SINOPSIS
BIG
EPISODE 6
(Part 4)
Yoon Kyung berkata,”sulit bagiku
membedakan diriku dan bayanganku di cermin. Di mana aku harus memisahkan diriku
dari apa yang aku lihat…atau terima saja diriku yang sekarang dan mencari
identitas baruku… itu yang aku khawatirkan.
Da Ran berkata,”kurasa itu
benar-benar…kekhawatiran yang hanya kau sendiri yang mengkhawatirkannya. Aku
tidak yakin harus bilang apa padamu.
Yoon Kyung bertanya,”siapa tamu yang
datang menemuimu? Guru olahraga?
Da Ran menjawab,”ya!
Yoon Kyung bertanya,”apa kalian menjadi
dekat sementara aku tidak ada?
Da Ran menjawab,”tidak!
Yoon Kyung tak percaya dan tersenyum
senang,”sungguh? Kita mau makan apa? Aku tidak tahu harus pergi ke mana.
Da Ran bertanya,”tapi Kyung Joon…yang
barusan kau katakan…
Yoon Kyung menjawab,”lupakan saja!
Da Ran bertanya,”kau bilang kau bingung
tentang siapa dirimu, kan? Aku sudah memikirkannya…aku tidak yakin dengan setiap
solusi untuk masalah ini tapi kau tetaplah Kyung Joon. Jangan lupa itu!
Yoon Kyung kesal,”kau menjawab pertanyaan
yang panjang dengan jawaban sesingkat itu?!
Da Ran melanjutkan,”jadi, jangan lupa
bahwa kau masih muda dan jangan pergi ke tempat minum orang dewasa. Kau juga
tidak boleh merokok. Dan meskipun kau bilang punya SIM, aku tetap khawatir jika
kau yang mengemudi.
Yoon Kyung tersenyum senang dan
menjawab,”Ya. Ya. Ya. Ya…
Ma Ri mengingat-ingat pose foto
pernikahan Yoon Kyung yang mirip dengan pose Kyung Joon di ponsel Ma Ri.
Kemudian kata-kata Yoon Kyung saat akan mengambil dompetnya kembali.
Kemudian kata-kata Yoon Kyung saat akan mengambil dompetnya kembali.
Yoon Kyung berkata : aku percaya padamu.
Yoon Kyung mengatakan itu sambil menyentuh
kepala Ma Ri sama persis dengan yang dilakukan oleh Kyung Joon.
Ma Ri teringat lagi, saat tak sengaja mata Ma Ri terkena
air oleh seseorang yang membuang air sembarangan. Saat membuka matanya, Ma Ri melihat Kyung Joon yang tersenyum
dan menyentuh kepalanya.
Kyung Joon berkata :Jangan disentuh,
biarkan saja! Akan sembuh setelah air matamu keluar.
Saat Ma Ri menutup mata dan membukanya lagi melihat punggung Kyung Joon yang berjalan menjauh. Ma Ri mau menyentuhnya. Ma Ri memegang tangan Kyung Joon dan saat balik badan ternyata Yoon Kyung yang ada di depannya.
Saat Ma Ri menutup mata dan membukanya lagi melihat punggung Kyung Joon yang berjalan menjauh. Ma Ri mau menyentuhnya. Ma Ri memegang tangan Kyung Joon dan saat balik badan ternyata Yoon Kyung yang ada di depannya.
Ma Ri bertanya-tanya,”aku ingin tahu jika
ada di dunia ini dua orang yang merasakan hal yang sama?
Paman Kyung Joon bertanya,”Oh..Hai, Ma
Ri!
Ma Ri diam.
Mereka berdua akhirnya duduk dan ngobrol.
Paman Kyung Joon bertanya,”hubungan macam
apa yang dimiliki Kyung Joon dan Dokter Seo Yoon Jae…aku ingin tahu apa mungkin
kau tahu?
Ma Ri menjawab,”aku juga tidak tahu. Ini
hubungan yang sangat unik…dan dia tahu dengan baik hal-hal tentang Kyung Joon.
Paman Kyung Joon berkata,”itu
maksudku…termasuk fakta bahwa dokter itu membeli rumah yang dulu ditinggali
Kyung Joon…kelihatannya mereka tidak sedekat itu…
Ma Ri bertanya,”dokter itu membeli rumah
yang dulu ditinggali Kyung Joon?
Paman Kyung Joon bercerita,”Ibu Kyung
Joon…membeli rumah itu untuk dia tinggali jika dia berkuliah di Universitas di
Korea. Tapi seteleh Kyung Joon kecelakaan, aku tidak mau dibiarkan kosong…jadi
aku menjualnya. Tapi orang yang membelinya, tidak lain adalah dokter itu.
Ma Ri memikirkan sesuatu.
Ma Ri bertanya,”pria itu…membeli rumah
yang dulu ditinggali Kyung Joon. Bukankah itu aneh?
Choong Shik menjawab,”benar…sebenarnya
mereka akan membeli apartemen dan tiba-tiba pindah ke rumah itu. Kurasa dokter
itu agak aneh.
Ma Ri bertanya,”benarkah?
Choong Shik menjelaskan,”Seo Yoon
Jae…biasanya dia menyenangkan dan berwibawa…tapi sejak kecelakaan itu, dia
menjadi sangat aneh.
Ma Ri terkejut dan bertanya,”kecelakaan?
Choong Shik menjawab,”ya. Kecelakaan
mobil.
Ma Ri bertanya,”kapan?
Choong Shik mengingat,”ah..itu..mungkin
tidak lama sebelum kau datang ke sini.
Ma Ri bertanya,”benarkah?
Pelayan berkata,”ini jus jerukmu.
Pelanggan itu pergi.
Giliran Da Ran dan Yoon Kyung yang memesan minuman.
Da Ran memesan minuman,”tolong 2
Americano.
Lalu ada seorang pelayan yang tangannya
berdarah.
Pelayan tadi memberikan kain pada
rekannya yang tangannya berdarah.
Pelayan tadi mengulang,”2 Americano?
Silahkan tunggu sebentar.
Melihat darah, Yoon Kyung langsung balik
badan.
Yoon Kyung berbisik,”kau bisa bawakan
kopinya?
Da Ran bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tahan
melihat darah.
Yoon Kyung lalu pergi.
Da Ran bertanya-tanya,”bagaimana dia bisa
belajar ilmu kedokteran jika dia takut melihat darah?
Da Ran melihat Yoon Kyung duduk dan
bergaya seperti Kyung Joon sedang bermain dengan ponselnya.
Da Ran berkata,”duduk menyilang dengan
tangan di dalam saku… sama saja seperti di dalam kelas.
Pelayan yang melayani tadi
membenarkan,”bukankah dia benar-benar tampan?
Da Ran tersenyum mendengarnya dan menatap
Yoon Kyung. Lalu Yoon Kyung menatapnya sekilas dan kembali ke ponselnya. Da Ran
menunggu kopinya.
Gasis itu berkata,”maafkan aku!
Yoon Kyung hanya diam.
Da Ran masih tak sadar akan hal itu.
Pelayan itu berkata,”gadis itu mencoba
mendekati pria itu.
Mendengarnya, Da Ran baru sadar dan
menoleh.
Gadis itu berkata,”biar kubayarkan ongkos
cuci bajunya. Bagaimana jika kita tukaran nomor telepon?!
Pelayan itu berkata,”dia mencoba dapatkan
nomor ponselnya dengan alasan mengganti ongkos cuci bajunya.
Pelayan yang melayani itu
menambahkan,”metode itu yang terbaik
Da Ran hanya diam, mendengar komentar 2
pelayan itu.
Pelayan itu berkata,”dia mendapatkannya.
Yoon Kyung menelepon seseorang dengan
cemberut.
Da Ran menduga-duga,”apa dia benar-benar
memberi nomor pada gadis itu? Dia benar-benar gampangan.
Pelayan itu memberikan pesanan Da Ran,”2
Americano Anda sudah siap.
Da Ran menerimanya.
Lalu ponsel Da Ran berbunyi....ternyata telp itu dari Yoon
Kyung.
Suara Yoon Kyung : kau hanya akan menonton saja?
Suara Yoon Kyung : kau hanya akan menonton saja?
Da Ran menatap Yoon Kyung yang sedang
meneleponnya, sedangkan gadis itu masih menunggu, berdiri di depannya.
Yoon Kyung bertanya,”bukankah kau akan
menghentikannya? Kau bilang kau akan melindungiku?!
Da Ran bingung dan buru-buru mengambil
pesanannya. Yoon Kyung menutup telp.nya.
Gadis itu bertanya,”kau pacarnya?
Da Ran menjawab,”maaf?! Yah..
Gadis itu menjawab,”maafkan aku!
Gadis itu pergi, sedangkan Yoon Kyung
tersenyum lebar.
Yoon Kyung melirik Da Ran yang berdiri di
sampingnya.
Yoon Kyung bertanya,””ya..ya..”apa itu?
Kau membenarkannya atau menyangkalnya?
Da Ran bingung dan menjawab,”Yah..itu..
Yoon Kyung diam karena sudah bisa
menebaknya.
Ma Ri berkata,”rumah ini yang dulunya
ditinggali Kyung Joon?
Ma Ri ingin masuk tapi pintu pagar
terkunci. Ma Ri mencoba menemukan pembuka pintu pagar dari dalam… tapi sayang
tidak ada.
Ma Ri tidak kehabisan akal. Dia melempar
tasnya ke dalam, lalu menaiki pagar itu karena berdinding seperti tangga. Jadi,
Ma Ri bisa memanjatnya dan masuk ke dalam rumah Kyung Joon.
Da Ran menjawab,”aku masih memikirkannya.
Yoon Kyung memakas,”jika kau berpikir
panjang, kesalahpahamanmu mulai berkembang. Jangan terlalu dipikirkan. Umpannya
adalah Kang Kyung Joon. Gigit saja. Satu-satunya orang di dunia ini yang tahu
diriku yang sebenarnya…hanya kau.
Da Ran diam dan hanya menatapnya.
Yoon Kyung mengambil gelas berisi permen
dan menaruhnya diantara gelas kopi mereka.
Yoon Kyung menjelaskan,”ini bukannya
sedang bersenang-senang mencoba dapatkan banyak ikan.
Yoon Kyung mengambil 1 permen dan
menaruhnya di atas meja.
Yoon Kyung melanjutkan,”aku hanya mencari
1 jenis ikan…ini memancing yang sangat menyedihkan. Jadi, guru Gil..gigit saja
umpannya.
Ma Ri melihat-lihat isi rumah Kyung Joon
dan terkejut melihat tempat tidur milik Kyung Joon ada di sana.
Ma Ri ingin masuk tapi itu terbuat dari
kaca dan terkunci dari dalam. Dia coba memukul kaca itu dengan tangannya, tapi
tangannya malah yang sakit. Ma Ri kesal bahkan menendang-nendang pakai kakinya.
Ma Ri lalu mengambil kursi di beranda rumah dan melemparkannya. Kaca itu pecah
menjadi berkeping-keping.
Ma Ri masuk perlahan-lahan tapi lengan tangannya tak sengaja mengenai bekas kaca tadi dan berdarah. Ma Ri hanya melihat tangannya berdarah tapi tak menghiraukannya.
Ma Ri berjalan masuk ke kamar Kyung Joon. Ma Ri melihat isi kamar itu dan melihat mainan Kyung Joon.
Ma Ri masuk perlahan-lahan tapi lengan tangannya tak sengaja mengenai bekas kaca tadi dan berdarah. Ma Ri hanya melihat tangannya berdarah tapi tak menghiraukannya.
Ma Ri berjalan masuk ke kamar Kyung Joon. Ma Ri melihat isi kamar itu dan melihat mainan Kyung Joon.
Ma Ri berkata,”ini semua barang-barang
Kyung Joon.
Se Young berpikir,”mereka berdua
mengalami kecelakaan bersama-sama…yang satu tidak sadar, dan yang lainnya
hilang ingaan?
Se Young menatap Kyung Jae yang tertidur.
Da Ran bertanya,”jika aku bersamamu
seperti ini… di mata orang lain…aku yakin mereka akan menganggapku memulai
hubunganku dari awal bersama Yoon Jae lagi.
Yoon Kyung berkata,”itu sebabnya kita
tidak boleh setenga-setengah melakukannya. Kita lebih baik tetap terus bertemu atau
tidak bertemu lagi. Ada dua pilihan.
Da Ran menjawab dan bertanya,”Kyung
Joon…aku…benar-benar ingin membantumu dirimu yang sebenarnya. Tapi wajah Yoon
Jae…aku tidak pernah mau melihatnya lagi. Aku sudah susah payah mematikan
perasaanku tapi melihatmu dengan wajah seperti ini…apa hatiku tidak akan goyah
lagi? Apakah…aku bisa menghentikan hatiku untuk tidak tertarik lagi?
Yoon Kyung bertanya,”berarti…kau sudah
memutuskannya. Kita tidak usah bertemu lagi.
Yoon Kyung berdiri dan pergi. Da Ran
hanya memandangnya pergi. Yoon Kyung menoleh sekilas melihat Da Ran lalu dia
pergi dengan lunglai…
Da Ran bingung dan melihat permen di atas
meja, lalu Da Ran mengambilnya.
Yoon Kyung berlari masuk ke dalam rumah
dan terkejut melihat jendela rumahnya pecah dan sudah ada Ma Ri yang duduk di
sofa.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau ada
disini?
Ma Ri berdiri dan balik tanya,”kenapa kau
ada disini, ajusshi? Kenapa kau ada di rumah Kyung Joon?
Yoon Kyung menjawab,”karena aku membeli
rumah ini.
Ma Ri bertanya,”tapi kenapa kau tidak
memberitahuku rumah ini adalah rumah yang dulunya ditinggali Kyung Joon? Kau
dokter, kan? Aku terluka…rawatlah lukaku.
Ma Ri menunjukkan lukanya lalu Yoon Kyung
memalingkan wajahnya.
Ma Ri bertanya,”kau juga takut darah?
Kyung Joon juga…
Yoon Kyung menatap Ma Ri.
Ma Ri bertanya,”kau bukan dokter, kan?
Tuan Seo Yoon Jae…kau bukan dia, kan? Kyung Joon, kaukah itu?
Yoon Kyung hanya diam saja.
Ma Ri menatap Da Ran yang datang. Da Ran
terkejut melihat ada Ma Ri disana. Yoon Kyung juga. Ma Ri matanya
berkaca-kaca..
Ma Ri berkata,”kau benar-benar…Kyung
Joon? Kyung Joon…
Da Ran menatap Yoon Kyung, sedangkan Yoon
Kyung diam.
Da Ran hanya menatapnya, sedangkan Yoon
Kyung terdiam dipeluk oleh Ma Ri.
BERSAMBUNG
KE EPISODE 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar