SINOPSIS
BIG
EPISODE 7
(Part 4)
Ae Kyung dan guru Na ada di sebuah kafe.
Ae Kyung membawakan teh guru Na,”ini!
Guru Na berlata,”daripada melemparkan
bola melengkung, aku akan melemparkan dia bola cepat yang lurus.
Ae Kyung bertanya,”jadi sekarang aku
menelepon Da Ran untuk datang ke sini, menurutmu kau akan bisa melemparnya?
Guru Na yakin menjawab,”seorang pelempar,
tidak pilih-pilih soal tanahnya. Kalau kau memanggil pemukulnya, aku akan
melemparnya dari sini.
Ae Kyung menatapnya, sedangkan guru Na
tangannya sudah terlihat gemetaran waktu meminum tehnya.
Yoon Kyung sedang mempersiapkan bumbu ayamnya
dan menaruh berbagai macam sayur di sekeliling ayamnya. Da Ran hanya
menatapnya.
Da Ran bertanya,”kelihatannya bukan
sesuatu yang istimewa. Hanya ayam utuh saja.
Yoon Kyung memasukkan ayam itu ke dalam
oven
Yoon Kyung menjawab,”yang akan keluar
dari oven ini dalam setengah jam, ingin ku lihat apa kau akan menyebutnya ayam
utuh saja setelah memakannya.
Da Ran bertanya,”satu setengah jam? Kita
melakukan apa sampai saat itu?
Yoon Kyung membersihkan meja dan
menjawab,”kau harus menunggu sampai ayamnya matang.
Yoon Kyung duduk di depan Da Ran.
Yoon Kyung duduk di depan Da Ran.
Da Ran bertanya,”sungguh butuh waktu yang
lama meskipun cuma sekecil itu?! Apa kita harus menunggu selama ini untuk makan
ayam?
Yoon Kyung menjawab,”benar, Gil Da Ran.
Bersabarlah dan terus melihat. Dan kalau kau menunggu sampai dia masak, aku
yakin akan ada hari dimana kau bisa menangkap dan memakannya.
(Waduh… ada maksud tersembunyi nich dari
kata-kata Yoon Kyung. Hahaahaaaaa…)
Da Ran sadar yang bertanya,”apa maksudmu
menangkap? Dan makan apa?
Yoon Kyung menunjuk oven dan
ngeles,”ayamnya!
Da Ran mengangkatnya,”halo! Ae Kyung!
Ae Kyung berkata,”ini mendesak. Boleh kita bertemu sebentar? Sebentar saja.
Ae Kyung berkata,”ini mendesak. Boleh kita bertemu sebentar? Sebentar saja.
Da Ran bertanya,”sekarang? Oh, baik. Aku
tahu itu di mana. Aku akan segera ke sana.
Da Ran berdiri, Yoon Kyung juga ikut berdiri.
Da Ran berdiri, Yoon Kyung juga ikut berdiri.
Yoon Kyung bertanya,”ayamnya sudah ada di
dalam oven. Tapi kau akan pergi sekarang? Masakan itu harus dimakan segera
setelah keluar dari oven.
Da Ran menjawab,”kau bilang akan makan
waktu satu setengah jam. Aku akan kembali sebelum ayamnya matang.
Da Ran mengambil tasnya dan pergi.
Yoon Kyung mengancam.”asal kau tahu!
Terlambat satu menit saja, kau tidak akan melihat ayam ini!
Lalu terdengar suara pintu terbuka dan
terkunci lagi. Yoon Kyung terlihat kecewa.
Ae Kyung memanggilnya,”Da Ran! Sebelah
sini!
Da Ran bertanya,”Guru Na?
Melihat Da Ran, guru Na gugup.
Ae Kyung berkata,”duduklah di sini. Ada
sesuatu..
Da Ran duduk dan bingung. Guru Na hanya
diam, gugup dan gemetaran, padahal dipangkuannya sudah ada setangkai mawar
merah. Guru Na bahkan mencubit tangannya yang gemetaran.
Yoon Kyung kesal,”Gil Da Ran! Hanya ada
satu jam tersisa untuk ayam ini menantikanmu.
Lalu terdengar suara pintu terbuka. Yoon Kyung tersenyum lebar dan berlari ke depan. Tapi Yoon Kyung kecewa karena yang datang Ma Ri, bukan Da Ran.
Lalu terdengar suara pintu terbuka. Yoon Kyung tersenyum lebar dan berlari ke depan. Tapi Yoon Kyung kecewa karena yang datang Ma Ri, bukan Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau datang
lagi?
Ma Ri berpikir sejenak dan menjawab,”ada
sesuatu yang ketinggalan.
Hidung Ma Ri mencium sesuatu.
Ma Ri mengendus-endusnya,”wanginya enak!
Ini ayam, kan?
Ma Ri bertanya,”ini benar-benar ayam. Kau
membuatnya?
Yoon Kyung menjawab,”jangan disentuh.
Mesti dimasak lebih lama.
Ma Ri berkata,”ibumu dulu sering membuat
yang seperti ini untukku. Aku yakin rasanya enak.
Yoon Kyung berkata,”masih ada satu jam
tersisa. Ambil barangmu yang ketinggalan lalu pergilah.
Di kafe, Da Ran, Ae Kyung dan Guru Na hanya
diam. Bunga mawarnya malah ada di balik punggung guru Na.
Da Ran menaruh ponslenya di meja.
Guru Na bertanya,”aku berpikir bagaimana
kalau Kim-cheon atau Chin-cheon untuk event tersebut. Bagaimana menurutmu?
Ae Kyung menutup matanya.
Da Ran bingung,”aku tidak begitu tahu
karena itu adalah pertanyaan soal pendidikan olahraga.
Ae Kyung berkata,”Um..Da Ran, aku akan
permisi duluan. Aku agak sibuk.
Da Ran bertanya,”kau akan pergi?
Ae Kyung menjawab,”iya! Aku akan pergi!
Da Ran berkata,”Ae Kyung!
Ae Kyung pamit pada Guru Na sambil
mengambil ponsel Da Ran.
Ae Kyung tersenyum lebar dan berkata,”aku
akan pergi!
Di luar kafe, ada telp masuk di ponsel Da
Ran.
Ae Kyung berkata,”Da Ran!
Ae Kyung melihat nama penelpon itu, “BIG”
(Yoon Kyung).
Ae Kyung mengangkatnya.
Suara Yoon Kyung : Kenapa kau belum
datang? Kau dimana?
Ae Kyung kenal suara itu,”Yoon Jae?
Yoon Kyung di rumah terkejut dan
bertanya,”siapa ini?
Ae Kyung menjawab,”jangan tanya aku siapa
dan dengarkanlah!
Yoon Kyung tahu dan bertanya,”bukankah
ini Guru Lee Ae Kyung? Guru matematika?
Ae Kyung tekejut,”benar! Kupikir kau
harus tahu situasi Da Ran saat ini.
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Ae Kyung menjawab,”Saat ini, Da Ran…telah
melangkah ke dalam game baseball oleh seorang pria yang mengincar kemenangan.
Yoon Kyung menebak,”guru olahraga?
Ae Kyung lagi-lagi terkejut,”Ah, Benar!
Disaat dia mulai melempar, dia mungkin akan mendapatkan “home run”. Jadi apa
kau hanya akan duduk di bangku penoton menyaksikannya? Aku adalah wasitnya.
Apakah game akan terus tetap berlangsung, ataukah aku harus menarik keluar si
pelempar. Kau yang memutuskan.
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tertarik
menonton baseball, jadi aku hanya akan..
Suara Ae Kyung memotong,”Da Ran belum
melupakanmu, Se Yoon Jae! Setelah kau muncul kembali hatinya mulai berdebar-debar
lagi! Datangah! Hentikan dia!
Mendengar kata-kata Ae Kyung kalau Da Ran
masih menyukai Yoon Jae, Yoon Kyung lemas.
Ma Ri bertanya,”Kyung Joon, ini apa? Ini
ada di tas yang dikepak dokter ajusshi itu.
Yoon Kyung balik tanya,”tas Seo Yoon Jae?
Ma Ri menjawab,”aku yakin dokter ajusshi
membeli ini untuk diberikan pada guru Gil Da Ran. Kalau guru Gil Da Ran melihat
ini, pasti dia benar-benar senang.
Yoon Kyung berkata,”kau pergilah
sekarang!
Ma Ri bertanya,”tidak bisakah aku mencoba
ayam itu sebelum pergi? Guru Gil Da Ran tidak datang.
Yoon Kyung menjawab,”aku akan makan
semuanya sendiri. Jadi, pergilah!
Ma Ri bertanya kesal,”karena tubuhmu
milik guru itu sekarang kau juga harus makan ayam dengan dia? Bukan kaki atau
sayapnya, aku bisa makan lehernya saja.
Yoon Kyung berjanji,”lain kali, saat aku
kembali menjadi Kang Kyung Joon, aku akan membuatmu memakan semuanya.
Ma Ri tersenyum senang.
Da Ran berkata,”Guru Na, aku hanya keluar
sebentar jadi aku tidak punya banyak waktu. Aku sedang terburu-buru, jadi kita
bicara saja lain kali. Aku minta maaf!
Da Ran berdiri dan pergi.
Guru Na berdir dan berteriak,”guru Gil Da
Ran!
Da Ran balik badan.
Guru Na berkata,”aku menyukaimu! Sudah
sejak lama aku menyukaimu. Sepanjang waktu ini, aku hanya mengawasimu dari
jauh. Hari ini, aku mengumpulkan keberanian dengan susah payah.
Da Ran bingung dan menjawab,”aku tidak
bisa membalas cintamu. Ada seseorang yang memerlukanku disisinya.
Guru Na sedih.
Ae Kyung tiba-tiba bertanya,”kau sudah
memberitahunya? Guru Na membicarakan aku, kan? Guru Na mengatakan padaku bahwa
dia sudah lama menyukaiku. Jadi, kami memutuskan untuk mulai berkencan. Kami
memanggilmu untuk memberitahu itu.
Guru Na terkejut.
Da Ran salah tingkah,”ohh! Aku salah
paham. Guru Na, aku minta maaf! Aku minta maaf! Bodoh sekali aku.
Ae Kyung berkata,”ah iya. Tidak sengaja
aku mengambil ponselmu. Kau dapat telepon. Pergilah!
Da Ran berkata,”terima kasih. Selamat.
Selamat buat kalian berdua. Selamat. Aku minta maaf! Aku…
Da Ran pergi dengan wajah malu.
Guru Na mengerti dan berkata,”terima
kasih!
Da Ran melihat ponselnya. Lalu memasukkan
ke dalam tasnya dan berlari kencang karena sudah terlambat.
Yoon Kyung duduk lesu menatap cincin itu
di atas meja. Yoon Kyung sedang memikirkan sesuatua. Da Ran masih berlari
kencang sambil sesekali melihat jam dengan tersenyum senang. Yoon Kyung menatap
oven ayamnya kurang 11 menit matang dan memegang cincin itu.
Yoon Kyung menatap cincin itu lagi yang sudha diletakkan di tempatnya kembali..
Yoon Kyung mengambil cincin itu. Waktu kurang 6 menit ayam itu matang.
Yoon Kyung berkata,”Seo Yoon Jae, pria tengik itu..apa-apaan ini?!
Yoon Kyung mengambil cincin itu. Waktu kurang 6 menit ayam itu matang.
Yoon Kyung berkata,”Seo Yoon Jae, pria tengik itu..apa-apaan ini?!
Da Ran masih berlari terengah-engah tapi
masih tetap berlari. Waktu kurang 4 menit ayam itu matang. Yoon Kyung menelepon
Da Ran.
Da Ran berkata,”Kyung Joon, aku hampir
sampai. Sepertinya aku akan terlambat satu atau dua menit.
Yoon Kyung berkata,”lupakan saja. Tidak
usah datang.
Da Ran berkata sambil
terengah-engah,”hah? Aku sudah hampir sampai. Kita singkirkan dulu siap anjing
ini selagi di depan ayam lezat.
Yoon Kyung berkata,”beli saja sendiri
ayam panggang dalam perjalananmu pulang.
Da Ra berhenti berlari,”kita sepakat
untuk makan bersama.
Yoon Kyung berkata,”Guru Gil. Apa kau
benar-benar berdebar?
Suara Da Ran : apa?
Yoon Kyung bertanya,”apa kau benar-benar
berdebaran selagi berlari ke sini? Karena aku sudah mengatakan tidak akan
membiarkan itu terjadi. Aku akan membebaskan ayamnya.
Da Ran bertanya-tanya,”apa aku…bersikap
sedikit gembira?
Choong Shik berkata,”Ma Ri! Aku mengambil
beberapa yang kuhutangkan padamu dari perhitungan. Sekitar 30? Aku masih
berhutang 30 loyang padamu.
Ma Ri bertanya,”benarkah? Kau benar-benar
jujur. Akan kukurangi 1.
Choong Shik menghentikan langkah Ma Ri
dan berkata,”jangan menguranginya dengan gampang sekali. Satu per satu. Lakukan
dengan bijaksana.
Ma Ri berkata,”kalau begitu, jangan
menentang Guru Gil Da Ran menyukai Yoon Jae ajusshi.
Choong Shik menjawab,”baik!
Yoon Kyung berkata,”cobalah ini!
Se Young tak mengerti,”lakukan apa dengan
ini?
Yoon Kyung berkata,”cobalah pakai!
Se Young memakainya dan balik tanya,”apa
ini punyaku?
Yoon Kyung berkata,”ini tidak cocok! Jadi
itu bukan punyamu. Kembalikan!
Se Young menggenggam cincin itu dan
bertanya,”kenapa kau bersikap seperti ini?
Yoon Kyung menjawab,”aku rasa dulu aku
membeli ini. Dan aku bertanya-tanya apakah ini untukmu. Karena bukan,
kembalikan padaku.
Se Young menatap cincin yang setengah
masuk di jari kelingkingnya,”kalau begitu, kurasa kau membelinya untuk Da Ran.
Hey! Kau bahkan tidak ingat membeli sesuatu seperti ini?! Kenapa kau
menggenggam Da Ran seperti itu? Dan bagaimana bisa kau hanya mengingat Da Ran?
Yoon Kyung berkata dengan nada
tinggi,”kembalikan cincinnya!
Se Young memberikan cincin itu,”kau bilang
dulu kau membelinya, jadi kau akan memberikannya pada Da Ran? Kalau dia
melihatnya, dia akan tersentuh. Aku rasa dia akan menyesal putus denganmu
sebelumnya.
Yoon Kyung bertanya,”seberapa jauh kau
melangkah dengan pria yang membelikan cincin pernikahan untuk wanita lain?
Karena aku tidak ingat!
Se Young menjawab,”tanpa diragukan, kau
merasa ragu mengenai pernikahan tersebut. Tapi, apakah itu karena kau
menyukaiku atau apakah karena kau tidak lagi menyukai dia, aku sungguh tidak
tahu lagi. Tolong, kembalilah ke dirimu yang biasanya dan beritahu aku dengan
jelas.
Yoon Kyung terdiam.
Ibu sedang melayani pelanggan yang
membayar,”silahkan datang lagi!
Ayah sedang membereskan meja.
Ibu membantu ayah dan bertanya,”sayang!
Sayang! Bukankah sedikit aneh bahwa Da Ran belakangan ini pulang telat terus?
Ayah menjawab,”ini sudah waktunya dia
berkencan dengan pria lain. Ah, kalau saja itu adalah Guru Na, aku akan sangat
senang.
Ibu berkata,”aku juga.”Gil Dumplung”,”Na
Dumpling”.
Ayah menambahkan,”Aku-juga Dumpling”
kedengarannya bagus juga!
Lalu sebuah mobil mewah datang di depan
restoran keluarga Gil. Seorang pengawal membukakan pintu. Keluarlah ibu Yoon
Jae dan masuk ke dalam restoran.
Ibu masih melayani pelanggan,”Sayang!
Sayang! Sup dumpling jumbo! Selamat datang!
Ibu terkejut melihat yang datang ibu Yoon
Jae yang membungkukkan badan. Ibu sangat terkejut dan membalas membungkukkan
badan.
Ibu berkata,”sayang!sayang! kemari
sebentar! Ibu Menantu Se… ibu Dokter Seo ada di sini.
Ayah keluar dan menatap ibu Yoon Jae.
Ma Ri datang dan bertanya,”kenapa kau
tidak memberikannya pada Guru Gil? Aku yakin dia akan sangat senang kalau kau
memberikan padanya.
Yoon Kyung menjawab,”aku yakin dia akan
menyukainya.
Ma Ri berkata,”tentu saja! Dia tidak tahu
bahwa Seo Yoon Jae ajusshi membeli cincin ini. Kalau dia mengetahuinya
sekarang, menutumu betapa senangnya dia nanti? Aku yakin dia akan ingin segera
menikah!
Da Ran berkata,”aku pulang.
Choong Shik berdiri dan menghadangnya
dengan memberi isyarat ga enak.
Ayah dan ibu sudah menunggunya. Ayah
mematikan televisi.
Ibu bertanya,”Da Ran, apa kau bertemu
lagi dengan Yoon Jae?
Ayah menambahkan,”aku dengar kay sudah bertemu
dengan ibunya, dan memberi penghormatan padanya? Dia datang menemui kami hari
ini. Bertanya apa yang akan kami lakukan mengenai ini?
Yoon Kyung terkejut,”ibu pergi menemui
mereka?
Ibu Yoon Jae menjawab,”orang tua Gil Da
Ran sangat terkejut. Mereka kelihatannya tidak tahu kau sudah kembali. Apa yang
terjadi? Apa kau sungguh memulai hubungan lagi bersamanya? Kelihatannya kau
melakukan itu karena kau terganggu dengan campur tanganku. Tapi kau bisa
hentikan sekarang. Keluarga itu benar-benar serius.
Da Ran menjawab,”Iya! Itu benar!
Pertama-tama, kami akan memberikan beberapa waktu dan saling bertemu.
Ayah dan ibu tak percaya mendengarnya.
Ayah berkata,”kalau kalian hanya akan
memberikan waktu untuk melakukan apapun, hentikan sekarang!
Ibu menambahkan,”kalian putus setelah
mengirim semua undangannya. Jadi, bagaimana bisa kalian bertemu lagi hanya
untuk berkencan? Kau bahkan meninggalkan semua barang-barang pengantinmu di
rumah itu? Kalau begitu, kau keluar masuk di rumah itu selama ini?
Ayah menambahkan,”kalau kau akan tetap saling bertemu dengannya, maka menikahlah dengannya! Kalau kau tidak akan menikah, aku tidak ingin melihat dia lagi! Dan aku juga tidak akan melihatmu.
Ayah menambahkan,”kalau kau akan tetap saling bertemu dengannya, maka menikahlah dengannya! Kalau kau tidak akan menikah, aku tidak ingin melihat dia lagi! Dan aku juga tidak akan melihatmu.
Ayah berdiri dan pergi.
Ibu memanggilnya,”sayang! Sayang!
Da Ran terdiam.
Yoon Kyung berkata,”kita akan memberitahu
mereka bahwa kita akan menikah.
Da Ran bertanya,”kau sudah gila? Bagaimana
bisa kita melakukan itu?
Yoon Kyung bertanya,”kalau begitu putuskan satu kali lagi. Apa kita akan tetap saling bertemu, atau kita tidak akan pernah saling bertemu lagi? Aku hanya menghitung hingga tiga. Kalau kau tidak akan bertemu lagi denganku, pergilah! Satu..kau akan tetap menemuiku? Dua…ini yang terakhir. Tiga!
Yoon Kyung bertanya,”kalau begitu putuskan satu kali lagi. Apa kita akan tetap saling bertemu, atau kita tidak akan pernah saling bertemu lagi? Aku hanya menghitung hingga tiga. Kalau kau tidak akan bertemu lagi denganku, pergilah! Satu..kau akan tetap menemuiku? Dua…ini yang terakhir. Tiga!
Yoon Kyung langsung memegang tangan Da
Ran dan memasukkan cincin itu di jari kelingkingnya. Dan pas sekali! Berarti
itu memang cincin untuk Da Ran dari Yoon Jae.
Yoon Kyung berkata,”pas sekali! Ini
adalah milikmu. Seo Yoon Jae sudah lama membeli itu.
Da Ran bertanya,”Yoon Jae membelinya?
Yoon Kyung menjawab,”sekarang kau boleh
tetap merasakan debaran di sebelahku. Karena selama kau memakai itu, aku tidak
akan pergi ke sana lagi. Aku, Kang Kyung Joon, tidak akan pernah….mencintaimu.
Da Ran menatap Yoon Jae. Mereka saling
tatap.
BERSAMBUNG
KE EPISODE 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar