Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 10 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 10
(Part 3)
Di kamar inap Kyung Jae.
Bibi Kyung Joon sedang duduk dan bercakap-cakap dengan Se Young.
Bibi Kyung Joon bertanya,”apa aku melihat Kang Kyung Joon dilahirkan?
Se Young bertanya,”iya. Apa Anda yakin bahwa mediang omma Kang Kyung Joon adalah omma kandungnya? Aku bertanya-tanya…apakah mungkin dia diadopsi?!
Bibi Kyung Joon menjawab yakin,”aku melihatnya hamil dengan mataku sendiri. Dan suamiku juga yang melaporkan kelahirannya tanggal 24 Juni. Kenapa menanyaka hal-hal ini padaku? Apa ada masalah?
Se Young menjawab,”tidak! Aku hanya memastikan tentang hubungan keluarga pasien.
Se Young menatap Kyung Jae yang masih koma dan memikirkan sesuatu.
Se Young menatap hasil tes DNA itu lagi.
Se Young penasaran,”jika hasil tesnya benar…omma-nya Yoon Jae adalah omma-nya anak itu. Tapi omma yang mengandungnya berbeda? Apa itu omma pengganti?
di hotel Ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae sedang memikirkan sesuatu dan melihat buku MIRACLE itu!
Di restoran pangsit Gil.
Ayah dan ibu sedang mengeringkan peralatan makanan. Paman Kyung Joon dan wakil kepsek duduk sebelahan dan melihat mereka erdua.
Wakil kepsek bertanya,”dia tidak mengenalimu juga hari ini? Tahanlah! Jika kau berpura-pura mengenalinya lebih dulu, maka kau kalah!
Paman Kyung Joon balik tanya,”Jika begitu…kenyataan bahwa aku naksir padanya akan terlihat jelas?
Wakil kepsek berkata,”bahkan dulu pun…aku bisa menjaga kehormatanku dengan tidak membuat apapun jadi jelas!
Paman Kyung Joon berkata,”aku…menangis!
Wakil kepsek mendesah,”Hah! Pria bodoh…
Paman Kyung Joon bertanya,”apa kebetulan…kau pernah mendengar Antagap?
 (“Antagap”dalam bahasa Korea juga berarti sungguh disayangkan)
Wakil kepsek bertanya,”Antagap?
Paman Kyung Joon berkata sedih,”meskipun Raja Sejong mencintainya, beliau akhirnya tak bisa membuat gadis itu di sisinya. Dan namanya adalah Antagap! Perasaan hampa yang dirasakan hatinya adalah dari mana kata “Sungguh disayangkan” berasal.
Wakil kepsek berkata,”Presiden Kang, kau sangat berwawasan.
Paman Kyung Joon tambah sedih,”setelah mengirimkan Jung Hye-ku pada guru tua itu…bahkan dalam hatiku…Antagap terus tinggal disana.
Wakil kepsek bertanya,”Antagap?
Paman Kyung Joo kesal memegang ponselnya,”saat ponsel ini pertama kali keluar, aku menangis! Antagap yang hidup dengan tenang dalam hatiku, membuka matanya.
Wakil kepsek sendiri memegang sapu tanganya.
Paman Kyung Joon ingat masa lalunya,”di hari kencan pertamaku bersama Jung Hye…saat aku berlari menemuinya karena aku terlambat…seandainya saja aku memiliki ponsel seperti hari ini…seandainya saja aku bisa meneleponnya dan memberitahunya bahwa aku akan terlambat…aku yakin Jung Hye akan menungguku!
Hyuk Soo berlari, sedangkan Jung Hye menunggunya dan menatap jam tangannya. Saat Hyuk Soo sampai, sayang Jung Hye sudah pulang.
Hyuk Soo berteriak,”Jung Hye..!
Paman Kyung Joon berkata,”sungguh disayangkan….
Wakil kepsek sambil memegang sapu tangannya berkata,”mendengarkan ceritamu…Antagap yang hidup di dalam diriku…membuka lebar matanya! Saat aku pertama kali melihat GPS. Aku memukuli dadaku.
Wakil kepsek ingat masa lalunya,”dalam perjalanan menemui Senior Gil…jika saja aku memiliki GPS seperti sekarang ini…aku yakin aku akan menemukan jalanku dengan benar!
Wakil kepsek dan ayah Da Ran berselirih jalan saat janjian!
Wakil kepsek berkata,”sungguh disayangkan…
Pamam Kyung Joon berkata,”ini sungguh sangat disayangkan! Bahkan jika Jung Hye mengenaliku pertama kali…kurasa Antagap di dalam hatiku akan berubah sedikit. Kenapa dia tidak mengenaliku?
Paman Kyung Joon menutupi kumisnya.
Wakil kepsek berkata,”cinta sangat kejam! Selalu…orang yang lebih menyukai yang lainnya adalah yang tidak beruntung. Dan orang  yang paling terluka!
Di sekolah.
Da Ran berjalan dengan Ae Kyung.
Da Ran bertanya,”apa kira-kira hadiah ulang tahun yang bagus untuk anak-anak sekarang ini?
Ae Kyung balik tanya,”siapa? Ulang tahun Choong Shik?
Da Ran menjawab,”ini seseorang yang jauh lebih pintar darinya. Jadi, aku bertanya-tanya harus membelikan apa?!
Ae Kyung menggodanya,”Hey, memangnya kau sedang memilih hadiah untuk kekasihmu? Kenapa mesti bertanya-tanya? Belikan apa saja!
Da Ran menjawab,”tidak bisa apa saja! Sesuatu yang mencurahkan segala pengharapanku untuknya agar tumbuh menjadi orang yang mengangumkan nantinya. Sesuatu yang memberikan dia semacam kesadaran? Menurutmu kira-kira apa itu?
Ae Kyung mennjawab,”Wahh…itu sangat hebat sekali! Sebuah hadish yang impian akan masa depanmu bisa tercurahkan ke dalamnya? Itu sulit!
Ae Kyung melihat Guru Na dan wakil kepsek berbicara dari jauh.
Ae Kyung berkata pada Da Ran,”Hey, aku akan pergi! Kita bicara lagi nanti!
Ae Kyung berlari dan berteriak,”Wakil kepala sekolah!
Da Ran duduk di kursi.
Da Ran masih bingung,”kira-kira apa? Buku?
Ma Ri datang,”Guru! Aku dengar Kyung Joon pergi ke restoran pamannya dan berbicara soal appa-nya?
Da Ran menjawab,”iya! Tapi kurasa Kyung Joon tidak punya keinginan untuk mencarinya.
Ma Ri berkata,”dia harus mencarinya! Dia bersama Guru karena guru-lah satu-satunya orang dewasa yang berada disisinya! Jika appa-nya muncul, guru tidak mesti ada didekatnya lagi. Dan juga akan baik untuk Guru!
Da Ra menjawab,”kurasa begitu. Aku baik-baik saja dengan itu. Aku tidak benci berada disisi Kyung Joon!
Ma Ri bertanya,”guru bisa selamanya berada disisinya? Guru tidak bisa! Jika dia menemukan appa-nya…saat Kyung Joon kembali ke dirinya sendiri, dia tidak akan sendirian dan kau tidak perlu khawatir lagi. Demi masa depan…akan kupastikan untuk mencari appa-nya Kyung Joon!
Da Ran terlihat sedih mendengarnya.
Di rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung masuk ke dalam kamar dan diikuti oleh Ma Ri.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon…kau harus mencari appa-mu!
Yoon Kyung mematikan jendela kamarnya dan duduk di tempat tidur.
 Ma Ri masuk dan berkata,”kataku kau harus mencari appa-mu!
Yoon Kyung bertanya,”apa gunanya mencari dia? Dia seseorang yang tidak pernah kuliat atau kenal.
Ma Ri membujuk,”kita bisa cari dia duluan, dan lihat orang seperti apa dia! Dengan penampilanmu sekarang, kau bisa mencarinya tanpa membuatnya jadi helas. Itu benar-benar penyamaran yang sempurna.
Yoon Kyung bertanya,”dengan mencarinya apa itu akan memberi bantuan apapun?
Ma Ri menjawab,”itu akan merupakan bantuan untuk Guru Gil Da Ran. Beban berat yang dia rasakan dalam mengurusmu…kau bisa mencari appa-mu dan menyerahkannya pada appa-mu!
Yoon Kyung kesal,”apa yang mesti guru Gil merasa terbebankan? Jika dipikir-pikir, yang menumpang gratis adalah Guru Gil!
Ma Ri berbohong,”bagaimanapun, itulah yang guru pikirkan! Meskipun dia tidak mengatakan apapun karena dia orang yang naif dan baik…aku yakin dia merasa sangat….sangat terbebani!
Yoon Kyung terdiam dan berpikir.
Di ruang bermain anak, rumah sakit!
Yoon Kyung melihat si anak berung dan si anak kelinci sedan main.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”apa dia merasa terbebani? Tidak benar ya aku mengatakan tidak akan melakukan apapun seperti panda?
Si anak beruang sedang tengkurap dan menggambar sesuatu, sedang si anak kelinci sedang memasukkan mainan ke tempatnya.
Si anak kelinci berkata,”ayo kita lakukan sama-sama!
Si anak beruang menolak. Sedangkan, Si anak kelinci terlihat sedih.
Yoon Kyung melihat hal itu dan berkata,”hanya saja dia tidak mengatakan apapun…tapi aku yakin dia merasa terbebani dan membenciku!
Di rumah Kyung Joon, kamar Da Ran.
Da Ran duduk dan berkata,”baik…karena tak bisa selamanya berada disisinya…turut campur dalam masa depannya, itu namanya nempel-nempel padanya! Aku harus menyingkir!
Da Ran tiduran di tempat tidur,”baik! Jangan pikirkan soal masa depan Kyung Joon. Pikirkan saja masa depabku bersama Yoon Jae! Apa yang aku lakukan untuk ulang tahun Yoon Jae tahun lalu? Apa yang aku lakukan? Sepeda…sepeda…
Da Ran mengingat waktu dulu
Da Ran berkata,”kami semestinya bertemu dan bersepeda bersama-sama di hari ulang tahunnya. Karena Yoon Jae terlambat, aku menunggu dengan sepedanya. Tapi karena Yoon Jae tidak bisa datang meskipun aku menunggu lebih dari dua jam…aku harus mengembalikannya saja!
(Saat pagi hari, Da Ran duduk dan menunggu Yoon Jae di bawah pohon. Di sampingnya ada sepeda warna kuning. Tapi Yoon Jae tak datang, Da Ran menulis banyak tanda hati berbentuk hati di kursi itu)
Da Ran duduk dan kesal,”baik! Aku adalah wanita yang tahu bagaimana menunggu selama dua jam meskipun sedingin itu… baik! Jangan lupakan itu, Gil Da Ran! Hoi… hoi! Hoi…hoi!
Da Ran berjalan mondar mandir sambil berkata,”Hoi…Hoi!
Yoon Kyung datang dan melihatnya. Da Ran sadar dan langsung mematikan jendela kamarnya.
Yoon Kyung berkata,”teriakanya benar-benar sangat bikin beban! Beban? Apa dia meras terbebani?
Paginya, Da Ran mengepel lantai sedangkan Yoon Kyung duduk di sofa sambil baca buku. Yoon Kyung dan Da Ran  saling curi-curi pandang menatap Da Ran.
Da Ran sambil mengepel mengomel,”saat itu adalah wajahnya Yoon Jae, kenapa aku hanya melihatnya sebagai Kyung Joon?
Yon Kyung menatapnya.
Da Ran sadar dan salah tingkah,”rumah ini…bagus karena sangat besar, tapi agak jadi beban untuk membersihkannya.
Yoon Kyung bertanya,”beban? Sini..minggirlah! ini bukan apa-apa! Aku akan melakukannya, aku akan melakukannya!
Mendengar kata “beban”, Yoon Kyung jadi tak enak hati dan mengambil lap pel Da Ran dan menggantikannya mengepel.
Da Ran bingung dan menatap Yoon Kyung yang mengepel lantai.
Da Ran bertanya,”katanya kau akan bermalas-malsan seperti panda hari ini?
Yoon Kyung menjawab,”tidak, Panda Kang akan bekerja hari ini, jadi Panda Gil bisa bermalas-malasan. Berbaringlah di sana dan istirahat!
Yoon Kyung mendorong Da Ran agar duduk di sofa.
Da Ran duduk dan bertanya,”benarkah?
Yoon Kyung sambil mengepel menjawab,”yang begini enteng! Aku akan menyelesaikannya dengan cepat!
Da Ran melihat ke luar dan berkata,”kulihat rumput di halaman juga sudah tinggi!
Yoon Kyung bertanya,”apa kau merasa terbebani karena rumputnya tumbuh tinggi? Aku akan memotong rumputnya. Aku akan memotong semuanya seakan-akan mereka dikirim jadi tentara.
Da Ran kaget dan menoleh, lalu menatap Yoon Kyung.
Da Ran tak percaya,”benarkah? Jika begitu aku akan mempersiapkan makan malam. Aku akan pergi belanja.
Da Ran berdiri dan akan pergi, tapi lengannya ditahan Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”tidak! Aku akan melakukannya. Aku saja!
Da Ran lagi-lagi kaget.
Yoon Kyung melanjutkan,”itu…guru Gil…bahkan saat sendirian, aku hidup dengan baik! Aku baik-baik saja sendirian jadi jangan terlalu mengkhawatirkannya. Kenapa tidak masuk saja beristirahat?
Yoon Kyung mendorong Da Ran ke kamarnya.
Da Ran bingung,”o..o…”
Yoon Kyung berkata,”aku akan pergi belanja. Jangan merasa terbebani!
Yoon Kyung meneruskan mengepel lantai.
Di dalam kamar, Da Ran jadi bingung dan sedih.
Da Ran sedih,”aku ras Kyung Joon..akan baik-baik saja tanpa aku! Huh…Gil Da Ran..berhentilah memikirkan Kyung Joon! Apa yang penting buatmu sekarang adalah masa lalu bersama Yoon Jae.
(sepertinya Da Ran sudah mulai suka dengan Kyung Joon)
Di ruang tamu, Yoon Kyung mengepel dengan malas-malasan. Tapi saat terdengar suara kamar terbuka,Yoon Kyung seperti giat mengepel. Da Ran lalu muncul di depannya.
Yoon Kyung bertanya,”Guru Gil mau pergi ke suatu tempat?
Da Ran menjawab,”iya! Rasanya gerah hanya duduk-duduk saja. Jadi, aku akan pergi untuk mengembalikan diriku sedikit!
Yoon Kyung bertanya,”sendirian saja? Kau ingin aku ikut denganmu?
Da Ran menolak sambil memegang dadanya,”tidak! Kau tidak perlu ikut! Aku akan pergi mencari Gil Da Ran, yang dulu tahu bagaimana menunggu.
Yoon Kyung mengerti,”baik! Aku akan membersihkan, mencuci, dan menyiapkan makanan. Jangan merasa terbebani oleh apapun! Dan pergilan mencari apapun itu perlu kau temukan.
Da Ran pergi dengan masih memegang dadanya.
Tahu Da Ran sudah pergi, Yoon Kyung langsung melepas tongkat lap pel itu.
Da Ran sedang bersepeda di taman dan mencari pohon dan kursi yang dulu, saat dia menunggu Yoon jae.
Da Ran bertanya-tanya,”dimana bangku yang dulu aku duduki? Membingungkan karena semuanya terlihat mirip.
Yoon Kyung masih sibuk beres-beres rumah.
Yoon Kyung berkata,”ah…memang seperti dugaanku…aku mengerjakan dengan bagus sekali apapu yang kukerjakan. Tapi apa ini terlalu bersih? Guru Gil perlu melihat hal-hal seperti ini…supaya dia tidak merasa terbebani hidup denganku.
Ma Ri tiba-tiba masuk.
Ma Ri berteriak,”Kyung Joon!
Yoon Kyung  berkata,”hey! Jangan terburu-buru masuk ke sini! Kau tahu tidak bagaimana kerasnya aku bekerja supaya lantai ini bersih?
Ma Ri tak mendengar dan tetap melangkah masuk ke dalam,Yoon Kyung terlihat kesal sekali.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon…aku membawakanmu informasi mengenai appa-mu.
Ma Ri menujukkan majalah pada Yoon KYUng.
Yoon Kyung menatapp majalah itu.
Ayah Yoon Jae baru tiba di Korea.
Sopir bertanya,”dokter Seo…Anda ingin aku berhenti di hotel tempat Nyonya tinggal?
Ayah Yoon Jae menawab,”tidak! Aku harus pergi menemui Prof. Park Min Kyu terlebih dahulu.
Yoon Kyung dan Ma Ri ada di dapur.
Ma Ri berkata,”ada sebuah pameran dari pelukis yang didatango oleh appa-ku dan ommamu di New York! Orang ini!
Ma Ri membuka majalah yang tadi dan menunjukkan sebuah foto.
Yoon Kyung bertanya,”benarkah?
Ma Ri balik tanya,”katamu omma-mu memanggil appa-mu dengan guru, kan? Pria ini adalah seorang profesor di sekolah seni tempat omma-mu bersekolah. Bukankah itu sempurna?
Yoon Kyung menatap foto itu,”Park Min Kyu?
Di ruangannya,  Prof. Park Min Kyu sedang melihta-lihat sebuah buku. Lalu ayah Yoon Jae datang.
Prof. Park Min Kyu berkata,”kau benar-benar datang?!
Ayah Yoon Jae menjawab,”sudah lama kita tidak bertemu!
Prof. Park Min Kyu berkata,”masuklah!
Ayah Yoon Jae duduk di depan Prof. Park Min Kyu.
Prof. Park Min Kyu bertanya,”tahun lalu…putramu Seo Yoon Jaea datang menemuiku. Tapi akli ini kay?
Ayah Yoon Jae balik tanya,”Yoon Jae-ku datang menemui Anda?
Prof. Park Min Kyu mnjawab,”E..dia datang untuk menanyakan soal Hee Soo dan putranya. Jadi…apa kau sudah menemukan putranya?
Ayah Yoon Jae menjawab,”aku belum menemukan dia!
Di rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”lupakan saja!
Ma Ri berkata,”Kyung Joon…meskipun ini untuk masa depanmu, kau harus mencari appa-mu!
Yoon Kyung menjawab,”yang aku igninkan berada disisiku di masa depanku bukanlah appa-ku!
Ma Ri bertanya,”lalu siapa?
Yoon Kyung menjawab,”meskipun aku bisa menjadi apapun jika seseorang menginginkannya itu dariku…orang lain tidka bisa menjadi apa yang kuinginkan dari mereka. Jadi tidak masalah jika aku sendirian.
Ma Ri menunjuk dirinya sendiri,”aku…masukkan aku!
Yoon Kyung berkata,”karena aku sudah membersihkan seluruh tempat ini, jangan buat kekacauan dan pergilah! Aku harus menunjukkan padanya tempat ini dalam keadaan seperti sekarang.
Ma Ri berpura-pura,”Ach! Setelah menggali segala informasi,kepalaku jadi pening. Kurasa aku butuh berbaring dan beristirahat!
Yoon Kyung berteriak,”hey, Jang Ma Ri! Jangan berani-berani kau berpikir untuk menempel di dalam sana!
Ma Ri masuk ke dalam kamarnya di lantai 2.
Ma Ri menaruh semua alat make-up yang  ada di dalam tasnya, di atas meja.
Ma Ri berkata,”satu per satu…barang-barangku…jika aku menggunakan ini seakan-akan seperti kamarku…maka ini akan menjadi kamarku. Hahaha….
Da Ran masih di taman mencari-cari kursi yang dulu.
Da Ran bertanya-tanya,”dimana ya?
Da Ran lalu duduk di sebuah kursi.
Da Ran bertanya-tanya,”apa yang ini bukan? Aku yakin ini. Aku yakin di sekitaran sini. Meskipun saat itu dingin, aku menunggu dengan kegembiraan. Cobalah ingat! Dimana?
Da Ran menyentuh dada kirinya,”selagi menunggu…untuk seseorang yang kusukai muncul…cobalah untuk membuat jantungku mulai berdebar-debar lagi.
Da Ran memejamkan matanya tapi tak merasakan apapun.
Da Ran bertanya-tany,”kenapa tidak seperti sebelumnya?
Da Ran mencoba memejamkan matanya sekali lagi, tapi memang tidak merasakan apa-apa lagi.
Lalu ada telp masuk, dari Yoon Kyung.
Da Ran mengangkatnya,”apa?
Suara Yoon Kyung : kau dimana?
Da Ran menjawa,”sudah kukatakan ada yang mesti kulakukan di taman.
Suara Yoon Kyung : aku juga ada di taman. Kau di sekitar mana?
Da Ran kaget,”apa? Kau di taman? Kenapa datang ke sini?
Yoon Kyung menjawab,”aku datang mencarimu. Kau di mana?
Yoon Kyung mencari-cari Da Ran di taman sambil tetap telp.
Da Ran menjawab sambil tengok kanan-kiri,”oh, aku di mana? Aku berada di depan tenda besar.
Yoon Kyung menjawab,”baik. Aku akan mencarimu.
Yoon Kyung menutup telp.
Da Ran tertawa geli dan bertanya-tanya,”kenapa dia datang? Bagaimana katanya dia akan mencariku?
Da Ran berdiri dan tengok kanan-kiri menunggu Yoon Kyung. Da Ran memegang dadanya, dan merasakan jantungnya berdegup kencang.
Da Ran berkata,”Jantungku…berdebar-debar! Seperti saat aku menunggu seseorang yang aku sukai…
Da Ran ingat jantungnya seperti itu saat menunggu Yoon Jae.
Da Ran bertanya-tanya,”kenapa aku seperti ini? Sementara orang yang aku tunggu..adalah Kyung Joon!
Dari jauh Da Ran sudah melihat Yoon Kyung yang sedang mencarinya.
Da Ran berkata,”aku pasti sudah gila!
Da Ran lalu bersembunyi.
Yoon Kyung telp Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”kau dimana?
Da Ran berbohong,”aku tidak disini lagi.
Yoon Kyung bertanya,”apa? Kau sudah pergi? Sudah kukatakan untuk menunggu.
Suara Da Ran : yang semestinya aku tunggu…bukan kau.
Padahal Yoon Kyung sudah melihat Da Ran.
Da Ran melanjutkan,”Jadi, jangan cari aku. Aku tidak bisa melihatmu sekarang.
Yoon Kyung menjawab,”aku mengerti! Aku tidak akan mencarimu. Aku pergi.
Yoon Kyung pergi.
Da Ran menoleh dan melihat punggung Yoon Kyung yang pergi menjauh.
Da Ran menatap cincinnya,”Kyung Joon…kau harus pergi! Aku sedang  dalam proses menunggu sekarang. Kau harus pergi!
Da Ran matanya berkaca-kaca dan tak tahan…air matanya mengalir!
(Da Ran sudah mulai menyukai Kyung Joon)
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar