Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 7 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 7
(Part 3)
Di sekolah, Da Ran sedang memikirkan sesuatu.
Da Ran bertanya-tanya,”bagaimana caranya sembuh dari trauma terhadap darah?
Lalu ada sms masuk.
Ae Kyung bertanya,”Da Ran, kau menerima pesan. Siapa?
Da Ran menjawab,”uh! Seseorang!
Ae Kyung melongak ingin ikut membaca sms itu.
Sms dari BIG (Yoon Kyung) : Gil Da Ran, bawakan roti.
Da Ran kesal,”Gil Da Ran? Bocah ini. Menggunakan kata-kata pendek (informil). Apa Gil Da Ran itu temanmu, ya?!
Da Ran sedang membalas sms tadi. Lalu ada sms masuk lagi.
Sms dari BIG (Yoon Kyung) : Tolong bawakan roti yang benar-benar panjaaang.
Da Ran tertawa geli.
Ae Kyung penasaran dan bertanya,”apa itu? Kelihatannya kau berkencan!
Da Ran menjawab,”apa maksudmu? Itu tidak masuk akal.
Da Ran tertawa geli lagi membaca sms itu.
Ae Kyung penasaran dan bertanya,”apa itu? Dia siapa?
Da Ran menjawab,”huh? Tidak, bukan siapa-siapa. Ini hanya sesuatu… bukan siapa-siapa. Jangan seperti ini.
Da Ran pergi meninggalkan Ae Kyung yang penasaran.
Da Ran duduk di luar, di bawah pohon
Sms BIG (Yoon Kyung) : Saat roti yang benar-benar panjang itu datang. Pastikan Gil Da Ran datang bersamanya.
Da Ran tersenyum geli membacanya,”kau ingin aku datang membersihkan, ya?
Ma Ri berlari dan menemui Da Ran
Ma Ri memanggil,”guru!
Ma Ri duduk disamping Da Ran dan memberikan jimat dari peramal itu.
Da Ran bertanya,”apa ini?
Ma Ri menatap Da Ran,”ini adalah jimat untuk menukarkan mereka kembali. Guru harus menyimpannya, karena Guru ada hubungannya. Guru harus berdoa dengan keras supaya ada efeknya. Supaya Seo Yoon Jae ajusshi yang guru suka bisa kembali..tolong pastikan berdoa dengan keras!
Da Ran tersenyum dan berkata,”kupikir kau akan terus menerus menempel disisinya Kyung Joon. Tapi sepertinya tidak.
Ma Ri menunduk sedih,”dia bilang aku tidak boleh melakukan itu karena dia adalah milikmu sekarang.
Da Ran bertanya,”milikku?
Ma Ri mengancam sambil memukul kursi dan menatap tajam,”tapi Kyung Joon adalah milikku! Kyung Joon berjanji padaku.
Da Ran tersenyum dan mengangguk,”syukurlah ada seseorang yang bisa dia ajak bicara sekarang selain dari aku.
Ma Ri berkata,”terima kasih sudah menjadi perisai yang membantu Kyung Joon. Tapi sebagai gantinya, supaya dia tidak terganggu, aku akan berada di sisi tubuh Kyung Joon.
Da Ran tersenyum dan menatap jimat itu.
Choong Shik sedang bersama kedua temannya.
Temannya bertanya,”bagaimana keadaan dengan Ma Ri? Katakan pada kami?
Choong Shik menjawab,”aku sekarang sudah membayar semua hutangku pada Jang Ma Ri. Aku bukan lagi budak pizzanya, tapi budak cintanya. Love’s…budak?
Temannya membenarkan,budak disebut slave (Inggris).
Choong Shik bertanya,”sleep (tidur)? Itu sedikit terlalu seksi.
Kedua temannya tertawa geli mendengar kebodohan Choong Shik.
(Aku aja ketawa.. hahahahahaaaa…)
Choong Shik bertanya,”beritahu aku kalau Jang Ma Ri keluar. Kalian harus memberitahuku saat dia keluar. Supaya aku bisa berbalik menghadapinya dengan gaya keren.
Temannya berkata,”oh! Itu Jang Ma Ri!
Choong Shik balik badan dengan pose melambaikan tangan dan tersenyum manis menatap Ma Ri yang tersenyum sambil berlari ke arahnya. Kedua temannya juga melambaikan tangan. Tapi mereka bertiga diacuhkan karena Ma Ri terus berlari melewati mereka semua.
Temannya bertanya,”hey! Apa-apaan itu? Hey, dia bertingkah seakan-akan tidak mengenalmu dan berlalu begitu saja.
Choong Shik berdiri kaku,”dia sudah mengurangi semua hutangku padanya. Jadi, dia tidak menganggapku berguna lagi?
Paman dan Bibi Kyung Joon sedang makan sup dumpling di restoran.
Bibi Kyung Joon berkata,”dengan uang yang kita dapat dari menjual rumahnya Kyung Joon, mungkin kita harusnya membuka restoran Korea bukannya restoran Italia.
Paman Kyung Joon berkata,”aku membuatnya seperti restoran ibunya Kyung Joon di L.A. Jadi kenapa tidak berjalan dengan baik?
Bibi Kyung Joon menjawab,”rasanya tidak sama.
Paman Kyung Joon berkatan”ah, rasanya!
Bibi Kyung Joon berkata,”sup dumpling di tempat ini lumayan enak. Aku rasa ini pas dengan reputasi bagus yang mereka punya.
Paman Kyung Joon bertanya,”benarkah?
Paman dan bibi Kyung Joon mencicipi sup itu.
Paman Kyung Joon berkata,”kalau kita mengkhususkan dalam sesuatu seperti ini dengan ravioli, aku merasa kita akan mendapatkan perpaduan masakan yang baru.
Bibi Kyung Joon menjawab,”bawang putih, cabai dalam kaldu ayam..sedikitnya rasa asamnya ini, apa kira-kira dari cuka, ya? Tidak! Ini jus plum…jus plum!
Paman Kyung Joon berkata.”lagi! Lagi!
Ibu Da Ran datang dan bertanya,”coba tebak apa yang ada di dalamnya? Kenapa tidak coba ditebak?
Bibi Kyung Joon menjawab,”daun perelli? Basil?
Paman Kyung Joon sendiri terkejut dan mengingat-ingat siapa ibu Da Ran. Lalu paman Kyung Joon ingat waktu SMA dulu.

Flash back
Jung Hye (Ibu Da Ran) sedang duduk di bawah meja dan membaca buku, sedangkan paman muda di atas pohon dan menatapnya. Karena tasnya jatuh, Hyuk Soo (paman Kyung Joon) ikut terjatuh. Mendengar suara yang jatuh, Jung Hye menoleh.
Jung Hye memanggil,”Hyuk Soo Oppa?!
Hyuk Soo menjawab sambil melambaikan tangan,”Jung Hye! Hey!
Jung Hye membalas lambaian tangannya.
Flash back end
Suara bibi Kyung Joon membuyarkan masa lalu paman.
Bibi Kyung Joon berkata,”Zanthoxylum! Ini zanthoxylum! Tak ada yang bisa membohongi pengecapanku!
Paman Kyung Joon menjawab,”iya! Kau benar-benar hebat.
Bibi Kyung Joon berkata,”jadi begini rasa yang diberikan.
Paman Kyung Joon masih menatap ibu Da Ran yang melayani pelanggan di meja lain.
Ibu bertanya pada pelanggan itu,”mie dingin dan sup dumpling. Ah! Dan mie dingin dengan shusi. Pilihan yang sangat bagus.
Paman Kyung Joon bengong menatap ibu Da Ran dari jauh.
Di rumah Kyung Joon. Yoon Kyung dan Ma Ri ngobrol sambil makan ice cream..
Yoon Kyung berpikir,”saat kupikir-pikir…Seo Yoon Jae menyelamatkan nyawaku, dan bahkan memberikan tubuhnya. Kenapa tubuh kami jadi tertukar?
Ma Ri menjawab,”kau bisa menyelamatkan dia dan mengembalikan tubuhnya padanya.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”apa dia sedang menunggu dan tidak terbangun, karena dia mengharapkanku melakukan sesuatu untuknya?
Ma Ri berkata,”karena ini bukan keinginanmu, kau tidak usah khawatir! Kyung Joo! Ada sesuatu yang kukhawatirkan. Karena keadaan sudah seperti ini, uruskanlah untukku. Kartu laporan sudah keluar. Wali kelasku bilang dia perlu bicara dengan ayahku. Aku mungkin akan diseret pulang ke AS. Bisakah kau pergi menemui wali kelasku?
Yoon Kyung menolak,”tidak mau!
Ma Ri kesal,” Kau sudah jadi pria tua, lakukanlah untukku! Kau bisa bilang bahwa kau adalah pamanku!
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”aku rasa tubuhku tertukar bukan untuk berbicara dengan gurumu soal kartu laporanmu. Pergilah!
Ma Ri tersenyum,”Kyung Joon! Kalau kau bilang kau adalah pamanku, berarti aku bisa tinggal di atas.
Ma Ri berdiri dan lari ke atas.
Yoon Kyung berteriak,”tidak boleh! Hey! Bahkan jangan memimpikan itu!
Yoon Kyung berlari mengejar Ma Ri.
Da Ran datang dari berbelanja dan tersenyum mendengar pertengkaran Yoon Kyung dan Ma Ri di lantai atas.
Suara Yoon Kyung : sudah ku bilang tidak boleh. Kalau kau lakukan, kau akan mati!
Suara Ma Ri : aku akan membayar kamarnya!
Suara teriakan Yoon Kyung : Jang Ma Ri!
Suara Ma Ri bertanya : apa?
Suara teriakan Yoon Kyung : turunlah sekarang!
Da Ran menaruh belanja di atas meja dan melihat gambar sepasang angel di dompet Kyung Joon.
Da Ran bertanya,”apa ini? Apa ini jimat yang diberikan Ma Ri untuk Kyung Joon?
Suara Yoon Kyung : ini rumahku bodoh! Cepatlah pulang! Kau menggangguku!
Da Ran menatap ke atas.
Ma Ri dan Yoon Kyung turun ke bawah.
Ma Ri berkata,”aku akan pindah ke atas!
Yoon Kyung menolak,”tidak boleh!
Ma Ri memaksa,”ada banyak kamar di atas…!
Yoon Kyung menolak dan menarik tangan Ma Ri
Ma Ri berteriak,”,”hey!
Yoon Kyung berkata,”Berhentilah bicara omong koosng dan pulanglah belajar.
Ma Ri berkata,”aku cantik, kenapa harus belajar?
Yoon Kyung balas berkata,”aku tampan! Dan aku siswa yang pandai. Dengan wajahmu itu, kau butuh belajar yang keras.
Mendengar hal itu, Da Ran tertawa geli.
Ma Ri berkata,”aku akan tinggal bersamamu.
Yoon Kyung terkejut melihat Da Ran ada disana.
Yoon Kyung berkata sambil terengah-engah,”kau datang! Beri salam!
Yoon Kyung menundukkan kepala Ma Ri.
Ma Ri berkata sambil melambaikan tangan,”Guru Gil Da Ran, hay!
Da Ran balas melambaikan tangan sambil tersenyum.
Choong Shik duduk termenung di rumah. Lalu dia punya ide.
Choong Shik tiba-tiba memijit bahu ibunya.
(Hahahahaaa….kira-kira apa maunya Choong Shik ya?)
Ibu berkata,”rasanya enak..
Choong Shik berkata,”omma! Kirim aku belajar di Amerika.
Ibu terkejut dan bertanya,”apa? Kau bahkan tidak bisa bahasa Inggris, kenapa Amerika?
Choong Shik menjawab,”kalau Ma Ri kembali ke Amerika, aku akan pergi mengikuti dia. Kirim aku ke Amerika, ya?
Ibu berkata,”Choong Shik, ibu akan pergi ke mahket. Ikutlah dengan ibu!
Choong Shik bingung,”apa maksud omma “mahket”? market..market,omma.. market.
Da Ran memasukkan belanjaannya ke dalam kulkas. Yoon Kyung mencari-cari roti pesanannya tapi tidak menemukannya.
Yoon Kyung bertanya,”apa ini? Tidak ada roti?
Da Ran menjawab,”Kau bilang untuk memastikan ibunya Yoon Jae tidak punya alasan datang ke rumah ini. Kau harus mengisinya dengan belanjaan segar seperti ini. Jadi, dia akan berpikir tidak ada alasan untuk datang.
Yoon Kyung masih mengharap,”tapi bagaimana dengan roti?
Da Ran menjawab,”semua ini bahan organik. Ini sangat bagus untukmu.
Yoon Kyung kesal,” jadi, tidak ada roti? Tapi ini bukan sesuatu yang bisa aku makan langsung. Ini sesuatu yang harus kumasak setiap hari. Kau akan datang masak untukku setiap hari? Aku tidak masalah dengan itu.
Da Ran menjawab,”kau benar. Kau hanya akan menyuruh-nyuruhku. Ayo kita pergi beli makanan beku dan camilan.
Mereka ke swalayan. Yoon Kyung mengambil banyak sekali keripik kentang.
Da Ran protes,”apaan itu? Kenapa hanya beli keripik kentang? Aku mau yang bawang.
Yoon Kyung menolak,”makan keripik kentang saja. Ini terlalu tua. Ayo! Ini terlalu tua. Ayolah!
Keripik bawang yang diambil Da Ran, dikembalikan lagi oleh Yoon Kyung.
Mereka ke makanan siap saji. Yoon Kyung mengambil satu.
Yoon Kyung berkata,”ini dia!
Da Ran mengingatkan,”jangan hanya beli makanan siap saji! Dan belajarlah memasak masakan sederhana.
Yoon Kyung bertanya,”makanan sederhana? Aku bahkan tahu bagaimana memasak masakan yang rumit.
Da Ran mencibir,”lihat gaya sok kerenmu ini.
Yoon Kyung bertanya,”jadi kalau aku bergaya benar-benar keren dan memasak sesuatu yang rumit, kau akan datang memakannya?
Da Ran balik tanya,”masakan rumit seperti apa? Kau tahu bagaimana caranya membuat gujeolpan?
Yoon Kyung tertawa,”berani bertaruh saat aku mulai mengeluarkan masakan yang ku buat setiap hari, kau akan datang setiap hari. Meskipun sekarang aku begini, aku dulu adalah putra pemilik restoran paling sukses di LA.
Da Ran bertanya,”jadi, kau pandai dari melihat ibumu memasak?
Yoon Kyung menjawab,”ahh! Aku lupa aku tidak bisa menyentuh daging mentah sekarang. Sepertinya itu tidak akan bisa.
Mereka beralih ke bagian daging. Yoon Kyung melihat-lihat daging.
Da Ran bertanya,”kau takut burung dan tidak suka daging.
Yoon Kyung mengambil daging ayam dan menjelaskan,”aku tidak takut dengan burung mati. Dan aku tidak keberatan dengan daging putih.
Da Ran bertanya,”jadi kau hanya akan membuat hidangan ayam?
Yoon Kyung balik tanya,”kau bilang kau akan makan kalau aku membuat masakan rumit untukmu.
Da Ran tersenyum lebar,”kau akan memasakkanku sesuatu?
Yoon Kyung tersenyum lebar,”kau akan sangat terkejut.
Da Ran tak percaya dan bertanya lagi dengan tersenyum lebar,”kau benar-benar akan memasakkakku sesuatu?
Da Ran dan Yoon Kyung berjalan pelan di bagian sayuran. Yoon Kyung sudah membuka camilan itu dan memakannya, padahal belum dibayar.
Da Ran bertanya,”rasanya enak? Harusnya kau bayar dulu sebelum memakannya.
Yoon Kyung menyuapi Da Ran satu camilan.
Lalu ada wanita yang lewat,”permisi!
Karena wanita itu terlalu dekat dengannya, Yoon Kyung  mendekat ke arah Da Ran, seakan-akan Yoon Kyung ingin menjauhi wanita itu. Da Ran kaget dan menatapnya, Yoon Kyung juga menatapnya...suasana jadi sedikit canggung beberapa saat sebelum mereka melanjutkan belanja lagi.
Mereka sampai di buah semangka. Mereka malah bercanda dan sangat romantis… alami sekali
Yoon Kyung memukul buah semangka itu dan menyamakannya dengan kepala Da Ran. Da Ran lalu membalasnya dengan memukul semangka itu dan kepala Yoon Kyung.
Da Ran menarik Yoon Kyung ke bagian paprika kuning.
Da Ran berkata,”masukkan itu juga! Aku suka paprika.
Yoon Kyung mau balik kanan, tapi Da Ran menarik tangannya. Mau tak mau Yoon Kyung mengambil beberapa paprika.
Mereka berjalan lagi ke bagian daging sapi. Da Ran buru-buru menghalangi pandangan Yoon Kyung dengan tubuhnya.
Da Ran berkata,”merah! Ada yang merah! Jangan lihat!
Yoon Kyung menyingkirkan tangan Da Ran di depan wajahnya.
Yoon Kyung berkata,”aku bisa melihat yang seperti itu.
Di bagian lain, ibu Da Ran berbelanja ditemani Choong Shik. Mereka di bagian sosis.
Choong Shik merajuk,””Omma, kirim aku ke Amerika.
Ibu menjawab,”hey! Ini dari Amerika. Makan ini saja!
Choong Shik berkata,”Amerika! Mommy, Amerika!
Da Ran dan Yoon Kyung mengambil teh..sedangkan dilorong sebelahnya ada ibu dan Choong Shik. 
Da Ran terkejut saat melihat ibunya.
Ibu Da Ran mengambil sesuatu.
Choong Shik mengambilnya,”Omma. Ini….
Da Ran langsung balik badan dan memundurkan trolinya.
Yoon Kyung tak mengerti,”apa? Apa?
Da Ran menjawab,”Omma-ku dan Choong Shik ada disini.
Yoon Kyung berkata,”karena sebelumnya Choong Shik sudah melihat kita, kupikir seluruh keluargamu tahu.
Da Ran berkata,”orang tuaku tidak tahu. Kalau mereka tahu, matilah aku!
Yoon Kyung berkata,”kalau kita akan terus saling bertemu, kita tidak bisa menghindari mereka selamanya. Kau sungguh berpikir hanya ingin membantu keperluanku kemudian berhenti? Kalau kau ingin menghadapi dia sekarang, aku bisa melakukannya disini. Aku bisa merengek padanya dan bilang bahwa aku sangat menyukaimu hingaa rasanya mau mati. Apa yang akan kau lakukan?
Da Ran balik tanya,”apa yang harus ku lakukan? Membuatmu ikut campr dengan berada di dekatku dan membuat keadaan jadi rumit. Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak.
Yoon Kyung berhata,”berhentilah terlalu berpikir panjang dan buatlah keputusan. Kau akan melakukannya atau tidak?
Yoon Kyung akan mendorong troli itu, tapi ditahan Da Ran.
Da Ran berkata,”untuk sekarang, aku akan pergi sendiri. Kau jangan ikut campur.
Da Ran pergi membawa trolinya dan meninggalkan Yoon Kyung.
Da Ran menemui ibunya.
Da Ran memanggil,”omma!
Ibu terkejut.
Choong Shik berkata,”Noona?!
Ibu bertanya,”Da Ran! Apa yang kau lakukan disini? Aku dengar omma datang berbelanja di toko, ibu sudah selesai berbelanja?
Ibu menjawab,”iya. Sepertinya sudah kudapatkan yang kubutuhkan. Ayo!
Ibu berjalan ke arah Da Ran muncul.
Da Ran menahannya dan bertanya,”Omma, mau pergi lihat seafood?
Ibu balik tanya,”apa? Kau ingin seafood?
Da Ran menjawab,”iya!
Ibu berkata,”baiklah, Ayo! Apa ada sesuatu yang kau inginkan?
Choong Shik membantu menurunkan barang-barang ke tempat kasir.
Ibu berkata,”hari ini, ayo kita makan sup ayam!
Choong Shik menolak,”aku tidak akan makan. Kalau ibu tidak mengirimku ke Amerika, aku tidak akan makan.
Ibu  kesal,”kalau begitu jangan makan. Kau yang rugi kalau tidak makan.
Da Ran ingat kata-kata Yoon Kyung.
Da Ran berkata pada dirinya sendiri,”aku berjanji padanya akan memakannya kalau dia memasakkan sesuatu yang rumit untukku.
Da Ran berkata pada ibunya,”Omma! Aku perlu membeli sesuatu. Jadi, sampai nanti!
Da Ran langsung lari.
Ibu memanggilnya,”Da Ran!
Choong Shik memanggilnya,”Noona!
Da Ran mencari-cari Yoon Kyung ke semua bagian sampai Da Ran menemukan Yoon Kyung ada di pintu keluar sedang makan permen.
Da Ran tersenyum senang melihatnya,”kupikir kau sudah pergi. Kau menunggu?
Yoon Kyung menjawab,”kau bilang akan membantuku saat aku perlu. Bawakan kantongnya dan ikut aku.
Da Ran bertanya,”bagaimana bisa aku membawa semua ini sendirian?
Da Ran terlihat berat membawa semua barang itu.
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana apanya? Lakukan saja!
Da Ran berkata,”ayo kita bawa sama-sama! Hey!
Yoon Kyung hanya mengambil makanan ringannya saja. Yoon Kyung kesal dan menaruh makanan ringan itu di tas plastik, dan membawa kedua tas plastik itu.
Yoon Kyung mengomel,”kau benar-benar tidak ada gunanya.
Da Ran tersenyum dan membawa buah semangkannya saja.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar