SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 2)
Yoon Kyung melirik remote kamarnya di
sampingnya dan perlahan-lahan mengambilnya,”aku ingin tahu itu sungguhan atau
tidak?
Setelah dapat, Yoon Kyung lalu mematikan
tirai kamar tidurnya.
Ma Ri kesal,” ajusshi!
Yoon Kyung berkata,”kau tidak perlu tahu.
Jadi, pergilah!
Ma Ri bertanya,”ajusshi! Tampaknya kau
benar-benar tahu banyak tentang Kyung Joon. Gambar di dalam dompetnya. Kau
pasti tahu betapa berharganya itu baginya, kan? Jika hilang, aku akan
mencarinya di seluruh rumah sakit jika perlu. Kau benar-benar tidak tahu?
Yoon Kyung menunjukkannya pada Ma Ri,”ada
disini. Sudah puas?
Ma Ri terkejut dan senang,”oh, syukur
tidak hilang!
Ma Ri ingin memegangnya tapi tak
diizinkan oleh Yoon Kyung. Ma Ri kesal tapi malah duduk di sofa.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau malah
duduk? Pergi!
Ma Ri berpikir dan bertanya,” ajusshi!
Ada satu rahasia tentangku yang hanya Kyung Joon yang tahu.
Yoon Kyung balik tanya,”sesuatu yang
tidak diketahui Kyung Joon?
Ma Ri menjawab,”karena tidak ku lakukan
pada Kyung Joon.
Yoon Kyung berteriak kesakitan,”hey!!
Ma Ri mengambil dompet itu dan lari
keluar.
Yoon Kyung mengejarnya walaupun kesakitan
sampai di halaman rumah.
Yoon Kyung berteriak,”hey! Kembalikan
padaku!
Ma Ri berkata,”rahasiakan dari Kyung
Joon. Ayo, jalan!
Ma Ri menjulurkan lidahnya sebelum taksi
itu pergi. Yoon Kyung terjatuh karena sakit sekali dibagian itu.
(Hahahahaaaa….. tenang aja Ma Ri! Pesan
kamu udah nyampe ke Kyung Joon-nya sendiri kok! Malah langsungke orangnya, Hahahaaa….)
Isi sms : pengantin wanita Gil Da Ran!
Jangan lupa pemotretan pernikahannya besok!
Tidak jauh dari sana, Guru Na yang
memegang raket kayu sedang memperhatikan Da Ran dan ketahuan oleh Ae Kyung. Ae
Kyung menepuk bahu guru Na.
Ae Kyung bertanya,”guru Na… saat ini, kau
sedang memandangi Da Ran, kan?
Guru Na balik tanya,”apa maksudmu
memandanginya?
Ae Kyung tanya lagi,”guru Na… kau suka Da
Ran?
Guru Na menutupi wajahnya dengan raket
kayunya.
Ae Kyung berbinar-binar,”ommo! Selama
ini, kukira kau menghindari Da Ran karena kau tidak menyukainya! Ommo! Ommo!
Ternyata karena kau menyukainya…!
Guru Na berbisik di telinga Ae
Kyung,”jangan bicara begitu! Jangan bicara begitu! Kumohon… kumohon rahasikan
ini.
(Tapi adegan ini terlihat seperti guru Na
memaksa ingin mencium Ae Kyung. Hahahaaaa… )
Sialnya kejadian ini dilihat wakil kepsek
yang kesal. Mendengar suara kesal wakil kepsek, guru Na dan Ae Kyung menoleh.
Wakil kepsek bertanya,”apa yang kalian
lakukan? Itu bukan contoh yang baik untuk anak-anak! Berhati-hatilah!
Guru Na dan Ae Kyung terdiam. Guru Na
balik badan, sedangkan Ae Kyung bingung.
Wakil kepsek pergi dengan lemas dan tak
percaya,”sekolah yang suci ini, kenapa semua orang berpasangan? Apa mereka kira
mereka binatang di alam liar atau bagaimana?
Guru Na pergi diikuti oleh Ae Kyung yang
kesal.
Se Young bertanya,”yang datang ke rumahku
kemarin malam… Yoon Jae dan kau, bukan?
Da Ran balik tanya,”Se Young, menurutmu
kau berhak untuk bersikap sombong dihadapanku sekarang?
Se Young balik tanya,”kau juga tidak
seharusnya sekeras itu padaku, kan, Da Ran? Kau bertingkah seolah-olah kau
lemah, itu berhasil pada Yoon Jae. Sejak dibangku sekolah, Yoon Jae selalu bergaul dengan mereka yang tidak sebaik
dirinya… dan dengan mereka yang biasanya kurang beruntung. Seperti yang
terluka, yang sedang sakit dan lemah…dia tidak akan membiarkannya begitu saja.
Kau tahu Yoon Jae orang yang baik. Tapi aku bahkan
tidak menyangka bahkan sampai sejauh
pernikahan.
Da Ran menjawab,” Yoon Jae bilang sejak pertama kali dia melihatku, dia
sudah menyukaiku. Kau juga dengar itu!
Se Young berkata,”saat pernikahan itu,
saat Yoon Jae menabrakmu dan menyebabkan kecelakaan itu…menurutmu dia mau
kemana terburu-buru begitu? Hari itu, sebelum aku pulang dari pernikahan itu,
aku katakan pada Yoon Jae bahwa…aku putus dengan pacarku.
Da Ran goyah dan bertanya,”jadi, maksudmu
dia mendengar itu lalu dia mengejarmu…dan pada saat itu dia menabrakku?
Se Young menjawab,”karena kau terluka
pada saat itu, dia terjebak dan dia tidak punya pilihan. Kenapa? Kalau kau
penasaran, kita bisa menelepon Yoon Jae dan
tanyakan padanya.
Da Ran memegang gelas minumnya dengan
gemetar menahan marah.
Se Young berkata,”pernikahan ini, pasti
kau merasa kurang nyaman. Jika kau merasa kurang nyaman… pastikan kau menahannya dengan erat.
Karena Yoon Jae sangat baik, dia akan terus berada di
sampingmu.
Se Young berdiri dan akan pergi tapi
duduk kembali saat mendengar kata-kata Da Ran.
Da Ran berteriak dan berdiri,”hey! Berhati-hatilah
dengan kaca jendelamu. Karena suatu hari nanti, sebuah batu mungkin akan
terbang masuk lewat situ. Lalu, aku akan memukulmu hingga tubuhmu berubah
menjadi hijau seperti bayangan teh hijau.
Da Ran pergi meninggalkan Se Young yang
terkejut.
Yoon Kyung terkejut melihat Da Ran sudah
duduk di sana.
Yoon Kyung bertanya,”kau disini.
Da Ran menoleh.
Yoon Kyung bertanya,”jika kau hendak
memberinya satu pukulan terakhir dan mengakhirinya, kau mau aku berjaga-jaga di
luar?
Da Ran berkata,”Kyung Joon.
Yoon Kyung berhenti dan menatap Da Ran.
Da Ran berdiri dan mendekat,”Besok
pemotretan pernikahanku.
Yoon Kyung bertanya,”apa? Pemotretan
pernikahan? Kau pasti gila.
Da Ran memohon,”anggap saja kau membantu
gurumu yang menyedihkan…dan jangan terlambat datang. Kumohon bantu aku lakukan
ini.
Yoon Kyung tak bisa berkata apa-apa.
Se Young memanggilnya,”Woo Jin..
Woo Jin menjawab,”ya?
Se Young bertanya,”mungkin kau tahu
berapa nomor telepon orang tua Yoon Jae?
Woo Jin menjawab dan balik tanya,”aku
tahu. Kenapa?
Se Young menjawab,”tidak. Hanya ada hal
penting tentang Yoon Jae yang ingin kuberitahukan pada mereka.
Beri aku nomornya!
Ibu Yoon Jae terkejut
dan bertanya,”Yoon Jae mengalami kecelakaan? Saat dia menelepon, dia tidak
bilang apa-apa.
Se Young menjawab,”karena aku hanya
temannya, dia tidak mau mendengarkanku… dan sepertinya Da Ran tidak benar-benar
khawatirkan itu. Jadi aku menghubungi Anda walaupun mungkin itu kelewat batas.
Ibu Yoon Jae menjawab,”terima
kasih sudah menyampaikannya padaku.
Ibu Yoon Jae menutup
telp dan bilang pada pelayannya,”aku harus segera pergi ke Korea. Pergilah!
Siapkan segala sesuatunya!
Pelayan menjawab,”ya, Nyonya!
Wajah Ibu Yoon Jae terlihat begitu kahawatir.
Ibu berkata,”Choong Shik, ikuti kakakmu
ke pemotretan pernikahannya dan ambil beberapa foto. Ok!
Choong Shik menjawab,”baiklah!
Da Ran bertanya,”omma!
Ibunya balik tanya,”apa?
Da Ran menjawab,”setelah pemotretan
pernikahan, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan omma.
Ibu bertanya,”tentang apa?
Da Ran menjawab,”akan kuberitahu nanti.
Aku kurang enak badan, jadi aku pamit duluan.
Da Ran pergi.
Ibu bertanya,”kenapa kau tidak makan lebih banyak? Sepertinya suasana hati
Da Ran kurang baik. Sepertinya dia marah
dan mengkhawatirkan sesuatu…
Choong Shik menambahkan,”ada sesuatu
antara dia dengan kakak ipar.
Ibu tak mengerti,”apa?
Choong Shik menjawab,”beberapa waktu lalu
aku mendengar mereka berbicara. Dia menyembunyikannya sehingga tidak kentara.
Dan mereka bertengkar tentang apakah mereka harus pergi ke rumah sakit atau
tidak.
Ibu memikirkan sesuatu.
Ibu memanggil,”Da Ran.
Tapi Da Ran tidak ada di kamarnya
Ibu bertanya-tanya,”Dia pergi ke mana?
Ibu membereskan baju di atas tempat tidur
dan melihat kaos kaki pasangan pink di atas meja. Kenapa dia memakai ini di
cuaca panas seperti ini? Apa dia hamil atau bagaimana?
Mendengar kata-katanya sendiri, ibu
menduga-duga,”hamil? Menyembunyikannya sehingga tidak kentara? Oh, ommo!
Ae Kyung berkata dari balik tirai,” Yoon Jae! Da Ran akan segera muncul. Kau pasti akan
sangat terkejut.
Tirai dibuka. Ta da....
Da Ran tersenyum dan terlihat cantik dengan gaun pengantin itu Yoon Kyung terdiam dan terpesona melihatnya. Tapi dia sadar, dia hanya pengganti Yoon Jae.
Tirai dibuka. Ta da....
Da Ran tersenyum dan terlihat cantik dengan gaun pengantin itu Yoon Kyung terdiam dan terpesona melihatnya. Tapi dia sadar, dia hanya pengganti Yoon Jae.
Di luar yang dikelilingi pohon-pohon,
Yoon Kyung dan Da Ran melakukan pemotretan. Mereka tersenyum dan terlihat
bahagia tapi diluarnya.
Fotografer,”baiklah! Itu bagus! Pengantin
wanita, ayo lebih mesra! Suami lebih mendekat.
Yoon Kyung disela-sela pemotretan
bertanya,”Guru Gil, jika kau tetap akan melakukannya, apa gunanya diperlambat?
Selesaikan foto-fotonya dan daftarkan pernikahannya di kantor catatan sipil.
Da Ran menjawab,”disanalah solusinya…
Yoon Kyung berkata,”cara itu lebih
menjanjikan.. dibandingkan begini.
Da Ran berkata,”bagiku ini lebih penting.
Foto-fotonya harus bagus, jadi jangan cemberut. Senyum yang lebar seperti Yoon
Jae! Tolonglah!
Yoon Kyung mengerti dan seperti biasa…
tangan Yoon Kyung membuat mulutnya agar tersenyum mirip Yoon Jae. (hahahaaa….)
Da Ran dan Yoon Kyung berjalan
bergandengan tangan. Tapi saat melihat merpati, Yoon Kyung ketakutan.
Yoon Kyung takut dan bertanya,”merpati…!
Kenapa burung? Padahal mereka sangat kotor? Aku benci burung. Singkirkan
burungnya. Jika mereka terbang, aku tidak akan melakukannya.
Da Ran mendesah dan tak percaya.
Da Ran berkata pada Fotografer-nya,”Maaf!
Tolong singkirkan burungnya!
Da Ran menatap tak percaya pada Yoon
Kyung.
Pemotretan dilanjutkan. Yoon Kyung
menggendong Da Ran dengan pringas-pringis karena Da Ran berat, sedangkan Da Ran
tersenyum manis.
Fotografer,”bagus! Senyum yang lebar!
OKE!
Setelah selesai buru-buru Yoon Kyung
menurunkan Da Ran. Yoon Kyung kesakitan menahan punggungnya.
Da Ran memberi semangat,”kau baik-baik
saja?
Da Ran memegang buket bunga, sedangkan
Yoon Kyung memegang balon-balon.
Da Ran duduk di sandaran sepeda ontel dan
memegang buket pengantin, sedangkan Yoon Kyung yang duduk di sepeda ontel.
Choong Shik mengghitung,”$2.00…
Ma Ri berkata,”pakaian guru Gil di dalam
lemarinya kebanyakan yang bermerek ini. Kyung Joon suka model yang seperti ini?
Pelayan berkata,”jika ada yang Anda
suaki, silahkan dicoba!
Ma Ri menempelkan baju tadi di tubuhnya.
Ma Ri bertanya pada pelayan,”apa pakaian
ini membuatku terlihat seperti seorang guru?
Pelayan memuji,”anda terlihat seperti
seorang guru TK yang benar-benar manis.
Ma Ri berpikir,”seharusnya aku terlihat
seperti seorang guru SMA.
Ma Ri berkata,”jadi dia mengirimiku
fotonya mengenakan gaun pengantin. Ini bukan apa-apa. Aku akan memakai gaun
yang lebih cantik saat giliranku nanti.
Ma Ri membukanya satu per satu.
Ma Ri membukanya satu per satu.
Ma Ri sadar
akan sesuatu dan mengulang lagi foto-foto itu dan terkejut melihatnya. Bahkan
dia sampai memperbesar pose foto Yoon Kyung dan menelitinya lagi.
Ma Ri ingat sesuatu dan melihat album
fotonya dan Kyung Joon. Ma Ri menemukan pose Yoon Kyung sama persis dengan
Kyung Joon. Bukan persis lagi… tapi benar-benar pose ala Kyung Joon. Dari pose
duduk, berdiri bahkan minum.
Ma Ri tak mengerti,” ajusshi ini…dia
mirip dengan Kyung Joon.
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar