Rabu, 06 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 2 (Part 3)

SINOPSIS

BIG

EPISODE 2
(Part 3) 

Da Ran membawa Yoon Kyung ke tempat tubuh Kyung Jae dirawat.
Da Ran bertanya,”jika kalian berdua bertukar jiwa karena kau menggenggam tangannya, bukankah akan berbalik jika kau memegang tangannya lagi?
Yoon Kyung balik tanya,”bagaimana jika aku tidak bangun?
Da Ran berharap,”kau akan bangun. Cepat cobalah!
Da Ran menyatukan tangan Yoon Kyung dengan Kyung Jae. 
Yoon Kyung memejamkan matanya dan memegang erat tangan Kyung Jae. Anginpun berhembus. Da Ran menatap dan berharap. 
Yoon Kyung membuka matanya dan menatapnya.
Yoon Kyung berkata,”Da Ran. Ini aku.
Da Ran berkaca-kaca,” Yoon Jae. Aku.. aku sangat khawatir. Aku rasa semua jadi begini karena kemarahanku. Semua gara-gara aku. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku.. aku menyesali apa yang kukatakan hari itu. Maafkan aku.
Yoon Kyung gelengkan kepala,”aku juga minta maaf! Yang kau ingin untuk kukatakan sebelumnya, akan kukatakan sekarang.
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung menjawab sambil mempraktekkannya,” ”ppuing ppuing”. Maaf! Ppuing ppuing. Kita tidak tertukar kembali.  Aku bilang kita tidak pernah tertukar balik. Aku tetap Kang Kyung Joon. Aigoo. Kau terlihat begitu kecewa? Hello?! Guru Gil, sadarlah! Dimana kita?
Da Ran menangis terisak-isak dan berkata,”huuhh. Kau…pikirmu semua ini lelucon anak kecil? Lucu ya?
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau menangis karena lelucon anak kecil?
Da Ran menjawab,”akulah yang salah. Membiarkan diriku dipermainkan oleh orang sepertimu.
Da Ran pergi. Sedangkan Yoon Kyung menoleh melihat kepergiannya.
Yoon Kyung bertanya,”memangnya salahku kalau kita tak tertukar balik? Kenapa kau marah padaku? Dimana barang itu?
Yoon Kyung melihat barang-barang miliknya..tapi saat hampir menggapainya, dia dikejutkan oleh kedatangan paman dan bibinya.....buru-buru mengambil buku diagnosa pasien yang ada didekatnya
Pamannya bertanya,”dokter! Dokter! Kau disini disaat yang tepat?! Bagaimana keadaan Kyung Joon kami?
Yoon Kyung menjawab gugup,”ah ya, dia.. dia belum sadar kembali.
Pamannya penasaran,”mereka bilang tak ada kelainan dengan tubuhnya. Kenapa dia tak bisa bangun?
Yoon Kyung bingung,”aaa..
Bibinya bertanya,”jangan-jangan dia akan terus-terusan berbaring disana seperti ini?
Pamannya menjawab,”mereka bilang tak ada kelainan dengannya. Dia akan bangun.
Bibinya berkata,”aku dengar beberapa orang berbaring seperti ini selama beberapa tahun. Bagaimana jika itu terjadi? Apa kita merawatnya sepanjang waktu?
Bibinya tak enak ditatap tajam oleh Yoon Kyung.
Pamannya bertanya,”dokter, itu… seharusnya tidak akan terjadi, kan?
Yoon Kyung ingin tahu dan baik tanya,”bagaimana jika itu terjadi? Apa yang akan anda lakukan?
Bibinya tersenyum dan menjawab,”dokter, hubungan kami tidak sedekat itu sampai kita akan merawatnya. Dia hanya anak kecil dari sebuah keluarga yang kita rawat karena perjanjian. Apa yang kita lakukan pada dia nantinya bukanlah sesuatu yang harus ditanyakan rumah sakit.
Pamannya berkata,”sayang!
Yoon Kyung terlihat sedih dan berkaca-kaca.
Bibinya menjawab,”apa?
Pamannya bertanya,”dokter, jika Anda tidak keberatan…
Yoon Kyung menyingkir dari sana dan melihat agak jauh.
Bibi dan pamannya mendekati tempat tidur Kyung Joon.
Bibinya berkata,”orang ini, benar-benar. Sebagai jalan terakhir jika kita mengirimnya ke Amerika, apa dia punya tempat untuk tinggal?
Pamannya balik tanya,”ada siapa disana yang akan merawatnya?
Bibinya berkata berkata,”dia tumbuh disana. Pasti ada orang yang dekat dengannya.
Pamannya berkata,”Dia kembali ke Korea karena dia tidak punya siapapun yang dekat dengannya.
Yoon Kyung tambah sedih mendengarnya.
Penjaga pasien bertanya,”permisi. Bagaimana dengan barang-barang milik murid ini?
Bibinya kesal dan mengambil barang-barang itu. Semua barang dia buang begitu saja ke tempat pakaian kotor, sedangkan uang dan ATM diambil oleh bibinya. Yoon Kyung matanya berkaca-kaca dan kelur dari sana.
Di luar ada Da Ran yang menunggunya. Mereka saling tatap. Melihat foto Yoon Jae, Yoon Kyung kesal dan pergi. Da Ran terkejut saat melihat Yoon Kyung menendang tempat sampah dan melepas jas dokter Yoon Jae. Orang-orang yang melihatnya terkejut, bahkan ada seorang anak yang menangis dipelukan ibunya. Da Ran mengambil jas Yoon Jae.
Da Ran mengejar Yoon Kyung sampai keluar rumah sakit.
Da Ran memanggilnya,”Kyung Joon.
Yoon Kyung tak menghiraukannya,”jangan ikuti aku!
Da Ra menghalangi jalan Yoon Kyung dan berkata,”Kyung Joon
Yoon Kyung berkata,”biarkan aku sendiri sebentar.
Da Ran masih memanggilnya,”Kyung Joon.
Yoon Kyung kesal,”kenapa? Apa kau takut Yoon Jae-mu yang berharga akan menjadi orang yang tidak bertanggungjawab dimata orang lain?
Da Ran diam.
Yoon Kyung melanjutkan,”apa kau akan menangis lagi? Kalau begitu, pergi sebelum aku membuat keadaan lebih buruk.
Da Ran masih menahannya,”mana mungkin aku meninggalkanmu setelah kau mendengar kata-kata yang sangat menyakitkanmu?
Yoon Kyung marah,”jangan berlagak khawatir? Bukankah guru Gil sama saja dengan pamanku? Kau khawatir kalau aku akan terus menepati tubuh Yoon Jae-mu yang berharga,kan? Bukankah itu sama saja dengan pamanku? Kau jelas-jelas tidak menyukaiku dan menganggapku beban. Kenapa berlagak mengkhawatirkanku?
Yoon Kyung mau pergi tapi lagi-lagi Da Ran menahannya dan memegang tangannya.
Da Ran berkata,”Kyung Joon!
Yoon Kyung kesal,”sudah kubilang. Kalau kau masih melakukan ini, aku akan bertambah parah.
Yoon Kyung mendorong Da Ran kasar. Da Ran terkejut.
Tiba-tiba ada suara Choong Shik,”noona!
Da Ran menoleh dan melihat Choong Shik ada disana. Yoon Kyung diam.
Choong Shik mendekati mereka berdua.
Choong Shik bertanya pada Yoon Kyung,”kakak ipar, barusan kau mendorong noona-ku, kan? Kenapa kau meneriaki noona-ku?
Da Ran menenangkan Choong Shik,”Ch.. Choong Shik! Ini bukanlah hal yang harus kau campuri. Pergi saja.
Choong Shik balik tanya,”Bukankah dia ingin kau ada di sekolah pagi ini? Kurasa ada sesuatu terjadi. Jadi aku datang untuk melihat. Sepertinya tepat aku datang ke sini.”
Da Ran menoleh dan menatap Yoon Kyung.
Choong Shik menatap Yoon Kyung,”kakak ipar, aku tak pernah melihatmu seperti ini. Kenapa kau sangat aneh sekarang?
Da Ran bingung.
Yoon Kyung menatap kesal dan ingin pergi dari sana. Lagi-lagi tangannya ditahan tapi kali ini oleh Choong Shik.
Choong Shik berkata,”kakak ipar!
Yoon Kyung kesal dan berteriak,”sudah kubilang, aku bukan kakak iparmu!
Da Ran terkejut.
Choong Shik bingung menatap Yoon Kyung, lalu menoleh pada Da Ran yang diam.
Choong Shik berpikir dan bertanya pada Da Ran,”kalau dia mau jadi suami Noona, bukankah aku memanggilnya kakak ipar?
Da Ran lagi-lagi diam.
Choong Shik bertanya pada Yoon Kyung,” Tidak bisa jadi kakak ipar?
Yoon Kyung berkata,”stupid.
Choong Shik balik tanya dengan marah,”stupid?
Da Ran terkejut dan bingung.
Choong Shik tertawa sinis,”kakak ipar, kau sedang menghinaku?
Da Ran berkata,” Choong Shik. Choong Shik, jangan begini.
Choong Shik kesal dan berkata pada Da Ran,”diamlah!
Yoon Kyung hanya melihat mereka berdua dan pergi dari sana dengan menggelengkan kepalanya.
Choong Shik memanggilnya,”kakak ipar! Kakak ipar!
Tapi Da Ran menahannya lengannya.
Yoon Kyung berteriak kesal,”stupid! Stupid!
Choong Shik masih menatap kepergian Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”jangan hiraukan! Tidak usah dianggap dan pulanglah!
Choong Shik kesal,”kakak ipar itu! Aku tidak bisa percaya dia memperlakukanmu seperti itu, noona!
Da Ran kesal dan memukul dahi Choong Shik,”kakak ipar beneran, dasar bodoh!
Choong Shik tak mengerti.
Da Ran berkata,”keadaannya akan lebih lebih rumit kalau kau ikut campur. Cepat pulanglah saja. Dengarkan aku dan pulanglah!
Da Ran pergi meninggalakan Choong Shik yang bengong.
Da Ran ingin mengejar Yoon Kyung tetapi sayang dia tidak melihatnya.
Di pinggir jalan, Yoon Kyung sedang duduk bersandar di bawah sinar matahari yang terik. Yoon Kyung kesal dan berjalan menuju box minuman. Dia memasukkan beberapa koin.
Yoon Kyung ingat kata-kata Da Ran,”Saat kau haus, tolong jangan minum-minuman bersoda! Minum air saja.
Yoon Kyung mendesah dan memilih minuman bersoda dingin lalu meminumnya.
Yoon Kyung senang sekali,”Arrggghh!! Asoomaa! Huuyyy!
Setelah meminumnya, Yoon Kyung membuangnya ke tempat sampah. Tapi dia ingat akan sesuatu.
Ternyata Yoon Kyung berbalik ke ruang rawat inap Kyung Jae. Cuma sayang dompet yang dia inginkan tidak ada disana. Dia menatap Kyung Jae.
Yoon Kyung berkata pada Kyung Jae yang tertidur,”karena warisan ibuku, mereka tak akan membuangmu sekarang. Jangan khawatir.
Yoon Kyung kembali ke rumahnya. Dia sangat tidak nyaman dengan celananya  yang kekecilan. Di gagang pintu ada bungkusan barang-barangnya.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa barang-barang yang dibuang ada disini?
Melihat dompetnya, Yoon Kyung buru-buru membukanya. Ternyata gambar sepasang malaikat itu masih ada disana. Dia tersenyum melihatnya. 
Yoon Kyung merogoh tas dan di dalam ada kotak makanan.
Yoon Kyung menciumnya dan berkata,”pangsit? Rumah pangsit Gil? Rumah Gil? Gil? Gil Da Ran?
Da Ran disidang oleh Choong Shik dan ayahnya.
Choong Shik bertanya,”Noona… apa pernikahanmu.. dibatalkan? Bukankah dia bilang kalau dia bukan kakak iparku?
Ayah juga marah,”karena itukah dia tidak menjawab telp.ku?
Da Ran menjawab,”soal itu… Yoon Jae ada sedikit masalah yang harus diurus sekarang. Karena itulah dia seperti itu.
Choong Shik tak terima,”bukankah dia menghinaku? Stupid!
Ayah juga protes,”dia juga pura-pura tak melihatku!
Da Ran hanya buka mulut tanpa bisa berkata apa-apa.
Choong Shik  menambahkan,”dia juga mengabaikan ayah!
Da Ran bingung menjelaskan,” Yoon Jae tidak melakukan itu.
Choong Shik balik tanya,”jadi, siapa orang yang aku lihat tadi?
Ayah juga tanya,”kalau begitu siapa yang sudah terang-terangan mengabaikanku?
Da Ran mendesah lemas dan menjawab,”hufft. Tadi itu Yoon Jae
Da Ran menundukkan kepalanya.
Ayahnya juga ikut medesah,”hufffttt.
Choong Shik berkata,”berakhir. Berakhir.
Ayah  berkata sedih,”tentu saja berakhir.
Da Ran menatap mereka berdua, tak percaya mendengarnya..
Tanpa diduga-duga Yoon Kyung muncul dan clingak-clinguk di depan rumah pangsit mereka. Tiba-tiba Yoon Kyung dikejutkan oleh kedatangan ibu Da Ran yang memukul bahunya dari belakangnya.
Ibu Da Ran berkata,”aigoo. Menantu kami datang?
Yoon Kyung terkejut.
Ibu Da Ran bertanya,”kau sudah makan pangsitnya? Pangsit-pangsit itu. Menurutmu apa isinya?
Yoon Kyung balik bertanya, “apa?
Ibu Da Ran tertawa dan tanya,”coba tebaklah?
Yoon Kyung bertanya,”daging?
Ibu Da Ran menggeleng.
Yoon Kyung bingung,”udang?
Ibu Da Ran memberi isyarat sesuatu yang panjang,”lihat. Melengkung seperti ini. Walaupun kau menangkapnya, mereka akan lepas. Sangat sulit ditangkap.
Yoon Kyung berpikir dan mempraktekkannya,”melengkung seperti ini.
Ibu Da Ran memberi klunya lagi,”panjang.”
Yoon Kyung menjawab,”Gil Da Ran? (“panjang” adalah plesetan dari nama Gil Da Ran)
Ibu senang sekali dan berkatan,”benar, seperti nama Da Ran, sangat panjang.
Yoon Kyung mempraktekkannya lagi dan bertanya,”sangat..panjang?
Ibu Da Ran memiringkan kepalanya dan mulutnya bergerak-gerak seperti seekor ikan.
Yoon Kyung menebak,”belut?
Ibu Da Ran berteriak kegirangan,”benar! Bagaimana kau tahu? Masuk! Masuk! Masuk!
Ibu Da Ran menarik Yoon Kyung masuk ke dalam rumah.
Ibu Da Ran berteriak,”sayang! Sayang! Menantu Seo, dia menebak apa yang kita taruh di dalam pangsit.
Ayah, Da Ran dan Choong Shik terkejut. Apalagi Da Ran saat menoleh melihat Yoon Kyung datang bersama ibunya. Dia sampai membelalakkan matanya.
Yoon Kyung berjata,”Uh Oh!
Da Ran memanggil,”o..om..omma!
Yoon Kyung hanya bengong beberapa saat..tapi akhirnya dia mengerti. Terdengar suara jam….tik..tik..tik..
Yoon Kyung berkata,” o..om..omma?
Yoon Kyung berpikir  dan berkata: Omma? Appa?
Yoon Kyung menoleh ke samping dan menatap ibu Da Ran.
Suara hati Yoon Kyung: Ahjumma ini adalah Gil Da Ran Omma? Kalau begitu itu ibu mertua Seo Yoon Jae.
Yoon Kyung menatap ayah Da Ran.
Suara hati Yoon Kyung: Ahjussi ini adalah suami ahjumma. Ayah mertua Seo Yoon Jae.
Lalu Yoon Kyung menatap Choong Shik.
Suara hati Yoon Kyung: Dongsaeng Gil Da Ran. Adik ipar Seo Yoon Jae.
Yoon Kyung akhirnya mengerti.
Yoon Kyung menyapa,”apa kabar ayah mertua?
Amarah ayah Da Ran reda mendengarnya,”kau datang, menantu Seo?
Yoon Kyung menyapa Choong Shik,”apa kabar adik ipar?
Choong Shik masih kesal menjawab,”kakak ipar, kau datang?
Yoon Kyung menyapa ibu Da Ran,”apa kabar ibu mertua?
Ibu Da Ran tertawa senang,”sudah lama tidak berjumpa menantu Seo.
Yoon Kyung cuma tertawa, lalu dia menatap Da Ran.
Da Ran menyapanya,” Yoon Jae, kau datang?
Semua orang menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung bingung dan berkata,”surprise! Yoohoo!
Semua orang yang ada di sana bengong menatapnya.
Da Ran langsung membawa Yoon Kyung ke teras.
Da Ran kesal,”kenapa kau datang ke sini? Bagaimana ini?
Yoon Kyung berkata,”aku hanya datang untuk menemuimu, tapi ahjumma itu tiba-tiba muncul.
Yoon Kyung mempraktekkannya,“tebak apa isi pangsitnya? Melengkung,melengkung.. Wah! Tebakanmu benar! Aku sangat kaget.
(Hahahahahaaa… ngakak habis deh! Ga tahan…. Hahahahaaaa….)
Da Ran memukul-mukul kepalanya,”aku bisa gila!
Yoon Kyung berkata,”untungnya aku berpikir cepat, kalau tidak… “kau siapa, ahjumma?” lalu apa yang akan kita lakukan? Aku sudah memberi salam. Jadi, kau cari tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, Guru Gil. Daahh!!
Yoon Kyung mau pergi tapi dihadang Da Ran.
Da Ran berkata,”kau mau ke mana? Kau datang ke sini sebagai Yoon Jae. Kau harus membereskan kekacauan ini sebagai Yoon Jae?
Yoon Kyung terkejut,”What?
Di dapur, ibu sedang memasak, Choong Shik menata meja dan ayah menyiapkan saladnya.
Choong Shik berkata,”kenyataan dia datang ke sini adalah bukti kalau pernikahannya belum dibatalkan.
Ayah menjawab,”dia pasti merasa tidak enak badan setelah kecelakaan mobil. Kita hampir salah paham disaat dia sedang tidak enak badan.
Ibu berkata,”kau harus makan pangsit pedas bersama menantu Seo dan minum anggur untuk menghilangkan kesalahpahaman.
Ayah cuma menghela nafas.
Ibu berkata,” Choong Shik! Choong Shik, belilah bir!
Choong Shik senang sekali,”kkiiirrttt!! Wahhh, birr!!
Choong Shik pergi dengan senang.
Ibu tersenyum dan bertanya,”kenapa kau begitu senang?
Ayah menambahkan,”beli juga soju (alkohol yang disuling asli Korea).
Di luar, Yoon Kyung dan Da Ran sedang bertengkar.
Yoon Kyung menolak,”bereskan saja sendiri. Aku tidak tertarik!
Da Ran berkacak pinggang dan kesal,”harusnya aku memberitahu mereka? Bahwa ada jiwa lain di dalam tubuhmu?
Yoon Kyung menunjuk ke arah luar,”mereka aka langsung membawamu ke rumah sakit jiwa.
Da Ran berkata,”kalau kau tidak mau ketahuan, maka bantulah aku
Yoon Kyung berkata,”kita akan ketahuan. Ini hanya masalah waktu.
Da Ran berkata,”semakin lama semakin baik, maka kita harus menyembunyikannya.
 
Choong Shik keluar dari dalam rumah dan mendengarnya.
Choong Shik bertanya,”menyembunyikan apa?
Da Ran dan Yoon Kyung terkejut.
Yoon Kyung berkata,”uh..oh! kau lihat?
Choong Shik bertanya,”apa yang kalian berdua sembunyikan?
Da Ran dan Kyung Jae saling tatap.
Da Ran akhirnya yang menjawab,”anak kecil tidak perlu tahu. Pergi sana!
Da Ran memeluk lengan Yoon Kyung dan membawanya pergi dengan senyum,”Ayo, Yoon Jae!
Yoon Kyung berkata,”sstttt, anak kecil tidak perlu tahu!
Choong Shik kesal.
Saat hampir sampai di depan pintu, Yoon Kyung masih sempat menoleh dan menambahkan,”tidak apa-apa kalau anak kecil tidak tahu!
Choong Shik tambah kesal mendengarnya dan pergi dari sana.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar