SINOPSIS
BIG
EPISODE
10
(Part 1)
Da Ran bertanya,”Kyung Joon…ada yang aneh
denganku…
Yoon Kyung mematikan walkmanya tanpa disadari oleh Da Ran.
Da Ran melanjutkan,”kau datang ke
sini…kenapa aku jadi sangat senang?
Yoon Kyung bertanya,”kau bicara apa?
Da Ran gugup dan bingung,”aku..aku akan
masuk ke dalam dan membeli sesuatu. Kau ingin minuman? Kau haus? Kau ingin
sesuatu untuk diminum?
Da Ran buru-buru lari dan masuk ke dalam
bioskop.
Yoon Kyung berkata,”dia baru saja
mengatakan dia sangat senang aku datang…tapi sekarang dia berbohong…
Di dalam bioskop, Da Ran memukul-mukul
kepalanya sendiri karena merasa bodoh,”kenapa aku bersikap begini? Aku pasti
sudah gila!
Da Ran bertanya gugup dan salah
tingkah,”apa aku tadi…apa aku tadi…menanyakan apa yang kau inginkan? Apa yang
kau ingin aku belikan untukmu?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak mengatakan
apapun.
Da Ran bertanya,”air? Aku akan membeli
air.
Da Ran buru-buru masuk lagi ke dalam,
sedangkan Yoon Kyung bingung melihat tingkahnya.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”Gil Da
Ran..ada apa denganmu?
Di dalam bioskop, ternyata film horor!
Yoon Kyung hanya menatap Da Ran yang asyik menonton film itu sambil makan
pop-corn. Da Ran sadar kalau dari tadi
Yoon Kyung hanya menatapnya.
Da Ran mendekatkan kepalanya dan
bertanya,”kenapa? Kau tidak menikmati filmnya? Karena Choong Shik yang memilih
filmnya, jelas sekali banyak darahnya, kan? Kau takut?
Da Ran yang makan popo-corn terkejut,
yang bersamaan dengan teriakan pada penonton lainya. Jadi, bisa menutupi
perasaan Da Ran yang udah ketahuan oleh Yoon Kyung.
Setelah film selesai, mereka berdua
berjalan keluar. Yoon Kyung hanya menatap Da Ran yang tertawa sambil mengatakan
sesuatu.
Da Ran berkata,”kupikir kau tidak
mendengarnya. Tapi kurasa kau mendengarnya tadi. Kau benar-benar punya telinga
yang tajam. Jadi, apa yang kumaksud adalah…aku tadi bertanya-tanya haruskah aku
menonton film seram ini sendirian, dan aku bersyukur sungguh melegakan dan
senangnya aku bahwa kau muncul.
Yoon Kyung bertanya,”tapi kenapa
ekspresimu seperti itu? Kau terlihat seperti seseorang yang ketahuan selagi menyatakan
perasaannya.
Da Ran mengelak,”apa maksudmu menyakan perasaan? Kurasa kau masih
belum menyadarinya meskipun kau di
dekatku selama ini. Kapanpun aku ingin makan sesuatu atau semacamanya…wajahku
jadi kosong seperti ini. Saat aku haus dan ingin minum sesuatu, eksperiku jadi
seperti…”ah..minuman…” sesuatu seperti itu.
Yoon Kyung bertanya,”kau yakin minuman
yang membuatmu haus tadi?
Da Ran salah tingkah dan menjawab jujur,”sebenarnya…aku
tidak tahu apakah karena belakangan ini aku bingung…tapi aku merasa senang saat
kau datang. Karena itulah aku mengatakan bahwa aku merasa aneh!
Da Ran menggaruk-garuk kepalanya yang
tidak gatal, dan Yoon Kyung melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.
Yoon Kyung berkata,”aku berjanji padamu
bahwa aku tidak akan pergi ke sana, dan aku akan mematuhinya. Tapi jika kau datang padaku
mengatakan bahwa kau menyukaiku…aku tidak punya kepercayaan diri untuk
menolaknya. Jadi, jangan merasa bingung lagi. Dan jangan menempel-nempel lagi
padaku.
Da Ran tak percaya,”menempel?
Yon Kyung berkata,”aku lapar! Ayo, kita
pergi makan.
Yoon Kyung pergi, meninggalkan Da Ran
yang bengong.
Da Ran melihat ada seorang laki-laki yang
ingin mengajak nge-date seorang wanita yang disukainya tapi ditolak. .
Si
wanita berkata,”Sudah kukatakan
hentikan!
Si pria menjawab,”Aku melakukannya karena
aku senang melihtmu! Jangan seperti itu
dan ayo kita pergi beli minuman!
Si wanita menjawab,”Jangan
menempel-nempel padaku. Aku tidak mau!
Si pria memohon,”aku akan membelikan
apapun yang kau inginnkan! Yah!
Da Ran genit berkata,”kenapa aku senang
sekali kau datang?
Yoon Kyung tak percaya,”Oh Tuhan..!
Da Ran membelai pipi Yoon Kyung,”kataku,
aku menyukaimu…
Yoon Kyung merinding jadinya.
Terus
menerus mengecupkan bibir karena nafsu
Da Ran
menempel pada Kyung Joon di depan bioskop dengan earphone
Choong
Shik dengan sungguh-sungguh menempel pada Ma Ri
menggunkan membayar pizza sebagai alasan
Yoon Kyung balik badan dan menatap Da
Ran, sedangkan Da Ran berjalan pelan-pelan ke arahnya denganmuka menunduk malu.
Choong Shik bertanya,”kau datang melihat
Kang Kyung Joon bukannya pergi nonton film?
Ma Ri balik tanya,”jika ada film yang
tidak ingin kau tonton…namun kau bersedia pergi menontonnya dengan seseorang
tertentu…itu artinya kau menyukai orang tersebut, kan?
Choong Shik duduk dan menjawab,”paling
tidak…itu bukan nol nilainya.
Ma Ri bertanya,”lalu berapa poni
menurutmu nilanya itu?
Choong Shik menjawab,”jika kau pergi
menonto film bersamaku…aku…akan menganggap itu bernilai 80 poin.
Ma Ri bertanya,”80 poin? Menurutmu akan
setinggi itu? Kalau kau menyukai seseorang sebanyak 80 poin…itu artinya hanya
ada sisa 20 poni.
Choong Shik bingung,”saat Kang Kyung Joon
terbaring di tempat tidur seperti ini…karena siapa kau bersikap seperti ini?
Ma Ri menjawa kesal,”karena aku tidak
bisa menjawab itu, jadi jangan tanya!
Ma Ri berdiri dan mengambil tas lalu
pergi.
Choong Shik masih penasaran,”Jang Ma
Ri…apa ada pria lain yang dia sukai selain Kang Kyung Joon?
Se Young mengingat kata-kata Ibu Yoon Jae
saat telp suaminya.
Ibu Yoon Jae berkata,” putraku hanyalah
Yoon Jae! Anak itu bukan putraku. Tapi hanya terlahir untuk menyelamatkan
putraku, Yoon Jae! Aku tidak mengenal anak bernama Kang Kyung Joon!
Se Young bertanya-tanya,”Kang Kyung Joon
adalah putranya…tapi dia membuangnya? Apa itu artinya?
Lalu ada tlp masuk dari Ibu Yoon Jae.
Lalu ada tlp masuk dari Ibu Yoon Jae.
Se Young mengangkatnya,”iya. Aku sudah di
depan hotel sekarang. Aku akan segera menemui, Anda!
Ibu Yoon Jae berkata,”terima kasih untuk
tehnya. Aku akan menikmatinya.
Ibu Yoon Jae mengambil tas berisi teh
yang dibawa oleh Se Young di atas meja, dan menaruhnya di lantai.
Se Young bertanya,”tapi bantuan apa yang
ingin Anda minta dariku?
Ibu Yon Jae menjawab,”pasien yang waktu itu katamu sangat
dikhawatirkan oleh Yoon Jae…
Se Young kaget,”maksud Anda Kang Kyung
Joon?
Ibu Yoon Jae bertanya,”apa dia…mengalami
pemulihan?
Se Young menjawab,”kami melakukan segala
pemeriksaan yang bisa kami lakukan, tapi kami tidak tahu alasannya kenapa dia
belum sadar.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Jika ada perubahan
apapun, apa kau bersedia memberitahuku?
Se Young menjawab,”aku yakin Anda bisa
menanyakan itu langsung pada Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae bertanya,”tapi kau adalah
dokter yang bertanggung jawab. Karena dia adalah pasien yang memiliki hubungan
dengan Yoon Jae, jadi aku sedikit penasaran. Apa kau akan meneleponku sesekali
dan memberitahuku? Oh iya! Aku juga ada hadiah untukmu. Tolong tunggu sebentar.
Ibu Yoon Jae berdiri dan masuk ke dalam.
Se Young lalu melihat sisir Ibu Yoon Jae
yang ada beberapa helai rambut disana. Dia lalu memikirkan sesuatu.
Yoon Kyung bertanya,”apa Seo Yoon Jae
pergi mencari seseorang dulu?
Da Ran balik tanya,”Yoon Jae?
Yoon Kyung menjawab,”Ibunya Seo Yoon Jae
mengatakan itu. Bahwa dia sedang mencari-cari seseorang yang tidak disukai
Ibunya Yoon Jae. Bahwa syukurlah pencarian itu terhenti karena dia sudah
berubah.
Da Ran bertanya,”benarkah? Aku tidak
tahu. Apa dia mengatakan itu seseorang yang penting?
Yoon Kyung menjawab,”dia tidak mau
mengatakannya. Melihat bagaimana Ibunya berharap bahwa Yoon Jae tidak
mengenalinya meskipun mereka bertemu…apa jangan-jangan…dia adalah wanita yang
dulunya menempel-nempel pada Seo Yoon Jae?
Mendengar kata “menempel-nempel, Da Ran
yang sedang makan tersedak dan terbatuk-batuk. Yoon Kyung tertawa geli
melihatnnya.
Yoon Kyung bertanya,’rasa makanannya
benar-benar mengerikan, bukan? Tidak ada satupun yang bisa membuatku menempel
disini.
Yoon Kyung tersenyum geli.
Da Ran kesal,”iya. Tempat ini mengerikan.
Apa karena itu kau membawaku ke sini?
Yoon Kyung menjawab,”iya! Aku sengaja
membawamu ke sini. Ini adalah restoran pamanku.
Yoon Kyung menoleh dan ada paman dan ibi
Kyung Joon yang mengawasi mereka berdua. Karena Yoon Kyung menatap mereka
berdua, paman dan bibi Kyung Joon memalingkan muka dan menutup wajah mereka
dengan buku menu restoran.
Yoon Kyung melanjutkan,”penampilanya
hampir sama dengan restoran my omma.
Da Ran melihat-lihat
sekitarnya,”benarkah? Tempat ini benar-benar terlihat keren.
Yoon Kyung menajwab,”karena my omma
keren.
Da Ran memenarkan,”iya. Saat aku melihat footnya,dia memang terlihat keren.
Paman Kyung Joon menyapa,”oh. Kau kembali
untuk makan. Ah… terima kasih buat nomor yang kau berikan tempo hari. Aki bisa
menghubungi Chef Sergei. Terima kasih banyak.
Yoon Kyung mengangguk.
Da Ran menyapa,”halo!
Paman Kyung Joon ingat,”ah..! guru di
sekolahnya Kyung Joon,bukan? Ini benar-benar menarik…guru di sekolahnya Kyung
Joon.. temannya Kyung Joon…kau membeli rumahnya Kyung Joon…kau bahkan tahu
nomor telepon seseorang yang hanya diketahui Kyung Joon… mengatakan ini semua
kebetulan sungguh tidak masuk di akal. Apa jangan-jangan kau..! Dikirim oleh appa-nya
Kyung Joon? Ayahnya Kyung Joon…meras tidka nyaman untuk muncul sendiri di
hadapan kami…jadi dia mengirimmu menggantikan dia?
Yoon Kyung kaget,”appa-nya Kyung Joon…kau
mengenalinya?
Ayah Yoon Jae menatap foto wisuda Yoon Jae bersama ibunya. Lalu ayah Yoon Jae
membuka tutup di belakang figura, ternyata ada foto ibunya Kyung Joon.
[jangan-jangan Yoon Jae dan Kyung Joon,
kakak-adik?!]
Paman Kyung Joon menjelaskan,”jadi…hanya
sekalu saat Kyung Joon lahir. Aku berlalu melewati dia di rumah sakit. Hee Soo
[Ibu Kyung Joon] memanggil dia “Guru”. Tapi meskipun aku bertanya padanya siapa
dia, Hee Soo tidak menjawabku.
Yoon Kyung penasaran,”Guru?
Paman Kyung Joon menjawab,”aku yakin itu
mungkin seseorang yang sudah memiliki keluarga. Hee Soo bukan gadis semacam
itu…
Bibi Kyung Joon datang,”Sayang…sebaiknya
kau berdiri sekarang supaya kedua tamu bisa ngobrol dengan santai.
Paman Kyung Joon bertanya,”kenapa? Aku
sedang berbincang serius.
Bibi Kyung Joon memaksa,”berdirilah!
Selamat menikmati makanannya.
Paman Kyung Joon berdiri dan diajak
pergi.
Bibi Kyung Joo kesal dan memukul lengan suaminya,”baguslah dia tidak dikirim oleh ayahnya Kyung Joon. Tapi kenapa kau duduk di sana menceritakan semuanya padanya?
Bibi Kyung Joo kesal dan memukul lengan suaminya,”baguslah dia tidak dikirim oleh ayahnya Kyung Joon. Tapi kenapa kau duduk di sana menceritakan semuanya padanya?
Paam Kyung Joon membela diri,”aku
menceritakannya karena dia menanyakannya! Mereka orang-orang yang baik…
Bibi Kyung Joon kesal,”kau tidak bisa
menilai orang.
Yoon Kyung menjawab,”Oma tidak pernah
memberitahuku tentang dia.
Da Ran bertanya,”jika dia masih hidup,
kau tidakaberpikir kau bisa menemukan dia?
Yoon Kyung balik tanya,”menurutmu dia
akan senang menemuiku jika aku mencarinya? Kang Kyung Joon yang dikenal orang
sedang terbaring di rumah sakit sekarang.
Se Young berkata,”jika begitu…apa ini
artinya anak ini adalah adiknya Yoon Jae?
Se Young memanggil Woo Jin,”Jong Woo!
Woo Jin menjawab,”Yah!
Se Young bertanya,”Kau dekat dengan
Dokter Lee yang bertanggungjawab untuk departemen tes DNA, kan?
Woo Jin menjawab,”iya!
Se Young berkata,”aku menerima permintaan
mendesak dari seseorang. Apa aku bisa mendapatkan hasil tes DNA secepat
mungkin?
Se Young memberikan 2 plastik kepadanya.
Woo Jin balik tanya,”tes DNA?
Woo Jin lalu pergi.
Da Ran memegang dompet Kyung Joon dan
melihta gambar sepasang ANGEL itu.
Da Ran bertanya,”ini adalah gambar yang
digambar oleh appa-mu?
Yoon Kyung menjawab,”itulah yang
dikatakan padaku. Selain dari itu, aku tidak punya yang lain. Meskipun jika aku
ingin mencarinya, aku tidak punya jalan.
Da Ran bertanya,”apa dia seorang pelukis
gambar?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tahu.
Da Ran bertanya-tanya,”Tapi…aku
sepertinya pernah melihat gambar ini di suatu tempat sebelumnya?
Yoon Kyung bertanya,”itu? Aku yakin hanya
ada satu di dunia ini. Dia menggamarnya untuk diberikan pada putranya. Dai
tidak berkeliling menggambarnya untuk orang lain.
Da Ran menjawab yakin,”tidak..aku sudah
pernah melihatnya sebelumnya. Di mana ya?
Yoon Kyung berkata,”tidak mungkin kau
pernah melihatnya. Dan aku tidak berniat untuk mencari dia.
Yoon Kyung mengulurkan tangan untuk
meminta dompetnya kembali. Da Ran memberikan dompet itu beserta memegang tangan
Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”Kyung Joon…jika kau ingin
mencari appa-mu, katakan saja kapanpun padaku. Jika aku bisa membantu, aku akan
membantu.
Yoon Kyung berkata,”Uh Oh…aku sedang
menyetir sekarang. Tanganku gemetaran.
Da Ran terkejut dan tersadar, lalu
melepaskan tangan Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”aku bukan sedang
menempel-nempel padamu!
Da Ran malu dan memukul-mukulkan
kepalanya di kaca mobil.
Da Ran berkata,”aku..minta maaf..!
maaf..! tolong hentikan…
Melihat tingkah Da Ran, Yoon Kyung
tertawa geli.
Yoon Kyung bertanya,”kita tidak menonton
filnya dengan benar. Dan tidak makan malam dengan benar. Ini adalah malam
terakhir liburanmu. Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?
Da Ran terdiam dan ingat sesuatu.
Yoon Kyung bertanya,”haruskah kau
memberikan hadiah yang merupakan buatan Cina hanya karena kau harusnya pergi ke
sana?
Da Ran menemukannya satu dan berkata
tersenyum lebar,”Oh! Buatan Cina!
Da Ran menemukan 1 hantungan yang cantik
sekali. (aku juga mau tuch! Hehehe…)
Da Ran berkata,”menara Eiffel tidak tepat
padahal aku ke Cina, kan? Apa ada Panda Kota Terlarang atau semacamnya, ya?
Yoon Kyung menenunjukkan sepasang boneka
beruang putih polos dan kecil pada Da Ran
Yoon Kyung berkata,”Beruang kecil ini!
bukankah mereka akan terlihat seperti Panda jika kita mewarnai hitan
bagian-bagian tubuhnya?
Da Ran mengambil satu boneka itu dari
tangan Yoon Kyung.
Da Ran tersenyum senang,”kurasa begitu!
Jika aku mewarnai mata, telinga dan perutnya jadi hitam…?
Yoon Kyung membenarkan,”perutnya putih.
Kakinya yang hitam.
Da Ran ngotot,”pinguin yang punya perut
putih. Panda perutnya hitam.
Yoon Kyung tertawa terbahak-bahak,”mau
bertaruh?
Da Ran setuju,”ikut!
Yoon Kyung berkata,”naikkan taruhan!
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar