Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 6 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 6
(Part 2)
Di rumah keluarga Gil, di dalam ruang keluarga  ayah dan ibu sedang duduk santai.
Ibu menyuapi ayah buah,”makan yang banyak. Kau butuh banyak vitamin.
Da Ran datang.
Da Ran berkata,”aku pulang!
Ibu bertanya,”oh…bagaimana pernikahannya?
Ayah berkata,”hey!
Da Ran menjawab,”ya!
Da Ran masuk.
Ibu yang melihat Da Ran merasa senang.
Ibu berkata,”anak kita..kurasa dia semakin membaik. Dia bahkan pergi untuk bertemu teman-temannya sekarang.
Ayah berkata kesal,”tentu saja harus begitu. Jika dia masih memiliki perasaan pada seseorang yang tidak bertanggungjawab, itu sangat bodoh.
Ibu punya ide,”haruskan kita menyuruhnya berkencan buta? Setelah dia lulus ujian, sudah ada permintaan untuk kencan buta.
Ayah tertawa kecil dan kesal mengingatnya,”kenapa kau tidak diam-diam mengaturnya? Aku tidak akan pernah membiarkan seorangpun bermarga Seo. Bahkan aku tidak mau mengucapkan kata “menantu Seo” dengan mulutku sendiri!
Di dalam kamar, Da Ran melihat-lihat album foto pernikahannya dengan Yoon Kyung dulu. Da Ran seperti memikirkan sesuatu. Dia lalu mengambil kotak pink, yang ternyata didalamnya berisi kaos kaki pasangan pink, foto kenangannya bersama Yoon Jae, juga foto pernikahan saat Yoon Kyung menciumnya. Ternyata Da Ran masih menyimpan semua itu.
Di dalam kamar Yoon Kyung ada banyak buku-buku tentang kedokteran di meja bahkan di lantai. Yoon Kyung mengenakan baju dan jam tangan lalu pergi ke rumah sakit.
Yoon Kyung benar-benar terlihat seperti orang dewasa, bukan Yoon Kyung yang dulu. Dia bahkan sudah bisa ngobrol santai dengan teman-temannya sesama dokter.
Siang itu Yoon Kyung duduk di kursi dan Woo Jin membawakannya minuman botol orange juice.
Woo Jin menaruhnya di atas meja,”ini!
Woo Jin sendiri langsung meminum yang dipegangnya. Yoon Kyung mengambilnya dan akan membukanya saat teman dokter satunya menanyakan keadaannya.
Teman dokternya bertanya,”berarti kau sudah baikan sekarang?
Yoon Kyung menjawab,”belum sepenuhnya, tapi tidak seburuk dulu.
Yoon Kyung meminumnya.
Woo Jin balik tanya,”jadi, kau akan kembali bekerja sekarang?
Yoon Kyung menjawab yakin,”segera!
Yoon Kyung menutup botol minuman itu dan menaruhnya di atas meja. Yoon Kyung lalu membuka-buka buku yang ada di meja.
Yoon Kyung berkata,”aku hampir selesai mengisinya. Aku pasti bisa.
Yoon Kyung berjalan dengan Woo Jin.
Tiba-tiba perawat datang dan membawa kotak berisi  kapas yang banyak darahnya.
Perawat pamik,”dokter! Dokter! Ada situasi darurat dengan pasien di kamar 502.
Yoon Kyung langsung memalingkan wajahnya.
Woo Jin berpamitan,” Yoon Jae, aku pergi!
Woo Jin pergi ngikuti perawat yang sudah berjalan cepat duluan.
Yoon Kyung berkata,”aku sudah mengisi semuanya… tapi aku tak bisa melihat darah.
Yoon Kyung duduk di samping Kyung Jae yang terbaring koma.
Yoon Kyung hanya diam menatapnya. Lalu Ma Ri datang.
Ma Ri berkata,” ajusshi…
Melihat Ma Ri, Yoon Kyung berdiri.
Ma Ri bertanya,”kau benar-benat datang?!
Yoon Kyung menjawab,”berkat dirimu!
Yoon Kyung jalan ke balkon rumah sakit dan diikuti oleh Ma Ri yang penasaran.
Ma Ri bertanya,”karena aku sudah memberimu laporan lengkap…kau harus memberitahuku tentang Kyung Joon.
Yoon Kyung duduk di bawah payung besar, lalu Ma Ri menarik kursi dan duduk disamping Yoon Kyung siap menulis di ponselnya.
Yoon Kyung berkata,”Kang Kyung Joon…masih ngompol hingga usia 7 tahun.
Ma Ri tak percaya,”benarkah? Lucu sekali…!
Ma Ri sangat senang mendengarnya. Di ponselnya Ma Ri tertulis “Rahasia Kyung Joon-ku”. Sudah ada 2 yang Ma Ri tulis.
Yoon Kyung melongok sekilas dan melihatnya,”ciuman pertamanya bukan Amy. Tanyakan pada Amy.
Yoon Kyung membayangkan kalau Ma Ri menampar Amy.
Yoon Kyung melihat lagi dan menjelaskan,”dia juga tidak berpacaran dengan Se Ri. Se Ri yang menyebarkan rumor itu…
Yoon Kyung membayangkan kalau Ma Ri memiting kepala Se Ri dan meninju perutnya.
Yoon Kyung berkata,”cobalah belajar sekeras itu..apa kau juga pergi sekolah?
Ma Ri masih asyik menulis menjawab,”karena aku harus tinggal di sini jika aku ingin tetap di samping Kyung Joon…aku bersekolah.
Yoon Kyung bertanya,”kau sangat menyukai Kyung Joon?
Ma Ri menatap Joon Kyung sekilas dan menjawab,”karena rasa suka-ku pada Kyung Joon…Kyung Joon kehilangan ibunya, yang paling dia cintai di dunia ini. Itu sebabnya aku memutuskan untuk tidak pernah berhenti menyukainya.
Yoon Kyung bertanya,”jika hal seperti ini tiba-tiba terjadi…bukankah kebanyakan orang akan menyerah?
Ma Ri menjawab,”itu namanya pengecut! Aku akan terus menyukai dia dan menjadi orang yang paling dicintai Kyung Joon.
Yoon Kyung menyentuh kepala Ma Ri seperti yang dilakukan Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”jadi menyukai Kyung Joon adalah caramu menunjukkan loyalitasmu.
Diperlakukan seperti itu, Ma Ri menatap Yoon Kyung.
Ma Ri curiga dan bertanya,”kau benar-benar memiliki ikatan khusus dengan Kyung Joon, kan?
Yoon Kyung menganggukkan kepala.
Ma Ri menduga dan bertanya,”apa mungkin kau…ayah Kyung Joon?
Yoon Kyung menjawab,”uh oh..kau tahu itu tidak benar…dia dan Seo Joon Jae hanya beda usia 12 tahun..berarti maksudmu saat Seo Yoon Jae berusia 12 tahun…seharusnya aku tidak perlu repot menjelaskannya. Ma Ri, kau… ucapanmu benar-benar tidak masuk akal.
Yoon Kyung berdiri dan pergi meninggalkan Ma Ri yang kesal.
Paman dan bibi Kyung Joon sedang duduk di sofa di dekat Kyung Jae yang terbaring koma.
Paman Kyung Joon bertanya,”dokter yang waktu itu… dia bahkan bukan ayahnya…sebenarnya dia siapa?
Bibi Kyung Joon menjawab,”jika dia menyebut-nyebutkan tentang warisan, pasti dia seseorang dari pihak ayahnya. Dia bilang kita harus membaginya dengan dia.
Paman Kyung Joon berkata,”ulang tahunnya segera tiba…apa dia sudah sadar saat itu?
Bibi Kyung Joon curiga dan bertanya,”apa sdia paman Kyung Joon?
Paman Kyung Joon pusing,”dia harus sadar agar bisa menjelaskannya pada kita. Semua dokter bilang dia baik-baik saja, jadi kenapa setelah setahun dia masih belum sadar?
Bibi Kyung Joon bertanya,”jika anak itu tidak sadar, bagaimana kita bisa dapatkan warisannya? Aku yakin uangnya lumayan banyak!
Paman Kyung Joon mengkhayal,”jika aku membuka beberapa restoran dengan orang itu…akan bisa merawat Kyung Joon sepanjang sisa hidupnya.
Da Ran akan pulang. Ternyata Yoon Kyung sudah menunggunya di depan sekolah dengan mobilnya. Da Ran terkejut melihat Yoon Kyung bersandar di mobilnya dan balik badan. Ternyata Ae Kyung dan guru Na sedang berjalan ke arahnya. Mau tak mau Da Ran berlari ke arah Yoon Kyung yang sudah menunggunya.
Da Ran kesal dan bertanya,”kenapa kau datang ke sini? Pergilah!
Yoon Kyung menjawab,”baiklah. Pergi.
Yoon Kyung malah berjalan ke arah Ae Kyung dan guru Na. Da Ran buru-buru memegang lengan Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”kau mau ke mana?
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya,”aku ingin datang ke sekolah yang biasanya ku datangi. Apa itu salah?
Da Ran menjawab,”tidak, tapi…
Guru Na melihat Da Ran dan Yoon Kyung yang berjalan ke arahnya. Guru Na berhenti, Ae Kyung bingung.
Guru Na berkata,”tunggu…
Ae Kyung bertanya,” Yoon Jae …?
Yoon Kyung membungkukkan badan dan memberi salam dengan senyum, diikuti oleh Da Ran.
Mereka melangkah pergi.
Guru Na bertanya,”pria itu.. apa mungkin…
Ae Kyung menjawab dan balik tanya,”dia mantan tunangan Da Ran! Apa yang terjadi? Kau pergi duluan!
Ae Kyung yang penasaran meninggalkan guru Na dan mengejar Da Ran. 
Guru Na kesal sekali.
 
Di ruang wakil kepsek.
Wakil kepsek menjelaskan,”siswa Kang Kyung Joon sudah absen untuk waktu yang sangat lama.
Da Ran mengintip dari luar.
Yoon Kyung bertanya,”Jika dia tidak hadir setahun…berapa hari sekolah yang harus dia ikuti?
Wakil kepsek menjawab,”tunggu sebentar!
Wakil kepsek mengambil kalender.
Ae Kyung sampai dan bertanya pada Da Ran,”hey! Apa Yoon Jae datang karena kau? Bukankah pembicaraannya sangat serius?
Da Ran kesal dan balik tanya,”jangan pedulikan itu. Apanya yang serius di sana?
Ae Kyung tak percaya,”benarkah?
Pembicaraan sudah selesai. Yoon Kyung akan pergi.
Wakil kepsek menjelaskan,”hingga Kang Kyung Joon dapat kembali ke sekolah dalam keadaan sehat…ku mohon rawat dia dengan baik di rumah sakit.
Yoon Kyung tersenyum dan akan pergi tapi ditahan wakil kepsek. Semua orang di ruangan guru itu melihat mereka.
Wakil kepsek berkata,”tunggu…tapi…
Wakil kepsek menatap Da Ran, lalu balik menatap Yoon Kyung lagi.
Wakil kepsek bertanya,”Anda…mantan tunangan Gil Da Ran, kan?
Da Ran terlihat kesal mendengarnya, sedangkan Yoon Kyung tersenyum.
Wakil kepsek melanjutkan,”anda bahkan beberapa kali datang ke sekolah.
Yoon Kyung tersenyum dan menjawab,”ya!
Wakil kepsek bertanya,”ahh! Karena Anda mengabaikannya…ku pikir mungkin Anda tidak akan datang.
Da Ran memincingkan matanya.
Yoon Kyung menjawab,”bukan aku yang mengabaikannya…tapi dia memintaku untuk tidak mengacuhkan dia.
Da Ran menoleh dan terkejut dengan bibir Da Ran bergerak-gerak kesal.
Wakil kepsek bertanya,”guru Gil Da Ran bilang begitu?
Wakil kepsek menatap Da Ran, sedangkan Da Ran menunduk.
Wakil kepsek melanjutkan,”aku mengerti…aku rasa…rasa sakitnya..lumayan hebat.
(Kata-kata “rasa sakitnya..lumayan hebat” Ditujukan wakil kepsek langsung ke Da Ra) 
Da Ran jadi tak enak hati.
Yoon Kyung menambahkan,”rasa sakitku…bahkan lebih hebat. Sepertinya Anda tidak tahu dengan baik…tapi akulah orang yang ditolak.
Da Ran membuka lebar mulutnya karena terkejut.
Yoon Kyung melanjutkan,”karena aku punya banyak kekurangan…aku pernah memintanya menikahiku setelah aku pulang dari mengisi kekosongan…dia bilang itu hal terlucu yang pernah dia dengar selain kepala yang berbenturan…sementara dia menertawakanku, aku ditolak oleh Guru Gil Da Ran.
Yoon Kyung menatap Da Ran yang kesal.
Wakil kepsek berkata dan bertanya,”aku mengerti tapi ngomong-ngomong maksudnya kepala itu apa?
Yoon Kyung berkata,”kalau begitu, aku pamit…
Yoon Kyung berjalan pergi melewati Da Ran dan Ae Kyung. Tapi Yoon Kyung ingat sesuatu…
Yoon Kyung balik badan dan melambaikan tangan, berkata dalam bahasa Rusia,”selamat tinggal!
Wakil kepsek membalas dalam bahas Rusia,”selamat tinggal!
Yoon Kyung pergi dan Da Ran mengikutinya.
Wakil kepsek penasaran dan bertanya pada Ae Kyung,”Tunggu.. Gil Da Ran tidak dicampakkan, dia yang mencampakkannya? Kenapa dia lakukan itu? Hah!
Ae Kyung menjawab,”aku juga tidak tahu. Aku juga baru mendengar tentang itu.
Di luar sekolah.
Da Ran memanggil,”Kang Kyung Joon!
Yoon Kyung tersenyum penuh kemenangan dan balik badan menatap Da Ran.
Da Ran bertanya,”apa masalahmu? Kau datang menanyakan tentang sekolah… itu hanya alasan saja, kan?
Yoon Kyung menjawab santai dan balik tanya,”ya! Kau jadi lebih cerdas! Apa rumor yang beredar kau dicampakkan oleh Seo Yoon Jae?
Da Ran balik tanya,”apa hubungannya itu denganmu?
Yoon Kyung menjawab,”kepercayaan diri itu perlu dibangkitkan kembali…jadi bila kau jatuh hati padaku lagi, itu tidak akan terlihat lucu.
Yoon Kyung masuk ke mobil dan diikuti Da Ran.
Setelah pesanan spageti datang, Da Ran mulai membuka pembicaraan.
Da Ran bertanya,”kenapa kau tidak mendengarkanku?
Yoon Kyung berkata,”ayo, kita makan dulu! Jika kau mau bertemu ibu Seo Yoon Jae, kau harus makan untuk menambah tenagamu.
Da Ran lemas dan kesal, bertanya,”untuk apa aku bertemu dia?
Yoon Kyung menjawab santai,”aku sudah memintamu. Untuk memberitahunya kita akan mulai lagi dari awal.
Da Ran menegaskan dan bertanya,”sudah ku bilang aku tidak bisa! Bagimana aku bisa menemuinya? Dan beritahu apa?
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya”ini bukannya dia akan benar-benar menjadi mertuamu…kenapa kau jadi takut? Katakan apa saja yang kau mau. Bilang padanya kau mau menerimaku dan tinggal bersamaku.
Da Ran kesal dan berteriak,”kau mau terus seperti ini padahal kau hanya seorang anak kecil?
Yoon Kyung menoleh ke kanan dan kiri. Begitu pula Da Ran karena semua orang memperhatikan mereka berdua.
Yoon Kyung memajukan badannya dan mengetuk meja,”siapa-pun yang melihat, aku bukan anak kecil. Hati-hati, kau bisa berakhir di rumah sakit.
Da Ran memohon,”itu sebabnya… kau harus coba bicara dengan ibunya.
Yoon Kyung bersandar di kursi,”tidak akan bisa dibujuk.
Da Ran kesal,”kalau begitu lawan dia.
Yoon Kyung berkata,”karena kebetulan aku menumpang pada tubuhn keturunannya… aku tidak bisa seenaknya bicara.
Da Ran berkata,”kurasa…pasti kau juga merasa sangat tidak nyaman. Sebenarnya, setelah aku menyuruhmu pergi…
Yoon Kyung mendengarnya sambil akan makan spageti.
Da Ran melanjutkan,”hatiku merasa berat. Padahal kau cuman anak kecil.
Mendengar kata-kata “kau cuman anak kecil”, Yoon Kyung kesal dan menghentikan menggulung spageti.
Yoon Kyung bertanya,”tapi kenapa semua barang-barangmu masih di sana? Di rumah pengantin baru?
Da Ran menjawab,”karena aku diberitahu harganya tidak mencapai setengahnya jika aku menjualnya…jadi aku menggunakannya bila nanti aku pindah…aku biarkan saja di sana karena rumahnya kosong.
Yoon Kyung berkata,”bagus kalau begitu! Karena rumah pengantin barunya dibiarkan saja seperti itu, kita bisa katakan padanya kita akan tinggal di sana sebagai pengantin baru. Itu alasan yang sempurna.
Da Ran mengaskan,”sudah ku bilang, tidak!
Yoon Kyung memaksa,”jika kau tidak bisa, maka keluarkan barang-barangmu dari sana sekarang. Karena aku tidak bisa membantumu, kau urus semua sebelum aku kembali.
Da Ran tak percaya mendengarnya.
Malam  itu Da Ran langsung ke rumah Kyung Jon. Rumah itu masih seperti 2 tahun yang lalu.
Da Ran melihat semua barang dan bertanya-tanya dengan kesal sekali,”bagimana aku bisa mengeluarkan semuanya hari ini? Kenapa dia jadi sejahat itu?
Yoon Kyung menemui Ibu Yoon Jae di restoran.
Ibu Yoon Jae bertanya,”kau benar-benar harus tinggal di rumah itu? Jika kau benar suka di sana..apa ibu harus pindah juga ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”aku lebih nyaman sendirian.
Ibu Yoon Jae bertanya,”bagaimana bisa putraku sendiri merasa tidak nyaman bersamaku?!
Yoon Kyung menjawab,”maafkan aku!
Ibu Yoon Jae bertanya,”kau akan kembali bekerja di rumah sakit tempatmu biasa bekerja?
Yoon Kyung menjawab,”Ya! Karena aku telah mengisi semua kekuranganku, aku harus kembali.
Ibu Yoon Jae berkata,”kalau begitu sering-seringlah bertemu dengan teman-teman yang biasanya sering kau temui mulai sekarang dan sering-seringlah habiskan waktumu bersama Se Young juga. Jika kau ingin kembali seperti dirimu yang dulu dia bisa banyak membantumu.
Yoon Kyung berkata,”akan kucoba menemui banyak orang yang ku kenal. Aku akan mengurusnya.
Da Ran menuju ke kamarnya di lantai 2. Dia melihat tiang yang rusak dulu.
Da Ran menyesal,”seharusnya kujual saja semua ini saat ada kesempatan.
Se Young sedang mengendarai mobilnya dan  tersenyum melihat barang-barang Yoon Jae, terutama fotonya bersama Yoon Jae.
Da Ran mulai memasukkan barang-barang itu ke kardus.Yoon Kyung datang.
Da Ran berkata,”untuk saat ini..akan kuletakkan semuanya di kamar tidur, dan memanggil truk akhir minggu ini untuk mengeluarkan semuanya.
Yoon Kyung bertanya,”kau dengan dinginnya menolak membantuku, tetapi kau mau aku menerima situasimu? Bagaimana orang dewasa bisa seperti itu?
Da Ran menjawab,”disaat anak-anak membuat ulah…orang dewasa seharusnya menyelesaikannya dengan cara yang baik.
Yoon Kyung berkata,”jika kau ingin menyelesaikannya dengan cara yang baik seperti itu setelah kau mengeluarkan barang-barangmu, bersihkan semua di atas sana dengan baik.
Da Ran berkata,”tidak ada yang bisa dipakai membersihkan.
Yoon Kyung berkata,”jika tidak ada, aku bisa membelinya. Aku pergi membelinya, jadi bersihkan semuanya sebelum kau pergi.
Yoon Kyung lalu pergi.
Da Ran kesal,”benar-benar anak kecil yang jahat…
Di toko sepatu, Choong Shik selesai mengikatkan sepatu yang dibeli Ma Ri.
Choong Shik berkata,”semua sudah diikat.
Ma Ri bertanya,”bagaimana menurutmu?
Choong Shik menjawab,”apapun yang kau kenakan, kau tetap cantik.
Ma Ri berdiri dan berkata,”aku kurangi 1 loyang.
Ma Ri berdiri dan menunjuk sepatu yang dia inginkan, lalu Choong Shik yang membawakannya.
Ma Ri menunjuk,”yang ini! Yang itu! Yang ini.
Choong Shik berkata,”yang ini!
Melihat Choong Shik membawakan sepatunya yang banyak…
Ma Ri bertanya,”kau bisa angkat semuanya, kan?
Choong Shik menjawab,”tentu saja!
Ma Ri berkata,”aku kurangi 1 loyang.
Choong Shik lega dan berkata,”sudah tak banyak lagi yang perlu dilunasi sekarang.
Ma Ri bertanya,”kau senang?
Choong Shik balik tanya,”setelah kau kurangi loyang terakhir dan aku selesai dengan tugas budakku…ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu.
Ma Ri sedih dan berkata,”saat aku kurangi loyang yang ke-300…kukira Kyung Joon sudah sadar.
Choong Shik menghibur dan bertanya,”aku traktir kau main game sekarang. Kau tidak perlu kurangi apapun untuk itu. Tapi…kau sudah dengar Dokter Seo kembali muncul di rumah sakit itu?
Ma Ri balik tanya,”kenapa?
Choong Shik menjawab,”aku hanya pernah mendengar kabar tentang orang itu saja. Dokter Seo…
Choong Shik kesal mengingat nama “Dokter Seo” dan menjatuhnya 1 sepatu.
Ma Ri kelihatnya,”stttttt!!!!
Choong Shik terkejut dan membungkuk. Alhasil… semua sepatu yang dibawanya jatuh ke lantai.
Choong Shik berteriak,”oh tidak..!
Choong Shik menatap Ma Ri yang kesal.
 Se Young datang ke rumah Kyung Joon dan membawa kardus berisi barang-barang Yoon Jae. 
 Da Ran masih mengepaki barang-barangnya ke dalam kardus. Lalu terdengar suara pintu terbuka.
Da Ran mengira itu Yoon Kyung dan bertanya,”kau mau aku mengambil sandal ini juga? Bukankah kau butuh…
Da Ran terkejut karena yang datang Se Young, bukan Yoon Kyung.
Se Young juga terkejut dan bertanya,”kenapa kau ada di sini?
Da Ran bingung menjawabnya,”aku..datang untuk mengambil barang-barangku.
Se Young meletakkan kardus itu di atas. Se Young clingak–clinguk mencari Yoon Kyung.
Se Young bertanya,”kau menemui Yoon Jae lagi?
Da Ran menjawab yakin dan balik tanya,”ya! Tapi melihat bagaimana kau ada disini…kurasa apa yang dikatakannya tentang kau disodorkan padanya itu benar.
Se Young kesal.
Di mini market, Yoon Kyung sedang mencari pembersih lantai.
Yoon Kyung bertanya pada pelayan,”yang mana pembersih yang paling jelek, dan butuh waktu lama untuk membersihkan?
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar