SINOPSIS
BIG
EPISODE 4
(Part 1)
Yoon Kyung mendekat ke Da Ran seolah-olah
mau menciumnya. Da Ran cuma diam dan menatapnya. Yoon Kyung jadi bingung dan
mengerjap-kerjapkan matanya lalu menjauhinya.
Da Ran diam dan menatapnya.
Yoon Kyung langsung menyilangkan kedua
tangannya di dadanya.
Yoon Kyung melanjutkan,”lihat, ahjumma
ini! Meskipun kau mengidamkan tubuh ini, di dalam tubuh ini adalah anak kecil.
Baru berusia 18 tahun. Kalau kau berani menyentuhnya, akan terjadi insiden
besar. Bukankah harusnya kau mengontrol dirimu sendiri sebagai orang dewasa?
Da Ran hanya berkata,”jadi, begini rasanya?!
Jadi, begini rasanya saat Yoon Jae mendekatiku.
Yoon Kyung tak percaya,”apa? Benarkah?
Ini? Ini? Kalian berdua belum pernah melakukannya? Tidak mungkin!
Da Ran tegas menjawab,”kami pernah sampai
ke tahap itu sekali, tapi aku tak melihatnya. Pada saat yang penting itu… aku
benar-benar tertidur.
Da Ran kesal.
Flash back
Da Ran bercerita : hari itu, aku
bergadang semalaman untuk menyiapkan acara sekolah. Jadi, saat Yoon Jae pergi
membelikan kopi untukku, tanpa sengaja aku tertidur. Lalu dalam hitungan detik,
aku sangat kaget hingga aku terbangun. Tapi aku tidak berani membuka mataku.
Yoon Jae membenarkan kepala Da Ran yang tertidur
lalu menciumnya. Cuma Da Ran masih tertidur. Setelah itu Yoon Jae duduk kembali ke kursinya. Da Ran lalu
memalingkan wajahnya dan tak berani membuka matanya.
Flash back end
Da Ran berkata,”harusnya aku membuka
mataku secara alami, tapi waktuku tidak tepat. Aku tak tahu kapan aku harus
membuka mata.
Yoon Kyung tersenyum dan
bertanya,”lantas…
Da Ran menyesal,”lantas aku tetap menutup
mataku hingga aku tiba di rumah. Kenapa? Kenapa? Kenapa aku tidak membuka
mataku saat itu? Jika saat itu aku membuka mata, kami bisa melanjutkan ke tahap
berikutnya.
Yoon Kyung bertanya,”jangan terlalu
disesali. Mungkin kau hanya berkhayal saja. Bukankah itu keahlianmu? Selalu
melebih-lebihkan?
Da Ran menyangkal,”aku tak mengkhayal.
Yoon Kyung bertanya,”kau bilang kau tidak
melihat apapun? Bagaimana mungkin kau bisa begitu yakin kalau kau menyentuh
ini?
Yoon Kyung menunjuk bibirnya.
Da Ran balik tanya,”bagaimana mungkin hal
seperti itu dapat dikhayalkan?
Yoon Kyung mendekatkan wajahnya,”Nona Da Ran, tidurlah!
Yoon Kyung mendekatkan wajahnya,”Nona Da Ran, tidurlah!
Yoon Kyung mendekatkan tangannaya ke
mulut Da Ran,”Cup..”
Yoon Kyung bertanya,”yang seperti itu
mungkin juga, kan?
Da Ran mengingat-ingat sejenak dan menjawab,”rasanya bukan seperti
ketika bibir kita bersentuhan lalu terpisah.
Yoon Kyung bertanya sambil agak jijik dan bertanya,”kalau begitu, “Da Ran ngiler, begitukah?
Yoon Kyung bertanya sambil agak jijik dan bertanya,”kalau begitu, “Da Ran ngiler, begitukah?
Yoon Kyung lalu seperti mengusap iler itu
di bibir Da Ran, sedangkan Da Ran menggeleng.
Da Ran berkata,”rasanya bukan seperti dia
sedang mengusap sesuatu. Tapi sejujurnya, aku juga tidak melihat dengan mataku sendiri.
Da Ran mencoba mencium tangannya
berkali-kali,”seperti ini?
Yoon Kyung gemas melihat tingkah Da Ran,
langsung memegang tangannya dan mencium Da Ran dengan kilat….
Yoon Kyung bertanya,”seperti ini?
Yoon Kyung bertanya,”seperti ini?
Da Ran terkejut dan hanya menjawab,”iya.
Yoon Kyung menatapnya, lalu tiba-tiba
jantung Da Ran berdebar kencang memandang Yoon Kyung. Da Ran bingung, malu dan
kesal memukuli kedua telinga Yoon Kyung karena sadar yang di menciumnya adalah
Kyung Joon.
Da Ran kesal,”bocah ini! Bocah ini!
Keterlaluan.
Yoon Kyung berhasil menghindar dan
berdiri.
Yoon Kyung juga kesal dan menutup kedua
telinganya.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau
memukuliku? Kulihat teacher Gil agak bingung. Jadi, aku ingin membantumu
memastikannya.
Da Ran berdiri dan balik tanya,”apa yang
mau kau pastikan? Kau masih kecil, apa yang kau tahu? Dimana kau menciumku? Di
mana?
Da Ran menendang kaki Yoon Kyung dan di
tahan oleh Yoon Kyung.
Yoon Kyung memohon,”hentikan! Hentikan!
Hentikan!
Da Ran berhenti.
Yoon Kyung mengancam,”Pukuli aku lagi…
akan kucium apapun yang kuinginkan dengan bibir ini.
Da Ran kesal dan bertanya,”memangnya itu
milikmu? Itu milik Yoon Jae.
Yoon Kyung balik tanya,”memang. Kenapa
kau jadi begitu marah? Lagian yang kau cium adalah bibir Yoon Jae. Anggap saja ini sebagai tebusan yang waktu
itu kau lewatkan. Kali ini, matamu terbuka lebar. Kau melihatnya dengan jelas.
Kau senang? Senang?
Da Ran kesal dan bertanya,”memangnya kau Yoon Jae? Kau Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung balik tanya dan
mengancam,”kalau aku bukan dia, jangan memintaku untuk menjadi Yoon Jae lagi.
Sudah kukatakan sebelumnya kalau kau memancingku, akan kulakukan apapun yang
kuinginkan. Oke?!
Yoon Kyung lalu pergi.
Da Ran bertanya,”mau ke mana kau?
Yoon Kyung menjawab,”pulang! Aku mau
pulang ke rumah Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung melangkah pergi meninggalkan
Da Ran.
Choong Shik bertanya,”jadi kau tidak tahu
bahwa sesuatu telah terjadi pada Kyung Joon? Noona-ku tidak pernah
memberitahumu?
Ma Ri balik tanya,”noona?
Ma Ri mengingat.
Choong Shik melanjutkan,”Guru Gil Da Ran
adalah noona-ku. Kau juga melihat kakak iparku.
Ma Ri menoleh dan bertanya,”kakak ipar?
Choong Shik membawa Ma Ri ke lantai
dasar, yang ada poster Yoon Jae menggendong anak kecil penderita kanker.
Choong Shik berkata,”sebulan lagi, dia
akan menikahi noona-ku. Kakak iparku adaah seorang dokter di rumah sakit ini.
Ma Ri kesal menatap poster itu dan
bertanya,”ajusshi ini adalah dokter di rumah sakit Kyung Joon?
Ma Ri menoleh pada Choong Shik dan
memerintah,”kau boleh pergi duluan.
Ma Ri melirik sekilas poster itu dan
melangkah pergi sambil memikirkan sesuatu.
Choong Shik melihat Ma Ri pergi dan
bertanya,”sebenarnya, apa hubungannya dengan noona dan kakak iparku?
Ma Ri sendiri bertanya-tanya,”kenapa dia
menipuku?
Yoon Kyung menemuinya di balik pintu
pagar,”apa lagi?
Da Ran berkata,”aku lupa memberikan
sesuatu kepada kamu. Karena itulah aku mampir.
Yoon Kyung diam sejenak dan berkata,”kau
boleh masuk, bu Guru.
Yoon Kyung membuka pintu pagar dan
langsung masuk ke dalam. Da Ran kesal.
Di dalam rumah, Yoon Kyung langsung
menuju meja makan. Di sana sudah ada pizza dan setengah botol minuman
bersoda.Yoon Kyung duduk dan memakan pizza itu, sedangkan Da Ran hanya berdiri
menatapnya.
Da Ran bertanya,”kau akan segera tidur?
Tidakkah perutmu akan terasa tidak nyaman setelah memakan itu? Kalorinya juga
tinggi dan tidak baik untuk tubuh.
Yoon Kyung mencibir dan menjawab,”aku
akan membentuk otot dan perutku akan baik-baik saja.
Da Ran kesal,”makanlah pekan-pelan dan
kunyahlah yang benar. Setelah makan, jangan lupa gosok gigimu! Oke?!
Yoon Kyung kesal,”cepatlah berikan apa
yang kelupaan tadi. Setelah itu, pulanglah!
Da Ran mengambilnya di dalam tasnya
sambil berkata,”walaupun kau tidak akan menyukainya, sepertinya aku harus
melakukan ini dengan baik untukmu.
Yoon Kyung sambil makan bertanya,”apa
lagi? A..apa lagi yang harus kulakukan sebagai Seo Yoon Jae?
Da Ran ternyata membawakan catatan yang
dimintanya pada Choong Shik.
Da Ran berkata,”pelajaran-pelajaranmu
yang tertinggal selama ini. Ini catatan pelajaran dari kelas.
Da Ran berkata,”kau adalah seorang murid,
kau harus belajar. Walaupun kau tidak bisa hadir di kelas, kau harus tetap
mengikuti dan belajar dengan baik. Aku akan selalu ada di sisimu untuk
membantumu.
Yoon Kyung bertanya,”catatan siapa ini?
Da Ran menjawab,”siswa terbaik di
kelasmu. Peringkat pertama se-sekolah.
Yoon Kyung kesal mendengarnya dan
berkata,”saat aku kembali, dia akan jadi yang kedua. Kenapa? Karena aku akan
jadi yang pertama.
Da Ran tersenyum sekilas,”oh iya!
Kudengar ketika kau di Amerika, nilai-nilaimu selalu bagus.
Yoon Kyung menggeleng,”bukan hanya bagus!
Excellent! Bisa dibilang aku adalah dewanya belajar.
Da Ran berkata,”baiklah, jika kau ingin
terus menjadi yang luar biasa, kau harus tetap bersungguh-sungguh.
Yoon Kyung berkata,”I will. Aku akan
masuk ke Universitas Seoul.
Da Ran bertanya,”Universitas Seoul?
Yoon Kyung menjawab,”tentu saja. Harvard
juga tidak masalah. Tapi aku sudah berjanji pada omma-ku bahwa aku akan kuliah
di Universitas Seoul, Korea Selatan.
Ingat ibunya, Yoon Kyung terdiam sejenak…
Yoon Kyung melanjutkan,”karena itulah
omma-ku membeli rumah ini.
Da Ran berkata,”baiklah! Jika omma-mu
tahu kau berprestasi di sekolah dan hidup dengan baik, dia pasti bangga sekali.
Aku akan membantumu. Akan kupastikan kau bisa masuk ke Universitas Seoul.
Da Ran mendekat dan membacanya.
Da Ran berkata,”ini matematika! Aku
adalah guru Sejarah Korea. Oh ini kalkulus.
Da Ran membuka lembar selanjutnya dengan
bingung, sedangkan Yoon Kyung hanya menatapnya.
Ma Ri menatap dan memegang tangan Kyung
Jae.
Ma Ri kesal ingat kata-kata Yoon Kyung
Yoon Kyung : Kyung Joon baik-baik saja.
Tak usah khawatir. Jadi, pulanglah saja!
Ma Ri tambah kesal mengingatnya.
Yoon Kyung menambahkan : akan kusampaikan
padanya dan memintanya menghubungimu. Walaupun jika ia tidak bisa meneleponmu,
setidaknya dia akan mengirim SMS padamu.
Ma Ri berpikir sejenak dan menatap Kyung Jae yang terbaring koma di depannya.
Ma Ri berpikir sejenak dan menatap Kyung Jae yang terbaring koma di depannya.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon di sini, dalam
keadaan begini. Siapa yang akan mengirim SMS?
Ma Ri menulis SMS.
Di rumah Kyung Joon. Da Ran sudah
menghabiskan berlembar-lembar kertas yang diremas-remas di atas meja, sedangkan
Yoon Kyung berdiri dengan senyum senang di belakangnya. Lalu ada SMS masuk.
Sms Ma Ri : Kyung Joon, bukannya kau
bilang akan menghubungiku? Aku benar-benar ingin tahu. Bisakah kau mengirimiku
SMS sebelum aku pergi?
Yoon Kyung membalas SMS Ma Ri.
Sms Yoon Kyung: “aku baik-baik saja.
Semoga selamat sampai tujuan”
Yoon Kyung sedang menulis sesuatu, tapi
ada 1 sms yang masuk. Foto Ma Ri disamping Kyung Jae yang koma. Ma Ri memberi
peringatan dan isyarat “mati kau”!
Yoon Kyung terkejut,”Oh gosh! Bisa gila!
Yoon Kyung berlari terburu-buru
meninggalkan Da Ran yang sedang mengerjakan matematika.
Da Ran balik badan dan berteriak,”mau ke
mana kau?
Da Ran mengejarnya.
Ma Ri bertanya,”kau ajussi-nya Kyung
Joon, kan?
Paman Kyung Joon menjawab,”iya. Iya.
Paman Kyung Joon balik tanya,”apa kau
teman Kyung Joon yang dari Amerika?
Bibi Kyung Joon menambahkan,”apa benar
yang kau katakan di telepon tadi?
Ma Ri menjawab,”iya! Aku ingin membawa
Kyung Joon kembali ke Amerika.
Paman dan bibinya tersenyum lebar,
sedangkan Ma Ri menatap Kyung Joon yang terbaring koma.
Di lantai dasar rumah sakit, Yoon Kyung
dan Da Ran baru sampai. Yoon Kyung berjalan cepat dan Da Ran berlari kecil
untuk mengimbangi langkah kaki Yoon Kyung
Da Ran bertanya,”karena sepertinya dia
teman dekatmu, bagaimana kalau kita beritahu saja dia semaunya?
Yoon Kyung menjawab,”teacher Gil, kau
bilang begitu karena kau tidak kenal dengan Ma Ri.
Da Ran berkata,”tidak mungkin seburuk
itu.
Yoon Kyung berhenti dan marah,”buruk
sekali!
Yoon Kyung memegang kedua lengan Da Ran
dan berkata,”Teacher Gil! Mulai sekarang, Ma Ri akan selalu tetap berada
disisiku.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon. Ma Ri akan
berada di sisimu.
Ma Ri mengangkat wajahnya untuk melihat
wajah Kyung Jae sekilas. Lalu dia kembali meletakkan kepalanya di samping
kepala Kyung Jae.
Yoon Kyung menjelaskan,”jika dia tahu
Kang Kyung Joon ada dalam tubuh ini, dia akan selalu berada di sisiku. 24 jam,
siang atau malam. Dia akan selalu di sampingku.
Da Ran mengkhayal:
Da Ran mengkhayal:
Yoon Kyung dipeluk erat dari belakang
oleh Ma Ri. Walaupun sudah dilepaskan tangannya, Ma Ri akan kembali memeluknya
dari belakang.
Yoon Kyung dalam khayalan Da Ran berkata,”bagaimanapun
upaya yang aku lakukan untuk menyingkirkan dia, semuanya tidak ada gunanya. Ma
Ri adalah… Ma Ri, dia…
Yoon Kyung kehabisan nafas dipeluk erat
lehernya oleh Ma Ri.
Da Ran kembali tersadar,”jika seperti
yang kau katakan itu, kita tak bisa membiarkan dia tahu. Ayo!
Da Ran buru-buru mengajak Yoon Kyung
pergi.
Bibi Kyung Joon berkata,”jadi, ada
seseorang yang ingin membawa Kyung Joon kembali ke Amerika.
Paman Kyung Joon berkata,”tepat! Jika dia
naik pesawat, kita harus minta izin pada dokter yang bertanggungjawab tas
dirinya.
Bibi Kyung Joon bertanya,”jika dokternya
belum pulang, dia bisa meninggalkan rumah sakit malam ini, kan?
Paman Kyung Joon menjawab,”dia bisa mengambil
penerbangan pagi.
Di lorong yang lain, Yoon Kyung kembali
memakai jas dokter Yoon Jae. Mereka bertemu paman dan bibi Kyung
Joon, cuma paman dan bibi Kyung Joon tidak melihat Da Ran dan Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”ajussi aku terlihat
sangat senang. Sepertinya dia mengirimku ke Amerika.
Da Ran bertanya,”bagaimana ini? Jika
mereka sudah mendapat izin dari pamanmu,
bagaimana kita bisa membujuknya?
Yoon Kyung menjawab,”membujuk tidak akan
berhasil. Kita harus menyerangnya dengan kuat, dan pastikan dia menderita
gangguan mental. Ayo.
Yoon Kyung mengajak Da Ran pergi.
Ma Ri berkata,”kau terlihat seperti
sedang tidur. Dalam cerita dongeng anak-anak… ciuman pangeran akan membangunkan
putri tidur.
Ma Ri terkejut dan berpikir.
Lalu Ma Ri berdiri dan mulai
mendekat.....mau mencium Kyung Jae. Tapi… ada sebuah tangan yang membekap
mulutnya. Ma Ri menoleh dan melihat yang membekapnya itu Yoon Kyung.
Yoon Kyung sambil masih membekap mulut Ma
Ri bertanya,”aku memintamu untuk kembali dengan diam-diam, tapi aku tahu dan
datang ke sini?
Ma Ri memukul tangan Yoon Kyung agar
melepaskan tangannya dari mulutnya.
Ma Ri berkata,”aku tidak bisa kembali
tanpa mengetahui apa yang terjadi, tentu aku tahu dan datang ke sini.
Ma Ri menghapus bekas bekapan tangan Yoon
Kyung di mulutnya.
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar