Sinopsis
BIG
Episode 1
(Part 2)
Kyung Joon menunggu dengan tertawa geli
di depan ruang guru. Tidak berapa lama, Da Ran keluar dengan lesu dan menatap
tajam pada Kyung Joon.
Kyung Joon bertanya,”Guru Gil Da Ran,
bolehkan aku mengikutimu kali ini?
Da Ran mendesah,”huh!
Da Ran memberi isyarat dengan
tangannya,”follow me!”
Da Ran berjalan dengan cemberut dan Kyung
Joon mengikutinya dari belakang.
Da Ran berkata,”entah kau di Amerika atau
di Korea, sekolah adalah sekolah. Gengsi adalah gengsi. SMA itu harusnya
dimana-mana sama.
Kyung Joon menyanggah,”tak sama. Tempat
ini kecil sekali.
Da Ran menoleh padanya dan
menjelaskan,”walaupun kecil, sekolah ini memiliki segalanya yang harus dimiliki
sebuah SMA.
Kyung Joon tak setuju,”sepertinya tidak
begitu.
Da Ran berkata,”Kang Kyung Joon. Tadi itu
hanya pertemuan singkat, jadi lupakanlah! Sekarang aku adalah guru, dan kau
adalah siswa. Tidakkah kata-katamu begitu tidak pantas?
Kyung Joon berpikir dan menjawab,”aku
bicara pada diriku sendiri. Jangan-jangan di Korea Selatan, aku juga harus
bicara sopan pada diriku sendiri?
Da Ran kesal dan menahan diri,”bukan itu
masalahnya. Aku hanya mengingatkanmu agar memperhatikannya. Ayo kita mulai
dengan perpustakaan.
Da Ran melangkah mendahului dengan kesal
dan kedua tangan disilangkan didadanya.
Kyung Joon berkata,”kita bisa melewati
perpustakaannya. Di mana ruang olahraganya?
Da Ran benar-benar kesal dan berhenti
lalu balik badan.
Da Ran menunjuk Kyung Joon dan berkata,”dimana? Dimana? Dimana? Itu tidak bicara pada diri sendiri. Itu jelas-jelas mengajukan pertanyaan.
Da Ran menunjuk Kyung Joon dan berkata,”dimana? Dimana? Dimana? Itu tidak bicara pada diri sendiri. Itu jelas-jelas mengajukan pertanyaan.
Kyung Joon berpikir sejenak,”Emm…masih
agak aneh bagiku untuk berbicara Korea. Sorry!
Da Ran menggigit bawah bibirnya dan
memejamkan matanya menahan kesal.
Da Ran bisa menahan diri dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Da Ran bisa menahan diri dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
Da Ran berkata,” kau barusan kembali dari
Amerika. Jadi, mungkin kau begitu tidak tahu, ada pepatah yang sangat terkenal
di Korea, pastikan kau mengingatnya.
Kyung Joon mengangukkan kepalanya.
Da Ran kesal dan marah-marah,”aku guru
dan kau adalah muridnya. I am a teacher. You are a student. Okay!
Kyung Joon santai menjawab,”okey, Gil Da
Ran.
Da Ran kembali kesal,”Gil Da Ran?
Da Ran menunjuk muka Kyung dan berkata,”teacher, teacher. Guru. Guru.
Da Ran menunjuk muka Kyung dan berkata,”teacher, teacher. Guru. Guru.
Kyung Joon cemberut dan menjawab,”cekk!
Okey, teacher Gil.
Da Ran kesal mendengarnya.
Da Ran berkata sambil sms Yoon Jae,”ini
adalah ruang penyiaran. Jangan main-main, kau akan mati kalau merusak apapun.
Bagaimana kau mengucapkan ini dalam bahasa Inggris?
Da Ran masih sms seseorang dan tiba-tiba
ada telp masuk.
Da Ran tersenyum senang.
Da Ran berlari ke arah jendela dan menerima
telp.
Da Ran berkata,” Yoon Jae. Iya, aku bisa menjawab teleponnya. Aku tak melupakan apapun saat ini. Ya, sebaiknya dimana kita bertemu untuk makan malam?
Da Ran berkata,” Yoon Jae. Iya, aku bisa menjawab teleponnya. Aku tak melupakan apapun saat ini. Ya, sebaiknya dimana kita bertemu untuk makan malam?
Kyung Joon cemberut, dan senyum sinis
duduk di belakang dan hanya menatap Da Ran yang tangannya menggambar “LOVE” di
jendela.
Da Ran berkata sedih,”kau sangat sibuk,
ya? Tidak apa-apa.
Kyung Joon yang mendengarnya memalingkan
muka dan berkomentar,”bodoh sekali.
Da Ran terkejut dan senang,”apa? Benarkah? Tidak apa-apakah jika aku ke rumah sakit?
Da Ran terkejut dan senang,”apa? Benarkah? Tidak apa-apakah jika aku ke rumah sakit?
Kyung Joon menoleh menatap Da Ran dengan
muka tak percya.
Da Ran berkata,”ya! Tidak masalah bagiku,
aku bisa pergi. Kalau begitu aku akan beli sesuatu yang lezat dan membawanya.
Ya! Sampai nanti.
Da Ran melompat-lompat kegiarangan dan
menutup telpnya.
Kyung Joon mendekati jendela dan melihat
LOVE buatan Da Ran di keca jendela.
Kyung Joon menoleh dan bertanya,”itukah dokter yang kau tangkap saat tulang selangka-mu patah? Di radio, program itu yang menceritakannya.
Kyung Joon menoleh dan bertanya,”itukah dokter yang kau tangkap saat tulang selangka-mu patah? Di radio, program itu yang menceritakannya.
Da Ran berkata,”Kang Kyung Joon. Cerita
yang kau dengar di radio itu, bisakah kau tetap merahasiakannya untukku? Aku
bahkan tidak bermimpi kalau seorang murid di sekolahku akan mengetahui kalau
aku ikut acara itu. Aku melakukannya cuma untuk bersenang-senang.
Kyung Joon memotong,”dan karena kau
menginginkan rice-cookernya.
Da Ran menjawab,”benar!
Da Ran menjawab,”benar!
Kyung Joon tersenyum manis,”Okay!
Da Ran tersenyum senang,”okay?
Kyung Joon berdiri dan berkata,”sebagai gantinya, aku masih tidak begitu pandai berbahasa Korea. Jadi, jangan mengoreksiku jika kata-kataku begitu tidak pantas. Guru Gil Da Ran!
Kyung Joon berdiri dan berkata,”sebagai gantinya, aku masih tidak begitu pandai berbahasa Korea. Jadi, jangan mengoreksiku jika kata-kataku begitu tidak pantas. Guru Gil Da Ran!
Kyung Joon berjalan mendekati Da Ran.
Apalagi dia mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran.
Da Ran menjawab,” baiklah! Aku tidak akan
mendesak lagi. Kau latihan saja pelan-pelan. Ayo!
Da Ran berbalik dan akan berjalan lagi.
Kyung Joon memotong,”aku sudah selesai!
Da Ran berhenti dan menoleh. Dia terkejut
karena Kyung Joon melompat keluar jendela.
Da Ran berteriak,”hey! Kang..Kang Kyung
Joon! Ow..owww…
Dia melihat Kyung Joon jalan santai jauh
meninggalkannya.
Da Ran bingung dan marah-marah
sendiri,”pintunya ada disana, kenapa kau melompat lewat jendela? Orang ini
benar-benar kekanak-kanakan. Dia pikir itu keren? Aergghhhhhh….
Kyung Joon jalan-jalan dan bertemu Choong
Shik yang bersandar di pagar bersama kedua temannya sambil menyilangkan kedua
tangannya di dadanya..
Choong Shik berkata,”hey!
Choong Shik lalu menghalangi jalan Kyung
Joon. Mereka saling tatap.
Choong Shik bertanya,”kudengar kau datang
dari Amerika? Aku juga pernah sekolah di Amerika. Kau Pak Min Sik, ya? Pindah
waktu SMP.
Kyung Joon hanya tertawa sinis,”uh oh!
You don’t even know about States? Whatever.
Choong Shik hanya bengong.
Temannya Choong Shik berkomentar,”Oh wow,
bahasa Inggris! Dia cukup hebat.
Choong Shik bingung dan bergaya sok bisa bahasa inggris. Hahahaaaa…
Choong Shik bingung dan bergaya sok bisa bahasa inggris. Hahahaaaa…
Choong Shik berkata,”My name is Gil Chung
Sik. Are you..can..Korea?
Kyung Joon diam dan menoleh padanya.
Choong Shik tertawa dan menyindir,”kau
tidak tahu Bahasa Korea,ya?
Teman-temannya ikut tertawa.
Choong Shik sampai melambai-lambaikan
kedua tangannya di depan wajah Kyung Joo.
Choong Shik bertanya,”kau tidak mengerti
apa yang aku katakan?
Kyung Joon menjawab,”stupid.
Kyung Joon lalu ingin pergi.
Choong Shik bingung,”Stu..tunggu
sebentar. Tunggu sebentar.
Choong Shik memegang tangan Kyung Joon.
Choong Shik bertanya pada teman-temannya,”bilang
apa dia?
Temannya menjawab,”Krystal mengatakannya
setiap hari di High Kick 3 (sitkom Korea yang lain).
Choong Shik marah pada temannya,”Stupid!
Choong Shik menatap Kyung Joon,”bukankah
itu makian?
Kyung Joon menatap Chung Sik.
Choong Shik berkata,”hey, kau bilang
begitu karena kau mengerti ucapanku, kan?
Kyung Joon kesal,”Hey, kids. Leave me
alone.
Kyung Joon mau balik badan tapi tangannya
lagi-lagi ditarik paksa oleh Choong Shik lagi. Mau tak mau Kyung Joon menatap
Choong Shik.
Choong Shik berkata,” kalau kau mengerti
semuanya, ayo katakan dalam bahasa Korea, dasar kunyuk!
Kyung Joon menjawab pake bahasa
Korea,”mengganggu sekali. Pergi sana!
Kyung Joon melepaskan peganggan tangannya
lalu pergi.
Choong Shik diam, tapi dia kesal dan mengejar
Kyung Joon.
Choong Shik kesal,”Kunyuk ini
benar-benar…
Choong Shik akan memegang bahu Kyung Joon. Tapi karena Kyung Joon putar badan, alhasil Choong Shik terjatuh....dan bertambah marah. Choong Shik bangun dan memperbaiki penampilannya.
Choong Shik akan memegang bahu Kyung Joon. Tapi karena Kyung Joon putar badan, alhasil Choong Shik terjatuh....dan bertambah marah. Choong Shik bangun dan memperbaiki penampilannya.
Choong Shik akan memukul wajah Kyung
Joon,”bangsat kau!
tapi...Tiba-tiba ada tangan yang menahannya. ternyata itu tangan Da
Ran yang menatap tajam ke arahnya dan menekan tangannya.
Choong Shik terkejut, takut dan lari. Da Ran
mengejarnya...tapi karena Choong Shik jatuh terpeleset....alhasil, Da Ran langsung memukulinya.
Da Ran kesal ,”bagaimana bisa kau melakukannya? Bagaimana bisa?
Choong Shik berdiri dan menjawab,”aku
belum memukulnya!
Da Ran kesal,” aku tidak peduli jika kau
benar-benar memukulnya atau tidak, kau berniat.
Kyung Joon hanya melihat adegan itu,
sedangkan kedua teman Choong Shik tersenyum melihatnya.
Kyung Joon heran,”guru-guru di Korea
Selatan bisa memukul murid-muridnya seenaknya?
Teman Choong Shik menjawab,”tidak!
Kyung Joon bertanya,”kalau begitu bisakah
kau menuntut guru itu?
Teman Choong Shik menjawab,”guru itu
adalah noona-nya Choong Shik.
Choong Shik berhasil menghindar dan lari
tapi masih dikejar Da Ran.
Kyung Joon menoleh padanya.
Kyung Joon melihat Da Ran yang masih
Choong Shik.
Da Ran berkata,”kau tidak bisa!
Kyung Joon berkata,”noona?
Da Ran mengejar Choong Shik yang
melarikan diri. Kyung Joon tertawa senang melihatnya.
Da Ran berdiri dari samping
khawatir,”coba kulihat.
Choong Shik kesal,”lupakan. Jangan sentuh
aku.
Da Ran berkata,”aku bisa memaafkanmu
kalau nilaimu jelak tapi aku tidak akan membiarkanmu berkelahi.
Choong Shik menghadap Da Ran dan membela
diri,”kunyuk itu mengacuhkanku duluan. Dia membuatku kesal.
Da Ran berkata,”meskipun begitu, kau
tidak boleh memukul temanmu.
Da Ran melihat luka dipipi Choong Shik.
Dia lalu duduk
Da Ran khawatir,”lihat ke mari! Itu
tergores.
Choong Shik menyentuhnya dan
bertanya,”berdarahkah?
Kyung Joon sedang jalan-jalan dan tidak
sengaja melihat mereka berdua. Kyung Joon melihat keakraban mereka berdua.
Choong Shik berkata,”Noona seorang guru,
tapi kau masih juga memukul murid. Aku akan bilang semuanya pada ayah.
Da Ran menjawa,”kalau begitu kau mau
dimarahi ibu?
Da Ran berkata,”tidak akan berbekas.
Sebaiknya kau masuk kelas. Bangun!
Da Ran memegang lengan Choong Shik dan
membawanya pergi.
Da Ran memohon,”Maaf! Tapi jangan
berkelahi.
Choong Shik menjawab,”sungguh. Aku tidak
mau berkelahi.
Da Ran mendorongnya lagi,”masih bilang
itu bukan kau?
Choong Shik lari dan dikejar oleh Da Ran
lagi.
Kyung Joon sepertinya iri.
Kyung Joon pulang ke rumah yang besar.
Rumah itu sangat besar tapi isinya hanya beberapa perabotan dapur dan tempat
tidur saja. Kelihatannya Kyung Joon tinggal sendirian di rumah itu. Kyung Joon
menaruh tasnya di meja dan mengambil pizza beku dan memanaskannya.
Kyung Joon tiduran di tempat tidur kecil
sambil menjatuhkan boneka yang ada di meja satu per satu.
Malam itu, Da Ran akan menemui Yoon Jae
dan membawannya makan malam. Da Ran bertemu dokter Lee Se Young (Jang Hee Jin).
Se Young menyapa,” oh! Halo!
Da Ran balas menyapa,”oh! Halo!
Se Young tersenyum,”kau datang untuk
bertemu Yoon Jae?
Da Ran menjawab sambil memperlihatkan
bawaannya,”ya, kami akan makan malam bersama.
Se Young bertanya,”tidak lama sebelum
pernikahan, kan? Tinggal berapa hari lagi?
Da Ran menjawab,”undangan pernikahannya
sudah dicetak, apa kau sudah menerimanya?
Se Young menjawab,”begitu ya? Aku belum
menerimanya.
Da Ran terkejut.
Se Young berkata,”mungkin Seo Yoon Jae
sedang sibuk sekali dan kelupaan. Minta ke dia kalau berjumpa dengannya nanti.
Da Ran tersenyum terpaksa,”iya!
Merekapun berpisah. Da Ran terlihat
kecewa.
Da Ran berada di ruang Yoon Jae dan
meletakkan makanan yang dibawanya di atas meja. Dia melihat dinding ada beberapa
foto yang ditempel.
Da Ran tersenyum saat melihat foto Yoon
Jae bersama Se Young dan Woo Jin.
Da Ran mengambil fotonya bersama Yoon Jae
yang ada di buku diary-nya untuk dipasang menggunakan staples di tempat yang
kosong disana. Dia sangat senang sekali.
Saat melihat tempat tidur, dia jadi ingat
saat bersama Yoon Jae.
Flash back
Yoon Jae memandang Da Ran dan
berkata,”furnitur dan peralatannya belum dipakai sejak lama, jadi tidak perlu
membeli yang baru.
Da Ran menjawab malu-malu,”meskipun
begitu, setidaknya kita harus membeli sesuatu yang biasa diperlukan. Pastinya
tempat tidur yang besar yang kita suka.
Yoon Jae berkata,”kau benar, kita harus
membeli sebuah tempat tidur.
Da Ran berkata,”aku tertarik dengan
sebuah tempat tidur, sangat besar dan cantik. Pasti nyaman sekali, bagus sekali
bukan?
Yoon Jae bertanya,”seberapa luas?
Da Ran menjawab,”seluas ini. Ataukah
lebih luas dari ini?
Yoon Jae bertanya,”seluas ini?
Da Ran merentangkan kedua tangannya. Yoon
Jae ikut merentangkan kedua tangannya di belakang tangannya.
Da Ran bingung dan melihat tangannya Yoon
Jae. Dia lalu menoleh.
Da Ran bertanya,”apa?
Yoon Jae menarik kepala Da Ran agar
bersandar bahunya. Da Ran senang sekali.
Da Ran tersenyum dan berkata,”iya!
Yoon Jae berkata,”jika sebesar ini, ini
cukup besar.
Da Ran menjawab,”iya!
Yoon Jae pun meletakkan kepalanya diatas
kepala Da Ran. Da Ran memejamkan kedua matanya. Soo Sweet...
Flash Back End
Da Ran merentangkan tangannya mengingkat
kejadian itu. Tidak sengaja kakinya menyentuh sesuatu di bawah tempat tidur. Ternyata
itu undangan pernikahan mereka yang masih terbungkus rapi.
Da Ran berkata,” Yoon Jae tidak pernah
membuka dos undangan pernikahan ini.
Da Ran menghela nafas dan berkata,”memangnya
dia tidak pernah penasaran soal bagaimana bentuknya?
Da Ran duduk sambil menopang dagunya lalu
menunduk. Da Ran terlihat kecewa.
Da Ran menyapa,”oh, appa!
Ayah bertanya,”kau kembali?
Da Ran bertanya,”Appa, kau belum masuk
ya?
Ayah balik tanya,”kau bagaimana? Pergi
bertemu menantuku?
Da Ran menjawab dengan tersenyum,”iya!
Dia membantu ayahnya menaruh
piring-piring itu di rak bawah.
Ayah berkata,”jika kau serius, menikahlah
setelah ujian selesai.
Da Ran menjawab,”aku tidak yakin aku akan
lulus.
Ayah marah,”kau harus lulus!
Da Ran terkejut.
Ayah serius,”meskipun pasanganmu seorang
dokter, kau tidak boleh berpikiran “terus kenapa kalau aku gagal ujian”?
Da Ran menjawab,”itulah kenapa aku juga
bekerja keras.
Da Ran Cuma melirik ayahnya.
Da Ran bertanya,”bagaimana ini? Aku harus
fokus belajar.
Ayah berkata,”itu bukan hal yang harusnya
kau katakan.
Da Ran bertanya,”apa ini?”
Mereka melihat Choong Shik sedang
membongkar alat olahraga yang baru dibeli, sedangkan ibunya hanya tertawa
senang.
Choong Shik menjawab,”setelah noona
menikah, kamar noona akan digunakan sebagai ruang olahraga.
Choong Shik memperagakannya, sedangkan
ibunya hanya tertawa.
Ayah marah dan bertanya,”noona-mu masih
harus belajar untuk ujian, ruang olahraga apaan?
Ayah bertanya pada ibu,”kenapa kau
membeli itu?
Ibu menjawab,”Da Ran juga harus belajar
menggunakannya. Menurunkan berat badan, merawat kulitnya. Dia harus mempersiapkan
untuk pernikahan.
Da Ran hanya menggaruk-garuk tengkuk
lehernya, sedangkan Choong Shik senyum senang
Ayah berkata,”hal yang terpenting Da Ran
harus lulus ujiannya. Da Ran, pergilah mandi dan kemudian belajarlah!
Da Ran menjawab,”iya!
Setelah ayah pergi, Da Ran cemberut.
Ibu berkata,”sayang, sayang,guru?
Karena ayah langsung masuk ke kamarnya,
ibu-pun menyusulnya.
Da Ran naik ke kamarnya dengan menunduk.
Choong Shik balik badan dan bersandar
pada alat olahraga itu.
Choong Shik bertanya,”Noona, kau bertemu
kakak ipar?
Da Ran menatapnya cemberut.
Choong Shik berkata,”sepertinya aku harus
berkunjung ke rumah sakit kapan-kapan.
Choong Shik mencoba alat olahraga itu.
Da Ran mengancam dengan mengepalkan
tangannya,”jangan pergi. Kalau kau berani pergi tanpa memberitahuku…
Choong Shik yang duduk di alat olahraga
tak percaya mendengarnya, sedangkan Da Ran langsung menuju ke kamarnya.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar