Rabu, 12 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 3 part 1




SINOPSIS

BIG

EPISODE 3

(Part 1)
Yoon Kyung berada di depan life. Dia mengamati kunci rumah yang dia temukan tadi di baju Yoon Jae.
Di depan gedung apartemen Yoon Jae, Se Young telah sampai dan mengunci mobilnya. Digantungan kunci mobilnya, ada kunci yang mirip yang dibawa Yoon Kyung.
(Apakah itu kunci rumah Se Young?)
Yoon Kyung telah sampai di bawah, dimana Se Young sudah menunggunya dengan khawatir.
Se Young melihat Yoon Kyung dan memanggilnya,” Yoon Jae!”
Yoon Kyung bingung dan mengangkat tangannya, lalu berkata,”halo!
Se Young tiba-tiba berlari dan memeluknya.
Yoon Kyung sangat terkejut.
Se Young berkata,”tidakkah kau tahu betapa khawatirnya aku? Seharusnya aku yang tahu pertama kali jika seperti itu terjadi padamu.
Da Ran keluar dari apartemen Yoon Jae. Dia sangat syok dan melangkah menuju ke bawah.
Di depan pintu masuk gedung apartemen, Se Young menoleh, seperti ingin mencium Yoon Kyung.
Yoon Kyung terkejut dan menjauhkan mukanya lalu mendorong Se Young kasar.
Se Young terkejut.
Yoon Kyung bertanya,”hey, mau apa kau?!
Se Young menelan ludah dan berkata,” Yoon Jae … aku mencintaimu!
Da Ran sudah sampai di bawah dan melihat mereka berdua dari dalam apartemen.
Yoon Kyung terkejut.
Da Ran tiba-tiba memanggilnya,” Yoon Jae.
Yoon Kyung menoleh dan melihat Da Ran berdiri di belakangnya lalu menoleh ke depan, ke arah Se Young dan balik menoleh ke belakang, ke arah Da Ran.
Yoon Kyung menoleh ke depan dan berkata kesal,”Seo Yoon Jae, brengsek kau!
Se Young bertanya,”kau sedang bersama Nona Da Ran?
Da Ran melangkah mendekati mereka.
Da Ran berkata,”terima kasih sudah mengantarkan barang bawaan Yoon Jae.
Se Young menjawab,”tidak apa. Aku temannya.
Yoon Kyung tak percaya dan menatap Se Young,”teman?
Da Ran lagi-lagi salah paham sama Yoon Kyung dan memukulnya.
Da Ran berkata,”terima kasih!
Se Young berkata,”kalau kau benar-benar berterima kasih, kalau begitu traktir aku minum teh. Aku mau minum teh buatanmu.
Da Ran tertawa senang,”ah, begitu ya? Kau mau minum secangkir kopi tidak?
Yoon Kyung menatap kesal mendengar kata-kata Da Ran
Se Young menolak,”aku tidak mau kopi. Ah Yoon Jae, kau masih punya teh Darjeeling yang kau bawa dari Inggris yang kau berikan setengahnya padaku, kan? Ayo meminumnya.
Da Ran tambah senang,”teh hitam Darjeeling? Bagus sekali. Silahkan masuk!
Da Ran balik badan dan melangkah masuk, sedangkan Se Young tersenyum.
Se Young memegang tangan Yoon Kyung.
Se Young bertanya,”di mana teh hitamnnya? Aku hanya mau kita berdua saja. Bisakah kaum menyuruhnya pergi?
Yoon Kyung terkejut dan menatapnya.
Se Young memanggil Da Ran,”Nona Da Ran
Da Ran muncul dan menjawab,”ya?
Se Young berkata,”ada biskuit enak di toko roti dekat sini. Bisakah kau membelikannya untuk diminum dengan teh hitam?
Yoon Kyung membuka lebar mulutnya, sedangkan Da Ran tersenyum senang.
Da Ran bertanya,”ah, biskuit? Oke. Aku akan segera pergi membelinya.
Yoon Kyung memberi isyarat jangan pergi, tapi Da Ran tak mengerti.
Se Young berbisik pada Yoon Kyung,”penglihatannya sangat buruk.
Se Young mau mengajak Yoon Kyung masuk
Yoon Kyung menolak dan memanggil Da Ran,”Gil Da Ran!
Da Ran balik badan dan menatapnya.
Yoon Kyung langsung berdiri disamping Da Ran dan memeluk bahu Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”kami ingin bersama. Pergilah kau!
Da Ran terkejut sampai membuka lebar mulutnya.
Se Young juga terkejut.
Da Ran tiba-tiba berdiri di depan Yoon Kyung
Da Ran berkata dengan wajah kesal,” Yoon Jae, temanmu sudah datang ke sini, setidaknya kita harus minum teh bersama.
Yoon Kyung ingin melihat ke Se Young, tapi dihalangi oleh kepala Da Ran terus.
Yoon Kyung bertanya,”Seo Yoon Jae memberikan teh hitamnya padamu, kan? Kau bisa meminum semuanya sendiri.
Karena dihalangi kepala Da Ran terus, Yoon Kyung memegang kepala Da Ran dan mendorongnya ke samping.
Yoon Kyung melanjutkan,”kenapa kau membuat kekacauan besar? Dan kalau kau juga ingin memakan biskuit, beli saja sendiri dan makanlah di rumahmu. Ah, tak peduli betapa enaknya biskuit itu, kau bisa memakan semuanya sendiri. Tak usah memberikan setengahnya untukku
Da Ran tak percaya  mendengarnya,
Se Young terkejut dan berkata,” Yoon Jae
Da Ran lagi-lagi bicara di depan Yoon Kyung dengan kesal,” Yoon Jae, kenapa kau begini terhadap temanmu?
Yoon Kyung memberi isyarat tapi dicueki sama Da Ran.
Da Ran berkata,”Nona Se Young, kalian berdua bisa naik dan minum teh duluan. Aku akan pergi membeli biskuitnya sekarang juga.
Da Ran akan pergi tapi lengannya dipegang erat oleh Yoon Kyung yang kesal.
Yoon Kyung berkata,”jangan pergi membeli biskuit!
Da Ran menjawab,”ini hanya membeli biskuit!
Yoon Kyung memaksa,”aku tidak memakannya. Aku bilang aku tidak memakannya. Jadi, jangan pergi.
Se Young bengong.
Da Ran ngotot,”temanmu bilang dia ingin memakan biskuit. Jadi aku akan pergi membelikannya. Lepaskan aku!
Da Ran akan pergi tapi tangannya ditarik oleh Yoon Kyung....mengangkat tubuh Da Ran dan menggendongnya mendekati Se Young.
Da Ran sendiri terkejut.
Yoon Kyung menegaskan,”kami tidak makan biskuit! Jadi pergilah!
Da Ran yang ada digendongannya terkejut dan menatap Se Young sampai membuka lebar mulutnya.
Se Young syock dan bengong.
Yoon Kyung bertanya,”kau tidak mau pergi? Benar-benar. Kenapa kau tidak bisa menangkap isyarat? Bodoh sekali!
Da Ran kesal dan memukul-mukul kepalanya ke dada Yoon Kyung.
Yoon Kyung menambahkan,”aku hanya ingin bersama dengan tunanganku. Jadi teman, cepatlah pergi!
Da Ran tak percaya,” Yoon Jae, kenapa kau seperti ini?
Yoon Kyung masuk dengan menggendong  Da Ran dan meninggalkan Se Young berdiri di luar apartemen.
Da Ran kesal dan berkata,”kau sudah gila ya? Gila! Gila! Gila!
Yoon Kyung masih sempat menoleh dan menatap Se Young.
Yoon Kyung kesal karena dadanya dipukuli kepala Dan Ran,”aigoo!
Se Young tak percaya mendengarnya.
Di dalam apartemen Yoon Jae.
Yoon Kyung mendudukkan Da Ran di sofa.
Da Ran berkata,”hey!
Yoon Kyung melepas sweternya dan mengeluh,”ah, kau berat sekali!
Da Ran berkata,”benar-benar, kenapa kau seperti itu? Apa yang kau lakukan terhadap teman Yoon Jae.
Da Ran bangun dan ingin pergi keluar, tapi Yoon Kyung dengan cepat menahannya dengan memeluk leher Da Ran dari belakang.
Yoon Kyung berkata,”ah, jangan pergi!
Da Ran lalu menggigit lengan tangan Yoon Kyung.
Yoon Kyung berteriak kesakitan,”ahhhh! Ahhh! Aahhh!
Yoon Kyung menjauh dari Da Ran.
Da Ran menatap tajam Yoon Kyung
Yoon Kyung bertanya,”teacher Gil, kau seekor anjing ya? Kenapa kau menggigitku? Kau sudah gila ya?
Da Ran membela diri,”kaulah yang gila! Bagaimana bisa kau begitu memalukan?
Yoon Kyung mendekat,”si brengsek ini yang membuat onar. Akulah yang menyelamatkanmu. Kau tidak tahu apapun…Tidak! Apa kau pikir wanita itu datang untuk makan biskuit dengan Seo Yoon Jae hanya sebagai teman? Sangat menggelikan. Tidak, namamu jelas-jelas Gil Da Ran. Bagaimana kau bisa berpikiran begitu dangkal?
Da Ran kesal,”apa kau barusan memanggil Yoon Jae si brengsek?
Yoon Kyung menjawab,”ya! Ya! Ajusshi ini benar-benar orang yang jahat! Katanya dia sudah bertunangan denganmu, teacher Gil. Sekarang dia mau macam-macam dan selingkuh dengan wanita lain.
Da Ran tak percaya,”apa?
Yoon Kyung bertanya,”tahukan kau apa yang wanita itu katakan padaku?
Da Ran balik bertanya,”apa yang dia katakan?
Yoon Kyung menjawab,”segera setelah melihatku, dia bilang, “tidakkah kau tahu betapa khawatirnya aku?” dan kemudian dia memelukku.
Da Ran bertanya,”terus?
Yoon Kyung melanjutkan,”terus aku ketakutan, bilang, “mau apa kau?” dan mendorongnya. Setelah itu, itu dia bilang dia mencintaiku. Wanita itu bilang dia mencintai Seo Yoon Jae. Benar-benar… aku benar-benar terdiam. Karena itulah aku menyuruh wanita itu pergi.
Da Ran tersenyum sinis,”jadi begitu.
Yoon Kyung bertanya,””jadi begitu?” kenapa kau sama sekali tidak gelisah? Bagaimana bisa kau dengan begitu tenang,”jadi begitu”? sekarang bukan saatnya kau bersikap seperti itu.
Da Ran tersenyum,”Kang Kyung Joon, kau tidak perlu khawatir demi gurumu. Karena itukah kau menyuruhku untuk tidak membeli biskuit?
Da Ran mencubit pipi kiri Yoon Kyung,”apa ini semua karena gurumu? Oh begitukah?
Yoon Kyung membuka mulutnya lebar.
Yoon Kyung menghempaskan tangan Da Ran dan bertanya,”apaan?
Da Ran menjawab,”jangan khawatir! Tunangan gurumu sama sekali bukanlah orang yang seperti itu. Dokter itu dan tunangan gurumu adalah teman lama. Hubungan mesra di antara pria dan wanita tidak seerotis yang kau kira, Kyung Joon! Tapi, Kyung Joon, kau sangat mengkhawatirkan gurumu.
Da Ran sambil mengelus-elus pipi kanan Yoon Kyung,”ckkkkkkk, Anak baik!
Yoon Kyung kesal dan menahan emosi,”kau memperlakukanku seperti anak kecil? T…tenanglah, Kyung Joon. Tenang…guru Gil Da Ran, mungkin kau terlalu menyukai orang ini. Karena itulah kau tidak bisa berpikir jernih! Orang ini benar-benar tidak baik.
Da Ran berkata,”ya, Kyung Joon! Aku sangat menyukainya.Yoon Jae juga pantas dicintai! Dia benar-benar orang yang baik.
Yoon Kyung sedih mendengarnya.
Da Ran memegang tangan Yoon Kyung dan mengelus-elus bagian yang sakit tadi.
Da Ran bertanya,”pasti sakit, kan? Tubuh Yoon Jae terluka. Bagaimana kalau meninggalkan bekas luka?
Terlihat bekas gigitan di tangan Yoon Kyung. Da Ran sangat khawatir.
Yoon Kyung kesal melihatnya,”apa kau hanya mempedulikan kulitnya? Akulah yang digigit.
Da Ran tidak enak dan bertanya,”sakit tidak? Kenapa kau bukannya menjauh, malah membiarkan dirimu digigit? Sepertinya jadi memar.
Yoon Kyung mendesah dan bertanya,”huh! Apa orang ini begitu baik? Apa kau pikir orang ini merasakan hal yang sama denganmu, teacher Gil?
Da Ran melepaskan tangan Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”katakan padaku lagi apa yang ingin kau katakan sebelumnya? Hal yang ingin Yoon Jae katakan padaku?
Yoon Kyung balik tanya,”yang sebelumnya itu?
Da Ran tersenyum dan mengangukkan kepala.
Da Ran berkata,”ya! Aku merasa bahagia melihat wajah Yoon Jae saat mendengarkan ucapan itu.
Yoon Kyung melihat Da Ran yang tersenyum senang, lalu mendekatkan wajahnya dan memegang kedua pipi Da Ran.
Sedangkan, Da Ran tersenyum bahagia menunggunya.
Yoon Kyung berkata,”Nona Gil Da Ran… aku tidak mencintaimu.
Senyum Da Ran langsung hilang.
Yoon Kyung melepaskan kedua tangannya dari pipi Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”mungkin dia juga akan mengatakan hal seperti itu. Bagaimana aku bisa tahu apa yang akan dikatakan Seo Yoon Jae? Teacher Gil, kau tidak yakin, kan? Aku masih kecil! Aku benar-benar tidak tahu urusan orang dewasa.
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung menunjukkan bekas gigitannya,”aku terjebak diantara kalian dan tergigit. Semua yang ku dapatkan hanyalah sakit. Aku tidak suka sakit. Oleh karena itu, untuk ke depannya, aku tidak mau berada diantara kalian berdua.
Yoon Kyung mengambil kasar tasnya yang ada pada Da Ran lalu pergi.
Da Ran menatap sedih kepergian Yoon Kyung.
Yoon Kyung diluar apartemen Yoon Jae mengomel,”pria yang baik? Lelucon apa ini?
Yoon Kyung berkali-kali menggigit tangannya bekas gigitan Da Ran karena kesal dan berjalan pulang.
Da Ran masih ada di apartemen Yoon Jae. Dia duduk di sofa dan melihat isi tas yang dibawa Se Young. Ada dompet dan ponsel.
Da Ran ingat pertanyaannya sama Yoon Jae,”apa kau mencintaiku?
Yoon Jae menjawab,”mari bertemu dan aku akan mengatakannya padamu.
Da Ran bertanya,” Yoon Jae, kau akan menjawab apa?
Di depan pintu masuk gedung apartemen Yoon Jae, Yoon Kyung melihat Se Young masih menunggunya.
Yoon Kyung berkata,”uh oh!
Se Young mendekatinya,”aku sudah menunggumu! Mari bicara!
Yoon Kyung bertanya,”soal apa?
Se Young berpikir sejenak dan bertanya,”Yoon Jae, kau marah ya? Tapi aku sangat gelisah tadi! Karena aku tidak tahu kau sedang bersama Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”kalau Gil Da Ran tidak disini, kau berencana melakukan apa?
Se Young berkata,”sudah kubilang kalau aku mencintaimu. Kau terkejut, kan? Itulah yang ku katakan. Apa karena kau masih punya perasaan terhadapku, karena itulah kau ragu-ragu untuk menikah? Karena itu juga, kau tidak pernah mengembalikan barang yang kuberikan padamu.
Yoon Kyung balik tanya,”barang yang kau berikan padaku? Barang apa yang kau berikan padaku?
Se Young balik tanya,”bukankah kau bilang kalau masih memakainya?
Yoon Kyung berpikir dan ingat saat di rumah sakit.
Se Young bertanya,”kau masih memakai apa yang aku berikan sebelumnya?
Yoon Kyung menjawab,”Hmm? Oh itu
Yoon Kyung penasaran dan bertanya,”sesuatu yang kau berikan padaku… apa hal itu sangat istimewa?
Se Young kesal dan meremas kunci apartemennya,”masa kau tidak tahu?
Yoon Kyung berkata,”kalau begitu, kita harus bicara lagi.
Se Young berpikir sejenak dan berkata,”masuklah! Ayo, kita pergi ke tempat biasa.
Se Young ingin memeluk lengan Yoon Kyung, tapi Yoon Kyung menolaknya
Yoon Kyung terkejut dan berteriak,”ah! Ouch! Apa kau harus memegang bagian ini? Ayo! Ayo! Ayo kita lihat.
Se Young hanya diam menatapnya.
Ternyata Se Young mengajak Yoon Kyung pergi ke bar.
Pelayan bar memberikan segelas minuman,”selamat menikmati. Ini yang Anda pesan terakhir kali.
Yoon Kyung menggerakkan bibirnya tanpa suara,”what!!!
Se Young menatap Yoon Kyung
Sedangkan Yoon Kyung merasa tak enak.
Pelayan bar menuangkan minuman itu ke dalam gelas.
Se Young langsung minum sekali teguk.
Yoon Kyung ikut-ikutan menirunya tapi rasanya tak seperti yang dia bayangkan.
Yoon Kyung terengah-engah karena minuman itu terasa aneh dimulutnya.
Tapi saat melihat Se Young, Yoon Kyung bersikap seperti tidak ada apa-apa.
(Hahaha..kacian liat ekspresi Yoon Kyung di sini. Sayang kalo di lewatkan!)
Pelayan itu mengisi gelas Yoon Kyung lagi
Yoon Kyung dengan muka memelas berkata,”NO..no..no.. wahhh!
Yoon Kyung menatap Se Young dengan muka memelas.
(Hahahahhaaa… kasihan! Kasihan!)
Ayah, ibu dan Choong Shik mempersiapkan undangan pernikahan Da Ran.
Da Ran pulang ke rumah
Da Ran berkata,”aku pulang!
Ibu bertanya,”oh, kenapa kau begitu larut? Kau bersama menantu Seo?
Choong Shik menambahkan,”apa yang kalian lakukan sampai begitu larut?
Da Ran kesal mendengar kata-kata adiknya,”kita pergi jalan-jalan. Tapi, apa yang kalian semua lakukan?
Choong Shik menjawab,”Noona, kami sedang mengelem amplom undangannya. Katakan pada kakak ipar untuk mengirimkan adik iparnya ini sedikit uang saku.
Da Ran kesal dan memukul bahu Choong Shik
Ayah bertanya,” Choong Shik, berikan padaku raport-mu!
Choong Shik terkejut dan mengalihkan pembicaraan,”omma, aku rasa kita butuh amplom lagi.
Ibu menjawab,”oh iya, kita harus memesan lagi! Bukankah menantu Seo bilang sudah cukup? Kalau dia butuh lebih, karena kita sudah memesan beberapa, mungkin sebaiknya kita juga memesannya.
Da Ran bingung menjawabnya,”aku… aku tidak bisa mengirim undangannya sekarang.
Semua orang menatap Da Ran.
Sedangkan, Da Ran terdiam menatap mereka.
Ibu danChoong Shik bertanya,”kenapa?
Da Ran bingung lagi menjawabnya,”ah, itu…
Semua orang menatap Da Ran.
Da Ran bingung gimana menjelaskannya.
Da Ran mengalihkan pembicaraan,”sekarang sudah malam, kan? Kantor pos sudah tutup. Aku bisa melakukannya besok pagi.
Semua orang lega mendengarnya.
Choong Shik kesal dan bertanya,”apa ini lelucon? Karena itulah aku bilang kalau kelasmu sangat membosankan, Noona!
Da Ran menjawab,”aku bisa melakukannya nanti, jadi tinggalkan saja.
Ayah menjawab,”lupakan! Kau bisa mengurusi yang kau kau kirimkan pada teman-temanmu. Pergilah belajar!
Da Ran menjawab dan mendesah”iya! Huufffttt!
Malam itu ibu pergi ke kamar Da Ran yang sedang duduk di tempat tidurnya.
Ibu bertanya,”Da Ran!
Da Ran menjawab,”Oh, Omma!
Ibu bertanya,”tidak apa-apakah kalau aku mengirimkan mas kawinnya langsung ke rumah barumu? Bukankah kita sudah sepakat melakukannya minggu ini?
Da Ran terkejut sampai menutup mulutnya,”oh, iya! Rumah baru! Aku benar-benar lupa.
Ibu terkejut mendengarnya,”meskipun kau sangat pelupa… bagaimana jika uang mukanya tidak bisa dikembalikan? Itu… apa menantu Seo memanggilmu Teacher Gil?
Da Ran terkejut,”teacher Gil?
Ibu melanjutkan,”ya, aku baru saja mendengarnya! Saat kau bersama manantu Seo, dia memanggilmu “teacher Gil”! teacher Gil!” apakah teacher Gil nama panggilanmu? Apa karena kau mengajarinya bagaimana mencintai, karena itukah dia memanggilmu teacher Gil?
Da Ran tertawa dan menjawab,”oh iya, itu nama panggilan. Nama panggilanku.
Ibu berkata,”kalian berdua terlihat sangat bahagia hari ini. Walaupun kalian berdua bertengkar, kalian masih perhatian satu sama lain. Akhirnya kalian berdua terlihat seperti orang yang akan menikah.
Da Ran bertanya,”benarkah? Kalau begitu, Yoon Jae dan aku tidak terlihat seperti itu sebelumnya?
Ibu menjawab,”terus terang, kalian berdua tampak monoton. Kau terlihat seperti pemula yang sangat gugup. Yoon Jae terlihat begitu aneh seperti saat pertama kalinya dia datang ke toko pangsit.
Da Ran bertanya,”apa kami benar-benar terlihat begitu monoton sebelumnya?
Ibu menjawab,”meskipun kalian berdua sopan satu sama lain, kalian tidak punya yang dinamakan “chemistry” diantara sepasang kekasih. Itu perasaan yang menggelikan. Itu perasaan yang menggelikan.
Da Ran sedih dan bertanya lagi,”jadi, dimata ibu, Yoon Jae dan aku tidak terlihat seperti sepasang kekasih?
Ibu terkejut dan menjawab sambil tertawa,”terlihat seperti itu. Sekarang lebih baik. Huh? Hehehe..Da Ran! Akhir pekan ini ayo membeli beberapa pakaian dalam untuk bulan madumu. Berenda-renda bertali yang berbahan sutra.
Da Ran diam.
Ibu lalu pergi dengan senang.
Da Ran berkata,”berenda-renda bertali yang berbahan sutra… aku juga ingin memakainya.

BERSAMBUNG KE Part 2
[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar