SINOPSIS
BIG
EPISODE
11
(Part 4)
Da Ran bertanya,”Di hari pertama aku
bertemu Yoon Jae, alasan Yoon Jae bergegas keluar dari sana, aku diberitahu
bahwa itu bukan karena kau.
Se Young balik tanya,”Pada saat sekarang
ini, kenapa mengungkit itu?
Da Ran menjawab,”Itu sangat penting
buatku.
Se Young berkata,”Aku rasa itu mungkin
saja. Aku berpikir karena akulah kenapa Yoon Jae terlihat disibukkan sebelum
pernikahan. Tapi aku pikir ada masalah lain yang membuat Yoon Jae disibukkan.
Da Ran rtanya,”Apa itu?
Se Young menjawab,”Itu adalah sesuatu
yang kuputuskan untuk tidak ikut campur. Bagaimanapun, hati Yoon Jae kala itu, akan
kuakui...bahwa dia tidak tergoyahkan olehku.
Da Ran bertanya,”Lalu...Kenapa Yoon Jae
memiliki kunci rumahmu?
Se Young menjawa jujur,”Dia tidak pernah
datang sekali pun. Aku berharap bahwa dia akan datang. Tapi dia tidak pernah
menggunakan itu untuk datang ke rumahku. Kau sudah puas?Kau sudah merasa baikan
sekarang?
Da Ran tak percaya dan bertanya,”Setelah
terlibat dan membuat kekacauan atas semuanya melalui kesalahpahaman, sekarang
kau bertanya apa aku puas?
Se Young bertanya,”Apa masalahnya
sekarang? Kau sudah menikah dengan Yoon Jae! Aku sibuk, jadi aku akan pergi
sekarang.
Se Young pergi.
Da Ran ingat saat malam yang dingin
bergandengan tangan dengan Yoon Jae.
Yoon Jae berkata,”Aku rasa, aku harus bertanggung
jawab untuk itu.
Saat kencan pertama mereka gagal karena
Yoon Jae ada operasi.
Yoon Jae berkata,”Aku rasa, aku harus bertanggung
jawab atas hidupmu.
Yoon Jae bertanya,”Sebelumnya...kau ingin
menanyakan sesuatu padaku, bisa kau katakan lagi?
Da Ran bertanya,”Apa kau...Apa kau
mencintaiku?
Yoon Jae tersenyum dan balik tanya,”Saat
ini kau ada di mana?Ayo kita bertemu, dan akan kuberitahukan langsung padamu.
Da Ran sampai di rumah Kyung Joon. Yoon
Kyung ternyata sudah menunggunya. Melihat Da Ran datang, Yoon Kyung buru-buru
duduk dan membaca buku. Da Ran masuk dengan lesu dan menundukkan kepalanya.
Yoon Kyung bertanya,”Kau dari mana?Kenapa
kau tidak menjawab teleponmu?
Da Ran melihat bunga matahari di atas
meja.
Yoon Kyung berkata,”Katamu kau ingin
mengambilnya jika mereka membuangnya. Mereka sudah membuangnya. Jadi aku
repot-repot membawanya pulang.
Da Ran tambah sedih melihat bunga
matahari itu. Yoon Kyung sadar ada yang tidak beres.
Yoon Kyung berdiri dan bertanya,”Ada apa?
Kau tidak menyukainya? Apa ada sesuatu terjadi? Apa seseorang mengatakan
sesuatu padamu?
Da Ran
menjawab sedih dan mulai menangis,”Kyung Joon...Dia (Se Young) mengatakan
itu semua adalah salah paham. Yoon Jae...Tidak pernah pergi ke Lee Se Young. Dari
awal...Dia mengejarku...Dan dia selalu menyukaiku...Apa yang dia katakan
tentang bertanggung jawab atas diriku, dia tidak pernah merubah pikirannya akan
itu.
Yoon Kyung menjawab,”Baguslah kalau
begitu. Aku rasa tidak ada alasannya lagi kau merasa gelisah. Selamat.
Yoon Kyung berkata,” Aku rasa bagus juga
kau menunggu Seo Yoon Jae. Bagus, Gil Da Ran. Kau begitu sangat menyukainya? Kalau
begitu, sampai Kang Kyung Joon menghilang, kau bisa menunggu dengan penuh
semangat dengan hati yang gembira. Aku tidak akan mengganggu.
Da Ran menatapa bunga matahari yang
dipegangnya dan memeluk bungan itu erat sambil menangis.
Choong Shik datang dan duduk di
sebelahnya,”Noona! Apa yang terjadi? Apa kakak dan Kakak Ipar tidak datang
untuk mencari batu miliknya akhir pekan ini? Aku dengar Kakak pergi ke suatu
tempat dengan ibu mertuamu?Tempatnya menyenangkan?
Da Ran menjawab lemas,”Yeah...
Choong Shik bertanya,”Kalau begitu
mungkin sebaiknya kita minta Kakak Ipar ikut tanpamu?
Da Ran menolak,”Jangan. Ini bukan
waktunya untuk itu.
Choong Shik melihat Da Ran yang lemas dan
bertanya,”Kakak sakit atau kenapa? Bertengkar dengan Kakak Ipar? Kau
kelihatannya tidak sehat.
Da Ran menjawab,”Bukan seperti itu...
Lalu ada telp masuk darinya Ibunya Yoon
Jae.
Choong Shik bertanya,”Itu omma-nya Kakak
Ipar? Kenapa tidak menjawabnya? Kau takut dengan omma-nya Kakak Ipar?
Da Ran menjawab,”Tidak...
Da Ran mengangkatnya,”Iya, Ibu. Hari ini?
Choong Shik menduga-duga,”Apa Kakak
diberi kesulitan oleh ibunya Kakak Ipar?
Yoon Kyung duduk dengan meluruskan
kakinya sampai di rel mainan anak beruang yang sedang main kereta api. Sedangkan
anak kelinci sedang membaca buku.
Anak beruang berkata,”Dokter mengganggu
rel kereta apinya. Minggirkan kaki Dokter!
Yoon Kyung tak percaya,”Mengganggu? Minggir?
Apa aku juga harus disuruh menghilang olehmu, beruang teddy? Karena rel kereta
api ini?
Anak beruang berkata,”Dokter pergi saja
ke tempat orang dewasa berada dan bekerjalah.
Yoon Kyung berkata,”Aku di usia di mana
aku harusnya bermain dan belajar juga. Aku belum berada di usia yang harusnya
bekerja.
Anak beruang tak mengerti,”Huh?Lalu, berapa
usiamu?
Yoon Kyung menjawab,”Berapapun itu, aku
masih lebih tua darimu. Dengan siapa kau memakai bahasa santai seperti itu? Lupakan
saja. Sebentar lagi...Dokter dengan tangan hangat yang kalian sukai akan
kembali. Aku pergi.
Anak kelinci berkata,”Oppa(kakak lelaki)…oppa
datang lagi, ya?
Yoon Kyung kaget,”Kelinci! Ini rahasia,
ya?
Anak kelinci menganggukkkan kepalanya.
Yoon Kyung memberikan isyarat tutup mulut.
Yoon Kyung akan menuju ke kamar Kyung
Jae, dan dihadang oleh clening service yang biasa menjaga Kyung Jae.
Clening service berkata,”Kau mau ke kamar
Kang Kyung Joon?
Yoon Kyung menjawab,”Iya.
Clening service berkata,”Seseorang sedang
berada di sana sekarang.
Yoon Kyung bertanya,”Apa jangan-jangan,
wanita yang datang terakhir kali?
Clening service menjawab,”Bukan. Kali ini
seorang pria.
Yoon Kyung buru-buru menuju kamar Kyung
Jae.
Ayah Yoon Jae memegang tangan Kyung Jae,
lalu jongkok
Ayah Yoon Jae menatap Kyung Jae dan
berkata,”Aku minta maaf...Kau juga adalah putraku.
Yoon Kyung keluar dan mengikuti seseorang
yang dia duga menemui Kyung Jae tadi.
Di tengah jalan,Yoon Kyung bertemu Ma Ri dan Choong Shik.
Di tengah jalan,Yoon Kyung bertemu Ma Ri dan Choong Shik.
Ma Ri berkata,”Dokter Seo!
Choong Shik berkata,”Kakak Ipar! Kau mau
pergi?
Yoon Kyung melihat punggung ayah Yoon Jae
sudah menjauh.
Ma Ri bertanya,”Apa dia datang?
Yoon Kyung menjawab,”Aku tidak tahu.
Yoon Kyung lalu balik badan dan akan
pergi.
Choong Shik memanggilnya,”Kakak Ipar,
tunggu sebentar. Kakak Ipar. Aku menanyakan ini sebagai putra tertua Keluarga
Gil. Apa jangan-jangan...omma-mu memperlakukan kakakku dengan kasar?
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa?
Choong Shik menjawab,”Sepertinya dia pergi
untuk menemuinya hari ini. Tapi wajahnya terlihat seperti seekor babi yang
diseret pergi ke tempat penyembelihan.
Yoon Kyung bertanya,”Dia dipanggil oleh omma-ku?
Choong Shik menjawab,”Aku yakin Kakak
menahannya tanpa membuatnya terlihat jelas karena dia sangat menyukaimu. Tapi
jangan buat keadaan jadi sulit untuknya dan menurunkan semangatnya.
Yoon Kyung bertanya,”Apa bagusnya wanita
itu hingga membunuh semangatnya Da Ran? Dan, bukan aku yang mempersulit dia.
Yoon Kyung balik badan dan meninggalkan Choong Shik.
Yoon Kyung balik badan dan meninggalkan Choong Shik.
Yoon Kyung mengomel,”Aku mengatakan
padanya untuk menunggu dengan gembira. Tapi kenapa justru semangatnya turun
seperti orang bodoh?
Ibu Yoon Jae meletakkan kotak (sepertinya
berisi perhiasandi atas meja.
Ibu Yoon Jae berkata,”Ini...Aku
memberikan ini sekarang karena sebelumnya tidak sempat mempersiapkannya, karena
kalian begitu terburu-buru menikah.Aku sudah mengumpulkan ini, agar aku bisa
memberikannya pada menantuku satu per satu suatu hari. Karena ketamakanku tidak
terpenuhi, aku sudah menunjukkan beberapa sisi diriku yang tidak kuharapkan
untuk kau lihat. Kita jangan lakukan itu lagi. Dan mulai rukun satu sama lain. Karena
kaulah yang dipilih oleh Yoon Jae untuk berada di sisinya selamanya.
Ibu Yoon Jae kaget,”Apa?
Da Ran menjawab sambil menangis,”Aku...tidak
berhak untuk menerima sesuatu seperti ini.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Apa sekarang ini
kau sedang membangkang karena aku membuatmu sedih di masa lalu?
Da Ran menjawab,”Bukan seperti itu. Aku...Aku...tidak
cukup untuk memenuhi ketamakan Ibu. Tapi aku serendah kotoran. Bahkan saat Yoon
Jae berada di sisiku, aku tidak merasa percaya diri,dan merasa takut. Setelah
itu...aku mencurigainya... melepaskannya...dan menghapusnya dari hatiku. Aku...Aku
benar-benar orang yang jahat.
Ibu Yoon Jae berkata,”Jika kau tahu bahwa
kau memiliki kekurangan, kau masih bisa menyingkir. Karena Yoon Jae sedang
tidak dalam keadaan normalnya sekarang, aku memberikan dia izin semau dia. Aku
sama sekali tidak akan merasa sedih melihatmu pergi.
Da Ran menatap Ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Lalu...Jika Yoon
Jae kembali ke dirinya yang biasa dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkanmu,
bisakah kau menjauh saat itu?
Da Ran mengangguk yakin,”Iya.
Ibu Yoon Jae meyakinkan lagi,”Jika kau
tahu bahwa kau tak berhak tinggal di sisi Yoon jae,aku menanyakan apa kau bisa
melepaskan dia.
Da Ran menjawab yakin,”Saat Yoon Jae kembali
ke dirinya yang dulu, akan kukatakan padanya betapa buruknya aku. Dan aku akan
melepaskan dia.
Di lobi, Da Ran keluar dengan wajah menunduk sedih. Da Ran menangis lagi saat melihat cincin yang melingkar di jarinya.
Di lobi, Da Ran keluar dengan wajah menunduk sedih. Da Ran menangis lagi saat melihat cincin yang melingkar di jarinya.
Yoon Kyung melihat Da Ra menangis,”Kau
menangis?
Da Ran menjawab,”Tidak usah khawatir.
Da Ran bertanya,”Kita mau ke mana?
Yoon Kyung marah,”Dia membuatmu menangis.
Jika dia membuatmu menangis, kau harus membuatnya membayar air matamu. Aku akan
membuatnya membayar sebanyak harga Seo Yoon Jae.
Da Ran menolak dan melepas pegangan
tangan Yoon Kyung,”Jangan seperti ini!
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa kau tidak
bisa melakukannya? Karena Seo Yoon Jae tidak bisa, aku yang akan lakukan.
Yoon Kyung kembali menarik tangan Da Ran.
Ibu Yoon Jae berkata,”Kurasa kita harus
memundurkan kembali ke Amerika sekarang. Aku sepertinya tidak bisa kembali
karena mengkhawatirkan Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae berkaat,”Aku bertemu dengan
Kyung Joon.
Ibu Yoon Jae manatap tajam.
Ayah Yoon Jae melanjutkan,”Kau dan Yoon
Jae harus bertemu dengannya. Jika kau tidak mau, paling tidak aku akan
mempertemukan Yoon Jae dengannya.
Ibu Yoon Jae menatapnya tajam.
Da Ran berkaat,”Lepaskan...! Lepaskan.Jangan
lakukan ini!
Da Ran berhasil melepaskan tangannya,”Jangan
lakukan ini! Aku tidak bisa.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa tidak bisa? Aku
sudah menyuruhmu untuk menunggu dengan gembira. Merasakan sakit, terluka semangatmu
menurun dan menangis... Kenapa kau hidup seperti itu? Itu menyesakkan!
Da Ran marah,”Jika kau merasa sesak dan
frustasi, maka kau tak perlu melihatku. Aku bersikap seperti orang dewasa dan
menahannya. Kenapa kau terlibat dan jadi ikut campur?
Yoon Kyung bertanya,”Apa menjadi dewasa
dengan menahan diri seperti orang bodoh?
Da Ran menjawab dengan berkaca-kaca,”Menahan
sesuatu yang tak bisa ditahan adalah menjadi orang dewasa. Jika kau tahu kau
bersikap buruk, dan tidak bersikap begitu lagi, itu namanya menjadi orang
dewasa. Meskipun tahu bahwa itu salah, namun tetap melakukan sesuka hatimu, itu
adalah sesuatu yang dilakukan anak-anak.
Yoon Kyung marah dan menarik lengan Da
Ran ke arahnya dengan kasar.
Yoon Kyung marah,”Jika begitu aku bisa melakukan apapun sesukaku karena aku masih anak-anak? Coba saja menangis satu kali lagi! Karena meskipun kau menunggu seseorang atau tidak, aku hanya akan mengangkatmu dan melarikan diri bersamamu!
Yoon Kyung marah,”Jika begitu aku bisa melakukan apapun sesukaku karena aku masih anak-anak? Coba saja menangis satu kali lagi! Karena meskipun kau menunggu seseorang atau tidak, aku hanya akan mengangkatmu dan melarikan diri bersamamu!
BERSAMBUNG
KE EPISODE 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar