SINOPSIS
BIG
EPISODE 3
(Part 4)
Yoon Kyung pulang ke rumahnya. Dia membuang sandalnya dan membanting sweternya karena kesal. Lalu dia membuka kulkas dan melihat tas berisi kotak makanan yang dibuat oleh Da Ran. Dia tambah tidak enak hati.Yoon Kyung lalu memakannya dengan rasa menyesal, bahkan sampai tersedak. Dia lalu menoleh dan melihat pesan Da Ran.
Pesan Da Ran :
Makan yang pelan.
Makan
terlalu cepat, tersedak bisa mati!
Ae Kyung bertanya,”apa itu?
Da Ran menjawab,”ee.. koper Yoon Jae!
Ae Kyung berkata,”wah, sepertinya cukup
berat!
Ae Kyung melihat guru Na masuk.
Ae Kyung bertanya padanya,”guru Na, rumah
sakit tempat siswa itu dirawat, rumah sakit Korea Pasteur bukan?
Guru Na menjawab,”iya!
Ae Kyung bertanya lagi,”karena searah,
bisakah kau memberi tumpangan Da Ran juga?
Guru Na balik tanya,”kau mau aku memberi
tumpangan guru Gil Da Ran juga?
Da Ran menolak,”aku baik-baik saja!
Ae Kyung berkata,”lagipula searah.
Ae Kyung bertanya pada Guru Na lagi,”kau
bisa memberinya tumpangan, kan?
Guru Na menjawab senang,”tentu. Aku ambil
mobilnya, jadi tunggu aku di pintu depan saja.
Guru Na lalu pergi. Ae Kyung tersenyum
senang.
Da Ran bertanya,”ada apa dengan guru Na?
Ae Kyung menjawab,”aku menceritakannya kepada
rekan kerjaku, ternyata itu adalah teman baik dia. Kau tidak senang, ya?
Da Ran tersenyum
Di dalam mobil, Guru Na tegang. Dia
merasa mobilnya berbau. Ternyata bau itu dari alas duduk di kursi sampingnya.
Guru Na lalu membawa alas itu keluar untuk membersihkan debunya. Lalu dia
menaruhnya kembali dan menyemprot pewangi mobil. Melihat kertas di kaca
mobilnya, dia buru-buru membersihkannya.
Da Ran berjalan lesu membawa koper Yoon Jae. Lalu dia melihat Yoon Kyung berjongkok dan
bicara sendiri dengan memainkan gagang pohon di jalan.
Yoon Kyung berkata sendiri,”setelah
dipikir-pikir lagi, sepertinya aku yang salah. Caraku berbicara terlalu
berterus terang. Aku terlalu terburu nafsu barusan, jadi keceplosan. Pukulanmu
terlalu sakit… itu juga tidak benar.
Da Ran mendengarnya dan mendesah
melihatnya.
Yoon Kyung menambahkan,”I’m sorry. I’m
really sorry!
Da Ran mendesah dan berkata,”huh! Ayo,
kita harus pergi ke rumah sakit! Pergi ke rumah Yoon Jae mengembalikan ini.
Da Ran akan melangkah pergi dan buru-buru
Yoon Kyung membawakan tas itu.
Yoon Kyung berkata,”biar kubawakan, guru!
Da Ran tersenyum sekilas
Yoon Kyung bertanya,”Kau sudah selesai
bekerja?
Da Ran menjawab,”sudah ku bilang aku
pulang cepat hari ini.
Yoon Kyung bertanya,”wakil kepala sekolah
mencari-cari kesalahanmu lagi. Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kalau kau
dipecat?
Da Ran menyindir,”seperti kata orang, aku
akan segera menjadi istri seorang dokter, kenapa aku khawatir?
Yoon Kyung bertanya,”seorang guru tidak
boleh marah karena perkataan anak kecil, kan? Kalau kau mencontoh seorang anak,
maka kau bukanlah seorang guru. Hanya seorang anak kecil, kan?
Da Ran balik tanya,”jika situasiya tidak
menguntungkan bagimu kau adalah anak kecil? Tapi jika situasinya menguntungkan
bagimu kau adalah orang dewasa.
Yoon Kyung menjawab,”karena itulah aku
seorang anak kecil. Jika aku konsisten makan aku bukan anak kecil, tapi orang
dewasa.
Da Ran berkata,”kau pintar sekali! Kau
benar-benar tahu bagaimana berbicara.
Yoon Kyung tersenyum lebar dan
berkata,”saat aku dewasa, aku ingin menjadi tipe orang yang disukai Guru Gil Da
Ran.
Da Ran tertawa mendengar kata-katanya. Da
Ran berjalan dan diikuti Yoon Kyung yang tersenyum dan merayu. (Hahahhaaa..)
Yoon Kyung berkata,”teacher Gil, kotak
makan siangnya lezat sekali. Aku menghabiskan semuanya. Kimchinya pedas sekali,
tapi aku juga menghabiskannya semua. Techer Gil benar-benar benar-benar
mengagumkan! Kau bisa melakukan segalanya, kau juga pandai memasak.
Da Ran tak berhenti-hentinya tersenyum
mendengar rayuan Yoon Kyung.
Guru Na selesai membersihkannya. Lalu ada sms masuk ternyata dari Da Ran.
Guru Na selesai membersihkannya. Lalu ada sms masuk ternyata dari Da Ran.
Sms Da Ran : aku takut akan mengganggumu,
jadi aku pergi duluan. Terima kasih!
Guru Na lemas membacanya.
Yoon Kyung ada di rumah sakit untuk
mengajukan surat cuti ditemani Da Ran. Dia memberikan hasil pemeriksaannya pada petugas.
Yoon Kyung berkata,”efek dari kecelakaan
mobil sangat serius. Aku perlu beristirahat untuk sementara waktu.
Da Ran mengangguk-anggukan kepala.
Yoon Kyung berkata sambil menatap Da Ran
sekilas,”aku juga akan segera menikah. Jadi, aku ingin mengambil cuti menikah
bersamaan dengan ini.
Petugas balik tanya,”lalu bagaimana
dengan acara amal anak-anak itu?
Yoon Kyung dan Da Ran bingung. Mereka lalu menoleh dan memiringkan kepala meelihat selebaran yang ditempel di dinding. Foto Yoon Jae menggendong anak penderita kanker.
Yoon Kyung dan Da Ran bingung. Mereka lalu menoleh dan memiringkan kepala meelihat selebaran yang ditempel di dinding. Foto Yoon Jae menggendong anak penderita kanker.
Yoon Kyung ingat,”ah, aku masih harus
melakukan acara itu.
Petugas bertanya lagi,”kalau begitu Anda
akan datang, kan?
Yoon Kyung menjawab kikuk,”iya, aku akan
kembali untuk itu.
Yoon Kyung dan Da Ran saling tatap.
Yoon Kyung bertanya,”amal apa?
Da Ran menjawab,”aku tahu Yoon Jae menolong anak yang suka sakit. Tapi aku sama
sekali tidak tahu soal acara itu.
Yoon Kyung bertanya,”sebenarnya apa yang
kau tahu soal dia? Kau pikir ini lebih menyenangkan untuk mencari tahu mengenai
seseorang secara perlahan-lahan dan bertahap, bukan?
Da Ran mendesah dan berharap,”huhhh! Dia
akan kembali sebelum itu.
Yoon Kyung juga berharap,”ku harap juga
begitu. Aku harus segera ikut ujian akhir.
Woo Jin memanggil,”Seo Yoon Jae.
Da Ran dan Yoon Kyung terkejut. Se Young
tersenyum melihat Yoon Kyung.
Woo Jin
bertanya,”aku dengar dari Kepala Departemen, kau mengambil cuti? Kau
benar-benar merasa tidak sehat?
Yoon Kyung menjawab,”aku hanya perlu
istirahat sementara waktu.
Se Young menambahkan,” Yoon Jae, kau baik-baik saja, Kan?
Yoon Kyung terdiam.
Da Ran yang menjawab,”nona Se Young, kau
pasti sudah lelah karena dia kemaren, bukan? Jika dia benar-benar mabuk
seharusnya menghubungiku saja.
Yoon Kyung hanya menatap Da Ran.
Se Young salah tingkah dan berkata,”iya,
kau benar!
Woo Jin balik tanya,”kalian berdua
minum-minum kemaren? Ajak aku juga!
Se Young merasa tak enak.
Woo Jin bertanya,”bagaimana kalau hari
ini?
Da Ran menolak,”kita pergi lain kali
saja.
Yoon Kyung lagi-lagi diam dan menatap Da
Ran.
Woo Jin bertanya,”kalian berdua bertemu
saat pernikahanku, kan? Harusnya kau mentraktirku sebelum kau menikah.
Woo Jin berjalan mendekati Yoon Kyung
yang terdiam.
Woo Jin memeluk lengan Yoon Kyung dan bertanya,”mau pergi ke mana kita? Mau
pergi ke mana kita?
Da Ran tidak enak.
Da Ran bertanya,”Min Ji baik-baik saja, kan?
Anaknya akan segera lahir kan,?
Woo Jin, yang tak lain suami Min Ji
menjawab,”iya, dia sudah hamil saat pesta pernikahan itu. Dia hampir mati
ketakutan karena kau, kecelakaan besar hampir terjadi.
Da Ran malu,”maafkan aku.
Se Young minum dan bertanya,”sekarang coba
katakan, kalian berdua bertemu karena kecelakaan itu, kan? Kau terluka
gara-gara Min Ji.
Da Ran merasa tak enak. Yoon Kyung cuma
diam saja.
Woo Jin menambahkan,”benar, kami
memanggil ambulan saat pesta pernikahan.
Se Young tersenyum dan bertanya lagi,”lalu,
kesan pertama Yoon Jae atas Nona Da Ran, adalah saat dia jatuh
dari anak tangga. Jadi, itu jelas bukanlah cinta pada pandangan pertama untuk
kalian berdua.
Da Ran menunduk malu,”kau benar.
Yoon Kyung melihat Da Ran menunduk malu
Yoon Kyung berkata,”tidak, itu adalah
cinta pada pandangan pertama.
Senyum Se Young menghilang.
Da Ran menoleh dan menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”Da Ran kami
tampak begitu manis saat dia pingsan. Dia juga terlihat begitu menawan. Aku
benar-benar jatuh cinta dengannya saat pandangan pertama.
Woo Jin yang mendengarnya lalu memukul Yoon Kyung,”bukan itu. Aku tahu segalanya. Bukankah kau berbohong pada nona Da Ran selama ini?
Woo Jin yang mendengarnya lalu memukul Yoon Kyung,”bukan itu. Aku tahu segalanya. Bukankah kau berbohong pada nona Da Ran selama ini?
Da Ran terkejut dan bertanya,”bohong
padaku?
Se Young penasaran,”bohong apa?
Yoon Kyung menatap tajam pada Se Young.
Woo Jin menjelaskan,”saat Yoon Jae pertama kalinya melihatmu bukanlah saat kau
terjatuh dari anak tangga.
Da Ran menatapnya.
Woo Jin melanjutkan,”dia bilang kalau
pertama kalinya dia melihtamu… adalah saat kau lari ke arah Yoon Jae, saat membawa buket.
Flash back
Saat Da Ran masuk ke dalam life, dia
hampir menabrak Yoon Jae. Da Ran lalu mengangkat tangannya yang
memegang buket.
Da Ran meminta tolong sama orang di
sebelahnya,”bisakah kau membantuku menekankan tombol lantai 4?
Da Ran lalu menurunkan kaosnya yang tak
sengaja terangkat. Melihat Da Ran yang capek, Yoon Jae mengangkat tangannya dan ikut menyangga buket
itu.
Di lantai dasar, Yoon Jae sedang mengobrol dengan Woo Jin, si pengantin
pria sekaligus teman dokternya.
Woo Jin berkata,”teman istriku juga
seorang guru. Ingin aku memperkenalkannya padamu?
Yoon Jae diam.
Woo Jin menambahkan,”guru juga cukup
baik.
Lalu ada seseorang yang memanggil Wo
Jin,”hey!
Woo Jin menyapanya,”oh, kau datang!
Mereka berdua pergi dan meninggalkan Yoon Jae sendirian.
Yoon Jae lalu melihat Da Ran memukul-mukulkan
dahinya ke tembok berkali-kali. Yoon Jae sangat
khawatir melihatnya.
Da Ran mengomel,”ah, memalukan sekali!
Yoon Jae mencoba memukul tembok dan dia kesakitan.
Yoon Jae lalu mengikuti Da Ran yang
berlari ke meja pihak pengantin wanita dan mengisi uang di dalamnya. Yoon Jae tersenyum melihatnya. Yoon Jae lalu melihat Da Ran menuliskan nama di amplop
itu dan mencoba melihat nama yang ditulis Da Ran.
Da Ran berkata pada petugasnya,”tolong
beri aku kupon makan!
Ternyata Yoon Jae ikut makan satu meja dengan Da Ran. Bahkan
disampingnya, tapi Da Ran tak memperhatikannya. Dia asyik makan sambiul
menunduk dan mengomel.
Da Ran mengomel,”aku memberi 30 ribu won,
tapi mereka tidak menghidangkan sup iga. Hambar sekali.
Yoon Jae menambahkan sesuatu di makanannya, sambil
curi-curi pandang ke arah Da Ran. Yoon Jae memandangnya
dan mendengar kalau rasanya hambar, Yoon Jae menggeser
garam ke arah Da Ran, dan langsung disaut saja oleh Da Ran tanpa memperhatikan
siapa yang memberikannya. Da Ran langsung memasukkannya ke dalam mangkok
supnya. (Hahahaaa…)
Da Ran sambil makan berkata,”aku harus
lulus ujian guru kali ini, kemudian bekerja di sebuah sekolah unggulan.
Tunjukkan pada mereka biar semuanya terdiam.
Yoon Jae terdiam dan hanya memandangnya. Dia
bahkan tersenyum mendengarnya.
Da Ran berkata,”lumayan enak!
Yoon Jae lebih tertawa lebar mendengarnya.
Flash back end
Da Ran bertanya,” Yoon Jae mengikutiku terus di pesta pernikahan hari itu?
Woo Jin menjawab,”tentu saja! Benar, kan?
Yoon Kyung terdiam. Se Young menatap aneh
melihat sikap Yoon Kyung.
Woo Jin melanjutkan,”selanjutnya, dia
ingin dikenalkan dengan salah seorang teman pengantin wanita.
Flask back
Yoon Jae menjawab,”Gil Da Ran, teman yang membawa
buket.
Woo Jin tertawa dan bertanya,”kenapa?
Joon Jae menjawab,”aku terus melihatnya,
dia cantik.
Flash back end
Woo Jin melanjutkan,”karena itulah aku
bilang kalau pertemuan kalian di tangga bukanlah yang pertama kalinya. Dia
melihatmu dan naksir padamu sebelumnya.
Da Ran memegang pipinya saking malunya,”jadi
begitu ya?!
Woo Jin tertawa melihat tingkah Da Ran.
Se Young tak suka mendengarnya.
Yoon Kyung hanya menatap Da Ran.
Woo Jin bertanya,”kau masih berpikir Da
Ran sebegitu manisnya? Semuanya tertulis di wajahmu, lihat! Sepertinya waktu
yang tepat, bersulang!
Yoon Kyung menatap Da Ran yang masih
senyum tersipu-sipu.
Woo Jin mengajak bersulang,”bersulang!
Bersulang! Mau minum?
Da Ran ikut bersulang bersama yang lain,
kecuali Yoon Kyung yang menatap Da Ran.
Saat makan malam, Choong Shik hanya minum
air putih saja sambil membawa ponselnya ke mana-mana. Ayah dan ibu makan malam
cuma berdua.
Ibu bertanya,”Choong Shik, kau
benar-benar tidak mau makan malam? Enak sekali lho!
Choong Shik menjawab,”aku mungkin makan
pizza nanti. Jadi, nanti saja!
Ayah bertanya,”apa maksudmu “mungkin
makan”?
Choong Shik menjawab,”harus tunggu
telepon dulu, baru bisa tahu.
Choong Shik menatap ponselnya dan
penasaran,”kenapa masih belum telepon juga? Seharusnya sudah telepon.
Lalu ponselnya bunyi, Choong Shik
kegirangan sekali,”Yesss!
Choong Shik berlari ke ruangan lain.
Ibu berkata pada ayah,”sepertinya bakal
makan pizza. Kalau begitu kau boleh makan ikan jatah si Choong Shik!
Choong Shik mengangkatnya,”ha..halo?
Suara Ma Ri : Halo?
Choong Shik bersikap cool di telp,
padahal dia kegiarangan sekali
Choong Shik menjawab,” rupanya kau. Sudah
kuduga kau bakal telepon. Mengganti uang tasmu? Baiklah! Sesuai dengan
perjanjian, aku yang traktir pizzanya.
Choong Shik tertawa kegiarangan.
Ma Ri tersenyum dan berkata,”jika kau mau
ganti rugi tas dengan pizza, harus kau traktir 300 kali baru cukup. Permisi!
Ma Ri mengangkat tangan mau pesan pizza,
tapi buru-buru Choong Shik menahan tangannya.
Choong Shik berlutut,”ayahku adalah seorang
pembuat pangsit. Ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga. Aku hanyalah seorang
siswa biasa. Jika kau bisa memaafkanku kali ini… kedepannya secara
perlahan-lahan akan kuganti satu persatu dengan pizza.
Ma Ri yang awalnya cuek, merasa kasihan
dan menghempaskan tangan Choong Sik agar tak memegang tangannya lagi.
Ma Ri berkata,”baiklah! Akan kupotong
satu pizza perkali, tergantung dengan kelakuanmu.
Choong Shik senang,”hal apa saja yang
ingin kau lakukan, bilang saja padaku, noona.
Ma Ri bertanya,”di sekolah kalian ada
yang bernama Kang Kyung Joon, bukan?
Choong Shik balik tanya,”Kang Kyung Joon?
Ma Ri menganggukkan kepala.
Choong Shik menambahkan,”yang datang dari
Amerika itu?
Ma Ri tersenyum,”kau kenal dia? Ku
kurangi satu porsi.
Choong Shik tersenyum lebar.
Ma Ri balik tanya,”kau dan Kyung Joon
dekat?
Choong Shik menjawab,”tidak!
Ma Ri berkata,”betul juga. Dia bukanlah
tipe orang yang bisa dekat dengan siapa saja. Sepertinya ada sedikit mengucilkan
diri.
Choong Shik diam.
Ma Ri berteriak,”Moodnya lagi jelek?
Choong Shik menjawab,”tidak, aku juga
tahu itu.
Ma Ri tersenyum,”kupotong satu porsi. Kalau
begitu, coba cari tahu siapa yang dekat dengan Kyung Joon, dan lapor padaku
setelahnya.
Choong Shik bertanya,”kenapa?
Ma Ri kesal,”sstttttt!
Choong Shik terdiam.
Ma Ri berkata,”Aku mau tahu semua perihal
yang berhubungan dengan Kyung Joon. Karena itu, aku butuh tahu dengan siapa dia
berhubungan.
Choong Shik berkata,”Kang Kyung Joon
tidak bisa berhubungan dengan siapapun juga sekarang ini.
Ma Ri marah,”kenapa?
Choong Shik menjelaskan,”Kyung Joon
mengalami kecelakaan lalu lintas dan sekarang sedang terbaring di rumah sakit.
Ma Ri terdiam dan menatapnya.
Yoon Kyung hanya berjalan diam dan
menatapnya disampingnya.
Da Ran bernyanyi : Aku sangat cantik, sangat seksi
Kecantikanku adalah merupakan senjataku
I’m a beatiful girl.
Yoon Kyung malu melihat tingkah Da Ran.
Yoon Kyung menyindir,”Guru, sekarang ini
kau benar-benar memalukan. Di depan murid-murid mabuk seperti begitu?
Da Ran menjawab,”seperti ini mana mabuk?
Hanya saja aku sedang senang. Aku hanya meminum 3 gelas wine.
Yoon Kyung tak percaya,”dengan ukuran gelas
seperti ini, 3 gelas itu sama dengan satu botol. Betul juga, bagaimana mungkin
kau bisa mabuk? Kau mabuk pasti dikarenakan ada yang bilang kau cantik.
Da Ran tersenyum senang,”oh ya? Saat Yoon Jae melihatku untuk pertama kalinya, dikarenakan
aku sangat cantik, dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Yoon Kyung berkata,”pria ini terlalu
dangkal. Seharusnya yang dinilai itu adalah hati, baru bisa bertahan lama. Jika
hanya mementingkan penampilan, tidak akan tahan lama. Tipe orang seperti begini
mana mungkin menikah? Orang-orang dewasa benar-benar…
Yoon Kyung berhenti bicara karena karena
Da Ran tidak ada di sampingnya. Saat dia menoleh, Da Ran sedang duduk di kursi.
Da Ran memukul kursi disampingnya agar
Yoon Kyung duduk di sana.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa lagi? Ini
orang! Mabuk itu benar-benar merana bukan? Kaki menjadi lemas, bola mata
membesar, umur sudah tua…
Da Ran memotong dan berkata,”tunggu! Saat
duduk di sini, tutup mulutmu dan tataplah aku dengan hening.
Yoon Kyung tak mengerti,”apa?
Da Ran bertanya,”bisa duduk dengan tenang
di sini sebentar tidak?
Yoon Kyung diam dan menatapnya. Sedangkan
Da Ran menatapnya dengan tersenyum lebar
Da Ran bertanya,” Yoon Jae, benarkah aku secantik itu? Kenapa tidak dari
dulu kau beritahu aku? Dengan begitukan kita bisa menjadi lebih mesra.
Yoon Kyung yang awalnya hanya menatap,
membuka lebar mulutnya mendengar kata “lebih mesra”.
Da Ran menyentuh kedua pipi Yoon Kyung,
sedangkan Yoon Kyung tegang disentuh oleh Da Ran. Ditambah melihat senyum Da Ran.
Da Ran melanjutkan,”seperti ini. Aku
benar-benar amat sangat menyukaimu. Dari awal, aku sudah merasa aku itu
benar-benar cantik.
Yoon Kyung risih dan menggerakkan
kepalanya agar terlepas tangan Da Ran dari pipinya.
Yoon Kyung berkata,”hey, jangan salah! Aku ini Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”hey, jangan salah! Aku ini Kang Kyung Joon.
Da Ran ingat dan menunduk sedih,”betul,
kau adalah Kyung Joon.
Malam itu juga, Ma Ri dan Choong Shik
menuju ke rumah sakit dimana Kyung Jae yang sedang koma di rawat. Ma Ri sangat
syock melihatnya.
Ma Ri berkaca-kaca mendekati Kyung Jae.
Ma Ri mencoba menggoyangkan tubuh Kyung Jae,”Kyung Joon… Kyung Joon… Kyung Joon…
Ma Ri mencoba menggoyangkan tubuh Kyung Jae,”Kyung Joon… Kyung Joon… Kyung Joon…
Ma Ri bahkan menyentuh pipi dan memukul
keras pipi Kyung Jae.
Choong Shik menoleh siapa tahu ada yang
melihat Ma Ri memukul pipi Kyung Jae.
Ma Ri mendekatkan wajah dan mengguncang
tubuh Kyung Jae,”Kang Kyung Joon..Kyung Joon..Kyung Joon. Kang Kyung Joon..
Ma Ri tidak bisa membendung air matanya
yang mengalir jatuh ke pipinya.
Wo Jin akan pulang dan melihatnya
Wo Jin bertanya,”kenapa masih disini?
Se Young balik tanya,”kau tidak merasa
tingkah laku Yoon Jae agak aneh akhir-akhir ini?
Wo Jin balik tanya lagi,”Seo Yoon Jae bisa ambil cuti? Mungkin pemikirannya berubah
setelah kecelakaan itu. Aku pergi dulu.
Wo Jin pergi dan meninggalkan Se Young
yang masih menatap foto itu.
Se Young menduga,”iya! Sepertinya itu
bukan Yoon Jae, tapi orang lain.
Da Ran menjawab,”terpaksa harus kutahan.
Tapi berhubung sekarang aku sudah tahu pemikiran Yoon Jae, akan aku manjakan
dia nanti begitu dia pulang.
Yoon Kyung kesal dan mengingatkan,”Guru
Gil, jangan terlalu over. Terlalu berlebihan. Menurutku teman dokter itu ingin
kau minum lebih banyak. Itulah sebab dibalik ucapannya itu.
Da Ran kesal dan menatap
tajam,”aisssshhh!
Yoon Kyung melanjutkan,”bukankah begitu?
Bagaimana mungkin seorang pria tidak membiarkan cinta pandangan pertamanya
menikmati otot perut coklatnya?
Da Ran kesal,”tahu apa kau, anak kecil!
Yoon Kyung berkata,”dewasa dan anak-anak
sama saja. Cinta seorang laki-laki itu tidak ada bedanya dengan perkembangan.
Jika hubunganya tidak berkembang, cintanya juga tidak akan berkembang. Sudah
tahu? All stop!
Da Ran tambah kesal,”walaupun agak pelan,
tapi tidak berhenti.
Yoon Kyung bertanya,”oh ya? Sudah sejauh
mana perkembangan hubungan kalian berdua?
Da Ran menjawab,”anak kecil gak usah
tahu!
Yoon Kyung tertawa mengejek,”sepertinya
hubunganmu itu tidak ada yang patut dirahasiakan dari seorang anak kecil.
Da Ran bertanya,”sedang apa kau?
Yoon Kyung bertanya,”oohh.. berpegangan
tangan juga boleh. Jadi hubungannya sudah sejauh saling berpegangan tangan?
Da Ran menjawab,”tentu saja.
Da Ran bertanya,”sedang apa kau?
Yoon Kyung menjawab,”oohh, ini juga
sesekali pernah kau lakukan?
Da Ran tersenyum dan bertanya,”kita
adalah sepasang kekasih. Kau lagi bercanda, ya? Kau kira kami itu anak kecil
sepertimu?
Yoon Kyung tiba-tiba mendekatkan wajahya pada Da Ran dan Da Ran gugup.
Yoon Kyung tiba-tiba mendekatkan wajahya pada Da Ran dan Da Ran gugup.
Yoon Kyung balik tanya,”lho, mendadak
jadi gugup?
Da Ran mengerjap-kerjapkan matanya.
Yoon Kyung menggodanya,”berhenti disini?
Jadi, masih belum selevel anak kecil, sepertiku? Jadi, cuma segitu levelnya Gil
Da Ran? Kalian berdua belum sampai ke sana, kan?
Da Ran menjawab,”tentu saja sudah.
Yoon Kyung mendekat, seperti ingin…
bahkan hampir mencium Da Ran. Da Ran cuma menatapnya. Yoon Kyung
malah mengerjap-kerjapkan matanya bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar