Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 9 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 9
(Part 3)
Yoon Kyung kekamar inap Kyung Jae. Di sana ada penjaga pasien.
Yoon Kyung bertanya,”dia belum bergerak setelah apa yang terjadi tadi malam?
Penjaga pasien menjawab,”aku merasa bersalah karena dia terjatuh selagi aku pergi sebentar. Jadi, aku tidak mengalihkan pandanganku darinay sedetikpun,dan dia tetap sama. Selain keluar sebentar karena ada seorang wanita yang datang tadi malam, aku terus-menenrus mengawasinya.
Yoon Kyung bertanya,”seseorang datang berkunjung?
Penjaga pasien  menjawab,”iya. Dia kelihatannya sangat elegan dan kaya.
Ma Ri berteriak,”Kyung Joon..!
Ma Ri mendekati Yoon Kyung, tapi karena ada penjaga pasien.....Ma Ri buru-buru mendekati dan memeluk Kyung Jae.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon! Aku dengar kau bergerak tadi malam? Apa itu artinya kau akan kembali?
Penjaga pasien  pergi, lalu Yoon Kyung menyingkirkan Ma Ri yang memeluk Kyung Jae.
Yoon Kyung berkata,”yang biasa saja! Yang biasa!
Ma Ri menjawab,”Kyung Joon, syukurlah bahwa kau sudah mulai kembali.
Yoon Kyung berkata,”aku sudah menunggumu datang.
Ma Ri tersenyum happy,”kau menungguku?
Yoon Kyung bertanya,”kau tahu di mana restoran baru pamanku, kan?
Ma Ri mengantar Yoob Kyung ke restoran milik pamannya.
Yoon Kyung bertanya,”ini restorannya?
Ma Ri mengangguk.
Yoon Kyung menambahkan,”minta padanya untuk mengembalikan barang-barangku kalau dia belum membuangnya.
Ma Ri menjawab,”baiklah! Tapi tempat ini…ini sama dengan restoran your mother, kan?
Yoon Kyung membenarkan,”iya!
Ma Ri melihat koran yang ada foto ibu Kyung Joon,”Oh, itu you mother!
Yoon Kyung melihat koran itu dan mengingat restoran milik ibunya yang dulu di Amerika.
Di restoran ibunya…
Ibu Kyung Joon menyapa para pelanggannya.
Para pelanggan menjawab,”Thank you! Thank you very much!
Yoon Kyung terlihat sedih.
Ma Ri berkata,”nyaris tidak ada customernya! Aku pernah datang sekali dan tidak kembali lagi karena makanannya sangat menjijikkan.
Yoon Kyung berkata,”ini dalam perjalanannya menuju kehancuran. Pamankuselalu seperti itu.
Paman dan bibi Kyung Joon melihat ada Yoon Kyung dan Ma Ri, langsung bersembunyi. Tapi sayang, Yoon Kyung sudah melihat mereka berdua dan pura-pura melihat-lihat sekitar ditemani Ma Ri.
Bibi Kyung Joon terkejut,”oh asyaga,dokter itu! Dia mencari kita sekarang?!
Paman Kyung Joon menjawab,”Aku yakin dia hanya datang untuk makan.
Bibi Kyung Joon bertanya,”apa dia terlihat seperti seseorang yang datang untuk makan? Dari sekali lihat saja bisa ketahuan dia datang untuk mengukur kondisi keuangan kita.
Paman Kyung Joon penasaran,”tapi kenapa Ma Ri datang bersamanya?
Bibi Kyung Joon bertanya,”menurutmu mereka berada dalam tim yang sama?
Paman dan bibi Kyung Joon dikejutkan oleh pegawainya,”hallo, presiden!
Paman Kyung Joon bisik-bisiki,”kalau kebetulan orang-orang itu menanyakan kami, katakan pada mereka kami sedang tidak ada disini. Katakan pada mereka kami tidak ada disini, ya?!
Pegawai menjawab,”iya, aku mengerti!
Yoon Kyung mencoba makannya dan kesal,”mereka hanya meniru eksteriornya, karena makanannya benar-benar menjijikkan. Permisi!
Pegawai yang lewat menjawab,”iya?!
Yoon Kyung bertanya,”apa pemiliknya ada disini?
Pegawai menjawab,”presiden sedang sibuk dengan persiapan lokasi kedua.
Ma Ri tak percaya,”saat lokasi pertama menuju kehancuran begini, mereka membuka lokasi kedua?
Yoon Kyung memberikan kertas,”katakan padanya untuk segera datang padaku kalau dia ingin lokasi yang kedua setidaknya berjalan lancar.
Pegawai itu menuju tempat paman dan bibi Kyung Joon duduk.
Pegawai memberikan kertas itu,”dia memberikan ini padaku, dan dia mengatakan ingin berbicara dengan Anda.
Pegawai itu pergi.
Paman dan bibi Kyung Joon melihat nama ditulisan kertas itu : Ivan Sergei Malevski!
Paman Kyung Joon bertanya,”apa ini? Ini…! Ini chef Rusia yang dulu bekerja di restoran ibunya Kyung Joon di LA! Sergei… Sergei…Malevski…ini dia!
Bibi Kyung Joon penasaran,”kita tidak bisa menemukan dia betapapun kerasnya kita mencarinya! Tapi pria itu mengenal dia?
Paman Kyung Joon menemui Yoon Kyung dan Ma Ri.
Paman Kyung Joon menyapa,”senang bertemu denganmu setelah sekian lama. Hallo, Ma Ri! Aku dengar ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku?!
Ma Ri bertanya,”apa barang-barang milik Kyung Joon ada padamu?
Paman Kyung Joon menjawab gugup,”iya. Aku memilikinya.
Yoon Kyung berkata,”barang-barang miliknya tersebut, berikan pada Ma Ri!
Paman Kyung Joon bertanya,”barang-barang milik Kyung Joon diberikan pada Ma Ri?
Ma Ri menjawab,”Kyung Joon pasti ingin aku menyimpannya.
Paman Kyung Joon bingung,”tapi meski begitu…
Yoon Kyung mengambil nomer chef Rusia dari balik saku jasnya,”Sebagai gantinya…aku akan memberikan nomor telepon chef Rusia yang dimiliki Kyung Joon…
Paman Kyung Joon berkata,”kami sudah menyimpan barang-barang Kyung Joon dengan perawatan paling terbaik…
Yoon Kyung menyodorkan nomor itu di wajah paman Kyung Joon.
Paman Kyung Joon melanjutkan,”tapi…aku benar-benar penasaran melihat bagaimana keadaan Sergei…menurutmu kabar dia baik?
Yoon Kyung menjawab,”dia harusnya masih ada di Korea. Jika kau membujuknya dengan vodka terbaik saat ini, dia akan menemuimu.
Di tempat parkir restoran
Yoon Kyung memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil.
Ma Ri tak percaya,”tidak bisa kupercaya mereka menyimpannya di penyimpanan di restoran. Ohhh, baunya…
Yoon Kyung berkata,”aku bersyukur mereka tidak membuangnya.
Ma Ri berkata,”aku rasa dia masih akan memberikannya meskipun kau tidak memberikan nomor chef itu. Kau sengaja kan memberikan nomornya?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak bisa membiarkan semua warisan ibu-ku terbuang percuma.
Bibi Kyung Joo bingung memegang nama dan nomor chef itu,”dia tidak datang untuk memann uang dari kita. Tapi dia datang untuk membantu kita.
Paman Kyung Joon bertanya-tanya,”aku penasaran apa ayahnya Kyung Joon yang mengirim dia untuk diam-diam membantu kita? Lalu kita mestinya berbuat apa? Haruskah kita berpura-pura tidak tahu apapun? Atau haruskah kita mulai berteman dengannya? Atau haruskah kita berteman dengannya selagi berpura-pura tidak tahu apapun?
Di di mobil Yoon Kyung.
Yoon Kyung bertanya,”aku harus pergi ke suatu tempat. Aku harus menurunkanmu di mana?
Ma Ri balik bertanya,”aku tidak bisa ikut denganmu? Kau bukannya ingin pergi ke tempat yang menyenangkan?
Yoon Kyung menjawab,”tidak bisa. Ini tempat yang tidak nyaman di mana aku pergi menemui Ibunya Seo Yoon Jae.
Ma Ri berkata,”kalau begitu aku akan pulang dan menunggumu di rumah. Saat kau pulang, aku akan membantumu memongkar barang-barangmu.
Yoon Kyung berkata,”aku tidak akan pulang. Aku harus tinggal di rumah Gil Choong Shik dan pergi saar guru Gil menjemputku.
Ma Ri bertanya,”apa dia kembali dari Cina hari ini? Tapi haruskah kau pergi dengan guru?
Yoon Kyung menjawab sambil tertawa senang,”iya! Katanya dia akan datang menjemputku kalau aku menunggunya.
Ma Ri terlihat sedih.
Yoon Kyung menemui ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae bertanya,”aku dengar ada seorang pasien, yang kau khawatirkan hingga kau bersedia membatalkan perjalananmu dan segera datang.
Yoon Kyung menjawab,”iya. Dia adalah seseorang yang terlibat kecelakaan bersamaku.
Ibu Yoon Jae bertanya,”kudengar namanya Kang Kyung Joon. Apa kemungkinan dia adalah seseorang yang sudah beberapa lama kau kenal?
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya,”bukan seperti itu. Aku yakin pada saat kecelakaan adalah pertama kalinya kami bertemu. Ibu akan segera kemali ke Amerika, kan?
Ibu Yoon Jae menjawab,”itu benar. Aku hanya merasa tidak terlalu nyaman di sini karena beberapa alasan.
Yoon Kyung berkata,”aku minta maaf karena membuat ibu merasa tidak nyaman. Kembalillah ke Amerika. Dan buatlah diri ibu merasa nyaman.
Yoon Kyung berdiri.
Ibu Yoon Jae memanggilnya,”Yoon Jae…ada…seseorang yang telah beberapa lama ini kau cari.
Yoon Kyung bertanya,”aku mencari seseorang?
Ibu Yoon Jae menjawab cemas,”aku dulu berharap bahwa kau tidak akan bertemu dengannya. Meskipun oleh campur tangan taldir kau bertemu dengan orang itu…aku dulu berharap agar kau tidak akan mengenali orang itu.
Yoon Kyung berkata,”aku tidak tertarik dengan masa lalu.
Ibu Yoon Jae tersenyum senang,”begitu?  Kalau begitu tidak apa-apa.
Ibu Yoon Jae masuk ke dalam rumah.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”siapa yang dicari-cari Seo Yoon Jae?
Di restoran pangsit Gil
Ibu menaruh pesanan paman Kyung Joon,”selamat menikmati!
Paman Kyung Joon berkata,”Um..um…
Tapi ibu sudah pergi dan beres-beres meja lain.
Wakil kepala menyapa,”senang bertemu denganmu lagi. Dia tidak mengenalimu lagi, ya? Dia masih punya kepala yang payah seperti biasa.
Paman Kyung Joon menjawab,”kalau mengenaliku, itu hanya akan membuat dia sedih. Kalau dia melihatku, yang muda dan sukses…”kenapa aku jatuh cinta pada guru tua itu bukannya Hyuk Soo Oppa yang tampan…”. Aku yakin dia akan berpikir begitu dan penuh penyesalan.
Wakil kepsek menambahkan,”senio Gil-ku juga..akan penuh penyesalan…dibandingkan juniornya yang dulu dia temani berbincang yang selevel dengannya. Dia menikahi siswi peringkat terbawah yang berpikir kepalanya hanya untuk pengeritingan…aku yakin dia akan menyesalinya.
Paman Kyung Joon berkata,”aku tidak punya pilihan lain selain membiarkan mereka, agar mereka menyesali semuanya sendiri.
Suara ayah : sayang
Suara ibu : iya!
Ayah bertanya,”aku tidak tahu apakah penglihatanku jelek, tapi berapa harga yang tertulis disini?
Paman Kyung Joon berkata,”pria tua itu. Dia sudah mulai rabun. Aku bisa…aku masih bisa melihat  bernagai hal yang berada di seberang jalan.
Suara ibu : 21.000. 3 x 8 =21! 21.000 won
Wakil kepsek berkata,”lihat itu? Lihat itu? Karena dia peringkat terbawah di kelas, dia masih saja tidak bisa melakukan perkalian!
Ibu berkata senang,”oh, benar! 3x 8=24…kau benar! Aku tidak meminta bayaran cukup.
Ayah tertawa,”tidak apa-apa. Kita bisa hasilkan lebih banyak lagi.
Suara ibu tertawa: aku akan bekerja lebih keras.
Suara ayah tertawa: tidak apa-apa.
Wakil kepsek berkata,”di dalam, aku yakin mereka menyesalinya.
Paman Kyung Joon menjawab,”iya. Itu benar! Aku yakin mereka akan menyesalinya.
Wakil kepsek dan paman Kyung Joon kesal sekali.
Ma Ri bersama Choong Shik ke kamar Da Ran.
Ma Ri bertanya,”jadi maksudmu kakak iparmu menginap disini semalam?
Choong Shik menjawab,”karena ini kamar kakakku. Kakak iparku adalah bagian dari keluarga sekarang.
Ma Ri kesal,”Kyung Joon akan jadi keluarga bersamaku. Kenapa dia menunggu disini? Apa dia suka disini?
Choong Shik terlihat sedih.  
Ma Ri taksengaja  melihat majalah porno itu di dalamkardus.
Ma Ri marah," Kau masih belum membuangnya? Ck..ckk..
Choong Shik kaget dan buru-buru kardus itu,”jangan salah paham! Ini…milik kakaku/ini milik kakakku! Ini ada di dalam kamar kakakku!
Choong Shik tak sengaja menyentuh penutup kardus itu menggunakan kardus tempat Da Ran menyimpan barang-barangnya.
Ma Ri bertanya,”apa itu?
Choong Shik menjawab,”sudah kukatakan ini barang milik kakakku. Lihat? Lihat ini…semua ini barang kenang-kenangan kakak iparku.
Ma Ri senang melihat foto Da Ran dan Yoon Jae,”kakakmu memang benar-benar suka dengan Seo Yoon Jae ajusshi, ya?!
Choong Shik menjawab,”tentu saja!
Ma Ri berkata,”ayo kita bawakan ini untuknya!
Da Ran sampai ke rumah. Ibu membawakan koper Da Ran masuk ke dalam rumah.
Ibu berkata,”betapapun kau sangat ingin pergi ke Cina, bagaimana bisa kau meninggalkan Yoon Jae sendirian?
Da Ran menjawab,”karena itulah aku segera kembali.
Ibu bertanya,”kau tidak bisa berada di sana sendirian karena merindukan dia, ya?
Da Ran menjawab,”iya…
Ibu berkata,”dia keluar sebentar, tapi bawalah dia pulang saat dia kembali. Aku akan kembali ke toko.
Da Ran menjawab,”baik. Hati-hati di jalan,omma!
Choong Shik tiba-tiba muncul,”Noona! Noona sudah pulang! Mana oleh-olehku? Aku lihat seseorang yang mirip denganmu di sauna.
Da Ran memotong,”ini teh Cina. Bawa ini ke dapu?!
Choong Shik bertanya,”the? Itu saja? Eh…
Choong Shik kesal dan membawa the itu ke dapur.
Ma Ri berkata,”Guru…Kyung Joon pergi menemui omma-nya Seo Yoon Jae ajusshi.
Da Ran bertanya,”benarkah?
Ma Ri menjawab,”tapi Kyung Joon mengatakan tidak nyaman bertemu dengan omma-ya Seo Yoon Jae ajusshi. Kalau begitu dia juga merasa tidak nyaman tinggal disini. Mereka adalah keluarga palsu. Aku akan menjadi keluarganya yang sebenarnya. Ini! Ini barang-barang milik Seo Yoon Jae ajusshi.
Ma Ri memberikan kardus itu pada Da Ran.
Da Ran bingung,”huh?!
Ma Ri menjawab,”supaya guru tidak jadi bingung, guru harus mneyimpannya baik-baik disisimu.
Da Ran etrsenyum.
Di jalan, Yoon Kyung tersenyum di dalam mobilnya menuju ke rumah Gil. Yoon Kyung telp Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”aku sedang dalam perjalanan sekarang. Kau sudah datang menjemputku?
Da Ran menjawab,”iya! Tapi daripada datang je sini, tunggu saja aku di rumah.
Yoon Kyung bertanya,”begitu? Kalau begitu kau juga akan langsung ke rumah?
Da Ran menjawab,”iya!
Da Ran menutup telp dan membuka kardus itu.
Da Ran berkata,”jadi, semuanya ada di dalam sini? Aku sudah lupa soal ini.
Di rumah Kyung Joon, Yoon Jae sedang  barang-baragnya di atas meja. Da Ran datang dengan membawa koper dan kardus tadi.
Yoon Kyung bertanya senang,”ada apa?
Da Ra menjawab,”Kau senang tinggal di rumah orang tuaku tanpa merasa tidak nyaman?ini beberapa barang yang kutinggalkan.
Yoon Kyung sedih melihat kardus itu,”kau pergi mengambil ini?
Da Ran balik tanya,”apa itu?
Yoon Kyung menjawab,”barang-barangku. Aku pergi mengambilnya dari pamanku. Karena aku harus membongkar barang-barangku, bawa semua barang-barang Seo Yoon Jae di kamarku ke kamarmu.
Yoon Kyung berjalan pergi
Da Ran bertanya,”tidak ada banyak barang disana. Jadi, kenapa tidak taruh saja disudut? Aku bahkan sudah mengatur kamarmu dengan rapi.
Yoon Kyung membawa tasnya ke dalam kamarnya. Yoon Kyung kesal dan memuak almari pakaiannya.
Yoon Kyung berteriak marah,”tidak ada ruang untuk tempat barang-barangku! Miliknya Seo Yoon Jae… Miliknya Seo Yoon Jae… Miliknya Seo Yoon Jae… Miliknya Seo Yoon Jae… ini juga miliknya Seo Yoon Jae… Miliknya Seo Yoon Jae…!
Yoon Kyung membawa barang-barang Yoon Jae ke kamar Da Ran.
Da ran bertanya,”aku sudah mengatur semua barang-barang itu. Kenapa kau membawanya ke sini?
Yoon Kyung menjawab,”kau yang mengambil barang-barang Seo Yoon Jae. Aku akan membongkar barang-barangnya Kang Kyung Joon.
Da Ran bertanya kesal,”kenapa kau melakukan ini?
Karena Da Ran tidak hati-hati, Da Ran tak sengaja menyenggol kardusnya dan jatuh ke lantai. Walkman itu menjadi tambah rusak.
Da Ran berkata,”sekarang ini jadi rusak.
Yoon Kyung menjawab,”itu bukan baru saja rusak. Itu sudah rusak dari sebelumnya.
Da Ran bertanya,”bagaimana kau bisa tahu itu?
Yoon Kyung menjawab,”itu tidak berfungsi saat aku mencoba mendengarnya di kamarmu. Kau bahkan tidak tahu itu rusak, lalu kenapa menyalahkanku?
Da Ran bertanya,”kau melihat ini?
Yoon Kyung membela diri,”katamu aku bisa melihat-lihat dan mendengarkan apapun!
Da Ran bingung,”bagaimana ini? Ini miliknya Yoon Jae…
Yoon Kyung bertanya,”siapa yang membawa-bawa walkman seperti itu? Kau pikir dia akan membawa-bawa itu saat dia kembali?
Da Ran menjawab,”Yoon Jae mengatakan ini berharga untuknya. Dia meminjamkannya padaku supaya aku bisa merekam pelajaran untuk membantuku belajar saat aku di Hagwon.
Yoon Kyung tak mau kalah,”bagaimana bisa itu membantumu?
Da Ran kesal,”ini sangat membantu! Karena aku belajar benar-benar keras untuk terlihat baik di hadapan Yoon Jae!
Yoon Kyung kesal,”Yoon Jae memang benar-benar hebat! Karena dia membuatmu menangis, tertawa dan belajar!
Da Ran berkata,”Kang Kyung Joon, kau sendiri juga benar-benar hebat! Karena membuat orang maju mundur dan jadi bingung.
Yoon Kyung berkata kesal,”kita jangan saling bertemu supaya tidak membuat berbagai hal membingungkan, dan menjalani hidup masing-masing secara terpisah.
Yoon Kyung marah dan keluar dari kamar Da Ran, diikuti oleh Da Ran.
Da Ran kesal,”apa sekarang ini kau mengamuk karena kau harus tinggal di rumah orang tuaku…padahal kau tidak mau? Katamu kau bergaul baik dengan keluargaku, tidur dan makan dengan baik di sana!
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak bisa dibingungkan dengan hal-hal seperti itu, dan berikan jarak diantara kita! Karena bukan aku yang benar-benar akan jadi bagian keluargamu!
Yoon Kyung masuk ke dalam kamarnya dan kesal, menendang kopernya. Da Ran melihatnya dari luar. Yoon Kyung langsung mematikan jendela kamarnya biar tidak melihat Da Ran. Mereka terlihat sedih satu sama lain. Da Ran melihat foto ibu Kyung Joon dan Kyung Joon di atas meja.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar