Sabtu, 14 September 2013

SINOPSIS BABY AND ME Part 7


SINOPSIS
BABY AND ME
Part 7
Pagi harinya,rumah Joon Soo.Seperti biasa tukang koran melempar koran lewat tembok…dan koran itu terlempar di atap.
Tukang koran :Koran!
Tukang koran akhirnya memasukkan koran lagi lewat celah pintu.
Di kamar Joon Soo sendiri terbangun karena mendengar tangisan Woo Rahm.
Kamar Joon Soo sangat berantakan sekali.
Joon Soo bangun dan menuju box Woo Rahm tidur.
Joon Soo :Aku datang, Woo-Rahm.Aku datang.
Dari luar kamar terdengar suara ibu.
Ibu :Joon-Soo, kamu sudah bangun?
Joon Soo kaget karena kamarnya kosong dan rapi..tidak ada box Woo Rahm yang sedang menangis.
Joon Soo kebingungan dan tersadar :Kawan...
Beberapa saat kemudian, Joon Soo keluar dari kamar dan bersiap ke sekolah.
Ayah sendiri sedang baca koran sambil minum secangkir kopi.
Joon Soo melankgha pergi dengan lesu : Aku akan pergi ke sekolah.
Ibu yang baru menyiapkan sarapan :Joon-Soo, Bagaimana dengan sarapannya?
Ayah :Joon-Soo!
Joon Soo tak menghiraukannya :Aku baik-baik saja.
Joon Soo pergi dengan lesu.
Ibu : Aigoo,Kasihan.Dia telah berusaha sebaik mungkin menjadi seorang appa.
Ayah : Aku tahu...
Di sekolah, papan pengumuman. Semua siswa melihat pengumuman dan melihat peringkat di sekolah.Teman Joon Soo terlihat senang. Beberapa saat kemudian, ketua kelas datang dan melihatnya…ketua kelas merasa malu…dan pergi dengan menangis.
Teman Joon Soo berkata pada ketua kelas :Hey, bersulang!
Byeol Kim lalu datang.
Teman Joon Soo menunjukkan pada Byeol : Lihat sebelah sana. Kau lihat?
Tertulis di pengumuman :
Rangking pertama: Kim Byeol dengan nilai 100.00
Teman Joon Soo tak percaya :Bagaimana mungkin kamu tidak memiliki kekurangan?
Bukan hanya aku, dalam 3 tahun belakangan dia ada di posisi ke-2. Kamu benar-benar mengagumkan!
Joon Soo lewat dan tersenyum mendengarnya..lalu membelai rambut Byeol Kim.Byeol Kim kaget dan menoleh mencari tahu siapa yang membelai rambutnya.Joon Soo mengangkat tangan kirinya..Byeol Kim tersenyum melihatnya.
Malam itu, Joon Soo duduk di ayunan seorang diri.Byeol Kim datang dan duduk di ayunan sebelahnya.
Byeol Kim :Woo-Rahm telah keluar dari rumah sakit.Kamu tidak pergi?Aku pikir dia sangat merindukan mu.Dia sangat rewel.
Joon Soo : Dia menemukan ayah kandungnya.Apa yang dia rewelkan?
Byeol Kim :Kamu pengecut.
Joo Soo :Apa?
Byeol Kim :Kamu tahu siapa yang paling merindukan Woo-Rahm,dan siapa yang dia rindukan saat ini?! Kamu!
Joon Soo : Apa yang kamu tahu?Kamu pikir aku merindukannya?Siapa yang membuat ku begini?
Joon Soo berteriak keras : Kenapa aku harus merindukannya?
Byeol Kim terdiam menatapnya.
Keesokan harinya di sekolah.Joon Soo berdiri di jembatan penghubung. Teman Joon Soo dan Byeol Kim menemuinya.
Teman Joon Soo sedikit takut :Joon-Soo...
Joon Soo :Apa?
Teman Joon Soo sedikit takut: Jadi,jika kamu tau...
Joon Soo : Apa?
Teman Joon Soo :Dia adala... Woo-rahm adalah...
Joon Soo berteriak keras :Kenapa kamu tidak diam saja, oke?
Joon Soo akan pergi tapi ditahan oleh kata-kata teman Joon Soo.
Teman Joon Soo :Hey, Han Joon-Soo! Anak mu akan pergi meninggalkan negara ini besok. Ok?
Joon Soo cuek dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Malam itu, di tempat pekerjaan jalan raya.Gi Seok sedang istirahat dari pekerjaannya. Gi Seok ingat kata-kata Byeol Kim
Kata-kata Byeol Kim :Aku pikir mengirim Woo-Rahm ke luar negeri untuk di adopsi. Mungkin lebih buruk dari membuangnya pada Joon-Soo.Pasti sangat sulit,tapi pikirkan lah.
Joon Soo ingin menemui Gi Seok dan sudah sampai di depan rumah Gi Seok. Joon Soo mendengar perkataan Gi Seok pada Woo Rahm yang terbaring disamping neneknya yang terbaring sakit.
Gi Seok :Woo-rahm,mempunyai hidup baru disana. Okay? Dimana, kamu harus melupakan appa dan nenek, dan hidup berkecukupan.Mom, aku hanya ingin melihat Woo-Rahm tumbuh, kamu tahu? Di Joon-Soo, aku pikir mereka akan benar-benar merawatnya.
Gi Seok menangis menatap ibunya yang ikut menangis karena mengerti kondisi anaknya untuk melepaskan cucunya.
Di luar Joon Soo yang mendengarnya menahan tangisnya. Ternyata Byeol Kim mengikuti Joon Soo dan hanya melihatnya di bawah tangga. Byeol Kim tahu kesedihan Joon Soo.
Di ruang basket sekolah, Joon Soo merenung…lalu ponselnya berbunyi.Ternyata ada sms dari Byeol Kim. Isi sms Byeol Kim : 
Aku di bandara.Jika dia pergi sekarang,kita mungkin tidak akan bertemu dia lagi.Tidak kah kamu seharusnya mengatakan selamat tinggal?Tidak ada penyesalan.
Joon Soo terdiam dan memikirkan sesuatu.
Di bandara.Gi Seok menggendong Woo Rahm ditemani teman Joon Soo dan Byeol Kim.
Woo Rahm :aku baru keluar dari opname, rumah sakit dan sekarang diadopsi?Man, itu sebuah pukulan keras dalam kehidupan.
Joon Soo sendiri sedang dalam perjalan ke bandara dengan mengendarai sepeda motornya dengan kencang dan cepat.
Di bandara sendiri, Gi Seok sedang memberikan Woo Rahm pada sepasang suami istri orang luar negeri. Woo Rahm sendiri menangis keras.Gi Seok bahkan menangis..sedangkan teman Joon Soo dan Byeol Kim sedih. Joon Soo sendiri masih ngebut ke bandara.
Woo Rahm sendiri sudah melewati zona pemberangkatan bersama orang tua barunya.
Gi Seok, Byeol Kim dan teman Joon Soo sedih.
Joon Soo sendiri baru saja sampai.
Joon Soo panik :Woo-Rahm!
Byeol Kim marah : kemana saja kamu?
Joon Soo sendiri langsung lompat pagar pembatas dan lari.
Byeol Kim berteriak memanggilnya :Hey!
Teman Joon Soo memanggilnya : Han Joon-Soo!
Joon Soo sendiri lari memasuki zona pemberangkatan.Karena Joon Soo melewati zona pemeriksaan tiket tanpa tiket, Joon Soo dikejar oleh para petugas bandara.
Petugas wanita pemeriksaan tiket :Tunggu. Tunggu dulu!Hey, tangkap dia! Berhenti!
Joon Soo nekat lari menerobos masuk ke zona pemberangkatan.
Sampai akhirnya Joon Soo melihat Woo Rahm.
Joon Soo :Lepaskan aku! Lepaskan aku!Berikan bayi ku!Woo-Rahm, Appa disini!Kamu tidak akan pergi kemana-mana!Kembalikan anak ku! Woo-Rahm!Berikan anak ku!Lepaskan aku!Appa disini!
Woo Rahm sendiri yang ada digendongan istri orang luar negeri itu..ingin ikut Joon Soo.
Suara hati Joon Soo :Aku pikir aku tidak akan pernah melihatnya lagi.

Hanya terdengar suara.
Joon Soo :Terima kasih, Omma!
Byeol Kim :Sampai jumpa lagi bu.
Situasi kini berubah, mereka ada di taman bermain. Joon Soo duduk dan memangku Woo Rahm..sedangkan Byeol Kim dan Gi Seok duduk disamping Joon Soo..lalu teman Joon Soo duduk di sebelah Gi Seok.
Teman Joon Soo : Aku kenyang sekali! Joon Soo, omma kamu ahli dalam memasak!
sangat enak!
Gi Seok :Joon-Soo, aku berhutang pada mu.Aku akan lakukan sebaik mungkin untuk menjaga Woo-Rahm.
Joon Soo :Kenapa kamu saja yang merawatnya?Dia juga anak ku!
 Woo rahm :Apa? apakah kalian masih bertengkar lagi karena aku?
Joon Soo :Minggu ini,dia tinggal di tempat ku.
Semua orang tertawa bahagia.
Teman Joon Soo :Lalu, bisakah kita merayakannya2 ayah dengan pesta bir?
Byeol Kim :TIDAK!Alkohol mengurangisel-sel darah putih,yang buruk bagi sistem imunitas... dan mengganggu pikiran, yang dapat menghasilkan Woo-Rahm ke-2 dan ke-3!
Joon Soo, Gi Seok dan teman Joon Soo menyerah kalau Byeol Kim sudah mengeluarkan kata-kata. Hahahahaaa…..terutama Joon Soo yang menggembungkan kedua pipinya.
Teman Joon Soo :Baik, aku mengerti.Lupakan saja.
Byeol Kim menyarankan :Kenapa kamu dan Gi-Seok tidak mengambil minuman ringan?
Teman Joon Soo kaget : apa?
Gi Seok juga kaget. Byeol Kim memberi isyarat agar Gi Seok dan teman Joon Soo pergi.
Teman Joon Soo mengerti :Oh, oke. Ayo.
Gi Seok yang bingung langsung di tarik pergi oleh teman Joon Soo.
Joon Soo :Hey, cepat kembali!
Byeol Kim :Kamu kelihatan nya tenang hari ini.
Joon Soo tersenyum.
Byeol Kim :Bagus! Omma aku tidak harus punya satu menantu.
Joon Soo :Apa yang kamu bicarakan?
Byeol Kim : Aku punya sesuatu untuk mu.
Byeol lalu mencium bibir Joon Soo lalu pergi dengan malu.
Joon Soo kaget :Apa ini?
Woo Rahm :apa? kau bisa melayani, appa?!
Joon Soo tersenyum.
Beberapa tahun yang lalu…ketika ibu Joon-Soo masih SMA.Ayah menemukan Joon Soo bayi di depan rumahnya dan ada sepucuk suat.
Isi surat :Maafkan aku.Aku pikir bayi ini seharusnya dirawat oleh mu.Namanya adalah Han Joon-Soo.Young-Sook.
Ibu sendiri berdiri tak jauh dari rumah ayah Joon Soo.

THE END


Senin, 09 September 2013

SINOPSIS BABY AND ME Part 6


SINOPSIS
BABY AND ME
Part 6
Beberapa saat kemudian, Guru Cho dan Joon Soo yang sudah menggendong Woo Rahm di punggung keluar dari kantor polisi. Joon Soo langsung diintograsi oleh Guru Cho.
Guru Cho marah :Lihat dirimu.Mengambil dompet...
Joon Soo membela diri : Aku katakan pada mu, itu adalah sebuah kesalahan.
Guru Cho tak percaya :Kesalahan?
Joon Soo membela diri :Aku tidak punya pilihan.Dan, aku tidak mengembalikan dompetnya kepada pemiliknya. Jadi ya sudah.
Guru Cho tak percaya :Apakah kamu sudah gila?Kamu mencoba kesabaran ku ya?
Joon Soo : Pulanglah!Dan aku sangat minta maaf.
Joon Soo membungkukkan badan tanda minta maaf dan akan melangkah pergi....tapi Guru Cho memanggilnya kembali.
Guru Cho :Han Joon-Soo! Huffttt!
Joon Soo berhenti dan balik badan.Guru Cho mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikannya kepada Joon Soo.Guru Cho kembali memasukkan sisa uang ke dalam dompetnya. Joon Soo agak sungkan tapi menerimanya dan pergi dari sana setelah membungkukkan badan. Guru Cho hanya melihat punggung Joon Soo yang menggendong Woo Rahm pulang.
Dalam perjalanan pulang ke rumah.
Joon Soo : Huffttt!Maaf telah mengikut sertakan mu dalam hal ini.Appa tidak seharusnya seperti ini.
Woo Rahm hanya diam dan menatap kepala Joon Soo.
Di supermarket.
Joon Soo :Bisakah aku dapat sat slof rokok?
Sang kasir :Rokok yang mana?
Joon Soo melihat-lihat rokok di rak…dan ingat Woo Rahm yang ada di gendongannya…
Joon Soo :Nah, aku akan mengambil susu formula.
Woo Rahm tersenyum senang mendengarnya.
Di rumah Joon Soo.Joon Soo bicara pada Woo Rahm yang digendongnya.
Joon Soo tersenyum bahagia :Waktunya minum susu. Senang?
Joon Soo sampai di tengah rumah melihat ibu yang menatapnya tajam..juga ayah.
Joon Soo kaget :Ough…
Ayah :Ngomong-ngomong, bayi itu...anak siapa?
Ibu berteriak pada ayah :Siapa dia sebenarnya? Anak mu.
Ayah kaget dan menoleh..memandang ibu.
Joon Soo :Dia anak ku, appa!
Ayah dan ibu kaget mendengarnya.
Joon Soo tak bisa menahan air matanya:Itu adalah...Ada seorang wanita. Aku berkencan. Dan dia meninggalkannya pada ku. Aku benar-benar ingin memberikannya. Tapi itu bukan hal yang mudah.Betapa malangnya.Bayangkan jika dia benar-benar menyadarinya bahwa dia tidak punya appa….omma…?Aku lakukan yang terbaik...untuk menjaganya dengan baik... 
Joon Soo menangis sedih dan ayah mendekatinya lalu memeluknya…ibu hanya diam terpaku dan memegang kepalanya yang sakit karena syock.
Ayah :Baiklah.Aku mengerti perasaan mu.Sudah lewat beberapa hari, pasti sangat sulit bagi mu. Berhentilah menangis.Seorang appa tidak menangis.
Joon Soo memeluk ayah sambil menangis: Appa...
Ibu hanya menatap Joon Soo sedih.
Di tempat latihan, ayah dan Joon Soo duduk bersila…memakai baju karate.
Ayah sedih :Pertama, kami membawa mu kembali kesekolah.Untuk beberapa waktu, omma kamu dan aku akan menjaga bayi ini.Jadi tolong  berhenti mencari masalah.
Joon Soo tersenyum : appa, Terima kasih!
Ayah :Baiklah.Berdirilah.
Ayah dan Joon Soo berdiri dan saling berhadapan.
Ayah :Sudah siap?
Joon Soo senyumnya hilang : hah?
Ayah : omma kamu tidak tau dimana kita.
Ayah langsung mengangkat Joon Soo dan membantingnya di lantai.Di dinding ada kertas gambar teknik karate.
Keesokan paginya, rumah Joon Soo.Joon Soo akan berangkat sekolah dan diantar oleh ibu yang menggendong Woo Rahm sampai di depan pintu rumah. Ibu sendiri terlihat pucat, sepertinya sakit flu.
Joon Soo khawatir : Omma, Kamu flu?
Ibu :Tidak,aku baik-baik saja. Aku baru saja minum obat.
Joon Soo :Kamu yakin?
Ibu : Oh, aku baik-baik saja.
Tiba-tiba Ibu bersin yang membuat Joon Soo khawatir.
Ibu bersikeras : Aku katakan aku baik-baik saja.Pergilah ke sekolah.
Joon Soo :Aku berangkat.
Ibu : Oke. Berangkatlah.
Joon Soo berangkat ke sekolah walaupun sedikit enggan.
Ibu menatap Woo Rahm :Hai, manis.
Di ruang guru.Ayah datang ke sekolah menemui Wakil kepala sekolah dan guru Cho..tentu saja Joon Soo ikut duduk disamping ayah. Lalu Byeol Kim terlihat mengepel lantai
Ayah :Maaf karena kamu telah banyak melewati masalah karena keluarga ku.
Guru Cho:Jangan hiraukan itu.
Wakil Kepala sekolah :Ini tidak dapat diterima seorang siswa memiliki anak.Ini akan lebih buruk jika dibawa ke sekolah.Siswa lain mungkin sedang belajar.Belajar!
Ayah membungkukan badan :Maafkan saya.Bagaimanapun, pak...Guru tidak akan pernah, di luar keadaan,mengeluarkan murid dari sekolah.Mereka seharusnya di sekolah.Anda seharusnya tidak membiarkan siswa berada di jalanan.
Joon Soo melihat ayah,sedangkan Guru Cho hanya mengangguk.
Ayah berteriak marah :Hanya karena murid itu memiliki anak,Anda mengeluarkan dia atas dasar apa?
Joon Soo :Appa!
Ayah : Ayo pergi.
Wakil Kepala sekolah :Permisi, Tuan Han.Lalu, apakah kamu menerima murid yang memiliki anak?
Joon Soo terlihat kesal mendengarnya.
Wakil Kepala sekolah melanjutkan:Di sekolah ini,kita harus memikirkan murid-murid yang lain.
Itu kenapa kami mengikuti aturan sekolah.Peraturan sekolah!
Byeol Kim memotong : Tuan wakil kepala sekolah!Aku sudah katakan, tidak ada aturan sekolah yang melarang seorang bayi.
Ayah langsung menatap wakil kepala sekolah dengan garang.
Wakil kepala sekolah :Benarkan?
Ayah marah :Itu bahkan bukan aturan sekolah,dan kamu men-skors dia?Aku akan melaporkan ini ke lembaga pendidikan.
Ayah berdiri seperti akan menghajar wakil kepala sekolah dan ditahan oleh Joon Soo.
Joon Soo :Appa...
Ayah menolak : Lepaskan aku.
Ayah bahkan sampai mendorong Joon Soo ke sofa…tapi ponsel ayah berbunyi.
Joon Soo :Telepon mu berbunyi.
Ayah mengangkat telpnya :Hello?Apa?
Joon Soo dan ayah buru-buru lari ke rumah sakit dan menemukan ibu.
Joon Soo khawatir :Ada apa?Seberapa sakit dia?
Ibu :Jadi, dia hanya demam.
Joon Soo berteriak pada ibu :Jadi? Bagaimana keadaan nya?
Ibu :Mereka sedang memeriksanya.
Ayah :Kurasa kita harus menunggu.
Joon Soo sangat khawatir.
Joon Soo berteriak pada ibu :Mengapa kamu meminta nya dari penjaga anak ketika dia sedang demam ?Apa yang aku katakan tadi pagi?Apakah kamu tidak menangkapnya?
Jika sesuatu terjadi padanya itu semua adalah kesalahan mu.Salah mu!
Ibu menangis dan terlihat sedih.
Ayah menampar Joon Soo.
Ayah berteriak marah pada Joon Soo :Beraninya kamu berbicara seperti itu kepada omma kamu!
Joon Soo menatap marah pada ayah.
Malam itu, di atap rumah sakit, Joon Soo menemui ayah yang berdiri dan melihat keluar….banyak mobil berlalu lalang.
Joon Soo : appa, Mafkan aku!
Ayah :Orang tua adalah sama,muda atau tua.Jika anak sakit,Aku merasa sakit juga.Aku pikir lebih baik aku yang sakit daripada anak yang sakit...Jangan marah kepada omma kamu. Omma kamu selalu tersenyum,tapi dia melewatinya.Kamu dan aku memberikannya banyak kesedihan.
Joon Soo merasa bersalah karena telah berteriak pada ibu.
Joon Soo kembali ke rumah dan masuk ke kamar orang tuanya. Joon Soo ingin mengambilkan beberapa baju ganti untuk kedua orang tuanya. Lalu Joon Soo melihat rak di dalam lemari…dan membuka-buka isinya…kemudian menemukan sebuah album. Ternyata itu album foto..sekaligus diary saat Joon Soo lahir.
Isi diary :Joon-Soo menderita radang paru-paru.Betapa kasihannya untuk seorang bayi!Hati ibu sedang berlinang air mata.Aku harap dia akan segera sembuh...Dokter bilang kita akan tahu setelah nanti malam.Ku harap dia dapat melewatinya.Tuhan, tolong beri dia kekuatan.
Joon Soo tak kuasa menahan air matanya membaca diary ibu.
Di rumah sakit, ibu menemani Woo Rahm dengan duduk di tepi ranjang.. ibu menatap Woo Rahm.Joon Soo baru sampai dengan membawa tas besar….lalu menaruh tas itu di kursi…kemudian duduk di tempat tidur. Ibu menatap dan Woo Rahm menatap Joon Soo.
Woo Rahm : Appa, aku sakit! Mereka bilang itu pneumonia.
Joon Soo: Omma, Maafkan aku!
Ibu diam sebentar dan menoleh.
Ibu :Kamu sudah makan?
Joon Soo mengangguk.Ibu memegang tangan Joon Soo…
Woo Rahm menangis keras di dalam sebuah ruang perawatan dengan selang ada di kedua tangannya.Ayah, ibu dan Joon Soo melihat tak tega dari luar jendela. Joon Soo yang tidak tega melihat Woo Rahm yang menangis kesakitan..pergi dari sana.
Di pinggir sungai, Gi Seok duduk sambil minum-minum sendirian. Joon Soo menemuinya.
Joon Soo duduk disampingnya : kenapa begitu sedih?Berikan.Hey,lihat disana.
Lihat aku.Apakah aku terlihat baik-baik saja?
Gi Seok :Maafkan aku.
Joon Soo tak mengerti :Tentang apa?
Beberapa hari yang lalu, Gi Seok sedang dalam perjalanan pulang ke rumah! Gi Seok menemukan Woo Rahm ada di depan rumahnya. Dan ada sepucuk surat, yang ternyata dari pacar Gi Seok.
Isi surat : Maaf.Aku tidak dapat menjaganya.Baru baru saja datang dari luar negri.Tetapi aku akan segera pergi.Tolong jaga dia untuk ku.


Beberapa hari yang lalu, Di supermarket, saat Joon Soo menemukan Woo Rahm ada di dalam kereta dorong miliknya.
Joon Soo bingung :Apa ini?
Joon Soo tengok kanan-kiri…dan dari jauh Gi Seok melihatnya.
Joon Soo langsung menghajar Gi Seok.
Joon Soo :Bajingan kau!Berdiri!Berdiri!Jika kamu manusia,jika kamu seorang teman...
kamu tidak melakukan nya. Katakan sesuatu!Kenapa kamu lakukan itu?
Gi Seok menerima pukulan Joon Soo tanpa melawan karena memang Gi Seok meras bersalah. Gi Seok terkapar di tanah.
Setelah emosi Joon Soo mereda, mereka duduk berdua dan berbicara baik-baik.
Gi Seok :Maafkan aku.Aku seharusnya dibunuh.
Joon Soo berteriak marah :Bodoh.Hanya itu yang kamu katakan?
Gi Seok :Dengarkan.Aku juga berharap…Aku terlahir dari anak orang kaya,dan melakukan apapun yang aku mau.Kamu tahu? Tapi tidak, Aku tidak bisa..Aku harus menyerah teman ku,persabatan,dan bahkan bayi ku sendiri.Kau lihat?
Joon Soo :Menjaganya dengan baik.Ini permintaan terakhir sebagai teman.
Joo Soo pergi meninggalkan Gi Seok sendirian
Joon Soo kembali ke rumah sakit dan melihat Woo Rahm sedang tertidur di ruang perawatan dari luar jendela. Ibu ternyata masih menjaga Woo Rahm.
Ibu :Hey, kamu disini.
Joon Soo :Ayo.
Ibu :Kemana?
Joon Soo :Ayo, cepat.Mereka menemukan orang tua yang asli.
Ibu kaget :Apa?
BERSAMBUNG KE PART 7