Da Ran bertanya,”jika kalian berdua
bertukar jiwa karena kau menggenggam tangannya, bukankah akan berbalik jika kau
memegang tangannya lagi?
Yoon Kyung balik tanya,”bagaimana jika
aku tidak bangun?
Da Ran berharap,”kau akan bangun. Cepat
cobalah!
Da Ran menyatukan tangan Yoon Kyung
dengan Kyung Jae.
Yoon Kyung memejamkan matanya dan memegang erat tangan Kyung Jae. Anginpun berhembus. Da Ran menatap dan berharap.
Yoon Kyung memejamkan matanya dan memegang erat tangan Kyung Jae. Anginpun berhembus. Da Ran menatap dan berharap.
Yoon Kyung berkata,”Da Ran. Ini aku.
Da Ran berkaca-kaca,” Yoon Jae. Aku.. aku
sangat khawatir. Aku rasa semua jadi begini karena kemarahanku. Semua gara-gara
aku. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku.. aku menyesali apa yang kukatakan hari
itu. Maafkan aku.
Yoon Kyung gelengkan kepala,”aku juga
minta maaf! Yang kau ingin untuk kukatakan sebelumnya, akan kukatakan sekarang.
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung menjawab sambil mempraktekkannya,” ”ppuing ppuing”. Maaf! Ppuing ppuing. Kita tidak tertukar kembali. Aku bilang kita tidak pernah tertukar balik. Aku tetap Kang Kyung Joon. Aigoo. Kau terlihat begitu kecewa? Hello?! Guru Gil, sadarlah! Dimana kita?
Yoon Kyung menjawab sambil mempraktekkannya,” ”ppuing ppuing”. Maaf! Ppuing ppuing. Kita tidak tertukar kembali. Aku bilang kita tidak pernah tertukar balik. Aku tetap Kang Kyung Joon. Aigoo. Kau terlihat begitu kecewa? Hello?! Guru Gil, sadarlah! Dimana kita?
Da Ran menangis terisak-isak dan
berkata,”huuhh. Kau…pikirmu semua ini lelucon anak kecil? Lucu ya?
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau menangis
karena lelucon anak kecil?
Da Ran menjawab,”akulah yang salah.
Membiarkan diriku dipermainkan oleh orang sepertimu.
Da Ran pergi. Sedangkan Yoon Kyung
menoleh melihat kepergiannya.
Yoon Kyung bertanya,”memangnya salahku
kalau kita tak tertukar balik? Kenapa kau marah padaku? Dimana barang itu?
Yoon Kyung melihat barang-barang miliknya..tapi saat hampir menggapainya, dia dikejutkan oleh
kedatangan paman dan bibinya.....buru-buru mengambil buku diagnosa pasien yang
ada didekatnya
Pamannya bertanya,”dokter! Dokter! Kau
disini disaat yang tepat?! Bagaimana keadaan Kyung Joon kami?
Yoon Kyung menjawab gugup,”ah ya, dia..
dia belum sadar kembali.
Pamannya penasaran,”mereka bilang tak ada
kelainan dengan tubuhnya. Kenapa dia tak bisa bangun?
Yoon Kyung bingung,”aaa..
Bibinya bertanya,”jangan-jangan dia akan
terus-terusan berbaring disana seperti ini?
Pamannya menjawab,”mereka bilang tak ada
kelainan dengannya. Dia akan bangun.
Bibinya berkata,”aku dengar beberapa
orang berbaring seperti ini selama beberapa tahun. Bagaimana jika itu terjadi?
Apa kita merawatnya sepanjang waktu?
Bibinya tak enak ditatap tajam oleh Yoon
Kyung.
Pamannya bertanya,”dokter, itu…
seharusnya tidak akan terjadi, kan?
Yoon Kyung ingin tahu dan baik
tanya,”bagaimana jika itu terjadi? Apa yang akan anda lakukan?
Bibinya tersenyum dan menjawab,”dokter,
hubungan kami tidak sedekat itu sampai kita akan merawatnya. Dia hanya anak
kecil dari sebuah keluarga yang kita rawat karena perjanjian. Apa yang kita
lakukan pada dia nantinya bukanlah sesuatu yang harus ditanyakan rumah sakit.
Pamannya berkata,”sayang!
Yoon Kyung terlihat sedih dan
berkaca-kaca.
Bibinya menjawab,”apa?
Pamannya bertanya,”dokter, jika Anda
tidak keberatan…
Yoon Kyung menyingkir dari sana dan
melihat agak jauh.
Bibinya berkata,”orang ini, benar-benar.
Sebagai jalan terakhir jika kita mengirimnya ke Amerika, apa dia punya tempat
untuk tinggal?
Pamannya balik tanya,”ada siapa disana
yang akan merawatnya?
Bibinya berkata berkata,”dia tumbuh
disana. Pasti ada orang yang dekat dengannya.
Pamannya berkata,”Dia kembali ke Korea
karena dia tidak punya siapapun yang dekat dengannya.
Yoon Kyung tambah sedih mendengarnya.
Penjaga pasien bertanya,”permisi. Bagaimana dengan barang-barang milik murid ini?
Penjaga pasien bertanya,”permisi. Bagaimana dengan barang-barang milik murid ini?
Bibinya kesal dan mengambil barang-barang
itu. Semua barang dia buang begitu saja ke tempat pakaian kotor, sedangkan uang
dan ATM diambil oleh bibinya. Yoon Kyung matanya berkaca-kaca dan kelur dari
sana.
Di luar ada Da Ran yang menunggunya. Mereka
saling tatap. Melihat foto Yoon Jae, Yoon Kyung kesal dan pergi. Da Ran
terkejut saat melihat Yoon Kyung menendang tempat sampah dan melepas jas dokter
Yoon Jae. Orang-orang yang melihatnya terkejut, bahkan ada seorang anak yang
menangis dipelukan ibunya. Da Ran mengambil jas Yoon Jae.
Da Ran memanggilnya,”Kyung Joon.
Yoon Kyung tak menghiraukannya,”jangan
ikuti aku!
Da Ra menghalangi jalan Yoon Kyung dan berkata,”Kyung
Joon
Yoon Kyung berkata,”biarkan aku sendiri
sebentar.
Da Ran masih memanggilnya,”Kyung Joon.
Yoon Kyung kesal,”kenapa? Apa kau takut
Yoon Jae-mu yang berharga akan menjadi orang yang tidak bertanggungjawab dimata
orang lain?
Da Ran diam.
Yoon Kyung melanjutkan,”apa kau akan
menangis lagi? Kalau begitu, pergi sebelum aku membuat keadaan lebih buruk.
Da Ran masih menahannya,”mana mungkin aku
meninggalkanmu setelah kau mendengar kata-kata yang sangat menyakitkanmu?
Yoon Kyung marah,”jangan berlagak
khawatir? Bukankah guru Gil sama saja dengan pamanku? Kau khawatir kalau aku
akan terus menepati tubuh Yoon Jae-mu yang berharga,kan? Bukankah itu sama saja
dengan pamanku? Kau jelas-jelas tidak menyukaiku dan menganggapku beban. Kenapa
berlagak mengkhawatirkanku?
Yoon Kyung mau pergi tapi lagi-lagi Da
Ran menahannya dan memegang tangannya.
Da Ran berkata,”Kyung Joon!
Yoon Kyung kesal,”sudah kubilang. Kalau
kau masih melakukan ini, aku akan bertambah parah.
Yoon Kyung mendorong Da Ran kasar. Da Ran
terkejut.
Tiba-tiba ada suara Choong Shik,”noona!
Da Ran menoleh dan melihat Choong Shik ada
disana. Yoon Kyung diam.
Choong Shik mendekati mereka berdua.
Choong Shik bertanya pada Yoon Kyung,”kakak ipar, barusan kau mendorong noona-ku, kan? Kenapa kau meneriaki noona-ku?
Choong Shik bertanya pada Yoon Kyung,”kakak ipar, barusan kau mendorong noona-ku, kan? Kenapa kau meneriaki noona-ku?
Da Ran menenangkan Choong Shik,”Ch..
Choong Shik! Ini bukanlah hal yang harus kau campuri. Pergi saja.
Choong Shik balik tanya,”Bukankah dia ingin kau ada di sekolah pagi ini? Kurasa ada sesuatu terjadi. Jadi aku datang untuk melihat. Sepertinya tepat aku datang ke sini.”
Choong Shik balik tanya,”Bukankah dia ingin kau ada di sekolah pagi ini? Kurasa ada sesuatu terjadi. Jadi aku datang untuk melihat. Sepertinya tepat aku datang ke sini.”
Da Ran menoleh dan menatap Yoon Kyung.
Choong Shik menatap Yoon Kyung,”kakak
ipar, aku tak pernah melihatmu seperti ini. Kenapa kau sangat aneh sekarang?
Da Ran bingung.
Yoon Kyung menatap kesal dan ingin pergi
dari sana. Lagi-lagi tangannya ditahan tapi kali ini oleh Choong Shik.
Choong Shik berkata,”kakak ipar!
Yoon Kyung kesal dan berteriak,”sudah
kubilang, aku bukan kakak iparmu!
Da Ran terkejut.
Choong Shik bingung menatap Yoon Kyung,
lalu menoleh pada Da Ran yang diam.
Choong Shik berpikir dan bertanya pada Da
Ran,”kalau dia mau jadi suami Noona, bukankah aku memanggilnya kakak ipar?
Da Ran lagi-lagi diam.
Choong Shik bertanya pada Yoon Kyung,”
Tidak bisa jadi kakak ipar?
Choong Shik balik tanya dengan
marah,”stupid?
Da Ran terkejut dan bingung.
Choong Shik tertawa sinis,”kakak ipar,
kau sedang menghinaku?
Da Ran berkata,” Choong Shik. Choong Shik,
jangan begini.
Choong Shik kesal dan berkata pada Da
Ran,”diamlah!
Choong Shik memanggilnya,”kakak ipar!
Kakak ipar!
Tapi Da Ran menahannya lengannya.
Yoon Kyung berteriak kesal,”stupid!
Stupid!
Choong Shik masih menatap kepergian Yoon
Kyung.
Da Ran berkata,”jangan hiraukan! Tidak
usah dianggap dan pulanglah!
Choong Shik kesal,”kakak ipar itu! Aku
tidak bisa percaya dia memperlakukanmu seperti itu, noona!
Da Ran kesal dan memukul dahi Choong Shik,”kakak
ipar beneran, dasar bodoh!
Choong Shik tak mengerti.
Da Ran berkata,”keadaannya akan lebih
lebih rumit kalau kau ikut campur. Cepat pulanglah saja. Dengarkan aku dan
pulanglah!
Da Ran pergi meninggalakan Choong Shik yang
bengong.
Da Ran ingin mengejar Yoon Kyung tetapi sayang dia tidak melihatnya.
Da Ran ingin mengejar Yoon Kyung tetapi sayang dia tidak melihatnya.
Di pinggir jalan, Yoon Kyung sedang duduk
bersandar di bawah sinar matahari yang terik. Yoon Kyung kesal dan berjalan
menuju box minuman. Dia memasukkan beberapa koin.
Yoon Kyung ingat kata-kata Da Ran,”Saat
kau haus, tolong jangan minum-minuman bersoda! Minum air saja.
Yoon Kyung mendesah dan memilih minuman
bersoda dingin lalu meminumnya.
Yoon Kyung senang sekali,”Arrggghh!!
Asoomaa! Huuyyy!
Setelah meminumnya, Yoon Kyung
membuangnya ke tempat sampah. Tapi dia ingat akan sesuatu.
Ternyata Yoon Kyung berbalik ke ruang
rawat inap Kyung Jae. Cuma sayang dompet yang dia inginkan tidak ada disana.
Dia menatap Kyung Jae.
Yoon Kyung berkata pada Kyung Jae yang
tertidur,”karena warisan ibuku, mereka tak akan membuangmu sekarang. Jangan
khawatir.
Yoon Kyung kembali ke rumahnya. Dia
sangat tidak nyaman dengan celananya
yang kekecilan. Di gagang pintu ada bungkusan barang-barangnya.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa barang-barang
yang dibuang ada disini?
Melihat dompetnya, Yoon Kyung buru-buru
membukanya. Ternyata gambar sepasang malaikat itu masih ada disana. Dia
tersenyum melihatnya.
Yoon Kyung menciumnya dan
berkata,”pangsit? Rumah pangsit Gil? Rumah Gil? Gil? Gil Da Ran?
Choong Shik bertanya,”Noona… apa
pernikahanmu.. dibatalkan? Bukankah dia bilang kalau dia bukan kakak iparku?
Ayah juga marah,”karena itukah dia tidak
menjawab telp.ku?
Da Ran menjawab,”soal itu… Yoon Jae ada
sedikit masalah yang harus diurus sekarang. Karena itulah dia seperti itu.
Choong Shik tak terima,”bukankah dia
menghinaku? Stupid!
Ayah juga protes,”dia juga pura-pura tak melihatku!
Ayah juga protes,”dia juga pura-pura tak melihatku!
Da Ran hanya buka mulut tanpa bisa
berkata apa-apa.
Choong Shik menambahkan,”dia juga mengabaikan ayah!
Da Ran bingung menjelaskan,” Yoon Jae
tidak melakukan itu.
Choong Shik balik tanya,”jadi, siapa
orang yang aku lihat tadi?
Ayah juga tanya,”kalau begitu siapa yang sudah terang-terangan mengabaikanku?
Ayah juga tanya,”kalau begitu siapa yang sudah terang-terangan mengabaikanku?
Da Ran mendesah lemas dan
menjawab,”hufft. Tadi itu Yoon Jae
Da Ran menundukkan kepalanya.
Ayahnya juga ikut medesah,”hufffttt.
Choong Shik berkata,”berakhir. Berakhir.
Ayah
berkata sedih,”tentu saja berakhir.
Da Ran menatap mereka berdua, tak percaya mendengarnya..
Tanpa diduga-duga Yoon Kyung muncul dan
clingak-clinguk di depan rumah pangsit mereka. Tiba-tiba Yoon Kyung dikejutkan
oleh kedatangan ibu Da Ran yang memukul bahunya dari belakangnya.
Ibu Da Ran berkata,”aigoo. Menantu kami
datang?
Yoon Kyung terkejut.
Ibu Da Ran bertanya,”kau sudah makan
pangsitnya? Pangsit-pangsit itu. Menurutmu apa isinya?
Yoon Kyung balik bertanya, “apa?
Ibu Da Ran tertawa dan tanya,”coba
tebaklah?
Yoon Kyung bertanya,”daging?
Ibu Da Ran menggeleng.
Yoon Kyung bingung,”udang?
Ibu Da Ran memberi isyarat sesuatu yang
panjang,”lihat. Melengkung seperti ini. Walaupun kau menangkapnya, mereka akan
lepas. Sangat sulit ditangkap.
Yoon Kyung berpikir dan
mempraktekkannya,”melengkung seperti ini.
Ibu Da Ran memberi klunya lagi,”panjang.”
Yoon Kyung menjawab,”Gil Da Ran?
(“panjang” adalah plesetan dari nama Gil Da Ran)
Ibu senang sekali dan berkatan,”benar,
seperti nama Da Ran, sangat panjang.
Yoon Kyung mempraktekkannya lagi dan
bertanya,”sangat..panjang?
Ibu Da Ran memiringkan kepalanya dan
mulutnya bergerak-gerak seperti seekor ikan.
Yoon Kyung menebak,”belut?
Ibu Da Ran berteriak kegirangan,”benar!
Bagaimana kau tahu? Masuk! Masuk! Masuk!
Ibu Da Ran menarik Yoon Kyung masuk ke
dalam rumah.
Ibu Da Ran berteriak,”sayang! Sayang!
Menantu Seo, dia menebak apa yang kita taruh di dalam pangsit.
Ayah, Da Ran dan Choong Shik terkejut.
Apalagi Da Ran saat menoleh melihat Yoon Kyung datang bersama ibunya. Dia
sampai membelalakkan matanya.
Yoon Kyung berjata,”Uh Oh!
Da Ran memanggil,”o..om..omma!
Yoon Kyung hanya bengong beberapa saat..tapi akhirnya dia
mengerti. Terdengar suara jam….tik..tik..tik..
Yoon Kyung berkata,” o..om..omma?
Yoon Kyung berpikir dan berkata: Omma? Appa?
Yoon Kyung menoleh ke samping dan
menatap ibu Da Ran.
Suara hati Yoon Kyung: Ahjumma ini adalah
Gil Da Ran Omma? Kalau begitu itu ibu mertua Seo Yoon Jae.
Suara hati Yoon Kyung: Ahjussi ini adalah
suami ahjumma. Ayah mertua Seo Yoon Jae.
Lalu Yoon Kyung menatap Choong Shik.
Suara hati Yoon Kyung: Dongsaeng Gil Da
Ran. Adik ipar Seo Yoon Jae.
Yoon Kyung akhirnya mengerti.
Amarah ayah Da Ran reda mendengarnya,”kau
datang, menantu Seo?
Yoon Kyung menyapa Choong Shik,”apa kabar
adik ipar?
Choong Shik masih kesal menjawab,”kakak
ipar, kau datang?
Yoon Kyung menyapa ibu Da Ran,”apa kabar
ibu mertua?
Ibu Da Ran tertawa senang,”sudah lama
tidak berjumpa menantu Seo.
Yoon Kyung cuma tertawa, lalu dia menatap
Da Ran.
Da Ran menyapanya,” Yoon Jae, kau datang?
Semua orang menatap Yoon Kyung.
Da Ran kesal,”kenapa kau datang ke sini?
Bagaimana ini?
Yoon Kyung berkata,”aku hanya datang
untuk menemuimu, tapi ahjumma itu tiba-tiba muncul.
Yoon Kyung mempraktekkannya,“tebak apa isi
pangsitnya? Melengkung,melengkung.. Wah! Tebakanmu benar! Aku sangat kaget.
(Hahahahahaaa… ngakak habis deh! Ga
tahan…. Hahahahaaaa….)
Da Ran memukul-mukul kepalanya,”aku bisa
gila!
Yoon Kyung berkata,”untungnya aku
berpikir cepat, kalau tidak… “kau siapa, ahjumma?” lalu apa yang akan kita
lakukan? Aku sudah memberi salam. Jadi, kau cari tahu apa yang harus dilakukan
selanjutnya, Guru Gil. Daahh!!
Yoon Kyung mau pergi tapi dihadang Da
Ran.
Da Ran berkata,”kau mau ke mana? Kau
datang ke sini sebagai Yoon Jae. Kau harus membereskan kekacauan ini sebagai
Yoon Jae?
Yoon Kyung terkejut,”What?
Choong Shik berkata,”kenyataan dia datang
ke sini adalah bukti kalau pernikahannya belum dibatalkan.
Ayah menjawab,”dia pasti merasa tidak
enak badan setelah kecelakaan mobil. Kita hampir salah paham disaat dia sedang
tidak enak badan.
Ibu berkata,”kau harus makan pangsit
pedas bersama menantu Seo dan minum anggur untuk menghilangkan kesalahpahaman.
Ayah cuma menghela nafas.
Ibu berkata,” Choong Shik! Choong Shik,
belilah bir!
Choong Shik senang sekali,”kkiiirrttt!!
Wahhh, birr!!
Choong Shik pergi dengan senang.
Ibu tersenyum dan bertanya,”kenapa kau
begitu senang?
Ayah menambahkan,”beli juga soju (alkohol
yang disuling asli Korea).
Yoon Kyung menolak,”bereskan saja
sendiri. Aku tidak tertarik!
Da Ran berkacak pinggang dan
kesal,”harusnya aku memberitahu mereka? Bahwa ada jiwa lain di dalam tubuhmu?
Yoon Kyung menunjuk ke arah luar,”mereka
aka langsung membawamu ke rumah sakit jiwa.
Da Ran berkata,”kalau kau tidak mau
ketahuan, maka bantulah aku
Yoon Kyung berkata,”kita akan ketahuan.
Ini hanya masalah waktu.
Da Ran berkata,”semakin lama semakin
baik, maka kita harus menyembunyikannya.
Choong Shik keluar dari dalam rumah dan
mendengarnya.
Choong Shik bertanya,”menyembunyikan apa?
Choong Shik bertanya,”apa yang kalian berdua
sembunyikan?
Da Ran dan Kyung Jae saling tatap.
Da Ran akhirnya yang menjawab,”anak kecil
tidak perlu tahu. Pergi sana!
Da Ran memeluk lengan Yoon Kyung dan
membawanya pergi dengan senyum,”Ayo, Yoon Jae!
Yoon Kyung berkata,”sstttt, anak kecil
tidak perlu tahu!
Choong Shik kesal.
Saat hampir sampai di depan pintu, Yoon
Kyung masih sempat menoleh dan menambahkan,”tidak apa-apa kalau anak kecil
tidak tahu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar