Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 8 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 8
(Part 2)
Da Ran ke rumah Kyung Joon. Yoon Kyung sedang menyirami rumput di halaman rumahnya.
Yoon Kyung bertanya,”kau datang?
Da Ran duduk dan memandang Yoon Kyung yang menyirami rumputnya ke arahnya. Da Ran memegang hatinya yang berdebar-debar memandang wajah Yoon Kyung yang tersenyum lebar sambil menyirami rumputnya.
Yoon Kyung bertanya,”apa yang kau lakukan?
Da Ran malu dan menyangga dagunya,”panas sekali di luar. Membuat wajahku jadi merah.
Da Ran mengipasi dirinya memakai tangannya.
Yoon Kyung bertanya,”kau ingin aku mendinginkanmu? Kau ingin aku membuat hujan?
Yoon Kyung mengarahkan selang airnya di atas payung besar di mana Da Ran duduk. Da Ran senang sekali karena terlihat seperti hujan sungguhan.
Da Ran menyentuh air itu,”wahh!! Benar-benar terlihat seperti hujan.
Yoon Kyung menghentikannya dan lari mendekati Da Ran sambil tersenyum lebar
Da Ran protes,”hujan apa yang berhenti cepat sekali?
Yoon Kyung berkata,”giliranku sekarang.
Yoon Kyung menyuruh Da Ran gantian menyiram airnya, sedangkan Yoon Kyung duduk dengan gaya Kyung Joon tentunya. Cakep dan keren banget dech!
Da Ran kesal,”kau mati sekarang!
Yoon Kyung berkata,”biarkan hujan!
Da Ran menyiram selang air itu ke atas payung dengan senyum lebar sekali.
Yoon Kyung duduk dengan gaya Kyung Joon,”Yang ini, musim hujan. Tidak mungkin akan berhenti!
Da Ran tersenyum senang dan langsung mengarahkannya pada Yoon Kyung,”Yang ini, angin topan!
Yoon Kyung terkejut disiram air oleh Da Ran.
Yoon Kyung menghalangi dengan tangannya,”apa-apaan ini? Kau sengaja, kan? Hentikan!
Yoon Kyung melihat tas Da Ran  dan sadar lalu tertawa,”Guru Gil! Sepertinya bukan hanya aku yang jadi korban angin topanmu.
Da Ran tak mengerti dan masih bermain selang airnya. Yoon Kyung tersenyum lebar sambil menunjuk tas Da Ran.
Da Ran ingat dan berlari ke arahnya,”tasku! Banyak benda penting dalam sana!
Da Ran melihat isi tasnya. Yoon Kyung tak begitu saja menyia-nyiakan kesempatan itu. Yoon Kyung mengambil selang air itu dan tertawa menyirami Da Ran. Da Ran membalas menyirami Yoon Kyung air saat berhasil merebut selang air itu. Yeah, bisa dibilang perang air gitu! Hehehehe…
Setelah puas bermain airnya, di ruang tamu, Da Ran mengeringkan bagian dalam tasnya dengan hairdryer, sedangkan Yoon Kyung yang sudah ganti baju menyeletika kertas-kertas dokumen Da Ran.
Da Ran berkata,”aku harus menyerahkan dokumen itu besok.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kenapa kau menyemprotkan dengan sekuat tenaga seakan-akan kau adalah dewi hujan?
Da Ran menjawab,”Kau yang memulainya.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kenapa orang dewasa ikut campur permainan anak kecil?
Da Ran selesai mengeringkannya tas itu lalu ingat sesuatu.
Da Ran mencari-cari di dalam tas,”cincinnya?! Cincinnya hilang?!
Yoon Kyung bertanya,”kau menghilangkannya?
Mereka berdua mencarinya di luar, di sekitar tempat Da Ran duduk tadi.
Yoon Kyung bertanya,”harusnya kau lebih berhati-hati. Bagaimana bisa kau kehilangan cincin itu dalam semalam padahal baru kuberikan?
Da Ran panik,”tidak ada disini
Yoon Kyung kesal,”cari yang benar.
Da Ran menyerah,”lupakan saja! Tak ada lagi yang bisa dilakukan kalau sudah hilang.
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Da Ran masuk ke dalam rumah diikuti Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”bukannya tidak ada yang bisa dilakukan, tapi kau jadi lebih tenang karena cincinnya hilang.
Da Ran berkata,”sesuatu yang sudah kututup jadi hancur setelah cincin itu muncul. Bagaimanapun dipikirnya, kurasa aku tidak bisa memecahkannya. Karena aku sudah menghilangkannya, aku tidak akan memikirkannya lagi.
Da Ran memasukkan barang-barangnya ke dalam tasnya.
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Setelah memikirkannya dengan jalan yang panjang kau mengambil jalan keluar yang menyedihkan. Bagaimana bisa kau menyerah dengan mudahnya?
Da Ran balik tanya,”kalau aku tidak menyerah akankah aku duduk membicarakan pernikahan dengan anak kecil sepertimu? Meskipun yang lain tidak tahu, tapi aku tahu?!
Yoon Kyung balik tanya,”jangan cari-cari alasan! Kau tahu bukan begitu. Hanya saja kau tidak percaya diri. Kau takut menunggu dan memastikannya, kan?
Da Ran bertanya,”saat aku tidak tahu hati orang lain, bagaimana bisa aku mendorong maju hatiku sendiri? Itu adalah sesuatu yang akan dilakukan anak kecil sepertimu.
Yoon Kyung menjawab,”bahkan anak kecil sepertiku menyerah setelah memastikan dan ditolak. Tapi aku menyerah hanya setelah menangisinya sendirian. Itu bukan bersikap dewasa namanya tapi tindakan pengecut!
Da Ran menjawab,”baik! Aku pengecut! Kalau begitu jangan bersandar padaku yang bukan orang dewasa!
Da Ran akan pergi tapi kata-kata Yoon Kyung menghentikannya.
Yoon Kyung berteriak,”baik! Berhentilah! Aku akan menikah dengan siapa saja yang disodorkan ibunya Seo Yoon Jae padaku. Maka tidak akan ada lagi kesempatan lain untukmu.
Mendengar itu Da Ran tambah kesal dan pulang
Yoon Kyung melihat cover dokumen Da Ran di atas meja, lalu meremas dan membuangnya karena kesal.
Di luar halaman rumah Kyung Joon, Da Ran melihat kursi yang dia duduki tadi lalu pergi.
Ma Ri menemui Choong Shik di rumahnya.
Ma Ri bertanya,”apa noona-mu mengatakan dia akan menikah?
Choong Shik menjawab,”dia mengatakan belum membuat keputusan.
Ma Ri tersenyum senang,”benarkah? Kalau begitu aku harus berbaikan dengan Kyung Joon.
Ma Ri berdiri dan dihentikan oleh Choong Shik.
Choong Shik bertanya,”Jang Ma Ri! Meskipun sekarang poinku nol denganmu, tapi sampai datangnya hari kau memberiku poin saja, aku akan menjaga hatiku bagaikan lembaran kosong. Dan menunggu poin darimu.
Ma Ri cuma diam.
Ibu Choong Shik datang dengan membawa barang-barang Choong Shik, termasuk majalah dan CD porno kepunyaannya.
Ibu beekata,”Choong Shik! Choong Shik! Bawa ini ke tempat sampah!
Choong Shik bertanya,”Omma! Tidak bisa lihat aku sibuk sekarang? Omma lakukan saja sendiri.
Ibu Choong Shik menjawab,”kalau begitu aku akan membuang semua benda-benda yang ada di bawah ranjangmu ke tempat sampah.
Mendengar kata-kata “di bawah ranjang”, Choong Shik menoleh. Ma Ri juga menoleh dan melihat majalah dan CD porno itu yang dikeluarkan ibunya di lantai. 
Choong Shik buru-buru menutupinya dengan tubuhnya.
Ma Ri menatap tajam,”lembaran kosong?
Ma Ri lalu pergi.
Choong Shik memanggil tapi dicuekin,”Ma Ri! Ini bukan punyaku, tapi punya appa-ku! Ma…!
Choong Shik berdiri dan memarahi ibu,”Omma! Kenapa membawa ini keluar?
Ibu  menjawab,”karena itulah aku menyuruhmu untuk membuangnya.
Choong Shik kesal,”saat Ma Ri sedang berdiri disini?! Aku benar-benar akan jadi gila karena ibu!
Ibu berkata,”aku memahami semuanya.
Choong Shik berteriak keras,”aku tidak suka pada Omma!
Choong Shik dengan mata merah pergi ke kamarnya.
Ibu bingung,”kenapa dia marah-marah tidak jelas? Aku juga tidak suka padamu! Aku hanya ingin kau membuangnya.
Malam itu, Choong Shik kabur dari rumah dengan membaca celengannya.
Yoon Kyung sedang belajar sambil makan cemilan.
Yoon Kyung berkata,”aku melihatnya di buku dan layar kaca.
Yoon Kyung lalu melihat cover dokumen Da Ran.
Yoon Kyung kesal,”semoga saja dia dapat masalah besar dengan wakil kepsek.
Tapi tetap aja Yoon Kyung yang ga tega sama Da Ran. Malam itu Yoon Kyung ke rumah Da Ran dengan membawa cover dokumen itu. Yoon Kyung mengintip dari luar jendela dan melihat Da Ran dan ibu yang berdiri bingung, sedangkan ayah duduk sambil telp guru Na.
Ayah berkata,”guru Na mengatakan dia akan segera datang!
Ibu menjawab panik,”melihat bagaimana celengan menghilang, dia kabur dari rumah seperti waktu SMP.
Da Ran berpikir,”aku yakin Choong Shik akan menjawab teleponnya Ma Ri. Dan Ma Ri akan mendengarkan Kyung Joon.
Yoon Kyung balik badan lalu melihat guru Na  lari masuk ke dalam rumah.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”guru Olahraga?
Yoon Kyung mengintip mereka berempat dari luar kaca.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa Guru Olahraga ada disini?
Guru Na bertanya,”kemungkinan ada berapa banyak uang yang ada dalam celengan yang dibawanya?
Da Ran menjawab,”kira-kira 100.000 won.
Guru Na berkata,”dengan uang sebanyak itu, aku yakin dia tidak bisa pergi jauh. Saat mereka keluar dari rumah, pelarian harus ditangkap sebelum mereka kehabisan uang. Aku sudah menghubungi teman-temannya Choong Shik. Aku yakin kita bisa tahu di mana dia.
Ayah berkata,”terima kasih! Tunggu. Minum, minum!
Da Ran mengambilkan minum untuk Guru Na.
Guru Na berkata,”harap jangan khawatir!
Da Ran memberikan minum itu dan berkata,”maaf karena sudah sampai membuatmu berlari datang ke sini.
Guru Na berkata,”terima kasih!
Di luarrestoran.
Yoon Kyung berkata,”memberitahunya untuk baik-baik dengan Guru Olahraga.
Yoon Kyung akan pergi tapi ibu Da Ran keluar dan melihatnya.
Ibu memanggilnya,”Menantu Seo!
Yoon Kyung menoleh.
Ibu menghampirinya,”Oh, menantu Seo! Kau datang karena mengkhawatirkan Choong Shik yang kabur dari rumah?
Yoon Kyung gugup,”iya..
Ibu berkata,”ayo masuk! Ayo masuk bicara di dalam. Masuklah!
Ibu menarik Yoon Kyung masuk ke dalam rumah.
Ibu berkata,”Da Ran,Menantu Se ada disini.
Yoon Kyung memberi isyarat pada Da Ran kalau dia datang membawa cover dokumennya yang ketinggalan dan menaruhnya di meja.
Da Ran hanya terkejut, menatapnya
Ibu menariknya,”ayo masuk bicara di dalam.
Ayah bertanya,”kenapa kau memanggil Menantu Seo? Karena guru Na sudah ada disini, kau bisa pulang.
Yoon Kyung dan guru Na saling menatap tak suka.
Ibu menolak,”dia sudah datang ke sini karena khawatir. Da Ran..kenapa kalian tidak pergi dan mencari di PC bar, karaoke bar, toko buku komik, dan semua tempat yang sering didatangi Choong Shik.
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung setuju,”iya, kami akan melakukan itu!
Guru Na tak suka,”tidak perlu melakukan itu! Kalau dia berniat kabur, dia tidak akan berada di tempat yang orang tuanya akan tahu. Aku akan pergi mencari dia, jadi jangan khawatir dan pergilah tidur!
Yoon Kyung menatap tajam.
Ayah setuju,”yang guru Na katakan benar! Da Ran, pergilah bersama Guru Na mencari dia. Tidak perlu Menantu Seo ikut terlibat juga.
Yoon Kyung ngotot,”tapi aku akan tetap pergi mencari dia. Siapa yang tahu? Mungkin aku akan lebih cepat menemukannya dibandingkan guru yang spesialisasinya pelarian.
Ayah berkata,”kalau begitu,pergilah mencari dia!
Yoon Kyung dan guru Na saling tatap.
Di luar restoran.
Yoon Kyung berkata,”meskipun Guru Olahraga spesialis pelarian, aku adalah temannya si pelarian. Kau tidak tahu itu, kan?
Yoon Kyung langsung telp Ma Ri.
Ma Ri tersenyum senang,”Kyung Joon!
Yoon Kyung berkata,”Gil Choong Shik kabur dari rumahnya. Aku harus mencari dia. Jadi, kumpulkan teman-teman dekatnya dan datanglah cepat! Ah, dan jangan jawab telp Guru Olahraga.
Ma Ri mengerti,”baik!
Ma Ri buru-buru lari sambil tersenyum senang.
Guru Na dan Da Ran keluar.
Guru Na bertanya,”kau masih belum pergi?
Yoon Kyun menjawab,”aku sedang membuat rencana.
Guru Na berkata,”ayo!
Guru Na akan pergi tapi Da Ran malah bertanya pada Yoon Kyung
Da Ran bertanya,”kalau begitu…kau menghubungi Ma Ri?
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa aku harus memberimu informasi padahal kita tidak dalam tim yang sama?
Yoon Kyung tersenyum menang, 
Da Ran buru-buru berlari ke arah guru Na.
Da Ran memanggil,”guru Na!
Yoon Kyung berkata,”pelempar itu belum turun dari gundukan tanahnya?!
Da Ran berkata,”Guru Na! aku akan mencarinya bersama timnya.
Guru Na trelihat kecewa,”baik! Silahkan!
Guru Na pergi sendiri.
Da Ran buru-buru mendekati Yoon Kyung dan bertanya,”Ma Ri bilang dia akan datang?
Yoon Kyung menjawab,”iya!
Ma Ri dipinggir jalan sedang menunggu 2 orang teman dekat Choong Shik yang datang sambil berlari terengah-engah.
Teman Choong Shik memanggil,”Ma Ri!
Ma Ri bertanya,”apa Gil Choong Shik menghubungi kalian?
Temannya Choong Shik menjawab,”poselnya dimatikan!
Ma Ri bertanya,”dimana saja tempat-tempat yang dia datangi?
Teman Choong Shik yang lain menjawab,”saat Geun Chan kabur dari rumah sebelumnya, dia tinggal di stasiun kereta api bawah tanah Seoul.
Ma Ri bertanya,”stasiun kereta api bawah tanah?
Teman Choong Shik membantah,”Choong Shik bukan orang yang akan melakukan itu. Aku yakin dia tidur di salah satu sauna. Dia pernah tidur di sauna di Norangjin tempat kakaknya Joon Suk bekerja paruh waktu.
Ma Ri bertanya,”sauna?
Ma Ri berpikir sesuatu.
Guru Na mencari di taman bermain seorang diri.
Suara hati Guru Na : aku seorang spesialis. Aku harus membaca hati anak muda yang kabur dari rumahya. Karena itu kabur yang mendadak, aku yakin dia tidak akan pergi jauh. Tempat-tempat yang dekat dari rumah. Aku akan mulai dengan taman bermain. Gil Choong Shik. Tunggu saja! Guru Na akan datang padamu.
Guru Na melihat kursi kosong. Guru Na melihat ada koran lowongan kerja yang dilingkari dan bekas mie instan di lantai, bahkan mencicipi kuahnya sedikit, lau ada nyamuk yang menggigitnya.
Guru Na berkata,”ini adalah bukti seorang pelarian. Dia mencari pekerjaan. Kalau dia mencari-cari tempat seperti ini, tidak akan mudah mendapatkan dia kembali. Malam ini adalah malamnya. Dia mengisi perutnya. Belum ada sejam sejak dia pergi. Saat dia sudah memilih tempatnya, kenapa dia meninggalkannya? Nyamuk! Kalau dia mencoba untuk menghidari nyamuk, aku yakin dia pergi ke tempat indoor untuk tidur. Kalau dia merasa tidak nyaman, dia tidak akan tidur di tempat pertama yang didatanginya. Dia pergi ke mana?
Guru Na berjalan sampai di depan suatu tempat dan telp teman Choong Shik tapi tak ada yang angkat.
Guru Na berkata,”tempat yang tidak diketahui orang tuanya tapi diketahui oleh temna-temannya. Kerja sama sahabat Gil Choong Shik sangat penting. Bocah-bocah ini?! Kenapa mereka tidak menjawab telepon?
Yoon Kyung duduk sambil minum orange juice sampai habis.
Da Ran berdiri dan bertanya,”kau hanya akan duduk di situ?
Yoon Kyung menjawab,”Ma Ri akan menelepon.
Da Ran bertanya,”apa kabur dari rumah sama dengan pergi keluar? Kenapa kau tidak was-was sama sekali? Karena kau adalah siswa teladan yang tidak pernah memberontak, kau jadi tidak peduli?
Yoon Kyung menjawab,”aku pernah memberontak sebelumnya. Sangat serius.
Da Ran bertanya,”pemberontakan apa? Bahwa kau akan masuk ke Harvard dan bukannya Universitas Seoul?
Yoon Kyung berkata,”aku akan membeli minuman. Kalau Ma Ri menelepon, jawab saja.
Yoon Kyung masuk ke dalam mini market.
Da Ran berkata,”aku rasa itu benar-benar pemberontakan serius.
Lalu ponsel Kyung Joon bunyi.
Da Ran mengangkatnya dan bertanya,”Ma Ri. Itu kau?
Ma Ri kesal,”Guru bersama Kyung Joon?
Da Ran menjawab,”iya! Kau sudah ada kabar dari Choong Shik?
Ma Ri menjawab dan bertanya,”belum! Kalian pergi mencari Chong Shik bersama-sama?
Da Ran balik tanya,”kau belum dengar kabar dari teman-temannya Choong Shik dia kira-kira ke mana?
Ma Ri menjawab,”mereka bilang mungkin berada di stasiun kereta api bawah tanah Seoul.
Da Ran bertanya,”stasiun kereta apai bawah tanah Seoul?
Ma Ri balik tanya,”kenapa guru tidak pergi periksa tempat itu? Dan katakan pada Kyung Joon untuk datang ke sauna di Norangjin.
Da Ran menjawab,”baik. Aku mengerti.
Da Ran menutup telp. 
Yoon Kyung datang dengan membawa botol minuman.
Da Ran berkata,”Ma Ri mengatakan agar kau datang ke sauna di Norangjin. Aku akan pergi ke Seoul. Cepatlah pergi!
Yoon Kyung bertanya,”tidak apa-apa kau pergi sendirian?
Da Ran menjawab,”pergi saja ke sauna bersama Ma Ri. Cepatlah!
Da Ran lalu berlari pergi, Yoon Kyung berjalan ke arah yang berlawanan.
Di sauna Norangjin, Choong Shik sedang duduk sambil makan telur, bahkan sampai tersedak dan batuk-batuk. Lalu ada seseorang memberikan orange juicenya dan Choong Shik langsung meminumnya. Choong Shik terkejut saat menoleh dan melihatnya.
Yoon Kyung duduk di sampingnya.
Choong Shik memanggil,”Dokter Seo?!
Yoon Kyung berkata,”jaga pemberontakanmu tetap singkat! Kalau ditarik-tarik terlalu lama, kau akan kehilangan timing untuk berhenti.
Choong Shik menjawab,”aku tidak punya niat untuk berhenti. Aku tidak akan pulang. Omma-ku, aku tidak akan pernah melihat dia lagi.
Yoon Kyung menasihati,”meskipun kau mengatakan kata-kata itu, aku ragu kau memikirkan bahwa kau takkan melihat dia lagi.
Choong Shik tertawa sinis,”tidak masalah buatku kalau tidak melihat dia lagi.
Yoon Kyung bertanya,”kau tahu Kang Kyung Joon, kan?
Choong Shik menjawab,”iya!
Yoon Kyung berkata,”omma-nya meninggal selagi Kyung Joon memberontak terhadapya. Dia berpikir bahwa tidak masalah kalau dia tidak melihat omma-nya lagi. Kemudian dia benar-benar tidak pernah bisa melihatnya lagi. Jangan ditarik-tarik lama dan jadi serius. Kalau kau akan melakukannya, lakukan dengan singkat dan sering-sering. Selagi melihat bagaimana omma-mu menanganinya dari waktu ke waktu.
Choong Shik khawatir dan bertanya,”Omma-ku…apa dia baik-baik saja?
Yoon Kyung menjawab,”kau bisa pulang dan melihatnya sendiri. Kalau kau merasa terbuang percuma kembali begitu saja, maka katakan apa yang kau inginkan dari omma-mu. Aku akan mencoba bicara padanya yang bisa membantumu.
Choong Shik bertanya,”bisakah kau memintanya untuk mengirimku belajar ke Amerika?
Yoon Kyung menjawab,”aku akan mencoba bicara padanya untuk mengirimmu berlibur ke Amerika.
Ma Ri datang dengan memakai baju sauna dan berteriak keras,”Gil Choong Shik! Kyung..Dokter Seo!
Choong Shik terkejut tapi dengan senyum lebar,”Jang Ma Ri?! Kau datang mencariku?
Ma Ri tersenyum lebar,”apa kita tidur sini malam ini? Kedengarannya menyenangkan!
Ma Ri duduk.
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”kabur dari rumah sudah berakhir. Ayo pulang!
Choong Shik berdiri dan menjawab,”iya!
Ma Ri ikut berdiri.
Yoon Kyung bertanya,”Gil Da Ran ada di sauna di Seoul, kan?
Ma Ri menggeleng,”tidak. Dia ada di stasiun kereta api di bawah tanah di Seoul.
Yoon Kyung dan Choong Shik terkejut bersamaan,”apa?
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar