Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 7 (Part 4)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 7
(Part 4)
Ae Kyung dan guru Na ada di sebuah kafe.
Ae Kyung membawakan teh guru Na,”ini!
Guru Na berlata,”daripada melemparkan bola melengkung, aku akan melemparkan dia bola cepat yang lurus.
Ae Kyung bertanya,”jadi sekarang aku menelepon Da Ran untuk datang ke sini, menurutmu kau akan bisa melemparnya?
Guru Na yakin menjawab,”seorang pelempar, tidak pilih-pilih soal tanahnya. Kalau kau memanggil pemukulnya, aku akan melemparnya dari sini.
Ae Kyung menatapnya, sedangkan guru Na tangannya sudah terlihat gemetaran waktu meminum tehnya.
Yoon Kyung sedang mempersiapkan bumbu ayamnya dan menaruh berbagai macam sayur di sekeliling ayamnya. Da Ran hanya menatapnya.
Da Ran bertanya,”kelihatannya bukan sesuatu yang istimewa. Hanya ayam utuh saja.
Yoon Kyung memasukkan ayam itu ke dalam oven
Yoon Kyung menjawab,”yang akan keluar dari oven ini dalam setengah jam, ingin ku lihat apa kau akan menyebutnya ayam utuh saja setelah memakannya.
Da Ran bertanya,”satu setengah jam? Kita melakukan apa sampai saat itu?
Yoon Kyung membersihkan meja dan menjawab,”kau harus menunggu sampai ayamnya matang.
Yoon Kyung duduk di depan Da Ran.
Da Ran bertanya,”sungguh butuh waktu yang lama meskipun cuma sekecil itu?! Apa kita harus menunggu selama ini untuk makan ayam?
Yoon Kyung menjawab,”benar, Gil Da Ran. Bersabarlah dan terus melihat. Dan kalau kau menunggu sampai dia masak, aku yakin akan ada hari dimana kau bisa menangkap dan memakannya.
(Waduh… ada maksud tersembunyi nich dari kata-kata Yoon Kyung. Hahaahaaaaa…)
Da Ran sadar yang bertanya,”apa maksudmu menangkap? Dan makan apa?
Yoon Kyung menunjuk oven dan ngeles,”ayamnya!
Da Ran bingung.
Lalu ponsel Da Ran berbunyi
Da Ran mengangkatnya,”halo! Ae Kyung!
Ae Kyung berkata,”ini mendesak. Boleh kita bertemu sebentar? Sebentar saja.
Da Ran bertanya,”sekarang? Oh, baik. Aku tahu itu di mana. Aku akan segera ke sana.
 Da Ran berdiri, Yoon Kyung juga ikut berdiri.
Yoon Kyung bertanya,”ayamnya sudah ada di dalam oven. Tapi kau akan pergi sekarang? Masakan itu harus dimakan segera setelah keluar dari oven.
Da Ran menjawab,”kau bilang akan makan waktu satu setengah jam. Aku akan kembali sebelum ayamnya matang.
Da Ran mengambil tasnya dan pergi.
Yoon Kyung mengancam.”asal kau tahu! Terlambat satu menit saja, kau tidak akan melihat ayam ini!
Lalu terdengar suara pintu terbuka dan terkunci lagi. Yoon Kyung terlihat kecewa.
Malam itu, Da Ran menemui Ae Kyung dan terkejut ada guru Na di sana.
Ae Kyung memanggilnya,”Da Ran! Sebelah sini!
Da Ran bertanya,”Guru Na?
Melihat Da Ran, guru Na gugup.
Ae Kyung berkata,”duduklah di sini. Ada sesuatu..
Da Ran duduk dan bingung. Guru Na hanya diam, gugup dan gemetaran, padahal dipangkuannya sudah ada setangkai mawar merah. Guru Na bahkan mencubit tangannya yang gemetaran.
Yoon Kyung menunggu ayamnya matang.
Yoon Kyung kesal,”Gil Da Ran! Hanya ada satu jam tersisa untuk ayam ini menantikanmu.
 Lalu terdengar suara pintu terbuka. Yoon Kyung tersenyum lebar dan berlari ke depan. Tapi Yoon Kyung kecewa karena yang datang Ma Ri, bukan Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau datang lagi?
Ma Ri berpikir sejenak dan menjawab,”ada sesuatu yang ketinggalan.
Hidung Ma Ri mencium sesuatu.
Ma Ri mengendus-endusnya,”wanginya enak! Ini ayam, kan?
Ma Ri berjalan ke dapur dan melihat isi oven.
Ma Ri bertanya,”ini benar-benar ayam. Kau membuatnya?
Yoon Kyung menjawab,”jangan disentuh. Mesti dimasak lebih lama.
Ma Ri berkata,”ibumu dulu sering membuat yang seperti ini untukku. Aku yakin rasanya enak.
Yoon Kyung berkata,”masih ada satu jam tersisa. Ambil barangmu yang ketinggalan lalu pergilah.
Ma Ri kesal dan pergi.
 Yooon Kyung memegang ponselnya lalu kesal dan menaruhnya lagi.
Di kafe, Da Ran, Ae Kyung dan Guru Na hanya diam. Bunga mawarnya malah ada di balik punggung guru Na.
Da Ran menaruh ponslenya di meja.
Guru Na bertanya,”aku berpikir bagaimana kalau Kim-cheon atau Chin-cheon untuk event tersebut. Bagaimana menurutmu?
Ae Kyung menutup matanya.
Da Ran bingung,”aku tidak begitu tahu karena itu adalah pertanyaan soal pendidikan olahraga.
Ae Kyung berkata,”Um..Da Ran, aku akan permisi duluan. Aku agak sibuk.
Da Ran bertanya,”kau akan pergi?
Ae Kyung menjawab,”iya! Aku akan pergi!
Da Ran berkata,”Ae Kyung!
Ae Kyung pamit pada Guru Na sambil mengambil ponsel Da Ran.
Ae Kyung tersenyum lebar dan berkata,”aku akan pergi!
Ae Kyung pergi dan membawa ponsel Da Ran.
Di luar kafe, ada telp masuk di ponsel Da Ran.
Ae Kyung berkata,”Da Ran!
Ae Kyung melihat nama penelpon itu, “BIG” (Yoon Kyung).
Ae Kyung mengangkatnya.
Suara Yoon Kyung : Kenapa kau belum datang? Kau dimana?
Ae Kyung kenal suara itu,”Yoon Jae?
Yoon Kyung di rumah terkejut dan bertanya,”siapa ini?
Ae Kyung menjawab,”jangan tanya aku siapa dan dengarkanlah!
Yoon Kyung tahu dan bertanya,”bukankah ini Guru Lee Ae Kyung? Guru matematika?
Ae Kyung tekejut,”benar! Kupikir kau harus tahu situasi Da Ran saat ini.
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Ae Kyung menjawab,”Saat ini, Da Ran…telah melangkah ke dalam game baseball oleh seorang pria yang mengincar kemenangan.
Yoon Kyung menebak,”guru olahraga?
Ae Kyung lagi-lagi terkejut,”Ah, Benar! Disaat dia mulai melempar, dia mungkin akan mendapatkan “home run”. Jadi apa kau hanya akan duduk di bangku penoton menyaksikannya? Aku adalah wasitnya. Apakah game akan terus tetap berlangsung, ataukah aku harus menarik keluar si pelempar. Kau yang memutuskan.
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tertarik menonton baseball, jadi aku hanya akan..
Suara Ae Kyung memotong,”Da Ran belum melupakanmu, Se Yoon Jae! Setelah kau muncul kembali hatinya mulai berdebar-debar lagi! Datangah! Hentikan dia!
Mendengar kata-kata Ae Kyung kalau Da Ran masih menyukai Yoon Jae, Yoon Kyung lemas.
Tiba-tiba Ma Ri datang membawa sebuah kotak berisi cincin.
Ma Ri bertanya,”Kyung Joon, ini apa? Ini ada di tas yang dikepak dokter ajusshi itu.
Yoon Kyung balik tanya,”tas Seo Yoon Jae?
Ma Ri menjawab,”aku yakin dokter ajusshi membeli ini untuk diberikan pada guru Gil Da Ran. Kalau guru Gil Da Ran melihat ini, pasti dia benar-benar senang.
Yoon Kyung berkata,”kau pergilah sekarang!
Ma Ri bertanya,”tidak bisakah aku mencoba ayam itu sebelum pergi? Guru Gil Da Ran tidak datang.
Yoon Kyung menjawab,”aku akan makan semuanya sendiri. Jadi, pergilah!
Ma Ri bertanya kesal,”karena tubuhmu milik guru itu sekarang kau juga harus makan ayam dengan dia? Bukan kaki atau sayapnya, aku bisa makan lehernya saja.
Yoon Kyung berjanji,”lain kali, saat aku kembali menjadi Kang Kyung Joon, aku akan membuatmu memakan semuanya.
Ma Ri tersenyum senang.
 
Da Ran melihat jam.
Da Ran berkata,”Guru Na, aku hanya keluar sebentar jadi aku tidak punya banyak waktu. Aku sedang terburu-buru, jadi kita bicara saja lain kali. Aku minta maaf!
Da Ran berdiri dan pergi.
Guru Na berdir dan berteriak,”guru Gil Da Ran!
Da Ran balik badan.
Guru Na berkata,”aku menyukaimu! Sudah sejak lama aku menyukaimu. Sepanjang waktu ini, aku hanya mengawasimu dari jauh. Hari ini, aku mengumpulkan keberanian dengan susah payah.
Da Ran bingung dan menjawab,”aku tidak bisa membalas cintamu. Ada seseorang yang memerlukanku disisinya.
Guru Na sedih.
Ae Kyung tiba-tiba bertanya,”kau sudah memberitahunya? Guru Na membicarakan aku, kan? Guru Na mengatakan padaku bahwa dia sudah lama menyukaiku. Jadi, kami memutuskan untuk mulai berkencan. Kami memanggilmu untuk memberitahu itu.
Guru Na terkejut.
Da Ran salah tingkah,”ohh! Aku salah paham. Guru Na, aku minta maaf! Aku minta maaf! Bodoh sekali aku.
Ae Kyung berkata,”ah iya. Tidak sengaja aku mengambil ponselmu. Kau dapat telepon. Pergilah!
Da Ran berkata,”terima kasih. Selamat. Selamat buat kalian berdua. Selamat. Aku minta maaf! Aku…
Da Ran pergi dengan wajah malu.
Ae Kyung berkata,”untuk menghentikan game, aku melangkah sebagai wasit.
Guru Na mengerti dan berkata,”terima kasih!
Da Ran melihat ponselnya. Lalu memasukkan ke dalam tasnya dan berlari kencang karena sudah terlambat.
Yoon Kyung duduk lesu menatap cincin itu di atas meja. Yoon Kyung sedang memikirkan sesuatua. Da Ran masih berlari kencang sambil sesekali melihat jam dengan tersenyum senang. Yoon Kyung menatap oven ayamnya kurang 11 menit matang dan memegang cincin itu.
Yoon Kyung menatap cincin itu lagi yang sudha diletakkan di tempatnya kembali..
Yoon Kyung mengambil cincin itu. Waktu kurang 6 menit ayam itu matang.
Yoon Kyung berkata,”Seo Yoon Jae, pria tengik itu..apa-apaan ini?!
Da Ran masih berlari terengah-engah tapi masih tetap berlari. Waktu kurang 4 menit ayam itu matang. Yoon Kyung menelepon Da Ran.
Da Ran berkata,”Kyung Joon, aku hampir sampai. Sepertinya aku akan terlambat satu atau dua menit.
Yoon Kyung berkata,”lupakan saja. Tidak usah datang.
Da Ran berkata sambil terengah-engah,”hah? Aku sudah hampir sampai. Kita singkirkan dulu siap anjing ini selagi di depan ayam lezat.
Yoon Kyung berkata,”beli saja sendiri ayam panggang dalam perjalananmu pulang.
Da Ra berhenti berlari,”kita sepakat untuk makan bersama.
Yoon Kyung berkata,”Guru Gil. Apa kau benar-benar berdebar?
Suara Da Ran : apa?
Yoon Kyung bertanya,”apa kau benar-benar berdebaran selagi berlari ke sini? Karena aku sudah mengatakan tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku akan membebaskan ayamnya.
Yoon Kyung menutup teleponnya dengan sedih. 
Da Ra terdiam.
Yoon Kyung menutup kotak cincin itu.
Da Ran berjalan pelan.
Da Ran bertanya-tanya,”apa aku…bersikap sedikit gembira?
Siang itu di sekolah, Choong Shik sendang menunggu Ma Ri.
Choong Shik berkata,”Ma Ri! Aku mengambil beberapa yang kuhutangkan padamu dari perhitungan. Sekitar 30? Aku masih berhutang 30 loyang padamu.
Ma Ri bertanya,”benarkah? Kau benar-benar jujur. Akan kukurangi 1.
Choong Shik menghentikan langkah Ma Ri dan berkata,”jangan menguranginya dengan gampang sekali. Satu per satu. Lakukan dengan bijaksana.
Ma Ri berkata,”kalau begitu, jangan menentang Guru Gil Da Ran menyukai Yoon Jae ajusshi.
Choong Shik menjawab,”baik!
Yoon Kyung menemui Se Young di ruangannya.
Yoon Kyung berkata,”cobalah ini!
Se Young tak mengerti,”lakukan apa dengan ini?
Yoon Kyung berkata,”cobalah pakai!
Se Young memakainya dan balik tanya,”apa ini punyaku?
Ternyata memang kekecilan untuk Se Young.
Yoon Kyung berkata,”ini tidak cocok! Jadi itu bukan punyamu. Kembalikan!
Se Young menggenggam cincin itu dan bertanya,”kenapa kau bersikap seperti ini?
Yoon Kyung menjawab,”aku rasa dulu aku membeli ini. Dan aku bertanya-tanya apakah ini untukmu. Karena bukan, kembalikan padaku.
Se Young menatap cincin yang setengah masuk di jari kelingkingnya,”kalau begitu, kurasa kau membelinya untuk Da Ran. Hey! Kau bahkan tidak ingat membeli sesuatu seperti ini?! Kenapa kau menggenggam Da Ran seperti itu? Dan bagaimana bisa kau hanya mengingat Da Ran?
Yoon Kyung berkata dengan nada tinggi,”kembalikan cincinnya!
Se Young memberikan cincin itu,”kau bilang dulu kau membelinya, jadi kau akan memberikannya pada Da Ran? Kalau dia melihatnya, dia akan tersentuh. Aku rasa dia akan menyesal putus denganmu sebelumnya.
Yoon Kyung bertanya,”seberapa jauh kau melangkah dengan pria yang membelikan cincin pernikahan untuk wanita lain? Karena aku tidak ingat!
Se Young menjawab,”tanpa diragukan, kau merasa ragu mengenai pernikahan tersebut. Tapi, apakah itu karena kau menyukaiku atau apakah karena kau tidak lagi menyukai dia, aku sungguh tidak tahu lagi. Tolong, kembalilah ke dirimu yang biasanya dan beritahu aku dengan jelas.
Yoon Kyung terdiam.
Di restoran keluarga Gil.
Ibu sedang melayani pelanggan yang membayar,”silahkan datang lagi!
Ayah sedang membereskan meja.
Ibu membantu ayah dan bertanya,”sayang! Sayang! Bukankah sedikit aneh bahwa Da Ran belakangan ini pulang telat terus?
Ayah menjawab,”ini sudah waktunya dia berkencan dengan pria lain. Ah, kalau saja itu adalah Guru Na, aku akan sangat senang.
Ibu berkata,”aku juga.”Gil Dumplung”,”Na Dumpling”.
Ayah menambahkan,”Aku-juga Dumpling” kedengarannya bagus juga!
Lalu sebuah mobil mewah datang di depan restoran keluarga Gil. Seorang pengawal membukakan pintu. Keluarlah ibu Yoon Jae dan masuk ke dalam restoran.
Ibu masih melayani pelanggan,”Sayang! Sayang! Sup dumpling jumbo! Selamat datang!
Ibu terkejut melihat yang datang ibu Yoon Jae yang membungkukkan badan. Ibu sangat terkejut dan membalas membungkukkan badan.
Ibu berkata,”sayang!sayang! kemari sebentar! Ibu Menantu Se… ibu Dokter Seo ada di sini.
Ayah keluar dan menatap ibu Yoon Jae.
Yoon Kyung masih memegang kotak cincin itu.
Ma Ri datang dan bertanya,”kenapa kau tidak memberikannya pada Guru Gil? Aku yakin dia akan sangat senang kalau kau memberikan padanya.
Yoon Kyung menjawab,”aku yakin dia akan menyukainya.
Ma Ri berkata,”tentu saja! Dia tidak tahu bahwa Seo Yoon Jae ajusshi membeli cincin ini. Kalau dia mengetahuinya sekarang, menutumu betapa senangnya dia nanti? Aku yakin dia akan ingin segera menikah!
Da Ran pulang ke rumah.
Da Ran berkata,”aku pulang.
Choong Shik berdiri dan menghadangnya dengan memberi isyarat ga enak.
Ayah dan ibu sudah menunggunya. Ayah mematikan televisi.
Ibu bertanya,”Da Ran, apa kau bertemu lagi dengan Yoon Jae?
Ayah menambahkan,”aku dengar kay sudah bertemu dengan ibunya, dan memberi penghormatan padanya? Dia datang menemui kami hari ini. Bertanya apa yang akan kami lakukan mengenai ini?
Yoon Kyung bertemu ibu Yoon Jae.
Yoon Kyung terkejut,”ibu pergi menemui mereka?
Ibu Yoon Jae menjawab,”orang tua Gil Da Ran sangat terkejut. Mereka kelihatannya tidak tahu kau sudah kembali. Apa yang terjadi? Apa kau sungguh memulai hubungan lagi bersamanya? Kelihatannya kau melakukan itu karena kau terganggu dengan campur tanganku. Tapi kau bisa hentikan sekarang. Keluarga itu benar-benar serius.
 
Ayah bertanya,”apa benar bahwa kalian memulai hubungan lagi?
Da Ran menjawab,”Iya! Itu benar! Pertama-tama, kami akan memberikan beberapa waktu dan saling bertemu.
Ayah dan ibu tak percaya mendengarnya.
Ayah berkata,”kalau kalian hanya akan memberikan waktu untuk melakukan apapun, hentikan sekarang!
Ibu menambahkan,”kalian putus setelah mengirim semua undangannya. Jadi, bagaimana bisa kalian bertemu lagi hanya untuk berkencan? Kau bahkan meninggalkan semua barang-barang pengantinmu di rumah itu? Kalau begitu, kau keluar masuk di rumah itu selama ini?
Ayah menambahkan,”kalau kau akan tetap saling bertemu dengannya, maka menikahlah dengannya! Kalau kau tidak akan menikah, aku tidak ingin melihat dia lagi! Dan aku juga tidak akan melihatmu.
Ayah berdiri dan pergi.
Ibu memanggilnya,”sayang! Sayang!
Da Ran terdiam.
Da Ran keluar menemui Yoon Kyung di rumahnya.
Yoon Kyung berkata,”kita akan memberitahu mereka bahwa kita akan menikah.
Da Ran bertanya,”kau sudah gila? Bagaimana bisa kita melakukan itu?
Yoon Kyung bertanya,”kalau begitu putuskan satu kali lagi. Apa kita akan tetap saling bertemu, atau kita tidak akan pernah saling bertemu lagi? Aku hanya menghitung hingga tiga. Kalau kau tidak akan bertemu lagi denganku, pergilah! Satu..kau akan tetap menemuiku? Dua…ini yang terakhir. Tiga!
Yoon Kyung langsung memegang tangan Da Ran dan memasukkan cincin itu di jari kelingkingnya. Dan pas sekali! Berarti itu memang cincin untuk Da Ran dari Yoon Jae.
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung berkata,”pas sekali! Ini adalah milikmu. Seo Yoon Jae sudah lama membeli itu.
Da Ran bertanya,”Yoon Jae membelinya?
Yoon Kyung menjawab,”sekarang kau boleh tetap merasakan debaran di sebelahku. Karena selama kau memakai itu, aku tidak akan pergi ke sana lagi. Aku, Kang Kyung Joon, tidak akan pernah….mencintaimu.
Da Ran menatap Yoon Jae. Mereka saling tatap.
BERSAMBUNG KE EPISODE 8

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar