Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 5 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 3)
Yoon Kyung sedang duduk dan minum ala pose Kyung Joon, sambil menonton Da Ran yang masih melakukan pemotretan.
Da Ran tersenyum sangat manis sekali, ditemani Ae Kyung.
Fotografer,”sekarang… yang terakhir! Senyum! 1, 2…. Oke. Kerja bagus!
Ae Kyung  berkata,” Aku yakin kau kepanasan!
Yoon Kyung yang melihatnya tak percaya,”bagaimana dia bisa tersenyum seperti itu?
Ae Kyung berkata,”kuharap hasilnya baik.
Fotografer,”Kerjamu bagus.
Da Ran menjawab,”terima kasih.
Ae Kyung membawakan buket Da Ran dan pergi dari sana. Juru foto mendekati Da Ran dan memperlihatkan hasil foto-fotonya.
Fotografer berkata,”ya, sudah ada beberapa yang dicetak. Lihat yang mana yang Anda suka.
Da Ran berkata,”terima kasih!
Fotografer menjawab,”sama-sama.
Da Ran tersenyum melihat foto-foto mereka. Yoon Kyung datang mendekatinya.
Da Ran tersenyum dan berkata,”kau melakukannya dengan baik.
Yoon Kyung bertanya,”kau senang?
Da Ran menjawab,”ya! Aku benar-benar senang.
Da Ran menunjukkan satu foto,”foto-fotonya bagus kan? Semua sudah selesai sekarang.
Yoon Kyung bertanya,”karena foto-foto sudah selesai, haruskah kita pergi ke catatan sipil?
Da Ran menjawab,”sudah ku bilang ini semua sudah berakhir. Cukup sampai disini. Aku tidak akan menikah. Karena Yoon Jae orang yang baik, dia tidak akan tega mencampakkanku. Itu sebabnya aku yang harus melepasnya. Dan Kyung Joon, kau juga tidak perlu bertingkah seperti Yoon Jae lagi. Aku merasa kasihan padamu selama ini. Tunggu sebentar.
Yoon Kyung diam, sedangkan Da Ran mengeluarkan tiket Yoon Jae dan memberikannya pada Yoon Kyung.
Da Ran melanjutkan,”ini punya Yoon Jae.
Yoon Kyung bertanya,”saat kau menyuruhku pergi, ini yang kau maksud?
Da Ran menjawab,”jika ku bilang aku tidak mau menikah, akan terjadi banyak masalah. Jika kau tetap tinggal disini, itu akan menyulitkanmu dan kau akan merasa terganggu. Seperti yang terakhir kali kau katakan, kau perlu istirahat sejenak.
Yoon Kyung bertanya,”jika kau tidak mau menikah, kenapa kau lakukan semua ini?
Da Ran tersenyum,”karena aku tidak akan bisa menikah dengan Yoon Jae. Setidaknya dengan ini, aku akan memiliki kenanganku sendiri.
Yoon Kyung kesal,”karena seperti itu caramu berpikir, yang kau ingat hanya Seo Yoon Jae, kan? Kang Kyung Joon-lah yang mendukungmu dan tertawa bersamamu sepanjang hari…tapi yang kaum kenang hanya Seo Yoon Jae.
Da Ran menjawab,”itu sebabnya kuucapkan… terima kasih! Sekarang aku tidak akan memintamu melakukan semua itu lagi. Ambillah dan hiduplah dengan baik.
Yoon Kyung cemberut.
Fotografer datang dan berkata,”kalian berdua, tetap disitu.. aku akan mengambil foto terakhir.
Yoon Kyung berjalan disamping Da Ran.
Fotografer berkata,”lihatlah ke kamera! Ya, bagus begitu…
Da Ran tersenyum menghadap ke kamera.
Fotografer berkata,”1..
Yoon Kyung berkata,”kenangnmu tidak boleh selemah ini.
Da Ran menoleh. Yoon Kyung tiba-tiba menariknya dan menciumnya agak lama lalu melepasnya. Da Ran terkejut dan menyentuh bibirnya.
Yoon Kyung bertanya,”harus bagaimana? Ini bukan kenangan bersama Seo Yoon Jae melainkan bersama Kang Kyung Joon.
Da Ran menatap tak percaya.
Yoon Kyung melanjutkan,”Guru Gil.. simpanlah dengan baik… ini ciuman pertama Kang Kyung Joon.
Da Ran sadar dan marah,”dasar anak nakal, yang benar saja!
Yoon Kyung berkata,”oh, lihat itu! Matamu yang penuh dengan cinta sudah hilang semua. Sekarang kau bisa melihat Kang Kyung Joon, kan?
Da Ran kesal dan mau memukul Yoon Kyung, tapi tangannya dipegang Yoon Kyung. Da Ran ingin memukul pake tangan yang satunya, tapi lagi-lagi tangan itu dipegang Yoon Kyung. Yoon Kyung lalu lari dan dikejar Da Ran.
Da Ran berteriak,”hey, kesini kau!
Yoon Kyung masih berlari dan berkata,”kau bilang terakhir kali kau tidak melakukannya dengan benar, kan? Ini ciuman pertamamu juga?
Yoon Kyung menaiki sepeda ontel tadi dan mengayuhnya. Da Ran mengejarnya
Da Ran kesal,”mati kau! Ke sini sekarang!
Da Ran tersandung dan terjatuh. Da Ra menyentuh hidungnya yang berdarah. Yoon Kyung balik menemuinya masih dengan mengayuh sepeda ontel itu dan berputar mengelilingi Da Ran.
Yoon Kyung khawatir,”hidung  berdarah! Hidungmu berdarah! Tidak!
Da Ran mengangkat dagunya agar darahnya tidak mengalir mengotori gaun pengantinnya Yoon Kyung mengayuh sepedanya menjauhi Da Ran.
Di bandara Korea, ibu Yoon Jae sudah tiba dengan membawa koper. Lalu muncul penjemputnya dan membawakan koper itu. Ibu Yoon Jae telepon ponsel Yoon Jae tapi tidak diangkat.
Suara operator : nomor yang Anda tuju…
Ibu Yoon Jae langsung menutup teleponnya.
Da Ran sedang melihat-lihat hasil foto-foto tadi. Dan ada foto saat Yoon Kyung menciumnya. Da Ran kesal sekali.
Da Ran kesal,”tolong pastikan untuk tidak memasang foto kami berciuman di album pernikahan.
Fotografer bertanya,”kenapa? Dengan energy seperti itu hasilnya sangat bagus.
Da Ran tambah kesal,”kami tidak membutuhkannya, jadi pastikan dihapus semuanya.
Yoon Kyung datang dan tersenyum pada Da Ran. Yoon Kyung cuma lewat aja, sedangkan Da Ran menatapnya dengan kesal.
Di ruangan lain, Choong Shik melihat-lihat hasil fotonya.
Choong Shik berkata,”oh, aku yaki ibu akan menyukai foto ini.
Pegawai persewaan gaun pengantin datang dan memberikan tiket  pesawat.
Pegawai itu berkata,”ini. Ini dari pakaian pengantin pria. Tolong berikan kepadanya.
Choong Shik menjawab,”tentu! Apa ini? Apa kakak ipar mau pergi ke suatu tempat?
Da Ran mengikuti Yoon Kyung dan berbicara di suatu ruangan.
Da Ran berkata,”aku sudah menghapus semuanya. Bahkan aku juga sudah menghapusnya dari ingatanku.
Yoon Kyung berkata,”itu ciuman perpisahan sebelum aku pergi. Ucapan perpisahan terakhir.
Choong Shik dan tak sengaja mendengarnya. Dia lalu bersembunyi di balik dinding.
Yoon Kyung melanjutkan,”Kau bilang bahkan jika pernikahannya batal, kau ingin tetap mengingat tubuhnya. Lupakan saja tubuhnya, dan lupakan semua tentang aku. Ini juga demi kebaikanmu karena aku akan pergi. Berkata kau mengalami kesulitan setelah pernikahannya dibatalkan, jangan gunakan itu untuk menempel padaku lagi.
Choong Shik yang mendengarnya tak tahan dan kesal.
Choong Shik keluar dari persembunyiannya dan meremas tiket itu.
Choong Shik kesal langsung memukul Yoon Kyung,”dasar bajingan!
Da Ran terkejut,”Choong Sik!
Da Ran mau menahan Choong Shik tapi sudah terlambat karena Choong Shik sudah memukul Yoon Kyung sampai mulut Yoon Kyung berdarah.
Choong Shik kesal masih memukulnya,”jangan menempel padaku jika pernikahannya dibatalkan, kau bilang?
Ae Kyung, Fotografer dan yang lain datang karena mendengar keributan dan menghentikan Choong Shik. Fotografer menjauhkan Choong Shik dari Yoon Kyung.
Choong Shik marah,”lepaskan aku! Lepaskan aku!
Da Ran berkata,”hentikan!
Yoon Kyung ketakutan,”dia gila!
Yoon Kyung langsung ketakutan dan meninggalkan tiketnya yang terjatuh. Da Ran lalu mengejarnya. Tapi sebelumnya Da Ran mengambil tiket itu dan pergi mengejar Yoon Kyung.
Choong Shik masih berterak-teriak,”aku akan menjadi mimpi terburukmu! Ke sini kau! Ke sini kau!
Di luar Yoon Kyung duduk.
Da Ran bertanya dan melihat lukanya,”kau tidak apa-apa?
Yoon Kyung kesal,”tidak apa-apa?! Ini benar-benar sakit!
Yoon Kyung menghalau tangan Da Ran untuk menyentuh lukanya.
Yoon Kyung melanjutkan,”orang ini yang mengacaukan segalanya tapi malah aku yang kau gigit… dan kemudian aku dipukuli dongsaeng-mu.
Da Ran menyesal,”maaf!
Yoon Kyung menambahkan,”jika kita beritahu mereka kita tidak bisa menikah, aku yakin appa-mu akan memukuliku, dan omma-mu juga. Di rumah itu juga banyak batu, bagaimana jika aku dilempari?

[hahahaaa… aku ga bisa bayangin andai itu terjadi… Yoon Kyung dihajar habis-habisan oleh keluarga Da Ran dan dilempari batu-batu yang begitu banyak….bisa masuk rumah sakit, bahkan koma tuch! Hahaha…]
Da Ran duduk disamping Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Maka pergilah ke tempat yang jauh. Aku hendak menangani semuanya setelah kau pergi…tapi karena Choong Sik sudah tahu, kurasa aku harus pulang ke rumah dan menjelaskan apa yang terjadi.
Da Ran memberikan tiket pesawat itu.
Yoon Kyung bertanya,”sendirian?
Da Ran menjawab yakin,”aku akan mengurusnya.
Yoon Kyung berkata,”bilang saja pada mereka Seo Yoon Jae selingkuh dengan teman dokter yang lain!
Da Ran berkata,”aku akan memberitahu mereka kalau aku tidak ingin menikah lagi. Ini bukannya aku mencoba melindungi Yoon Jae tapi jika kukatakan pada mereka ini terjadi karena aku kurang baik..bisa semarah apa mereka nanti jadinya? Apapun yang terjadi…aku harus memberitahu mereka aku tidak menikah karena aku sudah tidak menginginkannya lagi.
Yoon Kyung bertanya,”lalu…bagaimana jika kau mendapat masalah? Aku tahu kau takut pada ayahmu.
Da Ran menjawab yakin,”palingan aku hanya dipukuk sedikit saja. Lagpula, aku merasa bersalah kau dipukuli padahal kau tidak berbuat apa-apa.
Da Ran menyentuh bibir Joon Kyung yang sakit, sedangkan Joon Kyung merasa kesakitan karena bagian itu disentuh Da Ran.
Da Ran berkata,”kurasa sebaiknya aku masuk. Aku akan menghubungimu nanti. pastikan kau mengompres dan memberi obat luka saat kau tiba di rumah. Jangan lupa! Maafkan aku!
Da Ran pergi. Yoon Kyung diam dan menatap Da Ran pergi.
Choong Shik sampai di rumah dengan kesal.
Choong Shik memanggil,”omma!
Ibu menjawab,”ya?
Choong Shik masuk ke dalam rumah dan sudah ada paman dan bibinya yang datang.
Ayah bertanya,”Oh…Choong Shik! Kau sudah pulang.
Choong Shik menjawab,”Ya!
Paman dan bibinya melambaikan tangan.
Choong Shik memberi salam,”selamat datang!
Pamannya bertanya,”kau sudah besar.
Ayahnya hanya tertawa.
Ibu bertanya,”kau tidak datang bersama Da Ran dan kakak iparmu?
Choong Shik bingung,”oh! Omma, kesini sebentar!
Ibunya bertanya,”kenapa? Ada apa?
Ayah yang menemui saudaranya, bertanya-tanya melihat mereka berdua.
Choong Shik membawa ibunya agak menjauh.
Choong Shik bertanya,”kenapa mereka semua tiba-tiba datang ke sini?
Ibunya menjawab,”mereka sudah dengar tentang pernikahannya. Jadi mereka mampir. Mereka menunggu Da Ran dan menantu datang.
Choong Shik bingung,”kurasa aku tidak bisa mengatakannya hari ini.
Ibu penasaran dan balik tanya,”apa? Ah, pengumuman penting Da ran?
Choong Sik menjawab,”aku tidak tahu.
Choong Shik pergi.
Ibu tersenyum lebar dan menjawab sendiri,”ibu sudah tahu!
Da Ran pulang ke rumah dengan lesu. Dia melihat Choong Shik duduk di beranda rumah.
Da Ran bertanya,”Gil Choong Shik, apa kau sudah memberi tahu mereka?
Choong Shik menjawab,”aku tidak bisa. Beberapa kerabat kita datang ke rumah.
Da Ran bingung.
Choong Shik masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke dapur. 
Da Ran juga ikut masuk.
Ibu menaruh makanan di atas meja. Mereka sangat senang sekali.
Ibu melihat Da Ran
Ibu bertanya,”oh! Da Ran, kau sudah pulang! Dimana menantu Seo?
Da Ran menjawab,”dia tidak datang bersamaku.
Da Ran menyapa paman dan bibinya,”halo!
Paman dan bibinya membalas sambil melambaikan tangan,”halo!
Ibu mendesak,”kenapa dia tidak datang bersamamu? Ibu tahu kau ingin memberitahu pengumuman penting.
Da Ran berkata,”omma, aku akan memberitahunya saat semua orang pergi.
Ibu bertanya,”kenapa begitu…?
Tiba-tiba Choong Shik keluar sambil  membawa kue.
Choong Shik bertanya,”noona? Noona, apa kau hamil?
Da Ran terkejut,”apa?
Ibu berkata,”Choong Shik! Ibu akan keluarkan itu setelah Da Ran memberitahukan beritanya!
Ayah tak mengerti dan bertanya,”ada apa ini?
Choong Shik bertanya sambil melihat perut Da Ran,”bila kau hamil…kakak ipar pelakunya?
Da Ran menjawab bingung,”tidak! Itu tidak benar! Itu jelas-jelas salah! Jelas-jelas…
Ibu berkata,”jika benar, katakan saja. Lagipula kau akan menikah juga.
Da Ran menegaskan,”omma, bukan begitu!
Choong Shik marah,”noona, ceritakan yang sebenarnya?! Aku akan membunuh bajingan itu!
Ayah dan ibu terkejut.
Da Ran memukul Choong Shik,”kau diam saja… itu tidak benar!
Ayah kesal,”Gil Da Ran! Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!
Da Ran bingung.
Ibu kecewa dan bertanya,”kau tidak hamil? Bukankah itu rahasia yang hendak kau beritahu? Lalu apa?
Ayah tak nyaman pada kerabatnya.
Ayah bertanya pada Da Ran,”apa yang ingin kau bicarakan pada kami?
Semua orang menunggu jawaban Da Ran.
Da Ran berkata,”Aku.. aku tidak jadi menikah dengan Yoon Jae.
Ayah terkejut. Choong Shik memalingkan wajahnya.
Ibu terkejut dan bertanya,”apa?
Ibu lemas, kue itu jatuh berserakan di lantai.
Kerabat mereka pulang. 
Da Ran disidang.
Ayah bertanya,”apa kau benar-benar… tidak akan menjalani pernikahannya?
Da Ran menjawab yakin,”ya! Sudah kubilang padanya aku tidak bisa menikahinya.
Ibu bertanya,”kenapa tiba-tiba sekali? Kau mencintai menantu Seo?
Ayah menambahkan,”apa mungkin… dia tidak mencintaimu lagi?
Da Ran menjawab,”bukan itu! Aku…hatiku yang berubah!
Ibu bertanya,”kenapa?
Da Ran berpikir sejenak,”setelah kecelakaan itu, dia bilang dia tidak ingin menjadi dokter lagi. Aku bilang padanya aku tidak akan menikah dengannya jika dia bukan seorang dokter. Dia tidak mau mendengarkanku. Jadi, aku bilang padanya pernikahannya batal.
Semua orang terkejut mendengarnya.
Ayah bertanya,”karena…menantu tidak mau menjadi dokter lagi… kau tidak mau menikahinya?
Da Ran menjawab yakin,”ya! Aku tidak mau menikah dengan Yoon Jae… kecuali dia seorang dokter.
Ibu berdiri dan terhuyung-huyung dan berjalan pergi
Choong Shik khawatir,”omma! Bagaimana jika omma pingsan?
Choong Shik mengejar ibunya,”omma!
Ayah berkata,”Da Ran.. pernikahan adalah…
Belum selesai ayah bicara, Choong Shik datang dengan panik.
Choong Shik berteriak,”omma!
Choong Shik menyuruh Da Ran pergi menjauh.
Ayah berkata,”sayang!

Ibu datang dengan membawa lap pel.
Choong Shik menghalangi,”noona memang bersalah, tapi kurasa tidak benar begini! Omma!
Ibu Da Ran melepas menjepit lap pel itu dan melemparkannya mengenai foto keluarga. Tinggal gagang tongkat lap pel. Da Ran terkejut dan berteriak. Ibu Da Ran memutar-mutar tongkat itu dan menancapkannya di lantai lalu menatap Da Ran dengan garang.
Choong Shik berkata,”tenanglah!
Da Ran memohon,”aku salah…!

Adegan dibuat slow!
Ibu berkata garang,”hari ini…aku akan memberi putriku pelajaran! Jangan ada yang menghentikanku! Gil Da Ran, kemari!
Ibu naik ke atas meja dan meja itu bergoyang.
Choong Shik berkata,”jangan lakukan itu!
Ibu langsung mengayunkan tongkatnya. Ayah dan Choong Shik melengkungnya badannya sehingga tongkat itu mengenai hiasan kaca di atas lemari.
Da Ran memohon,”maafkan aku, Omma!
Ayah memanggil,”Jung Hye!
Ibu berkata,”saat usiaku baru 19 tahun…aku dipaksa menikah oleh ayahku!
Choong Shik melindungi Da Ran yang ketakutan di belakangnya.
Ayah memegang kaki ibu, “sayang!
Ibu melanjutkan,”cinta yang susah payah kudapatkan…berani-beraninya kau melepaskannya? Kemari kau!
Ayah menenangkan,”Jung Hye, dia putrimu!
Ayah memegang tongkat itu.
Ibu menjawab,”kau diam saja! Kemari kau! Sayang! Lepaskan!
Ibu melepaskan tongkat itu yang membuat ayah terjungkal ke belakang.
Ibu berteriak,”kemari kau!
Ayah memohon,”Jung Hye! Sayang!
Ibu berteriak,”Da Ran!
Ibu mengejar Da Ran yang berlari untuk menghindari amarah ibunya.
Choong Shik ikut-ikutan menahan ibunya
Da Ran memohon,”Omma,omma..omma…! Omma…! Omma, omma.. omma…! Omma..!
Ibunya akhirnya berhasil mendapatkan Da Ran dan menjambak rambut Da Ran. Da Ran kesakitan. Batu Da Ran yang ada di meja jatuh. Begitu pula foto keluarga menjadi miring dengan sendirinya.
Yoon Kyung masuk diam-diam ke rumah Da Ran. Yoon Kyung terkejut mendengar teriakan ibu dan Da Ran. Juga ayah.
Suara ayah :sadarlah, Jung Hye!
Suara Ibu : kemari!
Suara Choong Shik : omma, leher noona bisa patah!
Suara Da Ran : selamatkan aku! Selamatkan aku!
Suara ibu : Gil Da Ran! Kemari kau!
Suara Da Ran : jangan sentuh aku!
Mendengar itu, Yoon Kyung diam-diam berjalan mundur dengan pelan-pelan.
Suara ayah : sadarlah, Jung Kye!
Suara Da Ran : sakit!
Pintu terbuka dan Da Ran keluar dengan rambut berantakan dan ketakutan. Yoon Kyung  terkejut melihatnya.
Da Ran bertanya,”apa yang kau lakukan disini?
Yoon Kyung khawatir melihat penampilan Da Ran,”kau baik-baik saja, guru Gil? Aku datang karena aku khawatir. Tapi sepertinya kau sudah tangani semuanya. Kurasa sebaiknya aku pergi. Aku pergi.
Yoon Kyung bersembunyi.
Ibu mengejar keluar dan berteriak,”Gil Da Ran!
Choong Shik menahan ibunya,”Omma…! Tidak…!
ibu bertanya,”kau mau kemana?
Ibu melepas sandalnya dan melemparkannya. Tapi Yoon Kyung buru-buru menutupi badan Da Ran dengan tubuhnya, jadi sandal itu mengenai punggungnya. Sedangkan Da Ran menunduk. Yoon Kyung balik badan dan menatap tajam, Da Ran menatap ibunya yang dipeluk pingggangnya oleh Choong Shik. Ayah ada di belakang Chong Shing, sedangkan ibu membuka lebar mulutnya. Mereka semua terkejut. Yoon Kyung lalu tersenyum manis.
Ayah berkata,”menantu!
Choong Shik bertanya,”kakak ipar?
Yoon Kyung berkata sambil menyangga dagunya, cute banget,”Surprise! “
(Seperti awal Yoon Kyung datang ke rumah. Hahahahaa…)
Da Ran bersembunyi di belakang Yoon Kyung.
Di dalamYoon Kyung dan Da Ran duduk bersimpuh di lantai. Yoon Kyung sudah kesemutan.
Ayah bertanya,”jadi kesimpulanya, menantu…pergi ke suatu tempat yang tidak seharusnya dia pergi..dan ketahuan oleh Da Ran! Tempat apa itu?
Ayah, ibu dan Choong Shik menunggu jawaban Yoon Kyung. Da Ran menggelengkan kepalanya.
Yoon Kyung mengeluarkan banyak kartu nama tempat hiburan. Semua orang yang ada disitu terkejut.
Yoon Kyung menaruhnya di lantai dan menundukkan badan,”maafkan saya!
Ibu pusing.
Ayah khawatir,”sayang!
Ibu berkata,”aku hanya pusing! Aku tidak menyangka menantu seperti itu, bagaimana kau bisa pergi ke tempat-tempat seperti itu? Da Ran pasti sangat marah.
Choong Shik menambahkan,”bukan hanya marah. Ini kejahatan yang pantas diberi hukuman mati.
Ayah berkata,”Choong Shik. Diamlah!
Choong Shik terdiam.
Ayah melanjutkan,”menantu, Da Ran! Kalian sudah dewasa. Apapun yang terjadi kami tidak akan ikut campur. Kalian menikah atau tidak… kalian yang tentukan sendiri.
Ayah bangun dan pergi.
Yoon Kyung menunduk dan berkata,”maaf!
Da Ran juga menundukkan badannya.
Ibu berkata,”menantu Seo. Putriku Da Ran…mengatakan dia tidak bisa menikah denganmu. Aku bisa mengerti. Yang kau perbuat benar-benar salah. Dan ku kira sesuatu yang baik akan diumumkan hari ini.
Ibu matanya berkaca-kaca dan pergi.
Choong Shik khawatir,”omma!
Yoon Kyung menundukkan badan lagi,”maafkan aku!
Da Ran bertanya sambil bisik-bisik,”kau dapat dari mana semua itu?
Joon Kyung menjawab,”aku hanya memungutnya di jalan.
Da Ran berkata,”berdirilah!
Joon Kyung mencoba berdiri tapi kakinya kesemutan.
Da Ran dan Yoon Kyung kembali ke rumah Kyung Joon.
Da Ran dan Yoon Kyung duduk ruang tamu. Da Ran menaruh koyo di tengkuk lehernya yang sakit.
Da Ran berkata,”karena kau datang dan mengatakan itu, harus kukatakan aku tidak bisa menikah denganmu karena aku tidak bisa memaafkanmu. Aku tidak akan mempersulitmu lagi, jadi pergilah yang jauh.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kapan aku kembali? Saat urusan dengan keluargamu sudah beres? Aku ingin tahu apa dia sudah sadar saat itu?
Da Ran menjawab,”tentu saja, dia akan sadar. Dia harus sadar!
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana jika dia tidak sadar? Bagimana jika butuh waktu yang sangat lama… tidak… jika dia tidak akan pernah sadar…jika dia tidak akan pernah kembali, aku harus bagaimana? Berarti…aku harus terus hidup di dalam tubuh Yoon Jae?
Da Ran menunduk diam.
Ada telepon masuk  di Ponsel Yoon Jae, “Omma”.
Yoon Kyung terkejut,”ini omma Seo Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”kau tidak memberi kabar padanya?
Yoon Kyung menjawab,”aku angkat saja teleponnya.
Da Ran menyuruhnya mengangkatnya.
Yoon Kyung mengangkat telepon dan bertanya,”Ya… ada apa? Omma datang ke Seoul?
Da Ran dan Yoon Kyung terkejut.
Da Ran dan Yoon Kyung lalu menemui ibunya Yoon Jae di rumahnya.
Ibu Yoon Jae senang sekali,” Yoon Jae
Da Ran membungkuk memberi salam.
Ibu Yoon Jae langsung memeluk Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung diam dan kikuk. Ibu Yoon Jae bingung karena sikap anaknya berbeda dari biasanya.
Ibu Yoon Jae bertanya,”kau yakin kau baik-baik saja?
Yoon Kyung terdiam, sedangkan Da Ran hanya menatap Joon Kyung.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar