Ayahnya sudah menunggu mereka.
Ayahnya tertawa dan
berkata,”benar-benar!hahaha.. ayo silahkan duduk.
Ibunya memanggil,”Da Ra! Da Ran!
Da Ran menjawab,”iya, omma!
Da Ran memukul lengan Kyung Jae dan
berbicara tidak jelas. Lalu dia membantu ibunya.
Ayah Da Ran menunggu Yoon Kyung
menghampirinya tapi Yoon Kyung malah melihat-lihat isi rumah. Ayah Da Ran mau
mengajaknya bicara tapi lagi-lagi Yoon Kyung tidak menghiraukannya. Ayah Da Ran
akhirnya duduk.
Yoon Kyung melihat foto keluarga Gil. Dia menunjuk foto ayah Da Ran dan tersenyum lalu memberi tanda “OK” dengan jempolnya, sedangkan ayah Da Ran hanya senyum dan membalasnya kikuk.
Yoon Kyung melihat foto keluarga Gil. Dia menunjuk foto ayah Da Ran dan tersenyum lalu memberi tanda “OK” dengan jempolnya, sedangkan ayah Da Ran hanya senyum dan membalasnya kikuk.
Yoon Kyung masih lihat-lihat.
Ayah Da Ran menyuruhnya duduk di sampingnya. Yoon Kyung-pun duduk disampingnya.
Ayah Da Ran menyuruhnya duduk di sampingnya. Yoon Kyung-pun duduk disampingnya.
Ayah Da Ran melihat kaki Yoon Kyung yang
bergerak terus.
Yoon Kyung sadar diperhatikan ayahnya Da
Ran dan bertanya,”ada apa?
Ayah Da Ran menjawab,”kalau kakimu tidak
nyaman, haruskan aku mencarikanmu sepasang kaos kaki?
Yoon Kyung menolak,”tidak usah. Aku
sangat nyaman.
Ayah Da Ran diam.
Suasana menjadi kikuk.
Ayah Da Ran bertanya,”kudengar kau
mengalami kecelakaan. Bagaimana badanmu?
Yoon Kyung menjawab,”seperti yang kau
lihat, sehat sekali.
Ayah Da Ran berkata,”kau terlihat sehat!
Yoon Kyung sadar diperhatikan dan
berkata,”aku gatal! Badan ini punya alergi
Ayah Da Ran diam.
Ayah Da Ran tertawa senang dan
menjawab,”aku mengoleksi batu-batu ini. Hahaha…
Yoon Kyung mendekati salah satu rak
itu,”kau mengoleksinya sendiri?
Yoon Kyung menyentuh dan memukul batu
itu, ternyata keras dan dia kesakitan,”Ouch!
Ayah Da Ran tak suka
melihatnya,”bagaimana bisa kau menyentuhnya dengan tanganmu?
Tapi emang dasar Yoon Kyung, dia cuek
saja.
Ayah Da Ran lalu berjongkok dan
berkata,”batu ini mencerminkan keluarga kami. Yang besar dan hitam adalah aku.
Yang putih dan cantik adalah ibu Da Ran. Yang bulat ini adalah Da Ran. Dan yang
kecil, dan halus ini adalah Choong Shik.”
Yoon Kyung cuek bahkan sampai menguap
lebar dan tak sengaja ayah Da Ran melihatnya.
Yoon Kyung memukul satu-satu batu
itu,”batu ayah, batu ibu, batu anak! Yeah! (pengucapan “batu anak” dalam bahasa
Korea adalah sama dengan “idol”)
Ayah Da Ran tertawa dan berkata,”kau
sekarang juga bagian dari keluarga kami. Di samping Da Ran, carilah sebuah batu
kepunyaanmu.
Ayah menggeser batu Da Ran.
Yoon Kyung tertawa dan menolak,”no
thanks. Kenapa juga seseorang harus mencari batu-batuan? Hahahahhaaa..
Melihat ayah Da Ran menatapnya, Yoon
Kyung tidak enah hati dan meralat,”carilah satu, batu menantu. Ini adalah
posisiku.
Ayah Da Ran kembali tersenyum
senang,”benar. Ini adalah posisimu.
Yoon Kyung bertanya,”apa kriteria untuk
mencari batu?
Ayah Da Ran bertanya,”kriteria?
Yoon Kyung berkata sambil memukul
batu-batu itu lagi,”sangat membingungkan. Jika kriterianya berdasarkan ukuran,
lalu orang yang paling tinggi di rumah ini adalah Choong Shik. Lalu ahjumma,
Gil Da Ran, ajusshi.
Batu paling akhir, disentil hingga jatuh
oleh Yoon Kyung. Ayah Da Ran diam
Yoon Kyung melanjutkan,”Tapi kalau
kriterianya berdasarkan kecantikan, lalu.. siapa yang paling cantik? Ahjumma,
Choong Shik, Gil Da Ran dan… ajusshi.
Ayah Da Ran memegang erat batu kecil itu,
takut kalau disentil lagi. Hahahaaaaa..
Yoon Kyung melanjutkan,”Kriterianya
sangat membingungkan.
Ayah Da Ran terdiam dan menatapnya.
Yoon Kyung tak enak hati dan berkata,”ayah mertua.
Ayah Da Rab berkata,”benar, aku yang
paling pendek dan paling jelek di rumah ini. Sedangkan kau yang paling tinggi
dan paling tampan, kan?
Yoon Kyung menggeleng,”no,no,no,no,no.
ee… aku hanya penasaran tentang batu seperti apa aku.
Ayah Da Ran menjawab,”kriterianya adalah
seimbang. Batu yang seimbang dengan yang lain adalah batumu. Seimbang! Kita
hanya perlu mencarinya. Terserah padamu, apa kau mau mencarinya atau tidak.
Ayah Da Ran berdiri dengan lesu dan pergi
ke dapur.
Yoon Kyung berkata,”saat orang-orang
dewasa tidak suka membicarakannya, mereka cuma asal bicara saja. Seimbang? Apa
ini? Apa posisi Seo Joon Jae adalah posisiku saat ini? Akan kulakukan semauku
saja.
Da Ran berkata,”makanlah dengan sedikit
tata krama
Yoon Kyung menjawab,”ini sangat panas!
Mana mungkin aku makan dengan tata
krama?
Da Ran berkata,”memangnya kepanasan akan
membunuhmu? Makanlah dengan benar.
Yoon Kyung sampai menjulur-julurkan
lidahnya.
Ayah Da Ran tertawa melihatnya,”menantu Seo. Kalau ini agak kepanasan, bagaimana kalau kita minum bir dingin?
Ayah Da Ran tertawa melihatnya,”menantu Seo. Kalau ini agak kepanasan, bagaimana kalau kita minum bir dingin?
Yoon Kyung senang,”hah? Bir? Kenapa
tidak? Tentu, tentu.
Yoon Kyung berkata,”satu gelas tidak akan
membunuhku.
Da Ran berkata pada ayahnya,”appa, Yoon
Jae harus menyetir saat pulang.
Ayah Da Ran dan tidak jadi membuka bir.
Da Ran tersenyum.Yoon Kyung menoleh pada Da Ran dan tersenyum.
Yoon Kyung berkata,”Da Ran, mobilnya
tabrakan. Tidak ada mobil lagi.
Yoon Kyung mau menyodorkan gelas tapi
karena lengannya masih dipegang Da Ran.
Da Ran berkata,” Yoon Jae, tubuhmu belum
begitu pulih setelah kecelakaan. Kau tidak bisa minum alkohol.
Yoon Kyung memaksa dan tersenyum,”aku
rasa jika minum satu gelas, tidurku akan nyenyak. Tolong tuangkan untukku, ayah
mertua!
Choong Shik juga menyodorkan
gelasnya,”appa! Appa, aku juga!
Da Ran marah,”kau bahkan belum 18 tahun.
Apa kau mau minum alkohol? Kau tidak boleh!
Choong Shik menatap Da Ran.
Yoon Kyung menambahkan,”anak-anak tidak
boleh minum.
Ibu menyuruh Choong Shik duduk,”kau tidak
boleh!
Ibu mengambil gelas dari tangan Choong
Shik
Choong Shik kesal dan berkata,”kau hanya takut orang-orang akan bilang kalau kau bahkan bukanlah seorang guru.
Choong Shik kesal dan berkata,”kau hanya takut orang-orang akan bilang kalau kau bahkan bukanlah seorang guru.
Kata-kata “aku tidak bisa membiarkan
murid-murid untuk minum” ditujukan pula pada Yoon Kyung.
Ayah Da Ran menuangkan bir ke gelas Yoon Kyung yang tertawa senang, sedangkan Da Ran tak percaya melihatnya.
Ayah Da Ran menuangkan bir ke gelas Yoon Kyung yang tertawa senang, sedangkan Da Ran tak percaya melihatnya.
Yoon Kyung senang dan berkata,”hiyaaaa!!
Tapi tepat saat Yoon Kyung akan
meminumnya, gelas itu langsung diserobot dan diminum Da Ran…dan hanya
menyisakan sedikit. Semua orang kaget.
Yoon Kyung meminta paksa sisanya dan diminum
olehnya bahkan sampai tetes yang terakhir.
Da Ran tersenyum senang bahkan
mengernyitkan kedua alisnya. Yoon Kyung kesal.
Yoon Kyung berkata,”kau tidak perlu pergi
denganku. Aku bisa berjalan pulang sendiri.
Da Ran berkata,”bukankah kau barusan
minum alkohol? Mana mungkin aku meninggalkanmu sendiri saat kau mabuk?
Yoon Kyung berkata,”aku hanya minum
sedikit. Teacher Gil. Jangan konyol. Bagaimana sedikit alkohol itu menjadi yang
pertama buatku?
Da Ran berkata,”bagaimanapun, aku harus
bertanggungjawab atas dirimu. Kau adalah muridku, Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung mencibir.
Da Ran berkata,”maaf kau juga harus
berpura-pura menjadi tunanganku. Maafkan aku dan juga terima kasih.
Yoon Kyung melihat Da Ran menunduk, tak
tega melihatnya.
Yoon Kyung berkata sambil menunjukkan
dompetnya,”tidak ada yang perlu dimaafkan! Aku sudah menemukan dompetku. Kalau
kau benar-benar mau berterimakasih padaku, bantu aku untuk mengisi ini. Wajah
tua ini benar-benar harus menghabiskan uang untuk naik bis. Kita juga harus
melakukan sesuatu dengan baju ini. Sepatu hampir rusak dan celana juga sangat
sempit.
Da Ran berkata,”kau benar, aku tidak bisa
membiarkan Yoon Jae seperti ini. Ayo pergi!
Yoon Kyung senang,”membeli pakaian?
Da Ra menarik Kyung Jae dan berkata,”
tidak, pergi mengambil pakaian dari rumah Yoon Jae.
Ayah dan ibu sedang mencuci peralatan
makan.
Ibu bertanya,”sayang, tidakkah menantu
Seo sedikit berbeda? Dia tidak bersikap baik dan sopan pada kita. Dia juga
memperlakukan Da Ran semena-mena.
Ayah berpikir dan menoleh,”benar. Kau
juga merasa seperti itu?
Ibu menjawab sambil tertawa,”ya. Karena
itulah aku sangat senang. Hahahaa..akhirnya dia memperlakukan kita seperti
keluarga. Aku sangat senang dia benar-benar menjadi menantu kita.
Ayah berkata,”wooo..jika dia nyaman di
dekat kita, itu tentu saja hal yang bagus.
Da Ran dan Yoon Kyung sudah sampai di
apartemen Yoon Jae. Da Ran menggunakan jari telunjuk Yoon Kyung untuk membuka
pintu, sedangkan Yoon Kyung bingung.
Da Ran berkata,”sudah. Cepat, cepat!
Mereka-pun masuk ke dalam rumah. Da Ran
melakukan pengamanan rumah dan menyalakan semua lampu ruangan. Yoon Kyung
heran. Sepertinya Da Ran sudah sering ke sana.
Yoon Kyung bertanya,” Yoon Jae -mu
tinggal sendiri, ya?
Da Ran menjawab,”orang tuanya tinggal di
luar negeri.
Yoon Kyung mencoba membuka sesuatu dan
kena marah Da Ran.
Da Ran berkata,”jangan mengacau. Ambil
apa saja yang kau butuhkan!
Yoon Kyung lagi-lagi membuat ulah dengan
menyala dan mematikan lampu dapur. Da Ran yang melihatnya langsung
menghentikannya!
Da Ran berkata,”ooohhh! Aku bilang jangan
mengacau. Ayo ke sini!
Da Ran membawa Yoon Kyung ke lemari pakaian Yoon Jae.
Da Ran berkata,”pakaiannya ada disini! Ambil beberapa pasang disini!
Da Ran berkata,”pakaiannya ada disini! Ambil beberapa pasang disini!
Da Ran membuka 2 ruangan yang berisi baju
Yoon Jae semua. Setelah itu, Da Ran menatap tajam ke arah Yoon Kyung dan pergi
ke ruangan lain.
Yoon Kyung masuk dan melihat-lihat baju
Yoon Jae. Tidak ada baju yang digantung yang disukainya. Lalu dia membuka loker
baju, ada sebuah kaos dan mengambilnya. Yoon Kyung juga mengambil celana
panjang berwarna merah dan langsung memakainya. Setelah dirasa celana itu pas,
Dia ingin mengganti kaos yang dipakainya dengan kaos yang ditemukannya tadi.
Saat Yoon Kyung melepas kaos, baru
setengah telanjang, tiba-tiba Da Ran muncul dan berteriak keras saking kagetnya. Sampai-sampai barang-barang yang
dipegang Da Ran jatuh ke lantai. Da Ran langsung balik badan, malu sedangkan Yoon Kyung
juga ikut terkejut.
Yoon Kyung kesal,”menakutkanku setengah
mati saja!
Da Ran menempel ditembok dan berkata,”kau
menggagetkanku. Bagaimana bisa kau berdiri telanjang di sana?
Yoon Kyung menjawab,”bukankah kau
melihatnya setiap hari? Apa yang harus kau kagetkan?
Da Ran mengambil barang-barang yang
terjatuh tadi,”buruan ganti!
Da Ran mengintip dan melihat Yoon Kyung yang sedang memakai kaosnya. Tetapi ketahuan oleh Yoon Kyung.....lalu Da Ran buru-buru balik badan lagi.
Da Ran mengintip dan melihat Yoon Kyung yang sedang memakai kaosnya. Tetapi ketahuan oleh Yoon Kyung.....lalu Da Ran buru-buru balik badan lagi.
Yoon Kyung berhenti dan berkata,”bukankah
kau melihatnya setiap hari. Jangan mengintip, lihat saja sini!
Yoon Kyung membusungkan dadanya yang
belum tertutup kaos pada Da Ran.
Da Ran masih memunggungginya dan
menjawab,”aku tidak lihat!
Yoon Kyung melanjutkan lagi memakai kaos itu dan bertanya,”kenapa kau seperti itu? Bukankah dirumah sakit kau memelukku saat aku tidak berpakaian? “Yoon Jae, aku pikir hal yang buruk telah terjadi padamu…”
Yoon Kyung melanjutkan lagi memakai kaos itu dan bertanya,”kenapa kau seperti itu? Bukankah dirumah sakit kau memelukku saat aku tidak berpakaian? “Yoon Jae, aku pikir hal yang buruk telah terjadi padamu…”
Da Ran malu dan berkata,”itu karena
situasi waktu itu. Aku tidak pernah benar-benar melihatnya sebelumnya.
Yoon Kyung terkejut dan senang,”Oh My
god!
Yoon Kyung mendekati dan membalikkan
badan Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”jadi, teacher Gil
dan Ajusshi ini belum sedekat itu…hanya tinggal satu bulan lagi sebelum
pernikahan. Kenapa kalian berdua masih seperti ini?
Da Ran berkata,”memangnya ini pembicaraan
anak kecil? Ambil apa yang kau butuhkan!
Yoon Kyung usil,”teacher Gil, bagaimana
kalau aku perlihatkan padamu? Tubuh ajusshi ini benar-benar keren. Lihatlah!
Yoon Kyung sedikit membuka kaosnya di
depan Da Ran dan memperlihatkan punggung Yoon Jae, sedangkan Da Ran memalingkan
wajahnya.
Yoon Kyung berkata,”ini bukanlah tubuh
yang bisa didapat selama satu atau dua bulan!
Da Ran menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung lalu membuka kaosnya dan
berkata,”Lihatlah perut coklatnya!
Da Ran memalingkan mukanya,”jangan
lakukan itu!
Yoon Kyung melihat tubuh Yoon Jae dan
kagum,”wah, cukup bagus! Tapi kenapa ajusshi ini tidak memperlihatkan tubuh
yang mengangumkan ini pada Teacher Gil. Kurasa dia melatih tubuhnya agar
teacher Gil senang.
Da Ran berkata,” Yoon Jae, sangatlah
bekerja keras. Dan dia suka berolahraga.
Yoon Kyung menjelentikkan jarinya,”kau
benar! Kau harus latihan dengan rajin selama 2 jam setiap hari agar mendapat
tubuh seperti ini.
Da Ran bertanya,”apa dia benar-benar
harus latihan selama 2 jam setiap hari untuk mendapatkan hasil itu?
Yoon Kyung menjawab,”pastinya! Kalau dia
punya waktu, kenapa dia tidak pergi melihat Teacher Gil? Dia bilang sedang
sibuk, tapi sebenarnya dia menggunakan waktunya untuk latihan. Mungkin bagi
ajusshi ini, mempunyai tubuh bagus lebih penting dari guru Gil.
Da Ran berkata sedih,”walaupun dia bilang
kalau setiap hari dia sibuk, sepertinya dia punya waktu untuk latihan. Lalu,
dia berkata sibuk dan tidak ada waktu apa hanya sebagai alasan? Huffftt! Apa
dia tidak ingin melihatku?
Yoon Kyung hanya diam melihat Da Ran
sangat sedih
Yoon Kyung berkata,”mana mungkin dia
tidak ingin melihatmu? Bukankah hari itu dia dalam perjalanan menemuimu, techer
Gil?
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung mendekatinya dan
menambahkan,”kalau dia mau bertemu denganmu, bukankah dia akan bilang sesuatu padamu?
Da Ran menatapnya,”kalau kami bertemu,
apa dia mau berkata kalau dia mencintai aku? Bagaimana kalau tidak?
Yoon Kyung menatapnya,”Gil Da Ran! Aku
mencintaimu!
Da Ran tersenyum lebar mendengarnya.
Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung salah tingkah dan mundur beberapa langkah.
Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung salah tingkah dan mundur beberapa langkah.
(Sepertinya itu ungkapan isi hati Kyung
Joon dech! Jadi, beneran nich Kyung Joon suka sama Da Ran saat melihatnya di
bus)
Yoon Kyung berkata,”seperti itu. Dia akan
berkata seperti itu.
Da Ran tersenyum lebar,”begitu ya? Akankah seperti itu? Akankah? Walaupun akan seperti itu, aku seperti orang bodoh di sini.
Da Ran tersenyum lebar,”begitu ya? Akankah seperti itu? Akankah? Walaupun akan seperti itu, aku seperti orang bodoh di sini.
Yoon Kyung berkata,”benar. Benar, seperti
orang bodoh.
Da Ran ingat dan berkata,”ayo, ambil
pakaiannya!
Da Ran menarik tangan Yoon Kyung dan pergi menuju ke
lemari pakaian. Dia mengambil beberapa pakaian Yoon Jae dan mencobakannya ke
badan Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung terlihat tidak suka.
Da Ran berkata,”warna ini sangat cocok
untuk Yoon Jae. Ini juga bagus! Warna ini juga sangat cocok.
Yoon Kyung hanya senyum sekilas.
Da Ran berkata,”pegang dulu pakaiannya!
Aku akan mengambil tasnya.
Da Ran pergi dari sana.
Yoon Kyung lalu sengaja melepaskan baju yang dipilih oleh Da Ran dan mencarinya sendiri.
Yoon Kyung kesal,”apa Seo Yoon Jae benar-benar sehebat itu? Apa semua ini?
Yoon Kyung lalu sengaja melepaskan baju yang dipilih oleh Da Ran dan mencarinya sendiri.
Yoon Kyung kesal,”apa Seo Yoon Jae benar-benar sehebat itu? Apa semua ini?
Yoon Kyung tidak suka semua baju yang
digantung itu.
Saat Yoon Kyung mengambil sebuah baju,
ada sesuatu yang terjatuh. Dia mengambil dan menelitinya seperti sebuah kunci
rumah, lalu Da Ran muncul.
Yoon Kyung menunjukkan benda itu dan
bertanya,”ini kunci rumahnya, ya?
Da Ran menjawab,”bukan! Mungkinkan kunci
rumah pengantin kita?
Yoon Kyung cuma menganggukan kepala.
Lalu terdengar suara telp rumah.
Da Ran terkejut dan bertanya,”bagaimana
ini? Untuk sekarang jawab teleponnya secara normal.
Yoon Kyung bertanya,”apa kau bilang?
Da Ran menarik tangan Yoon Kyung ke ruang
tengah.
Mereka berdua duduk di sofa. Da Ran lalu
mengambil telp itu dan menaruh gagang telp di telinga Yoon Kyung. Da Ran ikut
menguping.
Yoon Kyung bertanya,”halo?
Suara Se Young : Oh, Yoon Jae!
Da Ran berbisik,”ini Se Young! Mantan
pacar Yoon Jae!
Suara Se Young : Kau di rumah? Aku tidak
bisa menghubungi ponselmu, aku sangat mengkhawatirkanmu!
Se Young masih di perjalanan sambil memikikan sesuatu.
Se Young melanjutkan,”ku dengar kau mengalami kecelakaan! Sudah aku katakan pada rumah sakit untuk mengirim barang bawaanmu kembali. Apa aku tidak memberitahumu sebelumnya?
Se Young masih di perjalanan sambil memikikan sesuatu.
Se Young melanjutkan,”ku dengar kau mengalami kecelakaan! Sudah aku katakan pada rumah sakit untuk mengirim barang bawaanmu kembali. Apa aku tidak memberitahumu sebelumnya?
Yoon Kyung menjawab,”Oh, keadaanku
bb..baik sekarang!
Se Young bertanya,”apa yang harus aku
lakukan? Kau terlihat agak aneh barusan. Aku akan mengantar barang bawaan ke
tempatmu sekarang. Aku di daerah situ, jadi aku akan ke sana.
Yoon Kyung menjawab,”ooo..baiklah!
Yoon Kyung menutup telp. Lalu Da Ran
meletakkannya kembali ke tempatnya.
Yoon Kyung berkata,”katanya dia akan
datang ke sini.
Da Ran senang dan berkata,”baguslah! Aku
belum sempat mengambil barang bawaan Yoon Jae. Kelihatannya dia akan
mengantarnya ke sini.
Yoon Kyung berpikir,”apa yang harus
dilakukan Yoon Jae di rumah sakit mulai besok? Apa aku harus bekerja besok?
Yoon Kyung menatap Da Ran yang terkejut.
Da Ran menjawab,”tidak akan berhasil.
Katakan saja kalau kau baru mengalami kecelakaan dan butuh istirahat di rumah
selama beberapa hari.
Yoon Kyung berpikir lagi,”apa yang akan
kita lakukan dengan rumah pengantin dan pesta pernikahan? Apa aku harus
melakukannya juga?
Da Ran bingung dan menjawab,”dia pasti
akan kembali sebelum itu terjadi, pasti!
Yoon Kyung berkata,”aku tidak berpikir
untuk melakukan sejauh itu!
Da Ran menatap Yoon Kyung dengan sinis.
Da Ran melihat-lihat rumah itu dan
bertanya,”bagaimana kalau kita bersihkan tempat ini sambil menunggu Se Young?
Yoon Kyung kesal dan bertanya,”aigoo. Aku
sudah membersihkan badan Yoon Jae. Apa aku harus membersihkan rumah dia juga?
Lupakan!
Yoon Kyung bangun dan menyampirkan sweter
ke tangannya dan ingin pergi. Tapi Da Ran menahan tangannya.
Da Ran mengingatkan,”kau harus menyapa Se
Young dengan baik! Jangan lihat dia dengan mata seperti itu.
Yoon Kyung menarik mata kanannya ke bawah
dan berkata,”aku akan melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Yoon Kyung lalu mengedipkan matanya sebelum
pergi meninggalkan Da Ran yang terdiam.
Da Ran membuka lemari dan berkata,”dimana
penghisap debunya?
Saat Da Ran ingin mengambil penghisap
debu, tapi Da Ran harus menyingkirkan koper besar yang menghalanginya dan
ternyata itu berat sekali.
Da Ran berkata,”Berat sekali. Ini bukan
koper kosong.
Da Ran penasaran yang membuak tas itu.
Ternyata isinya pakaian Yoon Jae.
Da Ran bingung,” Yoon Jae mengemas koper
ini. Mau ke mana dia? Dia tak pernah
berkata apa-pun.
Yoon Kyung sedang menunggu life. Dia
mengambil kunci tadi dari saku celananya dan meneliti kunci itu lagi.
Di luar apartemen, Se Young telah sampai
dengan mobil merahnya. Dia turun dan mengunci mobilnya. Digantungan kunci mobil
itu, ternyata ada kunci yang mirip dengan kunci yang dipegang Yoon Kyung.
(Ya, ampun! Jangan-jangan itu kunci apartenen Se Young? )
(Ya, ampun! Jangan-jangan itu kunci apartenen Se Young? )
Life terbuka, Yoon Kyung memakai
sweternya dan masuk ke dalam.
Da Ran masih di dalam kamar Yoon Jae. Dia membuka dompet yang didalamnya ada pasport Yoon Jae.
Da Ran masih di dalam kamar Yoon Jae. Dia membuka dompet yang didalamnya ada pasport Yoon Jae.
Da Ran terlihat sedih dan bertanya,” Yoon
Jae … mau pergi ke mana dia tanpa memberitahuku?
Se Young menyapanya,” Yoon Jae.
Yoon Kyung bingung dan tersenyum kikuk
sambil mengangkat tangannya,”halo!
Se Young lalu menghambur memeluknya
Yoon Kyung terkejut.
Se Young bertanya,”tidakkah kau tahu
betapa khawatirnya aku? Seharusnya aku yang tahu pertama kali jika hal seperti
itu terjadi padamu.
Da Ran keluar dan menutup pintu apartemen Yoon Jae...melangkah dengan sedih.
Da Ran keluar dan menutup pintu apartemen Yoon Jae...melangkah dengan sedih.
Di depan gedung apartemen, Se Young yang masih
memeluk Yoon Kyung, menoleh....ingin mencium Yoon Kyung. Yoon Kyung
grogi langsung mendorong tubuh Se Young menjauh dengan kasar.
Yoon Kyung bertanya,”hey, mau apa kau?
Se Young berkata,” Yoon Jae, aku
mencintaimu!
Yoon Kyung bengong dan membuka lebar
mulutnya.
Saat Yoon Kyung mau mengatakan sesuatu,
tiba-tiba terdengar suara Da Ran memanggilnya dari belakang.
Da Ran berkata,” Yoon Jae.
Yoon Kyung menoleh ke belakang melihat Da
Ran lalu menoleh ke depan menatap Se Young,
Da Ran dan Se Young saling tatap.
Yoon Kyung menoleh ke belakang dan
menatap Da Ran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar