Jumat, 01 Maret 2013

Sinopsis BIG Episode 1 (Part 2)


 Sinopsis 
BIG
Episode 1
(Part 2)
Kyung Joon menunggu dengan tertawa geli di depan ruang guru. Tidak berapa lama, Da Ran keluar dengan lesu dan menatap tajam pada Kyung Joon.
Kyung Joon bertanya,”Guru Gil Da Ran, bolehkan aku mengikutimu kali ini?
Da Ran mendesah,”huh!
Da Ran memberi isyarat dengan tangannya,”follow me!”
Da Ran berjalan dengan cemberut dan Kyung Joon mengikutinya dari belakang.
Da Ran berkata,”entah kau di Amerika atau di Korea, sekolah adalah sekolah. Gengsi adalah gengsi. SMA itu harusnya dimana-mana sama.
Kyung Joon menyanggah,”tak sama. Tempat ini kecil sekali.
Da Ran menoleh padanya dan menjelaskan,”walaupun kecil, sekolah ini memiliki segalanya yang harus dimiliki sebuah SMA.
Kyung Joon tak setuju,”sepertinya tidak begitu.
Da Ran kesal dan berhenti lalu balik badan.
Da Ran berkata,”Kang Kyung Joon. Tadi itu hanya pertemuan singkat, jadi lupakanlah! Sekarang aku adalah guru, dan kau adalah siswa. Tidakkah kata-katamu begitu tidak pantas?
Kyung Joon berpikir dan menjawab,”aku bicara pada diriku sendiri. Jangan-jangan di Korea Selatan, aku juga harus bicara sopan pada diriku sendiri?
Da Ran kesal dan menahan diri,”bukan itu masalahnya. Aku hanya mengingatkanmu agar memperhatikannya. Ayo kita mulai dengan perpustakaan.
Da Ran melangkah mendahului dengan kesal dan kedua tangan disilangkan didadanya.
Kyung Joon berkata,”kita bisa melewati perpustakaannya. Di mana ruang olahraganya?
Da Ran benar-benar kesal dan berhenti lalu balik badan.
Da Ran menunjuk Kyung Joon dan berkata,”dimana? Dimana? Dimana? Itu tidak bicara pada diri sendiri. Itu jelas-jelas mengajukan pertanyaan.
Kyung Joon berpikir sejenak,”Emm…masih agak aneh bagiku untuk berbicara Korea. Sorry!
Da Ran menggigit bawah bibirnya dan memejamkan matanya menahan kesal. 
Da Ran bisa menahan diri dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Da Ran berkata,” kau barusan kembali dari Amerika. Jadi, mungkin kau begitu tidak tahu, ada pepatah yang sangat terkenal di Korea, pastikan kau mengingatnya.
Kyung Joon mengangukkan kepalanya.
Da Ran kesal dan marah-marah,”aku guru dan kau adalah muridnya. I am a teacher. You are a student. Okay!
Kyung Joon santai menjawab,”okey, Gil Da Ran.
Da Ran kembali kesal,”Gil Da Ran?
Da Ran menunjuk muka Kyung dan berkata,”teacher, teacher. Guru. Guru.
Kyung Joon cemberut dan menjawab,”cekk! Okey, teacher Gil.
Da Ran kesal mendengarnya.
Di ruang penyiaran
Da Ran berkata sambil sms Yoon Jae,”ini adalah ruang penyiaran. Jangan main-main, kau akan mati kalau merusak apapun. Bagaimana kau mengucapkan ini dalam bahasa Inggris?
Da Ran masih sms seseorang dan tiba-tiba ada telp masuk.
Da Ran tersenyum senang.
Da Ran berlari ke arah jendela dan menerima telp.
Da Ran berkata,” Yoon Jae. Iya, aku bisa menjawab teleponnya. Aku tak melupakan apapun saat ini. Ya, sebaiknya dimana kita bertemu untuk makan malam?
Kyung Joon cemberut, dan senyum sinis duduk di belakang dan hanya menatap Da Ran yang tangannya menggambar “LOVE” di jendela.
Da Ran berkata sedih,”kau sangat sibuk, ya? Tidak apa-apa.
Kyung Joon yang mendengarnya memalingkan muka dan berkomentar,”bodoh sekali.
Da Ran terkejut dan senang,”apa? Benarkah? Tidak apa-apakah jika aku ke rumah sakit?
Kyung Joon menoleh menatap Da Ran dengan muka tak percya.
Da Ran berkata,”ya! Tidak masalah bagiku, aku bisa pergi. Kalau begitu aku akan beli sesuatu yang lezat dan membawanya. Ya! Sampai nanti.
Da Ran melompat-lompat kegiarangan dan menutup telpnya.
Kyung Joon mendekati jendela dan melihat LOVE buatan Da Ran di keca jendela.
Kyung Joon menoleh dan bertanya,”itukah dokter yang kau tangkap saat tulang selangka-mu patah? Di radio, program itu yang menceritakannya.
Da Ran berkata,”Kang Kyung Joon. Cerita yang kau dengar di radio itu, bisakah kau tetap merahasiakannya untukku? Aku bahkan tidak bermimpi kalau seorang murid di sekolahku akan mengetahui kalau aku ikut acara itu. Aku melakukannya cuma untuk bersenang-senang.
Kyung Joon memotong,”dan karena kau menginginkan rice-cookernya.
Da Ran menjawab,”benar!
Kyung Joon tersenyum manis,”Okay!
Da Ran tersenyum senang,”okay?
Kyung Joon berdiri dan berkata,”sebagai gantinya, aku masih tidak begitu pandai berbahasa Korea. Jadi, jangan mengoreksiku jika kata-kataku begitu tidak pantas. Guru Gil Da Ran!
Kyung Joon berjalan mendekati Da Ran. Apalagi dia mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran.
Da Ran menjawab,” baiklah! Aku tidak akan mendesak lagi. Kau latihan saja pelan-pelan. Ayo!
Da Ran berbalik dan akan berjalan lagi.
Kyung Joon memotong,”aku sudah selesai!
Da Ran berhenti dan menoleh. Dia terkejut karena Kyung Joon melompat keluar jendela.
Da Ran berteriak,”hey! Kang..Kang Kyung Joon! Ow..owww…
Dia melihat Kyung Joon jalan santai jauh meninggalkannya.
Da Ran bingung dan marah-marah sendiri,”pintunya ada disana, kenapa kau melompat lewat jendela? Orang ini benar-benar kekanak-kanakan. Dia pikir itu keren? Aergghhhhhh….
Kyung Joon jalan-jalan dan bertemu Choong Shik yang bersandar di pagar bersama kedua temannya sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya..
Choong Shik berkata,”hey!
Choong Shik lalu menghalangi jalan Kyung Joon. Mereka saling tatap.
Choong Shik bertanya,”kudengar kau datang dari Amerika? Aku juga pernah sekolah di Amerika. Kau Pak Min Sik, ya? Pindah waktu SMP.
Kyung Joon hanya tertawa sinis,”uh oh! You don’t even know about States? Whatever.
Choong Shik hanya bengong.
Temannya Choong Shik berkomentar,”Oh wow, bahasa Inggris! Dia cukup hebat.
Choong Shik bingung dan bergaya sok bisa bahasa inggris. Hahahaaaa…
Choong Shik berkata,”My name is Gil Chung Sik. Are you..can..Korea?
Kyung Joon diam dan menoleh padanya.
Choong Shik tertawa dan menyindir,”kau tidak tahu Bahasa Korea,ya?
Teman-temannya ikut tertawa.
Choong Shik sampai melambai-lambaikan kedua tangannya di depan wajah Kyung Joo.
Choong Shik bertanya,”kau tidak mengerti apa yang aku katakan?
Kyung Joon menjawab,”stupid.
Kyung Joon lalu ingin pergi.
Choong Shik bingung,”Stu..tunggu sebentar. Tunggu sebentar.
Choong Shik memegang tangan Kyung Joon.
Choong Shik bertanya pada teman-temannya,”bilang apa dia?
Temannya menjawab,”Krystal mengatakannya setiap hari di High Kick 3 (sitkom Korea yang lain).

Choong Shik marah pada temannya,”Stupid!
Choong Shik menatap Kyung Joon,”bukankah itu makian?
Kyung Joon menatap Chung Sik.
Choong Shik berkata,”hey, kau bilang begitu karena kau mengerti ucapanku, kan?
Kyung Joon kesal,”Hey, kids. Leave me alone.
Kyung Joon mau balik badan tapi tangannya lagi-lagi ditarik paksa oleh Choong Shik lagi. Mau tak mau Kyung Joon menatap Choong Shik.
Choong Shik berkata,” kalau kau mengerti semuanya, ayo katakan dalam bahasa Korea, dasar kunyuk!
Kyung Joon menjawab pake bahasa Korea,”mengganggu sekali. Pergi sana!
Kyung Joon melepaskan peganggan tangannya lalu pergi.
Choong Shik diam, tapi dia kesal dan mengejar Kyung Joon.
Choong Shik kesal,”Kunyuk ini benar-benar…
Choong Shik akan memegang bahu Kyung Joon. Tapi karena Kyung Joon putar badan, alhasil Choong Shik terjatuh....dan bertambah marah. Choong Shik bangun dan memperbaiki penampilannya.
Choong Shik akan memukul wajah Kyung Joon,”bangsat kau!
tapi...Tiba-tiba ada tangan yang menahannya. ternyata itu tangan Da Ran yang menatap tajam ke arahnya dan menekan tangannya. 
Choong Shik terkejut, takut dan lari. Da Ran mengejarnya...tapi karena Choong Shik jatuh terpeleset....alhasil, Da Ran langsung memukulinya.
Da Ran kesal ,”bagaimana bisa kau melakukannya? Bagaimana bisa?
Choong Shik berdiri dan menjawab,”aku belum memukulnya!
Da Ran kesal,” aku tidak peduli jika kau benar-benar memukulnya atau tidak, kau berniat.
Kyung Joon hanya melihat adegan itu, sedangkan kedua teman Choong Shik tersenyum melihatnya.
Kyung Joon heran,”guru-guru di Korea Selatan bisa memukul murid-muridnya seenaknya?
Teman Choong Shik menjawab,”tidak!
Kyung Joon bertanya,”kalau begitu bisakah kau menuntut guru itu?
Teman Choong Shik menjawab,”guru itu adalah noona-nya Choong Shik.
Choong Shik berhasil menghindar dan lari tapi masih dikejar Da Ran.
Kyung Joon menoleh padanya.
Kyung Joon melihat Da Ran yang masih Choong Shik.
Da Ran berkata,”kau tidak bisa!
Kyung Joon berkata,”noona?
Da Ran mengejar Choong Shik yang melarikan diri. Kyung Joon tertawa senang melihatnya.
Di sebuah kursi di bawah pohon, Choong Shik duduk dan kelelahan.
Da Ran berdiri dari samping khawatir,”coba kulihat.
Choong Shik kesal,”lupakan. Jangan sentuh aku.
Da Ran berkata,”aku bisa memaafkanmu kalau nilaimu jelak tapi aku tidak akan membiarkanmu berkelahi.
Choong Shik menghadap Da Ran dan membela diri,”kunyuk itu mengacuhkanku duluan. Dia membuatku kesal.
Da Ran berkata,”meskipun begitu, kau tidak boleh memukul temanmu.
Da Ran melihat luka dipipi Choong Shik. Dia lalu duduk
Da Ran khawatir,”lihat ke mari! Itu tergores.
Choong Shik menyentuhnya dan bertanya,”berdarahkah?
Kyung Joon sedang jalan-jalan dan tidak sengaja melihat mereka berdua. Kyung Joon melihat keakraban mereka berdua.
Choong Shik berkata,”Noona seorang guru, tapi kau masih juga memukul murid. Aku akan bilang semuanya pada ayah.
Da Ran menjawa,”kalau begitu kau mau dimarahi ibu?
Da Ran berkata,”tidak akan berbekas. Sebaiknya kau masuk kelas. Bangun!
Da Ran memegang lengan Choong Shik dan membawanya pergi.
Da Ran memohon,”Maaf! Tapi jangan berkelahi.
Choong Shik menjawab,”sungguh. Aku tidak mau berkelahi.
Da Ran mendorongnya lagi,”masih bilang itu bukan kau?
Choong Shik lari dan dikejar oleh Da Ran lagi.
Kyung Joon sepertinya iri. 
Kyung Joon pulang ke rumah yang besar. Rumah itu sangat besar tapi isinya hanya beberapa perabotan dapur dan tempat tidur saja. Kelihatannya Kyung Joon tinggal sendirian di rumah itu. Kyung Joon menaruh tasnya di meja dan mengambil pizza beku dan memanaskannya.
Kyung Joon tiduran di tempat tidur kecil sambil menjatuhkan boneka yang ada di meja satu per satu.
Malam itu, Da Ran akan menemui Yoon Jae dan membawannya makan malam. Da Ran bertemu dokter Lee Se Young (Jang Hee Jin).
Se Young menyapa,” oh! Halo!
Da Ran balas menyapa,”oh! Halo!
Se Young tersenyum,”kau datang untuk bertemu Yoon Jae?
Da Ran menjawab sambil memperlihatkan bawaannya,”ya, kami akan makan malam bersama.
Se Young bertanya,”tidak lama sebelum pernikahan, kan? Tinggal berapa hari lagi?
Da Ran menjawab,”undangan pernikahannya sudah dicetak, apa kau sudah menerimanya?
Se Young menjawab,”begitu ya? Aku belum menerimanya.
Da Ran terkejut.
Se Young berkata,”mungkin Seo Yoon Jae sedang sibuk sekali dan kelupaan. Minta ke dia kalau berjumpa dengannya nanti.
Da Ran tersenyum terpaksa,”iya!
Merekapun berpisah. Da Ran terlihat kecewa.
Da Ran berada di ruang Yoon Jae dan meletakkan makanan yang dibawanya di atas meja. Dia melihat dinding ada beberapa foto yang ditempel.
Da Ran tersenyum saat melihat foto Yoon Jae bersama Se Young dan Woo Jin.
Da Ran mengambil fotonya bersama Yoon Jae yang ada di buku diary-nya untuk dipasang menggunakan staples di tempat yang kosong disana. Dia sangat senang sekali.
Saat melihat tempat tidur, dia jadi ingat saat bersama Yoon Jae.

Flash back
Yoon Jae dan Da Ran duduk berdampingan di sisi tempat tidur itu.
Yoon Jae memandang Da Ran dan berkata,”furnitur dan peralatannya belum dipakai sejak lama, jadi tidak perlu membeli yang baru.
Da Ran menjawab malu-malu,”meskipun begitu, setidaknya kita harus membeli sesuatu yang biasa diperlukan. Pastinya tempat tidur yang besar yang kita suka.
Yoon Jae berkata,”kau benar, kita harus membeli sebuah tempat tidur.
Da Ran berkata,”aku tertarik dengan sebuah tempat tidur, sangat besar dan cantik. Pasti nyaman sekali, bagus sekali bukan?
Yoon Jae bertanya,”seberapa luas?
Da Ran menjawab,”seluas ini. Ataukah lebih luas dari ini?
Yoon Jae bertanya,”seluas ini?
Da Ran merentangkan kedua tangannya. Yoon Jae ikut merentangkan kedua tangannya di belakang tangannya.
Da Ran bingung dan melihat tangannya Yoon Jae. Dia lalu menoleh.
Da Ran bertanya,”apa?
Yoon Jae menarik kepala Da Ran agar bersandar bahunya. Da Ran senang sekali.
Da Ran tersenyum dan berkata,”iya!
Yoon Jae berkata,”jika sebesar ini, ini cukup besar.
Da Ran menjawab,”iya!
Yoon Jae pun meletakkan kepalanya diatas kepala Da Ran. Da Ran memejamkan kedua matanya. Soo Sweet...
Flash Back End
Da Ran tersenyum.
Da Ran merentangkan tangannya mengingkat kejadian itu. Tidak sengaja kakinya menyentuh sesuatu di bawah tempat tidur. Ternyata itu undangan pernikahan mereka yang masih terbungkus rapi.
Da Ran berkata,” Yoon Jae tidak pernah membuka dos undangan pernikahan ini.
Da Ran menghela nafas dan berkata,”memangnya dia tidak pernah penasaran soal bagaimana bentuknya?
Da Ran duduk sambil menopang dagunya lalu menunduk. Da Ran terlihat kecewa.
Da Ran pulang... Dia melihat ayahnya sedang mencuci piring di restoran.
Da Ran menyapa,”oh, appa!
Ayah bertanya,”kau kembali?
Da Ran bertanya,”Appa, kau belum masuk ya?
Ayah balik tanya,”kau bagaimana? Pergi bertemu menantuku?
Da Ran menjawab dengan tersenyum,”iya!
Dia membantu ayahnya menaruh piring-piring itu di rak bawah.
Ayah berkata,”jika kau serius, menikahlah setelah ujian selesai.
Da Ran menjawab,”aku tidak yakin aku akan lulus.
Ayah marah,”kau harus lulus!
Da Ran terkejut.
Ayah serius,”meskipun pasanganmu seorang dokter, kau tidak boleh berpikiran “terus kenapa kalau aku gagal ujian”?
Da Ran menjawab,”itulah kenapa aku juga bekerja keras.
Da Ran Cuma melirik ayahnya.
Ayah dan Da Ran masuk ke dalam rumah.
Da Ran bertanya,”bagaimana ini? Aku harus fokus belajar.
Ayah berkata,”itu bukan hal yang harusnya kau katakan.
Da Ran bertanya,”apa ini?”
Mereka melihat Choong Shik sedang membongkar alat olahraga yang baru dibeli, sedangkan ibunya hanya tertawa senang.
Choong Shik menjawab,”setelah noona menikah, kamar noona akan digunakan sebagai ruang olahraga.
Choong Shik memperagakannya, sedangkan ibunya hanya tertawa.
Ayah marah dan bertanya,”noona-mu masih harus belajar untuk ujian, ruang olahraga apaan?
Ayah bertanya pada ibu,”kenapa kau membeli itu?
Ibu menjawab,”Da Ran juga harus belajar menggunakannya. Menurunkan berat badan, merawat kulitnya. Dia harus mempersiapkan untuk pernikahan.
Da Ran hanya menggaruk-garuk tengkuk lehernya, sedangkan Choong Shik senyum senang
Ayah berkata,”hal yang terpenting Da Ran harus lulus ujiannya. Da Ran, pergilah mandi dan kemudian belajarlah!
Da Ran menjawab,”iya!
Setelah ayah pergi, Da Ran cemberut.
Ibu berkata,”sayang, sayang,guru?
Karena ayah langsung masuk ke kamarnya, ibu-pun menyusulnya.
Da Ran naik ke kamarnya dengan menunduk.
Choong Shik balik badan dan bersandar pada alat olahraga itu.
Choong Shik bertanya,”Noona, kau bertemu kakak ipar?
Da Ran menatapnya cemberut.
Choong Shik berkata,”sepertinya aku harus berkunjung ke rumah sakit kapan-kapan.
Choong Shik mencoba alat olahraga itu.
Da Ran mengancam dengan mengepalkan tangannya,”jangan pergi. Kalau kau berani pergi tanpa memberitahuku…
Choong Shik yang duduk di alat olahraga tak percaya mendengarnya, sedangkan Da Ran langsung menuju ke kamarnya.
BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar