SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 1)
Da Ran berjalan perlahan-lahan menuju
apartemen Se Young dan akan membuka kuncinya dengan kunci yang dia pegang.
Sedangkan Yoon Kyung sedang berlari kencang menuju ke arahnya. Da Ran ragu.
Yoon Kyung ae masih berlari dan akhirnya
sampai di lantai dasar apartemen Se Young, tapi life-nya belum ada yang sampai
di dasar, Yoon Kyung mencari jalan yang lain.
Da Ran menekan kuncinya dan terdengar pintu terbuka.
Da Ran menekan kuncinya dan terdengar pintu terbuka.
Dari dalam terdengar suara Se Young.
Da Ran mau masuk tapi tiba-tiba ada yang
membalik badannya, Yoon Kyung. Se Young membuka kunci pintu dan akan
membukanya. Tapi Yoon Kyung dengan kasar mendorongnya dari luar. Se Young
sangat terkejut.
Da Ran berkata,”lepaskan! Lepaskan!
Yoon Kyung melepaskan pegangan tangannya,
tapi tidak dengan pintu Se Young.
Da Ran lemas berkata,”lepaskan yang ini
juga!
Yoon Kyung menggeleng dengan mata
berkaca-kaca.
Da Ran menangis, marah dan
memukulinya,”lepaskan yang ini juga…! Minggir!
Yoon Kyung tetap menahan tangannya. Yoon
Kyung bahkan menutup pintu itu dengan punggungnya.
Da Ran merah dan memukuli dada Yoon
Kyung,”ku bilang minggir… ku bilang minggir…!
Yoon Kyung tetap menahan pintu itu dengan
tubuhnya.
Da Ran menangis dan berteriak
histeris,”minggir.. kubilang minggir! Maku serius, minggir…! Apa yang kau
lakukan? Lepaskan! Minggir! Hentikan itu!
Yoon Kyung berhasil merebut kunci
apartemen Se Young dan melemparnya jauh. Da Ran lari dan akan mengambilnya.
Yoon Kyung mengejarnya dan menghentikannya dengan memegang kedua tangan Da Ran.
Da Ran berteriak dan marah,”kenapa kau
lakukan ini? Lepaskan! Lepaskan!
Yoon Kyung menendang kunci itu jauh
menggunakan kakinya. Da Ran akan mengambilnya, tapi tangannya ditarik Yoon
Kyung dan memanggul Da Ran dibahunya lalu membawa Da Ran pergi dari sana.
Da Ran berteriak,”lepaskan!
Se Young bingung dan membuka pintunya. Di
luar dia tidak menemukan siapa-siapa dan hanya menemukan kunci apartemennya
yang dia berikan pada Yoon Jae. Dia mengerti dan mencari Yoon Jae.
Da Ran marah dan berteriak,”ku bilang
lepaskan!
Yoon Kyung mendudukannya di kursi. Da Ran
langsung mau pergi tapi lagi-lagi tangannya dipegang oleh Yoon Kyung.
Da Ran kesal dan bertanya,”kenapa kau
ikut campur?
Da Ran akan pergi dan Yoon Kyung
menghentiakannya dengan memeluk lehernya dari belakang. Untuk kedua kalinya,
tangannya digigit oleh Da Ran. Yoon Kyung berteriak kesakitan.
Yoon Kyung berteriak,”ah! Sakit!
Da Ran melepaskan gigitannya dan
berkata,”jika tahu itu menyakitkan, jangan menahanku!
Yoon Kyung balik berkata,”jika tahu itu
menyakitkan, jangan ke sana!
Da Ran berhenti dan menatapnya.
Yoon Kyung melanjutkan,”kau tahu jika kau
menemuinya, itu akan menyakitkan. Aku tahu betul situasimu. Tidak diragukan
lagi kau akan marah setelah kau masuk. Jadi, kenapa kau lakukan ini?
Da Ran berkata,”jangan ikut campur!
Yoon Kyung menantang,”kalau begitu
lakukan dengan benar!
Yoon Kyung berkata,”jangan menunggunya
membukakan pintu. Pertama-tama, lemparkan ini ke jendelanya. Dan jika dia
keluar, pertama-tama pukul dia. Dan biarkan dia tahu jika dia mampir meminta
teh lagi, kau akan menghajarnya hingga dia berubah jadi hijau seperti teh hijau. Jangan coba-coba menangis dan
bertindak bodoh dengan merendahkan diri.
Da Ran memegang batu itu dan menatap Yoon
Kyung.
Mata Da Ran berkaca-kaca lalu dia menoleh, Yoon Kyung juga menoleh. Mereka melihat Se Young ada di lantai dasar apartemen dan sedang mencari sosok Yoon Jae dan memegang kuncinya.
Mata Da Ran berkaca-kaca lalu dia menoleh, Yoon Kyung juga menoleh. Mereka melihat Se Young ada di lantai dasar apartemen dan sedang mencari sosok Yoon Jae dan memegang kuncinya.
Yoon Kyung menatap Da Ran yang matanya
berkaca-kaca menahan amarah. Air matanya menetes dan membuang batu itu.
Da Ran menangis dan pergi dari sana. Yoon
Kyung mengikutinya agak jauh dari belakang sampai ke RS Korea Bas, tempat kerja
Yoon Jae. Yoon Kyung berhenti dan hanya
menatapnya masuk ke sana.
Yoon Kyung berkata,”aku lihat dulu. Jika
tak ada orang di sana, aku akan kembali menjemputmu.
Yoon Kyung menemui Kyung Jae. Seperti
yang sudah dia duga, di kamar itu ada bermacam-macam barang dengan gambar Kyung
Joon dan Ma Ri. Kerjaan Ma Ri tentunya. Apalagi bantal dengan wajah Ma Ri juga
tidak lupa ditaruh disamping bantal Kyung Joon. Melihat itu Yoon Kyung kesal
dan mengambil bantal gambar Ma Ri dan membuang itu di kaki Kyung Joon.
Ma Ri
bertanya,” ajusshii! Apa yang kau lakukan sekarang? Kenapa kau pindahkan
bantal ini?
Yoon Kyung menjawab,”kau tidak boleh
meletakkan itu disamping wajah pasien. Aku dokternya.
Ma Ri ngotot,”aku sudah mencuci dan
mensterilkannya. Masih tidak boleh?
Yoon Kyung menjawab,”tidak boleh! Bawa
pergi bantalnya!
Ma Ri kesal,”dia bilang dia mau cuti dan
pergi bersenang-senang. Tapi dia hanya bercanda.
Ma Ri menaruh batal itu di kaki Kyung
Joon dan Yoon Kyung tak sengaja melihat kaos kaki biru pasangan yang dibeli
oleh Da Ran untuk Yoon Jae. Dia ingat kata-kata Da Ran.
Da Ran berkata,” semua pengantin baru
memiliki barang-barang seperti ini. Maksudku bukannya kau pembawa sial, tapi
ini adalah piyama pasangan. Kaos kakinya juga berpasangan.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, dimana mereka
menjual kaos kaki itu?
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa?
Ma Ri menjawab,”aku juga ingin membelinya
untukku dan Kyung Joon.
Yoon Kyung menolak,”tidak boleh! Ini
bukan setelanmu. Jadi, kau tidak boleh memakainya.
Ma Ri berkata,”Aku akan memakainya. Aku
akan membeli 100 pasang dan memakainya setiap hari.
Yoon Kyung mengancam,”jika kau kenakan
ini, kau bisa kutilan. Aku dokter!
Ma Ri tak percaya,”berarti aku akan
melepasnya dari Kyung Joon juga.
Ma Ri akan melepaskannya
Yoon Kyung berteriak,”jangan! Tidak
boleh! Kau tidak boleh menyentuhnya. Biarkan saja.
Ma Ri menatapnya dengan kesal.
Yoon Kyung berkata,”sebagai gantinya, aku
akan mengizinkanmu meletakkan bantalnya disana.
Jangan sentuh itu juga.
Ma Ri makin kesal,”bicara begini, begitu…
sangat menjengkelkan.
Ma Ri memeluk bantalnya, dan berputar
untuk menaruh bantal itu disamping kepala Kyung Jae.
Yoon Kyung mau tak mau membiarkannya
walaupun dia tak suka.
Yoon Kyung berkata,”ya! Seo Yoon Jae memang menjengkelkan.
Da Ran melihat dinding itu dan fotonya
bersama Yoon Jae tidak ada disana. Hanya ada bekas
streples disana.
Da Ran mencari foto itu di rak-rak buku,
sampai dia menemukan buku MIRACLE, beserta tiket atas nama Yoon Jae ke Amerika.
Da Ran bertanya-tanya,”ini tiket pesawat!
“Seo, Yoon Jae. Dari Incheon. Tujuan LA. “ Jadi, dia
mau pergi ke sana sendirian? Sebelum pernikahannya?
Da Ran tambah sedih,” Yoon Jae sudah bosan padaku, tapi…aku sendiri tidak
sadari semua itu.
Da Ran tambah terpuruk mengetahuinya.
Yoon Kyung mengambil tas Ma Ri dan
memberikannya padanya untuk pulang.
Ma Ri tambah jengkel,”memangnya rumah
sakit ini punyanya? Memangnya dia siapa bisa menentukan waktu berkunjung?
Yoon Kyung kesal,”pergi!
Ma Ri menjawab,”iya aku pergi!
Ma Ri berpamitan sama Kyung Jae.
Ma Ri tersenyum menatap Kyung Jae....duduk sambil memegang tangannya.
Ma Ri tersenyum menatap Kyung Jae....duduk sambil memegang tangannya.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon, kita akan
bertemu lagi di dalam mimpi kita. Datanglah ke dalam mimpiku!
Yoon Kyung hanya menatap Ma Ri.
Lalu ada sms masuk, dari Da Ran : aku pergi dulu! Jangan khawatirkan aku. Kau juga harus pulang.
Lalu ada sms masuk, dari Da Ran : aku pergi dulu! Jangan khawatirkan aku. Kau juga harus pulang.
Membaca sms itu, Yoon Kyung merasa sedih.
Ma Ri sedih,”Kyung Joon. Jangan
mengejar-ngejar guru Gil! Guru itu.. tidak menyukaimu, tapi orang lain.
Yoon Kyung akan pergi tapi kata-kata Ma
Ri itu menghentikan langkahnya, yang membuatnya sadar akan sesuatu.
Yoon Kyung menelepon Da Ran sambil
berlari-lari. Dia mencarinya di lorong-lorong Rumah sakit.
Suara operator :“Nomor yang Anda tuju
tidak diangkat!
Ma Ri berkata,”guru itu bilang hanya ada
seseorang di dalam hatinya. Bahkan jika kau mengejar-ngejar dia, dia tidak akan
mempedulikanmu. Dia tidak akan menerimamu. Jika kau terus arahkan hatimu pada
guru itu…kau akan sangat terluka. Kyung Joon, bila nanti kau sadar, lupakanlah
semuanya tentang guru Gil. Kau harus lupakan semua tentang mereka.
Yoon Kyung bahkan mencari Da Ran di
halaman rumah sakit tapi masih belum menemukannya.
Yoon Kyung memanggil,”guru Gil!
Karena tak dihiraukan, Yoon Kyung berteriak,”Gil
Da Ran!
Da Ran menoleh dan menatapnya.
Yoon Kyung memberi semangat,”kau harus
kutkan dirimu dalam situasi seperti ini! Kau memutuskan menghilangkan beban
pikiranmu dengan alkohol?
Da Ran berkata,”Yoon Jae!
Yoon Kyung kesal,”kau benar-benar sudah
hilang akal… sadarlah! Guru Gil! Sadarlah! Sudah ku bilang jangan menangis!
Jika kau terus menangis, aku pergi! Aku tidak peduli kau menangis atau tidak.
Yoon Kyung akan pergi tapi dihalangi Da
Ran.
Da Ran bertanya,”kau mau pergi ke mana?
Jangan pergi! Kenapa? Kenapa kau tega meninggalkanku? Jangan pergi? Jangan
pergi.
Melihat Da Ran yang terpuruk dan
menangis, Yoon Kyung tak tega dan memeluknya.
Malam itu, Da Ran tertidur di depannya.
Yoon Kyung tidur miring dan memandangnya.
Malam itu, Da Ran tertidur di depannya.
Yoon Kyung tidur miring dan memandangnya.
Ibu berkata sambil mengguncangkan badan
Da Ran,”Da Ran! Da Ran! Kaui tidur disini semalaman? Ayo, bangunlah! Kau harus
pergi mengajar. Bersiap-siaplah ke sekolah.
Da Ran terbangun dan dia memegang selimut
itu yang ternyata baju restoran ayahnya dan mengingat-ingat sesuatu.
Yoon Kyung pagi itu datang ke kamar Da
Ran. Dia melihat kamar itu sangat rapi dan bersih seperti kamar pengantin.
Yoon Kyung berpikir,”jika dia putus
dengan Seo Yoon Jae … apa yang akan dia lakukan dengan semua
furniture baru ini?
Yoon Kyung ingat saat Da Ran mencoba
mengkhayal di atas tempat tidur itu.
Flash Back
Da Ran berkata,” Yoon Jae di sebelah sini!
Da Ran lalu menggelindingkan badannya ke
sisi samping tempat tidur dengan posisi miring.
Da Ran melanjutkan,”sebelah sini aku!
Da Ran menggelindingkan badannya lagi ke
sisi yang lain dengan posisi terlentang,” Yoon Jae di
sebelah sini!
Yoon Kyung kesal,”jadi. Yoon Jae di
sebelah sini?
Yoon Kyung sengaja memegang bagian yang
rusak itu dan tambah rusak!
Yoon Kyung berkata,”Astaga! Patah… ini
benar-benar rapuh!
Yoon Kyung pergi dari kamar itu dengan
tersenyum.
Yoon Kyung kesal tapi akhirnya diangkat
juga.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung balik tanya,”dompetnya?
Ma Ri balik tanya,”ada sesuatu yang
sungguh penting di dalamnya. Dompetnya ada padamu kan? Tolong bawa padaku di
rumah sakit.
Yoon Kyung mengambil remot kamarnya dan
terlihat dompetnya ada di atas tempat tidurnya.
Yoon Kyung mematikan ponselnya.
Ma Ria kesal,”bukannya bilang “tidak ada
padaku”, dia malah bilang “tidak tahu”. Sudah pasti dia yang menyimpannya.
Ma Ri lalu menelepon Choong Shik,”Choong
Shik! Choong Shik! Dimana rumah kakak iparmu?
Yoon Kyung terbaring
di sofa sambil melihat gambar sepasang angel di dompet itu, lalu menaruhnya di
dalam laci. Yoon Kyung mau tidur saat ponselnya berdering dari “Jang X”.
Yoon Kyung kesal dan mengangkatnya,”sudah
ku bilang, aku tidak tahu!
Suara Ma Ri di telp : ajusshi! Kyung Joon
sudah sadar! Segera datang ke rumah sakit!
Yoon Kyung terkejut,”apa?
Suara Ma Ri di telp : cepat!
Yoon Kyung bangun dan terburu-buru keluar
rumah, lalu Ma Ri dari luar berlari masuk ke dalam rumah. Yoon Kyung sadar
kalau tadi yang masuk itu Ma Ri, dia lalu kembali lagi ke dalam rumah. Ma Ri
sudah berdiri dengan melipat kedua tangannya didadanya dan tersenyum.
Yoon Kyung bertanya,”kau… apa yang kau
lakukan?
Ma Ri menadahkan tangan dan berkata,” ajusshi! Serahkan dompet Kyung Joon padaku! Cepat serahkan!
Ma Ri menadahkan tangan dan berkata,” ajusshi! Serahkan dompet Kyung Joon padaku! Cepat serahkan!
Yoon Kyung sangat kesal sekali kena tipu
Ma Ri.
Ma Ri melanjutkan,”Baiklah! Aku cari
sendiri saja.
Dalam hati Yoon Kyung: Ma Ri tidak boleh
melihat tempat tidurku!
Yoon Kyung melirik remote kamarnya di
atas sofa.
Ma Ri akan melihat-lihat tapi buru-buru
Yoon Kyung memegang kedua lengan Ma Ri.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, apa yang kau
lakukan?
Yoon Kyung balik tanya,”kau…menurutmu
seberapa banyak yang kau ketahui tentang Kyung Joon?
Yoon Kyung membawa Ma Ri berjalan pelan-pelan
mengikutinya.
Ma Ri menjawab,”selain, Kyung Joon
sendiri, aku yang paling tahu tentang dia.
Ma Ri akan balik badan.
Tiba-tiba Yoon Kyung berteriak,”Amy!
Ma Ri terkejut dan membelalakan matanya
dan balik menatap Yoon Kyung.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, bagaimana kau bisa tahu tentang Amy?
Ma Ri bertanya,” ajusshi, bagaimana kau bisa tahu tentang Amy?
Yoon Kyung menjawab,”ciuman pertama Kyung
Joon.
Ma Ri tak percaya,”benarkah? Amy tidak
berbohong?
Yoon Kyung hanya mengangkat kedua bahu
dan tangannya.
Ma Ri tak percaya,”mustahil! Jadi, apa yang terjadi di pesta ulang tahun Amy itu sungguhan?
Ma Ri tak percaya,”mustahil! Jadi, apa yang terjadi di pesta ulang tahun Amy itu sungguhan?
Yoon Kyung duduk di sofa,”aaaa… ulang
tahunnya?
Ma Ri bertanya,”aku tanya apa itu benar?
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar