SINOPSIS
BIG
EPISODE 3
(Part 1)
Di depan gedung apartemen Yoon Jae, Se
Young telah sampai dan mengunci mobilnya. Digantungan kunci mobilnya, ada kunci
yang mirip yang dibawa Yoon Kyung.
(Apakah itu kunci rumah Se Young?)
Se Young melihat Yoon Kyung dan
memanggilnya,” Yoon Jae!”
Yoon Kyung bingung dan mengangkat
tangannya, lalu berkata,”halo!
Se Young tiba-tiba berlari dan
memeluknya.
Yoon Kyung sangat terkejut.
Se Young berkata,”tidakkah kau tahu
betapa khawatirnya aku? Seharusnya aku yang tahu pertama kali jika seperti itu
terjadi padamu.
Yoon Kyung terkejut dan menjauhkan
mukanya lalu mendorong Se Young kasar.
Se Young terkejut.
Yoon Kyung bertanya,”hey, mau apa kau?!
Se Young menelan ludah dan berkata,” Yoon Jae … aku mencintaimu!
Da Ran sudah sampai di bawah dan melihat mereka berdua dari dalam apartemen.
Da Ran sudah sampai di bawah dan melihat mereka berdua dari dalam apartemen.
Yoon Kyung terkejut.
Da Ran tiba-tiba memanggilnya,” Yoon Jae.
Yoon Kyung menoleh dan melihat Da Ran berdiri di belakangnya lalu menoleh ke depan, ke arah Se Young dan balik menoleh ke belakang, ke arah Da Ran.
Yoon Kyung menoleh ke depan dan berkata kesal,”Seo Yoon Jae, brengsek kau!
Yoon Kyung menoleh dan melihat Da Ran berdiri di belakangnya lalu menoleh ke depan, ke arah Se Young dan balik menoleh ke belakang, ke arah Da Ran.
Yoon Kyung menoleh ke depan dan berkata kesal,”Seo Yoon Jae, brengsek kau!
Se Young bertanya,”kau sedang bersama
Nona Da Ran?
Da Ran melangkah mendekati mereka.
Da Ran berkata,”terima kasih sudah
mengantarkan barang bawaan Yoon Jae.
Se Young menjawab,”tidak apa. Aku temannya.
Se Young menjawab,”tidak apa. Aku temannya.
Yoon Kyung tak percaya dan menatap Se
Young,”teman?
Da Ran lagi-lagi salah paham sama Yoon
Kyung dan memukulnya.
Da Ran berkata,”terima kasih!
Se Young berkata,”kalau kau benar-benar
berterima kasih, kalau begitu traktir aku minum teh. Aku mau minum teh
buatanmu.
Da Ran tertawa senang,”ah, begitu ya? Kau
mau minum secangkir kopi tidak?
Yoon Kyung menatap kesal mendengar
kata-kata Da Ran
Se Young menolak,”aku tidak mau kopi. Ah
Yoon Jae, kau masih punya teh Darjeeling yang kau bawa dari Inggris yang kau
berikan setengahnya padaku, kan? Ayo meminumnya.
Da Ran tambah senang,”teh hitam
Darjeeling? Bagus sekali. Silahkan masuk!
Da Ran balik badan dan melangkah masuk,
sedangkan Se Young tersenyum.
Se Young bertanya,”di mana teh hitamnnya?
Aku hanya mau kita berdua saja. Bisakah kaum menyuruhnya pergi?
Yoon Kyung terkejut dan menatapnya.
Se Young memanggil Da Ran,”Nona Da Ran
Da Ran muncul dan menjawab,”ya?
Se Young berkata,”ada biskuit enak di
toko roti dekat sini. Bisakah kau membelikannya untuk diminum dengan teh hitam?
Yoon Kyung membuka lebar mulutnya,
sedangkan Da Ran tersenyum senang.
Da Ran bertanya,”ah, biskuit? Oke. Aku
akan segera pergi membelinya.
Yoon Kyung memberi isyarat jangan pergi,
tapi Da Ran tak mengerti.
Se Young berbisik pada Yoon
Kyung,”penglihatannya sangat buruk.
Se Young mau mengajak Yoon Kyung masuk
Yoon Kyung menolak dan memanggil Da
Ran,”Gil Da Ran!
Da Ran balik badan dan menatapnya.
Yoon Kyung berkata,”kami ingin bersama.
Pergilah kau!
Da Ran terkejut sampai membuka lebar
mulutnya.
Se Young juga terkejut.
Da Ran tiba-tiba berdiri di depan Yoon
Kyung
Da Ran berkata dengan wajah kesal,” Yoon Jae, temanmu sudah datang ke sini, setidaknya kita
harus minum teh bersama.
Yoon Kyung ingin melihat ke Se Young,
tapi dihalangi oleh kepala Da Ran terus.
Yoon Kyung bertanya,”Seo Yoon Jae memberikan teh hitamnya padamu, kan? Kau bisa
meminum semuanya sendiri.
Karena dihalangi kepala Da Ran terus,
Yoon Kyung memegang kepala Da Ran dan mendorongnya ke samping.
Yoon Kyung melanjutkan,”kenapa kau
membuat kekacauan besar? Dan kalau kau juga ingin memakan biskuit, beli saja
sendiri dan makanlah di rumahmu. Ah, tak peduli betapa enaknya biskuit itu, kau
bisa memakan semuanya sendiri. Tak usah memberikan setengahnya untukku
Da Ran tak percaya mendengarnya,
Se Young terkejut dan berkata,” Yoon Jae
Da Ran lagi-lagi bicara di depan Yoon
Kyung dengan kesal,” Yoon Jae, kenapa kau begini terhadap temanmu?
Yoon Kyung memberi isyarat tapi dicueki sama
Da Ran.
Da Ran berkata,”Nona Se Young, kalian
berdua bisa naik dan minum teh duluan. Aku akan pergi membeli biskuitnya
sekarang juga.
Da Ran akan pergi tapi lengannya dipegang erat oleh Yoon Kyung yang kesal.
Da Ran akan pergi tapi lengannya dipegang erat oleh Yoon Kyung yang kesal.
Yoon Kyung berkata,”jangan pergi membeli
biskuit!
Da Ran menjawab,”ini hanya membeli
biskuit!
Yoon Kyung memaksa,”aku tidak memakannya.
Aku bilang aku tidak memakannya. Jadi, jangan pergi.
Se Young bengong.
Da Ran ngotot,”temanmu bilang dia ingin
memakan biskuit. Jadi aku akan pergi membelikannya. Lepaskan aku!
Da Ran akan pergi tapi tangannya ditarik
oleh Yoon Kyung....mengangkat tubuh Da Ran
dan menggendongnya mendekati Se Young.
Da Ran sendiri terkejut.
Yoon Kyung menegaskan,”kami tidak makan
biskuit! Jadi pergilah!
Da Ran yang ada digendongannya terkejut
dan menatap Se Young sampai membuka lebar mulutnya.
Se Young syock dan bengong.
Yoon Kyung bertanya,”kau tidak mau pergi?
Benar-benar. Kenapa kau tidak bisa menangkap isyarat? Bodoh sekali!
Da Ran kesal dan memukul-mukul kepalanya
ke dada Yoon Kyung.
Yoon Kyung menambahkan,”aku hanya ingin
bersama dengan tunanganku. Jadi teman, cepatlah pergi!
Da Ran tak percaya,” Yoon Jae, kenapa kau seperti ini?
Yoon Kyung masuk dengan menggendong Da Ran dan meninggalkan Se Young berdiri di
luar apartemen.
Da Ran kesal dan berkata,”kau sudah gila
ya? Gila! Gila! Gila!
Yoon Kyung masih sempat menoleh dan
menatap Se Young.
Yoon Kyung kesal karena dadanya dipukuli kepala
Dan Ran,”aigoo!
Se Young tak percaya mendengarnya.
Yoon Kyung mendudukkan Da Ran di sofa.
Da Ran berkata,”hey!
Yoon Kyung melepas sweternya dan
mengeluh,”ah, kau berat sekali!
Da Ran berkata,”benar-benar, kenapa kau
seperti itu? Apa yang kau lakukan terhadap teman Yoon Jae.
Da Ran bangun dan ingin pergi keluar,
tapi Yoon Kyung dengan cepat menahannya dengan memeluk leher Da Ran dari
belakang.
Yoon Kyung berkata,”ah, jangan pergi!
Da Ran lalu menggigit lengan tangan Yoon Kyung.
Da Ran lalu menggigit lengan tangan Yoon Kyung.
Yoon Kyung berteriak kesakitan,”ahhhh!
Ahhh! Aahhh!
Yoon Kyung menjauh dari Da Ran.
Da Ran menatap tajam Yoon Kyung
Yoon Kyung bertanya,”teacher Gil, kau seekor anjing ya? Kenapa kau menggigitku? Kau sudah gila ya?
Yoon Kyung bertanya,”teacher Gil, kau seekor anjing ya? Kenapa kau menggigitku? Kau sudah gila ya?
Da Ran membela diri,”kaulah yang gila!
Bagaimana bisa kau begitu memalukan?
Yoon Kyung mendekat,”si brengsek ini yang
membuat onar. Akulah yang menyelamatkanmu. Kau tidak tahu apapun…Tidak! Apa kau
pikir wanita itu datang untuk makan biskuit dengan Seo Yoon Jae hanya sebagai teman? Sangat menggelikan. Tidak,
namamu jelas-jelas Gil Da Ran. Bagaimana kau bisa berpikiran begitu dangkal?
Da Ran kesal,”apa kau barusan memanggil Yoon Jae si brengsek?
Yoon Kyung menjawab,”ya! Ya! Ajusshi ini
benar-benar orang yang jahat! Katanya dia sudah bertunangan denganmu, teacher
Gil. Sekarang dia mau macam-macam dan selingkuh dengan wanita lain.
Da Ran tak percaya,”apa?
Yoon Kyung bertanya,”tahukan kau apa yang
wanita itu katakan padaku?
Da Ran balik bertanya,”apa yang dia
katakan?
Yoon Kyung menjawab,”segera setelah
melihatku, dia bilang, “tidakkah kau tahu betapa khawatirnya aku?” dan kemudian
dia memelukku.
Da Ran bertanya,”terus?
Yoon Kyung melanjutkan,”terus aku
ketakutan, bilang, “mau apa kau?” dan mendorongnya. Setelah itu, itu dia bilang
dia mencintaiku. Wanita itu bilang dia mencintai Seo Yoon Jae. Benar-benar… aku benar-benar terdiam. Karena
itulah aku menyuruh wanita itu pergi.
Da Ran tersenyum sinis,”jadi begitu.
Yoon Kyung bertanya,””jadi begitu?”
kenapa kau sama sekali tidak gelisah? Bagaimana bisa kau dengan begitu
tenang,”jadi begitu”? sekarang bukan saatnya kau bersikap seperti itu.
Da Ran tersenyum,”Kang Kyung Joon, kau
tidak perlu khawatir demi gurumu. Karena itukah kau menyuruhku untuk tidak
membeli biskuit?
Da Ran mencubit pipi kiri Yoon Kyung,”apa
ini semua karena gurumu? Oh begitukah?
Yoon Kyung membuka mulutnya lebar.
Yoon Kyung menghempaskan tangan Da Ran
dan bertanya,”apaan?
Da Ran menjawab,”jangan khawatir!
Tunangan gurumu sama sekali bukanlah orang yang seperti itu. Dokter itu dan
tunangan gurumu adalah teman lama. Hubungan mesra di antara pria dan wanita
tidak seerotis yang kau kira, Kyung Joon! Tapi, Kyung Joon, kau sangat
mengkhawatirkan gurumu.
Da Ran sambil mengelus-elus pipi kanan
Yoon Kyung,”ckkkkkkk, Anak baik!
Yoon Kyung kesal dan menahan emosi,”kau
memperlakukanku seperti anak kecil? T…tenanglah, Kyung Joon. Tenang…guru Gil Da
Ran, mungkin kau terlalu menyukai orang ini. Karena itulah kau tidak bisa
berpikir jernih! Orang ini benar-benar tidak baik.
Da Ran berkata,”ya, Kyung Joon! Aku
sangat menyukainya.Yoon Jae juga pantas dicintai! Dia benar-benar
orang yang baik.
Yoon Kyung sedih mendengarnya.
Da Ran memegang tangan Yoon Kyung dan
mengelus-elus bagian yang sakit tadi.
Da Ran bertanya,”pasti sakit, kan? Tubuh Yoon Jae terluka. Bagaimana kalau meninggalkan bekas
luka?
Terlihat bekas gigitan di tangan Yoon Kyung.
Da Ran sangat khawatir.
Yoon Kyung kesal melihatnya,”apa kau
hanya mempedulikan kulitnya? Akulah yang digigit.
Da Ran tidak enak dan bertanya,”sakit
tidak? Kenapa kau bukannya menjauh, malah membiarkan dirimu digigit? Sepertinya
jadi memar.
Yoon Kyung mendesah dan bertanya,”huh!
Apa orang ini begitu baik? Apa kau pikir orang ini merasakan hal yang sama
denganmu, teacher Gil?
Da Ran melepaskan tangan Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”katakan padaku lagi apa yang ingin kau katakan sebelumnya? Hal yang ingin Yoon Jae katakan padaku?
Da Ran bertanya,”katakan padaku lagi apa yang ingin kau katakan sebelumnya? Hal yang ingin Yoon Jae katakan padaku?
Yoon Kyung balik tanya,”yang sebelumnya
itu?
Da Ran tersenyum dan mengangukkan kepala.
Da Ran berkata,”ya! Aku merasa bahagia
melihat wajah Yoon Jae saat mendengarkan ucapan itu.
Yoon Kyung melihat Da Ran yang tersenyum
senang, lalu mendekatkan wajahnya dan memegang kedua pipi Da Ran.
Sedangkan, Da Ran tersenyum bahagia menunggunya.
Yoon Kyung berkata,”Nona Gil Da Ran… aku tidak mencintaimu.
Yoon Kyung berkata,”Nona Gil Da Ran… aku tidak mencintaimu.
Senyum Da Ran langsung hilang.
Yoon Kyung melepaskan kedua tangannya
dari pipi Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”mungkin dia juga akan
mengatakan hal seperti itu. Bagaimana aku bisa tahu apa yang akan dikatakan Seo
Yoon Jae? Teacher Gil, kau tidak yakin, kan? Aku
masih kecil! Aku benar-benar tidak tahu urusan orang dewasa.
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung menunjukkan bekas
gigitannya,”aku terjebak diantara kalian dan tergigit. Semua yang ku dapatkan
hanyalah sakit. Aku tidak suka sakit. Oleh karena itu, untuk ke depannya, aku
tidak mau berada diantara kalian berdua.
Yoon Kyung mengambil kasar tasnya yang
ada pada Da Ran lalu pergi.
Da Ran menatap sedih kepergian Yoon
Kyung.
Yoon Kyung berkali-kali menggigit
tangannya bekas gigitan Da Ran karena kesal dan berjalan pulang.
Da Ran masih ada di apartemen Yoon Jae. Dia duduk di sofa dan melihat isi tas yang
dibawa Se Young. Ada dompet dan ponsel.
Da Ran ingat pertanyaannya sama Yoon Jae,”apa kau mencintaiku?
Yoon Jae menjawab,”mari bertemu dan aku
akan mengatakannya padamu.
Da Ran bertanya,” Yoon Jae, kau akan menjawab apa?
Yoon Kyung berkata,”uh oh!
Se Young mendekatinya,”aku sudah
menunggumu! Mari bicara!
Yoon Kyung bertanya,”soal apa?
Se Young berpikir sejenak dan
bertanya,”Yoon Jae, kau marah ya? Tapi aku sangat gelisah tadi! Karena aku
tidak tahu kau sedang bersama Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”kalau Gil Da Ran
tidak disini, kau berencana melakukan apa?
Se Young berkata,”sudah kubilang kalau aku mencintaimu. Kau terkejut, kan? Itulah yang ku katakan. Apa karena kau masih punya perasaan terhadapku, karena itulah kau ragu-ragu untuk menikah? Karena itu juga, kau tidak pernah mengembalikan barang yang kuberikan padamu.
Se Young berkata,”sudah kubilang kalau aku mencintaimu. Kau terkejut, kan? Itulah yang ku katakan. Apa karena kau masih punya perasaan terhadapku, karena itulah kau ragu-ragu untuk menikah? Karena itu juga, kau tidak pernah mengembalikan barang yang kuberikan padamu.
Yoon Kyung balik tanya,”barang yang kau berikan
padaku? Barang apa yang kau berikan padaku?
Se Young balik tanya,”bukankah kau bilang
kalau masih memakainya?
Yoon Kyung berpikir dan ingat saat di
rumah sakit.
Se Young bertanya,”kau masih memakai apa
yang aku berikan sebelumnya?
Yoon Kyung menjawab,”Hmm? Oh itu
Se Young kesal dan meremas kunci
apartemennya,”masa kau tidak tahu?
Yoon Kyung berkata,”kalau begitu, kita
harus bicara lagi.
Se Young berpikir sejenak dan
berkata,”masuklah! Ayo, kita pergi ke tempat biasa.
Se Young ingin memeluk lengan Yoon Kyung,
tapi Yoon Kyung menolaknya
Yoon Kyung terkejut dan berteriak,”ah!
Ouch! Apa kau harus memegang bagian ini? Ayo! Ayo! Ayo kita lihat.
Se Young hanya diam menatapnya.
Ternyata Se Young mengajak Yoon Kyung
pergi ke bar.
Pelayan bar memberikan segelas
minuman,”selamat menikmati. Ini yang Anda pesan terakhir kali.
Yoon Kyung menggerakkan bibirnya tanpa
suara,”what!!!
Se Young menatap Yoon Kyung
Sedangkan Yoon Kyung merasa tak enak.
Pelayan bar menuangkan minuman itu ke
dalam gelas.
Se Young langsung minum sekali teguk.
Yoon Kyung ikut-ikutan menirunya tapi
rasanya tak seperti yang dia bayangkan.
Yoon Kyung terengah-engah karena minuman
itu terasa aneh dimulutnya.
Tapi saat melihat Se Young, Yoon Kyung
bersikap seperti tidak ada apa-apa.
Yoon Kyung dengan muka memelas berkata,”NO..no..no..
wahhh!
Yoon Kyung menatap Se Young dengan muka
memelas.
(Hahahahhaaa… kasihan! Kasihan!)
Da Ran pulang ke rumah
Da Ran berkata,”aku pulang!
Ibu bertanya,”oh, kenapa kau begitu
larut? Kau bersama menantu Seo?
Choong Shik menambahkan,”apa yang kalian
lakukan sampai begitu larut?
Da Ran kesal mendengar kata-kata
adiknya,”kita pergi jalan-jalan. Tapi, apa yang kalian semua lakukan?
Choong Shik menjawab,”Noona, kami sedang
mengelem amplom undangannya. Katakan pada kakak ipar untuk mengirimkan adik
iparnya ini sedikit uang saku.
Da Ran kesal dan memukul bahu Choong Shik
Ayah bertanya,” Choong Shik, berikan
padaku raport-mu!
Choong Shik terkejut dan mengalihkan
pembicaraan,”omma, aku rasa kita butuh amplom lagi.
Ibu menjawab,”oh iya, kita harus memesan
lagi! Bukankah menantu Seo bilang sudah cukup? Kalau dia butuh lebih, karena
kita sudah memesan beberapa, mungkin sebaiknya kita juga memesannya.
Da Ran bingung menjawabnya,”aku… aku tidak bisa mengirim undangannya sekarang.
Semua orang menatap Da Ran.
Da Ran bingung menjawabnya,”aku… aku tidak bisa mengirim undangannya sekarang.
Semua orang menatap Da Ran.
Sedangkan, Da Ran terdiam menatap mereka.
Ibu danChoong Shik bertanya,”kenapa?
Semua orang menatap Da Ran.
Da Ran bingung gimana menjelaskannya.
Da Ran mengalihkan pembicaraan,”sekarang
sudah malam, kan? Kantor pos sudah tutup. Aku bisa melakukannya besok pagi.
Semua orang lega mendengarnya.
Choong Shik kesal dan bertanya,”apa ini
lelucon? Karena itulah aku bilang kalau kelasmu sangat membosankan, Noona!
Da Ran menjawab,”aku bisa melakukannya
nanti, jadi tinggalkan saja.
Ayah menjawab,”lupakan! Kau bisa
mengurusi yang kau kau kirimkan pada teman-temanmu. Pergilah belajar!
Da Ran menjawab dan mendesah”iya!
Huufffttt!
Ibu bertanya,”Da Ran!
Da Ran menjawab,”Oh, Omma!
Ibu bertanya,”tidak apa-apakah kalau aku
mengirimkan mas kawinnya langsung ke rumah barumu? Bukankah kita sudah sepakat
melakukannya minggu ini?
Da Ran terkejut sampai menutup
mulutnya,”oh, iya! Rumah baru! Aku benar-benar lupa.
Ibu terkejut mendengarnya,”meskipun kau
sangat pelupa… bagaimana jika uang mukanya tidak bisa dikembalikan? Itu… apa
menantu Seo memanggilmu Teacher Gil?
Da Ran terkejut,”teacher Gil?
Ibu melanjutkan,”ya, aku baru saja
mendengarnya! Saat kau bersama manantu Seo, dia memanggilmu “teacher Gil”!
teacher Gil!” apakah teacher Gil nama panggilanmu? Apa karena kau mengajarinya
bagaimana mencintai, karena itukah dia memanggilmu teacher Gil?
Da Ran tertawa dan menjawab,”oh iya, itu
nama panggilan. Nama panggilanku.
Ibu berkata,”kalian berdua terlihat
sangat bahagia hari ini. Walaupun kalian berdua bertengkar, kalian masih
perhatian satu sama lain. Akhirnya kalian berdua terlihat seperti orang yang
akan menikah.
Da Ran bertanya,”benarkah? Kalau begitu,
Yoon Jae dan aku tidak terlihat seperti itu sebelumnya?
Ibu menjawab,”terus terang, kalian berdua
tampak monoton. Kau terlihat seperti pemula yang sangat gugup. Yoon Jae
terlihat begitu aneh seperti saat pertama kalinya dia datang ke toko pangsit.
Da Ran bertanya,”apa kami benar-benar
terlihat begitu monoton sebelumnya?
Ibu menjawab,”meskipun kalian berdua
sopan satu sama lain, kalian tidak punya yang dinamakan “chemistry” diantara
sepasang kekasih. Itu perasaan yang menggelikan. Itu perasaan yang menggelikan.
Da Ran sedih dan bertanya lagi,”jadi,
dimata ibu, Yoon Jae dan aku tidak terlihat seperti sepasang kekasih?
Ibu terkejut dan menjawab sambil
tertawa,”terlihat seperti itu. Sekarang lebih baik. Huh? Hehehe..Da Ran! Akhir
pekan ini ayo membeli beberapa pakaian dalam untuk bulan madumu. Berenda-renda
bertali yang berbahan sutra.
Da Ran diam.
Ibu lalu pergi dengan senang.
Da Ran berkata,”berenda-renda bertali
yang berbahan sutra… aku juga ingin memakainya.
BERSAMBUNG KE Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar