SINOPSIS
BIG
EPISODE 7
(Part 2)
Da Ran baru saja datang dan duduk.
Ibu bertanya,”Da Ran, kenapa kau tidak
pulang cepat kemarin? Kau tidak tahu kami bersenang-senang dengan Guru Na.
Da Ran menjawab,”aku ada keperluan. Aku
akan bicara dengan Guru Na dan Ae Kyung saat bertemu dengan mereka di sekolah
nanti.
Choong Shik geleng-geleng kepala di
sebelahnya, sedangkan Da Ran hanya menatapnya.
Ayah berkata,”kau harus mengajak Guru Na
makan malam. Dia kelihatannya benar-benar orang yang baik.
Da Ran terbatuk-batuk. Ibu langsung balik
badan dan menatap tajam.
Ayah menjawab,”apa itu Menantu Seo? Apa
itu semacam tempat karaoke bar baru?
[“Menantu” terdengar seperti “ruang bar”
dalam bahasa Korea]
Ibu menambahkan,”aku tidak tahu. Da Ran,
kalau kau mulai keluyuran karena adanya ruangan baru seperti itu dibuka, aku
akan pergi mengambil kain pel dan pergi membersihkan ruangan itu.
Da Ran terkejut dan menelan makanannya.
Guru Na bertanya,”semuanya berkat kau,
aku bisa memberikan kesan baik pada orang tua Guru Gil Da Ran tadi malam.
Sekarang, aku harus melemparkan lemparan lurus dengan berhadapan langsung
dengannya, kan?
Ae Kyung balik tanya,”kau bahkan belum
bisa melihat wajahnya! Tapi kau akan melemparkan dia lemparan lurus?
Guru Na menangguk.
Suara siswa : Guru, lemparkan bolanya!
Guru Na siap-siap melempar bola itu!
Cepat dan kuat sekali. Ae Kyung sampai kagum.
Guru Na berkata,”aku, bisa melemparkan
lemparan lurus dengan kecepatan 130 km per jam. Tapi…saat guru Gil Da Ran
berada di hadapanku, aku bahkan tidak bisa menatap matanya. Jadilah wasitku! Supaya
bola yang ku lempar tertanam di dalam hati Gil Da Ran. Teriakkan rasa tenteram
padaku! Strike! Strike! Strike!
Ae Kyung menatap terpesona pada guru
Na,”Strike..
Wakil kepsek melihat mereka berdua,”apa?
Da Ran terlihat tegang.
Yoon Kyung melihat tingkahnya dan
bertanya,”pasti kau sudah bertemu dengannya beberapa kali, lalu kenapa merasa
sangat gugup?
Da Ran menjawab,”tapi hari ini berbeda!
Karena aku harus mengatakan bahwa Yoon Jae dan aku memulai kembali.
Yoon Kyung menenangkan,”tahanlah
saat-saat ini bersamaku. Kalau aku ingin membuat hal-hal yang kurencakana
terlaksana, aku harus menjauh dari ikut campur tangan dan perhatian ibunya Seo
Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”apa yang sudah kau
rencanakan?
Yoon Kyung menjawab,”ada sesuatu! Aku
tidak kembali hanya untuk bermain jadi orang dewasa atau dokter. Minumlah
sesuatu yang hangat untuk menenangkanmu.
Yoon Kyung menuangkan arak untuk Da Ran.
Da Ran berkata,”pertama kali aku bertemu
dengan ibunya Yoon Jae bersama dia, dia memanggil kami untuk bertemu disini
juga. Dulu aku lebih gugup dibanding sekarang.
Flash back
Ibu Yoon Jae berkata,”aku berencana untuk
terus tinggal di Amerika. Kau bisa mengurus persiapan pernikahan bersama dengan
Yoon Jae.
Da Ran sangat gugup dan Yoon Jae
mengetahui hal itu. Yoon Jae memegang erat tangan Da Ran. Da Ran menoleh dan
tersenyum. Yoon Jae juga tersenyum menatapnya.
Flash back end.
Da Ran meminum arak dan melanjutkan
dengan tersenyum,”karena aku merasakan kehangatan, aku merasa lebih tenang.
Yoon Kyung hanya menatapnya kesal,”kalau
kau merasa hangat kau jadi tidak berdiri lagi di atas kaki-kakimu, tidak bisa
begitu. Minumlah air es da temukan kegugupanmu.
Yoon Kyung menuangkan kembali arak yang
belum habis diminum oleh Da Ran itu ke dalam teko. Bahkan menyingkirkan semua
yang ada di atas meja, jauh dari jangkauan Da Ran. Yoon Kyung duduk bersandar.
Da Ran bertanya,”kenapa kau mengambil
kembali yang sudah kau berikan?
Yoon Kyung menjawab,”ini namanya sikap
anjing. Supaya kau tidak berdebar, aku akan mendinginkanmu.
Da Ran berkata,”berikan! Akan kutuang
sendiri.
Da Ran mengambil sendiri minumannya.
Yoon Kyung melihat penampilan Da Ran dan
bertanya,”kau memberikan perhatian ekstra pada penampilanmu hari ini?!
Da Ran menjawab,”dia adalah seseorang
yang hampir jadi ibu mertuaku. Aku harus menjaga tata krama.
Da Ran meminum araknya.
Yoon Kyung bertanya,”kau tidak…berpikir
bahwa ketika Seo Yoon Jae kembali, kau berharap kau bisa menjadi menantunya
lagi, kan?
Da Ran ragu,”hanya saja, dulu aku terlalu
canggung dan kelihatan tidak yakin akan diriku sendiri. Jadi, aku tidak ingin
seperti itu hari ini. Aku tidak akan peduli dengan sikap anjingmu. Jika
kebetulan dia mengatakan sesuatu yang tidak ingin kau dengar, kita harus tetap
menjaga sikap sampai akhir dan tetap tenang.
Yoon Kyung berkata,”pokoknya jangan gugup
saja. Aku tidak akan memegang tanganmu.
Da Ran dan Yoon Kyung melihat ibu Yoon
Jae yang datang langsung berdiri dan membungkukkan badan. Ibu Yoon Jae terlihat
kesal melihat Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”dia setuju berada
disisiku. Aku akan tetap berada disisinya. Jadi ibu tidak perlu khawatir atau
mempedulikan aku lagi.
Ibu Yoon Jae bertanya pada Da
Ran,”terakhir kali bukankah kau bilang bahwa kau akan mengakhirinya?!
Da Ran menunduk diam.
Yoon Kyung membantu Da Ran menjawab,”aku
yang menggantung padanya dan meyakinkan dia, akhirnya dia berkata dia akan
berada disisiku. Dia seseorang yang aku butuhkan. Jadi, jangan buat dia berlari
dariku lagi.
Ibu Yoon jae menatap Da Ran dan
memejamkan matanya lagi.
Ibu Yoon Jae berkata,”aku memesan apa
yang dulu sering kita makan bersama-sama di restoran ini.
Saat penutup makanan dibuka, terlihat
darah diatas steak itu. Yoon Kyung buru-buru memalingkan wajahnya ke arah Da
Ran. Da Ran melihat hal itu.
Yoon Kyung berkata,”aku sudah mengatakan
beberapa kali. Aku tidak suka steak setengah matang tapi ibu terus
memaksakannya padaku.
Ibu Yoon Jae berkata,”ini yang dulu kau
sukai. Meskipun kau harus memaksanya, cobalah mendapatkan dirimu kembali.
Yoon Kyung berkata,”aku tidak menyukainya
lagi. Aku tidak bisa memaksakannya.
Yoon Kyung mau berdiri tapi ditahan oleh
Da Ran.
Ibu Yoon Jae berkata,”aku pikir agar kau bisa kembali ke dirimmu yang dulu, aku harus membuatmu berada di sekeliling hal-hal yang dulu kau sukai.
Ibu Yoon Jae berkata,”aku pikir agar kau bisa kembali ke dirimmu yang dulu, aku harus membuatmu berada di sekeliling hal-hal yang dulu kau sukai.
Da Ran melihat steak itu dipotong-potong
oleh pelayan, terlihat darah berceceran di piring itu.
Da Ran ingat waktu Yoon Kyung ngeri dan memalingkan wajahnya saat melihat luka di lengan tangan Ma Ri yang berdarah.
Da Ran ingat waktu Yoon Kyung ngeri dan memalingkan wajahnya saat melihat luka di lengan tangan Ma Ri yang berdarah.
Yoon Kyung berkata,”yang ibu katakan
benar, aku akan berada disisi wanita yang aku sukai.
Ibu Yoon Jae kesal,”kau tahu yang kubicarakan bukan Gil Da Ran! Kalau kau membutuhkan seseorang untuk tinggal disisimu, aku akan pindah ke rumahmu.
Ibu Yoon Jae kesal,”kau tahu yang kubicarakan bukan Gil Da Ran! Kalau kau membutuhkan seseorang untuk tinggal disisimu, aku akan pindah ke rumahmu.
Yoon Kyung menjawab,”tidak, terima kasih!
Da Ran melihat potongan stek itu akan ditaruh oleh pelayan di atas piring Yoon Kyung.
Da Ran melihat potongan stek itu akan ditaruh oleh pelayan di atas piring Yoon Kyung.
Da Ran berteriak,”sudah cukup!
Da Ran berdiri dan menutup stek itu.
Ibu Yoon Jae terkejut.
Yoon Kyung tersenyum. Kesempatan itu tak disia-siakan untuk memojokkan ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae terkejut.
Yoon Kyung tersenyum. Kesempatan itu tak disia-siakan untuk memojokkan ibu Yoon Jae.
Yoon Kyung menegaskan,”Da Ran tidak suka
ibu datang ke rumah.
Da Ran yang berdiri, bingung dan duduk
kembali.
Da Ran menjelaskan,”itu..aku hanya..aku
hanya berpikir dia tidak suka…
Ibu Yoon Jae memotong dan marah,”Gil Da
Ran! Kau tidak punya tatakrama.
Da Ran mengelak,”bukan itu. Bukannya aku
tidak punya tatakaram.
Yoon Kyung memotong,”aku yang memintanya.
Kalau ibu mengatakan sesuatu yang tidak kamu suka, berdirilah tanpa
memperdulikan tatakrama. Aku minta maaf! Kami tidak bisa menjaga tatakrama kami dan tinggal sampai
akhir untuk hidangannya. Kami akan berdiri!
Da Ran menoleh dan menatap Yoon Kyung.
Da Ran memegang tangan Yoon Kyung dan
berkata,”iya…dulu…
Yoon Kyung menatap Da Ran dan
berkata,”dulu…
Yoon Kyung memperlihatkan genggaman
tangan mereka pada ibu Yoon Jae
Yoon Kyung melanjutkan,”aku memegang
tangannya seperti ini dan memintanya untuk menahannya. Tapi sekarang, aku akan
menggenggam erat tangannya dan berdiri.
Yoon Kyung berdiri dan memeluk lengan Da
Ran lalu menarik Da Ran ikut pergi bersamanya.
Da Ran berkata pada ibu Yoon Jae sebelum
pergi,”aku minta maaf!
Ibu Yoon Jae terkejut dan tak percaya
melihatnya.
Da Ran kesal dan bertanya,”kenapa kau
melakukan ini?
Yoon Kyung menjawab,”rencana terkadang
berubah berdasarkan situasi yang ada.
Da Ran tambah kesal dan
bertanya,”bagaimana bisa kau berkelakuan berdasarkan keinginanmu?
Yoon Kyung menjawab,”kita jangan
melupakan sikap anjing di saat seperti ini.
Da Ran marah dan melepaskan pelukan Yoon
Kyung,”karena kau, citraku jadi rusak!
Yoon Kyung bertanya,”aku ingin melakukan
banyak hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Bagaimana ini? Sekarang
bahkan semua itupun telah hilang?
Da Ran marah dan balik tanya,”ingin
kutunjukkan sikap anjing yang sebenarnya?
Da Ran akan memukul Yoon Kyung pake
tangannya, tapi Yoon Kyung tersenyum..lalu memegang tangannya dan dengan cepat
membalik badan Da Ran kemudian memojokkannya ke dinding, seperti akan mencium
Da Ran. Hal itu dilihat oleh ibu Yoon Jae yang syock melihatnya lalu pergi.
Yoon Kyung dan Da Ran sadar ada ibu Yoon
Jae yang sedang melihat mereka.
Yoon Kyung menatap Da Ran,”karena dia
melihat kita seperti ini, aku ragu dia akan masuk lagi ke rumah. Terima kasih,
guru Gil!
Yoon Kyung lalu melepaskan Da Ran dan
pergi dengan senyum lebar dibibirnya. Da Ran bengong dan pergi mengikutinya.
Peramal berkata,”tuliskan nama dari jiwa
yang kau inginkan kembali.
Ma Ri menulis nama Se Yoon Jae dan Kang
Kyung Joon.
Ma Ri berkata,”kedua orang ini telah
tertukar.
Ma Ri melihat Choong Shik yang terkejut.
Ma Ri berkata,”kau bisa menggunakan dia.
Choong Shik bisik-bisik,”bukankah itu
buruk?
Ma Ri menjawab,”aku akan mengurangkan
semua utangmu yang tersisa. Kalau ini berjalan baik, aku bisa kembali ke
Amerika bersama Kyung Joon.
Peramal berkata pada Choong Shik,”anak
muda, pergilah ke balik pintu itu dan kumpulkan benihmu!
Choong Shik menatap Ma Ri yang tersenyum.
Mau tak mau Choong Shik pergi ke balik pintu itu juga. (Hahahaa..kasihan Choong
Shik)
Ma Ri balik tanya,”apa itu maksudnya?
Peramal bertanya,”Apakah mereka kekasih?
Ma Ri menggeleng.
Peramal bertanya,”atau teman?
Ma Ri menggelang.
Peramal bertanya,”saudara?
Ma Ri menjawab,”mereka buka seperti itu.
Ah, mereka menyukai wanita yang sama.
Peramal berkata,”ah..rival!
Da Ran dan Yoon Kyung sampai di rumah
Kyung Joon. Mereka langsung ke dapur. Da Ran menaruh tas sedangkan Yoon Kyung
mengambil minum.
Da Ran mendesah,”panas sekali! Aku haus!
Yoon Kyung mengambil orange juice
dingin,”kita mungkin ditelepon beberapa kali lagi.
Da Ran melihat Yoon Kyung minum,
memintanya. Awalnya Yoon Kyung mengulurkannya tapi kemudian meminumnya sendiri
dan pergi meninggalkan Da Ran yang lemas,
Da Ran berkata,”aku haus! Benar-benar.
Sikap anjing busuk!
Da Ran membuka kulkas dan terkejut ada
bir disana.
Da Ran senang dan bertanya,”kenapa ada
bir dalam sini?
Yoon Kyung menoleh,”ibunya Seo Yoon Jae
memasukkkannya. Dia ingin aku meminumnya karena itu sesuatu yang dulu kusuka.
Da Ran bertanya,”tapi ada beberapa yang
hilang. Kau sudah meminumnya?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak minum. Aku
membuangnya satu per satu karena dia akan mengatakan sesuatu kalau aku
membiarkannya saja.
Da Ran menjawab,”sayang sekali!
Yoon Kyung berjalan mendekati Da Ran dan
mengambil sewadah bir yang masih utuh dan memberikannya pada Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”minumlah! Air liurmu
sampai menetes.
Da Ran tersenyum.
Mereka duduk di halaman rumah. Yoon Kyung
minum orange juice, sedangkan Da Ran minum sudah hampir 3 kaleng bir.
Da Ran bertanya,”Kang Kyung Joon! Tapi,
kenapa kau tidak bisa melihat darah? Kau takut dengan yang berwarna merah?
Da Ran menunjukkan saus lombok dan ada di
makanan ringan ditangannya dan
memakannya.
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa aku takut
dengan saus lombok?
Da Ran bertanya lagi,”kalau kau tidak
bisa melihat darah, kenapa kau belajar kedokteran?
Yoon Kyung menjawab,”aku melakukannya
bukan karena ingin jadi dokter sungguhan. Aku hanya ingin tahu kondisi tubuhku
yang terbaring di rumah sakit. Ada kemungkinan aku harus merawat tubuhku
sendiri seumur hidupku. Menjadi dokter bukanlah hal yang buruk. Mereka juga
menghasilkan banyak uang.
Da Ran akan minum bir dan bertanya,”kau
tidak bisa melihat darah. Apa sebelumnya kau pernah terluka parah? Apa kau
pernah bercucuran darah?
Yoon Kyung menjawab,”seseorang meninggal.
Dengan darah bercucuran. Omma-ku! Kami bertemu dengan perampok saat
meninggalkan restoran ibuku setelah tutup. Ibuku tertembak senjata. Tapi tidak
ada yang bisa kulakukan. Setelah itu, aku tidak tahan melihat darah.
Da Ran terkejut. Da Ran berhenti dan
belum jadi minum birnya. Da Ran menundukkan wajahnya lalu menatapnya sedih.
Da Ran menundukkan wajah dan mengambil
cumi kering.
Yoon Kyung balik tanya,”lupakan saja!
Makan apa, sementara kau sudah makan semuanya sendiri?
Da Ran menjawab,”masih ada satu tersisa.
Yoon Kyung berkata,”aku tidak suka yang
pedas-pedas.
Da Ran memakan saus itu lalu memberikan
cumi kering-nya pada Yoon Kyung,”ini!
Yoon Kyung berkata,”menjijikkan!
Da Ran berkata,”kalau begitu akan
kugigit.
Da Ran menggigit cumi kering itu.
Yoon Kyung penasaran,”tapi, darimana kau
dapat itu?
Da Ran menjawab,”ada di bawah lemari
makanan?
Yoon Kyung bertanya,”lemari makanan?
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung berkata,”aku meninggalkan itu
setahun yang lalu.
Da Ran terkejut,”apa?
Yoon Kyung bertanya,”apa warnaya tidak
terlihat aneh? Keracunan makanan itu menakutkan di musim panas begini.
Da Ran membuang cumi kering yang terlanjur dia kunyah,”bagaimana ini?
Da Ran membuang cumi kering yang terlanjur dia kunyah,”bagaimana ini?
Yoon Kyung balik tanya,”apa maksudmu bagaimana?
Kau harus memutahkan semua yang kau makan. Coba bilang “eh”, dan keluarkan
lidahmu jauh ke depan. Berikan lebih kekuatan. Lebih keras sampai terasa kau
mau muntah. Keluarkan sejauh yang kau bisa.
Da Ran melakukan instruksi Yoon Kyung
dengan menjulurkan lidahnya jauh-jauh.
Yoon Kyung melihat lidah Da Ran,”sekarang
kulihat-lihat…namamu Gil Da Ran pasti karena lidahmu panjang. Coba sentuh ujung
hidungmu dengan lidahmu.
Da Ran lagi-lagi melakukannya tapi tidak
bisa.
Yoon Kyung bertanya,”tidak bisa? Kurasa
lebih pendek daripada yang terlihat.
Yoon Kyung lalu pergi.
Da Ran sadar,”bocah itu! Kenapa aku terus
saja terkena akal-akalannya? Aku harus berhenti seperti ini.
Yoon Kyung berkata,”aku harus bisa
melewati ini. Kalau aku terus melihat orang yang terluka di rumah sakit, aku
yakin aku akan baikan.
Yoon Kyung bertemu 2 perawat mendorong
seorang pasien yang terluka dan berdarah, Yoon Kyung langsung balik badan.
Sayang, dia bertemu teman dokternya.
Teman Dokternya bertanya,”Yoon Jae! Ada
seseorang yang mencarimu. Kau ingin pergi?
Yoon Kyung ketakutan dan menjawab,”iya!
Ayo!
Teman Dokternya bertanya,”kau ingat Ji
Min yang dulu kau kagumi, kan? Dia kembali. Ibunya Ji Min menunggu untuk
bertemu denganmu. Kalau kau tinggal disini, dia akan datang. Kau bisa pergi
setelah bertemu dengannya.
Teman Dokternya pergi.
Yoon Kyung merasa terganggu karena ada
seorang anak kecil perempuan yang bergelayut di kakinya dan tersenyum.
Yoon Kyung berkata,”hey! Jey, gadis
kecil! Jangan terlalu erat memegangnya.
Gadis kecil menjawab,”ini kelinci!
Punyaku sama dengan punya Dokter.
Yoon Kyung berkata,”uh oh! Itu tidak
benar! Punyamu dan punyaku memiliki arti yang berbeda. Menjauhlah!
Seorang anak kecil laki-laki berkata,”aku beruang!
Seorang anak kecil laki-laki berkata,”aku beruang!
Yoon Kyung berkata,”itu bukan beruang!
Tapi beruang teddy! Perbedaannya adalah apakah ada “teddy” nempel di kata
tersebut atau tidak.
Anak kecil laki-laki menunjukkan penutup
lukanya yang terbuka,”dokter..
Yoon Kyung memalingkan wajah dan
memejamkan mata sebentar,”aku tidak bisa lihat luka!
Yoon Kyung bertanya,”disini sakit?!
Yoon Kyung membuka luka itu, walaupun
kecil tapi terlihat dalam.
Yoon Kyung berkata,”karena anak-anak itu
kecil, luka mereka juga kecil. Kalau ukurannya begini, sepertinya aku bisa
melihatnya. Akan dokter tempelkan untukmu.
Yoon Kyung merekatkannnya lagi.
Se Young tak sengaja melewati ruangan
itu. Melihat Yoon Kyung, Se Young memanggilnya,”Yoon Jae!
Yoon Kyung menoleh.
Se Young bertanya,”kenapa kau tidak
meneleponku ketika kau ada di rumah sakit? Apa kau akan pergi begitu saja tanpa
menemuiku?
Yoon Kyung balik tanya,”apa kau belum
mendengarnya? Aku miliknya Gil Da Ran lagi. Kami bahkan memberitahu ibuku
bersama-sama. Kali ini aku tidak akan bertukar kunci atau semacamnya denganmu.
Yoon Kyung mau pergi tapi dihentikan oleh
pertanyaan Se Young.
Se Young bertanya,”ingatan tentangku, kau
benar-benar tidak punya? Setelah kecelakaan, kau seakan-akan jadi orang yang
berbeda.
Yoon Kyung menjawab,”aku rasa aku menjadi
orang yang berbeda sejak kembali hidup setelah aku hampir meninggal.
Se Young berkata,”Kang Kyung Joon!
Mendengar nama “Kang Kyung Joon”, Yoon
Kyung berhenti dan menoleh.
Se Young melanjutkan,”pasien Kang Kyung
Joon yang ada di rumah sakit kita.. aku dengar bahwa kalian bersama-sama dalam
kecelakaan? Aku dengar bahwa kau menyelamatkan dia?
Yoon Kyung menjawab,”benar! Aku
menyelamatkan Kang Kyung Joon.
Se Young bertanya,”kau melakukan
perbuatan yang baik. Kalau kau menyelamatkan nyawanya, kalian berdua memiliki
takdir yang spesial. Apa karena itu kau pergi menemui dia setelah kau sampai di
rumah sakit?
Yoon Kyung bertanya,”apa kau mengeluh
karena aku tidak menemuimu lebih dulu? Aku mengatakan ini dengan pasti padamu.
Kau akan menggali lubangmu sendiri. Seo Yoon Jae yang dulu kau kencani tidak
ada disini.
Yoon Kyung berjalan ke atas dan
meninggalkan Se Young yang kesal.
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar