SINOPSIS
BIG
EPISODE 1
(Part 1)
Gil Da Ran (Lee Min-jung) berlari
terburu-buru dan terengah-engah menaiki tangga sambil membawa buket pengantin
menuju sebuah gereja.
Saat sampai di dalam gereja, Da Ran masih
berlari dengan menaikkan buket itu karena terlalu banyak orang berlalu lalang,
takut rusak.
Da Ran berkata pada orang yang berlalu lalang
di jalannya sambil berlari.
Da Ran :” Maaf, permisi. Aigoo! Maaf,
permisi. Terima kasih!
Bahkan hampir saja Da Ran menabrak
seorang wanita.
Da Ran sampai di depan life yang hampir penuh. Saat dia masuk, ada seorang wanita dan anak kecil yang ikut masuk di belakangnya. Anak kecil itu mau meraih buket itu, mau tak mau Da Ran mengangkat buket itu tinggi-tinggi dengan tangan kirinya.
Da Ran berkata,” tolong hati-hati! Ini adalah
buket pengantin.
Karena tangan kirinya ke atas, Da Ran
menyadari kaosnya naik dan memperlihatkan perutnya dan buru-buru menurunkan
kaosnya menggunakan tangan kanannya. Lalu life tertutup.
Saat sampai lantai yang dituju, Da Ran
buru-buru berlari menuju ke ruang pengantin wanita dan tarrraaa….
Da Ran berkata,” buketnya sudah tiba.
Buketnya…
Sang pengantin wanita, Min Ju marah dan
berkata,”kenapa buketnya…
Min Ju ( cameo oleh Lee Hee-jin)
terbelalak melihat siapa yang mengantar buketnya. Begitu pula Da Ran.
Min Ju menyentuh bibirnya dan tak
percaya,” Da Ran…
Da Ran terkejut dan bingung,”ohh…Min Ju,
kau pengantin wanitanya?
Min Ju melihat teman-temannya yang ada di
belakang dan sampingnya yang sama-sama bingung dan merasa tidak enak.
Da Ran menyapa teman-temannya yang lain,”
Oh, halo!
Semua temannya menjawab,” lama tak
berjumpa, apa kabar?
Min Ju tambah salah tingkah, bingung dan
tidak enak hati.
Da Ran bertanya,” semuanya di sini?
Min Ju buru-buru menjawab,” Ahh, Da Ran! Aku tak bisa
mengirimimu undangan pernikahan karena undangannya sudah habis. Aku minta maaf.
Da Ran menjawab,”aaa….tidak apa.
Min Ju tersenyum simpul dan
teman-temannya hanya tertawa tak enak juga mendengarnya.
Da Ran memberikan buket itu pada Min Ju.
Da Ran mengucapkan selamat,“Min Ju,
selamat!”
Min Ju menerima buket itu dan tersenyum,
“terima kasih!
Fotografer berkata,” pengantin wanita,
mari berfoto bersama teman-temanmu. Ayo, berdiri lebih merapat.
Teman-teman Da Ran merapat di belakang
kursi Min Ju.
Da Ran bingung dan mau pergi tapi
tiba-tiba…
Min Ju berkata,“Da Ran, mau berfoto
dengan kita juga?
Teman-temannya mengangguk-anggukkan
kepala.
Da Ran melihat mereka semua dan Min Ju
yang mengerjap-kerjapkan matanya, lalu dia melihat pakaiannya sendiri.
Da Ran bingung dan menolak,” oh.. aku
tidak bisa. Masih ada barang yang harus kuantarkan. Aku harus pergi sekarang.
Senang sekali bisa melihatmu hari ini.
Da Ran tersenyum sambil menyalami Min Ju, “Selamat, Min Ju. Selamat.”
Da Ran melambaikan tangan dan pergi dari
sana
Teman-temannya melambaikan tangan juga,
“sampai jumpa. Pelan-pelan jalannya.”
Min Ju tersenyum
Da Ran berkata,” aku datang untuk
mengantarkan buket. Tolong beri aku stempel.
Da Ran memberikan kertas pengiriman
barang lalu petugas pihak pengantin wanita memberikan stempel.
Da Ran balik badan dan mau pergi. Tapi
dia ingat kalau itu pernikahan temannya. Dia balik badan lagi….lalu mengambil
beberapa lembar uang di saku.Da Ran masih sempat melihat penjaga pihak
wanitanya. Dia memasukkan uang itu dalam amplop dan menyerahkannya pada petugas
pihak pengantin wanita.
Da Ran berkata,” tolong beri aku kupon
makan.
Da Ran mengomel,“ lihat ini. Aku harus
lulus kali ini. Undangan pernikahannya hanya bisa diterima oleh yang sudah
lulus. Kalau aku tidak lulus, aku tidak bisa menikah.”
Lalu
hpnya berbunyi.
Da Ran mengangkat telpnya. Da Ran
menerima telp sambil makan.
Da Ran menjawab dan terkejut,“ ya? Halo!
Ya, sudah selesai kuantarkan semuanya. Ini sebentar lagi mau kembali. Apa?
Buket yang dikirim salah? Upacara pernikahannya sudah dimulai? Kenapa ini
tanggungjawabku?
Da Ran makan sup sampai tersedak dan
terbatuk-batuk.
Di luar gereja, Min Ju sedang
bersiap-siap melemparkan buket bunganya. Teman-temannya menunggu beberapa meter
di belakangnya. Da Ran berlari dan ikut masuk di kerumunan teman-temannya.
Ae Kyung terkejut melihatnya dan
bertanya, “ Da Ran, kau belum pergi?”
Da Ran tertawa, “aku juga temannya! Aku
harus tetap disini sampai selesai.
Ae Kyung tak mengerti dan hanya tersenyum
sekilas.
Da Ran hanya terfokus pada buket Min Ju
di depannya
Suara hati Da Ran : Gang Min Ju,
keberuntunganmu pasti sangat bagus.
Kau hanya mengeluarkan 30.000 Won.
Sekarang kau mendapatkan buket seharga 1.000.000 Won di pernikahanmu. Buket
itu, aku harus mendapatkannya kembali. Ya, aku juga memberikan hadiah uang. Aku
berhak menangkap buket itu. Lemparkan!.
Min Ju melemparkan buket itu
tinggi-tinggi ke belakang.
Adegan menjadi SLOW!
Da Ran melangkah slow ke belakang, sambil
mendongak melihat buket itu dan hampir menangkap buket itu…
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tak
sengaja mendorongnya ke samping. Da Ran hampir terjatuh dan orang itu mengulurkan
tangannya. Da Ran hampir menggapai tangan itu, dan ada beberapa kelopak bunga
mawar beterbangan diikuti suara musik yang nice untuk adegan yang romantis ini…Tapi
Da Ran tidak berhasil menggapai tangannya dan terngaga melihat Seo Yoon Jae (Gong
Yoo) yang sangat tampan. Yoon Jae masih mengulurkan tangan dan menatapnya.
Da Ran terpesona melihat ketampanannya…
Tapi karena tak berhasil menggapai tangan
Yoon Jae, Da Ran terlempar jauh ke belakang melewati tangga. Yoon Jae ingin
meraihnya tapi terlambat dan hanya bisa terngaga. Teman-teman Da Ran, Min Ju
dan semua orang yang ada di sana terkejut. Da Ran jatuh lalu buket itu juga terjatuh di samping tangannya.
Semua orang ada di samping Yoon Jae dan melihatnya dari atas tangga.
Penyiar radio :“Hari itu, meskipun aku
tidak bisa menangkap buket temanku, aku menangkap seorang pria. Terbang
melewati 36 anak tangga, tulang selangka dan lenganku patah. Aku melewatkan
ujian profesiku yang berlangsung 7 hari kemudian. Aku diopname selama 2 bulan.
Pada saat itu, pria itu merawat lukaku. Pria itu seorang dokter. Dia melamarku
di hari saat dia melepas gips-ku. Sebulan kemudian, aku akan menikah dengannya.
Jika aku punya keberuntungan yang bagus dengan bertemu seseorang, aku tidak
akan berpikir terguling jatuh dari tangga untuk itu. Aku juga bersiap-siap untuk menghadapi ujian
profesiku berikutnya.
Hari itu hujan. Da Ran berjalan dengan
membawa payung hijau sambil tersenyum senang mendengar ceritanya dibacakan
lewat Hpnya dengan memakai headset. Sampai-sampai dia melompat-lompat kecil
kegirangan.
Da Ran telah sampai di halte bis dan buru-buru menangkupkan payungnya dan masuk ke dalam bis.
Da Ran telah sampai di halte bis dan buru-buru menangkupkan payungnya dan masuk ke dalam bis.
Suara penyiar radio : Mulai musim semi
ini, aku akan bekerja di sebuah SMA. Aku ingin menjadi seorang istri dan guru
yang baik. Tolong semangati aku. Sekarang, untuk pengarang yang memberi kami artikel sebagus ini, kami
akan memberikan mereka hadiah sebagai dukungan dan selamat. Kami sudah
menyiapkan rice cooker bertekanan tinggi untuknya. Lagu selanjutnya dari Lee
Seung Gi “ Will You Marry Me”
Lirik Lagu : Lee Seung Gi “ Will You Marry Me”
Nalang gyulhonhae joolae
Nalang pyungsengeul hamggae sallae
Ooli dooli alkong dalkong seolo saranghamyuh
Na dalmeun aeehana nuh dalmeun aeehana nako
Chunnyun mannyun apeujimalgo nan salgo shipeundae
Soljikhi malhaesuh naega nul duh joahae
Namjawa yuhja saiae
Geudae jodago hadundae
Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh
Nalang gyulhon haejoollae
Maeili maeili hengbokeh gyuhwuhsuh
Gwenshili naeili gidae dweneun saram
Waeili waeili ddullineun gulgga
Bogo ddo bwado naegen jaeilin saram
Gumeun muhli pabbooli dwelddae ggaji
Sonae mooleun mootchyuhdo nnonae mooleun juldae an moodchyuh
Nun naeh banjjok gaseum
Nan nuheh banjjok gaseum dwaeuh
Soomeul shwineun geu soon gan soon gan
Nul saranghae joolggae
Shigani jinasuh jooleumi neuleonado
Ggok jigeum chulum neowana youngwonhi hamggae halgeoya
Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh
Neonun machi eodoowutdun nae salmeul balkyuhjooneun bit
Bogeul bogeul jjigae solilo ban gyuhjooneun jib
Maemalatdun nae maeumae naelyuhjooneun bi
Sarangilan cham yulmaega damgyuh itneun shi
Haneuli junghaejoon oonmyungae ggeun
Neowa naeh mannameun chunseng yunboon
Isesangeul dajoondaedo baggoolsoo ubneun nae salmen ojik pyungseng
neobboon
Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh
Nalang gyulhon haejoollae
Di dalam bis Da Ran masih senyum lebar
sambil mendengarkan.
Da Ran senang sekali saat dibacakan
hadiahnya.
Da Ran berteriak keras,”rice cooker”.
Da Ran ikut menyanyikan lagu itu dan
kepalanya ikut bergoyang-goyang.
Di seberang, ada seseorang yang terus
memperhatikannya dan Da Ran belum menyadarinya. Da Ran tak sengaja melihat ke
luar jendela dan terlihat bayangan Kang Kyung Joon (Shin Won Ho) yang
memperhatikannya lewat kaca jendela itu di kursi seberang. Da Ran menoleh ke
samping. Mereka saling tatap. Kyung Joon terus memandanginya.
Da Ran tak mengerti. Lalu dia melihat kaca dan meraba-raba wajahnya barang kali ada sesuatu di wajahnya. Tapi bukan itu. Kyung Joo terus saja memperhatikan Da Ran, Da Ran salah tingkah dan menoleh padanya lagi dengan muka kebingungan. Kyung Joon hanya tersenyum geli, menudukkan wajahnya sekilas dan memalingkan mukanya masih dengan tersenyum.
Da Ran tak mengerti. Lalu dia melihat kaca dan meraba-raba wajahnya barang kali ada sesuatu di wajahnya. Tapi bukan itu. Kyung Joo terus saja memperhatikan Da Ran, Da Ran salah tingkah dan menoleh padanya lagi dengan muka kebingungan. Kyung Joon hanya tersenyum geli, menudukkan wajahnya sekilas dan memalingkan mukanya masih dengan tersenyum.
Da Ran melirik sekilas dan kembali
menikmati musik itu dengan senyum-senyum sambil menggoyangkan kepalanya
mengikuti irama lagu. Kyung Joon kembali tersenyum geli dan menoleh ke arahnya.
Di Halte berikutnya, Da Ran turun memakai
payung hijaunya.
Da Ran bingung dan berpikir, “ aku tak
mengenalnya! Kenapa dia menatapku terus?
Tiba-tiba….
Suara Kyung Joon yang memanggilnya.“Hey,
tunggu!
Da Ran berhenti dan menoleh ke belakang
Dari atas terlihat seperti adegan slow…
Kyung Joo mendekati Da Ran, lalu
menggenggam penyanggah payung sekaligus menggenggam tangan Da Ran. Lalu menarik
tangan Da Ran beserta payungnya ke arahnya. Da Ran terkejut melihat Kyung Joon,
laki-laki yang terus-terusan melihatnya di dalam bis tadi.
Mereka saling tatap.
Kyung Joon mendekat beberapa cm kearaha
Da Ran. Da Ran bengong dan membuka mulutnya saking terkejutnya.. lalu
mengerjap-kerjapkan kedua matanya.
Da Ran mulai sadar dan bertanya, “ kau mengikutiku turun dari bis, ya?Oh…bagaimana ini?
Da Ran mulai sadar dan bertanya, “ kau mengikutiku turun dari bis, ya?Oh…bagaimana ini?
Da Ran melihat ke bawah dan sadar
tangannya dipegang Kyung Joon.
Da Ran berkata,” lihat! Aku akan segera
menikah dengan seseorang.
Da Ran mencoba melepaskan tangannya dari
genggaman tangan Kyung Joon.
Kyung Joon hanya tersenyum dan terus saja
memperhatikan Da Ran.
Da Ran berkata,”Lagipula, kelihatannya
aku jauh lebih tua. Tolong jangan begini.
Da Ran menurunkan tangannya ke tangkai payung di bawah tangan
Kyung Joon.
Setelah itu, Da Ran ingin pergi membawa
payung tapi ditarik kasar ke belakang lagi oleh Kyung Joon. Da Ran terkejut
sampai membuka mulutnya lagi. Mereka saling tatap lagi. Kyung Joo masih
memasang senyum kitty manis di bawah payung dan ditengah hujan
Kyung Joon menjawab,” uh oh, maksudku
bukan itu.This is mine. Ini payungku.
Da Ran terkejut dan melihat payung itu
dari atas ke bawah dan hanya bilang,”oh!
Kyung Joo menjelaskan,”kau mengambil
payungku saat kau turun. Itulah kenapa aku mengikutimu. Lepaskan!
Kyung Joon menarik kasar payung itu dan
berjalan pergi.
Da Ran terkejut dan kebingungan karena
kehujanan.
Da Ran bingung,”bagaimana ini?
Da Ran bertanya,”dimana payungku?
Kyung Joon menjawab,”di dalam bus!
Da Ran bertanya,”kau tidak membawa
payungku saat kau turun?
Kyung Joon berhenti dan bertanya,”mana
mungkin aku membawa payung orang lain saat aku turun?
Da Ran menjawab,”aku membawa payungmu
saat aku turun, harusnya kau membawa payungku saat kau turun.
Kyung Joon kembali berjalan tapi
dihalangi oleh Da Ran. Dia menarik Kyung Joon.
Da Ran kesal dan berteriak,”hey! Ini
gara-gara kau menatapku terus, aku jadi sangat gugup dan mengambil payung yang
salah. Kau menatapku, kan? Iya, kan?
Kyung Joon menjawab santai,”terus kenapa
kalau aku memandangmu?
Da Ran melotot dan menunjuk,”lihat, kau
memandang! Kau memandangiku, dan bahkan tertawa, kan? Benar,kan?
Da Ran berkata,”oo…benar.
Kyung Joon berkata,”kau benar, karena
lucu sekali.
Da Ran terdiam mendengarnya.
Kyung Joon melanjutkan,”lucu sekali
melihatmu mendengar radio.
Flash back di bis
Penyiar radio : kami sudah menyiapkan
rice cooker bertekanan tinggi untuknya.
Da Ran berteriak,”rice cooker listrik,
yes!
Dia tertawa dan menunduk senang tanpa
sadar satu bis memandang ke arahnya.
Terutama Kyung Joon yang tersenyum terus
memandang ke arahnya. Da Ran masih menikmati lagu Lee Seung Gi “ Will You Marry
Me”.
Saat dia turun, dia mengambil payung
Kyung Joon yang bergagang hitam dengan bentuk
tanda tanya, sedangkan milik Da Ran bergagang coklat dan berbentuk
bulat.
Flash back end
Da Ran menunduk malu dan bertanya,”karena
itulah kau menatapku?
Kyung Joon hanya tersenyum dan
bertanya,”memangnya cuma aku yang menatapmu? Semua yang ada di bus melihatmu. Maksudmu
yang kau lihat hanya aku,ya? Huh!
Da Ran menatapnya.
Da Ran kembali mengikutinya dan
memasukkan kepalanya lagi agar tidak kehujanan dengan kesal.
Kyung Joon berkata,”kurasa begitu.
Ahjumma tidak melihat ajusshi. Mereka hanya melihat pria muda yang tampan.
Merasa begitu senang bahkan kalau mereka membawa turun payung yang salah dari
bus. Apa? “kau mengikutiku turun dari bus, ya?” oh my god.
Da Ran kesal Kyung Joon menyindirnya.
Kyung Joon bertanya,”kau berencana
mengikutiku di sepanjang jalan?
Da Ran menyilangkan kedua tangannya di depan
wajahnya.
Da Ran menjawab,”tidak, aku pergi
sekarang. Maaf, aku salah paham padamu! Aku kecewa karena tidak membawa turun
payungku dari bus. Selamat tinggal.
Da Ran memakai switer putih di kepalanyanya
agar tidak kehujanan dan akan pergi
Kyung Joon bertanya,”apakah SMA tempat kau
mengajar disini?
Kyung Joon menatap lurus ke depan dan
ternyata mereka sudah sampai di SMA tempat Da Ran bekerja.
Da Ran kesal,”kau tak perlu tahu!
Da Ran memakai sweter putihnya agar tidak
kehujanan dan pergi meninggalkan Kyung Joon yang menatapnya.
Kyung Joon terkejut dan berkomentar,”uh oh!”
Kyung Joon terkejut dan berkomentar,”uh oh!”
Kyung Joon berjalan memasuki SMA itu juga
ternyata.
Di depan ruang guru, semua murid memberi
salam pada Da Ran,”selamat pagi!
Da Ran masuk ke ruang guru dengan baju
basah. Wakil kepsek, Kim Young Ok (Choi Ran) sudah ada di sana.
Wakil kepsek bertanya,”guru Gil Da Ran!
Da Ran terkejut.
Wakil kepsek menyindir melihat
penampilannya,”hari ini kau terlihat keren sekali.
Da Ran menjelaskan,”ya, aku kehilangan
payungku dalam perjalanan ke sini. Karena itulah aku kehujanan.
Guru Na (Moon Ji Yoon) menoleh ke
arah Da Ran.
Wakil kepsek berkata,” guru Gil, kau
sudah sarapan sebelum ke sini?
Da Ran terkejut dan tersenyum
menjawab,”sudah!”
Wakil kepsek berkomentar,”oo…dia tidak
lupa sarapan. Sepertinya perut Guru Gil lebih pintar daripada kepalanya.
Meskipun kau bukan guru resmi, meskipun kau dipekerjakan hanya untuk sementara
waktu, kau harus menjaga citramu sebagai guru. Camkan itu ke dalam otakmu.
Guru Na tiba-tiba berdiri dan pergi
meninggalkan ruangan guru, sedangkan Ae Kyung hanya menoleh mendengarnya.
Wakil kepsek masih melanjutkan memarahi
Da Ran,”kalau kau tidak bisa menyimpannya dalam otakmu, simpan saja di dalam
perutmua.
Wakil kepsek lalu pergi meninggalkan Da
Ran. Da Ran hanya menunduk dan sedih.
Di luar ruang guru, Guru Na membawa raket
kayu, menahan emosi. Kyung Joon datang dan melihat-lihat ruang guru, mencari Da
Ran.
Guru Na yang ada di sebelahnya menoleh
dan bertanya,”sedang apa kau?”
Kyung Joon menatapnya dan menjawab,”aku
siswa pindahan.”
Guru Na yang masih kesal hanya diam dan
membukakan pintu.
Guru Na memberikannya isyarat agar masuk
ke dalam. Kyung Joon pun masuk ke dalam.
Guru Na mendesah menahan amarah,”huh!”
Guru Na pergi.
Di ruang guru, Da Ran melotot melihat
siapa murid pindahan itu. Kyung Joon tersenyum manis di depannya dan
memandangnya. Da Ran tak percaya dan berharap ini mungkin mimpi. Hahahaa…
Wakil kepsek memperkenalkan Kyung Joon,”
Kang Kyung Joon, dia pindah ke sini hari ini. Dia pernah belajar di sekolah yang
paling bergengsi di Amerika Barat. Dia adalah seorang siswa istimewa dengan
nilai yang luar biasa.
Kyung Joon tersenyum sambil tertawa
melihat Da Ran yang masih menatap tak percaya melihatnya dan menundukkan
kepalanya, serta menutup dahinya dengan tangannya karena malu.
Wakil kepsek melanjutkan,”siswa sekaliber ini pindah ke SMA Jaeil kita, sebagai guru kita juga harus memperlihatkan sikap yang sebanding dengan sekolah-sekolah Amerika yang bergengsi.
Wakil kepsek melanjutkan,”siswa sekaliber ini pindah ke SMA Jaeil kita, sebagai guru kita juga harus memperlihatkan sikap yang sebanding dengan sekolah-sekolah Amerika yang bergengsi.
Kyung Joon melihat reaksi Da Ran seperti
itu, tambah tersenyum senang dan tertawa lebar.
Apalagi saat Da Ran sampai menutup
matanya dan ketahuan oleh wakil kepsek.
Wakil kepsek bertanya,”barusan kau
menutup matamu, ya?
Da Ran membuka lebar mulutnya dan
menyanggah,”tidak. Aku hanya berkedip.
Da Ran mempraktekkannya.
Kyung Joon yang melihatnya tertawa
tertahan sambil menatapnya.
Wakil kepsek berkata,”kalau begitu, jika
matamu yang besar itu sudah selesai berkedip, antarkan siswa ini berkeliling
sekolah kita
Da Ran membuka mulutnya dan berkedip
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar