Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 6 (Part 4)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 6
(Part 4)
Di dalam mobil.
Yoon Kyung berkata,”sulit bagiku membedakan diriku dan bayanganku di cermin. Di mana aku harus memisahkan diriku dari apa yang aku lihat…atau terima saja diriku yang sekarang dan mencari identitas baruku… itu yang aku khawatirkan.
Da Ran berkata,”kurasa itu benar-benar…kekhawatiran yang hanya kau sendiri yang mengkhawatirkannya. Aku tidak yakin harus bilang apa padamu.
Yoon Kyung bertanya,”siapa tamu yang datang menemuimu? Guru olahraga?
Da Ran menjawab,”ya!
Yoon Kyung bertanya,”apa kalian menjadi dekat sementara aku tidak ada?
Da Ran menjawab,”tidak!
Yoon Kyung tak percaya dan tersenyum senang,”sungguh? Kita mau makan apa? Aku tidak tahu harus pergi ke mana.
Da Ran bertanya,”tapi Kyung Joon…yang barusan kau katakan…
Yoon Kyung menjawab,”lupakan saja!
Da Ran bertanya,”kau bilang kau bingung tentang siapa dirimu, kan? Aku sudah memikirkannya…aku tidak yakin dengan setiap solusi untuk masalah ini tapi kau tetaplah Kyung Joon. Jangan lupa itu!
Yoon Kyung kesal,”kau menjawab pertanyaan yang panjang dengan jawaban sesingkat itu?!
Da Ran melanjutkan,”jadi, jangan lupa bahwa kau masih muda dan jangan pergi ke tempat minum orang dewasa. Kau juga tidak boleh merokok. Dan meskipun kau bilang punya SIM, aku tetap khawatir jika kau yang mengemudi.
Yoon Kyung tersenyum senang dan menjawab,”Ya. Ya. Ya. Ya…
Ma Ri di ruang inap Kyung Jae dan menatapnya.
Ma Ri mengingat-ingat pose foto pernikahan Yoon Kyung yang mirip dengan pose Kyung Joon di ponsel Ma Ri.
Kemudian kata-kata Yoon Kyung saat akan mengambil dompetnya kembali.
Yoon Kyung berkata : aku percaya padamu.
Yoon Kyung mengatakan itu sambil menyentuh kepala Ma Ri sama persis dengan yang dilakukan oleh Kyung Joon.
Ma Ri teringat lagi, saat tak sengaja mata Ma Ri terkena air oleh seseorang yang membuang air sembarangan. Saat membuka matanya, Ma Ri melihat Kyung Joon yang tersenyum dan menyentuh kepalanya.
Kyung Joon berkata :Jangan disentuh, biarkan saja! Akan sembuh setelah air matamu keluar.
Saat Ma Ri menutup mata dan membukanya lagi melihat punggung Kyung Joon yang berjalan menjauh. Ma Ri mau menyentuhnya. Ma Ri memegang tangan Kyung Joon dan saat balik badan ternyata Yoon Kyung yang ada di depannya.
Ma Ri bertanya-tanya,”aku ingin tahu jika ada di dunia ini dua orang yang merasakan hal yang sama?
Lalu paman Kyung Joon masuk.
Paman Kyung Joon bertanya,”Oh..Hai, Ma Ri!
Ma Ri diam.
Mereka berdua akhirnya duduk dan ngobrol.
Paman Kyung Joon bertanya,”hubungan macam apa yang dimiliki Kyung Joon dan Dokter Seo Yoon Jae…aku ingin tahu apa mungkin kau tahu?
Ma Ri menjawab,”aku juga tidak tahu. Ini hubungan yang sangat unik…dan dia tahu dengan baik hal-hal tentang Kyung Joon.
Paman Kyung Joon berkata,”itu maksudku…termasuk fakta bahwa dokter itu membeli rumah yang dulu ditinggali Kyung Joon…kelihatannya mereka tidak sedekat itu…
Ma Ri bertanya,”dokter itu membeli rumah yang dulu ditinggali Kyung Joon?
Paman Kyung Joon bercerita,”Ibu Kyung Joon…membeli rumah itu untuk dia tinggali jika dia berkuliah di Universitas di Korea. Tapi seteleh Kyung Joon kecelakaan, aku tidak mau dibiarkan kosong…jadi aku menjualnya. Tapi orang yang membelinya, tidak lain adalah dokter itu.
Ma Ri memikirkan sesuatu.
Ma Ri bertemu dengan Choong Shik.
Ma Ri bertanya,”pria itu…membeli rumah yang dulu ditinggali Kyung Joon. Bukankah itu aneh?
Choong Shik menjawab,”benar…sebenarnya mereka akan membeli apartemen dan tiba-tiba pindah ke rumah itu. Kurasa dokter itu agak aneh.
Ma Ri bertanya,”benarkah?
Choong Shik menjelaskan,”Seo Yoon Jae…biasanya dia menyenangkan dan berwibawa…tapi sejak kecelakaan itu, dia menjadi sangat aneh.
Ma Ri terkejut dan bertanya,”kecelakaan?
Choong Shik menjawab,”ya. Kecelakaan mobil.
Ma Ri bertanya,”kapan?
Choong Shik mengingat,”ah..itu..mungkin tidak lama sebelum kau datang ke sini.
Ma Ri bertanya,”benarkah?
Di restoran,pelayan memberikan pesanan pelanggan.
Pelayan berkata,”ini jus jerukmu.
Pelanggan itu pergi.
Giliran Da Ran dan Yoon Kyung yang memesan minuman.
Da Ran memesan minuman,”tolong 2 Americano.
Lalu ada seorang pelayan yang tangannya berdarah.
Pelayan tadi memberikan kain pada rekannya yang tangannya berdarah.
Pelayan tadi mengulang,”2 Americano? Silahkan tunggu sebentar.
Melihat darah, Yoon Kyung langsung balik badan.
Yoon Kyung berbisik,”kau bisa bawakan kopinya?
Da Ran bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tahan melihat darah.
Yoon Kyung lalu pergi.
Da Ran bertanya-tanya,”bagaimana dia bisa belajar ilmu kedokteran jika dia takut melihat darah?
Da Ran melihat Yoon Kyung duduk dan bergaya seperti Kyung Joon sedang bermain dengan ponselnya.
Da Ran berkata,”duduk menyilang dengan tangan di dalam saku… sama saja seperti di dalam kelas.
Pelayan yang tangannya berdarah berkata,”wow…keren sekali!
Pelayan yang melayani tadi membenarkan,”bukankah dia benar-benar tampan?
Da Ran tersenyum mendengarnya dan menatap Yoon Kyung. Lalu Yoon Kyung menatapnya sekilas dan kembali ke ponselnya. Da Ran menunggu kopinya.
Lalu datang seorang gadis yang sengaja menumpahkan jusnya di baju Yoon Kyung.
Gasis itu berkata,”maafkan aku!
Yoon Kyung hanya diam.
Da Ran masih tak sadar akan hal itu.
Pelayan itu berkata,”gadis itu mencoba mendekati pria itu.
Mendengarnya, Da Ran baru sadar dan menoleh.
Gadis itu berkata,”biar kubayarkan ongkos cuci bajunya. Bagaimana jika kita tukaran nomor telepon?!
Pelayan itu berkata,”dia mencoba dapatkan nomor ponselnya dengan alasan mengganti ongkos cuci bajunya.
Pelayan yang melayani itu menambahkan,”metode itu yang terbaik
Da Ran hanya diam, mendengar komentar 2 pelayan itu.
Pelayan itu berkata,”dia mendapatkannya.
Yoon Kyung menelepon seseorang dengan cemberut.
Da Ran menduga-duga,”apa dia benar-benar memberi nomor pada gadis itu? Dia benar-benar gampangan.
Pelayan itu memberikan pesanan Da Ran,”2 Americano Anda sudah siap.
Da Ran menerimanya.
Lalu ponsel Da Ran berbunyi....ternyata telp itu dari Yoon Kyung.
Suara Yoon Kyung : kau hanya akan menonton saja?
Da Ran menatap Yoon Kyung yang sedang meneleponnya, sedangkan gadis itu masih menunggu, berdiri di depannya.
Yoon Kyung bertanya,”bukankah kau akan menghentikannya? Kau bilang kau akan melindungiku?!
Da Ran bingung dan buru-buru mengambil pesanannya. Yoon Kyung menutup telp.nya.
Da Ran berjalan menuju Yoon Kyung dan berdiri disamping Yoon Kyung.
Gadis itu bertanya,”kau pacarnya?
Da Ran menjawab,”maaf?! Yah..
Gadis itu menjawab,”maafkan aku!
Gadis itu pergi, sedangkan Yoon Kyung tersenyum lebar.
Yoon Kyung melirik Da Ran yang berdiri di sampingnya.
Yoon Kyung bertanya,””ya..ya..”apa itu? Kau membenarkannya atau menyangkalnya?
Da Ran bingung dan menjawab,”Yah..itu..
Yoon Kyung diam karena sudah bisa menebaknya.
Malam itu Ma Ri ke rumah Kyung Joon.
Ma Ri berkata,”rumah ini yang dulunya ditinggali Kyung Joon?
Ma Ri ingin masuk tapi pintu pagar terkunci. Ma Ri mencoba menemukan pembuka pintu pagar dari dalam… tapi sayang tidak ada.
Ma Ri tidak kehabisan akal. Dia melempar tasnya ke dalam, lalu menaiki pagar itu karena berdinding seperti tangga. Jadi, Ma Ri bisa memanjatnya dan masuk ke dalam rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung bertanya,”apa yang akan kau lakukan? Kau akan lakukan sesuai permintaanku, kan?
Da Ran menjawab,”aku masih memikirkannya.
Yoon Kyung memakas,”jika kau berpikir panjang, kesalahpahamanmu mulai berkembang. Jangan terlalu dipikirkan. Umpannya adalah Kang Kyung Joon. Gigit saja. Satu-satunya orang di dunia ini yang tahu diriku yang sebenarnya…hanya kau.
Da Ran diam dan hanya menatapnya.
Yoon Kyung mengambil gelas berisi permen dan menaruhnya diantara gelas kopi mereka.
Yoon Kyung menjelaskan,”ini bukannya sedang bersenang-senang mencoba dapatkan banyak ikan.
Yoon Kyung mengambil 1 permen dan menaruhnya di atas meja.
Yoon Kyung melanjutkan,”aku hanya mencari 1 jenis ikan…ini memancing yang sangat menyedihkan. Jadi, guru Gil..gigit saja umpannya.
Ma Ri melihat-lihat isi rumah Kyung Joon dan terkejut melihat tempat tidur milik Kyung Joon ada di sana.
Ma Ri berkata,”itu tempat tidur Kyung Joon!
Ma Ri ingin masuk tapi itu terbuat dari kaca dan terkunci dari dalam. Dia coba memukul kaca itu dengan tangannya, tapi tangannya malah yang sakit. Ma Ri kesal bahkan menendang-nendang pakai kakinya. Ma Ri lalu mengambil kursi di beranda rumah dan melemparkannya. Kaca itu pecah menjadi berkeping-keping. 
Ma Ri masuk perlahan-lahan tapi lengan tangannya tak sengaja mengenai bekas kaca tadi dan berdarah. Ma Ri hanya melihat tangannya berdarah tapi tak menghiraukannya.
Ma Ri berjalan masuk ke kamar Kyung Joon. Ma Ri melihat isi kamar itu dan melihat mainan Kyung Joon.
Ma Ri berkata,”ini semua barang-barang Kyung Joon.
Se Young menatap Kyung Jae.
Se Young berpikir,”mereka berdua mengalami kecelakaan bersama-sama…yang satu tidak sadar, dan yang lainnya hilang ingaan?
Se Young menatap Kyung Jae yang tertidur.
Da Ran bertanya,”jika aku bersamamu seperti ini… di mata orang lain…aku yakin mereka akan menganggapku memulai hubunganku dari awal bersama Yoon Jae lagi.
Yoon Kyung berkata,”itu sebabnya kita tidak boleh setenga-setengah melakukannya. Kita lebih baik tetap terus bertemu atau tidak bertemu lagi. Ada dua pilihan.
Da Ran menjawab dan bertanya,”Kyung Joon…aku…benar-benar ingin membantumu dirimu yang sebenarnya. Tapi wajah Yoon Jae…aku tidak pernah mau melihatnya lagi. Aku sudah susah payah mematikan perasaanku tapi melihatmu dengan wajah seperti ini…apa hatiku tidak akan goyah lagi? Apakah…aku bisa menghentikan hatiku untuk tidak tertarik lagi?
Yoon Kyung bertanya,”berarti…kau sudah memutuskannya. Kita tidak usah bertemu lagi.
Yoon Kyung berdiri dan pergi. Da Ran hanya memandangnya pergi. Yoon Kyung menoleh sekilas melihat Da Ran lalu dia pergi dengan lunglai…
Da Ran bingung dan melihat permen di atas meja, lalu Da Ran mengambilnya.
Yoon Kyung berlari masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat jendela rumahnya pecah dan sudah ada Ma Ri yang duduk di sofa.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau ada disini?
Ma Ri berdiri dan balik tanya,”kenapa kau ada disini, ajusshi? Kenapa kau ada di rumah Kyung Joon?
Yoon Kyung menjawab,”karena aku membeli rumah ini.
Ma Ri bertanya,”tapi kenapa kau tidak memberitahuku rumah ini adalah rumah yang dulunya ditinggali Kyung Joon? Kau dokter, kan? Aku terluka…rawatlah lukaku.
Ma Ri menunjukkan lukanya lalu Yoon Kyung memalingkan wajahnya.
Ma Ri bertanya,”kau juga takut darah? Kyung Joon juga…
Yoon Kyung menatap Ma Ri.
Da Ran berjalan ke rumah Kyung Joon. Da Ran tersenyum yakin dan masuk ke dalam rumah.
Ma Ri bertanya,”kau bukan dokter, kan? Tuan Seo Yoon Jae…kau bukan dia, kan? Kyung Joon, kaukah itu?
Yoon Kyung hanya diam saja.
Tiba-tiba Da Ran masuk dan memanggilnya,”Kyung Joon!
Ma Ri menatap Da Ran yang datang. Da Ran terkejut melihat ada Ma Ri disana. Yoon Kyung juga. Ma Ri matanya berkaca-kaca..
Ma Ri berkata,”kau benar-benar…Kyung Joon? Kyung Joon…
Da Ran menatap Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung diam.
Ma Ri berlari dan memeluk Yoon Kyung dengan erat dan menangis,”Kyung Joon…!
Da Ran hanya menatapnya, sedangkan Yoon Kyung terdiam dipeluk oleh Ma Ri.
BERSAMBUNG KE EPISODE 7
[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar