Kamis, 27 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 12 (Part 1)




SINOPSIS
BIG
EPISODE 12
(Part 1)
Yoon Kyung marah dan menarik tangan Da Ran ke arahnya,”Tak ada yang mesti kupertimbangkan karena aku anak kecil. Agar kau berhenti bersikap menyedihkan, kau ingin aku memelukmu erat dan menjadikanmu milikku?
Da Ran kaget dan melepas pegangan tangannya,”Kau sudah gila? Meskipun jika aku berhenti, kenapa kau membawaku sebagai milikmu?
Yoon Kyung menjawab,”Yang memintamu untuk menikahiku saat kau sangat bingung, adalah aku. Karena kau berhenti karena itu sangat sulit buatmu, aku harus bertanggung jawab. Aku tidak akan pernah melanggar janjiku untuk pergi kepadamu, selama kau memakai cincin itu.Namun, jika kau melepaskan cincin itu...Aku akan menganggapnya tak masalah bagiku datang padamu, dan aku akan langsung mengakuimu sebagai milikku. Aku tidak mengancammu untuk melepaskan cincin itu. Tapi aku juga tidak akan bekerja sama agar kau terus memakai cincin itu. Anggaplah sebagai perjanjian untuk menenangkan air matamu selama masa-masa sulitmu.
Da Ran bertanya,”Perjanjian apa? Bagaimana aku bisa setuju dengan itu?
Yoon Kyung menjawab,”Aku sudah memberikan diriku. Kau takkan lama merasa khawatir akan ini. Karena aku tidak tahu kapan aku akan bertukar kembali. Aku tidak akan pernah melanggar janjiku untuk menghilang dari hadapanmu saat kami bertukar kembali. Jika kau ingin melihat Kang Kyung Joon...lepaskan cincin itu.
Yoon Kyung pergi.
Da Ran kaget dan melihat cincin di jarinya.
Yoon Kyung balik badan dan menatap Da Ran,”Kau bilang kau tak bisa kembali ke
Omma-nya Seo Yoon Jae. Ayo.
Da Ran bingung dan akhirnya mengikuti Yoon Kyung pulang ke rumah.
 Di dalam mobil, Da Ran bingung dan curi-curi pandang pada Yoon Kyung.
Yoon Kyung yang sedang menyetir bertanya,”Kenapa kau terus curi-curi pandang? Langsung saja lihat.
Da Ran alik tanya,”Setelah menyampaikan perjanjian seperti itu, kau tidak merasa terganggu sama sekali?
Yoon Kyung menjawa,”Aku tidak apa-apa karena tidak terlalu mengharapkan banyak. 
Da Ran hanya diam.
Yoon Kyung melanjutkan,"Lagipula kau bukannya akan melepaskan cincin itu. Gil Da Ran... apa paling tidak ini membuatmu cemas? Kalau kau mulai cemas, aku akan mulai serius.
Da Ran menjawab,”Apa...Cemas...
Yoon Kyung bertanya,”Tapi setidaknya kau tidak menyebutku bayi kecil kali ini. Aku akan segera menarik perjanjian itu seandainya saja kau mengatakannya. Apa itu maksudnya kau tidak ingin aku menarik perjanjiannya?
Da Ran bertanya,”Setelah mengatakan semua masalah serius itu, bagaimana bisa kau masih bercanda?
Yoon Kyung balik tanya,”Jadi maksudmu ini bukan candaan...
Da Ran menoleh kaget.
Yoon Kyung melanjutkan,”Gil Da Ran, apa kau sungguhan cemas?
Da Ran menjawab,”Tidak!
Yoon Kyung bertanya,”Lalu apa masalahnya kalau aku bercanda?
Da Ran bingung mau jawab apa.
Di hotel, kamar Ibu Yoon Jae menginap.
Ayah Yoon Jae berdiri dan berkata,”Anak itu...Berada di rumah sakit. Dia tidak sadarkan diri.
Ibu Yoon Jae dingin bertanya,” Lalu apa?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Kyung Joon menyelamatkan nyawa Yoon Jae.Dia bukanlah anak yang bisa kita abaikan.
Ibu Yoon Jae berkata dingin,”Yoon Jae...Menyelamatkan nyawa anak itu. Mereka mengalami kecelakaan bersama-sama. Dan Yoon Jae menyelamatkan nyawa anak itu. Dengan demikian…Bukankah kita sudah membayar semuanya kembali?
Ayah Yoon Jae kaget,”Jika begitu...Kau sudah tahu bahwa dia berada di rumah sakit?
Ibu Yoon Jae dingin berkata,”Yoon Jae sedang mencoba untuk mencari ayah anak itu untuknya. Aku mengatakan tidak tahu apapun. Apa kau akan memberitahu Yoon Jae semuanya, dan membuatku jadi orang jahat lagi?
Ayah Yoon Jae duduk dan bingung,”Jika begitu...Maksudmu kau ingin menelantarkan
Kyung Joon lagi? Aku tidak bisa lakukan itu.
Ibu Yoon Jae menjawab,”Jika begitu pilihlah. Dulu... Kau melepaskan wanita itu dan anak itu demi tetap berada di sisiku dan Yoon Jae.Lalu di sisi mana sekarang kau berada? Apakah itu aku dan Yoon Jae. Atau Kang Kyung Joon? Aku memberitahu dengan jelas...Sisi manapun itu... Kau tidak akan pernah bisa melihat sisi yang lainnya.
Ayah Yoon Jae tambah bingung.
Malam itu di dapur,  rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung mengambil minum dan melihat Da Ran menatap cincinya terus. Bahkan mau melepaskan cincinnya. Tapi Da Ran terkejut dan hampir menjatuhkan cincinnya saat mendengar suara Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”Guru Gil...Jangan genggam erat cincinnya seperti itu.
Da Ran buru-uru memasukkan cincin itu lagi dan menunjukkannya pada Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”Kau pikir aku akan mengambil cincin itu selagi kau melepasnya untuk mencuci?
Yoon Kyung pergi.
Da Ran berteriak,”Aku tidak mencemaskannya!
Da Ran selesai mandi dan Yoon Kyung melihatnya masih memakai cincinnya.
Yoon Kyung bertanya,”Kau memakai cincinnya bahkan saat kau keramas? Kau pikir aku akan membawamu karena kau melepaskan cincinnya saat kau keramas?
Da Ran kesal menjawab,”Sudah kubilang aku tidak mencemaskannya!
Da Ran masuk ke dalam kamar. Da Ran menatap cincin di jarinya..lalu melihat bunga matahari di atas meja. Da Ran terlihat galau dan gelisah.
Di Ruang guru
Ae Kyung yang baru selesai mengajar datang, dan melihat Da Ran terus-terusan melihat cincin di jarinya.
Ae Kyung bertanya,”Kau sedang mencemaskan sesuatu?
Da Ran menjawab,”Cemas apa...Aku benar-benar gila kalau serius mencemaskan candaan anak kecil.
Ae Kyung bertanya,”Dari yang kulihat, kelihatannya memang serius. Kau melihat cincinmu sepanjang hari. Apa sesuatu terjadi dengan Yoon Jae?
Da Ran bertanya,”Ae Kyung...Seorang istri yang setia, tidak tahu kapan suaminya akan kembali. Apa yang harus dia lakukan jika tak ingin dibawa oleh pria muda di sebelah rumah?
Ae Kyung berpikir sebentar lalu memegang bolpoint di tangannya, seperti Ae Kyung memegang belati.
Ae Kyung menjawab,”Kau harus memegang belati perak."Aku memegang belati perak,
jika kau mendekat, matilah kau."
Da Ran menjawab sambil mengepalkan tangannya yan ada cincin,”Begitu, kan? Aku tidak boleh melepaskan belati perak itu, kan?
Ae Kyung berkata,”Tapi tidak melihat pria itu adalah jalan yang paling pasti.
Ae Kyung melihat meja Guru Na yang kosong,”Entah apakah pria muda itu pindah...Atau istri yang setia itu yang pindah.
Da Ran membenarkan,”Benar. Tidak melihat dia akan jadi jalan terbaik. Ah, Ae Kyung... Kontrak jabatan yang dulu tersedia di Chuncheon...Apa masih ada?
Ae Kyung menjawa,”Jabatan itu sudah terisi. Kenapa? Kau tidak akan tinggal di sekolah ini sampai lisensimu keluar?
Da Ran menjawa,”Tidak. Aku hanya penasaran.
Siang itu Yoo Kyung baru pulang dan melihat Da Ran sedang menyikat sepatunya di halaman rumah.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa kau tidak melepaskan cincinmu untuk mengerjakan itu? Kau pikir aku akan membawamu selagi kau melepas cincinmu untuk mencuci sepatu? Kalau sudah selesai cuci sepatunya, beritahu aku. Aku akan mengikat tali sepatunya untukmu.
Da Ran kesal dan mengikuti Yoon Kyung masuk ke dalam rumah.
Da Ran kesal sekali bertanya,”Kang Kyung Joon...Kau bercanda setelah membuat orang tak berhenti cemas?
Yoon Kyung menjawab,”Teruslah menganggap itu candaan dan merasa cemaslah.Itu lebih baik daripada kau bersikap menyedihkan.
Da Ran menjawab,”Aku sedang tidak minat melayani permainan kekanakanmu sekarang.
Yoon Kyung mengeluarkan isi hatinya,”Jadi kau akan menahannya sepanjang waktu? Aku bertanya karena aku penasaran. Apa itu yang begitu sangat kau tahan? Apa itu yang harus kau tahan? Apakah Seo Yoon Jae-mu yang kau rindukan, atau ibunya yang menyebalkan? Atau ayahnya Seo Yoon Jae yang sulit?
Da Ran menjawa,”Kau.
Yoon Kyung kaget,”Aku?
Da Ran menjawa,” Iya. Kang Kyung Joon, kaulah yang paling sulit.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa aku? Aku bersikap baik padamu supaya kita bisa rukun.
Da Ran menjawab,” Iya....Selagi menunggu Yoon Jae...Tertawa bersamamu, rukun denganmu dan bersenang-senang denganmulah yang jadi paling sulit!
Yoon Kyung tak percaya,”Katamu itu jadi sulit? Apa jadinya jika aku bersikap lebih baik padamu? Maka kurasa kau sudah akan mati karena segala kesulitan!
Da Ran menjawab,”Bagaimanapun, itu salah.Aku salah dan aku tidak akan melakukannya lagi. Jika kau menemukan appa-mu, kau tidak membutuhkan aku lagi, kan? Jadi mari kita tidak saling bertemu lagi. Tidak perlu bertanggung jawab.
Yoon Kyung marah,”Baik. Karena kita tidak saling butuh sama lain, baguslah. Kita lakukan begitu! Tidak usah kita saling bertemu!
Yoon Kyung arah dan masuk ke kamarnya sampai membanting pintu.
Yoon  Kyung kesal,”Kau mencoba untuk mengakhiri semuanya karena sudah waktunya untuk Seo Yoon Jae kembali.
Da Ran masuk ke dalam kamarnya dan memasukkan semua barang-barang yang ada kenangannya bersama Yoon Kyung ke dalam plastik, seperti bunga matahari, walkman Yoon Jae, buku panduan ke Cina.
Yoon Kyung keluar kamar dan melihat Da Ran membawa tas plastik putih dan memasukkan minuman alkohol pemberian Yoon Kyung dari ayahnya Da Ran dulu yang ada di dalam kulkas. Juga boneka panda mereka tidak lupa Da Ran masukkan ke dalam plastik itu..
Yoon Kyung hanya melihat dan masuk ke dalam kamarnya dengan kesal.
Yoon Kyung kesal,”Kau mulai membersihkan semuanya? Kalau begitu aku juga akan melakukannya.
Yoon Kyung mengambil platik dan mulai mencari-cari barang pemberian Da Ran, Cuma sayang tidak ada satu barag-pun yang ditemukannya.
Yoon Kyung kesal dan keluar kamarnya, berpapasan sama Da Ran yang akan keluar membuang semua isi plastik itu.
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Aku juga ingin mengakhiri, tapi karena aku tidak menerima apapun, tak ada yang bisa kubuang! Lihat ini! Ini artinya tak ada apapun yang telah kaulakukan untukku selama ini.
Yoon Kyung menunjukkan plastiknya yang kosong dan membuang platik itu dengan marah.
Yoon Kyung melihat isi plastik Da Ran,”Lihat ini. Sudah banyak yang kulakukan untukmu. Karena aku melakukan semua ini untukmu, aku yakin kau hampir mati karena kesulitan! Akan bagaimana jadinya kau kalau aku memenuhi semua ini? Berani bertaruh kau sudah mati!
Yoon Kyung pergi dengan marah.
Da Ran memegang plastik Yoon Kyung yang tidak ada apa-apa di dalamnya.
Da Ran berkata,”Memang benar-benar... Tidak ada yang sudah kulakukan untuknya.
Da Ran membuang plastik itu dan membawa plastiknya ke tempat pembuangan sampah.
Da Ran berkata,”Kita buang saja semuanya
Da Ran masuk ke dalam rumah.
Yoon Kyung melihatnya dari sebarang jalan dan pergi dengan tambah kesal.
Beberapa saat kemudian, Da Ran kembali ke tempat sampah itu dan membawanya masuk lagi.
Da Ran berkata,”Lagipula bunganya (bunga matahari) akan layu juga nanti. Aku akan menyimpannya sampai layu. Kau (boneka berung) lihat apa?
Aku akan membuangmu...Karena…Aku bisa jadi pergi ke Cina nanti...Tembok Besar Cina...Dia bahkan...Membawaku ke Tembok Besar Cina.
Saat masuk ke dalam rumah, Da Ran melihat plastik yang kosong itu.
Da Ran membuka isi plastik itu da menangis,”Kyung Joon...Aku minta maaf...
Da Ran membuka plastik itu dan berkata,”Aku menyukaimu...
Da Ran menangis dan beberapa tetes air matanya masuk ke dalamnya.
Da Ran tersenyum dan menahan tangisnya, membungkus plastik itu.
Plastik yang berisi ungkapan perasaan Da Ran itu yang akhirnya dibuang Da Ran ke tempat sampah.
Ma Ri menemui Yoon Kyung yang duduk di kursi, di bawah pohon.
Ma Ri berdiri sambil makan es.
Ma Ri berkata,”Ayahku mengatakan dia tidak dihubungi lagi. Kenapa tidak ada hubungan lagi?
Yoon Kyung menduga,”Aku rasa dia pria yang datang berkunjung waktu itu.
Ma Ri berkata,”Kalau begitu...Datang diam-diam melihatmu sekali? Kalau dia tidak menghubungi lagi, apa itu artinya kita tidak akan menemukannya?
Yoon Kyung berkata,”Kalau dia tidak menelepon kita, dialah yang rugi. Aku akan segera kembali ke tubuhku dan sadar. Dia hampir saja mendapatkan putra yang pintar, kaya, dan baik, tapi dia kehilangannya.
Ma Ri membenarkan,”Benar. Yang rugi pria itu.
Yoon Kyung berkata,”Jangan beritahukan Guru Gil. Dia hanya menantikan hari aku menemukan appa-ku dan menyelesaikan semuanya. Dia akan merasa kecewa. Dia bahkan sudah membersihkan.
Ma Ri bertanya,”Kyung Joon...Kau tahu tidak masalah kalau kau tidak menemukan appa-mu. Saat kau kembali ke tubuhmu,ayo kita kembali ke Amerika bersama-sama.
Yoon Kyung menjawab,”Setelah ulang tahunku, tidak masalah aku hidup sendiri di mana. Ketika saat itu datang, akan kukatakan bahwa aku sudah menemukan dia dan pergi.
Di restoran paman dan bibi Kyung Joon.
Paman Kyung Joon sedang melihat-lihat buku dan dicolek bibi Kyung Joon.
Paman Kyung Joon kahet,”Mengagetkanku saja!
Bibi Kyung Joon bertanya,”Di hari ulang tahun Kyung Joon...Apa menurutmu tidak sebaiknya kita memeriksa bank untuk melihat berapa banyak uang yang dicairkan?
Kenapa kau tidak menelepon bank di Amerika?
Paman Kyung Joon menjawab,”Setelah ulang tahunnya berlalu, aku akan memeriksanya.
Lalu ayah Yoon Kyung datang.
Telp berbunyi
Bibi Kyung Joon mengangkatnya,”Terima kasih sudah menelepon Miracle.Iya, Iya... Reservasi?Iya... Iya, tentu saja...!Iya...Iya...Dua orang?Iya... Anda bisa memilih menunya saat Anda tiba.Iya, Iya... Aku akan menyediakan meja yang bagus.
Ayah Yoon Jae melihat foto Hee Soo dan melihat bibi Kyung Joon yang sedang menerima pesanan.
Ibu Yoon Jae bertemu Se Young di restoran.
Se Young berkata,”Aku dengar bahwa keluarga ibu Kang Kyung Joon sedang mencari ayahnya. Aku berpikir bahwa sebaiknya aku memberitahu Anda.
Ibu Yoon Jae kaget,”Mereka juga mencari dia? Selain daripada itu...Saat Da Ran berpisah dari Yoon Jae, apa dia berhubungan dengan seseorang yang lain?
Se Young balik tanya,”Aku tidak tahu.Kenapa?
Ibu Yoon Jae menjawab,”Tiba-tiba dia datang menemuiku dan mengatakan bahwa dia tidak memiliki hak. Aku rasa dia mengatakannya bukan tanpa alasan. Sepertinya dia merasa bersalah akan suatu hal.
Se Young berkata,”Dia juga datang menemuiku. Dan merasa tersiksa akan sesuatu
selagi menggunakan Yoon Jae sebagai alasan.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Begitu?
Se Young menambahkan,”Aku rasa Yoon Jae sekarang memperlakukan Da Ran lebih baik daripada dia yang dulu. Aku tidak tahu kenapa Da Ran merasa tersiksa.
Ibu Yoon Jae berkata,”Aku berharap Yoon Jae yang dulu kembali lagi. Tapi Da Ran…Mengatakan bahwa dia hanya akan tinggal di sisi Yoon Jae yang saat ini. Karena itulah...semakin berkurang aku menyukainya.
Siang itu, Da Ran menyiapkan perbekalan untuk berkemah dengan keluarganya, “tanpa Yoon Kyung”.
Da Ran berkata,”Aku tahu kau tidak akan pergi.Aku tidak bisa melewatkan karena ini adalah acara keluarga. Akan kuberitahu mereka bahwa kau menghadiri pernikahan teman.
Yoon Kyung berkata,”Kalau mereka meneleponku, akan kukatakan aku di rumah.
Da Ran berkata,”Aku akan memakai mobil. Mungkin aku seharusnya membuat ini beku...
Yoon Kyung berkata,”Kurasa akan bagus untuk mendinginkan mobilnya dulu?
Yoon Kyung  memegang pengendali mobilnya, memasang temperatur suhu high di mobilnya. Hahahaaa…
Yoon Kyung berdiri bersandar di pagar.
Da Ran akan memasukkan bekalnya ke dalam bagasi mobil dan merasa panas.
Da Ran kepansan,”Ugh, panas sekali. Ada apa ini?
Yoon Kyung tanpa brsalah,”Uh oh...Aku harusnya menyalakan AC-nya. Tapi aku pasti justru menyalakan pemanas. Oh tidak. Ini seperti sauna.
Da Ran menutup pintu bagasi mobil dengan kesal.
Yoon Kyung mendekatinya dan mengambil kuncil mobil dari tangan Da Ran.
Yon Kyung berkata,”Tinggalkan mobilnya di sini.
Da Ran melihat mobil orang tuanya datang,”Orangtuaku datang! Masuklah ke dalam supaya kau tidak bertemu mereka!
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa harus begitu? Aku tidak akan bekerjasama. Lagipula aku tidak akan pernah melihat mereka lagi. Aku akan menyalakan AC-nya.
Yoon Kyung mengatur kembali suhu di mobilnya.
Orang tua Da Ran dan Choong Shik turun dari mobil.
Da Ran berkata,”Aku sudah bawa semuanya. Ayo pergi sekarang.
Ibu bertanya,”Menantu Seo, kau di rumah!
Da Ran menjawab,”Dia akan pergi ke pernikahan sekarang.
Ayah bertanya,”Berpakaian seperti itu? Menantu Seo, kau akan pergi ke pernikahan?
Yoon Kyung berkata,”Aku tidak pergi.
Ibu berkata,”Kalau begitu ikutlah berkemah bersama kami!
Choong Shik mengajak,”Kakak Ipar, ikutlah bersama kami.
Yoon Kyung menjawab,”Aku tidak pergi.
Yoon Kyung masuk dengan membanting pintu pagar.
Semua orang kaget.
Da Ran berkata,”Kami bertengkar.Mari kita pergi saja.Aku yang mengemudi.
Da Ran menyuruh semuanya untuk masuk ke dalam mobil.
Yoon Kyung mengomel di dalam rumah,”Mungkin aku terlalu kasar?
Yoon Kyung duduk ke sal di sofa,”Aku harusnya mencari batu dengan ajusshi (ayah Da Ran). Ahjumma (ibu Da Ran) mengatakan akan membuatkan kimbap.Dan Choong Sik...Kami akan nonton film porno bersama-sama.Sayang sekali.
Di dalam mobil, Da Ran melihat semuanya memegang ponselnya masing-masing.
Da Ran berkata,” Tak ada yang boleh hubungi Yoon Jae!
Tapi tetap saja, secara diam-diam  mereka semua sms Yoon Kyung.
Da Ran menyopir dengan wajah kesal sekali.
 
BERSAMBUNG KE PART 2


[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar