Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 11 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 11
(Part 3)
Da Ran sampai di kamarnya langsung menjatuhkan badannya ke tempat tidur.
Da Ran berkata,”Aku sudah jadi gila, jadi gila. Ini bukan waktunya aku dihembus-hembuskan olehnya sekarang. Aku bahkan tidak bisa meluruskan hatiku saat dia sudah jadi kusut.
Da Ran kesal dan meremas-remas majalah itu.
Da Ran lalu menyeletika selimutnya.
Da Ran berkata,”Ayo menyetrika! Ayo setrika semuanya sampai hatiku jadi lurus.

Zaman Joseon
 Da Ran menyeletika dengan cara masa lalu.
Da Ran berkata,”Sampai hari di mana suamiku kembali...Aku harus meluruskan hatiku dengan penyetrikaan yang panjang, panjang ini.
Lalu ada angin kencang yang sampai meniup nyala lili. Da Ran melihat bayangan Kyung Joon di depan pintu sambil mengibaskan kipasnya.
Da Ran gemetaran dan memalingkan wajahnya,” Aku merasa sepertinya akan jadi gila. Meskipun pria muda di sebelah meniupkan anginnya padaku...Aku tidak boleh pernah membiarkan hatiku goyah.
Terdengar lagu “pororo” yang dinyanyikan oleh anak kecil.
Da Ran berkata,”Setrika hatimu...
Yoon Kyung mengetuk pintu dan masuk ke dalam kamar Da Ran. Melihat Yoon Kyung masuk, Da Ran kembali memfokuskan menyeletika.
Yoon Kyung bertanya,”Kau menyetrika dengan pintu tertutup?
Kau tidak panas?
Da Ra menjawab,”Aku sedang dalam proses menyetrika hatiku. Kau boleh tinggalkan kamar.
Yoon Kyung duduk di sebelah Da Ran,”Kau sedang syuting drama sejarah? Menjahit dan menyetrika, kau sedang memerankan seorang pelayan?
Da Ran menjawab,”Tak peduli apapun yang kulakukan, jangan buat dirimu khawatir.
Da Ran ingin memberi wewangian, tapi diambil oleh Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”Berikan!
Yoon Kyung malah menyemprotkan wewangian itu pada wajah Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”Beritahu aku kenapa wajahmu kusut sekali belakangan ini. Aku akan meluruskannya untukmu.
Da Ran menjawa,”Kalau kau berada di sebelahku, akan jadi semakin kusut.
Yoon Kyung bertanya,”Apa melihatnya membuatmu gugup? Karena kau takut didepak saat dia kembali? Jadi kau memainkan wanita yang sedang menunggu dengan sungguh-sungguh?
Da Ra menjawab,”Iya, itulah dia. Jadi jangan menghalangi dan pergilah.
Yoon Kyung menjawab,”Baik. Kang Kyung Joon yang menghalangi akan menghilang. Tapi aku yakin Seo Yoon Jae yang akan kembali akan sedikit takut. Kau menyuruhnya untuk bertanggung jawab atas dirimu karena kau sudah menunggunya selama ini. Meskipun kau mungkin berpikir bahwa kau bersikap mulia, aku yakin dia akan merasa sesak. Ah yah, aku rasa karena Yoon Jae adalah orang yang sangat bertanggung jawab, dia akan menahannya meskipun jika itu terasa panas untuknya. Semoga berhasil.
Da Ran berkata,”Baik. Jadi jangan menghalangi dan kembalikan itu.
Da Ran ingin mengambil botol wewangian itu, tapi Yoon Kyung malah menyemprotkannya di ruangan.
Yoon Kyung kesal,”Ini untuk mendinginkan panas...Hujan untuk mendinginkan panas. Semoga berhasil.
Yoon Kyung berdiri dan keluar dari kamar Da Ran dengan kesal.
Da Ran tak sengaja mengangkat selimutnya, dan menjatuhkan setelika itu tepat mengenai kakinya.
Da Ran berteriak kesakitan,”ach! Ach!
Yoon Kyung yang masih di depan kamar Da Ran mendengarnya. Yoon Kyung kaget dan buru-buru masuk kembali ke kamar Da Ran.
Yoon Kyung khawatir dan panik,”Ada apa? Ada apa? Ada apa? Kau terbakar? Biar kulihat.
Yoon Kyung melihat kaki Da Ran yang merah terkena setelika.
Da Ran berkata,”Sakit, sakit.
Yoon Kyung khawatir,”Tidak bisa begini. Berdirilah.
Yoon Kyung memapah Da Ran berdiri menuju ke kamar mandi.
Da Ran menahan sakit,”Sakit...
Yoon Kyung dengan penuh perhatian dan khawatir,”Hati-hati, hati-hati...
Yoon Kyung mendudukkan Da Ran di kamar mandi dan menyalakan shower dingin. Yoon Kyung memberi air dingin ke kaki Da Ran yang terluka.
Da Ran berkata,”Aku saja.
Yoon Kyug menolak,”Sudah jangan bergerak. Aku rasa ini akan berbekas.
Da Ran menjawab,”Harusnya tidak akan apa-apa setelah kuusapkan salep.
Yoon Kyung berkata,”Yoon Jae menyukaimu karena kau cantik.
Da Ran kaget dan menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”Jadi kau tidak boleh memiliki bekas luka. Katakan padanya untuk bertanggung jawab karena ini terjadi selagi kau menunggunya.
Da Ran berkata,”Katamu itu akan terasa menyesakkan.
Yoon Kyung menjawab,”Meskipun dia merasa sesak, katakan padanya untuk menahannya. Katakan padanya untuk melakukan semuanya seperti yang kauinginkan.
Da Ran diam.
Yoon Kyung bertanya,”Rasanya sakit?
Da Ran  menjawab,”Iya, sakit.
Yoon Kyung bertanya,”Apa sebaiknya kita tetap terus lakukan ini?
Da Ran menjawab sambil menatap lembut pada Yoon Kyung ,”Iya, tetap terus lakukan itu.
Yoon Kyung bahkan sampai menghembuskan nafas ke lukanya, sambil memberikan air dingin.
Di restoran, Ae Kyung menemui pasangan kencan butanya.
Pasangan Ae Kyung berkata,”Aku tidak tahu apakah itu karena kau manis, tapi aku yakin kau benar-benar populer di kalangan murid-murid.
Ae Kyung bertanya,”Apa gunanya populer di kalangan murid-murid?
Guru Na datang, seperti mencari seseorang. Guru Na lalu melihat Ae Kyung.
Ae Kyung melihatnya dan tersenyum senang, “Guru Na...!
Ae Kyung berteriak dan mendekatinya,”Guru Na...!
Pasangan kencan butanya kaget.
Ae Kyung bertanya,”Kau datang? Kau datang untuk menghentikanku pergi kencan buta?
Guru Na diam dan menatapnya.
Ae Kyung manja memukul-mukul kecil dada Guru Na,”Jika kau akan melakukan itu,
harusnya kau datang lebih cepat...Kenapa baru datang sekarang?
Ae Kyung memeluk guru Na.
Di seberang meja
Teman guru Na memanggil,”Na Hyo Sang! Apa yang kaulakukan?
Ae Kyung kaget dan melihat mereka.
Teman guru Na berkata,”Hei, ayolah! Apa yang kaulakukan?
Ae Kyung menyandarkan kepalanya di dada guru Na, malu bertanya,”Kau datang untuk bertemu dengan teman-temanmu?
Guru Na menjawab,”Ini reuni kelas.
Ae Kyung melepas pelukannya dan menjawab lemas,”Pergilah.
Guru Na berkata,”Guru Lee.
Ae Kyung pergi dengan menutup wajahnya. Karena menutup wajahnya, Ae Kyung terjatuh dan pergi dengan meninggalkan sebelah sepatunya. 
Guru Na hanya melihatnya, juga sepatunya.
Di pinggir jalan, Ae Kyung duduk dan menangis malu.
Ae Kyung menangis,”Memalukannya!Bagaimana aku pergi kerja sekarang? Malu sekali!
Guru Na datang dan meletakkan sepatunya di sebelah kaki Ae Kyung.
Ae Kyung masih menangis dan bertanya,”Kau mengikutiku keluar?
Guru Na menjawab,”Karena kau pergi seperti itu. Aku lama mencari-carimu karena aku khawatir.
Ae Kyung bertanya,”Aku rasa, kau khawatir padaku?
Guru Na balik bertanya,”Aku memikirkan kenapa kau melakukan itu tadi,
selagi aku sedang mencarimu. Tapi aku tidak bisa mengetahuinya.
Ae Kyung kesal,”Kau benar-benar tidak tahu? Kau bodoh?
Guru Na menjawab,”Aku benar-benar tidak tahu jawabannya.
Ae Kyung berdiri dan marah. Ae Kyung menedang kaki guru Na.
Guru Na kesakitan dan membungkukkan badannya.
Ae Kyung langsung memegang wajah Guru Na dan mencium bibirnya.
Guru Na kaget dan membelalakkan matanya,”Guru Lee...
Guru Na memegang bibirnya. Ae Kyung langsung pergi.
Choong Shik menemani Ma Ri ke toko “Olivia Lauren”, yang biasanya Da Ran membeli baju. Ma Ri mengamil 1 baju.
Ma Ri bertanya,”Gil Choong Shik...Apa ini terlihat seperti gaya kakakmu?
Choong Shik bertanya,”Ma Ri...Aku benar-benar tidak bisa mengerti.Jadi... berpakaian seperti noona-ku dan pergi ke pameran pria tua yang kau ikuti seperti paparazzi sebelumnya, semuanya demi Kang Kyung Joon yang berbaring di rumah sakit, kan?
Ma Ri mengangguk.
Choong Shik sambil menunduk dan memegang diantara hidung dan dahinya,”Itu sangat rumit...
Ma Ri berkata,”Gil Choong Shik.
Ma Ri menyentuhkan tangannya di kepala Choong Shik,”Kosongkan pikiranmu.
Ma Ri menunjuk matanya,”Hanya...Lihat saja dengan matamu.Apa ini cantik?
Choong Shik memukul kepalanya dan tersenyum lebar,”Hufftt! Cantik.
Ma Ri berkata,”Kalau begitu bagus.
Choong Shik sambil tertawa,”Mengosongkan pikiranku dan hanya melihatmu, itu bagus karena itu tidak rumit.
Ma Ri melihat di cermin dan bertanya,”Kalau aku terlihat seperti ini,kupikir aku akan terlihat cocok untuk Kyung Joon.
Choong Shik senyumnya hilang dan bibirnya cuma berguman,”Kyung Joon?!

Ma Ri mengambil ponselnya. Ada sms dari Yoon Kyung.
Sms Yoon Kyung :Ahli siasat, aku akan pergi ke pameran bersama Gil Da Ran.Aku akan memberitahumu apa yang terjadi saat aku kembali.
Ma Ri terlihat sedih,”Aku bahkan mengubah diriku supaya bisa terlihat bagus bersamamu...
Yoon Kyung dan Da Ran ke pameran Prof. Park Min Kyu.
Yoon Kyung khawatir dan bertanya,”Kau tidak apa-apa berjalan?
Da Ran menjawab,”Kakiku bukannya patah, hanya terbakar saja. Aku tidak apa-apa.
Yoon Kyung ingin memberikan lenganya untuk dipegang oleh Da Ran.
Da Ran menolak,”Kau tidak perlu membantuku.
Yoon Kyung bertanya,”Kau pikir wanita-wanita itu berjalan begitu karena mereka tidak bisa berjalan?
Yoon Kyung melihat pasangan yang lain disana yang semua wanitanya memegang lengan pasangan lelakinya
Da Ran menatap Yoon Kyung dan memegang lengan Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”Dia di mana?
Yoon Kyung menjawab,”Aku yakin dia akan datang karena ini adalah pamerannya.Kita lihat saja lukisan-lukisan ini.
Da Ran menatap Yoon Kyung yang melihat brosur pameran itu.
Da Ran tersenyum dan bertanya,”Kau kelihatannya gugup. Syukurlah aku mendukungmu.
Yoon Kyung menatap Da Ran yang tersenyum. Yoon Kyung ikut tersenyum.
Yoon Kyung berkata,”Orang yang kita temui hari ini adalah orang yang dikenal baik omma-ku...Meskipun jika dia bukan appa-ku, kita akan bisa tahu siapa dia.
Da Ran menjawab,”Iya. Ini akan berjalan dengan baik.
Da Ran melihat bunga-bunga di pojok ruangan
Da Ran berkata,”Wahh, lihat semua bunga ini.Apa dia akan membawa semuanya ke rumah?
Yoon Kyung bertanya,”Bagaimana bisa dibawa ke rumah? Aku yakin mereka akan membuangnya setelah pameran selesai.
Da Ran berkata sambil tersenyum melihat bunga matahari,”Mereka sangat cantik. Aku suka bunga matahari. Jika mereka akan membuangnya, kita harus datang mengambilnya saat sudah selesai.
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa? Kau akan mengeluarkan bijinya dan membuatkan minyak?
Lalu ada telp dari Ibu Yoon Jae.
Da Ran mengangkatnya,”Iya, Ibu.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Pertemuan yang kusebutkan terakhir kali, kau akan pergi bersamaku, kan?
Suara Da Ran :Iya..
Ibu Yoon Jae berkata,”Agar bisa bersiap-siap, aku ingin bertemu denganmu hari ini.
Suara Da Ran : Aku sedang keluar bersama Yoon Jae sekarang.
Da Ran menambahkan,”Kami berada di pameran Profesor Park Min Kyu.
Ibu Yoon Jae kaget”Yoon Jae akan bertemu dengan Profesor Park Min Kyu?
Da Ran menjawab,”Iya. Tapi dia masih belum bertemu dengannya.
Suara Ibu Yoon Jae :Hei!  Jangan tinggal di situ dan keluar segera bersamanya!
Da Ran tak mengerti,”Maaf?
Ibu Yoon Jae berkata,”Bawa Yoon Jae ke mari.
Da Ran bingung,”Sekarang...Sekarang waktunya sedang tidak tepat.
Suara Ibu Yoon Jae berteriak:Jika aku menyuruhmu datang, datanglah!
Da Ran bingung.
Yoon Kyung tiba-tiba mengambil ponsel Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”omma...Kami sedang berada di pameran sekarang.Teleponnya akan kututup.
Yoon Kyung menutup telp dan bertanya,”Kenapa berdiri tergagap-gagap di situ? Katakan saja tidak bisa
Ibu Yoon Jae telp lagi.
Da Ran bingung.
Yoon Kyung berkata,”Jangan dijawab! Tidak sopan menjawab telepon di tempat seperti ini.
Da Ran berkata,”Kalau begitu nanti kita telepon dia saat kita pergi.

Ibu Yoon jae masih telp Da Ran dengan gelisah.
Suara operator : Nomor yang Anda tuju...
Ibu Yoon Jae lalu pergi
Akhirnya mereka menemukan Prof. Park Min Kyu yang sedang menjelaskan lukisannya pada seorang waetawan.
Da Ran berkata,”Itu dia.
Yoo Kyung  berkata,”Dia sedang melakukan wawancara.Kita tunggu saja.
Da Ran menatap Yoon Kyung yang sedikit kecewa karena belum bisa menemui Prof. Park Min Kyu.
Di toko,Choong Shik tak percaya Ma Ri langsung memakai baju yang dipilihnya tadi
Ma Ri berkata,”Karena dia tidak melarangku untuk datang, aku masih bisa pergi.
Choong Shik tersenyum melihat Ma Ri.
Lalu ada telp.
Ma Ri mengangkatnya,”daddy? Ada kabar apa? Kyung Joon masih belum kembali. Apa? Siapa yang mencari Kyung Joon? Siapa?
Ma Ri terlihat kaget.
Di pameran, Prof. Park Min Kyu terlihat sudah selesai wawancara.
Prof. Park Min Kyu berkata,”Terima kasih sudah datang. Tolong antar dia.
Sekertaris Prof. Park Min Kyu berkata,”Silahkan lewat sini.

Prof. Park Min Kyu melihat Yoon Kyung dan Da Ran.
Prof. Park Min Kyu menyapa,”Yoon Jae, lama tidak bertemu.
Yoon Kyung berkata,”Selamat atas pamerannya. Ini istriku.
Da Ran menyapa,”Senang bertemu dengan Anda.
Prof. Park Min Kyu berkata,”Selamat atas pernikahan kalian. Hanya kalian berdua saja yang datang?
Yoon Kyung bertanya,” Iya. Ada sesuatu yang ingin kutanyakan pada Anda.
Prof. Park Min Kyu mengangguk.
Yoon Kyung melanjutkan,” Apa Anda mengenal Kang Hee Soo?
Prof. Park Min Kyu menjawab,”Tentu saja aku mengenal dia. Karena dia adalah anak didikku.
Yoon Kyung bertanya,”Jika begitu Anda tahu dengan baik tentang putranya Kang Kyung Joon?
Prof. Park Min Kyu  bertanya,”Aku mendengar tentang kau mengalami kecelakaan. Kau sama sekali tidak ingat bertemu denganku tahun lalu?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Aku tidak memiliki ingatan akan masa lalu.
Prof. Park Min Kyu bertanya,”Kenapa kau menanyakan mengenai Hee Soo dan putranya?
Yoon Kyung menjawab,”Ada sesuatu yang aku ingin Anda pastikan. Tolong lihat dan beritahukan apakah ini sesuatu yang Anda gambar.
Yoon Kyung mengeluarkan dompetnya dan akan memperlihatkan gambar 2 angel itu pada Prof. Park Min Kyu. 
Tapi Ibu Yoo Jae tiba-tiba datang, jadi Prof. Park Min Kyu belum sempat melihat gambar itu.
Ibu Yoon Jae memanggil,”Yoon Jae!
Prof. Park Min Kyu berkata,”Ah, ibumu ada di sini.
Ibu Yoon Jae menyapa dan bertanya,”Halo, Profesor Park. Senang bertemu denganmu setelah sekian lama. Anda bertemu dengan suamiku dan mendengar soal Yoon Jae?
Prof. Park Min Kyu menjawab,”Iya, aku mendengarnya.
Yoon Kyung berkata,”Ada sesuatu yang mesti kubicarakan dengannya.
Ibu Yoon Jae bertanya pada Yoon Kyung,”Bagaimana kalau kita bicara lebih dulu?
Ibu Yoon Jae membawa Yoon Kyung pergi dari sana.

Tinggal Da Ran dan Prof. Park Min Kyu.
Prof. Park Min Kyu bertanya,”Aku tidak tahu apa yang ingin diketahui oleh Yoon Jae mengenai Hee Soo. Tapi tolong sampaikan padanya bahwa tak ada yang bisa kuberitahukan.
Da Ran diam saja.
Di tempat lain
Yoon Kyung tanya,”Mengenai apa ini?
Ibu Yoon Jae bertanya,”Apa yang kautanyakan pada Profesor Park?
Yoon Kyung menjawab,”Aku menanyakan padanya soal Kang Kyung Joon.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Kenapa?
Yoon Kyung menjawab,”Dia adalah anak yang berada di rumah sakit karena kecelakaan bersamaku. Aku sedang mencoba mencari tahu siapa ayahnya.Karena Profesor sangat mengenal ibunya, aku sedang menanyakan itu padanya. Jika Ibu mengenal Profesor Park Min Kyu, maka kalian berdua juga mengenal omma anak itu? Seorang wanita bernama Kang Hee Soo.
Ibu Yoon Jae berbohong,”Kami tidak tahu dia siapa. Ini pertama kalinya aku mendengar namanya.Yoon Jae. Menurut pendapatku,aku lebih ingin agar kau tidak terlibat dengan anak seperti itu.
Yoon Kyung tak mengerti dan menatap ibu Yoon Jae
Lalu ada suara seseorang memanggil Yoon Kyung. 
Ternyata itu Ma Ri.
Ma Ri memanggil Yoon Kyung,”Dokter Seo!
Yoon Kyung berkata,”Aku akan mengurus ini sendiri.Jangan ikut campur.
Yoon Kyung pergi menemui Ma Ri dan meninggalkan Ibu Yoon Jae yang gelisah.
Ma Ri berkata,”Profesor itu bukan appa-mu.
Yoon Kyung bertanya,”Apa?
Ma Ri menjawab,”Aku baru saja dapat telepon dari ayahku. Dan dia mengatakan bahwa appa-mu mencarimu.
Prof. Park Min Kyu berkata,”Aku kecewa karena tidak datang ke pernikahanmu.
Da Ran berkata,”Aku minta maaf karena begitu terburu-buru melakukan semuanya.
Prof. Park Min Kyu  bertanya,”Apa kau tahu bahwa itu karena aku hingga kalian berdua menikah?
Da Ran balik tanya,”Maaf?
Prof. Park Min Kyu  menjawab,”Aku rasa Yoon Jae tidak memberitahumu. Aku mendengar bahwa kalian bertemu di gedung pernikahan karena kecelakaan?
Da Ran menjawab,”Iya.
Prof. Park Min Kyu berkata,”Saat itulah ketika Yoon Jae bergegas keluar dari sana untuk menemuiku. Dan dia bertabrakan dengan gadis yang mencoba menangkap buket, dan begitulah kalian bertemu?
Da Rankaget dan  bertanya,”Maksud Anda alasan Yoon Jae bergegas keluar karena mengejar Anda?
Prof. Park Min Kyu menjawab,”Benar. Dia sungguh berterima kasih karena menikahimu berkat aku. Kalian berdua terlihat serasi bersama-sama.
 
Sekertaris Prof. Park Min Kyu datang,”Profesor...
Prof. Park Min Kyu menjawab,”Oh, baik.Sampai jumpa lagi.
Prof. Park Min Kyu pergi dengan sekertarisnya.
Da Ran bertanya-tanya,”Yang membuat Yoon Jae bergegas keluar saat itu...Kupikir itu adalah Se Young.
Yoon Kyung datang bersama Ma Ri.
Yoon Kyung berkata,”Ayo pergi. Aku rasa tidak ada alasannya lagi tetap di sini.
Ma Ri berkata,”Pria itu bukan appa-nya Kyung Joon. Appa-nya Kyung Joon yang sebenarnya sedang mencari Kyung Joon. Aku yakin dia akan segera bertemu dengannya.
Da Ran bertanya,”Benarkah? Baguslah.
Yoon Kyung curiga,”Ada masalah apa?
Da Ran menjawab,”Aku harus memastikan sesuatu dengan seseorang. Jadi aku akan pergi duluan.
Da Ran pergi dan meninggalkan Yoon Kyung dan Ma Ri.
Ma Ri tersenyum,”Kyung Joon. Kenapa kita tidak lihat-lihat lukisan dan makan malam bersama-sama?
Yoon Kyung dan Ma Ri jalan-jalan di pameran itu.
Ma Ri berkata,”Kalau ayahku sudah pasti mengetahuinya, kita sudah bisa langsung pergi menemuinya. Bagaimanapun, karena dia memberitahu tentang rumah sakit,
aku yakin dia akan segera datang menemuimu.
Yoon Kyung melihat para petugas akan membuang bunga-bunga tadi.
Yoon Kyung berkata,”Mungkin aku seharusnya pergi mengejar dia.
Ma Ri salah paham.”Sudah kubilang kakek itu bukan appa-mu.
Yoon Kyung menatap Ma Ri,”Hei, kurasa aku harus pulang. Kurasa sesuatu terjadi pada Guru Gil.
Ma Ri bertanya,”Kau tidak akan pergi ke rumah sakit? Apa Guru Gil lebih penting daripada mencari ayahmu?
Yoon Kyung menjawab,”Iya. Guru Gil lebih penting daripada seorang appa yang tak pernah kulihat sebelumnya. Meskipun dia sedang terluka, dia datang ke sini bersamaku.
Yoon Kyung meninggalkan Ma Ri dan menemui petugas yang akan membuang bunga matahari yang disukai oelh Da Ran.
Yoon Kyung bertanya sambil tersenyum,”Um... Berapa harus aku bayar untuk memberikan itu padaku?
Yoon Kyung di dalam mobil, tersenyum senang sambil melihat bunga matahari itu. Yoon Kyung bahkan sampai bersenandung.
Sampai di rumah Kyung Joon, Yoon Kyung sedang mencari tempat untuk menaruh bunga matahari itu.
Yoon Kyung bertanya-yanya,”Aku harus membuangnya di tempat yang cukup mudah dilihat untuk Gil Da Ran. Aku yakin dia tidak akan bisa menemukannya karena dia sangat bodoh. Sedikit terlalu jelas. Dia bahkan tidak akan bisa melihat ini. Tidak, ini tidak benar. Mereka sudah membuangnya. Jadi ambillah. Ini kelihatannya yang paling baik.
Akhirnya bunga matahari itu diletakkan di atas meja ruang tamu.
BERSAMBUNG KE PART 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar