Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 5 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 2)
Yoon Kyung melirik remote kamarnya di sampingnya dan perlahan-lahan mengambilnya,”aku ingin tahu itu sungguhan atau tidak?
Setelah dapat, Yoon Kyung lalu mematikan tirai kamar tidurnya.
Ma Ri kesal,” ajusshi!
Yoon Kyung berkata,”kau tidak perlu tahu. Jadi, pergilah!
Ma Ri bertanya,”ajusshi! Tampaknya kau benar-benar tahu banyak tentang Kyung Joon. Gambar di dalam dompetnya. Kau pasti tahu betapa berharganya itu baginya, kan? Jika hilang, aku akan mencarinya di seluruh rumah sakit jika perlu. Kau benar-benar tidak tahu?
Yoon Kyung diam sejenak dan mengambil dompetnya di dalam laci tadi.
Yoon Kyung menunjukkannya pada Ma Ri,”ada disini. Sudah puas?
Ma Ri terkejut dan senang,”oh, syukur tidak hilang!
Ma Ri ingin memegangnya tapi tak diizinkan oleh Yoon Kyung. Ma Ri kesal tapi malah duduk di sofa.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau malah duduk? Pergi!
Ma Ri berpikir dan bertanya,” ajusshi! Ada satu rahasia tentangku yang hanya Kyung Joon yang tahu.
Yoon Kyung balik tanya,”sesuatu yang tidak diketahui Kyung Joon?
Ma Ri menjawab,”karena tidak ku lakukan pada Kyung Joon.
Yoon Kyung tak mengerti,”apa?
Ma Ri menendang keras di antara kedua kaki Yoon Kyung .
Yoon Kyung berteriak kesakitan,”hey!!
Ma Ri mengambil dompet itu dan lari keluar.
Yoon Kyung mengejarnya walaupun kesakitan sampai di halaman rumah.
Yoon Kyung berteriak,”hey! Kembalikan padaku!
Ma Ri buru-buru masuk taksi.
Ma Ri berkata,”rahasiakan dari Kyung Joon. Ayo, jalan!
Ma Ri menjulurkan lidahnya sebelum taksi itu pergi. Yoon Kyung terjatuh karena sakit sekali dibagian itu.
(Hahahahaaaa….. tenang aja Ma Ri! Pesan kamu udah nyampe ke Kyung Joon-nya sendiri kok! Malah langsungke orangnya, Hahahaaa….)
Da Ran sedang duduk di depan komputer, di ruang guru. Lalu ada sms masuk.
Isi sms : pengantin wanita Gil Da Ran! Jangan lupa pemotretan pernikahannya besok!
Da Ran duduk di kursi luar. Dia mengeluarkan tiket pesawat Yoon Jae.
Tidak jauh dari sana, Guru Na yang memegang raket kayu sedang memperhatikan Da Ran dan ketahuan oleh Ae Kyung. Ae Kyung menepuk bahu guru Na.
Ae Kyung bertanya,”guru Na… saat ini, kau sedang memandangi Da Ran, kan?
Guru Na balik tanya,”apa maksudmu memandanginya?
Ae Kyung tanya lagi,”guru Na… kau suka Da Ran?
Guru Na menutupi wajahnya dengan raket kayunya.
Ae Kyung berbinar-binar,”ommo! Selama ini, kukira kau menghindari Da Ran karena kau tidak menyukainya! Ommo! Ommo! Ternyata karena kau menyukainya…!
Guru Na menutup mulut Ae Kyung dan mendorongnya ke dinding
Guru Na berbisik di telinga Ae Kyung,”jangan bicara begitu! Jangan bicara begitu! Kumohon… kumohon rahasikan ini.
(Tapi adegan ini terlihat seperti guru Na memaksa ingin mencium Ae Kyung. Hahahaaaa… )
Sialnya kejadian ini dilihat wakil kepsek yang kesal. Mendengar suara kesal wakil kepsek, guru Na dan Ae Kyung menoleh.
Wakil kepsek bertanya,”apa yang kalian lakukan? Itu bukan contoh yang baik untuk anak-anak! Berhati-hatilah!
Guru Na dan Ae Kyung terdiam. Guru Na balik badan, sedangkan Ae Kyung bingung.
Wakil kepsek pergi dengan lemas dan tak percaya,”sekolah yang suci ini, kenapa semua orang berpasangan? Apa mereka kira mereka binatang di alam liar atau bagaimana?
Guru Na pergi diikuti oleh Ae Kyung yang kesal.
Da Ran berdiri dan akan pergi lalu ada telepon, dari “Lee Se Young”.
Se Young bertanya,”yang datang ke rumahku kemarin malam… Yoon Jae dan kau, bukan?
Da Ran balik tanya,”Se Young, menurutmu kau berhak untuk bersikap sombong dihadapanku sekarang?
Se Young balik tanya,”kau juga tidak seharusnya sekeras itu padaku, kan, Da Ran? Kau bertingkah seolah-olah kau lemah, itu berhasil pada Yoon Jae. Sejak dibangku sekolah, Yoon Jae selalu bergaul dengan mereka yang tidak sebaik dirinya… dan dengan mereka yang biasanya kurang beruntung. Seperti yang terluka, yang sedang sakit dan lemah…dia tidak akan membiarkannya begitu saja. Kau tahu Yoon Jae orang yang baik. Tapi aku bahkan tidak  menyangka bahkan sampai sejauh pernikahan.
Da Ran menjawab,” Yoon Jae bilang sejak pertama kali dia melihatku, dia sudah menyukaiku. Kau juga dengar itu!
Se Young berkata,”saat pernikahan itu, saat Yoon Jae menabrakmu dan menyebabkan kecelakaan itu…menurutmu dia mau kemana terburu-buru begitu? Hari itu, sebelum aku pulang dari pernikahan itu, aku katakan pada Yoon Jae bahwa…aku putus dengan pacarku.
Da Ran goyah dan bertanya,”jadi, maksudmu dia mendengar itu lalu dia mengejarmu…dan pada saat itu dia menabrakku?
Se Young menjawab,”karena kau terluka pada saat itu, dia terjebak dan dia tidak punya pilihan. Kenapa? Kalau kau penasaran, kita bisa menelepon Yoon Jae dan tanyakan padanya.
Da Ran memegang gelas minumnya dengan gemetar menahan marah.
Se Young berkata,”pernikahan ini, pasti kau merasa kurang nyaman. Jika kau merasa kurang  nyaman… pastikan kau menahannya dengan erat. Karena Yoon Jae sangat baik, dia akan terus berada di sampingmu.
Se Young berdiri dan akan pergi tapi duduk kembali saat mendengar kata-kata Da Ran.
Da Ran berteriak dan berdiri,”hey! Berhati-hatilah dengan kaca jendelamu. Karena suatu hari nanti, sebuah batu mungkin akan terbang masuk lewat situ. Lalu, aku akan memukulmu hingga tubuhmu berubah menjadi hijau seperti bayangan teh hijau.
Da Ran pergi meninggalkan Se Young yang terkejut.
Yoon Kyung memakai jas Yoon Jae menemui Kyung Jae.
Yoon Kyung terkejut melihat Da Ran sudah duduk di sana.
Yoon Kyung bertanya,”kau disini.
Da Ran menoleh.
Yoon Kyung bertanya,”jika kau hendak memberinya satu pukulan terakhir dan mengakhirinya, kau mau aku berjaga-jaga di luar?
Yoon Kyung akan keluar tapi ditahan oleh Da Ran.
Da Ran berkata,”Kyung Joon.
Yoon Kyung berhenti dan menatap Da Ran.
Da Ran berdiri dan mendekat,”Besok pemotretan pernikahanku.
Yoon Kyung bertanya,”apa? Pemotretan pernikahan? Kau pasti gila.
Da Ran memohon,”anggap saja kau membantu gurumu yang menyedihkan…dan jangan terlambat datang. Kumohon bantu aku lakukan ini.
Yoon Kyung tak bisa berkata apa-apa.
Se Young melihat foto wisuda Yoon Jae bersama ibunya. Woo Jin (suami Min Ju) datang sambil minum.
Se Young memanggilnya,”Woo Jin..
Woo Jin menjawab,”ya?
Se Young bertanya,”mungkin kau tahu berapa nomor telepon orang tua Yoon Jae?
Woo Jin menjawab dan balik tanya,”aku tahu. Kenapa?
Se Young menjawab,”tidak. Hanya ada hal penting tentang Yoon Jae yang ingin kuberitahukan pada mereka. Beri aku nomornya!
Se Young menelepon ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae terkejut dan bertanya,”Yoon Jae mengalami kecelakaan? Saat dia menelepon, dia tidak bilang apa-apa.
Se Young menjawab,”karena aku hanya temannya, dia tidak mau mendengarkanku… dan sepertinya Da Ran tidak benar-benar khawatirkan itu. Jadi aku menghubungi Anda walaupun mungkin itu kelewat batas.
Ibu Yoon Jae menjawab,”terima kasih sudah menyampaikannya padaku.
Ibu Yoon Jae menutup telp dan bilang pada pelayannya,”aku harus segera pergi ke Korea. Pergilah! Siapkan segala sesuatunya!
Pelayan menjawab,”ya, Nyonya!
Wajah Ibu Yoon Jae terlihat begitu kahawatir.
Di rumah keluarga Gil. Ibu, Choong Shik dan Da Ran sedang makan bersama.
Ibu berkata,”Choong Shik, ikuti kakakmu ke pemotretan pernikahannya dan ambil beberapa foto. Ok!
Choong Shik menjawab,”baiklah!
Da Ran bertanya,”omma!
Ibunya balik tanya,”apa?
Da Ran menjawab,”setelah pemotretan pernikahan, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan omma.
Ibu bertanya,”tentang apa?
Da Ran menjawab,”akan kuberitahu nanti. Aku kurang enak badan, jadi aku pamit duluan.
Da Ran pergi.
Ibu bertanya,”kenapa kau tidak  makan lebih banyak? Sepertinya suasana hati Da Ran kurang baik. Sepertinya dia  marah dan mengkhawatirkan sesuatu…
Choong Shik menambahkan,”ada sesuatu antara dia dengan kakak ipar.
Ibu tak mengerti,”apa?
Choong Shik menjawab,”beberapa waktu lalu aku mendengar mereka berbicara. Dia menyembunyikannya sehingga tidak kentara. Dan mereka bertengkar tentang apakah mereka harus pergi ke rumah sakit atau tidak.
Ibu memikirkan sesuatu.
Ibu masuk ke kamar Da Ran.
Ibu memanggil,”Da Ran.
Tapi Da Ran tidak ada di kamarnya
Ibu bertanya-tanya,”Dia pergi ke mana?
Ibu membereskan baju di atas tempat tidur dan melihat kaos kaki pasangan pink di atas meja. Kenapa dia memakai ini di cuaca panas seperti ini? Apa dia hamil atau bagaimana?
Mendengar kata-katanya sendiri, ibu menduga-duga,”hamil? Menyembunyikannya sehingga tidak kentara? Oh, ommo!
Yoon Kyung telah memakai jas pengantinnya.
Ae Kyung berkata dari balik tirai,” Yoon Jae! Da Ran akan segera muncul. Kau pasti akan sangat terkejut.
Tirai dibuka. Ta da....
Da Ran tersenyum dan terlihat cantik dengan gaun pengantin itu Yoon Kyung terdiam dan terpesona melihatnya. Tapi dia sadar, dia hanya pengganti Yoon Jae.
Di luar yang dikelilingi pohon-pohon, Yoon Kyung dan Da Ran melakukan pemotretan. Mereka tersenyum dan terlihat bahagia tapi diluarnya.
Fotografer,”baiklah! Itu bagus! Pengantin wanita, ayo lebih mesra! Suami lebih mendekat.
Yoon Kyung disela-sela pemotretan bertanya,”Guru Gil, jika kau tetap akan melakukannya, apa gunanya diperlambat? Selesaikan foto-fotonya dan daftarkan pernikahannya di kantor catatan sipil.
Da Ran menjawab,”disanalah solusinya…
Yoon Kyung berkata,”cara itu lebih menjanjikan.. dibandingkan begini.
Da Ran berkata,”bagiku ini lebih penting. Foto-fotonya harus bagus, jadi jangan cemberut. Senyum yang lebar seperti Yoon Jae! Tolonglah!
Yoon Kyung mengerti dan seperti biasa… tangan Yoon Kyung membuat mulutnya agar tersenyum mirip Yoon Jae. (hahahaaa….)
Fotografer,”suami, istri! Sebelah sini!
Da Ran dan Yoon Kyung berjalan bergandengan tangan. Tapi saat melihat merpati, Yoon Kyung ketakutan.
Yoon Kyung takut dan bertanya,”merpati…! Kenapa burung? Padahal mereka sangat kotor? Aku benci burung. Singkirkan burungnya. Jika mereka terbang, aku tidak akan melakukannya.
Da Ran mendesah dan tak percaya.
Da Ran berkata pada Fotografer-nya,”Maaf! Tolong singkirkan burungnya!
Da Ran menatap tak percaya pada Yoon Kyung.
Pemotretan dilanjutkan. Yoon Kyung menggendong Da Ran dengan pringas-pringis karena Da Ran berat, sedangkan Da Ran tersenyum manis.
Fotografer,”bagus! Senyum yang lebar! OKE!
Setelah selesai buru-buru Yoon Kyung menurunkan Da Ran. Yoon Kyung kesakitan menahan punggungnya.
Da Ran memberi semangat,”kau baik-baik saja?
Pemotretan dilanjutkan mereka berlari sambil bergandengaan tangan. 
Da Ran memegang buket bunga, sedangkan Yoon Kyung memegang balon-balon. 
Da Ran duduk di sandaran sepeda ontel dan memegang buket pengantin, sedangkan Yoon Kyung yang duduk di sepeda ontel.
Da Ran dan Yoon Kyung berfoto dengan berbagai macam pose.
Dari jauh, Choong Shik memotret mereka berdua. Ternyata ada bayarannya.Hahahahaaaaa....
Choong Shik mengghitung,”$2.00…
Ma Ri sedang ada di toko Olivia Lauren dan memilih-milih baju.
Ma Ri berkata,”pakaian guru Gil di dalam lemarinya kebanyakan yang bermerek ini. Kyung Joon suka model yang seperti ini?
Pelayan berkata,”jika ada yang Anda suaki, silahkan dicoba!
Ma Ri menempelkan baju tadi di tubuhnya.
Ma Ri bertanya pada pelayan,”apa pakaian ini membuatku terlihat seperti seorang guru?
Pelayan memuji,”anda terlihat seperti seorang guru TK yang benar-benar manis.
Ma Ri berpikir,”seharusnya aku terlihat seperti seorang guru SMA.
Lalu ada beberapa sms masuk.
Ma Ri berkata,”jadi dia mengirimiku fotonya mengenakan gaun pengantin. Ini bukan apa-apa. Aku akan memakai gaun yang lebih cantik saat giliranku nanti.
Ma Ri membukanya satu per satu. 
Ma Ri sadar akan sesuatu dan mengulang lagi foto-foto itu dan terkejut melihatnya. Bahkan dia sampai memperbesar pose foto Yoon Kyung dan menelitinya lagi. 
Ma Ri ingat sesuatu dan melihat album fotonya dan Kyung Joon. Ma Ri menemukan pose Yoon Kyung sama persis dengan Kyung Joon. Bukan persis lagi… tapi benar-benar pose ala Kyung Joon. Dari pose duduk, berdiri bahkan minum.
Ma Ri tak mengerti,” ajusshi ini…dia mirip dengan Kyung Joon.
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar