SINOPSIS
BIG
EPISODE 9
(Part 2)
Choong Shik masih berpikir di dalam
mobil,”aneh sekali! Aku yakin itu Noona!
Ibu berkata,”katamu Da Ran mengatakan
bahwa dia sedang makan bebek di Cina. Apanya yang aneh soal itu?
Choong Shik berkata,”dia bahkan tidak
menjawab teleponnya setelah itu… jadi aku merasa itu aneh!
Lampu berwarna merah. Semua kendaraan
berhenti, termasuk mobil keluarga Gil. Choong Shik melihat Yoon Kyung ada di
pinggir jalan.
Choong Shik berkata,”pria yang barusan
kita lewati…dia terlihat mirip dengan Kakak Ipar…
Ibu kesal,”kau mengatakan Da Ran ada di
rumah, dan Menantu Seo ada di trotoar… ada apa denganmu, Choong Shik?
Choong Shik menjawab,”kurasa…
Choong Shik melihat ke belakang untuk memastikannya lagi dan
benar-benar yakin kalau itu Yoon Kyung.
Choong Shik ada ide dan berteriak,”appa! Appa, appa!
Tunggu! Tunggu! Mundur…mundur!
Ayah memundurkan mobil, dan mereka
melihat Yoon Kyung.
Yoon Kyung menoleh dan terkejut.
Ibu terkejut,”menantu Seo!
Ayah terkejut,”apa yang kau lakukan di
sini?
Ayah bertanya,”kau tidak pergi karena ada
pasien darurat di rumah sakit.. dan hanya mengirim Da Ran ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”tidak mudah untuk
seorang pgawai mendapatkan liburan 4 hari. Sayang sekali kalau menyia-nyiakan
kesempatan ini,jadi aku menyuruhnya untuk pergi sendiri.
Ibu tak enak hari,”Da Ran kita ini
benar-benar tidak punya hati. Kalau begitu, kau sendirian di sini?
Yoon Kyung menjawab,”dia menyuruhku untuk
tidak mengatakan apapun, karena tidak ingin kalian khawatir. Dia menyuruhku
untuk tinggal diam di rumah, dan tidak ke
mana-mana.
Choong Shik berkata,”akukhawatir Noona
ditinggalkan sendirian di sauna, tapi ternyata Kakak Ipar yang ditinggalkan.
Kau tidak setia sama sekali, Gil Da Ran.
Yoon Kyung menenangkan,”Adik Ipar, jangan
mengumpat kakakmu. Aku yang mengirim dia pergi.
Semua orang lega mendengarnya.
Ayah berkata sambil tertawa,”menantuku…
Ibu bertanya,”apa yang dilakukan Da Ran
sendirian di sana?
Yoon Kyung menjawab,”aku yakin dia sedang
makan bebek Beijing, dan meminum Kaoliang Jiu…sesuatu seperti itu.
Ayah berkata,”kalau begitu bagaimana
kalau kita minum Kaolian Jiu juga?
Ibu menambahkan,”kalau begitu aku akan
membuatkan siamtak.
Ayah berkata,”benar sekali!
Da Ran berkata,”karena aku melihat
keluargaku pergi, aku yakin mereka tidak akan kembali.
Lalu ada telp ddari BIG (Yoon Kyung)
Da Ran mengangkat kesal,”katamu kita
sebaiknya tidak saling menghubungi selama 3 malam 4 hari.
Yoon Kyung bertanya,”apa kau berada di
tempat yang menyenangkan?
Da Ran menjawab,”benar.
Yoon Kyung bertanya,”ahh, menyenangkan
makan telur rebus di sauna?
Da Ran terkejut dan duduk,”kau tahu dari
mana? Apa jangan-jangan kau di sauna juga?
Suara Yoon Kyung : aku ada di rumahmu.
Da Ran terkejut,”kenapa? Kau ketahuan?
Yoon Kyung menjawab,”kukatakan pada
mereka bahwa kau pergi sendirian ke Cina. Jadi, kau bisa kembali ke rumah.
Da Ran bertanya,”lalu…apa kau mendapat
masalah?
Yoon Kyung menjawab,”cekk, yah sedikit!
Aku akan meneleponmu nanti.
Yoon Kyung tersenyum senang.
Yoon Kyung berteriak,”iya, ibu!
Ibu bertanya,”apa yang kau lakukan di
sana?
Yoon Kyung menjawab,”aku datang!
Da Ran bertanya-tanya,”apa Kung Joon
trekena masalah karena aku, ya?
Ibu menuangkan makanan di piring
untuk Yoon Kyung
Ibu berkata,”karena siamtaknya masih
sedang dimasak, makanlah sup ikan pedas ini dulu. Ini rasanya sangat
menyegarkan.
Yoon Kyung mencium aromanya sudah tidak
suka.
Ayah menambahkan,”menyegarkan
sekali…menyegarkan sekali!
Ibu bertanya,”begitu, kan?
Yoon Kyung penasaran,”ini benar-benar menyegarkan? Ini cukup pedas untuk memkabar lidah, dan kelihatannya sangat pedas. Jadi bagaimana bisa ini menyegarkan?
Yoon Kyung penasaran,”ini benar-benar menyegarkan? Ini cukup pedas untuk memkabar lidah, dan kelihatannya sangat pedas. Jadi bagaimana bisa ini menyegarkan?
Ayah menjewab,”jadi ini hanya…ini
menyegarkan karena menyegarkan.
Ibu dan Choong Shik menganggukkan kepala.
Yoon Kyung berkata,”karena panas dan
pedas adalah rasa sakit. Jadi saraf di otak akan membuat kita berkata,”aduh!
Sakit!”.
Ibu,Choong Shik dan ayah menganggukkan
kepalanya.
Yoon Kyung melanjutkan,”Tapi merasakan bahwa
rasa sakit itu menyegarkan dan menikmati perasaan tersebut, bukankah itu
masokisme [merasa senang karena disiksa] namanya? Dan dengan sengaja melakukan
itu untuk dinikmati orang lain itu sadisme namanya.
Choong Shik berkata,”sangat sebsual..ini
makanan mesum.
Ayah tertawa dan bertanya,”saat kau
semaki berusia, bukankah makanan semacam ini yang sesuai seleramu?
Yoon Kyung balik tanya,”jadi, kurasa
semakin tua, semakin banyak kenikmatan yang diperoleh dari rasa sakit? Aku
sangat tidak suka merasakan ssakit.
Ibu berkata,”kau mengatakan hal-hal yang
panas dan pedas dalam bahasa medis, jadinya keren sekali!
Ayah berkata,”kau harusnya makan hidangan
istimewa dari hotel Beijing terbaik. Tapi karena Da Ran pergi sendiri, tolong
mengertilah!
Ibu menambahkan,”aku tidak percaya dia
pergi hanya karena kau menyuruhnya pergi..Da Ran kami benar-benar tidak punya
pengertian.
Yon Kyung bertanya,”kenapa bebicara buruk
tentang putri ibu sendiri? Kalau ibu mengatakannya untuk membuat Menantu Seo
merasa lebih baik, tolong jangan lakukan itu! Seo Yoon Jae bukanlah seseorang
yang istimewa. Dia tidak punya banyak uang yang tersisa setelah membeli rumah.
Dan gajinya juga tidak banyak! Dia hanya bermain-main saja dengan anak-anak di
rumah sakit. Dia tidak bisa menjadi dokter yang bisa disaksikan dalam “Menara
Putih”. Seo Yoon Jae bukanlah manusia yang hebat.
Ayah berkata,”kau sangat rendah hati!
Makanlah!
Yoon Kyung senang,”telur goreng garing dengan
anyak saus tomat, tolong!
Choong Shik ikut-ikutan,”aku juga,
tolong! Terima kasih kakak ipar!
Yoon Kyung dan Choong Shik klop banget
sampai saling meninju, sendangkan ibu hanya tertawa geli.
Se Young bertanya,”Anda pasti ingin
kembali ke Amerika. Apa dokter Seo tidak datang ke Korea? Aku ingin bertemu
dengan beliau.
Ibu Yoon Jae menjawab,”ada sesuatu yang
terjadi. Karena itulah aku kembali lebih cepat dari rencanaku.
Se Young bertanya,”begitu…Yoon Jae pasti
tidak pergi bulan madu agar bisa mengantar Anda?
Ibu Yoon Jae terkejut,”apa yang kau
bicarakan?
Se Young menjawab,”dia tidak pergi dalam
bulan madunya, tapi datang ke rumah sakit hari ini.
Ibu Yoon Jae tambah terkejut,”ke rumah
sakit?
Se Young menjawab,”anak yang mengalami kecelakaan
bersamanya berada di rumah sakit kami. Aku tidak tahu apakah itu karena dia
masih belum sadar, tapi Yoon Jae sangat perhatian padanya.
Ibu Yoon Jae kesa dan bertanya,”meski
begitu, bagaimana bisa dia tidak pergi bulan madu karena seorang pasien? Aku
akan berbicara pada Yoon Jae. Siapa sebenarnya pasien itu?
Ibu Yoon Jae bertanya,”Kang Kyung Joon?
Ibu Yoon Jae ingat sesuatu,”Namanya…Kang
Kyung Joon, katamu?
Se Young menjawab,”iya. Dia seorang
pelajar, tapi dia tidka punya orang tua.
Ibu Yoon Jae bertanya,”dia tidak punya
orang tua? Kalau dia seorang pelajar…berapa usianya?
Se Young menjawab,”dia pelajar SMA.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Pelajar SMA?!
Suar Ibu Yoon Jae di telp : siapa katamu
anak lelaki yang dibesarkan oleh almarhum Kang Hee Soo?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Kyung Joon. Nama
putra Hee Soo adalah.. Kang Kyung Joon. Aku yakin kau tidak ingin berurusan
dengannya…tapi aku tidak bisa melakukan itu.
Ibu Yoon Jae terkejut dan tidak
menduganya,”lakukan apapun sesukamu. Aku tidka ingin mencari anak itu!
Ibu Yoon Jae melihat buku
MIRACLE,”mungkinkah Yoon Jae…yang telah menemukan anak itu?
Bibi Kyung Joon berkata,”Meskipun aku
terus mengawasinya, dia masih tetap tidak bangun. Kita pergi saja!
Paman Kyung Joon berkata,”Kyung Joon
harus bangun. Agar aku bisa berdiri tegap meskipun seandainya aku mengurus
warisan Hee Soo.
Bibi Kyung Joon berkata,”Hee Soo
benar-benar menabung banyak uang meski selahi dia membesarkan putranya sendiri.
Aku rasa dia sangat berbeda darimu.
Paman Kyung Joon berkata,”meskipun aku
tidak bisa mendapatkannya kembali, aku tidak bisa kehilangan semua uang
tersebut, jika aku ingin berdiri dengan percaya diri. Kita mesti bagaimana soal
restoran?
Bibi Kyung Joon bertanya-tanya,”bagaimana
dia masih belum bangun padahal kata mereka tidak ada yang salah dengannya?
Paman Kyung Joon berpikir,”restoran
itu…kita harus bagaimana?
Da Ran menelp Yoon Kyung,”kau menelepon
ibunya Yoon Jae?
Yoon Kyung di kamar Da Ran, keluarga Gil.
Yoon Kyung menjawab,”katanya dia sudah
mendengarnya dari Lee Se Young. Katanya
dia ingin bertemu denganku sendirian besok.
Da Ran berkata,”dia pasti marah. Lalu apa
kau tidur di rumah orang tuaku malam ini?
Yoon Kyung menjawab,”iya. Mereka
menyuruhku tinggal di kamarmu sampai kau kembali.
Da Ran bertanya,”di kamarku?
Yoon Kyung balik tanya,”lalu haruskan aku
tinggal di kamar Gil Choong Shik? Aneh rasanya berada di kamar yang penuh
dengan barang-barangmu.
Da Ran balik tanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjawab,”yah, kau
tahu…kamarnya terlihat mirip denganmu. Kelihatan konyol…seperti kau.
Da Ran membalas,”sekarang kau mengatakan
itu? Selain dari tempat tidur, tidak ada satupun barang di rumah ini milikmu,
kan?
Yoon Kyung tak mau kalah,”karena pamanku
menyingkirkan semua barang-barangku sebelum dia menjual rumah itu. Jadi hanya
penuh dengan barang-barang Seo Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”kau sudah makan malam?
Yoon Kyung menjawab,”karena Menantu Seo
mereka ada di rumah, mereka bahkan mempersiapkan meja minuman untukku. Mereka
mengatakan ini minuman keras codonopsis berusia 20 tahun.
Yoon Kyung duduk di lantai, yang di
depannya udah ada meja beserta makanan di atasnya dan minuman keras codonopsis
berusia 20 tahun.
Da Ran berkata,”appa-ku bahkan tidak
memberikan itu padaku karena itu sangat berharga.
Yoon Kyung bertanya,”benarkah? Kalau
begitu kurasa mereka akan treluka kalau aku tidak meminumnya. Kurasa aku harus
membuangnya.
Da Ran terkejut,”memb..membuangnya? itu
sayang sekali!
Yoon Kyung bertanya,”aku bisa melihatnya
dengan jelas! Kau sekarang ngiler, kan? Suara Yoon Kyung : Kau sudah makan
malam?
Da Ran menjawab,”aku baru mau makan ramen
sekarang.
Yoon Kyung bertanya,”ramen? Tidak boleh!
Jangan makan itu. Itu punyaku!
Da Ran membuka mie ramennya,”aku sudah
menuangkan air ke dalamnya. Akan kubelikan lagi nanti.
Suara Yoon Kyung : jangan makan!
Da Ran bertanya,”tidak ada yang lain yang
bisa kumakan disini. Aku harus makan apa?
Yoon Kyung menjawab,”aku akan datang
untuk membuang apa yang ada di hadapanku. Jadi, jangan makan dan tunggu aku.
Da Ran terdiam.
Yoon Kyung berlari kembali ke rumahnya
dengan membawa makanan tadi di dalam bungkusan. Yoon Kyung terlihat senang
sekali.
Da Ran keluar rumah dan tersenyum senang
menunggu Yoon Kyung pulang ke rumah. Da Ran clingak clinguk siapa tahu Yoon
Kyung sudah datang. Da Ran masih menunggu dengan sabar kedatangan Yoon Kyung di
depan pagar rumah Kyung Joon, sedangkan Yoon Kyung masih berlari menuju ke
arahnya.
Yoon Kyung menyerahkan bungkusan itu,”aku
akan membuang ini. Kau mau?
Da Ran menerimanya dengan tersenyum manis pada Yoon Kyung yang kelelahan karena berlari. Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung-pun ikut tersenyum dan lelahnya sedikit hilang.
Da Ran menerimanya dengan tersenyum manis pada Yoon Kyung yang kelelahan karena berlari. Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung-pun ikut tersenyum dan lelahnya sedikit hilang.
Di meja makan, Yoon Kyung menuangkan
makanan itu ke piring Da Ran yang langsung di makan dengan lahap oleh Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”sulit sekali pergi
diam-diam. Akan sulit lagi untuk kembali diam-diam. Haruskah aku tinggal saja
di sini?
Da Ran melarang,”tidak oleh begitu!
Mereka akan khawatir kalau kau tiba-tiba menghilang. Aku akan makan ini, jadi
kau bisa pergi.
Yoon Kyung kesal,”jadi setelah delivery,
menghilang saja sana, ya? Kalau begitu bayar.
Da Ran bertanya,”kenapa aku harus bayar
padahal ini dari rumahku?
Yoon Kyung menjawab kesal,”aku harusnya
berikan saja ke anjing tetangga.
Da Ran langsung mencicipinya.
Yoon Kyung hanya melihat tingkah Da Ran
yang lucu.
Da Ran berkata,”Kyung Joon… ini lebih tua
darimu.
Yoon Kyung bertanya,”lebih tua?
Da Ran menjawab,”Ini usianya 20 tahun,
dan kau 19 tahun. Aku akan menyimpan ini disini dan meminumnya setiap hari.
Da Ran memeluk minuman itu.
Yoon Kyung bertanya,”apa tidak apa-apa
kau minum yang lebih tua itu setiap hari? Saat mereka memberikannya padaku,
mereka mengatakan itu adalah minuman yang memberikan kekuatan khusus. Guru
Gil…apa tidak apa-apa kalau kau mendapatkan kekuatan itu?
Da Ran berkata,”kau mengatakan hal yang
tidak pantas untuk seseorang yang lebih muda dari minuman keras ini!
Yoon Kyung betkata,”oh ya ampun,
Hyungnim,kupikir tidak bijak buat kau datang ke sini. Ini bukan tempatnya kau
menunjukkan kekuatanmu itu. Kalau kau memuat wanita ini jadi kuat, itu akan
membuatku dalam posisi sulit. Kau kelihatannya seperti benda yang
berharga…kuharap kau pulang dengan selamat.
Yoon Kyung mengambil minuman itu dan
menutupnya.
Da Ran bertanya,”ada apa denganku? Kenapa
kau jadi sulit karena aku?
Yoon Kyung menjawab,”kalau kau
mendapatkan kekuatan itu, aku tidak punya kepercayaan diri untuk menolakmu. Aku
khawatir dengan pikiranku yang muda.
Yoon Kyung menyilangkan kedua tangannya
di dadanya.
Da Ran kesal dan mengambil minuman itu,”kau
gila. Kau khawtir akan hal yang tak berguna. Pergilah!
Yoon Kyung berkata,”Uh oh… kau tidak
punya kepercayaan diri? Aku pergi!
Yoon Kyung berdiri dan akan pulang ke
rumah Da Ran, tapi Da Ran mengikutinya sampai di depan pagar.
Da Ran menjawab,”tidak. Aku hanya ingin
mengantarmu. Hati-hati dan jangan ribut saat pulang.
Yoon Kyung berjalan berebarap langkah,
sedangkan Da Ran tersenyum melihatnya.
Da Ran bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung berkata,”besok katakan saja
bahwa kau kembali dari Cina dan datang jemput aku.
Da Ran bertanya,”kau ingin aku datang
menjemputmu besok?
Yoon Kyung menjawab,”pastikan kau
menjemputku!
Da Ran berkata,”kita lihat nanti…
Yoon Kyung berkata sebelum
pergi,”pastikan kau datang!
Da Ran tersenyum lebar mengantar Yoon
Kyung kembali ke rumahnya.
Di pinggir jalan, Ae Kyung yang sedang
mabuk,duduk di pinggir jalan sedangkan guru Na pusing melihatnya.
Guru Na berkata,”Guru Lee…guru Lee! Kau
tidak boleh tidur disini! Tolong berdirilah! Karena aku tidak bisa ambil taksi
di sini, aku akan memindahkanmu sedikit.
Guru Na mengalungkan tas Ae Kyung di
leharnya, Ae Kyung di gendong ke punggungnya, sedangkan buket pengantin itu
digigitnya. Tangan Guru Na memegang saku celananya.
Ae Kyung berkata,”Hyo Sang…kau dan aku
jadi dekat selama ini. Kita jangan akhiri ini malam ini. Dan ayo kita lanjutkan
hubungan kita. Katakan sesuatu!
Guru Na tak bisa berkata apa-apa karena
menggigit buket pengantin.
Ae Kyung melanjutkan,”kalau kau ingin
lompat tinggi, aku akan menjadi galahmu. Dan kalau kau ingin lompat jauh, aku
akan jadi tumpuanmu. Apa yang akan kau lakukan?
Guru Na mau mengatakan sesuatu tapi tak
bisa.
Ae Kyung bertanya,”kenapa kau tidak
mengatakan apapun? Kau tidak menyukainya? Kau tidak bisa bicara karena tidak
menyukainya? Aku ingin turun.
Guru Na bertanya,”kau baik-baik saja?
Ae Kyung yang sedang mabuk kesal,”kau
bisa bicara dengan baik?
Ae Kyung mengambil tas yang dikalungkan
ke leher guru Na, juga buket itu.
Ae Kyung berkata kesal,”aku pergi!
Ae Kyung berjalan terhuyung-huyung
Guru Na memanggilnya,”Guru Lee!
Ae Kyung berhenti dan balik badan,
menatap guru Na dan melempar buket bunga mawar putih itu seperti seorang
pitcher dalam permainan bisball. Buket itu ditangkap oleh guru Na.
Ae Kyung berkata,”strike! Out!
Ae Kyung berkata,”strike! Out!
Ae Kyung pulang dengan terhuyung-huyung
meninggalkan guru Na yang terheran-heran.
Guru Na berkata,”perilaku
mabuknya…benar-benar bukan main!
Lalu ada sms dari Da Ran : kalau kau
bosan, kau bisa baca buku atau dengar musik di kamarku. Kalau kau makan sarapan
dengan baik bsok, aku akan datang menjemputmu.
Yoon Kyung berkata,”integral! Dia
benar-benar berusaha keras. G-cup terakhir..koleksi Gil Choong Shik lumayan
banyak juga.
Yoon melihat banyak buku integral di meja
Da Ran.
[ingat waktu Da Ran mencoba mengajari
Yoon Kyung matematika. Ternyata Da Ran berusaha cukup keras!]
Yoon Kyung melihat koleksi Gil Choong
Shik juga. Lalu Yoon Kyung melihat kotak berisi foto dan barang-barang kenangan
Da Ran bersama Yoon Jae.
Yoon Kyung sedih memegang foto Yoon
Jae,”ajusshi…kembalilah cepat! Sebelum aku tidak ingin pergi lagi.
Malam itu, Ibu Yoon Jae datang ke kamar
inap Kyung Jae. Ibu Yoon Jae ingin menyentuh wajah Kyung Jae tapi tidak jadi.
Ibu Yoon Jae menangis,”aku…tidak
melihatmu bahkan saat kau lahir. Tapi ini adalah...dimana pertama kalinya aku
melihatmu. Kyung Joon…
Ibu Yoon Jae tak tahan lalu pergi dari
sana.
Choong Shik bertanya,”ini cantik! Apa ini
dijual?
Ma Ri bertanya,”jadi kakak iparmu tidak
pergi ulan madu dan tinggal di rumahmu?
Choong Shik mengangguk,”iya! Tapi Ma Ri,
kakakku tidak pergi bulan madu apa sesuatu yang semestinya membuatmu senang?
Ma Ri menjawab,”iya! Aku sungguh, sungguh
senang! Dan…jimatnya manjur juga! Anak muda penyerap kejahatan, aku akan
mengurangi satu loyang untukmu.
Ma Ri menepuk bahu Choong Shik.
Choong Shik memegang tangan Ma Ri,”dengan
kebijaksanaan…aku memberitahumu untuk menguranginya satu per satu.
Ma Ri menarik tangannya,”baiklah! Kalau
begitu kau ingin kubelikan salah satunya?
Choong Shik bertanya,”apa?
Ma Ri menjawab,”aku akan membelikanmu
satu.
Choong Shik tak percaya,”benarkah?
Ma Ri memfoto baju itu dan pergi. Choong
Shik senang sekali.
Choong Shik berkata,”katamu kau akan
membelikan satu untukku…
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar