SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 3)
Da Ran tersenyum sangat manis sekali,
ditemani Ae Kyung.
Fotografer,”sekarang… yang terakhir!
Senyum! 1, 2…. Oke. Kerja bagus!
Ae Kyung
berkata,” Aku yakin kau kepanasan!
Yoon Kyung yang melihatnya tak
percaya,”bagaimana dia bisa tersenyum seperti itu?
Ae Kyung berkata,”kuharap hasilnya baik.
Fotografer,”Kerjamu bagus.
Da Ran menjawab,”terima kasih.
Ae Kyung membawakan buket Da Ran dan
pergi dari sana. Juru foto mendekati Da Ran dan memperlihatkan hasil
foto-fotonya.
Da Ran berkata,”terima kasih!
Fotografer menjawab,”sama-sama.
Da Ran tersenyum melihat foto-foto
mereka. Yoon Kyung datang mendekatinya.
Yoon Kyung bertanya,”kau senang?
Da Ran menjawab,”ya! Aku benar-benar
senang.
Da Ran menunjukkan satu
foto,”foto-fotonya bagus kan? Semua sudah selesai sekarang.
Yoon Kyung bertanya,”karena foto-foto
sudah selesai, haruskah kita pergi ke catatan sipil?
Da Ran menjawab,”sudah ku bilang ini
semua sudah berakhir. Cukup sampai disini. Aku tidak akan menikah. Karena Yoon
Jae orang yang baik, dia tidak akan tega mencampakkanku. Itu sebabnya aku yang
harus melepasnya. Dan Kyung Joon, kau juga tidak perlu bertingkah seperti Yoon
Jae lagi. Aku merasa kasihan padamu selama ini. Tunggu sebentar.
Yoon Kyung diam, sedangkan Da Ran
mengeluarkan tiket Yoon Jae dan memberikannya pada Yoon Kyung.
Da Ran melanjutkan,”ini punya Yoon Jae.
Yoon Kyung bertanya,”saat kau menyuruhku
pergi, ini yang kau maksud?
Da Ran menjawab,”jika ku bilang aku tidak
mau menikah, akan terjadi banyak masalah. Jika kau tetap tinggal disini, itu
akan menyulitkanmu dan kau akan merasa terganggu. Seperti yang terakhir kali
kau katakan, kau perlu istirahat sejenak.
Yoon Kyung bertanya,”jika kau tidak mau
menikah, kenapa kau lakukan semua ini?
Da Ran tersenyum,”karena aku tidak akan
bisa menikah dengan Yoon Jae. Setidaknya dengan ini, aku akan
memiliki kenanganku sendiri.
Yoon Kyung kesal,”karena seperti itu
caramu berpikir, yang kau ingat hanya Seo Yoon Jae, kan?
Kang Kyung Joon-lah yang mendukungmu dan tertawa bersamamu sepanjang hari…tapi
yang kaum kenang hanya Seo Yoon Jae.
Da Ran menjawab,”itu sebabnya kuucapkan…
terima kasih! Sekarang aku tidak akan memintamu melakukan semua itu lagi.
Ambillah dan hiduplah dengan baik.
Yoon Kyung cemberut.
Yoon Kyung berjalan disamping Da Ran.
Fotografer berkata,”lihatlah ke kamera!
Ya, bagus begitu…
Da Ran tersenyum menghadap ke kamera.
Fotografer berkata,”1..
Yoon Kyung berkata,”kenangnmu tidak boleh
selemah ini.
Da Ran menoleh. Yoon Kyung tiba-tiba menariknya
dan menciumnya agak lama lalu melepasnya. Da Ran terkejut dan menyentuh
bibirnya.
Yoon Kyung bertanya,”harus bagaimana? Ini
bukan kenangan bersama Seo Yoon Jae melainkan
bersama Kang Kyung Joon.
Da Ran menatap tak percaya.
Yoon Kyung melanjutkan,”Guru Gil..
simpanlah dengan baik… ini ciuman pertama Kang Kyung Joon.
Da Ran sadar dan marah,”dasar anak nakal,
yang benar saja!
Yoon Kyung berkata,”oh, lihat itu! Matamu
yang penuh dengan cinta sudah hilang semua. Sekarang kau bisa melihat Kang
Kyung Joon, kan?
Da Ran kesal dan mau memukul Yoon Kyung,
tapi tangannya dipegang Yoon Kyung. Da Ran ingin memukul pake tangan yang
satunya, tapi lagi-lagi tangan itu dipegang Yoon Kyung. Yoon Kyung lalu lari
dan dikejar Da Ran.
Da Ran berteriak,”hey, kesini kau!
Yoon Kyung masih berlari dan berkata,”kau
bilang terakhir kali kau tidak melakukannya dengan benar, kan? Ini ciuman
pertamamu juga?
Yoon Kyung menaiki sepeda ontel tadi dan
mengayuhnya. Da Ran mengejarnya
Da Ran kesal,”mati kau! Ke sini sekarang!
Da Ran tersandung dan terjatuh. Da Ra
menyentuh hidungnya yang berdarah. Yoon Kyung balik menemuinya masih dengan
mengayuh sepeda ontel itu dan berputar mengelilingi Da Ran.
Yoon Kyung khawatir,”hidung berdarah! Hidungmu berdarah! Tidak!
Da Ran mengangkat dagunya agar darahnya
tidak mengalir mengotori gaun pengantinnya Yoon Kyung mengayuh sepedanya
menjauhi Da Ran.
Di bandara Korea, ibu Yoon Jae sudah tiba dengan membawa koper. Lalu muncul
penjemputnya dan membawakan koper itu. Ibu Yoon Jae telepon
ponsel Yoon Jae tapi tidak diangkat.
Suara operator : nomor yang Anda tuju…
Ibu Yoon Jae langsung
menutup teleponnya.
Da Ran sedang melihat-lihat hasil
foto-foto tadi. Dan ada foto saat Yoon Kyung menciumnya. Da Ran kesal sekali.
Da Ran kesal,”tolong pastikan untuk tidak
memasang foto kami berciuman di album pernikahan.
Fotografer bertanya,”kenapa? Dengan
energy seperti itu hasilnya sangat bagus.
Da Ran tambah kesal,”kami tidak
membutuhkannya, jadi pastikan dihapus semuanya.
Yoon Kyung datang dan tersenyum pada Da Ran. Yoon Kyung cuma lewat aja, sedangkan Da Ran menatapnya dengan kesal.
Yoon Kyung datang dan tersenyum pada Da Ran. Yoon Kyung cuma lewat aja, sedangkan Da Ran menatapnya dengan kesal.
Choong Shik berkata,”oh, aku yaki ibu
akan menyukai foto ini.
Pegawai persewaan gaun pengantin datang
dan memberikan tiket pesawat.
Pegawai itu berkata,”ini. Ini dari
pakaian pengantin pria. Tolong berikan kepadanya.
Choong Shik menjawab,”tentu! Apa ini? Apa
kakak ipar mau pergi ke suatu tempat?
Da Ran berkata,”aku sudah menghapus
semuanya. Bahkan aku juga sudah menghapusnya dari ingatanku.
Yoon Kyung berkata,”itu ciuman perpisahan
sebelum aku pergi. Ucapan perpisahan terakhir.
Choong Shik dan tak sengaja mendengarnya.
Dia lalu bersembunyi di balik dinding.
Yoon Kyung melanjutkan,”Kau bilang bahkan
jika pernikahannya batal, kau ingin tetap mengingat tubuhnya. Lupakan saja
tubuhnya, dan lupakan semua tentang aku. Ini juga demi kebaikanmu karena aku
akan pergi. Berkata kau mengalami kesulitan setelah pernikahannya dibatalkan,
jangan gunakan itu untuk menempel padaku lagi.
Choong Shik yang mendengarnya tak tahan dan kesal.
Choong Shik yang mendengarnya tak tahan dan kesal.
Choong Shik keluar dari persembunyiannya
dan meremas tiket itu.
Da Ran terkejut,”Choong Sik!
Da Ran mau menahan Choong Shik tapi sudah
terlambat karena Choong Shik sudah memukul Yoon Kyung sampai mulut Yoon Kyung
berdarah.
Choong Shik kesal masih
memukulnya,”jangan menempel padaku jika pernikahannya dibatalkan, kau bilang?
Ae Kyung, Fotografer dan yang lain datang
karena mendengar keributan dan menghentikan Choong Shik. Fotografer menjauhkan
Choong Shik dari Yoon Kyung.
Choong Shik marah,”lepaskan aku! Lepaskan
aku!
Da Ran berkata,”hentikan!
Yoon Kyung ketakutan,”dia gila!
Yoon Kyung langsung ketakutan dan
meninggalkan tiketnya yang terjatuh. Da Ran lalu mengejarnya. Tapi sebelumnya
Da Ran mengambil tiket itu dan pergi mengejar Yoon Kyung.
Choong Shik masih berterak-teriak,”aku
akan menjadi mimpi terburukmu! Ke sini kau! Ke sini kau!
Da Ran bertanya dan melihat lukanya,”kau
tidak apa-apa?
Yoon Kyung kesal,”tidak apa-apa?! Ini
benar-benar sakit!
Yoon Kyung menghalau tangan Da Ran untuk
menyentuh lukanya.
Yoon Kyung melanjutkan,”orang ini yang
mengacaukan segalanya tapi malah aku yang kau gigit… dan kemudian aku dipukuli
dongsaeng-mu.
Da Ran menyesal,”maaf!
Yoon Kyung menambahkan,”jika kita
beritahu mereka kita tidak bisa menikah, aku yakin appa-mu akan memukuliku, dan
omma-mu juga. Di rumah itu juga banyak batu, bagaimana jika aku dilempari?
[hahahaaa… aku ga bisa bayangin andai itu terjadi… Yoon Kyung dihajar habis-habisan oleh keluarga Da Ran dan dilempari batu-batu yang begitu banyak….bisa masuk rumah sakit, bahkan koma tuch! Hahaha…]
Da Ran duduk disamping Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”aku tidak akan membiarkan
itu terjadi. Maka pergilah ke tempat yang jauh. Aku hendak menangani semuanya
setelah kau pergi…tapi karena Choong Sik sudah tahu, kurasa aku harus pulang ke
rumah dan menjelaskan apa yang terjadi.
Da Ran memberikan tiket pesawat itu.
Yoon Kyung bertanya,”sendirian?
Da Ran menjawab yakin,”aku akan
mengurusnya.
Yoon Kyung berkata,”bilang saja pada
mereka Seo Yoon Jae selingkuh dengan teman dokter yang lain!
Da Ran berkata,”aku akan memberitahu
mereka kalau aku tidak ingin menikah lagi. Ini bukannya aku mencoba melindungi Yoon Jae tapi jika kukatakan pada mereka ini terjadi
karena aku kurang baik..bisa semarah apa mereka nanti jadinya? Apapun yang
terjadi…aku harus memberitahu mereka aku tidak menikah karena aku sudah tidak
menginginkannya lagi.
Yoon Kyung bertanya,”lalu…bagaimana jika
kau mendapat masalah? Aku tahu kau takut pada ayahmu.
Da Ran menjawab yakin,”palingan aku hanya dipukuk sedikit saja. Lagpula, aku merasa bersalah kau dipukuli padahal kau tidak berbuat apa-apa.
Da Ran menjawab yakin,”palingan aku hanya dipukuk sedikit saja. Lagpula, aku merasa bersalah kau dipukuli padahal kau tidak berbuat apa-apa.
Da Ran menyentuh bibir Joon Kyung yang
sakit, sedangkan Joon Kyung merasa kesakitan karena bagian itu disentuh Da Ran.
Da Ran berkata,”kurasa sebaiknya aku
masuk. Aku akan menghubungimu nanti. pastikan kau mengompres dan memberi obat
luka saat kau tiba di rumah. Jangan lupa! Maafkan aku!
Da Ran pergi. Yoon Kyung diam dan menatap
Da Ran pergi.
Choong Shik memanggil,”omma!
Ibu menjawab,”ya?
Choong Shik masuk ke dalam rumah dan
sudah ada paman dan bibinya yang datang.
Ayah bertanya,”Oh…Choong Shik! Kau sudah
pulang.
Choong Shik menjawab,”Ya!
Paman dan bibinya melambaikan tangan.
Choong Shik memberi salam,”selamat
datang!
Pamannya bertanya,”kau sudah besar.
Ayahnya hanya tertawa.
Ibu bertanya,”kau tidak datang bersama Da
Ran dan kakak iparmu?
Choong Shik bingung,”oh! Omma, kesini
sebentar!
Ibunya bertanya,”kenapa? Ada apa?
Ayah yang menemui saudaranya, bertanya-tanya
melihat mereka berdua.
Choong Shik membawa ibunya agak menjauh.
Choong Shik bertanya,”kenapa mereka semua
tiba-tiba datang ke sini?
Ibunya menjawab,”mereka sudah dengar
tentang pernikahannya. Jadi mereka mampir. Mereka menunggu Da Ran dan menantu
datang.
Choong Shik bingung,”kurasa aku tidak
bisa mengatakannya hari ini.
Ibu penasaran dan balik tanya,”apa? Ah,
pengumuman penting Da ran?
Choong Sik menjawab,”aku tidak tahu.
Choong Shik pergi.
Ibu tersenyum lebar dan menjawab
sendiri,”ibu sudah tahu!
Da Ran bertanya,”Gil Choong Shik, apa kau
sudah memberi tahu mereka?
Choong Shik menjawab,”aku tidak bisa.
Beberapa kerabat kita datang ke rumah.
Da Ran bingung.
Ibu menaruh makanan di atas meja. Mereka
sangat senang sekali.
Ibu melihat Da Ran
Ibu bertanya,”oh! Da Ran, kau sudah
pulang! Dimana menantu Seo?
Da Ran menjawab,”dia tidak datang
bersamaku.
Da Ran menyapa paman dan bibinya,”halo!
Paman dan bibinya membalas sambil melambaikan
tangan,”halo!
Ibu mendesak,”kenapa dia tidak datang
bersamamu? Ibu tahu kau ingin memberitahu pengumuman penting.
Da Ran berkata,”omma, aku akan
memberitahunya saat semua orang pergi.
Ibu bertanya,”kenapa begitu…?
Tiba-tiba Choong Shik keluar sambil membawa kue.
Choong Shik bertanya,”noona? Noona, apa
kau hamil?
Da Ran terkejut,”apa?
Ayah tak mengerti dan bertanya,”ada apa
ini?
Choong Shik bertanya sambil melihat perut
Da Ran,”bila kau hamil…kakak ipar pelakunya?
Da Ran menjawab bingung,”tidak! Itu tidak
benar! Itu jelas-jelas salah! Jelas-jelas…
Ibu berkata,”jika benar, katakan saja.
Lagipula kau akan menikah juga.
Da Ran menegaskan,”omma, bukan begitu!
Choong Shik marah,”noona, ceritakan yang
sebenarnya?! Aku akan membunuh bajingan itu!
Ayah dan ibu terkejut.
Da Ran memukul Choong Shik,”kau diam
saja… itu tidak benar!
Ayah kesal,”Gil Da Ran! Jelaskan apa yang
sebenarnya terjadi!
Da Ran bingung.
Ibu kecewa dan bertanya,”kau tidak hamil?
Bukankah itu rahasia yang hendak kau beritahu? Lalu apa?
Ayah tak nyaman pada kerabatnya.
Ayah bertanya pada Da Ran,”apa yang ingin
kau bicarakan pada kami?
Semua orang menunggu jawaban Da Ran.
Da Ran berkata,”Aku.. aku tidak jadi menikah
dengan Yoon Jae.
Ayah terkejut. Choong Shik memalingkan
wajahnya.
Ibu terkejut dan bertanya,”apa?
Ibu lemas, kue itu jatuh berserakan di
lantai.
Ayah bertanya,”apa kau benar-benar… tidak
akan menjalani pernikahannya?
Da Ran menjawab yakin,”ya! Sudah kubilang
padanya aku tidak bisa menikahinya.
Ibu bertanya,”kenapa tiba-tiba sekali?
Kau mencintai menantu Seo?
Ayah menambahkan,”apa mungkin… dia tidak
mencintaimu lagi?
Da Ran menjawab,”bukan itu! Aku…hatiku
yang berubah!
Ibu bertanya,”kenapa?
Da Ran berpikir sejenak,”setelah
kecelakaan itu, dia bilang dia tidak ingin menjadi dokter lagi. Aku bilang
padanya aku tidak akan menikah dengannya jika dia bukan seorang dokter. Dia
tidak mau mendengarkanku. Jadi, aku bilang padanya pernikahannya batal.
Semua orang terkejut mendengarnya.
Ayah bertanya,”karena…menantu tidak mau
menjadi dokter lagi… kau tidak mau menikahinya?
Da Ran menjawab yakin,”ya! Aku tidak mau
menikah dengan Yoon Jae… kecuali dia seorang dokter.
Ibu berdiri dan terhuyung-huyung dan
berjalan pergi
Choong Shik khawatir,”omma! Bagaimana
jika omma pingsan?
Choong Shik mengejar ibunya,”omma!
Ayah berkata,”Da Ran.. pernikahan adalah…
Belum selesai ayah bicara, Choong Shik
datang dengan panik.
Choong Shik berteriak,”omma!
Choong Shik menyuruh Da Ran pergi
menjauh.
Ayah berkata,”sayang!
Ibu datang dengan membawa lap pel.
Ibu Da Ran melepas menjepit lap pel itu
dan melemparkannya mengenai foto keluarga. Tinggal gagang tongkat lap pel. Da
Ran terkejut dan berteriak. Ibu Da Ran memutar-mutar tongkat itu dan
menancapkannya di lantai lalu menatap Da Ran dengan garang.
Choong Shik berkata,”tenanglah!
Da Ran memohon,”aku salah…!
Adegan dibuat slow!
Adegan dibuat slow!
Ibu berkata garang,”hari ini…aku akan
memberi putriku pelajaran! Jangan ada yang menghentikanku! Gil Da Ran, kemari!
Ibu naik ke atas meja dan meja itu
bergoyang.
Choong Shik berkata,”jangan lakukan itu!
Ibu langsung mengayunkan tongkatnya. Ayah
dan Choong Shik melengkungnya badannya sehingga tongkat itu mengenai hiasan
kaca di atas lemari.
Da Ran memohon,”maafkan aku, Omma!
Ayah memanggil,”Jung Hye!
Ibu berkata,”saat usiaku baru 19
tahun…aku dipaksa menikah oleh ayahku!
Choong Shik melindungi Da Ran yang
ketakutan di belakangnya.
Ayah memegang kaki ibu, “sayang!
Ibu melanjutkan,”cinta yang susah payah
kudapatkan…berani-beraninya kau melepaskannya? Kemari kau!
Ayah menenangkan,”Jung Hye, dia putrimu!
Ayah memegang tongkat itu.
Ibu menjawab,”kau diam saja! Kemari kau!
Sayang! Lepaskan!
Ibu melepaskan tongkat itu yang membuat
ayah terjungkal ke belakang.
Ibu berteriak,”kemari kau!
Ayah memohon,”Jung Hye! Sayang!
Ibu berteriak,”Da Ran!
Ibu mengejar Da Ran yang berlari untuk
menghindari amarah ibunya.
Choong Shik ikut-ikutan menahan ibunya
Da Ran memohon,”Omma,omma..omma…! Omma…!
Omma, omma.. omma…! Omma..!
Ibunya akhirnya berhasil mendapatkan Da
Ran dan menjambak rambut Da Ran. Da Ran kesakitan. Batu Da Ran yang ada di meja
jatuh. Begitu pula foto keluarga menjadi miring dengan sendirinya.
Yoon Kyung masuk diam-diam ke rumah Da
Ran. Yoon Kyung terkejut mendengar teriakan ibu dan Da Ran. Juga ayah.
Suara ayah :sadarlah, Jung Hye!
Suara Ibu : kemari!
Suara Choong Shik : omma, leher noona bisa
patah!
Suara Da Ran : selamatkan aku! Selamatkan
aku!
Suara ibu : Gil Da Ran! Kemari kau!
Suara Da Ran : jangan sentuh aku!
Mendengar itu, Yoon Kyung diam-diam
berjalan mundur dengan pelan-pelan.
Suara ayah : sadarlah, Jung Kye!
Suara Da Ran : sakit!
Pintu terbuka dan Da Ran keluar dengan
rambut berantakan dan ketakutan. Yoon Kyung
terkejut melihatnya.
Da Ran bertanya,”apa yang kau lakukan
disini?
Yoon Kyung khawatir melihat penampilan Da
Ran,”kau baik-baik saja, guru Gil? Aku datang karena aku khawatir. Tapi
sepertinya kau sudah tangani semuanya. Kurasa sebaiknya aku pergi. Aku pergi.
Yoon Kyung bersembunyi.
Ibu mengejar keluar dan berteriak,”Gil Da
Ran!
Choong Shik menahan ibunya,”Omma…!
Tidak…!
Ibu melepas sandalnya dan melemparkannya.
Tapi Yoon Kyung buru-buru menutupi badan Da Ran dengan tubuhnya, jadi sandal
itu mengenai punggungnya. Sedangkan Da Ran menunduk. Yoon Kyung balik badan dan
menatap tajam, Da Ran menatap ibunya yang dipeluk pingggangnya oleh Choong Shik.
Ayah ada di belakang Chong Shing, sedangkan ibu membuka lebar mulutnya. Mereka
semua terkejut. Yoon Kyung lalu tersenyum manis.
Ayah berkata,”menantu!
Choong Shik bertanya,”kakak ipar?
(Seperti awal Yoon Kyung datang ke rumah.
Hahahahaa…)
Da Ran bersembunyi di belakang Yoon
Kyung.
Ayah bertanya,”jadi kesimpulanya,
menantu…pergi ke suatu tempat yang tidak seharusnya dia pergi..dan ketahuan
oleh Da Ran! Tempat apa itu?
Ayah, ibu dan Choong Shik menunggu
jawaban Yoon Kyung. Da Ran menggelengkan kepalanya.
Yoon Kyung menaruhnya di lantai dan
menundukkan badan,”maafkan saya!
Ibu pusing.
Ayah khawatir,”sayang!
Ibu berkata,”aku hanya pusing! Aku tidak
menyangka menantu seperti itu, bagaimana kau bisa pergi ke tempat-tempat
seperti itu? Da Ran pasti sangat marah.
Choong Shik menambahkan,”bukan hanya
marah. Ini kejahatan yang pantas diberi hukuman mati.
Ayah berkata,”Choong Shik. Diamlah!
Choong Shik terdiam.
Ayah melanjutkan,”menantu, Da Ran! Kalian
sudah dewasa. Apapun yang terjadi kami tidak akan ikut campur. Kalian menikah
atau tidak… kalian yang tentukan sendiri.
Ayah bangun dan pergi.
Yoon Kyung menunduk dan berkata,”maaf!
Da Ran juga menundukkan badannya.
Ibu berkata,”menantu Seo. Putriku Da
Ran…mengatakan dia tidak bisa menikah denganmu. Aku bisa mengerti. Yang kau
perbuat benar-benar salah. Dan ku kira sesuatu yang baik akan diumumkan hari
ini.
Ibu matanya berkaca-kaca dan pergi.
Choong Shik khawatir,”omma!
Yoon Kyung menundukkan badan
lagi,”maafkan aku!
Da Ran bertanya sambil bisik-bisik,”kau
dapat dari mana semua itu?
Joon Kyung menjawab,”aku hanya
memungutnya di jalan.
Da Ran berkata,”berdirilah!
Joon Kyung mencoba berdiri tapi kakinya
kesemutan.
Da Ran dan Yoon Kyung duduk ruang tamu.
Da Ran menaruh koyo di tengkuk lehernya yang sakit.
Da Ran berkata,”karena kau datang dan
mengatakan itu, harus kukatakan aku tidak bisa menikah denganmu karena aku
tidak bisa memaafkanmu. Aku tidak akan mempersulitmu lagi, jadi pergilah yang
jauh.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kapan aku
kembali? Saat urusan dengan keluargamu sudah beres? Aku ingin tahu apa dia
sudah sadar saat itu?
Da Ran menjawab,”tentu saja, dia akan
sadar. Dia harus sadar!
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana jika dia
tidak sadar? Bagimana jika butuh waktu yang sangat lama… tidak… jika dia tidak
akan pernah sadar…jika dia tidak akan pernah kembali, aku harus bagaimana?
Berarti…aku harus terus hidup di dalam tubuh Yoon Jae?
Da Ran menunduk diam.
Yoon Kyung terkejut,”ini omma Seo Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”kau tidak memberi kabar
padanya?
Yoon Kyung menjawab,”aku angkat saja
teleponnya.
Da Ran menyuruhnya mengangkatnya.
Yoon Kyung mengangkat telepon dan
bertanya,”Ya… ada apa? Omma datang ke Seoul?
Da Ran dan Yoon Kyung terkejut.
Ibu Yoon Jae senang
sekali,” Yoon Jae …
Da Ran membungkuk memberi salam.
Ibu Yoon Jae langsung
memeluk Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung diam dan kikuk. Ibu Yoon Jae bingung karena sikap anaknya berbeda dari
biasanya.
Ibu Yoon Jae bertanya,”kau
yakin kau baik-baik saja?
Yoon Kyung terdiam, sedangkan Da Ran
hanya menatap Joon Kyung.
BERSAMBUNG
KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar