SINOPSIS
BIG
EPISODE
10
(Part 2)
Da Ran dan Yoon Kyung di ruang tamu rumah
Kyung Joon. Mereka sedang bertaruh membuat boneka panda dari boneka berung
putih polos.
Yoon Kyung berkata,”jangan lihat punyaku!
Da Ran memalingkan wajah,”piciknya..hanya
karena panda….
Yoon Kyung melihat panda Da Ran cuma bisa
menahan tawanya, sedangkan Da Ran curi-curi pandang panda buatan Yoon Kyung. Yoon
Kyung langsung menutupinya.
Da Ran bertanya,”apa sudah benar
menghitankan lengan mereka? Beritahukan soal lengannya saja!
Yoon Kyung menjawab,”baik! Baik!
Lengannya putih.
Da Ran balik tanya,”lengannya putih!
Yoon Kyung menjawab,”iya!
Da Ran bertanya-tanya,”lengannnya putih?
Sedang panda buatan Da Ran dari perut ke
belakang semuanya diberi spidol hitam, kedua lengannya juga sudah terlanjut
dikasih spidol hitam. Telinganya, hidung dan kedua matanya, diberi spidol juga.
Da Ran akhirnya mengganti boneka beruang kutubnya...membuat dari awal lagi. Curang yah! heheheeee...
Da Ran akhirnya mengganti boneka beruang kutubnya...membuat dari awal lagi. Curang yah! heheheeee...
Sedangkan punya Yoon Kyung,kedua mata dan
telinga, hidung,kedua tangan, bagian atas dadanya, sebagian punggung bagian
atas, dan kedua kakinya yang diberi spidol hitam.
Yoon Kyung kesal,”jangan ngintip..
Yoon Kyung kesal,”jangan ngintip..
Da Ran mengintip,”Oh! Kakinya hitam!
Yoon Kyung berkata,”ini sempurna!
Da Ra berkata,”biar..biar ku lihat
ekornya saja.
Yoon Kyung hanya memperlihatkan bagian
ekornya yang putih,”ekornya.
Da Ran bertanya,”kau akan mewarnainya
atau tidak?
Yoon Kyung menutupi panda-nya dengan
kakinya.
Yoon Kyung berkata,”aku yakin lebih
banyak tempat yang memilikinya.
Yoon Kyung berkata,”yang menang akan hidup
seperti panda. Makan..tidur. makan..tidur! Tidak melakukan apapun.
Da Ran menjawab sambil tersenyum
sinis,”akan kutunjukkan padamu seperti apa panda termalas di dunia?!
Mereka saling tatap dengan penuh ejekan.
Da Ran menunjukkan panda-nya,”Ta da…!
(hahahaa…ga kuat aku liat panda buatan Da
Ran)
Yoon Kyung hanya menahan tawanya,”guru
Gil…panda itu itu tidak memakai celana dalam hitam.
Da Ran tersenyum sinis,”coba tunjukkan
Panda Kang?
Yoon Kyung tersenyum dan menunjukkan
panda-nya,”ini dia…panda yang sebenarnya!
Yoon Kyung sudah membuka lebar mulutnya
menahan tawa, sedangkan Da Ran mencari gambar Panda lewat ponselnya.
Da Ran berkata pada ponselnya,”cari
panda!
(waw…ponselnya canggih yah!)
Yoon Kyung bertanya,”lihat? Lengan
panjang, kaos putung. Perutnya nongol, pakai sepatu oot, dan tidak pakai celana
dalam. Panda Kang menang!
Da Ran kesal sekali dan memukulkan
panda-nya pada panda Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”mengubah beruang kutub jadi panda…setelah bekerja sangat keras, pundakku jadi sakit. Pijatkan pundakku!
Yoon Kyung berkata,”mengubah beruang kutub jadi panda…setelah bekerja sangat keras, pundakku jadi sakit. Pijatkan pundakku!
Yoon Kyung merenggangkan badannya dan
duduk memunggungi Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”pijatkan pundakku!
Apa yang kau lakukan? Panda Kang yang menang mau supaya kau memijatku!
Da Ran dengan kesal akhirnya memijat bahu
Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata senang,”benar begitu,
begitu…oh.. enak sekali rasanya! Oh..enaknya…yah! yah! Yah…dipijat begini
membuatku haus! Pergi ambilkan aku air.
Da Ran berhenti memijat dan menatap Yoon Kyung.
Da Ran menjawab,”iya!
Da Ran pergi, sedangkan Yoon Kyung
membuka lebar mulutnya karena senang sekali.
Yoon Kyung mengambil panda Da Ran,”guru
Gil…Panda yang pakai celana dalam juga tidak buruk.
Mereka duduk di meja makan. Di atas meja
sudah ada beberapa benda yang akan jadi souvenir dari Cina oleh Da Ran.
Da Ran bertanya,”ini staples-kan! Hei,
kenapa tidak masukkan beberapa juga ke dalam?
Yoon Kyung menjawab,”Panda Kang tidak
bekerja. Aku bisa membantumu hanay sejauh ini. Sini….Keluarkan yang lainnya.
Da Ran lemas,”baik!
Yoon Kyung tertawa geli dan bertanya,”kau
tidak akan cepat-cepat?!
Da Ran menjawab,”ini!
Yoon Kyung sudah tak tahan dan tertawa
terbahak-bahak.
Boneka hasil mereka berdua digantungkan
di atas jendela.
Choong Shik bertanya,”Ma Ri! Kenapa kau
mau datang ke rumah noona dan kakak iparku dalam perjalanan ke sekolah?
Ma Ri menjawab,”aku akan datang pagi dan
malam setiap harinya.
Choong Shik menahannya,”Ma Ri…kakakku
adalah pengantin baru. Menerobos masuk ke rumah pegantin baru pagi-pagi
sekali…itu bisa menyebabkan gangguan!
Ma Ri tetap akan masuk, sedangkan Choong
Shik hanya bisa mendesah dan mengikutinya masuk juga.
Ma Ri tidak jadi masuk karena melihat
Yoon Kyung dan Da Ran di meja makan. Yoon Kyung memegang sumpit di tangannya dan ada
makanan di atas meja.
Yoon Kyung berkata,”aku tidak mau
memakannya. Sudah kukatakan tidak akan memakannya.
Da Ran berkata,”selagi aku mengatakannya
baik-baik, makanlah!
Ma Ri terlihat senang medengarnya,”mereka
sedang bertengkar!
Choong Shik bertanya,”kau sangat suka
bahwa noona-ku dan kakak iparku bertengkar?
Da Ran bertanya,”kau tahu ada berapa
banyak protein baik yang ada di dalam kacang?
Yoon Kyung balik tanya,”kau tahu ada berapa banyak protein makanan lain yang jadi
sumber protein? Tidak ada perlunya makan kacang-kacangan yang aku benci!
Da Ran menjawab kesal,”makanlah! Aku
bangun pagi-pagi sekali untuk merebus kacangnya secara terpisah untuk
ditambahkan ke nasi!
Da Ran mengambil tutup mangkok itu dan
menunjukka kacang yang ada di sana.
Yoon Kyung menutup kedua telinganya,”aku
tidak dengar! Tidak dengar! Aku tidka mau makan, tidak makan! Tidak makan!
Da Ran melihat jam,”aku harus cepat pergi
karena ibu ingin bertemu denganku. Pastikan kau makan semua ini!
Da Ran mengancam dengan menunjukkan
tangannya di depan wajah Yoon Kyung.
Da Ran pergi.
Ma Ri senang sekali dan bertanya,”Dia
(Kyung Joon) sangat benci dengan kacang. Jika dia (Da Ran) terus membuatnya
melakukan hal yang tidak disukainya, itu akan membuat pointnya berkurang, kan?
Choong Shik kaget,”kau bahkan tahu soal
kakak iparku yang tidak suka kacang?
Di meja makan, Yoon Kyung mencium kacang itu
dan tidak suka. Yoon Kyung lalu meminum satu kacang itu dengan air putih. Yoon
Kyung lalu memukul-mukul dadanya.
Ma Ri kaget melihatnya.
Yoon Kyung lalu memasukkan semua kacang
itu mulutnya dan meminumnya dengan air putih tanpa dikunyah!
Ma Ri kaget dan tak percaya,”dia memakan
kacangnya?!
Choong Shik berkata,”kurasa kakak iparku
mendengarkan noona-ku dengan baik. Ma Ri…ada maslah apa?
Choong Shik menjawab,”mungkin skeitar…90
poin? Ma Ri…jika itu untuk kau…aku bahkan akan makan wortel yang paling
setengah mati aku benci.
Ma Ri bertanya,”jika itu 90 poin…maka
hanya ada 10 poin tersisa untukku.
Ma Ri pergi dengan lesu.
Choong Shik menaruh kepala tinjunya ke
dalam mulutnya, karena tak percaya!
Da Ran bertanya,”hay, omma! Kenapa
memanggilku?
Ibu malah bertanya,”katamu ibu mertuamu
akan segera kembali ke Amerika, kan? Pergilahbawakan ini untuknya.
Da Ran balik tanya,”ibu mertua?
Ah,omma-nya Yoon Jae?
Ibu kesal dan memukul lengan Da
Ran,”bagaimana bisa kau menyebutnya ibunya Yoon Jae padahal kalian sudah
menikah? Dia ibu mertuamu. Dan kau menantunya.
Da Ran bingung,”Ahh…kurasa begitu, ya?
Ibu berkata,”manantu Seo adalah putra
satu-satunya. Kau harus bersikap baik pada ibu mertuamu. Mengerti?
Da Ran mengangguk.
Da Ran duduk di bawah pohon sekolah. Da
Ran meletakkan kepalanya di atas meja
dan mendesah. Lalu Ma Ri muncul didepannya dan meletakkan kepalanya di atas
meja juga.
Ma Ri bertanya lemas,”Guru, 90 poin itu
nilai yang sangat tinggi, kan?
Da Ran mengangkat kepala dan balik
tanya,”kau mendapatkan nilai 90 poin? Aku yakin jika kau berusaha sedikit
keras, kau akan mendapat nilai 100. Ada masalah apa?
Ma Ri balik tanya,”guru juga berharap
Kyung Joon cepat kembali ke tubuhnya, kan?
Da Ran menjawab,”itulah yang semestinya
terjadi.
Ma Ri bertanya,”guru tidak suka ada Kyung
Joon di sekitar Guru, kan? Guru juga berharap Seo Yoon Jae ajusshi cepat
kembali, kan? Jika kebetulan saja…Kyung Joon mengatakan bahwa dia menyukai masa
sekarang…marahilah dia! Lebih keras dibandingkan saat guru memarahinya karena tidak
makan kacangnya. Guru harus marahi dia dengan mengatakan bahwa dia harus
kembali ke dirinya sendiri. Fighting!
Ma Ri pergi dan meninggalkan Da Ran yang
terdiam.
Da Ran memandang dan memegang
cincinnya,”benar! Kyung Joon harus kembali.
Wakil kepsek bertanya,”Guru Gil Da Ran?
Terima kasih untuk hadiahnya.
Da Ran menjawab,”itu bukan apa-apa!
Wakil kepsek bertanya,”sekarang karena
kau sudah menikah,kau ingin mencoba sebuah proyek intelektual?
Da Ran tak mengerti,”maaf?!
Wakil kepsek menjelaskan,”pojok majalah
milik Guru Lee Da Hae…aku ingin kau memasukkan karya untuk itu.
Wakil kepsek langsung pergi, meninggalkan
Da Ran yang bingung.
Yoon Kyung duduk di sofa dan menatap
gambar angel di dompetnya. Da Ran datang.
Da Ran bertanya,”Kang Kyung Joon…kau
memikirkan soal appa-mu, kan?
Yoon Kyung diam.
Da Ran bertanya,”meninggalkan sesuatu
seperti ini…apa kau tidak berpikir itu karena appa-mu ingin kau mencarinya? Kau
tahu Jumong,kan? Dia juga pergi mencari appa-nya dengan bukti yang ditinggalkan
appa-nya untuknya.
Yoon Kyung menjawab,”karena dia adalah
raja…jika appa-ku adalah raja, aku juga sudah akan pergi mencarinya. Lihatlah
gambar ini! Jika dia adalah seorang pelukis seperti katamu, menurutmu
penghasilannya bahkan cukup untuk makan sendiri? Jika dia menggambar ini
sebagai hobi, seleranya bahkan tidak sesuai denganku. Ada apa dengan
malaikat-malaikat ini?
Da Ran bertanya,”jika kau tidak punya
keinginan mencari dia?
Yoon Kyung menjawab,”jika dia datang
untuk mencariku, aku akan menemuinya. Tapi aku tidak berniat untuk mencari dia
terlebih dulu.
Da Ran bertanya,”kau tidak pernah
sekalipun berpikir bahwa kau ingin bertemu dengannya?
Yoon Kyung menjawab,”ada kalanya aku
merasa penasaran. Tapi aku tidak pernah membutuhkan dia. Karena aku hidup
dengan baik-baik saja dan bahagia bersama omma-ku.
Da Ran menatap Yoon Kyung sedih.
Se Young kaget,”omma-nya Yoon Jae adalah
omma kandung Kang Kyung Joon? Haruskah aku memberitahu Yoon Jae soal ini?
Yoon Kyung bertanya,”kelihatannya Seo
Yoon Jae juga lebih banyak dibesarkan oleh omma-nya…apa hubungan antara kedua
orang tuanya sangat tidak baik?
Da Ran menjawab,”aku tahu bahwa mereka tidak hidup bersama.
Yoon Kyung berkata,”bahkan saat di
Amerika, sekalipun aku tidak bertemu dengannya. Aku rasa mereka hanya mengatur
tanggal satu tahu sekali untuk bertemu. 0624. Kau ingat password Seo Yoon Jae,
kan?
Da Ran balik tanya,”ah..0624? ah, benar!
Aku ingat dia mengatakan itu adalah pertemuan keluarga. Tapi hari apa itu?
Ulang tahun pernikahan?
Yoon Kyung bertanya,”saat mereka bertemu
satu kali setahun, menurutmu mereka bertemu untuk ulang tahun pernikahan? Aku
juga tidak tahu. Saat kau mendengar 0624…apa ada yang lain yang kau ingat?
Da Ran balik tanya,”kenapa? Ada sesuatu
yang lain yang penting?
Yoon Kyung menjawab kesal,”Lupakan saja.
Aku yakin tidak mungkin kau bisa mengingatnya.
Yoon Kyung pergi.
Da Ran berteriak,”kenapa? Apa itu
penting?
Yoon Kyung menjawa,”tidak..pokoknya
jangan buat nasi dengan kacang!
Yoon Kyung kesal dan mengomel,”0624. 24
Juni. Dengan jelas aku memberitahunya bahwa itu ulang tahunku. Otaknya
benar-benar payah. Bagaimana bisa dia tidak ingat itu? Aku tidak tahu bagaimana
cara dia jadi guru dengan kepala seperti itu.
Yoon Kyung kesal sambil membaca buku di
kasur.
Da Ran mengingat-ingat,”0624? Kira-kira
apa itu? Apa maksudnya..dia tidak mau aku membuatkan nasi dengan kacang hari
itu? Aku merasa seperti dia mengatakan sesuatu saat dia memberitahuku itu
adalah passwordnya Yoon Jae…0624…ah! Benar!
Da Ran berteriak,”Kyung Joon!
Yoon Kyung bertanya,”kenapa? Kau
mengingatnya?
Da Ran menjawab,”iya! Aku mengingat
sesuatu yang harus aku selesaikan sampai tanggal 24 Juni.
Yoon Kyung tersenyum senang,”apa itu?
Da Ran menjawab senang,”aku diberitahu
untuk membuat karya tulisan sampai tanggal 24 Juni.
Senyum Yoon Kyung lenyap dan
bertanya,”karya tulisan?
Da Ran mencari di rak buku,”apa bukunya
Yoon Jae disini?
Yoon Kyung bertanya,”kau sudah mengambil
semua barang-barangnya. Apa kau meninggalkan sesuatu?
Da Ran berteriak senang setelah menemukan
buku itu,”ketemu!
Yoon Kyung bertanya,”apa itu?
Da Ran menunjukkan buku itu,”ini tulisan
yang Yoon Jae kontribusikan untuk para remaja. Aku akan menjadikannya
referensi.
Yoon Kyung bertanya,”referensi?
Da Ran menganggukkan kepala.
Da Ran berkata,”wakil kepala sekolah
ingin aku menulis tentang kenapa aku ingin menjadi seorang guru. Dan tulisannya
Yoon Jae tentang kenapa dia ingin menjadi dokter…
Da Ran mulai mengetik, Yoon Kyung datang
dan membaca buku Yoon Jae.
Yoon Kyung bertanya,”jadi, maksudmu kau
akan mencurinya?
Da Ran menjawab,”sudah kukatakan aku akan
menjadikannya referensi. Referensi!
Yoon Kyung membaca judul tulisan Yoon
Jae,“Aku bertemu dengan diriku di usia 18”. Judulnya membosankan dan tidak ada
keorisinilan.
Da Ran berkata,”ini mengenai bagaimana
bisa menengok ke belakang melihat seperti apa dia dulu saat kira-kira
seusiamu.itu adalah karya tulisan yang sangat hangat.
Yoon Kyung bertanya,”memangnya buku itu
hot pack atau apa? Hangat apaan?!
Yoon Kyung membaca isinya.
Saat Yoon Jae mulai menulis buku : Usia
saat pertama kalinya aku memutuskan untuk menjadi dokter adalah saat aku 18 tahun.
Karena pada saat itu aku menyadari bahwa hidupku terus berlanjut karena
seseorang mengulurkan tangannya yang hangat padaku. Karena itulah aku ingin
menjadi seseorang yang bisa mengulurkan tangan yang hangat pada anak-anak lain.
Jika aku mencurahkan ketulusan hatiku ke tangan itu…keselamatan yang aku
peroleh…aku percaya bisa terus tersebarkan. Aku selalu menanyakan diriku yang
berusia 18 tahun. Apakah sekarang ini aku melakukan pekerjaan yang bagus?
Apakah tanganku hangat?
(Ternyata yang dimaksud itu si anak
kelinci yang ditemui Yoon Kyung di ruang bermain anak di rumah sakit)
Yoon Kyung berkata,”kurasa kau hanya
tinggal mengganti kata dokter jadi guru disini.
Da Ran bertanya,”begitu, kah? Itulah juga
yang kupikirkan!
Yoon Kyung menjawab,”jadi memang benar
kau mencuri idenya.
Da Ran bertanya,”aku juga ingin jadi guru
saat berusia 18 tahun. Siswaku Kang Kyung Joon ingin menjadi apa?
Yoon Kyung balik tanya,”menurutmu aku
bagusnya menjadi apa?
Da Ran balik tanya,”kau bertanya padaku?
Yoon Kyung menjawab,”kata Seo Yoon Jae
dia mendapatkan kesadaran saat meraih tangan orang lain. Jadi berikan aku
kesadaran.
Da Ran menjawab kesal,”hanya karena aku
menyuruhmu menjadi sesuatu, kau pikir nisa menjadi itu?
Yoon Kyung menjawab yakin,”bisa! Aku bisa
jadi apapun. Jadi, berikan pemikiran buatku. Masa depan Kang Kyung Joon akan
seperti apa?
Da Ran menjawab sambil tersenyum,”akan ku
pikirkan! Kau akan jadi apa di masa depan.
Yoon Kyung pergi.
Da Ran bertanya-tanya,”apa itu yang
terus-terusan dia tanyakan? Hah! Ulang tahunnya Kyung Joon!
Yoon Kyung masuk ke dalam kamarnya dan
duduk di mejanya.
Da Ran melihat Yoon Kyung dan tersenyum,”usianya
jadi bertambah satu tahun lagi! Masa depan Kang Kyung Joon!
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar