SINOPSIS
BIG
EPISODE
12
(Part 1)
Da Ran kaget dan melepas pegangan
tangannya,”Kau sudah gila? Meskipun jika aku berhenti, kenapa kau membawaku
sebagai milikmu?
Da Ran bertanya,”Perjanjian apa?
Bagaimana aku bisa setuju dengan itu?
Yoon Kyung menjawab,”Aku sudah memberikan
diriku. Kau takkan lama merasa khawatir akan ini. Karena aku tidak tahu kapan
aku akan bertukar kembali. Aku tidak akan pernah melanggar janjiku untuk
menghilang dari hadapanmu saat kami bertukar kembali. Jika kau ingin melihat
Kang Kyung Joon...lepaskan cincin itu.
Yoon Kyung pergi.
Yoon Kyung balik badan dan menatap Da
Ran,”Kau bilang kau tak bisa kembali ke
Omma-nya Seo Yoon Jae. Ayo.
Da Ran bingung dan akhirnya mengikuti
Yoon Kyung pulang ke rumah.
Da Ran alik tanya,”Setelah menyampaikan
perjanjian seperti itu, kau tidak merasa terganggu sama sekali?
Yoon Kyung menjawa,”Aku tidak apa-apa
karena tidak terlalu mengharapkan banyak.
Da Ran hanya diam.
Yoon Kyung melanjutkan,"Lagipula kau bukannya akan melepaskan cincin itu. Gil Da Ran... apa paling tidak ini membuatmu cemas? Kalau kau mulai cemas, aku akan mulai serius.
Da Ran hanya diam.
Yoon Kyung melanjutkan,"Lagipula kau bukannya akan melepaskan cincin itu. Gil Da Ran... apa paling tidak ini membuatmu cemas? Kalau kau mulai cemas, aku akan mulai serius.
Da Ran menjawab,”Apa...Cemas...
Yoon Kyung bertanya,”Tapi setidaknya kau
tidak menyebutku bayi kecil kali ini. Aku akan segera menarik perjanjian itu seandainya
saja kau mengatakannya. Apa itu maksudnya kau tidak ingin aku menarik
perjanjiannya?
Da Ran bertanya,”Setelah mengatakan semua
masalah serius itu, bagaimana bisa kau masih bercanda?
Yoon Kyung balik tanya,”Jadi maksudmu ini
bukan candaan...
Da Ran menoleh kaget.
Yoon Kyung melanjutkan,”Gil Da Ran, apa
kau sungguhan cemas?
Da Ran menjawab,”Tidak!
Yoon Kyung bertanya,”Lalu apa masalahnya
kalau aku bercanda?
Da Ran bingung mau jawab apa.
Ayah Yoon Jae berdiri dan berkata,”Anak
itu...Berada di rumah sakit. Dia tidak sadarkan diri.
Ibu Yoon Jae dingin bertanya,” Lalu apa?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Kyung Joon
menyelamatkan nyawa Yoon Jae.Dia bukanlah anak yang bisa kita abaikan.
Ibu Yoon Jae berkata dingin,”Yoon
Jae...Menyelamatkan nyawa anak itu. Mereka mengalami kecelakaan bersama-sama. Dan
Yoon Jae menyelamatkan nyawa anak itu. Dengan demikian…Bukankah kita sudah
membayar semuanya kembali?
Ayah Yoon Jae kaget,”Jika begitu...Kau
sudah tahu bahwa dia berada di rumah sakit?
Ibu Yoon Jae dingin berkata,”Yoon Jae
sedang mencoba untuk mencari ayah anak itu untuknya. Aku mengatakan tidak tahu
apapun. Apa kau akan memberitahu Yoon Jae semuanya, dan membuatku jadi orang
jahat lagi?
Kyung Joon lagi? Aku tidak bisa lakukan
itu.
Ibu Yoon Jae menjawab,”Jika begitu
pilihlah. Dulu... Kau melepaskan wanita itu dan anak itu demi tetap berada di
sisiku dan Yoon Jae.Lalu di sisi mana sekarang kau berada? Apakah itu aku dan
Yoon Jae. Atau Kang Kyung Joon? Aku memberitahu dengan jelas...Sisi manapun
itu... Kau tidak akan pernah bisa melihat sisi yang lainnya.
Ayah Yoon Jae tambah bingung.
Yoon Kyung mengambil minum dan melihat Da
Ran menatap cincinya terus. Bahkan mau melepaskan cincinnya. Tapi Da Ran
terkejut dan hampir menjatuhkan cincinnya saat mendengar suara Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”Guru Gil...Jangan
genggam erat cincinnya seperti itu.
Da Ran buru-uru memasukkan cincin itu
lagi dan menunjukkannya pada Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”Kau pikir aku
akan mengambil cincin itu selagi kau melepasnya untuk mencuci?
Yoon Kyung pergi.
Da Ran berteriak,”Aku tidak
mencemaskannya!
Yoon Kyung bertanya,”Kau memakai
cincinnya bahkan saat kau keramas? Kau pikir aku akan membawamu karena kau
melepaskan cincinnya saat kau keramas?
Da Ran kesal menjawab,”Sudah kubilang aku
tidak mencemaskannya!
Da Ran masuk ke dalam kamar. Da Ran
menatap cincin di jarinya..lalu melihat bunga matahari di atas meja. Da Ran
terlihat galau dan gelisah.
Ae Kyung yang baru selesai mengajar
datang, dan melihat Da Ran terus-terusan melihat cincin di jarinya.
Ae Kyung bertanya,”Kau sedang mencemaskan
sesuatu?
Da Ran menjawab,”Cemas apa...Aku
benar-benar gila kalau serius mencemaskan candaan anak kecil.
Ae Kyung bertanya,”Dari yang kulihat,
kelihatannya memang serius. Kau melihat cincinmu sepanjang hari. Apa sesuatu
terjadi dengan Yoon Jae?
Da Ran bertanya,”Ae Kyung...Seorang istri
yang setia, tidak tahu kapan suaminya akan kembali. Apa yang harus dia lakukan
jika tak ingin dibawa oleh pria muda di sebelah rumah?
Ae Kyung berpikir sebentar lalu memegang
bolpoint di tangannya, seperti Ae Kyung memegang belati.
Ae Kyung menjawab,”Kau harus memegang
belati perak."Aku memegang belati perak,
jika kau mendekat, matilah kau."
Da Ran menjawab sambil mengepalkan
tangannya yan ada cincin,”Begitu, kan? Aku tidak boleh melepaskan belati perak
itu, kan?
Ae Kyung berkata,”Tapi tidak melihat pria
itu adalah jalan yang paling pasti.
Ae Kyung melihat meja Guru Na yang
kosong,”Entah apakah pria muda itu pindah...Atau istri yang setia itu yang
pindah.
Da Ran membenarkan,”Benar. Tidak melihat
dia akan jadi jalan terbaik. Ah, Ae Kyung... Kontrak jabatan yang dulu tersedia
di Chuncheon...Apa masih ada?
Ae Kyung menjawa,”Jabatan itu sudah
terisi. Kenapa? Kau tidak akan tinggal di sekolah ini sampai lisensimu keluar?
Da Ran menjawa,”Tidak. Aku hanya
penasaran.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa kau tidak
melepaskan cincinmu untuk mengerjakan itu? Kau pikir aku akan membawamu selagi
kau melepas cincinmu untuk mencuci sepatu? Kalau sudah selesai cuci sepatunya,
beritahu aku. Aku akan mengikat tali sepatunya untukmu.
Da Ran kesal sekali bertanya,”Kang Kyung
Joon...Kau bercanda setelah membuat orang tak berhenti cemas?
Yoon Kyung menjawab,”Teruslah menganggap
itu candaan dan merasa cemaslah.Itu lebih baik daripada kau bersikap
menyedihkan.
Da Ran menjawab,”Aku sedang tidak minat
melayani permainan kekanakanmu sekarang.
Yoon Kyung mengeluarkan isi hatinya,”Jadi
kau akan menahannya sepanjang waktu? Aku bertanya karena aku penasaran. Apa itu
yang begitu sangat kau tahan? Apa itu yang harus kau tahan? Apakah Seo Yoon
Jae-mu yang kau rindukan, atau ibunya yang menyebalkan? Atau ayahnya Seo Yoon
Jae yang sulit?
Da Ran menjawa,”Kau.
Yoon Kyung kaget,”Aku?
Da Ran menjawa,” Iya. Kang Kyung Joon,
kaulah yang paling sulit.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa aku? Aku
bersikap baik padamu supaya kita bisa rukun.
Da Ran menjawab,” Iya....Selagi menunggu
Yoon Jae...Tertawa bersamamu, rukun denganmu dan bersenang-senang denganmulah
yang jadi paling sulit!
Yoon Kyung tak percaya,”Katamu itu jadi
sulit? Apa jadinya jika aku bersikap lebih baik padamu? Maka kurasa kau sudah
akan mati karena segala kesulitan!
Da Ran menjawab,”Bagaimanapun, itu
salah.Aku salah dan aku tidak akan melakukannya lagi. Jika kau menemukan appa-mu,
kau tidak membutuhkan aku lagi, kan? Jadi mari kita tidak saling bertemu lagi. Tidak
perlu bertanggung jawab.
Yoon Kyung marah,”Baik. Karena kita tidak
saling butuh sama lain, baguslah. Kita lakukan begitu! Tidak usah kita saling
bertemu!
Yoon Kyung arah dan masuk ke kamarnya
sampai membanting pintu.
Yoon
Kyung kesal,”Kau mencoba untuk mengakhiri semuanya karena sudah waktunya
untuk Seo Yoon Jae kembali.
Da Ran masuk ke dalam kamarnya dan memasukkan
semua barang-barang yang ada kenangannya bersama Yoon Kyung ke dalam plastik,
seperti bunga matahari, walkman Yoon Jae, buku panduan ke Cina.
Yoon Kyung keluar kamar dan melihat Da
Ran membawa tas plastik putih dan memasukkan minuman alkohol pemberian Yoon
Kyung dari ayahnya Da Ran dulu yang ada di dalam kulkas. Juga boneka panda
mereka tidak lupa Da Ran masukkan ke dalam plastik itu..
Yoon Kyung hanya melihat dan masuk ke dalam kamarnya dengan kesal.
Yoon Kyung hanya melihat dan masuk ke dalam kamarnya dengan kesal.
Yoon Kyung kesal,”Kau mulai membersihkan semuanya?
Kalau begitu aku juga akan melakukannya.
Yoon Kyung mengambil platik dan mulai
mencari-cari barang pemberian Da Ran, Cuma sayang tidak ada satu barag-pun yang
ditemukannya.
Yoon Kyung kesal dan keluar kamarnya,
berpapasan sama Da Ran yang akan keluar membuang semua isi plastik itu.
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Aku juga
ingin mengakhiri, tapi karena aku tidak menerima apapun, tak ada yang bisa
kubuang! Lihat ini! Ini artinya tak ada apapun yang telah kaulakukan untukku
selama ini.
Yoon Kyung menunjukkan plastiknya yang
kosong dan membuang platik itu dengan marah.
Yoon Kyung melihat isi plastik Da Ran,”Lihat
ini. Sudah banyak yang kulakukan untukmu. Karena aku melakukan semua ini
untukmu, aku yakin kau hampir mati karena kesulitan! Akan bagaimana jadinya kau
kalau aku memenuhi semua ini? Berani bertaruh kau sudah mati!
Yoon Kyung pergi dengan marah.
Da Ran berkata,”Memang benar-benar...
Tidak ada yang sudah kulakukan untuknya.
Da Ran membuang plastik itu dan membawa
plastiknya ke tempat pembuangan sampah.
Da Ran berkata,”Kita buang saja semuanya
Da Ran masuk ke dalam rumah.
Da Ran berkata,”Lagipula bunganya (bunga
matahari) akan layu juga nanti. Aku akan menyimpannya sampai layu. Kau (boneka
berung) lihat apa?
Aku akan membuangmu...Karena…Aku bisa
jadi pergi ke Cina nanti...Tembok Besar Cina...Dia bahkan...Membawaku ke Tembok
Besar Cina.
Da Ran membuka isi plastik itu da
menangis,”Kyung Joon...Aku minta maaf...
Da Ran membuka plastik itu dan berkata,”Aku
menyukaimu...
Da Ran menangis dan beberapa tetes air
matanya masuk ke dalamnya.
Da Ran tersenyum dan menahan tangisnya,
membungkus plastik itu.
Ma Ri berdiri sambil makan es.
Ma Ri berkata,”Ayahku mengatakan dia
tidak dihubungi lagi. Kenapa tidak ada hubungan lagi?
Yoon Kyung menduga,”Aku rasa dia pria
yang datang berkunjung waktu itu.
Ma Ri berkata,”Kalau begitu...Datang
diam-diam melihatmu sekali? Kalau dia tidak menghubungi lagi, apa itu artinya
kita tidak akan menemukannya?
Yoon Kyung berkata,”Kalau dia tidak
menelepon kita, dialah yang rugi. Aku akan segera kembali ke tubuhku dan sadar.
Dia hampir saja mendapatkan putra yang pintar, kaya, dan baik, tapi dia
kehilangannya.
Ma Ri membenarkan,”Benar. Yang rugi pria
itu.
Yoon Kyung berkata,”Jangan beritahukan
Guru Gil. Dia hanya menantikan hari aku menemukan appa-ku dan menyelesaikan
semuanya. Dia akan merasa kecewa. Dia bahkan sudah membersihkan.
Ma Ri bertanya,”Kyung Joon...Kau tahu
tidak masalah kalau kau tidak menemukan appa-mu. Saat kau kembali ke
tubuhmu,ayo kita kembali ke Amerika bersama-sama.
Yoon Kyung menjawab,”Setelah ulang
tahunku, tidak masalah aku hidup sendiri di mana. Ketika saat itu datang, akan
kukatakan bahwa aku sudah menemukan dia dan pergi.
Paman Kyung Joon sedang melihat-lihat
buku dan dicolek bibi Kyung Joon.
Paman Kyung Joon kahet,”Mengagetkanku
saja!
Bibi Kyung Joon bertanya,”Di hari ulang
tahun Kyung Joon...Apa menurutmu tidak sebaiknya kita memeriksa bank untuk
melihat berapa banyak uang yang dicairkan?
Kenapa kau tidak menelepon bank di
Amerika?
Telp berbunyi
Bibi Kyung Joon mengangkatnya,”Terima kasih
sudah menelepon Miracle.Iya, Iya... Reservasi?Iya... Iya, tentu
saja...!Iya...Iya...Dua orang?Iya... Anda bisa memilih menunya saat
Anda tiba.Iya, Iya... Aku akan menyediakan meja yang bagus.
Ayah Yoon Jae melihat foto Hee Soo dan
melihat bibi Kyung Joon yang sedang menerima pesanan.
Se Young berkata,”Aku dengar bahwa
keluarga ibu Kang Kyung Joon sedang mencari ayahnya. Aku berpikir bahwa
sebaiknya aku memberitahu Anda.
Ibu Yoon Jae kaget,”Mereka juga mencari
dia? Selain daripada itu...Saat Da Ran berpisah dari Yoon Jae, apa dia
berhubungan dengan seseorang yang lain?
Se Young balik tanya,”Aku tidak
tahu.Kenapa?
Ibu Yoon Jae menjawab,”Tiba-tiba dia
datang menemuiku dan mengatakan bahwa dia tidak memiliki hak. Aku rasa dia
mengatakannya bukan tanpa alasan. Sepertinya dia merasa bersalah akan suatu
hal.
Se Young berkata,”Dia juga datang
menemuiku. Dan merasa tersiksa akan sesuatu
selagi menggunakan Yoon Jae sebagai
alasan.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Begitu?
Se Young menambahkan,”Aku rasa Yoon Jae
sekarang memperlakukan Da Ran lebih baik daripada dia yang dulu. Aku tidak tahu
kenapa Da Ran merasa tersiksa.
Ibu Yoon Jae berkata,”Aku berharap Yoon
Jae yang dulu kembali lagi. Tapi Da Ran…Mengatakan bahwa dia hanya akan tinggal
di sisi Yoon Jae yang saat ini. Karena itulah...semakin berkurang aku
menyukainya.
Da Ran berkata,”Aku tahu kau tidak akan
pergi.Aku tidak bisa melewatkan karena ini adalah acara keluarga. Akan
kuberitahu mereka bahwa kau menghadiri pernikahan teman.
Yoon Kyung berkata,”Kalau mereka
meneleponku, akan kukatakan aku di rumah.
Da Ran berkata,”Aku akan memakai mobil. Mungkin
aku seharusnya membuat ini beku...
Yoon Kyung memegang pengendali mobilnya, memasang temperatur
suhu high di mobilnya. Hahahaaa…
Da Ran akan memasukkan bekalnya ke dalam
bagasi mobil dan merasa panas.
Da Ran kepansan,”Ugh, panas sekali. Ada
apa ini?
Yoon Kyung tanpa brsalah,”Uh oh...Aku
harusnya menyalakan AC-nya. Tapi aku pasti justru menyalakan pemanas. Oh tidak.
Ini seperti sauna.
Da Ran menutup pintu bagasi mobil dengan
kesal.
Yoon Kyung mendekatinya dan mengambil
kuncil mobil dari tangan Da Ran.
Yon Kyung berkata,”Tinggalkan mobilnya di
sini.
Da Ran melihat mobil orang tuanya
datang,”Orangtuaku datang! Masuklah ke dalam supaya kau tidak bertemu mereka!
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa harus begitu?
Aku tidak akan bekerjasama. Lagipula aku tidak akan pernah melihat mereka lagi.
Aku akan menyalakan AC-nya.
Yoon Kyung mengatur kembali suhu di
mobilnya.
Orang tua Da Ran dan Choong Shik turun
dari mobil.
Da Ran berkata,”Aku sudah bawa semuanya. Ayo
pergi sekarang.
Ibu bertanya,”Menantu Seo, kau di rumah!
Ayah bertanya,”Berpakaian seperti itu? Menantu
Seo, kau akan pergi ke pernikahan?
Yoon Kyung berkata,”Aku tidak pergi.
Ibu berkata,”Kalau begitu ikutlah
berkemah bersama kami!
Choong Shik mengajak,”Kakak Ipar, ikutlah
bersama kami.
Yoon Kyung menjawab,”Aku tidak pergi.
Yoon Kyung masuk dengan membanting pintu
pagar.
Semua orang kaget.
Da Ran berkata,”Kami bertengkar.Mari kita
pergi saja.Aku yang mengemudi.
Da Ran menyuruh semuanya untuk masuk ke
dalam mobil.
Yoon Kyung duduk ke sal di sofa,”Aku
harusnya mencari batu dengan ajusshi (ayah Da Ran). Ahjumma (ibu Da Ran) mengatakan
akan membuatkan kimbap.Dan Choong Sik...Kami akan nonton film porno
bersama-sama.Sayang sekali.
Da Ran berkata,” Tak ada yang boleh
hubungi Yoon Jae!
Tapi tetap saja, secara diam-diam mereka semua sms Yoon Kyung.
Da Ran menyopir dengan wajah kesal
sekali.
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar