Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 12 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 12
(Part 2)
Di rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung yang kesal mengambil plastik dan memasukkan barang-barang pribadi Da Ran, tanpa melihat ada sms yang masuk ke ponselnya.
Yoon Kyung kesal,”Aku akan membuang semuanya. Hari ini, tak ada milik Gil Da Ran.
Yoon Kyung mengamil sandal, gelas, sendok dan garpu makan.
Yoon Kyung masuk ke kamar Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Aku akan membuang semuanya.
Yoon Kyung bahwa menendang tempat tidur Da Ran dan mengaduh kesakitan.
Lalu Yoon Kyung melihat plastik yang dibuang Da Ra ada di pojok kamar.
Yon Kyung kaget dan bertanya-tanya dan tersenyum,”Dia tidak membuangnya dan mengambilnya kembali. 
Yoon Kyung tersenyum, "Yah kurasa, dia merasa sayang untuk membuangnya.
Yoon Kyung mengembalikan semua barang-barang Da Ran ke tempatnya semula dengan senyum.
Setelah selesai, Yoon Kyung mengambil ponselnya...ternyata sudah ada 3 sms.
Sms ayah :Menantu Seo, kita harus mencari batumu bersama-sama.
Sms Ibu : Menantu Seo, Apa yang aku masukkan dalam kimbap? Datanglah memakannya dan coba tebak apa itu.
Sms Choong Shik : Kakak Ipar, katamu kau harus membuat pemberontakanmu tetap singkat supaya kau tidak melewatkan timing.
Yoon Kyung bertanya,”Apa gunanya hanya ingin aku datang? Mereka harusnya memberitahuku mereka ke mana.
Da Ran sendiri mencari batu untuk Yoon Kyung. Lalu menemukan 1 batu, yang pas dengan kepribadian Kyung Joon.
Da Ran mencari-cari,”Ada begitu banyak batu. Ini tajam, kasar dan berkilau.Ini seperti Kang Kyung Joon.
Da Ran memukul-mukul batu itu lalu tersenyum.
Da Ran kembali ke tendanya dan tidak menemukan keluarganya.
Da Ran bertanya-tanya,”Pergi ke mana semuanya? Apa mereka pergi ke toko?
Da Ran meletakkan batunya di atas kursi...
Dari belakang ada seseorang yang melangkah perlahan-lahan mendekatinya.
Lalu ada suara seseorang dari belakang,”Kau pasti sendirian di sini...
Da Ran tersenyum sinis dan menjawab,”Aku datang bersama keluargaku.
Saat menoleh Da Ran terkejut melihat Yooon Kyung,”Hei! Bagaimana dan kenapa kau datang ke sini?
Yoon Kyung menjawab,”Keluargamu terus menerus merongrong. Jadi aku datang karena tak ada pilihan.
Da Ran berkata,”Sudah kubilang pada mereka jangan menghubungimu!
Yoon Kyung berkata,”Aku benar-benar tidak ingin datang. Tapi keluargamu terus mengirimiku pesan. Lihat? Aku baru saja dapat satu lagi.
Yoon Kyung memperlihatkan sms yang baru saja masuk
Sms ibu : Menantu Seo, kau sudah tiba dengan selamat?Jangan bertengkar dengan Da Ran dan berbaikanlah...Kalian berdua selamat bersenang-senang!
Da Ra tak mengerti,”Kenapa mengatakan selamat bersenang-senang untuk kita berdua?
Yoon Kyung juga tak mengerti dan membaca sms itu lagi.
(Lalu..ke manakah, ayah, ibu dan Choong Shik?!)
Ayah tertawa senang dan berkata,”Mari kita mampir di sungai kecil dan makan kimbap.Dan bermalam di penginapan kemudian kembali menjemput mereka besok.
Ibu tertawa dan berkata,”Karena mereka tidak punya mobil, aku yakin mereka tidak bisa pergi dengan tenda dan semua barang di sana!
Choong Shik menambhakan,”Ide bagus kan menyuruh Kakak Ipar naik taksi datangnya?
Ibu menjawab seanng,”Kau memang jenius!
Mereka tertawa senang.
Di perkemahan. Yoon Kyung dan Da Ran melihat isi semua perkakas…diisi batu semuanya. Hahahaa….
Da Ran berkata,”Mereka membawa semua makanan.
Yoon Kyung menjawab,”Mereka banyak memikirkannya sebelum pergi. Mereka ingin kita dengan manisnya membuat masakan bersama-sama...Dan mereka hanya mengatur satu tempat untuk tidur supaya kita bisa berpelukan dan tidur bersama-sama.
Da Ran bertanya,”Kenapa keluargaku begitu kurang mengerti?
Yoon Kyung menjawab,”Kalau mereka cepat mengerti, mereka harusnya menyadari dari sebelumnya bahwa aku bukan Yoon Jae. Ini...Apa mereka mengumpulkan ini sebagai batunya Yoon Jae? Semuanya ini bulat dan halus. Bagaimana bisa mereka tak melihat kepribadianku sama sekali?
Yoon Kyung melihat 1 batu yang dibawa oleh Da Ran,”Tapi yang itu...
Da Ran bertanya,”Apa itu sedikit terlihat seperti kau?
Yoon Kyung memegangnya dan balik tanya,”Kau memilihnya?
Da Ran menjawab,”Aku memilih yang paling menangkap mataku dari semua batu yang berserakan. Karena appa menyuruhku begitu. Itu sedikit terlihat seperti kau, kan?
Yoon Kyung bertanya,”Apa gunanya?Aku kan bukannya akan jadi bagian keluarga ini.
Yoon Kyung membuang batu itu dan Da Ran secara diam-diam ingin mengambilnya lagi…tapi…
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”Ayo.
Da Ran menjawab,”Aku harus mengawasi ini, jadi kalau kau ingin pergi, pergilah sendiri.
Yoon Kyung bertanya,”Kau hanya akan tinggal di sini? Ayo pergi melihat-lihat sekeliling.
Da Ran tak mengerti,”Huh?
Yoon Kyung bertanya,”Kalau begitu apa benar aku harus pergi sendiri? Aku akan menghitung sampai tiga...Satu...Haruskah aku benar-benar pergi?Dua... Ini yang terakhir.
Yoon Kyung berteriak keras,”Tiga!
Da Ran langsung berdiri.
Hahahaaaa…..
Yoon Kyung  berkata,”Ayo.
Da Ran memperluhatkan jarinya yang memakai cincin.
Yoon Kyung mencibir,”cih!
Yoon Kyung lalu berjalan duluan dan diikuti oleh Da Ran.
Da Ran melihat bunga matahari dan berkata senang,”Mereka sangat indah...
Yoon Kyung bertanya,” Kalau menurutmu itu indah, kenapa kau membuangnya?
Da Ran memetik satu bunga, Yoon Kyung mengambilnya dan memasangakannya di telinga Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Kau bukan Gil "Bersemangat",kau adalah Gil "Gila."
 Da Ran memasang kamera yang difokuskan di kursi, di bawah pohon. Yoon Kyung berdiri disana.
Da Ran duduk dan bersiap-siap mengatur fotonya.
Yoon Kyung berkomentar,”Kau bisa memintaku untuk mengambil foto...Yah kurasa...Katanya dia akan mati karena sakit hati kalau aku baik padanya.
Da Ran berpose lalu kamera berbunyi dengan Yoon Kyung ikut nongol dalam semua fotonya dan mengganggunya. Hahaha…
Da Ran kesal,”Hei! Benar-benar!
Yoon Kyung dan Da Ran ada di dekat air mancur. Awalnya mereka saling mengejar dan basah..sampai akhirnay Yoon  Kyung memanggul Da Ran di atas bahunya dan berputar-putar. Da Ran berteriak ketakutan.
Yoon Kyung kesal,”Kalau kau memanggilku bayi kecil lagi,aku akan melemparmu!
Da Ra berkata,”Kakak... Kakak...!
Yoon Kyung berhenti dan tersenyum lebar,”Kakak?
Tapi Yoon Kyung masih memanggilnya dan berputar-putar
Da Ran berteriak ketakutan,”Tolong jangan lakukan ini! Tidak. Lepaskan aku!
Di kasir supermarket, Da Ran sedang membayar belanjaannya. Kasir melihat Yoon Kyung yang ada di salah satu dekat rak.
Kasir bertanya,”Kalian berdua terlihat serasi! Apa dia kekasihmu?
Da Ran menjawab,”Bukan.
Kasir bertanya,”Ah... Kalian pasti pasangan suami istri!
Da Ran menjawab,”Bukan! Dia Dongsaeng aku... Dongsaeng aku.
(Dongsaeng panggilan untuk adik laki-laki)
Mendengar Da Ran menganggapnya “Dongsaeng”, Yoon Kyung hanya tersenyum tak percaya.
Kasir  tak percaya,”Dongsaeng? Kau pasti lebih tua daripada tampangmu.
Yoon Kyung berkata,”ahjumma, bicara apa? Unni-ku jelas-jelas terlihat lebih tua dariku.
Da Ran memukul dada Yoon Kyung karena kesal.
Yoon Kyung menahan sakit dan tersenyum senang karena berhasil menggoda Da Ran.
Lalu ada seseorang memanggil Da Ran,”Gil Da Ran!
Da Ran menjawab,”Senior Byung Soo...! Senang bertemu denganmu!
Yoon Kyung terlihat tidak suka.
Senior Byung Soo bertanya,”Kita tidak bertemu sejak lulus, kan?
Da Ran menjawa,”Iya.
Senior Byung Soo memeluk Da Ran sambil berkata,”Wahh... Benar-benar menyenangkan bisa bertemu denganmu!
Da Ran bertanya,”Keadaanmu sehat? Kau datang bersenang-senang ke sini? Tidak, aku lupa kau mengajar di sekitar sini.
Yoon Kyung lalu berdiri di belakang Da Ran seperti seorang preman yang membuat Senior Byung Soo agak takut. Hahaha….
Senior Byung Soo menjawab,”Iya. Dekat dari sini. Datanglah berkunjung, ya?
Da Ran menjawab,”Iya.
Senior Byung Soo bertanya,”Katamu ini Dongsaeng kamu ?
Da Ran menjawab,”Iya.
Da Ran mengajak Senior Byung Soo berbicara agak menjauh.
Da Ran bertanya,”Senior, apa ada kontrak yang tersedia di sekitar sini? Aku ingin pindah ke tempat lain sebelum aku memiliki lisensi.
Senior Byung Soo bertanya,”Begitu?Baik. Akan kulihatkan untukmu.
Yoon Kyung mengambil belanjaannya di kasir dengan kesal, apalagi saat melihat Da Ran memberikan nomor telp.nya. Cemburu ney…hahahhaa….
Suara Senior Byung Soo : Apa itu mendesak?
Suara Da Ra : Sedikit...Kau mengganti nomormu, kan?
Senior Byung Soo berkata,”Jika kau beri nomormu, akan kulihatkan untukmu kemudian meneleponmu.
Da Ran memberikan no telponnya,”Terima kasih banyak
Senior Byung Soo tersenyum senang,”Aku akan meneleponmu nanti. Sampai nanti.
Da Ran menjawab,”Sampai nanti!
Senior Byung Soo berkata pada temannya,”Ayo.
Da Ran kembali ke kasir tempat Yoon Kyung memasukkan belanjaannya dengan marah.
Yoon Kyung marah,”Gil Da Ran...Kau kelihatannya seperti mau pindah ke tenda lain.
Da Ra berkata,”Kami memutuskan akan bertemu sebentar setelah makan malam.Ayo.
Da Ran pergi.
Yoon Kyung tambah kesal lagi.
Saat Yoon Kyung dan Da Ran sedang berjalan, ada 2 gadis yang sedang memasang tenda. Seorang yang lainnya sedang membuka sebuah botol, lalu saat dia melihat Yoon Kyung..dia meminta tolong untuk membukakan tutup botol
Si Gadis erkata,”Maaf, tapi bisa tolong bukakan ini?
Yoon Kyung membukakan tutup botol itu.
Si gadis berkata,”Terima kasih. Kalian berada di sini sebagai pasangan?
Yoon Kyung menjawab,”Ini noona aku. Noona yang jauh lebih tua.
Da Ran kesal.
Si gadis berkata,”Kami... Kami sedang mendirikan tenda sekarang. Mau lihatkan untuk kami? Ini pertama kalinya kami melakukannya.
Yoon Kyung menjawab,”Tentu saja, aku akan membantu kalian.
Yoon Kyung memberikan belanjaan itu pada Da Ran lalu menuju ke 2 orang temannya yang sedang mendirikan tenda. Yoon Kyung membantu mereka mendirikan tenda dan sesekali melirik ke arah Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Oh iya.
Da Ran kesal melihatnya.
Yoon Kyung berkata,”Gadis-gadis tidak seharusnya melakukan ini...Kau mungkin akan terluka...Kau harus berhati-hati.Pegangkan ini untukku.
Da Ra kesal dan berteriak,”Kyung Joon! Apa yang kaulakukan? Ayo.Tendanya tidak akan terbang dalam cuaca yang bagus ini. Kau bisa hentikan itu. Kerjakan bagaimana saja dan ayolah pergi.
Si gadis tidak enak,”Terima kasih.
Yoon Kyung berkata,”Kakakku memanggilku. Jadi aku harus pergi. Noona-ku selalu bawel.
Da Ran tak percaya mendengarnya.
Si gadis menawarkan,”Kemarilah berkumpul bersama kami setelah makan malam.
Yoon Kyung menjawab,”Baik! Ada apa?
Yoon Kyung berjalan ke arah Da Ran.
Da Ran kesal dan langusung memberikan belanjaan itu pada Yoon Kyung dengan kasar. Mereka berjalan kembali ke tenda mereka.
Da Ran berkata,”Mereka semua jauh lebih tua darimu.
Yoon Kyung menjawab,”Noona, kau juga lebih tua dariku.
Da Ran bertanya,”Kau bicara apa dengan begitu bersahabat pada mereka?
Yoo Kyung memanas-manasi,”Mereka hanya meminta nomor teleponku.
Da Ran bertanya,”Jadi kau memberikannya?
Yoon Kyung berhenti,”Sudah kubilang aku tidak percaya diri menolak kalau seseorang datang padaku. Kalau kau sangat ingin memegangku yang erat, lepaskan cincin itu.
Yoon Kyung berjalan duluan. Da Ran memegang cincinnya dan emnyusulnya.
Di restoran paman Kyung Joon.
Paman Kyung Joon berkata pada pelayan,”Saat para tamu...
Bibi Kyung Joon mencoleknya,”Sudah berapa jam tamu itu di sini?
Ayah Yoon Jae sedang duduk dan minum kopi.
Suara paman Kyung Joon :Menurutmu dia sedang menunggu seseorang? Lebih baik daripada restoran hanya kosong.
Bibi Kyung Joon menatap ayah Yoon Jae curiga.
Paman Kyung Joon berkata,”Lihat. Mendatangi tamu dan melayaninya.
Paman Kyung Joon mengamil 1 teko kopi.
Bibi Kyung Joon mengingatkan,”Dia sudah minum tiga gelas kopi!
Paman Kyung Joon cuek dan berjalan mendekati ayah Yoon Jae.
Paman Kyung Joon bertanya,”Pak, kau ingin minum kopi lagi?
Ayah Yoon Jae bertanya,”Kau adalah oppa-nya Hee Soo, bukan?
Paman Kyung Joon tak mengerti,”Maaf?
Ayah Yoon Jae berdiri dan berkata,”Aku appa-nya Kyung Joon.
Ayah Yoon Jae memberi salam. Paman Kyung Joon kaget dan balas memberi salam…tapi dia lupa sedang memegang seteko kopi panas..kopi itu mengenai celan panjangnya.
Paman Kyung berkata,”Aku baik-baik saja.
Ayah Yoon Jae, paman dan bibi Kyung Joon duduk bertiga. Paman Kyung Joon memegang foto Hee Soo, Dongsaeng
Ayah Yoon Jae berkata,”Karena beberapa alasan...Aku tidak bisa melukai orang di sekelilingku. Jadi aku tidak akan menceritakan detail tentangku.
Paman Kyung Joon berkata,”Bisa kulihat kau memiliki keluarga. Aku memang merasa begitu.
Ayah Yoon Jae berkata,”Aku akan merawat Kyung Joon yang sedang terbaring di rumah sakit.
Bibi Kyung Joon berkata,”Kami yang mengurus warisan Kyung Joon.
Ayah Yoon Jae berkata,”Kalian bisa tetap mengurus masalah tersebut seperti yang telah kalian lakukan. Aku hanya akan membawa dia dan merawatnya.
Bibi Kyung Joon tersenyum senang.
Di hotel, kamar inap Ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae kaget,”Apa pilihanmu adalah anak itu? Kyung Joon?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Seperti yang kauinginkan...Aku tidak akan pernah muncul di hadapanmu dan Yoon Jae lagi. Segera setelah ulang tahun Kyung Joon berlalu,aku akan membawa dia pergi.
Ibu Yoon Jae berkata,”Hari itu bukan hari ulang tahun Kyung Joon, tapi hari di mana Yoon Jae kita terlahir kembali!
Ayah Yoon Jae marah,”Setiap tahun...Selagi memperingati hari itu...Kau sungguh tidak pernah sekali pun memikirkan soal Kyung Joon?
Ibu Yoon Jae menjawab,”Tidak pernah!
Ayah Yoon Jae tak percaya mendengaranya.
Di perkemahan, Yoon Kyung berdiri dan melihat Da Ran yang duduk sambil memegang kameranya.
Yoon Kyung kesal,”Sepertinya kau tidak ingin ada kenangan apapun...akan diriku saat Seo Yoon Jae kembali. Karena itu membuatku terganggu, sama sekali jangan ingat padaku.
Da Ran bertanya,”Apa aku mengatakannya dengan kasar? Itu karena kau terus saja masuk ke setiap gambar dan merusakkannya.
Yoon Kyung berkata,”Karena itulah aku menyuruhmu untuk menghapusnya.Katamu kau kesal karena gambarnya bukan bersama Seo Yoon Jae tapi Kang Kyung Joon. Hapus saja!
Da Ran kesal dan menaruh kameranya di kursi,”Lupakan.
Da Ran berdiri dan berkata,”Tetaplah di sini dan bersihkan sisa makan malam. Aku akan pergi menemui Senior Byung Soo.
Da Ran akan pergi tapi kata-kata Yoon Kyung menahannya.
Yoon Kyung berkata,”Aku juga sibuk!Noona-noona itu terus ingin aku datang.
Da Ran bertanya,”Kau akan pergi ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”Kau bisa bertemu dengan Senior Byung Soo, dan aku akan bertemu dengan noona-noona itu.
Da Ran berkata,”Gadis-gadis itu bahkan tidak tahu kau masih di bawah umur. Kita tidak tahu jika sesuatu mungkin saja terjadi, atau bisa juga berbahaya.Tapi kau masih pergi ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”Aku akan pergi karena itu berbahaya. Kenapa aku mau pergi ke tempat aman?
Da Ran kesal,”Baik! Lakukan apapun yang kauinginkan.Apapun yang kauinginkan!
Da Ran pergi.
Yoon Kyung berteriak,”Karena kau melemparku ke situasi berbahaya, mungkin akan terjadi masalah! Jangan menyuruhku untuk bertanggung jawab!
Da Ran keluar dari tenda, sambil membawa jaketnya.
Da Ran kesal,”Dia selalu saja jadi tergila-gila kalau menyangkut gadis-gadis.
Da Ran pergi.
Yoon Kyung melihat Da Ran pergi. Yoon Kyung mengambil minuman untuk diminum tapi sudah habis. Yoon Kyung lalu meremasnya karena kesal.
Yoon Kyung melihat kamera Da Ran,”Gambarnya jadi rusak karena ada aku? Akan kuhapuskan saja gambarnya kalau begitu.
Tapi saat Yoon Kyung melihat batunya ada di kursi,”Dia membawanya kembali padahal sudah kubuang.
Yoon Kyung tak jadi menghapusnya dan tersenyum.
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar