Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 9 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 9
(Part 2)
Choong Shik, ayah dan Ibu dalam perjalanan pulang ke rumah.
Choong Shik masih berpikir di dalam mobil,”aneh sekali! Aku yakin itu Noona!
Ibu berkata,”katamu Da Ran mengatakan bahwa dia sedang makan bebek di Cina. Apanya yang aneh soal itu?
Choong Shik berkata,”dia bahkan tidak menjawab teleponnya setelah itu… jadi aku merasa itu aneh!
Lampu berwarna merah. Semua kendaraan berhenti, termasuk mobil keluarga Gil. Choong Shik melihat Yoon Kyung ada di pinggir jalan.
Choong Shik berkata,”pria yang barusan kita lewati…dia terlihat mirip dengan Kakak Ipar…
Ibu kesal,”kau mengatakan Da Ran ada di rumah, dan Menantu Seo ada di trotoar… ada apa denganmu, Choong Shik?
Choong Shik menjawab,”kurasa…
Choong Shik melihat ke belakang untuk memastikannya lagi dan benar-benar yakin kalau itu Yoon Kyung.
Choong Shik ada ide dan berteriak,”appa! Appa, appa! Tunggu! Tunggu! Mundur…mundur!
Ayah memundurkan mobil, dan mereka melihat Yoon Kyung.
Choong Shik memanggil Yoon Kyung,”Kakak Ipar! Lihat, kan? Aku benar?
Yoon Kyung menoleh dan  terkejut.
Ibu terkejut,”menantu Seo!
Ayah terkejut,”apa yang kau lakukan di sini?
Ayah bertanya,”kau tidak pergi karena ada pasien darurat di rumah sakit.. dan hanya mengirim Da Ran ke sana?
Yoon Kyung menjawab,”tidak mudah untuk seorang pgawai mendapatkan liburan 4 hari. Sayang sekali kalau menyia-nyiakan kesempatan ini,jadi aku menyuruhnya untuk pergi sendiri.
Ibu tak enak hari,”Da Ran kita ini benar-benar tidak punya hati. Kalau begitu, kau sendirian di sini?
Yoon Kyung menjawab,”dia menyuruhku untuk tidak mengatakan apapun, karena tidak ingin kalian khawatir. Dia menyuruhku untuk tinggal diam di rumah, dan tidak ke  mana-mana.
Choong Shik berkata,”akukhawatir Noona ditinggalkan sendirian di sauna, tapi ternyata Kakak Ipar yang ditinggalkan. Kau tidak setia sama sekali, Gil Da Ran.
Yoon Kyung menenangkan,”Adik Ipar, jangan mengumpat kakakmu. Aku yang mengirim dia pergi.
Semua orang lega mendengarnya.
Ayah berkata sambil tertawa,”menantuku…
Ibu bertanya,”apa yang dilakukan Da Ran sendirian di sana?
Yoon Kyung menjawab,”aku yakin dia sedang makan bebek Beijing, dan meminum Kaoliang Jiu…sesuatu seperti itu.
Ayah berkata,”kalau begitu bagaimana kalau kita minum Kaolian Jiu juga?
Yoon Kyung tertawa senang
Ibu menambahkan,”kalau begitu aku akan membuatkan siamtak.
Ayah berkata,”benar sekali!
Di sauna, Da Ran tiduran dan sudah menghabiskan telur rebus dan minumannnya.
Da Ran berkata,”karena aku melihat keluargaku pergi, aku yakin mereka tidak akan kembali.
Lalu ada telp ddari BIG (Yoon Kyung)
Da Ran mengangkat kesal,”katamu kita sebaiknya tidak saling menghubungi selama 3 malam 4 hari.
Yoon Kyung bertanya,”apa kau berada di tempat yang menyenangkan?
Da Ran menjawab,”benar.
Yoon Kyung bertanya,”ahh, menyenangkan makan telur rebus di sauna?
Da Ran terkejut dan duduk,”kau tahu dari mana? Apa jangan-jangan kau di sauna juga?
Suara Yoon Kyung : aku ada di rumahmu.
Da Ran terkejut,”kenapa? Kau ketahuan?
Yoon Kyung menjawab,”kukatakan pada mereka bahwa kau pergi sendirian ke Cina. Jadi, kau bisa kembali ke rumah.
Da Ran bertanya,”lalu…apa kau mendapat masalah?
Yoon Kyung menjawab,”cekk, yah sedikit! Aku akan meneleponmu nanti.
Yoon Kyung tersenyum senang.
Ibu memanggil,”sayang! Menantu Seo!
Yoon Kyung berteriak,”iya, ibu!
Ibu bertanya,”apa yang kau lakukan di sana?
Yoon Kyung menjawab,”aku datang!
Di sauna
Da Ran bertanya-tanya,”apa Kung Joon trekena masalah karena aku, ya?
Di meja makan keluarga Gil
Ibu menuangkan makanan di piring untuk  Yoon Kyung
Ibu berkata,”karena siamtaknya masih sedang dimasak, makanlah sup ikan pedas ini dulu. Ini rasanya sangat menyegarkan.
Yoon Kyung mencium aromanya sudah tidak suka.
Ayah menambahkan,”menyegarkan sekali…menyegarkan sekali!
Ibu bertanya,”begitu, kan?
Yoon Kyung penasaran,”ini benar-benar menyegarkan? Ini cukup pedas untuk memkabar lidah, dan kelihatannya sangat pedas. Jadi bagaimana bisa ini menyegarkan?
Ayah menjewab,”jadi ini hanya…ini menyegarkan karena menyegarkan.
Ibu dan Choong Shik menganggukkan kepala.
Yoon Kyung berkata,”karena panas dan pedas adalah rasa sakit. Jadi saraf di otak akan membuat kita berkata,”aduh! Sakit!”.
Ibu,Choong Shik dan ayah menganggukkan kepalanya.
Yoon Kyung melanjutkan,”Tapi merasakan bahwa rasa sakit itu menyegarkan dan menikmati perasaan tersebut, bukankah itu masokisme [merasa senang karena disiksa] namanya? Dan dengan sengaja melakukan itu untuk dinikmati orang lain itu sadisme namanya.
Choong Shik berkata,”sangat sebsual..ini makanan mesum.
Ayah tertawa dan bertanya,”saat kau semaki berusia, bukankah makanan semacam ini yang sesuai seleramu?
Yoon Kyung balik tanya,”jadi, kurasa semakin tua, semakin banyak kenikmatan yang diperoleh dari rasa sakit? Aku sangat tidak suka merasakan ssakit.
Ibu berkata,”kau mengatakan hal-hal yang panas dan pedas dalam bahasa medis, jadinya keren sekali!
Ayah berkata,”kau harusnya makan hidangan istimewa dari hotel Beijing terbaik. Tapi karena Da Ran pergi sendiri, tolong mengertilah!
Ibu menambahkan,”aku tidak percaya dia pergi hanya karena kau menyuruhnya pergi..Da Ran kami benar-benar tidak punya pengertian.
Yon Kyung bertanya,”kenapa bebicara buruk tentang putri ibu sendiri? Kalau ibu mengatakannya untuk membuat Menantu Seo merasa lebih baik, tolong jangan lakukan itu! Seo Yoon Jae bukanlah seseorang yang istimewa. Dia tidak punya banyak uang yang tersisa setelah membeli rumah. Dan gajinya juga tidak banyak! Dia hanya bermain-main saja dengan anak-anak di rumah sakit. Dia tidak bisa menjadi dokter yang bisa disaksikan dalam “Menara Putih”. Seo Yoon Jae bukanlah manusia yang hebat.
Ayah berkata,”kau sangat rendah hati! Makanlah!
Ibu berkata,”kalau sup ikan pedas tidak sesuai seleramu, kau ingin kubuatkan yang lain?
Yoon Kyung senang,”telur goreng garing dengan anyak saus tomat, tolong!
Choong Shik ikut-ikutan,”aku juga, tolong! Terima kasih kakak ipar!
Yoon Kyung dan Choong Shik klop banget sampai saling meninju, sendangkan ibu hanya tertawa geli.
Se Young bertanya,”Anda pasti ingin kembali ke Amerika. Apa dokter Seo tidak datang ke Korea? Aku ingin bertemu dengan beliau.
Ibu Yoon Jae menjawab,”ada sesuatu yang terjadi. Karena itulah aku kembali lebih cepat dari rencanaku.
Se Young bertanya,”begitu…Yoon Jae pasti tidak pergi bulan madu agar bisa mengantar Anda?
Ibu Yoon Jae terkejut,”apa yang kau bicarakan?
Se Young menjawab,”dia tidak pergi dalam bulan madunya, tapi datang ke rumah sakit hari ini.
Ibu Yoon Jae tambah terkejut,”ke rumah sakit?
Se Young menjawab,”anak yang mengalami kecelakaan bersamanya berada di rumah sakit kami. Aku tidak tahu apakah itu karena dia masih belum sadar, tapi Yoon Jae sangat perhatian padanya.
Ibu Yoon Jae kesa dan bertanya,”meski begitu, bagaimana bisa dia tidak pergi bulan madu karena seorang pasien? Aku akan berbicara pada Yoon Jae. Siapa sebenarnya pasien itu?
Se Young menjawab,”dia seorang pelajar muda bernama Kang Kyung Joon.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Kang Kyung Joon?
Ibu Yoon Jae ingat sesuatu,”Namanya…Kang Kyung Joon, katamu?
Se Young menjawab,”iya. Dia seorang pelajar, tapi dia tidka punya orang tua.
Ibu Yoon Jae bertanya,”dia tidak punya orang tua? Kalau dia seorang pelajar…berapa usianya?
Se Young menjawab,”dia pelajar SMA.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Pelajar SMA?!
Ayah Yoon Jae memegang foto ibu Kyung Joon
Suar Ibu Yoon Jae di telp : siapa katamu anak lelaki yang dibesarkan oleh almarhum Kang Hee Soo?
Ayah Yoon Jae menjawab,”Kyung Joon. Nama putra Hee Soo adalah.. Kang Kyung Joon. Aku yakin kau tidak ingin berurusan dengannya…tapi aku tidak bisa melakukan itu.
Ibu Yoon Jae terkejut dan tidak menduganya,”lakukan apapun sesukamu. Aku tidka ingin mencari anak itu!
Ibu Yoon Jae melihat buku MIRACLE,”mungkinkah Yoon Jae…yang telah menemukan anak itu?
Di kamar inap Kyung Jae.
Bibi Kyung Joon berkata,”Meskipun aku terus mengawasinya, dia masih tetap tidak bangun. Kita pergi saja!
Paman Kyung Joon berkata,”Kyung Joon harus bangun. Agar aku bisa berdiri tegap meskipun seandainya aku mengurus warisan Hee Soo.
Bibi Kyung Joon berkata,”Hee Soo benar-benar menabung banyak uang meski selahi dia membesarkan putranya sendiri. Aku rasa dia sangat berbeda darimu.
Paman Kyung Joon berkata,”meskipun aku tidak bisa mendapatkannya kembali, aku tidak bisa kehilangan semua uang tersebut, jika aku ingin berdiri dengan percaya diri. Kita mesti bagaimana soal restoran?
Bibi Kyung Joon bertanya-tanya,”bagaimana dia masih belum bangun padahal kata mereka tidak ada yang salah dengannya?
Paman Kyung Joon berpikir,”restoran itu…kita harus bagaimana?
Di rumah Kyung Joon.
Da Ran menelp Yoon Kyung,”kau menelepon ibunya Yoon Jae?
Yoon Kyung di kamar Da Ran, keluarga Gil.
Yoon Kyung menjawab,”katanya dia sudah mendengarnya dari Lee Se Young. Katanya  dia ingin bertemu denganku sendirian besok.
Da Ran berkata,”dia pasti marah. Lalu apa kau tidur di rumah orang tuaku malam ini?
Yoon Kyung menjawab,”iya. Mereka menyuruhku tinggal di kamarmu sampai kau kembali.
Da Ran bertanya,”di kamarku?
Yoon Kyung balik tanya,”lalu haruskan aku tinggal di kamar Gil Choong Shik? Aneh rasanya berada di kamar yang penuh dengan barang-barangmu.
Da Ran balik tanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjawab,”yah, kau tahu…kamarnya terlihat mirip denganmu. Kelihatan konyol…seperti kau.
Da Ran membalas,”sekarang kau mengatakan itu? Selain dari tempat tidur, tidak ada satupun barang di rumah ini milikmu, kan?
Yoon Kyung tak mau kalah,”karena pamanku menyingkirkan semua barang-barangku sebelum dia menjual rumah itu. Jadi hanya penuh dengan barang-barang Seo Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”kau sudah makan malam?
Yoon Kyung menjawab,”karena Menantu Seo mereka ada di rumah, mereka bahkan mempersiapkan meja minuman untukku. Mereka mengatakan ini minuman keras codonopsis berusia 20 tahun.
Yoon Kyung duduk di lantai, yang di depannya udah ada meja beserta makanan di atasnya dan minuman keras codonopsis berusia 20 tahun.
Da Ran berkata,”appa-ku bahkan tidak memberikan itu padaku karena itu sangat berharga.
Yoon Kyung bertanya,”benarkah? Kalau begitu kurasa mereka akan treluka kalau aku tidak meminumnya. Kurasa aku harus membuangnya.
Da Ran terkejut,”memb..membuangnya? itu sayang sekali!
Yoon Kyung bertanya,”aku bisa melihatnya dengan jelas! Kau sekarang ngiler, kan? Suara Yoon Kyung : Kau sudah makan malam?
Da Ran menjawab,”aku baru mau makan ramen sekarang.
Yoon Kyung bertanya,”ramen? Tidak boleh! Jangan makan itu. Itu punyaku!
Da Ran membuka mie ramennya,”aku sudah menuangkan air ke dalamnya. Akan kubelikan lagi nanti.
Suara Yoon Kyung : jangan makan!
Da Ran bertanya,”tidak ada yang lain yang bisa kumakan disini. Aku harus makan apa?
Yoon Kyung menjawab,”aku akan datang untuk membuang apa yang ada di hadapanku. Jadi, jangan makan dan tunggu aku.
Da Ran terdiam.
Yoon Kyung berlari kembali ke rumahnya dengan membawa makanan tadi di dalam bungkusan. Yoon Kyung terlihat senang sekali.
Da Ran keluar rumah dan tersenyum senang menunggu Yoon Kyung pulang ke rumah. Da Ran clingak clinguk siapa tahu Yoon Kyung sudah datang. Da Ran masih menunggu dengan sabar kedatangan Yoon Kyung di depan pagar rumah Kyung Joon, sedangkan Yoon Kyung masih berlari menuju ke arahnya.
Melihat kedatangan Yoon Kyung, Da Ran pun tersenyum manis.
Yoon Kyung menyerahkan bungkusan itu,”aku akan membuang ini. Kau mau?
Da Ran menerimanya dengan tersenyum manis pada Yoon Kyung yang kelelahan karena berlari. Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung-pun ikut tersenyum dan lelahnya sedikit hilang.
Di meja makan, Yoon Kyung menuangkan makanan itu ke piring Da Ran yang langsung di makan dengan lahap oleh Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”sulit sekali pergi diam-diam. Akan sulit lagi untuk kembali diam-diam. Haruskah aku tinggal saja di sini?
Da Ran melarang,”tidak oleh begitu! Mereka akan khawatir kalau kau tiba-tiba menghilang. Aku akan makan ini, jadi kau bisa pergi.
Yoon Kyung kesal,”jadi setelah delivery, menghilang saja sana, ya? Kalau begitu bayar.
Da Ran bertanya,”kenapa aku harus bayar padahal ini dari rumahku?
Yoon Kyung menjawab kesal,”aku harusnya berikan saja ke anjing tetangga.
Da Ran mengambil minuman keras itu,”minuma keras codonopsis berusia 20 tahun…baunya enak.
Da Ran langsung mencicipinya.
Yoon Kyung hanya melihat tingkah Da Ran yang lucu.
Da Ran berkata,”Kyung Joon… ini lebih tua darimu.
Yoon Kyung bertanya,”lebih tua?
Da Ran menjawab,”Ini usianya 20 tahun, dan kau 19 tahun. Aku akan menyimpan ini disini dan meminumnya setiap hari.
Da Ran memeluk minuman itu.
Yoon Kyung bertanya,”apa tidak apa-apa kau minum yang lebih tua itu setiap hari? Saat mereka memberikannya padaku, mereka mengatakan itu adalah minuman yang memberikan kekuatan khusus. Guru Gil…apa tidak apa-apa kalau kau mendapatkan kekuatan itu?
Da Ran berkata,”kau mengatakan hal yang tidak pantas untuk seseorang yang lebih muda dari minuman keras ini!
Yoon Kyung betkata,”oh ya ampun, Hyungnim,kupikir tidak bijak buat kau datang ke sini. Ini bukan tempatnya kau menunjukkan kekuatanmu itu. Kalau kau memuat wanita ini jadi kuat, itu akan membuatku dalam posisi sulit. Kau kelihatannya seperti benda yang berharga…kuharap kau pulang dengan selamat.
Yoon Kyung mengambil minuman itu dan menutupnya.
Da Ran bertanya,”ada apa denganku? Kenapa kau jadi sulit karena aku?
Yoon Kyung menjawab,”kalau kau mendapatkan kekuatan itu, aku tidak punya kepercayaan diri untuk menolakmu. Aku khawatir dengan pikiranku yang muda.
Yoon Kyung menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Da Ran kesal dan mengambil minuman itu,”kau gila. Kau khawtir akan hal yang tak berguna. Pergilah!
Yoon Kyung berkata,”Uh oh… kau tidak punya kepercayaan diri? Aku pergi!
Yoon Kyung berdiri dan akan pulang ke rumah Da Ran, tapi Da Ran mengikutinya sampai di depan pagar.
Yoon Kyung balik badan dan bertanya,”apa? Kau akan ikut denganku?
Da Ran menjawab,”tidak. Aku hanya ingin mengantarmu. Hati-hati dan jangan ribut saat pulang.
Yoon Kyung berjalan berebarap langkah, sedangkan Da Ran tersenyum melihatnya.
Tapi tiba-tiba Yoon Kyung balik badan dan berjalan kembali ke arah Da Ran.
Da Ran bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung berkata,”besok katakan saja bahwa kau kembali dari Cina dan datang jemput aku.
Da Ran bertanya,”kau ingin aku datang menjemputmu besok?
Yoon Kyung menjawab,”pastikan kau menjemputku!
Da Ran berkata,”kita lihat nanti…
Yoon Kyung berkata sebelum pergi,”pastikan kau datang!
Da Ran tersenyum lebar mengantar Yoon Kyung kembali ke rumahnya.
Di pinggir jalan, Ae Kyung yang sedang mabuk,duduk di pinggir jalan sedangkan guru Na pusing melihatnya.
Guru Na berkata,”Guru Lee…guru Lee! Kau tidak boleh tidur disini! Tolong berdirilah! Karena aku tidak bisa ambil taksi di sini, aku akan memindahkanmu sedikit.
Guru Na mengalungkan tas Ae Kyung di leharnya, Ae Kyung di gendong ke punggungnya, sedangkan buket pengantin itu digigitnya. Tangan Guru Na memegang saku celananya.
Ae Kyung berkata,”Hyo Sang…kau dan aku jadi dekat selama ini. Kita jangan akhiri ini malam ini. Dan ayo kita lanjutkan hubungan kita. Katakan sesuatu!
Guru Na tak bisa berkata apa-apa karena menggigit buket pengantin.
Ae Kyung melanjutkan,”kalau kau ingin lompat tinggi, aku akan menjadi galahmu. Dan kalau kau ingin lompat jauh, aku akan jadi tumpuanmu. Apa yang akan kau lakukan?
Guru Na mau mengatakan sesuatu tapi tak bisa.
Ae Kyung bertanya,”kenapa kau tidak mengatakan apapun? Kau tidak menyukainya? Kau tidak bisa bicara karena tidak menyukainya? Aku ingin turun.
Guru Na menurunkan Ae Kyung dan melepas buket pengantin itu.
Guru Na bertanya,”kau baik-baik saja?
Ae Kyung yang sedang mabuk kesal,”kau bisa bicara dengan baik?
Ae Kyung mengambil tas yang dikalungkan ke leher guru Na, juga buket itu.
Ae Kyung berkata kesal,”aku pergi!
Ae Kyung berjalan terhuyung-huyung
Guru Na memanggilnya,”Guru Lee!
Ae Kyung berhenti dan balik badan, menatap guru Na dan melempar buket bunga mawar putih itu seperti seorang pitcher dalam permainan bisball. Buket itu ditangkap oleh guru Na.
Ae Kyung berkata,”strike! Out!
Ae Kyung pulang dengan terhuyung-huyung meninggalkan guru Na yang terheran-heran.
Guru Na berkata,”perilaku mabuknya…benar-benar bukan main!
Yoon Kyung telah sampai di kamar Da Ran.
Lalu ada sms dari Da Ran : kalau kau bosan, kau bisa baca buku atau dengar musik di kamarku. Kalau kau makan sarapan dengan baik bsok, aku akan datang menjemputmu.
Yoon Kyung tersenyum happy dan melihat-lihat isi kamar Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”integral! Dia benar-benar berusaha keras. G-cup terakhir..koleksi Gil Choong Shik lumayan banyak juga.
Yoon melihat banyak buku integral di meja Da Ran.
[ingat waktu Da Ran mencoba mengajari Yoon Kyung matematika. Ternyata Da Ran berusaha cukup keras!]
Yoon Kyung melihat koleksi Gil Choong Shik juga. Lalu Yoon Kyung melihat kotak berisi foto dan barang-barang kenangan Da Ran bersama Yoon Jae.
Yoon Kyung sedih memegang foto Yoon Jae,”ajusshi…kembalilah cepat! Sebelum aku tidak ingin pergi lagi.
Malam itu, Ibu Yoon Jae datang ke kamar inap Kyung Jae. Ibu Yoon Jae ingin menyentuh wajah Kyung Jae tapi tidak jadi.
Ibu Yoon Jae menangis,”aku…tidak melihatmu bahkan saat kau lahir. Tapi ini adalah...dimana pertama kalinya aku melihatmu. Kyung Joon…
Ibu Yoon Jae tak tahan lalu pergi dari sana.
Siang itu, Choong Shik menemani Ma Ri ke pameran kaos.
Choong Shik bertanya,”ini cantik! Apa ini dijual?
Ma Ri bertanya,”jadi kakak iparmu tidak pergi ulan madu dan tinggal di rumahmu?
Choong Shik mengangguk,”iya! Tapi Ma Ri, kakakku tidak pergi bulan madu apa sesuatu yang semestinya membuatmu senang?
Ma Ri menjawab,”iya! Aku sungguh, sungguh senang! Dan…jimatnya manjur juga! Anak muda penyerap kejahatan, aku akan mengurangi satu loyang untukmu.
Ma Ri menepuk bahu Choong Shik.
Choong Shik memegang tangan Ma Ri,”dengan kebijaksanaan…aku memberitahumu untuk menguranginya satu per satu.
Ma Ri menarik tangannya,”baiklah! Kalau begitu kau ingin kubelikan salah satunya?
Choong Shik bertanya,”apa?
Ma Ri menjawab,”aku akan membelikanmu satu.
Choong Shik tak percaya,”benarkah?
Ma Ri memfoto baju itu dan pergi. Choong Shik senang sekali.
Choong Shik berkata,”katamu kau akan membelikan satu untukku…
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar