice. Mereka lalu tos dan meminumnya.
Di rumah Da Ran, diantara batu keluarga Gil, dipasanga foto pernikahan Da Ran dan Yoon Kyung.
(Cuma sayang pesta pernikahannya tak diperlihatkan! Padahal aku pengen liat gaun yang dipakai oleh Da Ran saat berjalan di pelaminan bersama Yoon Kyung. Sayang sekali… Da Ran pasti cantik, seperti di Smile,You!)

Di jalan raya, Yoon Kyung mengantar Da Ran ke bandara di saat bulan madu, memakai mobil pengantin mereka. Da Ran akan ke Cina. Da Ran sendiri asyik melihat buku panduan pariwisata ke Cina
Yoon Kyung bertanya,”Gil Da Ran! Apa kau senang pergi ke Cina sendirian dengan waktu cuti yang kau ambil untuk bulan madu?
Da Ran menjawab,”cobalah pergi kerja sendiri. Mendapatkan libur 4 hari bukan hal mudah. Apa yang akan kau lakukan?
Yoon Kyung menjawab,”aku hanya akan mengurus diriku sendiri.
Da Ran bertnya,”kau tidak pergi darmawisata tahun lalu. Kyungjoo benar-benar indah. Kenapa kau tidak pergi ke sana setelah mengantarku? Tapi karena kita seharusnya bulan madu, kau tidak boleh tertangkap sendirian.
Yoon Kyung kesal,”lupakan saja! Pastikan saja kau kabur kalau melihat seseorang yang kau kenal di Cina.
Da Ran berteriak,”kota terlarang kedengarannya menyenangkan. Aku sudah ingin mencoba santapan mereka juga.
Da Ran belajar beberapa kata bahasa Cina,”apa kabar? iya! Iya!
Yoon Kyung mencibirnya.
Mereka sampai di depan bandara. Da Ran dan Yoon Kyung turun dari mobil.
Da Ran berkata,”terima kasih. Aku akan mengambil foto Tembok Besar Cina untuk dibawa pulang. Aku berangkat!
Da Ran pergi.
Yoon Kyung berkata,”sampai akhir dia tidak memintaku untuk pergi bersamanya.
Yoon Kyung masuk ke mobil dan melihat paspor Da Ran tertinggal.
Yoon Kyung berteriak dan keluar dari mobil dan berteriak,”Gil Da Ran! Gil Da Ran?! Gil Da Ran?!
Lalu Yoon Kyung menyeringai,”Oh, Gil Da Ran…kurasa ada yang tidak punya kesempatan mengatakan “Ni Hao Ma” [Ni Hao Ma dalam bahasa Cina, artinya “Apa kabar].
Di dalam bandara Da Ran ingat lalu mencari-cari di dalam tasnya tapi tidak menemukannya. Da Ran mengambil ponsel dan telp Yoon Kyung yang sedang duduk bersadar di dalam mobil.
Yoon Kyung duduk dan menyeringai,”hey, ada apa?
Da Ran bertanya,”sepertinya passport dan tiket pesawatku tertinggal di mobil. Periksa apakah ada di situ?
Yoon Kyung balik tanya,”passport? Tunggu sebentar. Aku sedang mengemudi sekarang. Passport. Coba kulihat. Passport?! Ini dia
Padahal sudah Yoon Kyung pegang.
Da Ran bertanya,”ada disitu? Kalau begitu kembalilah ke bandara secepatnya dengan itu. Cepat!
Yoon Kyung menjawab,”tapi aku sudah lumayan jauh. Pokoknya aku akan mencoba untuk sampai di sana secepat mungkin.
Da Ran berkata,”baik. Kau harus cepat-cepat. Yang cepat!
Yoon Kyung berkata,”baik!
Yoon Kyung melempar passport dan tiket itu lalu bersandar di kursi jok kemudian bersenandung. Hahahaha…
Da Ran melihat pesawatnya sudah lepas landas. Da Ran lemas dan manyun. Yoon Kyung tak jauh berdiri darinya sambil membawa passport dan tiketnya.
Yoon Kyung tersenyum lebar dan kipas-kipas pake passport itu,”Guru Gil! Apa aku terlambat?
Da Ran menatapnya dan mengangguk pelan.
Yoon Kyung mengajak Da Ran makan mie Cina. Da Ran memakannya dengan manyun. Yoon Kyung mengambilkannya tisu.
Yoon Kyung bertanya,”kau sudah banyak berlatih bahasa Cina juga. Kau bahkan tidak bisa mengatakan “Ni Hao Ma” sekalipun. Apa yang akan kau lakukan?
Da Ran menatapnya tajam.
Yoon Kyung bertanya,”koki disana kelihatannya orang Cina. Kau mau ngobrol bersamanya?
Da Ran menjawab lesu,”aku ingin makan santapan Beijing.
Yoon Kyung berkata,”makan makanan Cina saja sesukamu. Makan yang banyak.
Da Ran makan dengan manyun.
Yoon Kyung bertanya,:kau kecewa sekali karena tidak bisa melakukan perjalanan?
Da Ran menjawab,”tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Ayo kita pulang.
Yoon Kyung berkata,”tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Ayo kita melakukan perjalanan.
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung berkata,”lupakan liburan dan darmawisata kelas. Kita akan pergi bulan madu.
Da Ran bengong, sedangkan Yoon Kyung tersenyum.
Ibu Yoon Jae telp suaminya di Amerika
Ibu Yoon Jae kesal,”Yoon Jae melangsungkan pernikahannya. Seperti biasanya, kau benar-benar tidak sensitif mengenai Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae menjawab,”bukan seperti itu. Sesuatu yang penting terjadi sehingga aku harus memeriksanya.
Ibu Yoon Jae bertanya kesal,”apa lagi yang lebih penting dari putramu?
Ayah Yoon Jae menjawab,”anak itu! Aku mendengar ibu-nya meninggal.
Ibu Yoon Jae terkejut,”apa?
Suara ayah Yoon Jae : dia tertembak di Amerika. Dia tertembak dan tewas.
Ibu Yoon Jae bertanya,”lalu, bagaimana dengan anak itu?
Ayah Yoon Jae menjawab,”aku sedang mencari tentang keberadaan anak itu sekarang. Aku yakin Yoon Jae akan mengerti kalau dia tahu inilah yang menghalangiku.
Ayah Yoon Jae  menutup telp.
Di atas ruang meja ayah Yoon Jae, ada fotonya ayah Yoon Jae, ibu Yoon Jae dan Yoon Jae kecil sepertinya.
Yoon Kyung dan Da Ran akan keluar dari bandara, dengan membawa kopernya masing-masing.
Yoon Kyung bertanya,”sebaiknya kita pergi ke mana? Karena ini untuk 4 malam 5 haru, kita tidak bisa pergi ke tempat yang terlalu jauh. Restort di Guam atau Taipe tidak buruk. Dan Cina juga bagus kalau ingin lihat Kota Terlarang.
Da Ran menjawab,”aku benar-benar ingin pergi ke Cina.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa?
Mereka berhenti berjalan dan saling tatap.
Da Ran menjawab,”aku ingin melihat Tembok Besar Cina yang sangat panjang.
Yoon Kyung menjawab,”baik! Kalau begitu kita akan membawa Gil Da Ran ke Tembok Besar Cina “Gila Da Ran”. [“Gil Da Ran” artinya sangat panjang].
Yoon Kyung tersenyum lebar dan berjalan.
Da Ran baru sadar saat melihat Yoo Kyung membawa koper juga.
Da Ran bertanya,”Kyung Joon! Tapi bagaimana bisa kau membawa kopor dan passport mu?
Yoon Kyung gugup,”aku biasanya membawanya bersamaku. Karena aku orang yang global. Ini jadi kebiasaan.
Da Ran berkata,”kalau begitu seharusnya kau ikut bersamaku seandainya aku mengajakmu pergi bersamaku ke Cina tadi. Aku merasa tidak enak pergi sendirian.
Yoon Kyung bertanya,”kau merasa begitu?
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung tersenyum lebar,”harusnya kau mengatakan sesuatu lebih awal! Aku bisa saja pergi bersamamu kalau kau mau.
Da Ra menjawab,”rasanya sedikit aneh memintamu pergi bulan madu bersama-sama.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa?
Da Ran bingung,”bulan madu itu…
Yoon Kyung memotong,”Guru Gil, jangan berlebihan! Bulan madu yang ku maksud kita jalani..bukan bahwa kita melakukan hal yang dilakukan pengantin baru.
Da Ran berkata,”tentu saja!
Da Ran bingung dan malu lalu mengalihkan pembicaraan,”aku harus pergi mengambil uang tunai.
Da Ran pergi, sedangkan Yoon Kyung tertawa geli.
Da Ran menuju ke ATM dan memasukkan kartu ATM-nya.
Da Ran bertanya,”kenapa aku jadi gugup pergi bersama-sama? Akan memalukan kalau Kyung Joon menyadarinya.
Da Ran memukul-mukul pipinya yang memerah.
Yoon Kyung melihat papan keberangkatan, “Shanghai! Beijing! Coba dilihat. Mungkin sebaiknya aku menukar mata uang?
Yooon Kyung mengambil beberapa dollar di dompetnya, terlihat ada gambar angel itu. Yoon Kyung merasa pusing. Yoon Kyung beberapa saat merasa masuk ke dalam badan Kyung Jae yang bergerak naik seperti terkena listrik. Yoon Kyung agar pusing kembali membuka matanya dan melihat dia masih  bandara. 
Da Ran datang dan melihat Yoon Kyung yang agak terhuyung-huyung.
Da Ran khawatir dan memanggilnya,”Kyung Joon! Ada apa?
Yoon Kyung masih lemas dan setengah sadar,”baru saja, kurasa aku masuk ke tubuhku sendiri dan kembali lagi.
Da Ran membelakakan matanya karena terkejut.
Yoon Kyung melanjutkan,”Selamat, guru Gil! Kelihatannya Seo Yoon Jae akan kembali.
Da Ran memegang erat kopernya dan menatap Yoon Kyung.
(Mungkinkah Da Ran mulai menyukai Yoon Kyung?!)

BERSAMBUNG KE EPISODE 9

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar