SINOPSIS
BIG
EPISODE 3
(Part 3)
Kepala sekolah berpidato,”tapi terlalu
banyak tekanan nantinya…
Choong Shik penasaran,”kenapa tiba-tiba
di kita ada apel pagi?
Temannya bertanya,”kakak iparmu tidak
akan datang lagi, kan? Dia lucu sekali.
Choong Shik kesal,”buat apa datang? Kakak
iparku bukanlah seorang guru. Dia seorang dokter. Dokter! Teacher harusnya
berada di sekolah, dokter harusnya berada di hostess.
Temannya membenarkan,”itu bukan hostess,
tapi hospital. Rumah sakit. Hospital
Choong Shik kesal, “aku hanya membuat
kesalahan kecil. Dasar kau!
Sama persis saat kedatangan Yoon Kyung.
Semua orang menoleh ke sana.
Ae Kyung bertanya,”hey! Tidak mungkin.
Lagi?
Da Ran ikut penasaran.
Wakil kepala sekolah kesal.
Choong Shik juga berharap bukan Yoon
Kyung.
Lalu Ma Ri turun.
Choong Shik senang,”seorang perempuan.
Da Ran juga senang,”bukan!
Da Ran juga senang,”bukan!
Da Ran menoleh ke wakil kepala sekolah
dan memberi isyarat kalau bukan.
Kedua teman Choong Shik
terpesona,”wahhh!! Cantik sekali!
Choong Shik juga memandangnya.
Ma Ri mencari Da Ran dengan sensor
robotnya. Ae Kyung dikasih tanda tanya, sedangkan saat melihat Da Ran, diberi
lingkaran berwarna kuning keemasan. Ma Ri lalu berlari ke arah Da Ran. Semua
orang melihatnya. Da Ran awalnya senang tapi terkejut
karena Ma Ri berdiri di depannya.
Ma Ri berkata,”beri aku uang?
Guru Na hanya menoleh, sedangkan wakil
kepsek kesal sekali.
Ae Kyung menatap Da Ran
Da Ran bertanya,”kenapa kau minta padaku?
Ma Ri bersikeras,”buruan beri saja
padaku.
Da Ran mengambil dompetnya, tapi
lagi-lagi dompetnya direbut oleh Ma Ri yang menatap tajam.
Ma Ri lalu berlari ke taksi.
Choong Shik hanya menatapnya.
Wakil kepsek kesal dan memanggilnya,”guru Gil Da Ran!
Wakil kepsek kesal dan memanggilnya,”guru Gil Da Ran!
Da Ran menoleh ke belakang,”aku tak
mengenal anak itu. Sungguh, aku tidak mengenalnya.
Wakil kepsek bertanya,”memangnya seorang
anak akan minta uang pada orang yang tidak dikenali?
Da Ran bingung,”Anda benar, kenapa
meminjam padaku?
Wakil kepsek pusing dan memegang
kepalanya.
Ae Kyung balik tanya,”karena kau tidak
mengenalnya, kenapa kau meminjaminya uang?
Da Ran menjelaskan,”dia tiba-tiba minta,
aku harus memberinya.
Wakil kepsek menambahkan,”tanyakan
padanya sebelum dia pergi.
Da Ran berkata,”meskipun aku benar-benar
tidak mengenal anak itu, harusnya aku bertanya dan mencari tahu apa yang telah
terjadi.
Da Ran langsung berlari ke arah Ma Ri.
Choong Shik berkata,”gadis cantik itu
kelihatannya mengenal kakakku.
Da Ran bertanya pada Ma Ri,”maaf, kenapa kau menerobos masuk di saat apel pagi sekolah, menyebabkan keributan? Kenapa juga kau meminta uang padaku? Aku juga tidak mengenalmu.
Da Ran bertanya pada Ma Ri,”maaf, kenapa kau menerobos masuk di saat apel pagi sekolah, menyebabkan keributan? Kenapa juga kau meminta uang padaku? Aku juga tidak mengenalmu.
Ma Ri menunjukkan foto Da Ran yang ada di
ponselnya.
Ma Ri bertanya,”teacher Gil. Ini kau,
kan?
Da Ran terkejut melihat fotonya sendiri.
Ma Ri melanjutkan,”sejak Kyung Joon
mengunggah foto ini, aku tidak bisa menghubunginya. Dimana Kyung Joon?
Da Ran bingung.
Ma Ri melihat para siswa,”dia ada di
sana?
Da Ran menahannya,”tunggu sebentar.
Tunggu sebentar.
Da Ran balik badan dan berkata pada wakil kepsek,”wakil kepala sekolah, permisi sebentar. Maaf!
Da Ran balik badan dan berkata pada wakil kepsek,”wakil kepala sekolah, permisi sebentar. Maaf!
Wakil kepsek yang melihatnya tambah
kesal.
Da Ran berkata,”mari kita bicara empat
mata. Ikuti aku!
Choong Shik tersenyum lebar.
Teman Choong Shik berkata,”datang lagi
sebuah taksi.
Semua orang terkejut lagi melihatnya.
Ternyata kali ini....Yoon Kyung yang datang.
Choong Shik kaget,”kakak ipar?
Ae Kyung dan wakil kepsek tak percaya
melihatnya.
Yoon Kyung clingak-clinguk mencari-cari
Da Ran.
Lalu semua siswa menunjuk ke atas.
(mereka udah tahu siapa yang dicari Yoon
Kyung tanpa ditanya! Hahahaaa…)
Yoon Kyung mengerti dan naik ke atas
bersama kopernya.
Ma Ri berkata,”jika Kyung Joon sedang
berada di lapangan, panggil dia ke mari!
Da Ran bingung,”Kyung Joon saat ini
sedang tidak berada di sekolah. Sebenarnya Kyung Joon…
Mereka berdua menoleh.
Yoon Kyung melepas kacamata hitamnya.
Yoon Kyung terkejut melihat Ma Ri sudah
ada disana.
Ma Ri bertanya,”siapa ajusshi itu?
Da Ran hampir keceplosan tapi langsung
membenarkan,”dia adalah Kyung Joon. Seseorang yang mengenal Kyung Joon.
Mereka berdua menoleh pada Yoon Kyung.
Da Ran berkata pada Ma Ri,”t..tt…tunggu
sebentar!
Da Ran berlari mendekati Kyung Jae.
Da Ran berbisik,”dia bilang dia sengaja
terbang dari Amerika untuk mencarimu. Kau kenal dia?
Da Ran dan Yoon Kyung menoleh ke
belakang, melihat Ma Ri.
Sedangkan Ma Ri cuma diam menatap mereka
berdua.
Yoon Kyung berkata,”guru, Anda boleh
pergi dulu. Biar aku sendiri yang menyelesaikannya.
Da Ran bertanya,”apa yang akan kau
lakukan? Kau berencana untuk memberitahukan semua kepadanya?
Yoon Kyung kesal,”ini adalah urusan anak
kecil, kau menyingkir saja! Sana! Go!
Yoon Kyung mendorong dan menyuruh Da Ran
pergi.
Ma Ri berlari,”hey, mau kemana kau?
Tapi tiba-tiba lengannya ditangkap Yoon
Kyung.
Ma Ri ingin berlari mengejar Da Ran lagi,
tapi Yoon Kyung menahannya dengan erat. Mereka saling tatap.
Ma Ri menatap tajam,” ajusshi, sedang apa
kau?
Yoon Kyung menatap tajam ke arahnya juga.
Da Ran berjalan pelan dan
berpikir,”katanya dia sama sekali tidak punya teman. Mungkinkah itu pacarnya?
Bukankah itu barang-barang milik Yoon Jae?
Da Ran terkejut melihat koper Yoon Jae ada disana.
Da Ran meneliti,”iya! Sepertinya memang
barang dia!
Yoon Kyung membuka suara,”akhirnya kau
datang juga, Jang Ma Ri!
Mendengar namanya disebut Ma Ri
mengerjapkan matanya.
Yoon Kyung melepaskan pegangannya.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, bagaimana kau
bisa mengenalku?
Yoon Kyung menjawab,”karena aku kenal
Kyung Joon.
Ma Ri melihat Yoon Kyung dari bawah ke
atas.
Ma Ri berkata,” ajusshi, kau tidak mirip
sama sekali dengan tipe orang yang menjadi teman Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”betul. Aku adalah
tipe yang dibenci oleh Kyung Joon. Ramah dan bersahabat, seperti yang tertulis
dijidatku ini tipe yang paling dibenci olehnya. Karena ayahmu adalah tipe yang
sama, jadi aku… Kyung Joon sama sekali tidak menyukainya. Iya, kan?
Ma Ri bertanya,”Kyung Joon juga
memberitahukan soal ayahnya kepadamu?
Yoon Kyung menjawab,”uh hum! Kang Kyung
Joon dan tubuh ini, untuk alasan yang sama sekali tidak diketahui, telah
menjadi satu, bahkan secara jiwa.
Ma Ri bertanya,”bagaimanapun juga… Kyung
Joon ada di mana? Beritahu padaku
Yoon Kyung menggelengkan kepala, “tidak
akan!
Ma Ri marah,”ajusshi, kau adalah teman Kyung
Joon? Aku kemari untuk mencari Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”No. Kyung Joon tidak
akan bersedia bertemu denganmu… Never! Kang Kyung Joon pernah berkata bahwa dia
tidak akan bertemu denganmu lagi. Bukankah sudah pernah dia katakan padamu
mengenai hal ini sebelum dia meninggalkan Amerika? Katanya dia tidak sudi
bertemu denganmu atau dengan your appa.
Ma Ri terdiam sejenak dan ngotot,”aku.. aku adalah seseorang yang akan menikah dengan Kyung Joon dan menjadi bagian dari keluarganya.
Ma Ri terdiam sejenak dan ngotot,”aku.. aku adalah seseorang yang akan menikah dengan Kyung Joon dan menjadi bagian dari keluarganya.
Yoon Kyung berkata,”pernikahan itu memang
akan berlangsung. Tapi antara your appa dan mother Kyung Joon. Jika begitu,
akan berubah menjadi keluarga. Tapi kenapa masih bukan satu keluarga? Karena
ibuku meninggal dunia.
Ma Ri berkaca-kaca dan bertanya,”apakah
Kyung Joon pernah bilang padamu akulah penyebab kematian omma-nya? Karena itu
jugakah dia tidak bersedia bertemu denganku?
Yoon Kyung terdiam.
Flash Back
Hari pemakaman ibu Kyung Joon. Kyung Joon
memberikan seuntai bunga putih sebagai penghormatan terakhir. Ma Ri menyentuh
bahu Kyung Joon. Kyung Joon hanya melirik sekilas ke arahnya dan menyingkirkan
tangan Ma Ri dari bahunya. Ma Ri matanya berkaca-kaca. Kyung Joon menatap sedih
makam ibunya.
Flash back end.
Ma Ri masih berkaca-kaca,”aku benar-benar
ingin bertemu dengan Kyung Joon. Aku benar-benar khawatir.
Yoon Kyung berkata,”Kyung Joon baik-baik
saja. Tidak usah khawatir, jadi pulanglah saja! Tapi, dikarenakan
mengkhawatirkannya kau terbang ke mari. Dia pasti akan merasa berterima kasih
sekali. Dia mungkin juga akan memaafkanmu. Akan kuteruskan kepadanya dan
memintanya menghubungimu. Walaupun jika dia tidak bisa meneleponmu, setidaknya
dia akan mengirim SMS padamu.
Ma Ri penasaran dan bertanya,” ajusshi,
apa hubunganmu yang sebenarnya dengan Kyung Joon?
Yoon Kyung mendesah dan menjawab,”Huhh!
Itu… sebuah rahasia yang tidak bisa aku katakan pada sembarang orang. Bisa
dimengerti karena kita saling berbagi jiwa dan raga.
Yoon Kyung terkejut sampai membuka lebar
mulutnya
Yoon Kyung tak percaya dan kesal,”uh oh!
Kalau itu sama sekali tidak mungkin. Hey, Jang Ma Ri! Kenapa kata-kata yang
begitu konyol bisa keluar dari mulutmu? Siapa pacar siapa? Tuhan! Bukankah
sudah kubilang aku adalah tipe yang dia benci?
Yoon Kyung memukul dadanya sendiri
Ma Ri mendesah,”ssstttt!
Yoon Kyung terkejut dan menutup rapat
mulutnya dan mengerjap-kerjapkan matanya.
Ma Ri kesal melihatnya,”jangan
meniru-niru Kyung Joon! “uh oh”, jangan berkata seperti itu. Ajusshi, kau
membuat suasana hatiku menjadi makin kacau.
Yoon Kyung mengangguk, dan menunduk
sekilas lalu mencuri pandang menatap Ma Ri.
Ma Ri menoleh dan berkata,”tolong
sampaikan semua perkataanku kepada Kyung Joon. Sepatahpun tidak boleh kurang.
Yoon Kyung mengangkat wajahnya dan
berkata,”katakanlah!
Yoon Kyung membuka lebar mulutnya.
Ma Ri tersenyum sinis,”huhhh!
Ma Ri pergi, meninggalkan Yoon Kyung yang
syock.
Yoon Kyung berkata,”mau gila rasanya!
Yoon Kyung pergi dari sana.
Di ruang guru, wakil kepsek sedang
memarahi Da Ran. Lagi!! Dia bahkan membawa busniss file dan memukul-mukul meja.
Da Ran hanya menundukkan kepala.
Wakil kepsek berkata,”guru Gil Da Ran!
Kau harus lulus ujian untuk menjadi seorang guru tetap. Sepertinya agak susah
bagimu untuk terus bekerja sebagai seorang guru pengganti.
Wakil kepsek lalu pergi.
Da Ran lagi-lagi minta maaf pada semua guru,”maafkan aku! Maafkan… maafkan… maafkan.. maafkan… maafkan… maafkan.
Da Ran lagi-lagi minta maaf pada semua guru,”maafkan aku! Maafkan… maafkan… maafkan.. maafkan… maafkan… maafkan.
Yoon Kyung hanya melihatnya di luar ruang
guru. Da Ran akhirnya melihatnya setelah meminta maaf pada semua guru.
Da Ran mendesah,”huufftt!
Yoon Kyung merasa tidak enak.
Temannya berkata,”hey, kata-kataku itu
benar adanya.
Teman satunya melihat Ma Ri,”hey, siswi
cantik tadi. Dia sedang berada disana.
Choong Shik pun melihatnya. Mereka bertiga
melihat Ma Ri yang sedang sedih dan duduk sendirian.
Teman Choong Shik yang satunya
menambahkan,”wah, cantik sekali. Benar-benar tipe idealku.
Temannya yang lain bertanya,”bicara apa?
Choong Shik melihatnya langsung tersenyum
dan jatuh cinta.
Temannya berkata,”dia sudah mau pergi.
Ma Ri membawa kopernya pergi dari sana. Choong Shik yang melihatnya, lalu mengambil bolpoint temannya dan pergi. Dia bahkan melompat dari tangga satu ke tangga yang lainnya.
Ma Ri membawa kopernya pergi dari sana. Choong Shik yang melihatnya, lalu mengambil bolpoint temannya dan pergi. Dia bahkan melompat dari tangga satu ke tangga yang lainnya.
Choong Shik berkata,”minggir! Minggir!
Minggir! Minggir!
Choong Shik berlari terburu-buru.
Ma Ri berjalan pelan.
Choong Shik melihatnya dari lorong
sekolah dan tersenyum lebar.
Choong Shik bahkan mencari jalan pintas
dengan melompati tembok. Dia berlari hampir bersamaan dengan Ma Ri yang sampai
di depan gerbang sekolah. Dia berdiri dan mengatur nafasnya. Ma Ri sampai di
sana dan cuek saja melihatnya.
Ma Ri mau melangkah tapi dihentikan oleh
kata-kata Choong Shik.
Choong Shik berkata,”Oh ya! Kau
benar-benar cantik sekali!
Ma Ri berhenti dan menoleh,”aku tahu. Kau
sedang berdarah.
Ternyata Ma Ri melihat tangan Choong Shik
berdarah.
Choong Shik tersenyum dan mendekatinya. Choong Sik
menyodorkan tangannaya yang terluka pada Ma Ri.
Choong Shik bertanya,”bisakah kau
merawatku?
Ma Ri menjawab,”kotor sekali! Aku tidak
mau!
Ma Ri bahkan memalingkan wajahnya.
Choong Shik tersenyum dan mengambil bolpoint temannya tadi dan mengambil tas Ma Ri. Choong Shik menulis nomor hp dan namanya.
Choong Shik tersenyum dan mengambil bolpoint temannya tadi dan mengambil tas Ma Ri. Choong Shik menulis nomor hp dan namanya.
Ma Ri menatapnya.
Choong Shik berkata,”ini nomor telponku.
Jangan lupa telepon aku!
Ma Ri melihat tasnya dan dingin
berkata,”tasku menjadi kotor!
Choong Shik berkata,”sekarang kau lebih
punya alasan untuk telepon, karena tasmu kotor. Bagian yang telah menjadi kotor
itu, akan kuganti dengan pizza. Oke!
Choong Shik mengedipkan matanya dan
berlari masuk ke dalam sekolah.
Ma Ri berlata,”kau ini benar-benar tidak
mengerti kata orang. Menggunakan pizza untuk mengganti rugi bagian yang terkena
kotor?
Ma Ri cuma tersenyum lalu pergi.
Da Ran bertanya,”terus? Temanmu sudah
pulang?
Yoon Kyung menjawab,”ya! Setelah
berbicara dengannya aku suruh dia pulang. Tapi guru gil, kau diomeli oleh wakil
kepala sekolah lagi? Dia adalah orang berpikiran picik. Tahun ajaran baru sudah
dimulai, tapi dia masih juga mengomeli orang-orang dikarenakan oleh hal-hal
kecil saja. Orang dewasa tidak seharusnya begitu, kan? Cckkkk…
Da Ran menatapnya sebentar lalu berdiri.
Da Ran menepuk tas,”Kang Kyung Joon, tas
apa ini? Kau mengambil barang milik Yoon Jae dari
rumahnya?
Yoon Kyung terdiam dan berpikir
sebentar,”iya!
Da Ran menyilangkan kedua tangannya di
dadanya,”kenapa?
Yoon Kyung menjelaskan,”aku tadi pergi ke
suatu tempat.
Da Ran bertanya,”ke mana?
Yoon Kyung menjawab,”bandara
Da Ran bertanya lagi,”ke bandara untuk
apa? Mau melarikan diri memangnya?
Yoon Kyung menjawab,”bukan! Bukan
melarika diri. Tapi menyembunyikan diri. Karena aku sedang menghadapi sebuah
bencana sekarang ini. Telah kupikirkan sejenak bagaimana seharusnya menghadapi
bencana seperti ini. Pada saat jiwa terpisah dari raganya, perlu adanya ruang
gerak di antara mereka.
Da Ran balik tanya,”ruang gerak?
Yoon Kyung menjawab,”iya! Seperti yang
guru Gil katakan, jika aku meneruskan hidup di dalam tubuh Seo Yoon Jae, sepertinya hanya akan menimbulkan masalah
saja. Karena itu aku..
Da Ran memotong,”kau terlibat masalah? Ruang
gerak? Jangan bercanda! Kau hanya ingin melarikan diri dari rumah, kan? Biasanya
anak-anak jika berbuat salah akan melarikan diri jika tidak kuat menanggung
akibatnya. Kau terlibat masalah, bukan?
Yoon Kyung memejamkan matanya dan jujur,
“ke..kemarin, aku minum alkohol dan tidur di rumah perempuan itu.
Da Ran terkejut,”apa?
Yoon Kyung menjawab,”waktu aku keluar
dari sana, si dokter itu sedang menungguku. Bukankah sudah pernah kukatakan
kalau perempuan itu aneh? Karena itu, setidaknya aku mencoba untuk… aku mau
menjelaskan semuanya kepadanya, dan mengatakan padanya bahwa bukan seperti itu.
Tapi perempuan itu membawaku ke sebuah bar.
Da Ran tak percaya mendengarnya,”jadi
maksudmu setelah minum kau bermalam di rumah Se Young?
Yoon Kyung berdiri dan
menjelaskan,”bukan, aku ke sana bukan secara sukarela. Pada saat aku membuka
mataku, aku sudah berada di sana. Oleh karena itu, saat jiwaku sedikit
memberontak, aku pergi ke rumahnya (Yoon Jae). Ruang
bergerak!
Da Ran bertanya,”apa yang kau lakukan
dengan menggunakan tubuh Yoon Jae?
Yoon Kyung mendesah dan
menjawab,”Huuffftt! Meskipun aku tidak
berpengalaman, jadi aku tak bisa yakin. Tapi rasanya tidak terjadi apa-apa.
Da Ran kesal dan memukul-mukul lengan
Yoon Kyung yang berteriak kesakitan.
Da Ran marah,”dasar brengsek kau!
Meskipun kau tidak merasa, kau tidak bisa membuat keonaran seperti ini.
Brengsek kau!
Yoon Kyung memegang kedua tangan Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”aku melakukannya
hanya karena aku memikirkan guru Gil.
Da Ran bertanya,”siapa kau bagiku? Kau
baru 18 tahun, kau tahu apa? Kenapa kau ikut campur? Bukankah aku bilang aku
percaya padanya? Kenapa kau melakukan itu?
Yoon Kyung balik tanya,”apa alasan untuk
mempercayainya bagaimanapun keadaannya? Apa kau takut jika kau tidak
mempercayainya, kau tidak bisa menjadi istri seorang dokter? Jawaban Yoon Jae tidak masalah sama sekali, kan? Entah dia
mencintaimu atau tidak, kau hanya berkomentar “tidak apa-apa”. Selama kau
menikahinya semuanya baik-baik saja? Kalau begitu, segera nikahi saja badan
ini! Lagipula aku ada disisimu, aku akan
menikahimu sebagai penggantinya.
Da Ran tambah marah,”kapan bocah ini
belajar ide-ide buruk ini?
Yoon Kyung berkata,”mungkin aku lebih
muda darimu, tapi aku lebih pintar darimu.
Da Ran berkata,”benar, kau sangat pintar!
Aku benar-benar tidak sabar menunggu akan seperti apa kau saat dewasa nanti.
Yoon Kyung berkata,”tepat! Aku akan
tumbuh cerdas, aku tidak akan seperti guru Gil.
Da Ran berkaca-kaca
Yoon Kyung melihat Da Ran yang
berkaca-kaca, tak tega dan pergi dari sana.
Da Ran duduk dan menangis. Sedangkan Yoon
Kyung sudah berada di luar dan menoleh, terlihat kesal.
BERSAMBUNG KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar