SINOPSIS
BIG
EPISODE 8
(Part 2)
Yoon Kyung bertanya,”kau datang?
Da Ran duduk dan memandang Yoon Kyung
yang menyirami rumputnya ke arahnya. Da Ran memegang hatinya yang
berdebar-debar memandang wajah Yoon Kyung yang tersenyum lebar sambil menyirami
rumputnya.
Yoon Kyung bertanya,”apa yang kau lakukan?
Yoon Kyung bertanya,”apa yang kau lakukan?
Da Ran malu dan menyangga dagunya,”panas
sekali di luar. Membuat wajahku jadi merah.
Da Ran mengipasi dirinya memakai
tangannya.
Yoon Kyung bertanya,”kau ingin aku
mendinginkanmu? Kau ingin aku membuat hujan?
Yoon Kyung mengarahkan selang airnya di
atas payung besar di mana Da Ran duduk. Da Ran senang sekali karena terlihat
seperti hujan sungguhan.
Da Ran menyentuh air itu,”wahh!!
Benar-benar terlihat seperti hujan.
Yoon Kyung menghentikannya dan lari
mendekati Da Ran sambil tersenyum lebar
Da Ran protes,”hujan apa yang berhenti
cepat sekali?
Yoon Kyung menyuruh Da Ran gantian
menyiram airnya, sedangkan Yoon Kyung duduk dengan gaya Kyung Joon tentunya.
Cakep dan keren banget dech!
Da Ran kesal,”kau mati sekarang!
Yoon Kyung berkata,”biarkan hujan!
Da Ran menyiram selang air itu ke atas
payung dengan senyum lebar sekali.
Yoon Kyung duduk dengan gaya Kyung
Joon,”Yang ini, musim hujan. Tidak mungkin akan berhenti!
Yoon Kyung menghalangi dengan
tangannya,”apa-apaan ini? Kau sengaja, kan? Hentikan!
Yoon Kyung melihat tas Da Ran dan sadar lalu tertawa,”Guru Gil! Sepertinya
bukan hanya aku yang jadi korban angin topanmu.
Da Ran tak mengerti dan masih bermain
selang airnya. Yoon Kyung tersenyum lebar sambil menunjuk tas Da Ran.
Da Ran ingat dan berlari ke
arahnya,”tasku! Banyak benda penting dalam sana!
Da Ran melihat isi tasnya. Yoon Kyung tak
begitu saja menyia-nyiakan kesempatan itu. Yoon Kyung mengambil selang air itu
dan tertawa menyirami Da Ran. Da Ran membalas menyirami Yoon Kyung air saat
berhasil merebut selang air itu. Yeah, bisa dibilang perang air gitu! Hehehehe…
Setelah puas bermain airnya, di ruang tamu, Da Ran
mengeringkan bagian dalam tasnya dengan hairdryer, sedangkan Yoon Kyung yang
sudah ganti baju menyeletika kertas-kertas dokumen Da Ran.
Da Ran berkata,”aku harus menyerahkan
dokumen itu besok.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kenapa kau
menyemprotkan dengan sekuat tenaga seakan-akan kau adalah dewi hujan?
Da Ran menjawab,”Kau yang memulainya.
Yoon Kyung bertanya,”lalu kenapa orang
dewasa ikut campur permainan anak kecil?
Da Ran selesai mengeringkannya tas itu
lalu ingat sesuatu.
Yoon Kyung bertanya,”kau
menghilangkannya?
Yoon Kyung bertanya,”harusnya kau lebih berhati-hati.
Bagaimana bisa kau kehilangan cincin itu dalam semalam padahal baru kuberikan?
Da Ran panik,”tidak ada disini
Yoon Kyung kesal,”cari yang benar.
Da Ran menyerah,”lupakan saja! Tak ada
lagi yang bisa dilakukan kalau sudah hilang.
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Da Ran masuk ke dalam rumah diikuti Yoon
Kyung.
Yoon Kyung berkata,”bukannya tidak ada
yang bisa dilakukan, tapi kau jadi lebih tenang karena cincinnya hilang.
Da Ran berkata,”sesuatu yang sudah
kututup jadi hancur setelah cincin itu muncul. Bagaimanapun dipikirnya, kurasa
aku tidak bisa memecahkannya. Karena aku sudah menghilangkannya, aku tidak akan
memikirkannya lagi.
Da Ran memasukkan barang-barangnya ke
dalam tasnya.
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Setelah
memikirkannya dengan jalan yang panjang kau mengambil jalan keluar yang
menyedihkan. Bagaimana bisa kau menyerah dengan mudahnya?
Da Ran balik tanya,”kalau aku tidak
menyerah akankah aku duduk membicarakan pernikahan dengan anak kecil sepertimu?
Meskipun yang lain tidak tahu, tapi aku tahu?!
Yoon Kyung balik tanya,”jangan cari-cari
alasan! Kau tahu bukan begitu. Hanya saja kau tidak percaya diri. Kau takut
menunggu dan memastikannya, kan?
Da Ran bertanya,”saat aku tidak tahu hati
orang lain, bagaimana bisa aku mendorong maju hatiku sendiri? Itu adalah
sesuatu yang akan dilakukan anak kecil sepertimu.
Yoon Kyung menjawab,”bahkan anak kecil
sepertiku menyerah setelah memastikan dan ditolak. Tapi aku menyerah hanya
setelah menangisinya sendirian. Itu bukan bersikap dewasa namanya tapi tindakan
pengecut!
Da Ran menjawab,”baik! Aku pengecut!
Kalau begitu jangan bersandar padaku yang bukan orang dewasa!
Da Ran akan pergi tapi kata-kata Yoon
Kyung menghentikannya.
Yoon Kyung berteriak,”baik! Berhentilah!
Aku akan menikah dengan siapa saja yang disodorkan ibunya Seo Yoon Jae padaku.
Maka tidak akan ada lagi kesempatan lain untukmu.
Mendengar itu Da Ran tambah kesal dan
pulang
Yoon Kyung melihat cover dokumen Da Ran
di atas meja, lalu meremas dan membuangnya karena kesal.
Di luar halaman rumah Kyung Joon, Da Ran
melihat kursi yang dia duduki tadi lalu pergi.
Ma Ri bertanya,”apa noona-mu mengatakan
dia akan menikah?
Choong Shik menjawab,”dia mengatakan
belum membuat keputusan.
Ma Ri tersenyum senang,”benarkah? Kalau
begitu aku harus berbaikan dengan Kyung Joon.
Ma Ri berdiri dan dihentikan oleh Choong
Shik.
Choong Shik bertanya,”Jang Ma Ri!
Meskipun sekarang poinku nol denganmu, tapi sampai datangnya hari kau memberiku
poin saja, aku akan menjaga hatiku bagaikan lembaran kosong. Dan menunggu poin
darimu.
Ma Ri cuma diam.
Ibu Choong Shik datang dengan membawa
barang-barang Choong Shik, termasuk majalah dan CD porno kepunyaannya.
Ibu beekata,”Choong Shik! Choong Shik!
Bawa ini ke tempat sampah!
Choong Shik bertanya,”Omma! Tidak bisa
lihat aku sibuk sekarang? Omma lakukan saja sendiri.
Ibu Choong Shik menjawab,”kalau begitu
aku akan membuang semua benda-benda yang ada di bawah ranjangmu ke tempat
sampah.
Mendengar kata-kata “di bawah ranjang”,
Choong Shik menoleh. Ma Ri juga menoleh dan melihat majalah dan CD porno itu
yang dikeluarkan ibunya di lantai.
Choong Shik buru-buru menutupinya dengan tubuhnya.
Choong Shik buru-buru menutupinya dengan tubuhnya.
Ma Ri menatap tajam,”lembaran kosong?
Ma Ri lalu pergi.
Choong Shik memanggil tapi dicuekin,”Ma
Ri! Ini bukan punyaku, tapi punya appa-ku! Ma…!
Choong Shik berdiri dan memarahi
ibu,”Omma! Kenapa membawa ini keluar?
Ibu
menjawab,”karena itulah aku menyuruhmu untuk membuangnya.
Ibu berkata,”aku memahami semuanya.
Choong Shik berteriak keras,”aku tidak
suka pada Omma!
Choong Shik dengan mata merah pergi ke
kamarnya.
Ibu bingung,”kenapa dia marah-marah tidak
jelas? Aku juga tidak suka padamu! Aku hanya ingin kau membuangnya.
Yoon Kyung berkata,”aku melihatnya di
buku dan layar kaca.
Yoon Kyung lalu melihat cover dokumen Da
Ran.
Yoon Kyung kesal,”semoga saja dia dapat
masalah besar dengan wakil kepsek.
Tapi tetap aja Yoon Kyung yang ga tega sama
Da Ran. Malam itu Yoon Kyung ke rumah Da Ran dengan membawa cover dokumen itu. Yoon Kyung mengintip dari luar jendela dan melihat Da Ran dan ibu yang berdiri
bingung, sedangkan ayah duduk sambil telp guru Na.
Ibu menjawab panik,”melihat bagaimana
celengan menghilang, dia kabur dari rumah seperti waktu SMP.
Da Ran berpikir,”aku yakin Choong Shik
akan menjawab teleponnya Ma Ri. Dan Ma Ri akan mendengarkan Kyung Joon.
Yoon Kyung balik badan lalu melihat guru Na lari masuk ke dalam rumah.
Yoon Kyung balik badan lalu melihat guru Na lari masuk ke dalam rumah.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”guru Olahraga?
Yoon Kyung mengintip mereka berempat dari
luar kaca.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa Guru Olahraga
ada disini?
Da Ran menjawab,”kira-kira 100.000 won.
Guru Na berkata,”dengan uang sebanyak
itu, aku yakin dia tidak bisa pergi jauh. Saat mereka keluar dari rumah,
pelarian harus ditangkap sebelum mereka kehabisan uang. Aku sudah menghubungi
teman-temannya Choong Shik. Aku yakin kita bisa tahu di mana dia.
Ayah berkata,”terima kasih! Tunggu.
Minum, minum!
Da Ran mengambilkan minum untuk Guru Na.
Guru Na berkata,”harap jangan khawatir!
Da Ran memberikan minum itu dan
berkata,”maaf karena sudah sampai membuatmu berlari datang ke sini.
Guru Na berkata,”terima kasih!
Yoon Kyung akan pergi tapi ibu Da Ran
keluar dan melihatnya.
Ibu memanggilnya,”Menantu Seo!
Yoon Kyung menoleh.
Ibu menghampirinya,”Oh, menantu Seo! Kau
datang karena mengkhawatirkan Choong Shik yang kabur dari rumah?
Yoon Kyung gugup,”iya..
Ibu berkata,”ayo masuk! Ayo masuk bicara
di dalam. Masuklah!
Ibu menarik Yoon Kyung masuk ke dalam
rumah.
Ibu berkata,”Da Ran,Menantu Se ada
disini.
Yoon Kyung memberi isyarat pada Da Ran
kalau dia datang membawa cover dokumennya yang ketinggalan dan menaruhnya di
meja.
Da Ran hanya terkejut, menatapnya
Ibu menariknya,”ayo masuk bicara di
dalam.
Ayah bertanya,”kenapa kau memanggil
Menantu Seo? Karena guru Na sudah ada disini, kau bisa pulang.
Yoon Kyung dan guru Na saling menatap tak
suka.
Ibu menolak,”dia sudah datang ke sini
karena khawatir. Da Ran..kenapa kalian tidak pergi dan mencari di PC bar,
karaoke bar, toko buku komik, dan semua tempat yang sering didatangi Choong
Shik.
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung setuju,”iya, kami akan
melakukan itu!
Guru Na tak suka,”tidak perlu melakukan
itu! Kalau dia berniat kabur, dia tidak akan berada di tempat yang orang tuanya
akan tahu. Aku akan pergi mencari dia, jadi jangan khawatir dan pergilah tidur!
Yoon Kyung menatap tajam.
Ayah setuju,”yang guru Na katakan benar!
Da Ran, pergilah bersama Guru Na mencari dia. Tidak perlu Menantu Seo ikut
terlibat juga.
Yoon Kyung ngotot,”tapi aku akan tetap
pergi mencari dia. Siapa yang tahu? Mungkin aku akan lebih cepat menemukannya
dibandingkan guru yang spesialisasinya pelarian.
Yoon Kyung dan guru Na saling tatap.
Di luar restoran.
Yoon Kyung berkata,”meskipun Guru Olahraga spesialis pelarian, aku adalah temannya si pelarian. Kau tidak tahu itu, kan?
Yoon Kyung berkata,”meskipun Guru Olahraga spesialis pelarian, aku adalah temannya si pelarian. Kau tidak tahu itu, kan?
Yoon Kyung langsung telp Ma Ri.
Ma Ri tersenyum senang,”Kyung Joon!
Yoon Kyung berkata,”Gil Choong Shik kabur
dari rumahnya. Aku harus mencari dia. Jadi, kumpulkan teman-teman dekatnya dan
datanglah cepat! Ah, dan jangan jawab telp Guru Olahraga.
Ma Ri mengerti,”baik!
Ma Ri buru-buru lari sambil tersenyum
senang.
Guru Na bertanya,”kau masih belum pergi?
Yoon Kyun menjawab,”aku sedang membuat
rencana.
Guru Na berkata,”ayo!
Guru Na akan pergi tapi Da Ran malah
bertanya pada Yoon Kyung
Da Ran bertanya,”kalau begitu…kau
menghubungi Ma Ri?
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa aku harus
memberimu informasi padahal kita tidak dalam tim yang sama?
Da Ran memanggil,”guru Na!
Yoon Kyung berkata,”pelempar itu belum
turun dari gundukan tanahnya?!
Da Ran berkata,”Guru Na! aku akan
mencarinya bersama timnya.
Guru Na trelihat kecewa,”baik! Silahkan!
Guru Na pergi sendiri.
Da Ran buru-buru mendekati Yoon Kyung dan
bertanya,”Ma Ri bilang dia akan datang?
Yoon Kyung menjawab,”iya!
Ma Ri dipinggir jalan sedang menunggu 2 orang
teman dekat Choong Shik yang datang sambil berlari terengah-engah.
Teman Choong Shik memanggil,”Ma Ri!
Ma Ri bertanya,”apa Gil Choong Shik
menghubungi kalian?
Temannya Choong Shik menjawab,”poselnya
dimatikan!
Ma Ri bertanya,”dimana saja tempat-tempat
yang dia datangi?
Teman Choong Shik yang lain
menjawab,”saat Geun Chan kabur dari rumah sebelumnya, dia tinggal di stasiun
kereta api bawah tanah Seoul.
Ma Ri bertanya,”stasiun kereta api bawah
tanah?
Teman Choong Shik membantah,”Choong Shik
bukan orang yang akan melakukan itu. Aku yakin dia tidur di salah satu sauna.
Dia pernah tidur di sauna di Norangjin tempat kakaknya Joon Suk bekerja paruh
waktu.
Ma Ri bertanya,”sauna?
Ma Ri berpikir sesuatu.
Suara hati Guru Na : aku seorang
spesialis. Aku harus membaca hati anak muda yang kabur dari rumahya. Karena itu
kabur yang mendadak, aku yakin dia tidak akan pergi jauh. Tempat-tempat yang
dekat dari rumah. Aku akan mulai dengan taman bermain. Gil Choong Shik. Tunggu
saja! Guru Na akan datang padamu.
Guru Na melihat kursi kosong. Guru Na
melihat ada koran lowongan kerja yang dilingkari dan bekas mie instan di
lantai, bahkan mencicipi kuahnya sedikit, lau ada nyamuk yang menggigitnya.
Guru Na berkata,”ini adalah bukti seorang
pelarian. Dia mencari pekerjaan. Kalau dia mencari-cari tempat seperti ini,
tidak akan mudah mendapatkan dia kembali. Malam ini adalah malamnya. Dia
mengisi perutnya. Belum ada sejam sejak dia pergi. Saat dia sudah memilih
tempatnya, kenapa dia meninggalkannya? Nyamuk! Kalau dia mencoba untuk
menghidari nyamuk, aku yakin dia pergi ke tempat indoor untuk tidur. Kalau dia
merasa tidak nyaman, dia tidak akan tidur di tempat pertama yang didatanginya.
Dia pergi ke mana?
Guru Na berjalan sampai di depan suatu
tempat dan telp teman Choong Shik tapi tak ada yang angkat.
Guru Na berkata,”tempat yang tidak
diketahui orang tuanya tapi diketahui oleh temna-temannya. Kerja sama sahabat
Gil Choong Shik sangat penting. Bocah-bocah ini?! Kenapa mereka tidak menjawab
telepon?
Da Ran berdiri dan bertanya,”kau hanya
akan duduk di situ?
Yoon Kyung menjawab,”Ma Ri akan
menelepon.
Da Ran bertanya,”apa kabur dari rumah
sama dengan pergi keluar? Kenapa kau tidak was-was sama sekali? Karena kau
adalah siswa teladan yang tidak pernah memberontak, kau jadi tidak peduli?
Yoon Kyung menjawab,”aku pernah
memberontak sebelumnya. Sangat serius.
Da Ran bertanya,”pemberontakan apa? Bahwa
kau akan masuk ke Harvard dan bukannya Universitas Seoul?
Yoon Kyung berkata,”aku akan membeli
minuman. Kalau Ma Ri menelepon, jawab saja.
Yoon Kyung masuk ke dalam mini market.
Da Ran berkata,”aku rasa itu benar-benar
pemberontakan serius.
Lalu ponsel Kyung Joon bunyi.
Ma Ri kesal,”Guru bersama Kyung Joon?
Da Ran menjawab,”iya! Kau sudah ada kabar
dari Choong Shik?
Ma Ri menjawab dan bertanya,”belum!
Kalian pergi mencari Chong Shik bersama-sama?
Da Ran balik tanya,”kau belum dengar
kabar dari teman-temannya Choong Shik dia kira-kira ke mana?
Ma Ri menjawab,”mereka bilang mungkin
berada di stasiun kereta api bawah tanah Seoul.
Da Ran bertanya,”stasiun kereta apai bawah
tanah Seoul?
Ma Ri balik tanya,”kenapa guru tidak
pergi periksa tempat itu? Dan katakan pada Kyung Joon untuk datang ke sauna di
Norangjin.
Da Ran menjawab,”baik. Aku mengerti.
Da Ran berkata,”Ma Ri mengatakan agar kau
datang ke sauna di Norangjin. Aku akan pergi ke Seoul. Cepatlah pergi!
Yoon Kyung bertanya,”tidak apa-apa kau
pergi sendirian?
Da Ran menjawab,”pergi saja ke sauna
bersama Ma Ri. Cepatlah!
Da Ran lalu berlari pergi, Yoon Kyung
berjalan ke arah yang berlawanan.
Di sauna Norangjin, Choong Shik sedang
duduk sambil makan telur, bahkan sampai tersedak dan batuk-batuk. Lalu ada
seseorang memberikan orange juicenya dan Choong Shik langsung meminumnya.
Choong Shik terkejut saat menoleh dan melihatnya.
Yoon Kyung duduk di sampingnya.
Choong Shik memanggil,”Dokter Seo?!
Yoon Kyung berkata,”jaga pemberontakanmu
tetap singkat! Kalau ditarik-tarik terlalu lama, kau akan kehilangan timing
untuk berhenti.
Choong Shik menjawab,”aku tidak punya
niat untuk berhenti. Aku tidak akan pulang. Omma-ku, aku tidak akan pernah
melihat dia lagi.
Yoon Kyung menasihati,”meskipun kau
mengatakan kata-kata itu, aku ragu kau memikirkan bahwa kau takkan melihat dia
lagi.
Choong Shik tertawa sinis,”tidak masalah
buatku kalau tidak melihat dia lagi.
Yoon Kyung bertanya,”kau tahu Kang Kyung
Joon, kan?
Choong Shik menjawab,”iya!
Yoon Kyung berkata,”omma-nya meninggal
selagi Kyung Joon memberontak terhadapya. Dia berpikir bahwa tidak masalah
kalau dia tidak melihat omma-nya lagi. Kemudian dia benar-benar tidak pernah
bisa melihatnya lagi. Jangan ditarik-tarik lama dan jadi serius. Kalau kau akan
melakukannya, lakukan dengan singkat dan sering-sering. Selagi melihat
bagaimana omma-mu menanganinya dari waktu ke waktu.
Choong Shik khawatir dan bertanya,”Omma-ku…apa
dia baik-baik saja?
Yoon Kyung menjawab,”kau bisa pulang dan
melihatnya sendiri. Kalau kau merasa terbuang percuma kembali begitu saja, maka
katakan apa yang kau inginkan dari omma-mu. Aku akan mencoba bicara padanya
yang bisa membantumu.
Choong Shik bertanya,”bisakah kau
memintanya untuk mengirimku belajar ke Amerika?
Yoon Kyung menjawab,”aku akan mencoba
bicara padanya untuk mengirimmu berlibur ke Amerika.
Choong Shik terkejut tapi dengan senyum
lebar,”Jang Ma Ri?! Kau datang mencariku?
Ma Ri tersenyum lebar,”apa kita tidur
sini malam ini? Kedengarannya menyenangkan!
Ma Ri duduk.
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”kabur
dari rumah sudah berakhir. Ayo pulang!
Choong Shik berdiri dan menjawab,”iya!
Ma Ri ikut berdiri.
Yoon Kyung bertanya,”Gil Da Ran ada di
sauna di Seoul, kan?
Ma Ri menggeleng,”tidak. Dia ada di
stasiun kereta api di bawah tanah di Seoul.
Yoon Kyung dan Choong Shik terkejut
bersamaan,”apa?
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar