Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 4 (Part 2)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 4
(Part 2)
Ma Ri menatap Yoon Kyung tajam dan bertanya,” ajusshi, kenapa kau berbohong padaku? Pembohong, dukun obat, gadungan! Aku akan melaporkan kebohonganmu tentang pasien kepada rumah sakit.
Yoon Kyung menjawab sambil menunjuk Kyung Jae,”aku tidak berbohong. Seperti yang kau lihat, dia menerima perawatan dan keadaannya baik.
Ma Ri berkata,”aku mau membawa Kyung Joon kembali ke Amerika. Aku rasa Kyung Joon juga ingin kembali bersamaku. Kenapa? Karena tidak ada yang disukai Kyung Joon disini.
Yoon Kyung berkata,”aku rasa Kyung Joon ingin tinggal disini. Kenapa? Karena ada orang yang disukai Kyung Joon disini.
Ma Ri bertanya,”orang yang dia sukai? Tidak ada orang yang disukai Kyung Joon.
Yoon Kyung tegas,”ada! Disini!
Yoon Kyung menunjuk Da Ran. Tentu saja Da Ran terkejut dan membuka lebar mulutnya. Ma Ri juga menatap Da Ran.
Yoon Kyung menambahkan,”gurunya! Kyung Joon menyukai Guru Gil Da Ran.
Ma Ri bertanya lagi sambil menunjuk Da Ran,”kau bilang Kyung Joon suka dengan guru itu?
Ma Ri dan Yoon Kyung sama-sama menunjuk Da Ran. Yoon Kyung  tersenyum.
Da Ran malah bertanya,”Kyung Joon… menyukaiku?
Yoon Kyung memberi isyarat membenarkan.
Yoon Kyung menatap Ma Ri sambil melipat kedua tangannya di dadanya, sedangkan Ma Ri juga mengikuti Yoon Kyung melipat kedua tangannya di dadanya.
Yoon Kyung berkata,”tentu! Aku dengar saat dia bertemu di bus untuk pertama kalinya, dia juga ikut turun dengannya.
Da Ran bingung dan ingat saat bertemu Kyung Joon di halte bus.
Ma Ri bertanya,”benarkah?
Da Ran bingung menjawab,”walaupun seperti itu…
Yoon Kyung memotong,”kemudian aku dengar dia mengikutinya dan berpura-pura kebetulan bertemu di toko mebel.
Da Ran ingat saat jatuh karena merusak tempat tidur itu.
Ma Ri bertanya,”bukan begitu, kan?
Da Ran menjawab,”walaupun kita kebetulan bertemu di toko furniture, tapi…
Da Ran hanya menatap Yoon Kyung yang tidak melihat ke arahnya.
Ma Ri tak percaya,”itu tidak mungkin… Kyung Joon jelas bukan tipe orang yang mengikuti orang yang tidak dia kenal.
Yoon Kyung mendesah dan berkata,”huffftt! Aku memergoki Kyung Joon mengikuti tunanganku, guru Gil Da Ran. Aku menemuinya sendiri. Dan setelah itu, dia mengatakan beberapa hal padaku.
Ma Ri tak percaya,”kau bohong! Pasti tidak!
Yoon Kyung berkata,”apalagi aku tahu begitu banyak tentang dia? Seperti yang kau bilang, dia dan aku bukan tipe orang yang akan bisa bergaul dengan baik.
Ma Ri melihat Da Ran dan kesal
Ma Ri protes,”guru itu jelas bukan tipe Kyung Joon. Karena dia bilang dia menyukai wanita yang berkharisma, seperti Angelina Jolie. Aku sangat berusaha agar bisa menjadi seseorang yang seperti itu.
Ma Ri mengerjapkan matanya. Da Ran dan Yoon Kyung juga ikut-ikutan mengerjapkan matanya.
Ma Ri melihat Da Ran dan bertanya,”guru itu juga tidak mendekati tipenya, apa yang dia lihat darinya?
Da Ran menunduk dan bingung.
Yoon Kyung menjawab,”karena dia cantik.
Da Ran mendengarnya langsung menatap ke arah Kyung Jae yang tidak melihatnya.
Yoon Kyung melanjutkan,”aku dengar mereka sering bertemu, dan dia menyukainya karena dia cantik.
Da Ran agak tersipu malu mendengaranya, sedangkan Ma Ri kesal melihat Da Ran yang tersipi-sipu.
Yoon Kyung menambahkan dengan mantap,”baginya, orang yang secara mental dibutuhkannya bukanlah kau, tapi dia!
Yoon Kyung tangannya menuju Da Ran, Ma Ri menatapnya.
Yoon Kyung menunggu kata-kata Da Ran.
Da Ran bingung dan mengangkat tangannya, lalu bertanya,”panggilanmu Ma Ri, kan? Aku akan merawat Kyung Joon. Karena aku gurunya Kyung Joon.
Ma Ri terlihat sedih. Yoon Kyung tersenyum senang dan menghitung sampai 3 kali dan sesuai perkiraannya, Ma Ri menyerah dan duduk disamping Kyung Jae.
Yoon Kyung berjalan dan mendekati Da Ran. Da Ran masih tak mengerti. Yoon Kyung mengajak Da Ran agar agak menjauh dan mulai berbisik.
Yoon Kyung berkata,”perasaannya hancur! Game over! Go! Go!
Da Ran hanya mendengarkan saja. Yoon Kyung lalu mengajak Da Ran pergi meninggalkan Ma Ri yang menunduk lemas di samping Kyung Jae.
Di luar kamar Kyung Jae, Yoon Kyung tersenyum lebar sedangkan Da Ran tidak tega melihat Ma Ri.
Da Ran berkata,”memberitahunya kalau kau menyukai orang lain, pasti sebuah pukulan besar baginya.
Yoon Kyung menjawab,”saat dia kembali, akan kukatakan padanya kalau bukan seperti itu.
Kyung Jae melepas jas dokter Yoon Jae.
Da Ran bertanya,”tapi, yang barusan itu tidak benar, kan? Soal kau dan aku, itu dibuat-buat, kan?
Da Ran menatap Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung kesal dan melempar jas dokter Yoon Jae pada Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”tentu! Jangan-jangan kau khawatir? Kau terlalu berlebihan!
Da Ran kesal,”kalau tidak, katakan saja tidak! Kang Kyung Joon, nada apa yang kau gunakan terhadapku,”terlalu berlebihan”?
Yoon Kyung berkata,”oh, ya! Kau benar-benar tidak bisa menilai situasi.
Yoon Kyung bersuara,”Plett!
Sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan Da Ran.
Da Ran bertanya,”siapa yang memintamu untuk berkata kalau aku cantik? Itu harusnya dikatakan Yoon Jae.
Da Ran tersenyum senang dan pergi.
Ma Ri masih di dalam kamar Kyung Jae. Dia melihat foto Da Ran dari ponselnya.
Ma Ri berkata,”benar! Kau tidak akan mengambil foto sembarangan orang.
Ma Ri menatap Kyung Jae yang terbaring koma, lalu menggit bibir bawahnya.
Yoon Kyung dan Da Ran berbicara di beranda rumah sakit. Ma Ri mencari mereka dan berlari mendekati mereka.
Yoon Kyung berkata,”sudah kubilang dia mengalami gangguan mental total. Kau lihat itu, kan? Aku memang jenius. Aku merasa sangat berbakat.
Ma Ri tiba-tiba menarik lengan Da Ran dan bertanya,”guru, bukan seperti itu, kan?
Da Ran dan Yoon Kyung terkejut.
Ma Ri bertanya lagi,”guru, kau pasti tidak menyukai Kyung Joon, kan?
Da Ran tersenyum dan menjawab,”tentu! Aku akan segera menikah dengan Seo Yoon Jae.
Ma Ri menunjuk Yoon Kyung,”tapi, Kyung Joon jauh lebih keren dan lebih tampan dari pada ahjussi ini.
Yoon Kyung tersenyum lebar.
Da Ran menolak,”tentu saja tidak!
Yoon Kyung yang mendengarnya, mengangkat kepala dan senyumnya hilang.
Da Ran melanjutkan,” dimataku, Kyung Joon adalah anak lugu dan polos. Aku bukan tipe orang yang suka bermain dengan siswa muda. Kau khawatir, ya?
Ma Ri tersenyum.
Da Ran menambahkan,”saat seperti ini bisa dikatakan sebagai “terlalu berlebihan”,kan?
Kata-kata “terlalu berlebihan”, ditujukan langsung pada Yoon Kyung. Sedangkan Yoon Kyung terlihat kesal.
Ma Ri tersenyum dan bertanya,”kau tidak akan pernah… kau pasti tidak akan berubah pikiran?
Da Ran yakin,”itu tidak akan pernah terjadi!
Yoon Kyung terlihat sedih menatap Da Ran.
Ma Ri bertanya,”sepertinya guru orang yang baik. Gil Chung Sik adalah dongsaeng-mu, kan?
Da Ran mengangguk.
Ma Ri melanjutkan,”tolong beritahu dia, aku mengurangi sepuluh loyang!
Da Ran balik tanya,”sepuluh loyang?
Ma Ri memandang Yoon Kyung yang terus menatap Da Ran.
Ma Ri melihat baju yang dipakai Yoon Kyung.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, bukankah ini pakaian Kyung Joon?
Da Ran terkejut.
Yoon Kyung menjawab santai,”ini pakaianku!
Ma Ri ngotot,”ini persis dengan pakaian yang paling disukai Kyung Joon.
Yoon Kyung ngotot juga,”ini pakaian yang paling aku suka.
Ma Ri menyilangkan kedua tangannya didadanya,” ajusshi, kau meniru Kyung Joon, kan?
Yoon Kyung menyilangkan kedua tangannya juga,”Kyung Joon yang meniruku!
Ma Ri kesal dan menurunkan kedua tangannya,” ajusshi, sebaiknya kau tidak meniruku!
Yoon Kyung juga menurunkan kedua tangannya,”aku tidak menirumu!
Ma Ri kesal,”saat aku melakukan ini, tidakkah kau meniruku?
Ma Ri menyilangkan kedua tangannya di dadanya lagi.
Yoon Kyung tak mau kalah,”aku melakukannya begini.
Yoon Kyung menyilangkan kedua tangannya di dadanya, tapi sejajar.
Ma Ri bersikeras,”tidak masalah jika caranya begini atau begitu!
Mereka saling menatap tajam.
Yoon Kyung berkata,”sekarang kau meniruku! Jangan meniruku!
Ma Ri benar-benar kesal,”kau memang benar-benar Kapten Aneh!
Yoon Kyung tak mau mengalah,”maka kau adalah Kaptennya kapten Aneh!
Ma Ri benar-benar tambah kesal,” ajusshi, kubilang jangan meniruku!
Yoon Kyung ngotot,”Kapten dan Kaptennya kapten itu berbeda. Aku tidak menirumu.
Ma Ri menambahkan,”kalau begitu ajusshi adalah Letnan Kapten Aneh!
Yoon Kyung tambah ngotot,”kalau begitu, kau adalah Kepala Letnan Kapten Aneh!
Ma Ri melanjutkan,” ajusshi adalah Kapten Aneh pangkat tak terhingga.
Yoon Kyung berkata,”kau seratus kali lebih kapten daripada aku.
Da Ran yang mendengar perdebatan itu menjadi pusing.
Paman dan bibi Kyung Joon berjalan di koridor rumah sakit sambil minum.
Bibi Kyung Joon bertanya,”aku bisa menurunkan berat badan dengan naik pesawat, kan?
Paman Kyung Joon menjawab,”kurasa bergitu.
Mereka berdua tak sengaja bertemu Ma Ri.
Bibi Kyung Jae memanggilnya,”Ma Ri!
Ma Ri menoleh.
Bibi melanjutkan,”kami baru saja berbicara dengan dokternya…
Ma Ri memotong,”aku tidak jadi pergi.
Ma Ri langsung pergi. Paman dan bibi Kyung Joon terkejut.
Di ruangan Yoon Jae.
Yoon Kyung melihat foto Yoon Jae bersama ayah dan ibunya waktu diwisuda.
Yoon Kyung bertanya,”ini orang tua Seo Yoon Jae?
Da Ran mendekat dan menjawab,”ya, mereka berada di luar negeri.
Yoon Kyung berkata,”untunglah, aku tidak perlu berpura-pura menjadi putra mereka.
Da Ran menoleh,”oh iya! Dia sering menghubungi ibunya. Dia pasti sangat cemas.
Da Ran menatap Yoon Kyung, Kyung Jae merasa tak enak.
Yoon Kyung lalu duduk dan mengambil gagang telp.
Yoon Kyung bertanya,”berapa nomor-nya?
Da Ran tersenyum dan menekan nomor ibunya Yoon Jae, sedangkan Kyung Jae menunggu dengan kesal.

Di tempat ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae bertanya,”apa ini Yoon Jae? Teleponmu selalu mati, jadi aku sangat cemas. Tidak ada yang terjadi, kan?
Yoon Kyung menjawab,”aku sangat sibuk!
Ibu Yoon Jae mengambil kalender.
Ibu Yoon Jae bertanya,”meskipun kau sibuk, kita bisa bertemu pada hari itu, kan?
Yoon Kyung bingung dan menatap Da Ran.
Suara Ibu Yoon Jae  : Aku akan segera kembali ke Korea.
Ibu Yoon Jae berkata,”ayahmu juga tidak akan melupakan hari itu.
Yoon Kyung dan Da Ran hanya mendengarkan.
Suara Ibu Yoon Jae: Mari kita bertemu pada  hari itu, dan kita bicarakan mengenai pernikahanmu.
Yoon Kyung menjawab,”baik.
Suara Ibu Yoon Jae: baik. Kau pasti sibuk, lain kali kita bicara lagi.
Yoon Kyung menjawab,”sampai jumpa!
Yoon Kyung menutup telp dan berpikir,”hari apa yang dibicarakan?
Da Ran bingung,”aku juga tidak yakin, sepertinya pertemuan keluarga atau acara keluarga. Kapan?
Yoon Kyung balik tanya,”Seo Yoon Jae punya buku harian tidak? Coba kita lihat!
Da Ran menjawab,”pasti ada di ponsel Yoon Jae.
Da Ran mengambil ponsel Yoon Jae dari dalam tasnya, lalu diambil oleh Yoon Kyung.
Yoon Kyung bertanya,”kapan Seo Yoon Jae ulang tahun?
Da Ran menjawab,”aku tahu sandinya.
Yoon Kyung bertanya,”benarkah?
Da Ran menjawab,”aku melihat dulu. Aku tidak sengaja mengintipnya.
Yoon Kyung bertanya,”tapi kau tidak pernah membukanya untuk melihat-lihat?
Da Ran menjawab dan balik tanya,”dia sengaja menguncinya. Kalau aku membukanya, dia tidak akan senang. Tidakkah dia berpikir kalau aku ini wanita yang tidak sopan?
Yoon Kyung bertanya,”Guru Gil, apa kau mencoba untuk mencuci tangan dan baik sendirian? Aku mengatakan semua kebohongan pada Jang Ma Ri. Akulah yang terkotor dari yang kotor. Bagaimana jika aku terus melakukannya? Aku tidak akan melakukan apapun!
Yoon Kyung kesal dan menyandar di kursi.
Da Ran bingung dan menjawab,”0624.
Yoon Kyung hanya menatapnya.
Da Ran mengulanginya,”aku bilang 0624.
Yoon Kyung duduk dan bertanya,”sandi orang ini 0624?
Da Ran mengangguk,”iya!
Yoon Kyung mencobanya,”benar! 
Yoon Kyung bertanya,”ulang tahun Seo Yoon Jae 0624, tanggal 24 Juni?
Da Ran menggeleng dan balik tanya,”tidak. Kenapa?
Yoon Kyung menjawab dan tersenyum lebar,”ulang tahunku sebenarnya 0624, tanggal 24 Juni. Ya, ulang tahun seseorang seluar biasa aku mungkin juga dianggap hari baik. Ayo kita lihat…
Da Ran ikut-ikutan melongok dan ingin melihat juga. Yoon Kyung melihat kalender dan tanggal 24 Juni diberi tanda.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”tampaknya pertemuan keluarga diadakan tanggal 24 Juni.
Yoon Kyung memberikan ponsel Yoon Jae pada Da Ran. Da Ran mengecek isinya tapi tidak ada catatan apapun.
Da Ran bertanya-tanya juga,”tidak ada keterangan apapun dalam jadwalnya. Sebenarnya hari apa itu?
Yoon Kyung tersenyum sinis dan berdiri.
Yoon Kyung berkata,”kita akan tahu saat waktunya tiba!
Yoon Kyung pergi..lalu terlihat di rak buku, terselip buku MIRACLE.
Ibu Yoon Jae mengambil buku MIRACLE yang sama dengan milik Yoon Jae di raknya dan hanya memandangnya.
Yoon Kyung berbaring di tempat tidur mungilnya dan mencoba tidur.
Di mejanya, terlihat dompet Kyung Joon yang bergambar seperti buku MIRACLE milik Yoon Jae.
Yoon Kyung mencoba untuk bisa tidur, sedangkan Kyung Jae matanya sedikit bergerak. Dalam mimpinya : terlihat saat Yoon Jae berenang mendekati Kyung Joon.
Yoon Kyung juga bermimpi hal yang sama. Matanya bergerak-gerak seperti sedang bermimpi buruk.
Dalam mimpinya : terlihat saat Yoon Jae meraih tangan Kyung Joon.
Tiba-tiba Yoon Kyung bangun terengah-engah dengan tubuh gemetar dan melihat kedua tangannya gemetar.
Da Ran memegang ponsel Yoon Jae. Awalnya dia ragu, tapi akhirnya dia membuka ponsel Yoon Jae.
Da Ran berpikir,”mungkin ada banyak pesan penting selama periode ini. Aku akan memeriksanya.
Da Ran memasukkan paswordnya dan ada sms masuk.
Da Ran berkata,”ada pesan dari perusahaan asuransi mobil. Akan bermasalah jika aku tidak melihatnya.
Lalu dia melihat banyak sms dari Se Young.
Da Ran membukanya satu persatu dan heran,”kenapa dia meminta Yoon Jae untuk makan bersamanya setiap hari? Dua atau tiga pesan per hari. Itu bukan masalah besar.
Da Ran terkejut membaca sms Se Young..
Sms Se Young : apa kau lihat apa yang aku letakkan pada teh merah yang kau suka? Untuk ke depannya, tidak perlu kita bagi dua, kan?
Da Ran bertanya-tanya,”apa yang dia beri bersamaan teh merah?
Se Young pulang ke apartemennya.
(Ternyata benar kunci yang ditemukan Yoon Kyung punya Se Young).
Se Young melihat kamarnya yang berantakan, lalu duduk lemas di tempat tidur. Dia lalu melihat kunci yang diberikannya pada Yoon Jae ada di lantai.
Se Young sedih dan matanya berkaca-kaca,”Seo Yoon Jae.
Se Young lalu meletakkan kunci itu  di meja, dekat dengan kunci apartemen miliknya sendiri.
Pagi itu, Da Ran sarapan bersama ayah dan ibunya.
Ibunya bertanya,”Da Ran, kau terlihat sangat letih! Kau pulang terlambat, kau tidak tidur nyenyak, ya?
Da Ran cuma tersenyum simpul dan menjawab,”iya…
Ayah menatapnya dan  bertanya,”kapan kau pindah ke rumah pengantinmu?
Da Ran menjawab,”setelah kita membereskannya hari ini, kami bisa pindah minggu depan.
Ibu berkata,”kalau begitu kami harus menyiapkan pengiriman perabotannya minggu depan. Kita juga harus mengambil foto pernikahan dan mendapatkan mas kawin. Pasti akan sangat sibuk.
Da Ran cuma diam menunduk.
Ayah menambahkan,”sesibuk apapun kau, kau harus belajar dengan baik untuk mempersiapkan ujianmu. Jangan malas!
Da Ran menjawab,”iya. Aku pergi dulu.
Da Ran meninggalkan mereka berdua dengan lesu.
Ibu yang melihatnya khawatir,”dia sudah sampai ke tahap ini. Jangan terlalu menekannya!
Di ruang tengah, tangan Da Ran dipegang oleh Choong Shik.
Choong Shik bertanya,”Noona, kau tidak enak badan, ya?
Da Ran dengan lesu menjawab,”semalam aku membuka kotak Pandora.
Choong Shik bertanya lagi,”Pandora?
Choong Shik tersenyum dan berkata,”dia juga dari Amerika, ya?
Da Ran kesal mendengarnya.
Choong Shik bertanya,”itu.. Ma Ri Noona, apa hubungan dia dengan Kang Kyung Joon?
Da Ran balik tanya,”Noona? Oohhh.. katanya dia seumuran dengan teman Kang Kyung Joon.
Choong Shik sadar,”benar-benar. Dia menyuruhku memanggilnya Noona… dia membodohiku. Dia harus mengurangi satu loyang untuk itu.
Da Ran ingat,”Ah, iya! Dia ingin aku mengatakan padamu kalau dia akan menguranginya 10 loyang. Maksudnya apa?
Choong Shik tersenyum lebar dan tertawa,”benarkah? Mungkin sebaiknya aku tetap memanggilnya noona.
Da Ran tak mengerti.
Di rumah Kyung Joon, Yoon Kyung sedang menerima telp dari Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”perusahaan asuransi, bnak, agen properti, kenapa aku harus pergi ke begitu banyak tempat? Kondisiku juga tidak begitu bagus. Bilang saja aku kurang sehat dan diundur sampai besok.
Da Ran menjawab,”kalau kita tidak membereskannya hari ini, kita akan menderita kerugian besar.
Yoon Kyung berkata,”aku mengerti. Tiap tempatnya seratus ribu won, oke?!
Yoon Kyung menutup telp dan melihat layar HP-nya yang tergores.
Yoon Kyung berkata,”saat aku dapat uang, aku harus memperbaiki ini dulu.
Saat Yoon Kyung mau pergi, dia dikejutkan oleh kedatangan paman dan bibinya.
Yoon Kyung berkata,”Uh Oh!
Yoon Kyung buru-buru membereskan makanan dan minuman yang ada di meja makan, lalu bersembunyi di dalam kamarnya. Tidak lupa dia menutup tirai kamarnya, jadi paman dan bibinya tidak melihatnya. Dia buru-buru menuju ke lemari pakaian dan mengambil baju-baju yang digantung itu dan memasukkannya ke dalam tas.
Yoon Kyung panik,”aku bisa gila! Kenapa mereka datang ke sini?
Paman dan bibinya masuk ke dalam kamarnya.
Pamannya berkata,”hanya ini yang bisa kita lakukan. Aigoo.. lihat debu ini? Benar-benar?
Yoon Kyung bersembunyi di ruang sebelah sambil mengangkat tas tadi. Lalu sandalnya akan jatuh, Yoon Kyung buru-buru menahannya dan mengamankannya dengan kakinya.
Pamannya berkata,”kalau begitu, ayo, mulai bersih-bersih! Ya, dan dapurnya di sebelah sana…
Paman dan bibinya keluar dari kamar Kyung Joon.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”bersih-bersih? Setidaknya mereka mengaggap akhirnya aku kembali ke sini. Oh leherku…
Yoon Kyung lalu pergi dari sana lewat jendela kamarnya.
Di sekolah, Da Ran menggambar sesuatu.
Ae Kyung bertanya,”apa yang mengganggumu? Kau sudah murung seharian.
Da Ran menjawab,”oh, itu karena teh merah!
Guru Na diam-diam memperhatikan Da Ran dan mendengarkan pembicaraan mereka.
Ae Kyung bertanya lagi,”teh merah?
Da Ran menggeleng,”tidak! Kotak Pandora tertutup lagi, tertutup.
Guru Na tiba-tiba berdiri
Guru Na mengajak,”permisi… guru Gil Da Ran! Aku akan pergi ke rumah sakit Kang Kyung Joon hari ini. Kalau kau memerlukannya, aku bisa memberimu tumpangan.
Ae Kyung bertanya,”Guru Na, sejak kapan kau menunjukkan kepedulianmu pada rekan kerjamu?
Guru Na tersenyum.
Da Ran menolak halus,”terima kasih atas tawarannya, tapi aku tidak perlu pergi ke rumah sakit hari ini.
Guru Na terlihat kecewa,”begitu ya? Kalau begitu, maka aku tidak harus memberimu tumpangan. Syukurlah!
Guru Na akan pergi.
Ae Kyung kesal,”dia sangat menjengkelkan, walaupun hanya mengatakan satu kalimat. Oh, guru Na! aku ada janji di sekitar situ, beri aku tumpangan. Aku pemisi dulu!
Guru Na berhenti dan menunggu Ae Kyung. Ae Kyung berjalan ke arahnya
Guru Na bertanya,”di mana sekitar situ?
Ae Kyung menjawab,”tidak jauh dari situ.
Lalu ada telp, diberi nama BIG, ternyata itu Yoon Kyung.
Da Ran mengangkat ponselnya.
Da Ran bertanya,”kau sudah bertemu dengan orang asuransi mobil belum?
Di halaman sekolah,
Yoon Kyung keluar dari mobil sewaannya,”iya, semuanya berjalan lancar! Perusahaan asuransi pun menyewakanku mobil. Aku memilih mobil terbaik, kelas atas, luar biasa. Aku akan datang menjemput teacher Gil.
 Da Ran terkejut dan bertanya,”apa? Mobil?
Yoon Kyung juga sudah memperbaiki layar ponselnya.
Da Ran telah sampai ke tempat Yoon Kyung telah menunggunya dan terkejut.
Da Ran panik dan bertanya,”kau menyetir ini ke sini sendirian?
Yoon Kyung balik tanya,”apa? Haruskah aku menyeretnya ke sini?
Da Ran malah balik tanya,”kau gila, ya? Kenapa anak kecil menyetir mobil?
Yoon Kyung menjawab,”aku punya SIM. Aku menyetir saat aku di Amerika.
Da Ran kesal,”ini Korea. Berikan padaku kuncinya.
Yoon Kyung menolak,”tidak, ini milikku!
Da Ran memaksa,”berikan padaku! Hey! Hey!
Yoon Kyung ngotot,”tidak boleh! Ini milikku!
Yoon Kyung lari dan Da Ran mengejarnya.
Da Ran berkata,”hey! Kau benar-benar…
Yoon Kyung berkata,”sudah kubilang ini milikku!
Da Ran berkata.”hey!
Yoon Kyung berlari dan berkata,”aku tak mau!
Da Ran masih mengejarnya
Wakil kepsek melihat tingkah mereka berdua dan menyalakan alarm mobilnya. Da Ran dan Yoon Kyung berhenti dengan kunci mobil dipegang Da Ran.
Yoon Kyung memberi salam,”hallo!
Wakil kepsek pergi dengan sinis.
Yoon Kyung buru-buru membukakan pintu mobil wakil kepsek, yang membuat wakil kepsek terkejut.
Yoon Kyung berkata,”kita bertemu lagi!
Wakil kepsek kesal dan bertanya,”kau datang lagi?! Apa hari ini kau datang untuk minta ongkos taksi atau uang bensin?
Wakil kepsek melirik sekilas ke arah Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”aku minta maaf karena membuat Anda tidak nyaman. Saya akan…mentraktir Anda makan lain kali.
Wakil kepsek tertawa sinis,”tak usah mentraktirku! Aku hanya mengisi otakku dengan ilmu. Tidak ada waktu untuk mengisi perutku.
Wakil kepsek mau masuk ke dalam mobil, tapi ditahan oleh kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”kalau begitu.. aku akan memberi Anda sebuah buku.
Wakil kepsek melihat bukunya.
Yoon Kyung berkata dalam bahasa Rusia dengan penuh perasaan,”Putraku, waspadalah terhadap cinta seorang perempuan. Waspadalah terhadap kebahagiaan dan racun itu!
Wakil kespek kagum,”Oh Tuhan! Kau mengucapkan paragraf yang paling terkenal pada Cinta Petamanya Turgenev.
Yoon Kyung mendesah dan berkata,”huh! Aku hanya bisa mengaucapkan beberapa baris dari kalimat yang terkenal itu.
Wakil kepsek memuji,”pengucapanmu tepat sekali, sangat mengesankan.
Da Ran sampai membuka lebar mendengarkan pujian wakil kepsek pada Yoon Kyung. Yoon Kyung lalu bersandar pada pintu mobil wakil kepsek.
Yoon Kyung berkata dalam bahasa Rusia lagi,”terima kasih!
Wakil kepsek membalas dalam bahasa Rusia juga,”sama-sama!
Yoon Kyung menambahkan dalam bahasa Rusia,”sampai jumpa!
Wakil kepsek membalas dalam bahasa Rusia,”sampai jumpa!
Yoon Kyung perlahan-lahan berjalan mundur dan melambaikan tangannya menuju ke Da Ran.
Yoon Kyung berkata dalam bahasa Rusia,”sampai jumpa!
Wakil kepsek membalas melambaikan tangan juga dan menjawab dalam bahasa Rusia,”sampai jumpa!
Yoon Kyung bahkan memberikan ciuman jauh pada wakil kepsek, sedangkan wakil kepsek tersenyum menatapnya dan mengacungkan jempol.
Yoon Kyung balik badan dan berjalan menuju Da Ran dengan tersenyum penuh kemenangan, sedangkan Da Ran cuma bengong dan membuka lebar mulutnya.
Da Ran bertanya,”dari mana kau belajar bahasa Rusia?
Yoon Kyung menjawab dengan tersenyum lebar memperlihatkan giginya,”koki di restoran ibuku adalah orang Rusia. Berikan padaku kunci mobilnya?!
Da Ran menolak,”tak mau!
Yoon Kyung membujuk,”berikan padaku, wakil kepala sekolah memperhatikan kita!
Da Ran tersenyum dan melihat wakil kepsek, sedangkan wakil kepsek tersenyum dan memberi isyarat untuk pergi.
Yoon Kyung tersenyum senang dan lari ke pintu bagian “driver”.
Da Ran membungkuk dan memberi salam. Wakil kepsek hanya memberikan isyarat agar pulang.
Yoon Kyung melambaikan tangan dan berkata,”sampai jumpa lagi!
Wakil kepsek sangat senang sekali.
Da Ran memasukkan kartu kredit Yoon Jae, Yoon Kyung jadi tahu parword kartu kredit Yoon Jae. Da Ran mengecek saldonya, 914,440,580 won.
Da Ran senang,”kita beruntung, sandinya sama.
Yoon Kyung kagum,”wah, ajusshi ini benar-benar kaya! Kau pasti senang, teacher Gil!
Da Ran berkata,”kita bisa gunakan uang ini untuk membayar pajak rumah pengantin. Syukurlah, aku kira kita tidak bisa membayar depositnya.
Mereka berdua keluar dari sana.
Yoon Kyung berkata,”aku akan tinggal di rumah itu.
Da Ran bertanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjelaskan,”pagi ini, aku hampir dipergoki oleh orang lain. Pamanku datang membersihkan rumah itu. Aku rasa mereka tidak akan mengirimku ke tempat lain.
Da Ran menolak,”tapi.. rumah itu harusnya menjadi tempat dimana aku dan Yoon Jae memulai hidup baru. Kalau kau pindah dan tinggal disana duluan, aku merasa sedikit…
Yoon Kyung bertanya,”kalau tidak, haruskah aku berkeliaran di jalanan dengan tubuh berharga Yoon Jae ini?
Da Ran menyerah,”aku mengerti. Aku akan memberimu kamar terkecil.
Yoon Kyung protes,”kalau kecil, aku rasa kasurku tidak akan muat di dalamnya.
Da Ran terkejut,”kasur? Kau juga membawanya?
Yoon Kyung menjawab,”kalau tidak di ranjangku, aku tidak bisa tidur. Bukankah kau sudah biasa dengan beberapa ranjang?
Yoon Kyung pergi dan meninggalkan Da Ran yang tak mengerti.
Da Ran bertanya,”sudah biasa dengan ranjang?
Da Ran mengikutinya.
BERSAMBUNG KE PART 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar