SINOPSIS
BIG
EPISODE 11
(Part 1)
Yoon Kyung berkata,”tempat di sebelahmu
adalah tempat Seo Yoon Jae. Saat dia kembali…Kang Kyung Joon akan menghilang
untukmu.
Yoon Kyung berdiri dan melanjutkan,”Aku
akan sepenuhnya menghilang. Aku akan hidup dengan baik di suatu tempat…jadi
khawatirkan saja Seo Yoon Jae yang baru kembali.
Yoon Kyung akan pergi, tapi lengannya
dipegang oleh Da Ran yang berdiri.
Yoon Kyung balik tanya,”apa….kau ingin
mengikutiku? Kalau kau berdiri tak kokoh, aku akan menerobos masuk saja.
Da Ran terdiam dan melepaskan pegangan
tangannya.
Yoon Kyung mengikat tali sepatu Da Ran
sambil berkata,”ini jadi terlepas. Ikatlah yang kencang. Dan jangan melihat ke
belakang pada Kang Kyung Joon, yang berlari sangat jauh…dan kau terus saja
berjalan ke jalan yang kau tuju. Hingga saat itu,ayo kita hidup rukun!
Da Ran mengangguk,”baik!
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”karena
kau terus memasang ekspresi sakit itu di wajahmu, kau membuatku jadi
mengkhawatirkanmu. Itu sangat memberatkan.
Da Ra menjawab,”kau benar. Aku tidak
seharusnya begini di hadapanmu. Aku akan mengikat kesadaranku dengan kencang.
Da Ran berdiri dan melanjutkan,”kau
mengikatnya yang kencang, kan?
Yoon Kyung menjaw,”aku mengikatnya dengan
kencang. Apa rasanya tidak apa-apa?
Da Ran menjawab,”aku rasa ini tidak akan
pernah terlepas. Ayo!
Da Ran berjalan duluan pulang ke rumah.
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana kalau
darahmu tidak jalan?
Da Ran menjawab,aku baik-baik saja. Ayo!
Cepatlah!
Da Ran berlari denga sedih dan bingung,
sedangkan Yoon Kyung berjalan santai di belakangnya.
Yoon Kyung berkata,”kalau kau akan
seperti itu,perutmu akan jadi sakit nanti.
Da Ran menjawab,”memberatkan rasanya ada
kau melihatku, jadi pergilah tidur!
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau merasa
aku memberatkan? Karena aku muda? Anak muda yang pintar, tampan dan kaya bisa
hidup baik di manapun. Aku tidak akan menempel padamu untuk segigit ramen, jadi
jangan khawatir.
Da Ran menjawab,”saat kau kembali, kau
akan sendirian.
Yoon Kyung berkata,”kalau itu mengusikmu,
jangan khawatir.
Yoon Kyung menujukkan majalah yang ada
gambar Prof. Park Min Kyu yang dikira Yoon Kyung ayah kandungnya.
Yoon Kyung menlanjutkan,”aku akan pergi
mencari appa-ku!
Ma Ri sendiri sedang menjadi seorang
detektif dengan banyak memfoto Prof. Park Min Kyu. Ma Ri ditemani oleh Choong
Shik.
Choong Shik bertanya,”Ma Ri…kau
kelihatannya terlalu nyaman jadi paparazzi.
Ma Ri menjawab,”ini adalah keahlian yang
aku pelajari mengikuti Kyung Joon sekian lama.
Choong Sik kaget melihat hasil foto Ma
Ri,”wahh, Kau seperti profsional! Kau benar-benar bisa melihat karakter dari
wajahnya.
Lalu ayah Yoon Ja datang menemui Prof.
Park Min Kyu.
Ma Ri penasaran,”siapa pria itu?
Ayah Yoon Jae berkata,”tolong beritahu
aku lebih banyak tentang pria yang akan dinikahi Hee Soo di New York. Karena
aku tidak tahu kaitan yang lain untuk bisa menemukan Kyung Joon.
Prof. Park Min Kyu menjawab,”aku
mendengar bahwa dia memiliki putri yang seumuran Kyung Joon. Namanya Ma Ri.
Ma Ri sedang memfoto Prof. Park Min Kyu
dan ayah Yoon Jae. Lalu Choong Shik menghalangi kameranya.
Choong Shik berkata,”Ma Ri…
Ma Ri kesal dan memukul keras kepala
Choong Shik agar menyingkir,”Minggir!
Prof. Park Min Kyu merasa kalau ada yang memfotonya
lalu menoleh. Ma Ri buru-buru bersembunyi.
Ibu Yoon Jae berkata,”Yoon Jae dan
istrinya akan datang ke lobi hotel. Jadi,mari kita tidak saling menaikkan suara
pada masing-masing.
Ayah Yoon Jae berkata,”aku rasa Kyung
Joon berada di Korea. Aku yakin kita akan bisa menemukan dia.
Yoon Kyung berkata,”ini pertama kalinya
aku bertemu dengan pria itu juga. Karena omma-nya Seo Yoon Jae tidak suka
bertemu dengannya, jadi kupikir itu bagus juga untukku dan tidak menemuinya.
Da Ran berkata,”aku bertemu dengannya
sekali saat Yoon Jae dan aku pertama kali bertunangan. Tapi dia sangat pendiam
dan sedikit sulit. Dia juga seorang dokter.
Ibu Yoon Jae bertanya,”karena itu kau
datang? Aku tidak akan melibatkan diri. Jangan pernah menyebutkan ini pada Yoon
Jae.
Ayah Yoon Jae kaget dan menoleh,”dia
(Kyung Joon) adalah adiknya Yoon Jae, dan putramu. Kau tidak merasa kasihan
pada anak itu yang sendirian?
Ibu Yoon Jae melihat foto ibu Kyung Joon
terselip di buku agenda suaminya, dan mengambil foto itu.
Ibu Yoon Jae dingin berkata,”dia (Kyung
Joon) bukan putraku. Dia adalah putra wanita ini, Kang Hee Soo.
Ibu Yoon Jae menunjukkan foto Kang Hee
Soo pada suaminya.
Yoon Kyung berkata,”meskipun cukup bagiku
bahwa aku adalah putra omm-ku, tapi karena dia (ayah Yoon Jae) adalah pria yang
dicintai omma-ku, aku jadi penasaran untuk melihat pria macam apa dia.
Ayah Yoon Jae berkata,”yang meminta Hee Soo
untuk mengandung putra kita untukkita adalah kau.
Ibu Yoon Jae menatap tajam,”bukan seorang
anak yang aku perlukan. Tapi tali pusar anak itu yang aku perlukan. Karena
hanya itu yang bisa menyelamatkan Yoon Jae kita. Kau juga menyetujui itu. Pada
saat ini,apa kau percaya diri untuk menemui dia (Kyung Joon) seagai putra yang
kau cintai? Dia bukan anak yang terlahir karena cinta, tapi anak yang dibuat
karena kebutuhan! Dan setelahnya…kita menyerahkan dia pada wanita itu!
Di lobi, Yoon Kyung dan Da Ran berjalan
sambil melihat gambar sepasang angel itu di dompet Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”pria yang merupakan
appa-ku ini, aku rasa dia ingin bertemu denganku. Melihat bagaimana dia
meninggalkan ini. Karena aku yakin, aku terlahir karena dia benar-benar mencintai
omma-ku.
Da Ran bertanya,”tapi menurutku kenapa
ada dua anak? Menurutmu apa kemungkinan kau memiliki seorang saudara?
Yoon Kyung berhenti dan
berpikir,”saudara? Aku rasa mungkin saja.
Ibu Yoon Jae berkata,”bahwa kau tidak akan
pernah menyebutkan apapun soal anak itu pada Yoon Jae. Aku ingin kau janjian
itu.
Ayah Yoon Jae menjawab,”sesuatu yang
tidak bisa dia ingat, aku tidak akan membuatnya menangisi itu lagi.
Ibu Yoon Jae pergi.
Ayah Yoon Jae mengambil buku agendanya
dan memegang foto ibu Kyung Joon, lalu menyelipkannya kembali ke dalam buku
agendanya dan menaruhnya di atas meja.
Ibu dan ayah Yoon Jae menemui Yoon Kyung
dan Da Ran di lobi. Yoon Kyung berjalan ke orang tua Yoon Jae, sedangkan Da Ran
hanya berdiri di belakangnya.
Ibu Yoon Jae tersenyum senang,”kau sudah
datang?!
Yoon Kyung menjawa,”iya, omma!
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae memegang lengan atas Yoon
Jae,”lama tidak bertemu!
Yoon Kyung menjawa kikuk,”iya, appa!
Ayah Yoon Jae menatap ke arah Da Ran.
Da Ran perlahan-lahan berjalan ke arah
orang tua Yoon Jae yang membungkukan badan, memberi salam.
Ibu Yoon Jae tersenyum.
Da Ran menjawab,”tidak apa-apa…
Ibu Yoon Jae memotong,”kita perlu ke atas
dulu sebelum pergi. Ayahmu membawa hadiah pernikahan untuk putra satu-satunya.
Kita ke atas dulu sebentar. Ayo!
Ibu Yoon Jae balik badan dan berjalan
menuju ke atas. Ayah Yoon Jae mengikutinya.
Yoon Kyung melihat Da Ran yang kikuk juga
dan ikut naik juga.
Ibu Yoon Jae berkata,”tunggu sebentar!
Ibu Yoon Jae masuk ke dalam.
Suasana menjadi kikuk.
Ayah Yoon Jae bertanya,”aku minta maaf
karena tidak datang meskipun aku dengan bahwa kau terluka. Kau baik-baik saja
sekarang?
Yoon Kyung menjawab,”aku masih tidak
baikan. Sejujurnya,meskipun kau mengatakan bahwa kau appa-ku, kau seperti orang
asing yang baru pertama kali aku lihat.
Ayah Yoon Jae bertanya,”kau akan membaik.
Bagaimana bisa kita tetap jadi orang asing sementara kita adalah ayah dan anak?
Yoon Kyung menjawab,”karena aku adalah
putra kalian satu-satunya, aku yakin ini sulit untuk kalian berdua.
Ayah Yoon Jae kaget,”putra satu-satunya?
Jika begitu kau pasti benar-benar tidak ingat apapun.
Yoon Jae balik tanya,”tentang apa?
Ayah Yoon Jae menjawab,”bukan apa-apa. Kau masih terus mengamil cuti dari rumah sakit?
Ayah Yoon Jae menjawab,”bukan apa-apa. Kau masih terus mengamil cuti dari rumah sakit?
Ayah Yoon Jae ingin menyentuh lengan Yoon
Kyung….tapi Yoon Kyung mengambil majalah yang ada Prof. Park Min Kyu di atas
meja.
Yoon Kyung bertanya,”ini…apa ini
seseorang yang appa kenal?
Ayah Yoon Jae kaget dan balik tanya,”kau
ingat dengan Prof. Park Min Kyu?
Yoon Kyung bertanya-tanya,”jika begitu
orang ini mengenal Seo Yoon Jae juga?
Ayah Yoon Jae menjawab,”benar…seperti
yang dikatakan omma-mu, kau berbicara seakan-akan kau orang lain.
Da Ran kaget dan menatapn Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”aku yakin semuanya
akan segera kembali.
Ayah Yoon Jae berkata,”aku berharap
begitu.
Ayah Yoon Jae mengambil majalah itu dari
tangan Yoon Kyung, lalu mengambil buku agendanya. Lalu…foto ibu Kyung Joon
terjatuh dengan posisi telungkup.
Yoon Kyung berkata,”meskipun ini terasa
aneh karena appa tidak terbiasa…anggap saja sebagai putra yang lain datang
berkunjung sebentar.
Da Ran menatap Yoon Kyung, sedangkan Yoon
Kyung mengangkat bahunya lalu tersenyum. Ayah Yoon Jae diam tak mengerti maksud
kata-kata Yoon Kyung.
Ibu Yoon Jae berkata,”akhir pekan ini…aku
menghadiri perkumoulan istri-istri dokter. Kau sebaiknya datang bersamaku.
Da Ran tak mengerti dan tanya,”maaf?
Ibu Yoon Jae tersenyum,”itu adalah sebuah
pertemuan amal di mana aku sudah jadi bagian untuk waktu yang lama. Aku
sebaiknya memperkenalkan dirimu selagi aku di Korea.
Da Ran menunduk,”iya!
Ibu Yoon Jae bertanya,”dan juga, apa
begitu bagaimana biasanya kau berpakaian?
Da Ran kaget dan melihat penampilannya.
Da Ran menunduk bingung dan menjawab,”iya!
Yoon Kyung menoleh dan menatap Da Ran
yang bingung. Ayah Yoon Jae juga menoleh
ke istrinya.
Ibu Yoon Jae melanjutkan,”sebelum aku
pergi, mari kita pergi berbelanja bersama-sama. Kau tidak memiliki mobil
sendiri, kan? Jika ada waktu, kita sebaiknya membelikanmu mobil juga.
Yoon Kyung sangat tidak suka mendengarnya.
Da Ran menjawab,”aku tidak memerlukan
yang seperti itu.
Ibu Yoon Jae mendesak,”kau memerlukannya
demi reputasi Yoon Jae. Jika saja kau sudah mengurusnya itu sendiri, aku tidak
perlu mengurusnya sendiri lagi.
Da Ran menunduk dan menjawab,”aku minta
maaf!
Da Ran menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”kau tahu kata
“aku minta maaf” itu tidak tepat. Angkat kepalamu tinggi-tinggi. Dan katakan,
terima kasih.
Ibu Yoon Jae tersenyum mendengar
kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata pada ibu Yoon
Jae,”karena Da Ran merasa malu. Aku akan berterima kasih karena aku lebih tak
tahu malu. Berikan kartu kredit omma!
Ibu dan ayah Yoon Jae, juga Da Ran kaget
menatapYoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”daripada
merepotkan soal pergi bersama-sama…aku akan pergi menggunakan kartu tersebut
yang layak dengan reputasiku. Sekitar berapa menurut omma banyaknya? Karena aky
tidak tahu berapa besarnya harga reputasiku.
Yoon Kyung tegas menjawab,”itu bukan
kerja amal ketika dia harus membeli baju baru dan moil baru. Tapi itu adalah
ajang pamer berapa banyak uang yang kau miliki.
Ayah Yoon Jae marah,”Yoon Jae!
Yoon Kyung berkata,”ajusshi….appa, karena
appa lama meninggalkan omma sendirian, dia jadi terlibat dengan
organisasi-organisasi aneh itu.
Ibu Yoon Jae membela diri,”itu bukan
organisasi aneh! Itu adalah tempat dimana para istri dari direktur rumah sakit
bertemu, ukan tempat yang bisa didatangi siapa saja.
Yoon Kyung berkata,”jika begitu omma dan
Da Ran…tidak akan bisa bergabung karena kalian berdua hanyalah bukan
siapa-siapa. Appa bukan direktur sebuah rumah sakit?!
Ayah dan ibu Yoon Jae kaget.
Ibu Yoon Jae berkata,”Hei…meskipun ayahmu
bukan direktur sebuah rumah sakit, dia adalah seorang dokter terkenal. Benar,
kan?
Ayah Yoon Jae bingung dan diam.
Yoon Kyung tersenyum menyindir,”kau tidak
bisa..bekerjalah saja yang keras dan cepat buat rumah sakit sendiri. Aku tidak
bisa membiarkan dia pergi ke sana karena aku merasa sangat malu. Daripada
mempermalukan siri dengan mencoba memamerkan uang di event-event tersebut…lebih
baik untuk tidak melakukannya.
Ayah Yoon Jae menatap istrinya.
Ayah Yoon Jae bingung dan menjawab
kikuk,”oh, iya! Meskipun kau mungkin tidak mengingatnya, Yoon Jae..aku dulu
adalah direktur rumah sakit.
Yoon Kyung berkata,”tapi sekarang tidak!
Ayah Yoon Jae kaget dan menatap Yoon
Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”jangan berdeat
dengankyu dan berikan saja kartu kreditnya.
Da Ran diam-diam tersenyum geli.
Da Ran bertanya,”kau benar-benar akan
membeli moil?
Yoon Kyung menjawab,”mereka orang yang
serius. Mereka tidak mengatakan hal-hal yang tidak serius. Kau tidak mendengar
mereka memberitahu kita sungguh-sungguh…bahwa mereka punya banyak uang karena
jadi direktur rumah sakit sebelumnya? Bukan perilaku yang baik untuk
mengabaikan hal-hal seperti itu.
Da Ran berkata,”mereka hanya sekedar
membicarakannya, tidak perlu membeli mobil!
Yoon Kyung melihat sebuah mobil berwarn
biru,”kurasa yang ini akan cocok untukmu. Kenapa kau tidak masuk melihatnya?
Da Ran menjawab,”aku tidak perlu mobil.
Aku bahkan tidak bisa mengemudi.
Yoon Kyung menjawab,”baiklah! Aku akan
memilih sesuatu yang kusukai.
Da Ran membuka lebar mulutnya dan
mengikuti Yoon Kyung yang memilih mobil berwarna silver.
Yoon Kyung berkata,”yang ini!
Da Ran kaget,”Kyung Joon…!
Yoon Kyung mengangkat bahunya lagi.
Yoon Kyung berkata,”dari sini…sampai
sini!
Da Ran kaget dan bingung,”bagaimana bisa
kita membeli semua ini tanpa mencobanya?
Yoon Kyung menjawab santai,”Kalau begitu
coba kenakan?!
Da Ran berkata,”aku tidak perlu beli ini…
Da Ra berkata pelan,”Lihat?
Yoon Kyung berkata,” Sudah kubilang tidak
buruk…tidak buruk. Ambillah!
Da Ran keluar dengan baju hitam bertotol
putih kecil,”bagaimana bisa aku memakai sesuatu seperti ini dalam kerja amal?
Yoon Kyung tersenyum dan menjawab,”tidak
buruk. Ambillah!
Yoon Kyung mengangguk dan menjawab,”tidak
buruk! Ambillah!
Da Ran keluar dengan baju wara merah.
Yoon Kyung menggoda,”oh, itu buruk!
Ambillah!
Da Ran keluar dengan lesu dan memakai
baju warna crem.
Yoon Kyung berdiri dan membalikkan badan Da Ran menghadap cermin.
Yoon Kyung berdiri dan membalikkan badan Da Ran menghadap cermin.
Yoon Kyung menatap Da Ran di cermin dan berkata,”tidak
buruk…pakailah!
Kyung Joon berjalan dengan membawa semua barang yang dibeli di kedua tangannya.
Da Ran berjalan disampingnya.
Da Ran berjalan disampingnya.
Yoon Kyung berkata,”ini akan siap dalam
beberapa hari. Melihat bagaimana kartunya masih berfungsi setelah semua ini,
kurasa reputasi Seo Yoon Jae cukup berharga.
Da Ran berkata,”orang tuanya Yoon Jae
merasa malu. Kau tidak tahu betapa aiknya Yoon Jae sebagai seorang putra.
Yoon Kyung menjawab,”jika putranya
terlalu baik, maka kaulah yang akan menderita. Bahwa di dunia tidka hanya penuh
dengan putra yang baik, namun ada juga putra yang buruk seperti ini, mereka
berdua harus menyadari itu.
Yoon Kyung tersenyum.
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar