SINOPSIS
BIG
EPISODE 9
(Part 1)
Da Ran bertanya,”kau yakin pergi ke
tubuhmu yang berada di rumah sakit?
Yoon Kyung menjawab,”iya! 3 detik..5
detik..? meskipun itu untuk sesaat, aku jelas-jelas merasakannya.
Yoon Kyung ingat saat di bandara,
kepalanya pusing dan dia seperti masuk ke dalam tubuhnya sendiri Kyung Jae.
Yoon Kyung melanjutkan,”kalau yang
kurasakan itu benar, aku yakin pasti ada perubahan pada tubuhku yang terbaring
di rumah sakit.
Perawat bertanya-tanya,”bagaimana bisa
ini terjadi? Beberapa menit yang lalu, dia masih berbaring di tempat tidur!
Kyung Jae langsung di bawa ke ruang
pemeriksaan. Kyung Jae dimasukkan ke dalam alat pendeteksi dan hasilnya akan
terlihat di layar komputer. Se Young yang mengawasinya.
Yoon Kyung dan Da Ran berlari masuk ke
kamar Kyung Jae, dan terkejut karena tidak menemukannya di sana.
Yoon Kyung menduga,”dia tidak ada di
sini..
Da Ran menambahkan,”dia pasti sudah
sadar. Kyung Joon!
Da Ran terkejut karena Yoon Kyung
langsung lari keluar. Da Ran berlari mengikutinya.
Bibi bertanya,”apa Kyung Joon benar-benar
akan sadar sekarang?
Paman menjawab,”mereka sedang
memeriksanya. Kita sebaiknya lihat saja dulu.
Di lorong, Yoon Kyung dan Da Ran berhenti
karena melihat Kyung Jae yang masih terbaring didorong di tempat tidur.
Yoon Kyung lemas,”dia masih belum sadar!
Dia masih sama.
Da Ran berkata,”katamu jelas-jelas kau
merasakannya. Aku yakin sudah mulai terjadi beberapa perubahan.
Yoon Kyung menatapnya.
Yoon Kyung bertanya,”kau memeriksa Pasien
Kang Kyung Joon? Bagaimana kondisinya.
Se Young menjawab,”kami khawatir dia
mengalami kejang. Dia tidak terluka dimanapun. Aku sudah memeriksa dia, dan
tidak ada perubahan dari kondisi komanya.
Yoon Kyung berkata,”melihat bahwa dia
bergerak, memang ada semacam perubahan.
Se Young bertanya,”tapi kau datang ke
sini untuk memeriksa kondisi Kang Kyung Joon? Sekarang? Dengan Da Ran?
Da Ran menjawab,”kami hanya memeriksanya karena ada sesuatu yang mesti kami periksa juga di rumah sakit. Ayo kita pulang!
Da Ran menjawab,”kami hanya memeriksanya karena ada sesuatu yang mesti kami periksa juga di rumah sakit. Ayo kita pulang!
Se Young bertanya,”kalian berdua tidak pergi berbulan madu? Karena kau
memiliki hubungan khusus dengan pasien itu, aku mengawasi dia.
Paman dan bibi Kyung Joon terlihat
menguping.
Se Young melanjutkan,”kalau sesuatu
terjadi, akan kupastikan untuk meneleponmu sendiri.
Yoon Kyung menolak, aku bisa memeriksanya
sendiri, jadi jangan menelepon!
Yoon Kyung pergi diikuti oleh Da Ran.
Paman bertanya,”permisi! Apa masksud
dokter tadi menanyakan kondisinya Kyung Joon?
Se Young menjawab,”ah, iya! Dia
mengatakan dia mampir selagi dalam perjalanan.
Se Young pergi.
Paman masih penasaran,”dia bahkan sedang
mengambil cuti, lalu kenapa dia sangat tertarik dengan Kyung Joon?
Bibi memukul lengannya,”sudah ku katakan
itu karena kompensasi. Kata mereka dokter itu mulai berhenti kerja setelah dia
mengalami kecelakaan. Aku yakin, dia mencoba mendapatkan kompensasi selama
waktunya beristirahat itu.
Paman berkata,”tapi dia kelihatannya
baik-baik saja.
Bibi berkata,”dia hanya menunggu Kyung
Joon sadar karena dia mengincar sesuatu. Lihat bagaimana dia datang di waktu
yang pas.
Paman bertanya,”haruskan aku pergi
menanyakan padanya? Tanya saja langsung padanya apa yang dia inginkan?
Di tempat parkir, depan mobil pengantin.
Yoon Kyung dan Da Ran yang awalnya ngobrol baik-baik sambil berdiri…berubah
menjadi pertengkaran.
Yoon Kyung berkata,”karena perubahan
sudah terjadi, kesempatan untuk bertukar kembali jadi terbuka.
Da Ran bertanya,”setidaknya syukurlah
kita mengetahuinya sebelum pesawatnya berangkat. Apa yang akan kita lakukan
seandainya kita pergi perjalanan bersama-sama, dan aku jadi berdebar dan
senang?
Yoon Kyung balik tanya,”kau berdebar dan
senang mau melakukan perjalanan dengnku?
Da Ran gugup,”huh? Yah.. itu…aku yakin
begitu karena kau terlihat seperti Yoon Jae. Kau pikir aku senang karena pergi
denganmu?
Yoon Kyung menjawab kesal,”tentu saja
pasti begitu! Jika kami bertukar kembali selama bulan madu, kau pastinya
benar-benar senang. Selagi melihat Tembok Besar bersama Seo Yoon Jae, kau juga bisa
memanjat Tembok Besar.
Da Ran berkata,”kalau begitu aku yakin
aku akan mengkhawatirkanmu duluan. Kau pikir aku hanya akan berdebar saja?
Yoon Kyung bertanya,”kau tidak perlu
menyembunyikannya karena aku. Ahh, kau kecewa karena kami hampir tertukar tapi
tidak jadi?
Yoon Kyung berkata,”baiklah kalau begitu!
Kita lupakan saja soal bulan madu yang mengecewakan.. dan kita bisa pergi ke
perjalanan liburan masing-masing yang kita rencanakan!
Da Ran membalas,”baik! Akulah yang gila,
ber[ikir untuk pergi bulan madu bersamamu!
Da Ran mengambil kopernya di dalam mobil,
sedangkan Yoon Kyung kesal dan merusak hiasan pengantin di depan mobil itu.
Yoon Kyung bertanya,”apaan semuan ini?
Siapa yang menaruh ini di mobil?
Da Ran berkata,”aku akan bersenang-senang
dengan perjalanan liburanky, jadi kau bersenang-senang juga!
Da Ran pergi.
Yoon Kyung mengancam,”jangan telepon aku
selama 3 malam 4 hari. Aku tidak akan menjawab teleponmu!
Da Ran membalas,”aku juga tidak akan
menjawab teleponmu!
Yoon Kyung langsung masuk ke dalam mobil.
Da Ran menatap tajam ke arahnya,”bocah
busuk!
Da Ran melangkah pergi dengan membawa
kopernya, Yoon Kyung melajukan mobilnya melewati Da Ran.
Di dalam mobil, Yoon Kyung melihat buku
panduan pariwiasata ke Cina di kursi jok sampingnya. Yoon Kyung mengambilnya
sekilas, lalu melempar buku itu ke belakang karena kesal.
Da Ran bertanya-tanya,”apa yang akan ku
lakukan sendirian selama 3 malam 4 hari?
Ma Ri malah datang ke rumah Kyung Joon
dengan 3 kopernya. Di belang Ma Ri tertulis Bangbae6-gil No 27, alamat rumah
Kyung Joon. Ma Ri melihat fotonya bersama Kyung Joon.
Ma Ri berkata sedih,”Kyung Joon, meskipun
tubuhmu saat ini menikahi Guru Gil Da Ran hari ini, tapi hatimu… akan kuanggap
bahwa hatimu menikahiku.
Ma Ri melihat ke atas langit.
Ae Kyung berkata,”karena kau melihat
mereka menikah, ini sudah berakhir sekarang.
Guru Na menjawab,”sekarang ku rasa ini
juga akhirnya kita saling bertemu dan terpisah seperti ini. Maaf sudah
menyusahkanmu dan membuat berbagai hal rumit untukmu selama ini. Aku akan
mengurus soal rumor tentang kita yang beredar di sekolah. Karena hari ini
adalah terakhir, aku akan mentraktir bir ini.
Ae Kyung yang minum bir, terkejut
mendengarnya dan marah, menaruh gelas bir di atas meja dengan keras
Ae Kyung bertanya,”kata siapa ini
berakhir setelah bir ini? Setelah membuatku jadi pistol starter-mu, wasit, dan
bahkan kekasih palsumu, kau pikir kau bisa membuangku setelah minum bir?
Guru Na tak engrti,”lalu…apa..
Ae Kyung mau mengatakan sesuatu tapi tak
jadi dan malah memesan soju.
Ae Kyung mengangkat tangan,”permisi!
Tolong berikan soju untukku!
Da Ran memesan teh,”tolong berikan aku
teh melati juga. Merek Cina.
Pelayan menjawab,”iya!
Da Ran memegang telur rebus dan
kesal,”kira-kira sekarang, harusnya aku sudah makan bebek Beijing dengan
segelas Kaoliang Jiu.
Ternyata Choong Shik,ayah dan ibu juga ke sauna itu.
Ternyata Choong Shik,ayah dan ibu juga ke sauna itu.
Ayah berkata,”semuanya sudah bekerja
keras hari ini.
Ibu menjawab,”aku yakin kita akan merasa
lebih santai setelah mengeluarkan keringat.
Da Ran bertanya-tanya,”apa Kyung Joon
pergi ke Kyungjoo, ya?
Di belakang Da Ran, terlihat ayah, ibu
dan Choong Shik. Tapi mereka tidak saling melihat.
Setelah pesanan tehnya jadi, Da Ran
langsung meminumnya dengan memegang telur tebus menuju ke kursi.
Yoon Kyung pulang menuju ke rumahnya yang
gelap tanpa menyadari ada sepatu sandal perempuan saat melepas sepatunya. Yoon
Kyung langsung menuju ke dapur dan membuka pendingin minuman. Ada jimat yang
ditempel di pintu pendingin itu. Yoon Kyung mengambil minum dan jimat itu.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”apa ini?
Yoon Kyung lansung duduk di sofa dan
dilantai atas, ada sesosok perempuan yang memakai gaun putih keluar dari kamar
atas. Adegan berubah menjadi seram...diiringi musik yang seram juga.
Sesosok perempuan itu memanggilnya,”Kyung
Joon..Kyung Joon..
Yoon Kyung yang duduk dan memegang jimat
itu menoleh mencari sumber suara itu.
Sesosok perempuan itu memanggilnya
lagi,”Kyung Joon…
Yoon Kyung mendongakkan kepalanya dan
melihat sesosok perempuan di atas yang menundukkan kepala. Mereka saling
berteriak karena terkejut.
Yoon Kyung dan Ma Ri berdiri dan saling
menatap.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau di sini?
Ma Ri balik tanya,”kau tidak pergi bulan
madu? Jimatnya pasti manjur.
Yoon Kyung kesal dan memasang jimat yang
dipegangnya itu di dahi Ma Ri.
Yoon Kyung berkata,”kembalilah ke negara
tempatmu berasal!
Ma Ri melepas jimat itu dan
bertanya,”Kyung Joon…bisa tidak kau anggap lantai dua rumahmu seagai negara
yang berbeda?
Yoon Kyung sadar maksud Ma Ri,”kau tidak…
Yoon Kyung langsung lari ke atas diikuti
Ma Ro.Yoon Kyung melihat kamar itu sudah berubah menjadi kamar Ma Ri, penuh
dengan foto-foto Kyung Joon dan Ma Ri.
Yoon Kyung bertanya,”apa semua ini?
Ma Ri menjawab,”aku tidak melakukannya
untuk bermain-main denganmu. Tapi aku membuatnya supaya kau tidak jadi bingung.
Karena orang yang dinikahi Guru Gil Da Ran dalam kehidupan nyata adalah Seo
Yoon Jae. Kapanpun kau merasa bingung, masuklah ke kamar ini. Dan lihatlah
gambar-gambar ini dan sadarkan kembali dirimu.
Yoon Kyung kesal,”aku terus menyadarkan
diriku supaya aku tidak jadi bingung.
Ma Ri berkata,”kalau aku tinggal disini,
aku akan banyak membantu.
Ma Ri duduk di tempat tidur. Yoon Kyung
langsung memegang tengkuk Ma Ri dan menyuruhnya berdiri lalu keluar dari kamar
itu.
Yoon Kyung kesal,”tidak boleh!
Ma Ri sedih,”baiklah!
Da Ran berkata,”ini jauh lebih baik
daripada pijat kaki Cina.
Dari jauh, Choong Shik yang membawa
nampan berisi minuman dan telur rebus, sekilas melihat Da Ran. Choong Shik
menuju ke tempat ayah dan ibunya menunggunya.
Ayah berkata pada ibu,”kupikir kau
harusnya memakainya seperti ini di kepalamu.
Ibu cuma tertawa.
Choong Shik yang baru datang langsung
duduk dan berkata,”aku baru saja melihat wanita yang terlihat mirip noona.
Ayah balik tanya,”mirip Da Ran?
Ibu berkata,”kakakmu ada di Cina,
bagaimana bisa ada di sini? Tidak mungkin.
Ayah dan ibu tertawa.
Choong Shik menjawab,”begitu, ya?!
Choong Shik menjawab,”begitu, ya?!
Ibu berkata pada ayah,”sayang, kalau
begitu ayo kita ke ruang es, panas sekali disini?
Ayah menjawab,”begitu? Kalau begitu kita
pergi setelah makan ini.
Ibu berkata,”baik.
Choong Shik berkata,”aku akan menelppn
noona.
Da Ran mengangkat telp,”hey, Choong Shik!
Choong Shik bertanya,”Noona, bagaimana
Beijing?
Da Ran menjawab,”Oh..disini panas, lembab
dan ada banyak orang di sekitar sini. Sampaikan pada ibu dan ayah bahwa aku
sampai dengan selamat.
Choong Shik menjawab,”baik! Noona..kau
sedang makan malam sekarang?
Da Ran menjawab,”Iya!
Choong Shik bertanya,”kau makan apa?
Da Ran menjawab,”aku makan bebek
Beijing…da minum segelas Kaoliang Jiu. Ini benar-benar enak. Alu masih belum
selesai.
Padahal Da Ran sedang makan telur rebus.
Choong Shik bertanya,”kau benar-benar di
Cina, kan?
Da Rab balik tanya,”tentu. Kau dimana?
Rumah?
Choong Shik menjawab,”aku ada di sauna.
Aku datang bersama ibu dan ayah…tapi…ada seorang wanita di sauna yang terlihat
mirip denganmu.
Mendengar kata “Sauna”, Da Ran terkejut
dan menoleh ke belakang. Da Ran melihat Choong Shik melihat ke arahnya sambil
telp. Da Ran memerolotkan duduknya, tapi Choong Shik masih bisa sedikit melihat
Da Ran.
Choong Shik perlahan-lahan jalan menuju
ke arah Da Ran,”Noona…kau benar-benar di Cina, kan? Kau kebetulan tidak…sedang
berada di sauna sendirian sambil makan telur rebus,kan?
Da Ran menutup kepalanya dengan
handuknya,”tentu saja! Jangan bicara yang tidak masuk akal begitu. Hey!
Bebeknya sudah jadi dingin. Sudah dulu! Maaf!
Choong Shik memanggilnya,”permisi!
Karena Da Ran sudah lari, Choong Shik
kesal dan berlari mengejarnya.
Choong Shik menunjuk Da Ran yang
lari,”ahjumma yang lagi makan telur! Biar ku lihat wajahmu! Ahjumma! Ahjumma,
benar-benar…!
Da Ran melihat ayah dan ibunya, berlari
ke kamar mandi wanita. Semua wanitayang ada di sana berteriak kencang.
Choong Shik berlari keluar sambil menutup
kedua matanya,”aku melihat sesuatu yang tidak seharusnya kulihat!
Ibu berteriak,”Choong Shik! Choong Shik
Choong Shik membela diri,”bukan begitu…
Ibu marah dan memukul dahinya,”kau masuk
ke kamar mandi wanita?
Choong Shik berkata,”wanita yang mirip
Noona itu…
Ibu bertanya,”kenapa kau menari kakakmu
padahal dia ada di Cina? Aku bisa mengerti dengan film porno, tapi ini…!
Choong Shik ngotot,”aku sungguhan!
Sungguhan!
Ayah dan ibu membawa Choong Shik pergi.
Di rumah Kyung Joon, Yoon Kyung
membuka-buka buku panduan ke Cina. Sampai di tengah-tengah buku itu, Yoon Kyung
menemukan satu lembar besar gambar Tembok Besar Cina.
Yoon Kyung takjub,”Tembok Besar Cina!
Yoon Kyung bernyanyi sambil seperti
berjalan melewati Tembok Besar Cina itu menggunakan bolpointnya.
Nyanyian Yoon Kyung :
Di Tembok Besar yang sangat panjang
Gil Da Ran berdiri di tembok yang sangat
panjang, panjang…
Yoon Kyung berkata,”akan menyenangkan
seandainya kami pergi bersama. Berpegangan tangan dengan Gil Da Ran…
Yoon Kyung menggambar Da Ran dan dirinya
sedang berpegangan tangan, plus tanda “LOVE” di sana.
Yoon Kyung berkata sedih,”tapi alasan Gil
Da Ran tersenyum bukanlah karena aku. Itu karena Seo Yoon Jae. Apa dia
benar-benar pergi sendirian ke Cina, ya? Kenapa dia tidak pulang? Kenapa dia tidak datang? Haruskah aku pergi
periksa ke Suryang?
Yoon Kyung keluar rumah dan
clingak-clinguk menunggu Da Ran….lalu Yoon Kyung berjalan di pinggir jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar