SINOPSIS
BIG
EPISODE 2
(Part 1)
(Part 1)
Da Ran bersimpuh di lantai dan memandang
Yoon Kyung yang sedang tidur. Kyung Yoon Kyung yang merasa diperhatikan
seseorang membuka kedua matanya dan melihat Da Ran sedang menatapnya.
Da Ran memanggilnya,” Yoon Jae?
Yoon Kyung lalu mengangkat kepalanya
sedikit dan menatap Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”Uh oh. Kau masih
belum mengerti juga?
Da Ran menganggukkan kepalanya,”oohh!
Kau..Kyung Joon.
Yoon Kyung menjawab,”iya, guru Gil Da
Ran.
Da Ran langsung memunguti baju rumah
sakit yang berserakan di lantai.
Da Ran menarik Yoon Kyung,”rumah sakit.
Ayo pergi ke rumah sakit. Kau jadi seperti ini di rumah sakit. Jadi ini boleh
dianggap sebagai kesalahan perawatan media. Ayo, kita pergi ke rumah sakit
untuk mencari tahu. Mereka akan bertanggungjawab dan menukarmu kembali?
Yoon Kyung berkata,” Aaa… apa yang bisa
kita cari tahu dari itu? Oh, ya! Bilang pada mereka kalau orang itu adalah
tunanganku, tapi mereka membuat dua orang ini tertukar. Jadi, mereka harus
bertanggungjawab dan menukar kembali. Kau akan bilang begitu?
Da Ran bingung dan menjawab,” Benar.
Mungkin mereka akan bilang aku gila. Tapi, mereka akan mencari metode
pengobatan
Yoon Kyung memotong,” benar. Mereka akan
bilang kau gila. Dan kemudian, mengobati sakit jiwamu, mereka akan mengurung
kita bertiga. Teacher Gil, aku dan tubuhku. Semuanya akan tetap berada di rumah
sakit dalam waktu lama. Kalau kau mau pergi, pergi saja sendiri. Aku tidak suka
ke rumah sakit.
Yoon Kyung mau pergi tapi tangannya
dipegang oleh Da Ran.
Da Ran berkata,”kau tidak bisa lari dari
masalah hanya karena kau tidak menyukainya. Berhenti bertingkah seperti anak
kecil.
Yoon Kyung menjawab,”tapi aku masih
kecil! Aku baru saja 18 tahun.
Da Ran memaksa,”benar anak kecil harus
mendengarkan orang dewasa. Ayo Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung menolak,”berhenti
memperlakukanku seperti anak kecil. Wajah ini bukan wajah anak kecil.
Da Ran bertanya,”kau mau bercanda, ya?
Yoon Kyung kesal dan menjawab,”Guru Gil
yang frustasi dan bertingkah seperti anak kecil. Berhentilah bermain-main. Kenapa
kau tidak mau mendengar dan mencoba memahami apa yang sudah terjadi?
Di atas meja ada 2, yaitu gelas besar dan
gelas kecil. Gelas besar didalamnya ada mainan robot berwarna putih, sedangkan
gelas kecil didalamnya ada mainan robot berwarna biru. Yoon Kyung duduk dan mulai menjelaskan,
sedangkan Da Ran memperhatikannya dengan serius. Tangan kiri Yoon Kyung memegang
gelas kecil, yang berarti tubuh Kyung Joon. Sedangkan tangan kanannya memegang gelas
besar, yang berarti tubuh Seo Yoon Jae. Yoon Kyung membenturkan kedua gelas itu
dan menerbangkan kedua gelas itu. Da Ran sampai mengikuti ke mana arah
gelas-gelas itu diterbangkan Yoon Kyung. Gelas besar itu diletakkan dan menutup
robot berwarna biru, sedangkan Da Ran membelakakkan matanya.
Yoon Kyung menjelaskan,”ini aku, Seo Yoon Jae. Sesuatu yang tidak benar telah terjadi.
Yoon Kyung membenturkann kedua gelas dan menerbangkannya.
Yoon Kyung menjelaskan,”ini aku, Seo Yoon Jae. Sesuatu yang tidak benar telah terjadi.
Yoon Kyung membenturkann kedua gelas dan menerbangkannya.
Yoon Kyung melanjutkan :Bang! Jiwa kami terbang..suuutt!!
Begitu kami tabrakan. Saat itu, jiwa Seo Yoon Jae (gelas besar) mengira kalau
tubuhnya telah mati…suuffttt! sehingga dia terbang ke tubuhku (robot berwarna
biru) lebih dulu.”
Da Ran tak percaya dan berkata,”oh! Yoon
Jae bukanlah tipe orang yang suka mengambil posisi orang lain.
Yoon Kyung melanjutkan,”pokoknya tidak
ada pilihan lain, jiwaku hanya bisa masuk ke tubuh Yoon Jae. Semuanya terjadi
karena Seo Yoon Jae masuk ke tubuh yang salah.
Yoon Kyung meletakkan gelas kecil dan
menutup robot berwarna putih.
Yoon Kyung kesal,”dalam hal apapun, Whatever. Kita harus membangunkannya dan melakukan tabrakan lagi untuk memperbaiki keadaan.
Yoon Kyung menggoyang-goyangkan gelas
besar (di dalamnya ada robot berwarna biru,Seo Yoon Jae) lalu memutar-mutar
kedua gelas itu kemudian berhenti.
Da Ran yang mendengar penjelasan itu
sedih dan mengambil gelas besarnya Yoon Jae. Yoon Kyung hanya menatapnya
Da Ran berkata sedih dan mengelus-elus
gelas besar itu,” Yoon Jae, kenapa keadaannya jadi begini? Kenapa kau masuk ke
tubuh semacam itu?
Yoon Kyung kesal mendengarnya,”apa? Tubuh
semacam itu? Aku juga tidak suka tubuh ini.
Yoon Kyung memukul-mukul wajah, tubuh bahkan
menjambak rambutnya. Da Ran hanya menatapnya.
Yoon Kyung langsung menuju kulkas dan mengambil botol coca cola. Melihat itu Da Ran lari mendekatinya untuk menghentikannya.
Yoon Kyung langsung menuju kulkas dan mengambil botol coca cola. Melihat itu Da Ran lari mendekatinya untuk menghentikannya.
Da Ran mengambil botol itu,”ooohh! Yoon
Jae tidak suka minuman bersoda. Bisakah kau minum yang lain saja?
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Da Ran berkata,”ini bukan tubuhmu. Ini
tubuh Yoon Jae. Sebelum kau kembali ke tubuhmu sendiri, kuharap kau bisa
menghargai tubuhnya.
Yoon Kyung hanya menatap Da Ran lalu
mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran dengan kedua tangannya menyangga dagunya.
Yoon Kyung bertanya,”menghargai ini?
Bagaimana?
Da Ran menjawab,”seperti yang dilakukakan
Yoon Jae. Ketika haus dia lebih suka memilih minuman air putih daripada minuman
bersoda. Dan udaranya sudah semakin dingin. Ini terlalu tipis. Memangnya kau
tidak punya pakaian yang lebih tebal agar tetap hangat? Barusan juga tidak
diperiksa dengan teliti.
Yoon Kyung memasang tampang lucu dan tidak suka mendengarnya, malah tambah memperlebar membuka mulutnya.
Da Ran tak sengaja melihat tangan Yoon Kyung....lalu menarik tangan Yoon Kyung dan memperhatikannya.
Yoon Kyung memasang tampang lucu dan tidak suka mendengarnya, malah tambah memperlebar membuka mulutnya.
Da Ran tak sengaja melihat tangan Yoon Kyung....lalu menarik tangan Yoon Kyung dan memperhatikannya.
Da Ran berkata,”Omo! Kau bahkan ada lecet
disini. Bagaimana ini?
Yoon Kyung menatap kesal.
Da Ran menghembuskan udara melalui
mulutnya.
Yoon Kyung menarik kasar tangannya,”ah,
tunggu dulu! Saat kau memeriksa tubuh ini, aku berharap jiwaku bisa bersembunyi
sementara waktu. Tapi itu tidak akan bisa. Terus kita bisa apa? Kalau kau tetap
begini, aku bisa gila.
Da Ran memegang tangan Yoon Kyung,”Kang
Kyung Joon. Aku menyerahkan tubuh Yoon Jae dalam perawatanmu. Dia orang yang
sangat berharga bagiku.
Yoon Kyung diam.
Da Ran melepas pegangan tangannya dan berjalan
menuju meja.
Da Ran berkata,”kalau begitu, aku akan
pergi ke rumah sakit untuk melihat tubuhmu apa masih baik-baik saja.
Yoon Kyung mengulurkan tangan,”berikan
padaku ponselmu?!
Da Ran mengambil ponselnya bertanya,”ponselku?
Yoon Kyung langsung merebutnya dan
menulis no hp pamannya, sedangkan Da Ran menunggu dan menatapnya.Yoon Kyung
memberikan ponsel Da Ran lagi.
Da Ran bertanya,”siapa ini?
Yoon Kyung menjawab,”pamanku. Tanyakan
soal kondisinya dulu di telp.
Suara Paman Kyung Joon : halo?!
Da Ran berkata,”halo. Apa ini pamannya
Kyung Jon?
Paman Kyung Joon menjawab,”ah, jadi
sekolah sudah dikabari! Kyung Joon sudah dipindahkan ke rumah sakit yang
berbeda di Seoul.
Yoon Kyung ikut menguping.
Da Ran bertanya,”ah…iya. Lalu kapanpun
Kyung Joon bangun, mohon memberitahuku. Iya. Iya.
Da Ran menutup telp. dan menatap Yoon
Kyung.
Da Ran berkata,”kata mereka kau sudah
dipindahkan ke rumah sakit di Seoul.
Yoon Kyung menjawab sambil memegang kedua
telinganya,”ya, aku tahu itu. Si brengsek ini benar-benar punya telinga yang
tajam.
Da Ran melihat rumah Kyung Joon yang
sangat besar.
Da Ran bertanya,”tapi…Kyung Joon, apa kau
tinggal di sini sendirian? Kau tidak bisa muncul di depan paman dan bibimu
seperti ini.
Yoon Kyung menjawab,”aku hidup sendirian.
Kedua orang itu tidak akan datang. Kau bisa pergi sekarang.
Da Ran bertanya,”bisakah kau mengatasinya
sendiri? Dengan adanya kecelakaan hari ini, kondisimu sekarang sedang tidak
normal dan kau pasti kaget. Apa kau akan baik-baik saja sendirian?
Yoon Kyung menjawab,”apa kau berlagak
peduli agar kau bisa tinggal disampingku? Cukup, pergilah! Muuuu…
Yoon Kyung memajukan bibirnya dan
bersuara seperti babi,”aku akan tidur dengan nyenyak.
Yoon Kyung meninggalkan Da Ran menuju
kamarnya dan tidur.
Da Ran mendesah,”huufft! Hanya minuman
bersoda dan makanan beku. Jangan-jangan kau hanya memakan itu?
Da Ran menutup kulkas itu.
Pagi harinya, Yoon Kyung bangun dan mau merenggangkan
badannya tapi tangannya terantuk tempat tidur. Yoon Kyung menahan kesakitan lalu
melihat tubuhnya.
Yoon Kyung berkata,”tubuh ini
benar-benar..too big!
Yoon Kyung ingat dan bangun dengan tertawa lebar,”itu artinya aku tidak perlu pergi ke sekolah.
Yoon Kyung ingat dan bangun dengan tertawa lebar,”itu artinya aku tidak perlu pergi ke sekolah.
Yoon Kyung sangat senang sekali dan pergi
ke dapur.
Di dapur, sudah ada makan di atas meja.
Yoon Kyung sangat terkejut saat membuka kulkasnya, isinya sudah berganti air
putih dan minuman sari buah semua.
Yoon Kyung berkomentar,”Oops. Dia membeli
semua ini untuk tubuh yang berharga ini? ”Tolong hargai ini.”
Yoon Kyung bersuara “plett”
Yoon Kyung berkata,”aku tidak akan
membiarkanmu memakan itu!
Yoon Kyung menutup kulkas itu
Da Ran sendiri menemui Kyung Jae yang
sedang koma di rumah sakit. Da Ran duduk, memegang tangan kanan Kyung Jae dan mendekapnya
didadanya.
Da Ran berkata,”kau disini kan? Iya, kan?
Da Ran menatap Kyung Jae yang tertidur
diam.
Da Ran matanya berkaca-kaca dan mencium
tangan Kyung Jae. Da Ran ingat masa lalunya saat bersama Yoon Jae.
Flash back
Yoon Jae dan Da Ran sedang berjalan-jalan
pada malam hari yang dingin. Mereka memegang minuman kaleng kopi yang hangat.
Yoon Jae bertanya,”tidak dingin, kan?
Yoon Jae lalu memegang tangan Da Ran,
sedangkan Da Ran menatapnya dan tertawa senang.
Da Ran berkata,”tanganmu benar-benar
terasa hangat.
Yoon Jae tersenyum,”mungkin karena aku
memegang kaleng kopi.
Da Ran memuji,”katanya tangan itu
sehangat suhu di Seoul. Kau punya hati yang hangat, jadi tanganmu juga hangat.
Da Ran tertawa, Yoon Jae-pun ikut tertawa
mendengarnya
Da Ran berkata,”kau satu-satunya orang
dengan tangan yang hangat.
Da Ran tersenyum bahagia, Yoon Jae -pun
menoleh dan senyum bahagia juga. Mereka berpeganggan tangan sepanjang jalan.
Flash back End
Da Ran menatap Kyung Jae yang tertidur.
Da Ran berkata,”hanya ada satu orang di
dunia ini yang punya tangan hangat. Dan dia disini.
Da Ran menunduk dan menangis sedih masih
dengan memegang tangan Kyung Jae.
Da Ran pulang ke rumah dengan rasa takut
karena semalam dia tidak pulang. Dia masuk ke dalam rumah dengan pelan-pelan
dan hati-hati tanpa dia tahu kalau ibunya sudah melihat kedatangannya.
Kedua orang tua Da Ran sedang membuat
pangsit.
Ibu senang,”Da Ran barusan kembali. Dia
menghabiskan malam di luar? Jangan-jangan dia sudah mulai dengan menantu Seo?
Ayah menatapnya,”apa seharusnya kau
senang saat putrimu tinggal di luar sepanjang malam?
Ibu menjawab,”bagaimanapun juga mereka
akan menikah dalam sebulan. Apa masalahnya? Selama ini, dia selalu pulang tepat
waktu. Dari awal aku cemas kalau menantu Seo ada masalah. Sepertinya tidak ada.
Kita harus mengundang menantu Seo besok dan memanggang belut untuknya?
Ayah menatapnya,”berhentilah berpikiran
seperti itu. Ini hanya akan mempermalukan anak itu.
Ibu menjawab,”ya, benar!
Ayah menambahkan,”untuk ini, kita harus
melakukannya dengan diam-diam.
Ibu bertanya,”bagaimana kita bisa
melakukannya dengan diam-diam?
Ayah menjawab,”masukkan belut ke dalam
isian sebelum memberikan pangsit padanya. Bukankah begitu melakukannya?
Ibu tertawa senang,”pangsit belut?
Ibu yang memegang pangsit, lalu
membentukannya melengkung (seperti
belut)
Yoon Kyung berkata,”haruskah aku
menumbuhkan jenggot? Lagipula ini bukan tubuhku.
Tiba-tiba Yoon Kyung merasa seluruh
tubuhnya gatal.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa aku begitu
gatal? Apa aku punya alergi?
Yoon Kyung lalu membuka bajunya dan
melihat punggungnya.
Da Ran terengah-engah berlari. Tapi dia
terlambat karena apel pagi telah dimulai. Da Ran berlari ke tempatnya dan
dilihat oleh semua guru.
Wakil kepala sekolah marah-marah
melihatnya.
Da Ran berkata,”aku minta maaf! Aku minta
maaf!
Guru Na yang berdiri di sampingnya lalu memajukan badannya untuk menutupinya agar wakil kepala sekolah tidak bisa melihat ke arah Da Ran untuk memarahinya. Da Ran hanya mendesah pelan.
Guru Na yang berdiri di sampingnya lalu memajukan badannya untuk menutupinya agar wakil kepala sekolah tidak bisa melihat ke arah Da Ran untuk memarahinya. Da Ran hanya mendesah pelan.
Tiba-tiba ada taksi yang datang dengan
kepala Yoon Kyung keluar dari jendela taksi memakai kacamata hitam berfime
kuning dan berteriak-teriak. Semua guru dan para siswa melihatnya, termasuk
Choong Shik.
Ae Kyung terkejut dan menoleh, memanggil
Da Ran,”Da Ran, bukankah orang itu Yoon Jae?
Da Ran yang dari tadi menunduk sedih
sehabis dimarahi wakil kepsek, melihat Yoon Kyung. Begitu pula wakil kepsek
bingung. Apalagi kepala sekolah yang ada di atas podium.
Yoon Kyung berkata pada sopir taksi,”hey!
Tunggu sebentar! Tunggu sebentar!
Yoon Kyung menahan rasa gatal di seluruh
tubuhnya, melompat-melompat dan berlari ke arah Da Ran.
Yoon Kyung berteriak,”Gil Da Ran. Gil Da
Ran!
Da Ran terkejut melihatnya.
Choong Shik terkejut melihatnya,”kakak
ipar?
Yoon Kyung menuju tempat Da Ran berdiri. Yoon
Kyung panik menahan gatal sambil melompat-lompat
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Beri aku
uang. Jangan tanya kenapa?
Da Ran tak mengerti,”apa?
Yoon Kyung melompat-lompat dan
menggaruk-garuk punggungnya,”buruan! Buruan! buruan! Buruan! buruan! Buruan!
Da Ran yang panik mengambil dompet di
dalam tasnya.
Guru Na terlihat bingung, sedangkan wakil
kepsek terlihat kesal. Apalagi Chung Sik.
Wakil kepsek sangat kesal, sedangkan Da
Ran tidak enak hati.
Setelah memberikan uang itu, Yoon Kyung
balik dan berlari sambil melompat dan menggaruk punggungnya lagi ke arah Da
Ran.
Da Ran panik,”oh my god! Oh my god!
Jangan mendekat! Jangan mendekat!
Ae Kyung yang ada di sebelahnya bingung.
Yoon Kyung berkata,”aku bisa gila.
Tubuhku rasanya seperti terbakar.
Ae Kyung yang mendengarnya sampai menutup
mulutnya.
Da Ran sampai membuka lebar mulutnya,”apa
kau bilang?
Yoon Kyung berkata,”pikirkan jalan
kelurnya untukku.
Da Ran terkejut dan buru-buru menurunkan
kaos Yoon Kyung. Ae Kyung yang melihat tubuh Yoon Kyung yang berotot terkejut
dan membuka lebar mulutnya. Semua orang yang melihatnya sangat terkejut.
Da Ran memukulnya,”kau gila, ya? Membuka
baju disini?
Yoon Kyung berkata,”aigoo! Ayo, kita
lihat disana!
Yoon Kyung menarik tangan Da Ran dan
membawanya pergi. Semua orang melihatnya.
Wakil kepsek penasaran dan bertanya,”siapa pria itu?
Wakil kepsek penasaran dan bertanya,”siapa pria itu?
Ae Kyung menjawab,”dia adalah tunangan Da
Ran.
Guru Na terkejut mendengarnya.
Choong Shik tak percaya,”kakak ipar, apa
yang kau lakukan?
Yoon Kyung gatal dan tidak berhenti
menggaruk.
Yoon Kyung berkata,”Buruan!
Da Ran bingung dan bertanya,”ada apa? Ada
apa?
Da Ran terkejut melihat merah-merah di
tubuh Yoon Kyung,” Oohhhh.
Yoon Kyung berkata,”sangat gatal dan
panas. Aku bisa gila!
Da Ran bertanya,”ada apa?
Yoon Kyung berkata,”ajusshi ini aneh
sekali. Apa ajusshi ini punya penyakit? Lihat ini?
Da Ran terkejut,”coba kulihat! ohhh! Ohh!
Ohh! Kakinya juga?
Yoon Kyung membungkuk dan memperlihatkan
punggungnya pada Da Ran, seperti bisul yang banyak di punggung. Yoon Kyung juga
memperlihatkan kaki dan pantatnya. Yoon Kyung menarik muka Da Ran agar lebih
dekat memeriksanya.
Da Ran berkata,”tetaplah berdiri? Bahkan
di pantat juga?
Yoon Kyung bertanya,”omo, bagaimana ini?
Da Ran bertanya,”Apa yang harus kita
lakukan…
Da Ran bahkan melihat bagian perutnya.
Adegan ini dibuat Slow!!!
Di luar, wakil kepsek dan Ae
Kyung mengintip tapi yang mereka bayangkan berbeda dengan kenyataannya.
Di mata Ae Kyung dan kepsek, mereka
seperti melakukan hal-hal yang tidak pantas. Ditambah Yoon Kyung menggerakkan
badannya seperti itu….Hahahhaa…
Yoon Kyung berkata,”Oh mother! Father! Oh
please! Please! Please! Tuhan! Oh yes, yes! Oh, please! Please! Please!
Ae Kyung dan wakil kepsek melihatnya
dengan terbelalak..sedangkan Da Ran masih panik melihat Yoon Kyung yang gatal.
Apalagi posisi Da Ran membungkuk. Tambah parah aja tuch dipikir mereka kalau Da
Ran dan Yoon Kyung melakukan yang nggak-nggak. Hahahahahaaaa…
Wakil kepsek dan Ae Kyung terkejut dan
lemas, terduduk.
Wakil kepsek berkata,”Tuhan! Oh!
Melakukan perbuatan kotor di sekolah yang suci ini.
Ae Kyung masih penasaran dan ingin
berdiri untuk melihatnya lagi tapi ditarik keras untuk duduk oleh wakil kepsek.
Dokter memberikan krim dan berkata,”itu
karena alergi jamur. Kalau kau sudah selesai memakan obatnya dan menggunakan
krimya, akan segera sembuh.
Dokter itu tersenyum pada Da Ran dan
pergi menginggalkan ruangan itu.
Yoon Kyung masih gatal dan sedikit
menyesal,”kalau aku tahu lebih awal, aku akan melakukan body check! Gatal
sekali.
Da Ran hanya tersenyum menatapnya. Yoon
Kyung salah tingkah karenanya.
Wakil kepsek bertanya,”memangnya kita ini
klinik pengobatan? Memangnya ini rumah sakit? Ini membuatku tak bisa
berkata-kata.
Da Ran hanya diam.
Wakil kepsek akan pergi tapi masih sempat
menoleh ke belakang melihat Da Ran.
Wakil kepsek berkata,”orang itu gila,ya?
Da Ran meminta maaf pada semua guru,”aku
minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf!
Semua guru hanya melihatnya, bahkan ada
yang menertawakannya dan membicarakannya dengan sesama guru di sebelah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar