SINOPSIS
BIG
EPISODE
12
(Part 3)
Da Ran berkata,”Saat Kyung Joon bersikap
baik pada seseorang, dia benar-benar bersikap baik padanya. Bagaimana ini kalau
gadis-gadis itu terpesona dengannya? Tidak bisa begini...
Da Ran balik badan dan berlari kembali ke
tendanya lagi.
Yoon Kyung sambil tersenyum senang,
mencibir Da Ran,” Gil Da Ran...Kenapa dia membawa kembali batu yang sudah
kubuang. Gil Da Ran benar-benar tak masuk akal. Bagaimana caranya dia pulang
sementara sebentar lagi hari gelap? Gil Da Ran bodoh.
Hari sudah petang, Da Ran berlari dan
berhenti saat melihat Yoon Kyung yang berjalan ke arahnya. Mereka bertemu di tengah-tengah jembatan.Yoon Kyung buru-buru
menyembunyikan lampu itu di belakang tubuhnya. Mereka saling berjalan mendekat
satu sama lain di atas jembatan kayu.
Da Ran bertanya,”Kau sedang menuju ke
noona-noona itu? Kenapa? Apa mereka membutuhkan lampu?
Yoon Kyung tersenyum dan menjawab,”Tenda
noona-noona itu di sebelah sana.
Da Ran memalingkan wajahnya.
Yoon Kyung maju 2 langkah,”Aku sedang
berjalan menuju kau. Bagaimana bisa kau pergi begitu saja padahal sudah mulai
gelap?
Yoon Kyung memberikan lampu itu,”Bawa ini
bersamamu.
Da Ran berkata sambil tersenyum,”Aku
pergi karena ada yang ingin kutanyakan padanya. Aku akan segera kembali.
Yoon Kyung berkata,”Begitu? Kalau
begitu...Kau ingin aku menunggu di sini?
Da Ran sambil tersenyum dan bertanya,”Kau
benar-benar tidak akan pergi menemui noona-noona itu?
Da Ran tersenyum lebar,”Kalau begitu
tunggu di sini. Aku akan segera kembali.
Da Ran balik badan dan berlari membawa
lampu itu.
Yoon Kyung berteriak,”Kalau kau tidak segera
kembali, hantu cantik mungkin akan mengambilku. Kalau dia seksi, aku akan
mengikuti dia!
Ayah Yoon Jae berkata,”Terima kasih sudah
datang bersamaku menemui Kyung Joon.
Ibu Yoon jae menjawab,”Aku hanya datang
karena kau berjanji tidak akan mengatakan apapun pada Yoon jae.
Yoon Kyung duduk menunggu di atas
jembatan sambil tersenyum. Tiba-tiba Yoon Kyung terbaring pinsang, seperti dia
masuk ke tubuhnya sendiri (Kyung Joon) dan samar-samar melihat kedua orang tua
Yoon Jae ada di sana.
Yoo Kyung tersadar kembali di jembatan dengan pucat dan keringat dingin keluar dari tubuhnya di tubuhnya.
Da Ran sudah berhasil mendapatkan alamat dan no telp yang bisa Da Ran hubungi untuk pindah mengajar.
Da Ran sudah berhasil mendapatkan alamat dan no telp yang bisa Da Ran hubungi untuk pindah mengajar.
Da Ran sampai di tempat Yoon Kyung
menunggunya.
Yoon Kyung terduduk lemas.
Da Ran berkata,”Kyung Joon...Aku kembali
dengan cepat, kan?
Da Ran kaget saat Yoon Kyung mengangkat
wajahnya. Wajah Yoon Kyung terlihat pucat.
Da Ran sangat khawatir dan cemas.
Da Ran sangat khawatir dan cemas.
Yoon Kyung berkata lemah,”Guru Gil...
Da Ran tambah khawatir,”Kau baik-baik
saja? Kau merasa sangat sakit?
Yoon Kyung berkata pelan dan lemah,”Kali
ini...Aku tidak tahu apakah aku bertukar kembali...Ataukah Seo Yoon Jae bermimpi...Aku
tidak tahu...Aku melihat orangtua Seo Yoon Jae.
Da Ran tak mengerti,”Apa yang kaukatakan?
Yoo Kyung melanjutkan,”Apa aku
memimpikannya? Kenapa rasanya sangat sakit? Guru Gil...Aku rasa... sesosok
hantu benar-benar datang mengambilku.
Yoon Kyung bersandar di bahu Da Ran.
Da Ran menatapnya dengan khawatir,”Kyung
Joon...
Yoon Kyung terlihat sangat pucat, lemas dan
sakit.
Ayah Yoon Jae melihat data Kyung Joon,
berkata,”Karena mereka mengatakan bahwa ada banyak kemajuan belakangan ini, aku
yakin dia akan segera sadar.
Ibu Yoon Jae berkata,”Meskipun kau bisa
dengan senang melihatnya sekarang...Apa tidak akan jadi lebih sulit saat dia
bangun?
Ayah Yoon Jae melihat Kyung Jae yang
nasih koma.
Malam itu di tenda,Yoon Kyung terbangun
dengan merasa pusing kepalanya. Yoon
Kyung melihat punggung Da Ran yang sudah tertidur dengan selimut tipis.
Yoon Kyung menyelimutkan selimut yang dipakainya pada Da Ran.
Yoon Kyung menyelimutkan selimut yang dipakainya pada Da Ran.
Yoon Kyung tertidur miring di belakang Da
Ran dengan menatap punggung Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Saat aku bangun
setelah rasa sakit itu...Aku senang bahwa kau selalu ada di sisiku. Saat kami
sepenuhnya bertukaran kembali dan bangun di sisi yang lain... Kurasa aku akan
jadi sendirian lagi. Tidak apa-apa. Karena lagipula aku sudah selalu sendirian.
Di sini...Meskipun itu palsu...Aku punya omma dan appa. Dan bahkan mertua di
rumah dumpling. Dan juga ada Choong Sik. Dan juga aku memiliki Gil Da Ran. Saat
aku kembali...Tak seorangpun akan mengingat bahwa aku ada di sini. Hanya Seo
Yoon Jae yang tinggal...Dan Kang Kyung Joon akan menghilang. Karena kau
mengenalku...Meskipun jika aku menghilang...Bisakah kau mengingat bahwa aku
pernah ada di sini? Dan tidak menghapusku dari ingatanmu? Jangan hanya gembira
tentang kembalinya Seo Yoon Jae. Tapi pikirkan juga Kang Kyung Joon yang
menghilang, ya?
Da Ra ternyata belum tidur dan menangis mendengarnya.
Da Ra ternyata belum tidur dan menangis mendengarnya.
Choong Shik menjawab,”Kami hanya membuat
mereka bersama-sama karena tampaknya mereka bertengkar. Itu ide yang datang
dari kepalaku.
Ma Ri berkata,”Gil Choong
Sik...Singkirkan ide-ide tak berguna itu!
Choong Shik bertanya,”Baik. Apa
perjalananmu ke Amerika menyenangkan? Dan appa-mu sehat?
Ma Ri menjawab,”Huh! Aku sudah selesai
membicarakannya dengan Ayah. Jadi aku akan segera kembali ke Amerika bersama
Kyung Joon.
Choong Shik berkata,”Yeah...Berhentilah
mengejar kakek itu dan juga Kakak ipar. Dan kembali saja ke Amerika.
Choong Shik baru nyadar dan kaget,”Apa? Kau
akan kembali ke Amerika?
Ma Ri menjawab,”Benar!
Choong Shik merajuk dan menghalangi Ma Ri yang akan
membaca sms, “mee too! Ma Ri... Amerika!
Ameri...
Ma Ri langsung menyingkirkan kepala
Choong Shik.
Isi sms ayah Yoon Jae : Nona Jang Ma
Ri. Ini appa-nya Kyung Joon. Apa bisa
kita bertemu?
Ma Ri kaget dan buru-buru lari.
Choong Shik berteriak,”Ma Ri... Bawa aku
bersamamu...! Ma Ri... Ma Ri!
Choong Shik mengejar Ma Ri.
Ma Ri menunjukkan sms itu kepada Yoon
Kyung yang duduk di sofa.
Ma Ri berkata,”Akhirnya appa-mu
menghubungi kita. Datanglah bersamaku dan temui dia juga.
Yoon Kyung melihat sms itu dan bertanya,”Dia sembunyikan apa sampai
nomornya pun disembunyikan? Apa karena aku anaknya yang diam-diam dia
sembunyikan? Menghina sekali...
Ma Ri berkata,”Karena dia tidak tahu itu
kau,kau bisa sembunyi dan lihat dia siapa.
Yoon Kyung berkata,”Karena dia sudah
menghubungi kita, aku akan menemuinya.
Ma Ri berkata,”Karena akhirnya kau
menemukan appa-mu...Aku yakin Guru Gil Da Ran bisa membersihkanmu dengan
tenang.
Yoon Kyung marah dan bertanya,”Apa aku
sampah? Yang bisa dia bersihkan begitu saja?
Ayah bertanya,”Kau akan pindah sekolah di
luar daerah?
Da Ran menjawab,”Lagipula aku yakin aku akan
ditugaskan ke sana juga, akan lebih baik untuk ke sana lebih awal dan terbiasa
dengan tempat tersebut.
Ayah bertanya,”Bagaimana dengan Menantu
Seo? Dia harus hidup sendirian saat dia baru saja menikah. Apa dia tidak
masalah dengan itu?
Da Ran bertanya,”Kami sudah
membicarakannya. Appa ...
Ayah menjawab,”Iya?
Da Ran melanjutkan,”Saat appa 35 tahun, omma
yang berusia 19 tahun datang pada appa dan meminta appa untuk
menikahinya...Kenapa appa menerima omma?
Ayah sambil tertawa menjawab,”Entahlah
juga. Menurutmu kenapa aku menerima dia?Untuk menyingkirkan omma-mu, aku…bahkan
membuat diriku dipindahkan ke sebuah pulau. Aku berusaha keras untuk
menyingkirkan dia dan melupakan dia. Tapi semakin aku mencoba, hatiku terus
menyeberangi laut yang luas itu. Saat aku mulai menangis setelah menyadari
bahwa dia adalah seseorang yang takkan pernah bisa kulupakan...Aku sangat
bersyukur...omma-mu muncul di hadapan mataku.
Da Ra bertanya,”Bagaimana appa tahu bahwa
appa takkan bisa melupakan omma seumur hidup appa? Itu hanya bisa diketahui
setelah seluruh hidup appa berlalu.
Ayah menjawab,”Tentu saja itu benar. Tapi...Jika
kau menghabiskan seluruh hidupmu seperti itu,tidakkah itu akan menyedihkan? Jika
kau mendapatkan keberanian pada saat itu dan memegang erat ke orang
tersebut...Aku yakin kau akan menjalani seluruh hidupmu dengan berpikir bahwa
kau telah melakukan hal yang benar.
Ayah menjawab,”Aku...melemparkan tali
pikiranku ke lautan pada saat itu. Saat aku melakukan itu, aku bisa memegang
erat omma-mu.
Da Ran diam dan menatap cincin di
jemarinya.
Ma Ri sedang telp dengan Yoon Kyung.
Ma Ri berkata,”Iya. Aku sedang berada di
lobi rumah sakit tempat di mana aku akan bertemu appa-mu.Apa kau sudah hampir
sampai?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Aku berada di
rumah sakit. Aku akan datang ke sana.
Yoon Kyung akan berjalan ke lobi, tapi Se
Young memanggilnya.
Se Young berkata,”Yoon Jae...Aku bertemu
dengan Da Ran beberapa hari lalu. Dia memberitahumu?
Yoon Kyung menjawab,”Kau memberitahunya
bahwa kita tidak ada hubungan apapun dulu.
Se Young bertanya,”Iya. Tapi apa kalian
punya masalah? Aku pikir Da Ran akan senang. Tapi dia lebih terlihat sedih. Aku
memberitahunya agar keadaan berjalan baik untuk kalian. Tapi dia tidak
kelihatan bahagia.Jadi aku bertanya-tanya apakah aku salah bicara.
Yoon Kyung menjawab,”Dia sangat bahagia
sampai-sampai menangis. Kau melakukan hal yang benar.
Se Young bertanya,”Apa kau masih tertarik
mengawasi Kang Kyung Joon?
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa?
Se Young menjawab,”Aku dokter yang
bertanggung jawab. Karena dia anak yang menyedihkan, teruslah bersikap baik
padanya.
Se Young pergi.
Yoon Kyung kesal,”Huh! Kenapa aku harus
mendengar dari Lee Se Young bahwa aku menyedihkan? Tunggu saja sampai aku
sadar.
Lalu ada sms dari ayah Yoon Jae : Aku
sudah tiba. Aku akan segera sampai.
Ayah Yoon Jae baru saja tiba dan masuk ke dalam rumah
sakit.
Ma Ri masih menunggu kedatangan mereka berdua.
Ma Ri masih menunggu kedatangan mereka berdua.
Ayah Yoon Jae dan Yoon Kyung sama-sama
berjalan menuju ke Ma Ri.
Yoon Kyung telah sampai...selang beberapa menit ayah Yoon Jae juga sampai.
Yoon Kyung telah sampai...selang beberapa menit ayah Yoon Jae juga sampai.
Yoon Jae tiba-tiba merasakan sakit yang
hebat di kepalanya dan terduduk lemas.
Ayah Yoon jae berteriak dan buru-buru
mendekati Yoon Kyung,”Yoon Jae!
Ma Ri berteriak tak sadar,”Kyung Joon!
Cuma sayangnya ayah Yoon Jae tak
mendengar yang diucapkan Ma Ri.
Ayah Yoon Jae khawatir,”,”Yoon Jae, kau baik-baik
saja?Di mana yang sakit? Bagaimana bisa sakit?
Yoon Kyung wajahnya sangat pucat sekali.
Ma Ri khawatir,”Dokter Seo Yoon Jae, kau
baik-baik saja?
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae dan Ma
Ri.
Yoon Kyung menjawab lemah,”Aku baik-baik
saja. Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit pusing.
Ma Ri bertanya,”Kau sungguh baik-baik
saja?
Yon Kyung menjawab,”Aku baik-baik saja.
Ayah Yoon Jae menolak,”Tidak. Ikutlah
dengan untuk melakukan pemeriksaan. Kurasa aku tidak bisa meninggalkanmu
seperti ini.
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae dan Ma
Ri.
Ayah Yoon Jae lalu membawa Yoon Kyung
pergi.
Yoon Kyung duduk di tempat tidur,”appa datang
untuk menemuiku?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Benar. Direktur
rumah sakit ini adalah temanku juga.
Yoon Kyung bertanya,”Apa kebetulan saja,
baru-baru ini appa...mengunjungi kamar pasien bersama omma?
Ayah Yoon jae tak mengerti,”Apa yang
kaubicarakan?
Yoon Kyung menjawab,”Aku hanya mengira
aku melihat kalian berdua.
Ayah Yoon Jae berkata,”Tidak. Kau
kelihatannya tidak terlihat sehat. Mari kita periksakan.
Yoon Kyung berkata,”Aku yang tidak sehat
begini, aku sendiri tahu itu. Ini bukan sesuatu yang bisa ditangani dengan
diperiksakan di rumah sakit.
Ayah Yoo Jae duduk disampingnya dan
bertanya,”Gejala yang seperti baru saja terjadi,
apa itu sering terjadi?
Yoon Kyung menjawab,”Sedikit...
Ayah Yoon Jae berkata,”Yoon Jae...Jika omma-mu
tahu mengenai ini, dia akan sangat khawatir. Aku yakin kau tidak ingat ini.Tapi
kau sakit keras saat kau kecil.Jika kau tidak merasa sehat bahkan sedikit saja,
mari kita periksakan.
Yoon Kyung menjawab,”Baik. Tapi jangan
katakan apapun pada omma. Dia hanya akan membuat keadaan jadi sulit.
Ayah Yoon Jae memegang tangan Yoon Kyung sambil tersenyum dan berkata,”Baik.
Ayah Yoon Jae memegang tangan Yoon Kyung sambil tersenyum dan berkata,”Baik.
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae memohon,”Beritahukan aku
lebih dulu saat hasil pemeriksaan Yoon Jae keluar. Supaya tidak tersebar rumor
di seluruh rumah sakit.
Direktur rumah sakit berkata,”Baik,
Dokter Seo.
Yoon Kyung duduk bersila di sofa,
sedangkan ma Ri duduk di sampingnya.
Ma Ri tak percaya,”Kau diseret melakukan
semua tes-tes itu?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Aku rasa pria (Yoon
Jae) ini benar-benar sakit saat dia kecil. Dia sangat khawatir bahwa aku
mungkin sakit lagi.
Ma Ri bertanya,”Apa benar-benar sakit
saat jiwamu pulang pergi seperti itu?
Yoon Kyung menjawab,”Sangat luar biasa
sakit.
Ma Ri berkata,”Tapi tetap saja, appa-nya
Seo Yoon Jae sangat mengkhawatirkan putranya.
Aku penasaran kenapa appa-mu tidak muncul?
Yoon Kyung berkata,”Aku sudah menyerah
akan appa-ku pada hari ini. Katakan pada Guru Gil bahwa aku bertemu appa-ku. Dengan
begitu Guru Gil juga akan melepaskannya.
Ma Ri berdiri dan semangat,”Aku ingin
mencari appa-mu untukmu. Orang yang akan berada di sisimu, kurasa hanya akan
ada aku.
Yoon Kyung berkata,”Hei, sepertinya kau
memasukkan semua barangmu ke dalam situ. Aku akan membersihkan semuanya.
Ma Ri naik ke atas, kamarnya,”Aku akan
membersihkannya. Karena kau harus ikut denganku ke Amerika.
Yoon Kyung diam.
Ma Ri duduk di tempat tidur dan mengingat
kejadian di rumah sakit tadi.
Ma Ri melihat ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae berteriak saat melihat Yoon
Kyung terduduk ke lantai menahan sakit.
Ayah Yoon Jae berteriak,”Yoon Jae!
Ma Ri juga berteriak,”Kyung Joon!
Ma Ri tidur tengkurap menatap bantal
berfoto Kyung Joon.
Di bawah, Yoon Kyung mengingat saat ayah
Yoon Jae memegang tangannya.
Yoon Kyung berkata,”Jika itu seorang appa...Tidakkah
seharusnya dia datang menggenggam tangan putranya yang sakit? Kurasa tangan
yang hangat menurun dalam keluarga Seo Yoon Jae.
BERSAMBUNG
KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar