SINOPSIS
BIG
EPISODE
12
(Part 2)
Di rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung yang kesal mengambil plastik dan memasukkan barang-barang pribadi Da Ran, tanpa melihat ada sms yang masuk ke ponselnya.
Yoon Kyung yang kesal mengambil plastik dan memasukkan barang-barang pribadi Da Ran, tanpa melihat ada sms yang masuk ke ponselnya.
Yoon Kyung kesal,”Aku akan membuang
semuanya. Hari ini, tak ada milik Gil Da Ran.
Yoon Kyung mengamil sandal, gelas, sendok
dan garpu makan.
Yoon Kyung masuk ke kamar Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Aku akan membuang
semuanya.
Yoon Kyung bahwa menendang tempat tidur
Da Ran dan mengaduh kesakitan.
Lalu Yoon Kyung melihat plastik yang dibuang Da Ra ada di pojok kamar.
Yon Kyung kaget dan bertanya-tanya dan tersenyum,”Dia tidak membuangnya dan mengambilnya kembali.
Yon Kyung kaget dan bertanya-tanya dan tersenyum,”Dia tidak membuangnya dan mengambilnya kembali.
Sms ayah :Menantu Seo, kita harus mencari
batumu bersama-sama.
Sms Ibu : Menantu Seo, Apa yang aku
masukkan dalam kimbap? Datanglah memakannya dan coba tebak apa itu.
Sms Choong Shik : Kakak Ipar, katamu kau
harus membuat pemberontakanmu tetap singkat supaya kau tidak melewatkan timing.
Yoon Kyung bertanya,”Apa gunanya hanya
ingin aku datang? Mereka harusnya memberitahuku mereka ke mana.
Da Ran sendiri mencari batu untuk Yoon
Kyung. Lalu menemukan 1 batu, yang pas dengan kepribadian Kyung Joon.
Da Ran mencari-cari,”Ada begitu banyak
batu. Ini tajam, kasar dan berkilau.Ini seperti Kang Kyung Joon.
Da Ran memukul-mukul batu itu lalu
tersenyum.
Da Ran bertanya-tanya,”Pergi ke mana
semuanya? Apa mereka pergi ke toko?
Da Ran meletakkan batunya di atas kursi...
Dari belakang ada seseorang yang melangkah perlahan-lahan mendekatinya.
Dari belakang ada seseorang yang melangkah perlahan-lahan mendekatinya.
Da Ran tersenyum sinis dan menjawab,”Aku
datang bersama keluargaku.
Saat menoleh Da Ran terkejut melihat
Yooon Kyung,”Hei! Bagaimana dan kenapa kau datang ke sini?
Da Ran berkata,”Sudah kubilang pada
mereka jangan menghubungimu!
Yoon Kyung berkata,”Aku benar-benar tidak
ingin datang. Tapi keluargamu terus mengirimiku pesan. Lihat? Aku baru saja
dapat satu lagi.
Yoon Kyung memperlihatkan sms yang baru
saja masuk
Sms ibu : Menantu Seo, kau sudah tiba
dengan selamat?Jangan bertengkar dengan Da Ran dan berbaikanlah...Kalian berdua
selamat bersenang-senang!
Yoon Kyung juga tak mengerti dan membaca
sms itu lagi.
(Lalu..ke manakah, ayah, ibu dan Choong Shik?!)
(Lalu..ke manakah, ayah, ibu dan Choong Shik?!)
Ayah tertawa senang dan berkata,”Mari
kita mampir di sungai kecil dan makan kimbap.Dan bermalam di penginapan
kemudian kembali menjemput mereka besok.
Ibu tertawa dan berkata,”Karena mereka
tidak punya mobil, aku yakin mereka tidak bisa pergi dengan tenda dan semua
barang di sana!
Choong Shik menambhakan,”Ide bagus kan menyuruh Kakak Ipar naik taksi datangnya?
Choong Shik menambhakan,”Ide bagus kan menyuruh Kakak Ipar naik taksi datangnya?
Ibu menjawab seanng,”Kau memang jenius!
Mereka tertawa senang.
Mereka tertawa senang.
Da Ran berkata,”Mereka membawa semua
makanan.
Yoon Kyung menjawab,”Mereka banyak
memikirkannya sebelum pergi. Mereka ingin kita dengan manisnya membuat masakan
bersama-sama...Dan mereka hanya mengatur satu tempat untuk tidur supaya kita
bisa berpelukan dan tidur bersama-sama.
Da Ran bertanya,”Kenapa keluargaku begitu
kurang mengerti?
Yoon Kyung menjawab,”Kalau mereka cepat
mengerti, mereka harusnya menyadari dari sebelumnya bahwa aku bukan Yoon Jae. Ini...Apa
mereka mengumpulkan ini sebagai batunya Yoon Jae? Semuanya ini bulat dan halus.
Bagaimana bisa mereka tak melihat kepribadianku sama sekali?
Da Ran bertanya,”Apa itu sedikit terlihat
seperti kau?
Yoon Kyung memegangnya dan balik tanya,”Kau
memilihnya?
Da Ran menjawab,”Aku memilih yang paling
menangkap mataku dari semua batu yang berserakan. Karena appa menyuruhku
begitu. Itu sedikit terlihat seperti kau, kan?
Yoon Kyung membuang batu itu dan Da Ran
secara diam-diam ingin mengambilnya lagi…tapi…
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”Ayo.
Da Ran menjawab,”Aku harus mengawasi ini,
jadi kalau kau ingin pergi, pergilah sendiri.
Yoon Kyung bertanya,”Kau hanya akan
tinggal di sini? Ayo pergi melihat-lihat sekeliling.
Da Ran tak mengerti,”Huh?
Yoon Kyung bertanya,”Kalau begitu apa
benar aku harus pergi sendiri? Aku akan menghitung sampai
tiga...Satu...Haruskah aku benar-benar pergi?Dua... Ini yang terakhir.
Yoon Kyung berteriak keras,”Tiga!
Da Ran langsung berdiri.
Hahahaaaa…..
Yoon Kyung berkata,”Ayo.
Da Ran memperluhatkan jarinya yang
memakai cincin.
Yoon Kyung mencibir,”cih!
Yoon Kyung lalu berjalan duluan dan
diikuti oleh Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,” Kalau menurutmu itu
indah, kenapa kau membuangnya?
Da Ran memetik satu bunga, Yoon Kyung
mengambilnya dan memasangakannya di telinga Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Kau bukan Gil
"Bersemangat",kau adalah Gil "Gila."
Da Ran duduk dan bersiap-siap mengatur
fotonya.
Yoon Kyung berkomentar,”Kau bisa memintaku
untuk mengambil foto...Yah kurasa...Katanya dia akan mati karena sakit hati
kalau aku baik padanya.
Da Ran berpose lalu kamera berbunyi dengan Yoon Kyung ikut nongol dalam semua fotonya dan mengganggunya. Hahaha…
Da Ran berpose lalu kamera berbunyi dengan Yoon Kyung ikut nongol dalam semua fotonya dan mengganggunya. Hahaha…
Da Ran kesal,”Hei! Benar-benar!
Yoon Kyung dan Da Ran ada di dekat air
mancur. Awalnya mereka saling mengejar dan basah..sampai akhirnay Yoon Kyung memanggul Da Ran di atas bahunya dan
berputar-putar. Da Ran berteriak ketakutan.
Yoon Kyung kesal,”Kalau kau memanggilku
bayi kecil lagi,aku akan melemparmu!
Da Ra berkata,”Kakak... Kakak...!
Yoon Kyung berhenti dan tersenyum lebar,”Kakak?
Tapi Yoon Kyung masih memanggilnya dan
berputar-putar
Da Ran berteriak ketakutan,”Tolong jangan
lakukan ini! Tidak. Lepaskan aku!
Di kasir supermarket, Da Ran sedang
membayar belanjaannya. Kasir melihat Yoon Kyung yang ada di salah satu dekat
rak.
Kasir bertanya,”Kalian berdua terlihat
serasi! Apa dia kekasihmu?
Da Ran menjawab,”Bukan.
Kasir bertanya,”Ah... Kalian pasti
pasangan suami istri!
(Dongsaeng panggilan untuk adik
laki-laki)
Mendengar Da Ran menganggapnya
“Dongsaeng”, Yoon Kyung hanya tersenyum tak percaya.
Kasir tak percaya,”Dongsaeng? Kau pasti lebih tua
daripada tampangmu.
Yoon Kyung berkata,”ahjumma, bicara apa?
Unni-ku jelas-jelas terlihat lebih tua dariku.
Da Ran memukul dada Yoon Kyung karena
kesal.
Yoon Kyung menahan sakit dan tersenyum
senang karena berhasil menggoda Da Ran.
Lalu ada seseorang memanggil Da Ran,”Gil
Da Ran!
Da Ran menjawab,”Senior Byung Soo...! Senang
bertemu denganmu!
Yoon Kyung terlihat tidak suka.
Senior Byung Soo bertanya,”Kita tidak
bertemu sejak lulus, kan?
Da Ran menjawa,”Iya.
Senior Byung Soo memeluk Da Ran sambil
berkata,”Wahh... Benar-benar menyenangkan bisa bertemu denganmu!
Da Ran bertanya,”Keadaanmu sehat? Kau
datang bersenang-senang ke sini? Tidak, aku lupa kau mengajar di sekitar sini.
Yoon Kyung lalu berdiri di belakang Da
Ran seperti seorang preman yang membuat Senior Byung Soo agak takut. Hahaha….
Senior Byung Soo menjawab,”Iya. Dekat dari
sini. Datanglah berkunjung, ya?
Da Ran menjawab,”Iya.
Da Ran menjawab,”Iya.
Da Ran bertanya,”Senior, apa ada kontrak
yang tersedia di sekitar sini? Aku ingin pindah ke tempat lain sebelum aku
memiliki lisensi.
Senior Byung Soo bertanya,”Begitu?Baik.
Akan kulihatkan untukmu.
Yoon Kyung mengambil belanjaannya di
kasir dengan kesal, apalagi saat melihat Da Ran memberikan nomor telp.nya.
Cemburu ney…hahahhaa….
Suara Senior Byung Soo : Apa itu mendesak?
Suara Da Ra : Sedikit...Kau mengganti
nomormu, kan?
Senior Byung Soo berkata,”Jika kau beri
nomormu, akan kulihatkan untukmu kemudian meneleponmu.
Da Ran memberikan no telponnya,”Terima
kasih banyak
Senior Byung Soo tersenyum senang,”Aku
akan meneleponmu nanti. Sampai nanti.
Da Ran menjawab,”Sampai nanti!
Senior Byung Soo berkata pada temannya,”Ayo.
Yoon Kyung marah,”Gil Da Ran...Kau
kelihatannya seperti mau pindah ke tenda lain.
Da Ra berkata,”Kami memutuskan akan
bertemu sebentar setelah makan malam.Ayo.
Da Ran pergi.
Yoon Kyung tambah kesal lagi.
Saat Yoon Kyung dan Da Ran sedang
berjalan, ada 2 gadis yang sedang memasang tenda. Seorang yang lainnya sedang
membuka sebuah botol, lalu saat dia melihat Yoon Kyung..dia meminta tolong untuk
membukakan tutup botol
Si Gadis erkata,”Maaf, tapi bisa tolong
bukakan ini?
Yoon Kyung membukakan tutup botol itu.
Si gadis berkata,”Terima kasih. Kalian
berada di sini sebagai pasangan?
Yoon Kyung menjawab,”Ini noona aku. Noona
yang jauh lebih tua.
Da Ran kesal.
Si gadis berkata,”Kami... Kami sedang
mendirikan tenda sekarang. Mau lihatkan untuk kami? Ini pertama kalinya kami
melakukannya.
Yoon Kyung menjawab,”Tentu saja, aku akan
membantu kalian.
Yoon Kyung memberikan belanjaan itu pada Da Ran lalu menuju ke 2 orang temannya yang sedang mendirikan tenda. Yoon Kyung membantu mereka mendirikan tenda dan sesekali melirik ke arah Da Ran.
Yoon Kyung memberikan belanjaan itu pada Da Ran lalu menuju ke 2 orang temannya yang sedang mendirikan tenda. Yoon Kyung membantu mereka mendirikan tenda dan sesekali melirik ke arah Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Oh iya.
Da Ran kesal melihatnya.
Yoon Kyung berkata,”Gadis-gadis tidak
seharusnya melakukan ini...Kau mungkin akan terluka...Kau harus berhati-hati.Pegangkan
ini untukku.
Da Ra kesal dan berteriak,”Kyung Joon! Apa
yang kaulakukan? Ayo.Tendanya tidak akan terbang dalam cuaca yang bagus ini. Kau
bisa hentikan itu. Kerjakan bagaimana saja dan ayolah pergi.
Si gadis tidak enak,”Terima kasih.
Da Ran tak percaya mendengarnya.
Si gadis menawarkan,”Kemarilah berkumpul
bersama kami setelah makan malam.
Yoon Kyung menjawab,”Baik! Ada apa?
Da Ran kesal dan langusung memberikan
belanjaan itu pada Yoon Kyung dengan kasar. Mereka berjalan kembali ke tenda
mereka.
Da Ran berkata,”Mereka semua jauh lebih
tua darimu.
Yoon Kyung menjawab,”Noona, kau juga
lebih tua dariku.
Da Ran bertanya,”Kau bicara apa dengan
begitu bersahabat pada mereka?
Yoo Kyung memanas-manasi,”Mereka hanya
meminta nomor teleponku.
Da Ran bertanya,”Jadi kau memberikannya?
Yoon Kyung berhenti,”Sudah kubilang aku
tidak percaya diri menolak kalau seseorang datang padaku. Kalau kau sangat
ingin memegangku yang erat, lepaskan cincin itu.
Yoon Kyung berjalan duluan. Da Ran
memegang cincinnya dan emnyusulnya.
Paman Kyung Joon berkata pada pelayan,”Saat
para tamu...
Bibi Kyung Joon mencoleknya,”Sudah berapa
jam tamu itu di sini?
Ayah Yoon Jae sedang duduk dan minum
kopi.
Suara paman Kyung Joon :Menurutmu dia
sedang menunggu seseorang? Lebih baik daripada restoran hanya kosong.
Bibi Kyung Joon menatap ayah Yoon Jae
curiga.
Paman Kyung Joon berkata,”Lihat. Mendatangi
tamu dan melayaninya.
Paman Kyung Joon mengamil 1 teko kopi.
Bibi Kyung Joon mengingatkan,”Dia sudah
minum tiga gelas kopi!
Paman Kyung Joon cuek dan berjalan
mendekati ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae bertanya,”Kau adalah oppa-nya
Hee Soo, bukan?
Paman Kyung Joon tak mengerti,”Maaf?
Ayah Yoon Jae berdiri dan berkata,”Aku appa-nya
Kyung Joon.
Ayah Yoon Jae memberi salam. Paman Kyung
Joon kaget dan balas memberi salam…tapi dia lupa sedang memegang seteko kopi
panas..kopi itu mengenai celan panjangnya.
Paman Kyung berkata,”Aku baik-baik saja.
Ayah Yoon Jae, paman dan bibi Kyung Joon
duduk bertiga. Paman Kyung Joon memegang foto Hee Soo, Dongsaeng
Ayah Yoon Jae berkata,”Karena beberapa
alasan...Aku tidak bisa melukai orang di sekelilingku. Jadi aku tidak akan
menceritakan detail tentangku.
Paman Kyung Joon berkata,”Bisa kulihat
kau memiliki keluarga. Aku memang merasa begitu.
Ayah Yoon Jae berkata,”Aku akan merawat
Kyung Joon yang sedang terbaring di rumah sakit.
Bibi Kyung Joon berkata,”Kami yang
mengurus warisan Kyung Joon.
Ayah Yoon Jae berkata,”Kalian bisa tetap
mengurus masalah tersebut seperti yang telah kalian lakukan. Aku hanya akan
membawa dia dan merawatnya.
Bibi Kyung Joon tersenyum senang.
Ibu Yoon Jae kaget,”Apa pilihanmu adalah
anak itu? Kyung Joon?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Seperti yang
kauinginkan...Aku tidak akan pernah muncul di hadapanmu dan Yoon Jae lagi. Segera
setelah ulang tahun Kyung Joon berlalu,aku akan membawa dia pergi.
Ibu Yoon Jae berkata,”Hari itu bukan hari
ulang tahun Kyung Joon, tapi hari di mana Yoon Jae kita terlahir kembali!
Ayah Yoon Jae marah,”Setiap
tahun...Selagi memperingati hari itu...Kau sungguh tidak pernah sekali pun
memikirkan soal Kyung Joon?
Ibu Yoon Jae menjawab,”Tidak pernah!
Ayah Yoon Jae tak percaya mendengaranya.
Yoon Kyung kesal,”Sepertinya kau tidak
ingin ada kenangan apapun...akan diriku saat Seo Yoon Jae kembali. Karena itu
membuatku terganggu, sama sekali jangan ingat padaku.
Da Ran bertanya,”Apa aku mengatakannya
dengan kasar? Itu karena kau terus saja masuk ke setiap gambar dan
merusakkannya.
Yoon Kyung berkata,”Karena itulah aku
menyuruhmu untuk menghapusnya.Katamu kau kesal karena gambarnya bukan bersama Seo
Yoon Jae tapi Kang Kyung Joon. Hapus saja!
Da Ran kesal dan menaruh kameranya di
kursi,”Lupakan.
Da Ran berdiri dan berkata,”Tetaplah di
sini dan bersihkan sisa makan malam. Aku akan pergi menemui Senior Byung Soo.
Da Ran akan pergi tapi kata-kata Yoon
Kyung menahannya.
Yoon Kyung berkata,”Aku juga
sibuk!Noona-noona itu terus ingin aku datang.
Da Ran bertanya,”Kau akan pergi ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”Kau bisa bertemu
dengan Senior Byung Soo, dan aku akan bertemu dengan noona-noona itu.
Da Ran berkata,”Gadis-gadis itu bahkan
tidak tahu kau masih di bawah umur. Kita tidak tahu jika sesuatu mungkin saja
terjadi, atau bisa juga berbahaya.Tapi kau masih pergi ke sana?
Da Ran kesal,”Baik! Lakukan apapun yang
kauinginkan.Apapun yang kauinginkan!
Da Ran pergi.
Yoon Kyung berteriak,”Karena kau
melemparku ke situasi berbahaya, mungkin akan terjadi masalah! Jangan
menyuruhku untuk bertanggung jawab!
Da Ran keluar dari tenda, sambil membawa
jaketnya.
Da Ran kesal,”Dia selalu saja jadi
tergila-gila kalau menyangkut gadis-gadis.
Da Ran pergi.
Yoon Kyung melihat Da Ran pergi. Yoon
Kyung mengambil minuman untuk diminum tapi sudah habis. Yoon Kyung lalu
meremasnya karena kesal.
Yoon Kyung melihat kamera Da Ran,”Gambarnya
jadi rusak karena ada aku? Akan kuhapuskan saja gambarnya kalau begitu.
Tapi saat Yoon Kyung melihat batunya ada
di kursi,”Dia membawanya kembali padahal sudah kubuang.
Yoon Kyung tak jadi menghapusnya dan
tersenyum.
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar