Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 12 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 12
(Part 3)
Sore itu, Dalam perjalanan menuju tenda Senior Byung Soo
Da Ran berkata,”Saat Kyung Joon bersikap baik pada seseorang, dia benar-benar bersikap baik padanya. Bagaimana ini kalau gadis-gadis itu terpesona dengannya? Tidak bisa begini...
Da Ran balik badan dan berlari kembali ke tendanya lagi.
Di jalan yang lain, Yoon Kyung juga berjalan ke arahnya sambil membawa lampu.
Yoon Kyung sambil tersenyum senang, mencibir Da Ran,” Gil Da Ran...Kenapa dia membawa kembali batu yang sudah kubuang. Gil Da Ran benar-benar tak masuk akal. Bagaimana caranya dia pulang sementara sebentar lagi hari gelap? Gil Da Ran bodoh.
Hari sudah petang, Da Ran berlari dan berhenti saat melihat Yoon Kyung yang berjalan ke arahnya. Mereka bertemu di tengah-tengah jembatan.Yoon Kyung buru-buru menyembunyikan lampu itu di belakang tubuhnya. Mereka saling berjalan mendekat satu sama lain di atas jembatan kayu.
Da Ran bertanya,”Kau sedang menuju ke noona-noona itu? Kenapa? Apa mereka membutuhkan lampu?
Yoon Kyung tersenyum dan menjawab,”Tenda noona-noona itu di sebelah sana.
Da Ran memalingkan wajahnya.
Yoon Kyung maju 2 langkah,”Aku sedang berjalan menuju kau. Bagaimana bisa kau pergi begitu saja padahal sudah mulai gelap?
Yoon Kyung memberikan lampu itu,”Bawa ini bersamamu.
Da Ran menerimanya dan tersenyum.
Da Ran berkata sambil tersenyum,”Aku pergi karena ada yang ingin kutanyakan padanya. Aku akan segera kembali.
Yoon Kyung berkata,”Begitu? Kalau begitu...Kau ingin aku menunggu di sini?
Da Ran sambil tersenyum dan bertanya,”Kau benar-benar tidak akan pergi menemui noona-noona itu?
Yoon Kyung menjawab,”Kalau Gil Da Ran menyuruhku menunggu di sini, aku akan menunggu.
Da Ran tersenyum lebar,”Kalau begitu tunggu di sini. Aku akan segera kembali.
Da Ran balik badan dan berlari membawa lampu itu.
Yoon Kyung berteriak,”Kalau kau tidak segera kembali, hantu cantik mungkin akan mengambilku. Kalau dia seksi, aku akan mengikuti dia!
Di rumah sakit.
Ayah Yoon Jae berkata,”Terima kasih sudah datang bersamaku menemui Kyung Joon.
Ibu Yoon jae menjawab,”Aku hanya datang karena kau berjanji tidak akan mengatakan apapun pada Yoon jae.
Ayah Yoon Jae berkata,”Ini pertama kalinya kita menemui anak itu bersama-sama.
Yoon Kyung duduk menunggu di atas jembatan sambil tersenyum. Tiba-tiba Yoon Kyung terbaring pinsang, seperti dia masuk ke tubuhnya sendiri (Kyung Joon) dan samar-samar melihat kedua orang tua Yoon Jae ada di sana.
Yoo Kyung tersadar kembali di jembatan dengan  pucat dan keringat dingin keluar dari tubuhnya di tubuhnya. 
Da Ran sudah berhasil mendapatkan alamat dan no telp yang bisa Da Ran hubungi untuk pindah mengajar.
Da Ran sampai di tempat Yoon Kyung menunggunya.
Yoon Kyung terduduk lemas.
Da Ran berkata,”Kyung Joon...Aku kembali dengan cepat, kan?
Da Ran kaget saat Yoon Kyung mengangkat wajahnya. Wajah Yoon Kyung terlihat pucat.
Da Ran sangat khawatir dan cemas.
Da Ran khawatir dan jongkok disampingnya,”Kyung Joon...Kyung Joon...
Yoon Kyung berkata lemah,”Guru Gil...
Da Ran tambah khawatir,”Kau baik-baik saja? Kau merasa sangat sakit?
Yoon Kyung berkata pelan dan lemah,”Kali ini...Aku tidak tahu apakah aku bertukar kembali...Ataukah Seo Yoon Jae bermimpi...Aku tidak tahu...Aku melihat orangtua Seo Yoon Jae.
Da Ran tak mengerti,”Apa yang kaukatakan?
Yoo Kyung melanjutkan,”Apa aku memimpikannya? Kenapa rasanya sangat sakit? Guru Gil...Aku rasa... sesosok hantu benar-benar datang mengambilku.
Yoon Kyung bersandar di bahu Da Ran.
Da Ran menatapnya dengan khawatir,”Kyung Joon...
Yoon Kyung terlihat sangat pucat, lemas dan sakit.
Di rumah sakit.
Ayah Yoon Jae melihat data Kyung Joon, berkata,”Karena mereka mengatakan bahwa ada banyak kemajuan belakangan ini, aku yakin dia akan segera sadar.
Ibu Yoon Jae berkata,”Meskipun kau bisa dengan senang melihatnya sekarang...Apa tidak akan jadi lebih sulit saat dia bangun?
Ayah Yoon Jae melihat Kyung Jae yang nasih koma.
Malam itu di tenda,Yoon Kyung terbangun dengan merasa pusing kepalanya.  Yoon Kyung melihat punggung Da Ran yang sudah tertidur dengan selimut tipis. 
Yoon Kyung menyelimutkan selimut yang dipakainya pada Da Ran.
Yoon Kyung tertidur miring di belakang Da Ran dengan menatap punggung Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Saat aku bangun setelah rasa sakit itu...Aku senang bahwa kau selalu ada di sisiku. Saat kami sepenuhnya bertukaran kembali dan bangun di sisi yang lain... Kurasa aku akan jadi sendirian lagi. Tidak apa-apa. Karena lagipula aku sudah selalu sendirian. Di sini...Meskipun itu palsu...Aku punya omma dan appa. Dan bahkan mertua di rumah dumpling. Dan juga ada Choong Sik. Dan juga aku memiliki Gil Da Ran. Saat aku kembali...Tak seorangpun akan mengingat bahwa aku ada di sini. Hanya Seo Yoon Jae yang tinggal...Dan Kang Kyung Joon akan menghilang. Karena kau mengenalku...Meskipun jika aku menghilang...Bisakah kau mengingat bahwa aku pernah ada di sini? Dan tidak menghapusku dari ingatanmu? Jangan hanya gembira tentang kembalinya Seo Yoon Jae. Tapi pikirkan juga Kang Kyung Joon yang menghilang, ya?
 Da Ra ternyata belum tidur dan menangis mendengarnya.
 
Ma Ri marah,”what? Kau meninggalkan mereka di sana supaya bisa berkemah sendirian?
Choong Shik menjawab,”Kami hanya membuat mereka bersama-sama karena tampaknya mereka bertengkar. Itu ide yang datang dari kepalaku.
Ma Ri berkata,”Gil Choong Sik...Singkirkan ide-ide tak berguna itu!
Choong Shik bertanya,”Baik. Apa perjalananmu ke Amerika menyenangkan? Dan appa-mu sehat?
Ma Ri menjawab,”Huh! Aku sudah selesai membicarakannya dengan Ayah. Jadi aku akan segera kembali ke Amerika bersama Kyung Joon.
Choong Shik berkata,”Yeah...Berhentilah mengejar kakek itu dan juga Kakak ipar. Dan kembali saja ke Amerika.
Choong Shik baru nyadar dan kaget,”Apa? Kau akan kembali ke Amerika?
Ma Ri menjawab,”Benar!
Choong Shik merajuk,”mee too! 
Lalu ada sms masuk.
Choong Shik merajuk dan menghalangi Ma Ri yang akan membaca sms, “mee too! Ma Ri... Amerika!  Ameri...
Ma Ri langsung menyingkirkan kepala Choong Shik.
Isi sms ayah Yoon Jae : Nona Jang Ma Ri.  Ini appa-nya Kyung Joon. Apa bisa kita bertemu?
Ma Ri kaget dan buru-buru lari.
Choong Shik berteriak,”Ma Ri... Bawa aku bersamamu...! Ma Ri... Ma Ri!
Choong Shik mengejar Ma Ri.
Ma Ri ke rumah Kyung Joon.
Ma Ri menunjukkan sms itu kepada Yoon Kyung yang duduk di sofa.
Ma Ri berkata,”Akhirnya appa-mu menghubungi kita. Datanglah bersamaku dan temui dia juga.
Yoon Kyung melihat sms  itu dan bertanya,”Dia sembunyikan apa sampai nomornya pun disembunyikan? Apa karena aku anaknya yang diam-diam dia sembunyikan? Menghina sekali...
Ma Ri berkata,”Karena dia tidak tahu itu kau,kau bisa sembunyi dan lihat dia siapa.
Yoon Kyung berkata,”Karena dia sudah menghubungi kita, aku akan menemuinya.
Ma Ri berkata,”Karena akhirnya kau menemukan appa-mu...Aku yakin Guru Gil Da Ran bisa membersihkanmu dengan tenang.
Yoon Kyung marah dan bertanya,”Apa aku sampah? Yang bisa dia bersihkan begitu saja?
Rumah Gil,
Ayah bertanya,”Kau akan pindah sekolah di luar daerah?
Da Ran menjawab,”Lagipula aku yakin aku akan ditugaskan ke sana juga, akan lebih baik untuk ke sana lebih awal dan terbiasa dengan tempat tersebut.
Ayah bertanya,”Bagaimana dengan Menantu Seo? Dia harus hidup sendirian saat dia baru saja menikah. Apa dia tidak masalah dengan itu?
Da Ran bertanya,”Kami sudah membicarakannya. Appa ...
Ayah menjawab,”Iya?
Da Ran melanjutkan,”Saat appa 35 tahun, omma yang berusia 19 tahun datang pada appa dan meminta appa untuk menikahinya...Kenapa appa menerima omma?
Ayah sambil tertawa menjawab,”Entahlah juga. Menurutmu kenapa aku menerima dia?Untuk menyingkirkan omma-mu, aku…bahkan membuat diriku dipindahkan ke sebuah pulau. Aku berusaha keras untuk menyingkirkan dia dan melupakan dia. Tapi semakin aku mencoba, hatiku terus menyeberangi laut yang luas itu. Saat aku mulai menangis setelah menyadari bahwa dia adalah seseorang yang takkan pernah bisa kulupakan...Aku sangat bersyukur...omma-mu muncul di hadapan mataku.
Da Ra bertanya,”Bagaimana appa tahu bahwa appa takkan bisa melupakan omma seumur hidup appa? Itu hanya bisa diketahui setelah seluruh hidup appa berlalu.
Ayah menjawab,”Tentu saja itu benar. Tapi...Jika kau menghabiskan seluruh hidupmu seperti itu,tidakkah itu akan menyedihkan? Jika kau mendapatkan keberanian pada saat itu dan memegang erat ke orang tersebut...Aku yakin kau akan menjalani seluruh hidupmu dengan berpikir bahwa kau telah melakukan hal yang benar.
Da Ran bertanya,”Bagaimana appa mendapatkan keberanian itu?
Ayah menjawab,”Aku...melemparkan tali pikiranku ke lautan pada saat itu. Saat aku melakukan itu, aku bisa memegang erat omma-mu.
Da Ran diam dan menatap cincin di jemarinya.
Di lobi rumah sakit.
Ma Ri sedang telp dengan Yoon Kyung.
Ma Ri berkata,”Iya. Aku sedang berada di lobi rumah sakit tempat di mana aku akan bertemu appa-mu.Apa kau sudah hampir sampai?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Aku berada di rumah sakit. Aku akan datang ke sana.
Yoon Kyung akan berjalan ke lobi, tapi Se Young memanggilnya.
Se Young berkata,”Yoon Jae...Aku bertemu dengan Da Ran beberapa hari lalu. Dia memberitahumu?
Yoon Kyung menjawab,”Kau memberitahunya bahwa kita tidak ada hubungan apapun dulu.
Se Young bertanya,”Iya. Tapi apa kalian punya masalah? Aku pikir Da Ran akan senang. Tapi dia lebih terlihat sedih. Aku memberitahunya agar keadaan berjalan baik untuk kalian. Tapi dia tidak kelihatan bahagia.Jadi aku bertanya-tanya apakah aku salah bicara.
Yoon Kyung menjawab,”Dia sangat bahagia sampai-sampai menangis. Kau melakukan hal yang benar.
Se Young bertanya,”Apa kau masih tertarik mengawasi Kang Kyung Joon?
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa?
Se Young menjawab,”Aku dokter yang bertanggung jawab. Karena dia anak yang menyedihkan, teruslah bersikap baik padanya.
Se Young pergi.
Yoon Kyung kesal,”Huh! Kenapa aku harus mendengar dari Lee Se Young bahwa aku menyedihkan? Tunggu saja sampai aku sadar.
Ma Ri duduk dan menunggu ayah Yoon Jae.
Lalu ada sms dari ayah Yoon Jae : Aku sudah tiba. Aku akan segera sampai.
Ayah Yoon Jae baru saja tiba dan masuk ke dalam rumah sakit. 
Ma Ri masih menunggu kedatangan mereka berdua.
Ayah Yoon Jae dan Yoon Kyung sama-sama berjalan menuju ke Ma Ri. 
Yoon Kyung telah sampai...selang beberapa menit ayah Yoon Jae juga sampai.
 Ma Ri melihat ayah Yoon Jae, sedangkan Yoon Kyung berdiri tidak jauh di belakang Ma Ri.
Yoon Jae tiba-tiba merasakan sakit yang hebat di kepalanya dan terduduk lemas.
Ayah Yoon jae berteriak dan buru-buru mendekati Yoon Kyung,”Yoon Jae!
Ma Ri berteriak tak sadar,”Kyung Joon!
Cuma sayangnya ayah Yoon Jae tak mendengar yang diucapkan Ma Ri.
Ayah Yoon Jae khawatir,”,”Yoon Jae, kau baik-baik saja?Di mana yang sakit? Bagaimana bisa sakit?
Yoon Kyung wajahnya sangat pucat sekali.
Ma Ri khawatir,”Dokter Seo Yoon Jae, kau baik-baik saja?
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae dan Ma Ri.
Yoon Kyung menjawab lemah,”Aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit pusing.
Ayah Yoon Jae dan Ma Ri membantunya berdiri.
Ma Ri bertanya,”Kau sungguh baik-baik saja?
Yon Kyung menjawab,”Aku baik-baik saja.
Ayah Yoon Jae menolak,”Tidak. Ikutlah dengan untuk melakukan pemeriksaan. Kurasa aku tidak bisa meninggalkanmu seperti ini.
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae dan Ma Ri.
Ayah Yoon Jae lalu membawa Yoon Kyung pergi.
Di ruangan Yoon Jae.
Yoon Kyung duduk di tempat tidur,”appa datang untuk menemuiku?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Benar. Direktur rumah sakit ini adalah temanku juga.
Yoon Kyung bertanya,”Apa kebetulan saja, baru-baru ini appa...mengunjungi kamar pasien bersama omma?
Ayah Yoon jae tak mengerti,”Apa yang kaubicarakan?
Yoon Kyung menjawab,”Aku hanya mengira aku melihat kalian berdua.
Ayah Yoon Jae berkata,”Tidak. Kau kelihatannya tidak terlihat sehat. Mari kita periksakan.
Yoon Kyung berkata,”Aku yang tidak sehat begini, aku sendiri tahu itu. Ini bukan sesuatu yang bisa ditangani dengan diperiksakan di rumah sakit.
Ayah Yoo Jae duduk disampingnya dan bertanya,”Gejala yang seperti baru saja terjadi,
apa itu sering terjadi?
Yoon Kyung menjawab,”Sedikit...
Ayah Yoon Jae berkata,”Yoon Jae...Jika omma-mu tahu mengenai ini, dia akan sangat khawatir. Aku yakin kau tidak ingat ini.Tapi kau sakit keras saat kau kecil.Jika kau tidak merasa sehat bahkan sedikit saja, mari kita periksakan.
Yoon Kyung menjawab,”Baik. Tapi jangan katakan apapun pada omma. Dia hanya akan membuat keadaan jadi sulit.
 Ayah Yoon Jae memegang tangan Yoon Kyung sambil tersenyum dan berkata,”Baik.
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae berkata pada direktur rumah sakit, yang sekaligus temannya.
Ayah Yoon Jae memohon,”Beritahukan aku lebih dulu saat hasil pemeriksaan Yoon Jae keluar. Supaya tidak tersebar rumor di seluruh rumah sakit.
Direktur rumah sakit berkata,”Baik, Dokter Seo.
Di rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung duduk bersila di sofa, sedangkan ma Ri duduk di sampingnya.
Ma Ri tak percaya,”Kau diseret melakukan semua tes-tes itu?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Aku rasa pria (Yoon Jae) ini benar-benar sakit saat dia kecil. Dia sangat khawatir bahwa aku mungkin sakit lagi.
Ma Ri bertanya,”Apa benar-benar sakit saat jiwamu pulang pergi seperti itu?
Yoon Kyung menjawab,”Sangat luar biasa sakit.
Ma Ri berkata,”Tapi tetap saja, appa-nya Seo Yoon Jae sangat mengkhawatirkan putranya.  Aku penasaran kenapa appa-mu tidak muncul?
Yoon Kyung berkata,”Aku sudah menyerah akan appa-ku pada hari ini. Katakan pada Guru Gil bahwa aku bertemu appa-ku. Dengan begitu Guru Gil juga akan melepaskannya.
Ma Ri berdiri dan semangat,”Aku ingin mencari appa-mu untukmu. Orang yang akan berada di sisimu, kurasa hanya akan ada aku.
Yoon Kyung berkata,”Hei, sepertinya kau memasukkan semua barangmu ke dalam situ. Aku akan membersihkan semuanya.
Ma Ri naik ke atas, kamarnya,”Aku akan membersihkannya. Karena kau harus ikut denganku ke Amerika.
Yoon Kyung diam.
Di kamar atas
Ma Ri duduk di tempat tidur dan mengingat kejadian di rumah sakit tadi.
Ma Ri melihat ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae berteriak saat melihat Yoon Kyung terduduk ke lantai menahan sakit.
Ayah Yoon Jae berteriak,”Yoon Jae!
Ma Ri juga berteriak,”Kyung Joon!
Ma Ri menduga-duga,”Aku pikir dia appa-nya Kyung Joon. Tapi dia appa-nya Seo Yoon Jae.
Ma Ri tidur tengkurap menatap bantal berfoto Kyung Joon.
Ma Ri berkata,”Aku akan mempersiapkan ulang tahun Kyung Joon untuk membuat dia merasa lebih baikan.
Di bawah, Yoon Kyung mengingat saat ayah Yoon Jae memegang tangannya.
Yoon Kyung berkata,”Jika itu seorang appa...Tidakkah seharusnya dia datang menggenggam tangan putranya yang sakit? Kurasa tangan yang hangat menurun dalam keluarga Seo Yoon Jae.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar