Rabu, 06 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 2 (Part 4)

SINOPSIS

BIG

EPISODE 2
(Part 4)
Da Ran membawa Yoon Kyung masuk dengan memeluk lengannya.
Ayahnya sudah menunggu mereka.
Ayahnya tertawa dan berkata,”benar-benar!hahaha.. ayo silahkan duduk.
Ibunya memanggil,”Da Ra! Da Ran!
Da Ran menjawab,”iya, omma!
Da Ran memukul lengan Kyung Jae dan berbicara tidak jelas. Lalu dia membantu ibunya.
Ayah Da Ran menunggu Yoon Kyung menghampirinya tapi Yoon Kyung malah melihat-lihat isi rumah. Ayah Da Ran mau mengajaknya bicara tapi lagi-lagi Yoon Kyung tidak menghiraukannya. Ayah Da Ran akhirnya duduk. 
Yoon Kyung melihat foto keluarga Gil. Dia menunjuk foto ayah Da Ran dan tersenyum lalu memberi tanda “OK” dengan jempolnya, sedangkan ayah Da Ran hanya senyum dan membalasnya kikuk.
Yoon Kyung masih lihat-lihat.
Ayah Da Ran menyuruhnya duduk di sampingnya. Yoon Kyung-pun duduk disampingnya.
Ayah Da Ran melihat kaki Yoon Kyung yang bergerak terus.
Yoon Kyung sadar diperhatikan ayahnya Da Ran dan bertanya,”ada apa?
Ayah Da Ran menjawab,”kalau kakimu tidak nyaman, haruskan aku mencarikanmu sepasang kaos kaki?
Yoon Kyung menolak,”tidak usah. Aku sangat nyaman.
Ayah Da Ran diam.
Suasana menjadi kikuk.
Ayah Da Ran bertanya,”kudengar kau mengalami kecelakaan. Bagaimana badanmu?
Yoon Kyung menjawab,”seperti yang kau lihat, sehat sekali.
Ayah Da Ran berkata,”kau terlihat sehat!
Yoon Kyung berkata,”I’m good.
Ayah Da Ran melihat Yoon Kyung menggaruk-garuk punggungnya.
Yoon Kyung sadar diperhatikan dan berkata,”aku gatal! Badan ini punya alergi
Ayah Da Ran diam.
Yoon Kyung penasaran dan bertanya,”kau punya banyak batu-batuan di rumahmu?
Ayah Da Ran tertawa senang dan menjawab,”aku mengoleksi batu-batu ini. Hahaha…
Yoon Kyung mendekati salah satu rak itu,”kau mengoleksinya sendiri?
Yoon Kyung menyentuh dan memukul batu itu, ternyata keras dan dia kesakitan,”Ouch!
Ayah Da Ran tak suka melihatnya,”bagaimana bisa kau menyentuhnya dengan tanganmu?
Tapi emang dasar Yoon Kyung, dia cuek saja.
Ayah Da Ran lalu berjongkok dan berkata,”batu ini mencerminkan keluarga kami. Yang besar dan hitam adalah aku. Yang putih dan cantik adalah ibu Da Ran. Yang bulat ini adalah Da Ran. Dan yang kecil, dan halus ini adalah Choong Shik.”
Yoon Kyung cuek bahkan sampai menguap lebar dan tak sengaja ayah Da Ran melihatnya.
Yoon Kyung lalu berjongkok dan berkomentar,”batu-batu ini sangat menarik.
Yoon Kyung memukul satu-satu batu itu,”batu ayah, batu ibu, batu anak! Yeah! (pengucapan “batu anak” dalam bahasa Korea adalah sama dengan “idol”)
Ayah Da Ran tertawa dan berkata,”kau sekarang juga bagian dari keluarga kami. Di samping Da Ran, carilah sebuah batu kepunyaanmu.
Ayah menggeser batu Da Ran.
Yoon Kyung tertawa dan menolak,”no thanks. Kenapa juga seseorang harus mencari batu-batuan? Hahahahhaaa..
Melihat ayah Da Ran menatapnya, Yoon Kyung tidak enah hati dan meralat,”carilah satu, batu menantu. Ini adalah posisiku.
Ayah Da Ran kembali tersenyum senang,”benar. Ini adalah posisimu.
Yoon Kyung bertanya,”apa kriteria untuk mencari batu?
Ayah Da Ran bertanya,”kriteria?
Yoon Kyung berkata sambil memukul batu-batu itu lagi,”sangat membingungkan. Jika kriterianya berdasarkan ukuran, lalu orang yang paling tinggi di rumah ini adalah Choong Shik. Lalu ahjumma, Gil Da Ran, ajusshi.
Batu paling akhir, disentil hingga jatuh oleh Yoon Kyung. Ayah Da Ran diam
Yoon Kyung melanjutkan,”Tapi kalau kriterianya berdasarkan kecantikan, lalu.. siapa yang paling cantik? Ahjumma, Choong Shik, Gil Da Ran dan… ajusshi.
Ayah Da Ran memegang erat batu kecil itu, takut kalau disentil lagi. Hahahaaaaa..
Yoon Kyung melanjutkan,”Kriterianya sangat membingungkan.
Ayah Da Ran terdiam dan menatapnya.
Yoon Kyung tak enak hati dan  berkata,”ayah mertua.
Ayah Da Rab berkata,”benar, aku yang paling pendek dan paling jelek di rumah ini. Sedangkan kau yang paling tinggi dan paling tampan, kan?
Yoon Kyung menggeleng,”no,no,no,no,no. ee… aku hanya penasaran tentang batu seperti apa aku.
Ayah Da Ran menjawab,”kriterianya adalah seimbang. Batu yang seimbang dengan yang lain adalah batumu. Seimbang! Kita hanya perlu mencarinya. Terserah padamu, apa kau mau mencarinya atau tidak.
Ayah Da Ran berdiri dengan lesu dan pergi ke dapur.
Yoon Kyung berkata,”saat orang-orang dewasa tidak suka membicarakannya, mereka cuma asal bicara saja. Seimbang? Apa ini? Apa posisi Seo Joon Jae adalah posisiku saat ini? Akan kulakukan semauku saja.
 
Mereka-pun makan malam. Yoon Kyung merasa kepanasan dan minum air putih.
Da Ran berkata,”makanlah dengan sedikit tata krama
Yoon Kyung menjawab,”ini sangat panas! Mana mungkin  aku makan dengan tata krama?
Da Ran berkata,”memangnya kepanasan akan membunuhmu? Makanlah dengan benar.
Yoon Kyung sampai menjulur-julurkan lidahnya.
Ayah Da Ran tertawa melihatnya,”menantu Seo. Kalau ini agak kepanasan, bagaimana kalau kita minum bir dingin?
Yoon Kyung senang,”hah? Bir? Kenapa tidak? Tentu, tentu.
Da Ran kaget dan membuka lebar mulutnya
Yoon Kyung berkata,”satu gelas tidak akan membunuhku.
Da Ran berkata pada ayahnya,”appa, Yoon Jae harus menyetir saat pulang.
Ayah Da Ran dan tidak jadi membuka bir. Da Ran tersenyum.Yoon Kyung menoleh pada Da Ran dan tersenyum.
Yoon Kyung berkata,”Da Ran, mobilnya tabrakan. Tidak ada mobil lagi.
Yoon Kyung mau menyodorkan gelas tapi karena lengannya masih dipegang Da Ran.
Da Ran berkata,” Yoon Jae, tubuhmu belum begitu pulih setelah kecelakaan. Kau tidak bisa minum alkohol.
Yoon Kyung memaksa dan tersenyum,”aku rasa jika minum satu gelas, tidurku akan nyenyak. Tolong tuangkan untukku, ayah mertua!
Choong Shik juga menyodorkan gelasnya,”appa! Appa, aku juga!
Da Ran marah,”kau bahkan belum 18 tahun. Apa kau mau minum alkohol? Kau tidak boleh!
Choong Shik menatap Da Ran.
Yoon Kyung menambahkan,”anak-anak tidak boleh minum.
Ibu menyuruh Choong Shik duduk,”kau tidak boleh!
Ibu mengambil gelas dari tangan Choong Shik
Choong Shik kesal dan berkata,”kau hanya takut orang-orang akan bilang kalau kau bahkan bukanlah seorang guru.
Da Ran berkata,”benar. Sebagai seorang guru, aku tidak bisa membiarkan murid-murid untuk minum.
Kata-kata “aku tidak bisa membiarkan murid-murid untuk minum” ditujukan pula pada Yoon Kyung. 
Ayah Da Ran menuangkan bir ke gelas Yoon Kyung yang tertawa senang, sedangkan Da Ran tak percaya melihatnya.
Yoon Kyung senang dan berkata,”hiyaaaa!!
Tapi tepat saat Yoon Kyung akan meminumnya, gelas itu langsung diserobot dan diminum Da Ran…dan hanya menyisakan sedikit. Semua orang kaget.
Yoon Kyung meminta paksa sisanya dan diminum olehnya bahkan sampai tetes yang terakhir.
Da Ran tersenyum senang bahkan mengernyitkan kedua alisnya. Yoon Kyung kesal.
Malam itu, Da Ran mengantar Yoon Kyung pulang.
Yoon Kyung berkata,”kau tidak perlu pergi denganku. Aku bisa berjalan pulang sendiri.
Da Ran berkata,”bukankah kau barusan minum alkohol? Mana mungkin aku meninggalkanmu sendiri saat kau mabuk?
Yoon Kyung berkata,”aku hanya minum sedikit. Teacher Gil. Jangan konyol. Bagaimana sedikit alkohol itu menjadi yang pertama buatku?
Da Ran berkata,”bagaimanapun, aku harus bertanggungjawab atas dirimu. Kau adalah muridku, Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung mencibir.
Da Ran berkata,”maaf kau juga harus berpura-pura menjadi tunanganku. Maafkan aku dan juga terima kasih.
Yoon Kyung melihat Da Ran menunduk, tak tega melihatnya.
Yoon Kyung berkata sambil menunjukkan dompetnya,”tidak ada yang perlu dimaafkan! Aku sudah menemukan dompetku. Kalau kau benar-benar mau berterimakasih padaku, bantu aku untuk mengisi ini. Wajah tua ini benar-benar harus menghabiskan uang untuk naik bis. Kita juga harus melakukan sesuatu dengan baju ini. Sepatu hampir rusak dan celana juga sangat sempit.
Da Ran berkata,”kau benar, aku tidak bisa membiarkan Yoon Jae seperti ini. Ayo pergi!
Yoon Kyung senang,”membeli pakaian?
Da Ra menarik Kyung Jae dan berkata,” tidak, pergi mengambil pakaian dari rumah Yoon Jae.
Ayah dan ibu sedang mencuci peralatan makan.
Ibu bertanya,”sayang, tidakkah menantu Seo sedikit berbeda? Dia tidak bersikap baik dan sopan pada kita. Dia juga memperlakukan Da Ran semena-mena.
Ayah berpikir dan menoleh,”benar. Kau juga merasa seperti itu?
Ibu menjawab sambil tertawa,”ya. Karena itulah aku sangat senang. Hahahaa..akhirnya dia memperlakukan kita seperti keluarga. Aku sangat senang dia benar-benar menjadi menantu kita.
Ayah berkata,”wooo..jika dia nyaman di dekat kita, itu tentu saja hal yang bagus.

Da Ran dan Yoon Kyung sudah sampai di apartemen Yoon Jae. Da Ran menggunakan jari telunjuk Yoon Kyung untuk membuka pintu, sedangkan Yoon Kyung bingung.
Da Ran berkata,”sudah. Cepat, cepat!
Mereka-pun masuk ke dalam rumah. Da Ran melakukan pengamanan rumah dan menyalakan semua lampu ruangan. Yoon Kyung heran. Sepertinya Da Ran sudah sering ke sana.
Yoon Kyung bertanya,” Yoon Jae -mu tinggal sendiri, ya?
Da Ran menjawab,”orang tuanya tinggal di luar negeri.
Yoon Kyung mencoba membuka sesuatu dan kena marah Da Ran.
Da Ran berkata,”jangan mengacau. Ambil apa saja yang kau butuhkan!
Yoon Kyung lagi-lagi membuat ulah dengan menyala dan mematikan lampu dapur. Da Ran yang melihatnya langsung menghentikannya!
Da Ran berkata,”ooohhh! Aku bilang jangan mengacau. Ayo ke sini!
 Da Ran membawa Yoon Kyung ke lemari pakaian Yoon Jae.
Da Ran berkata,”pakaiannya ada disini! Ambil beberapa pasang disini!
Da Ran membuka 2 ruangan yang berisi baju Yoon Jae semua. Setelah itu, Da Ran menatap tajam ke arah Yoon Kyung dan pergi ke ruangan lain.
Yoon Kyung masuk dan melihat-lihat baju Yoon Jae. Tidak ada baju yang digantung yang disukainya. Lalu dia membuka loker baju, ada sebuah kaos dan mengambilnya. Yoon Kyung juga mengambil celana panjang berwarna merah dan langsung memakainya. Setelah dirasa celana itu pas, Dia ingin mengganti kaos yang dipakainya dengan kaos yang ditemukannya tadi.
Saat Yoon Kyung melepas kaos, baru setengah telanjang, tiba-tiba Da Ran muncul dan berteriak keras saking kagetnya. Sampai-sampai barang-barang yang dipegang Da Ran jatuh ke lantai. Da Ran langsung balik badan, malu sedangkan Yoon Kyung juga ikut terkejut.
Yoon Kyung kesal,”menakutkanku setengah mati saja!
Da Ran menempel ditembok dan berkata,”kau menggagetkanku. Bagaimana bisa kau berdiri telanjang di sana?
Yoon Kyung menjawab,”bukankah kau melihatnya setiap hari? Apa yang harus kau kagetkan?
Da Ran mengambil barang-barang yang terjatuh tadi,”buruan ganti!
Da Ran mengintip dan melihat Yoon Kyung yang sedang memakai kaosnya. Tetapi ketahuan oleh Yoon Kyung.....lalu Da Ran buru-buru balik badan lagi.
Yoon Kyung berhenti dan berkata,”bukankah kau melihatnya setiap hari. Jangan mengintip, lihat saja sini!
Yoon Kyung membusungkan dadanya yang belum tertutup kaos pada Da Ran.
Da Ran masih memunggungginya dan menjawab,”aku tidak lihat!
Yoon Kyung melanjutkan lagi memakai kaos itu dan bertanya,”kenapa kau seperti itu? Bukankah dirumah sakit kau memelukku saat aku tidak berpakaian? “Yoon Jae, aku pikir hal yang buruk telah terjadi padamu…”
Da Ran malu dan berkata,”itu karena situasi waktu itu. Aku tidak pernah benar-benar melihatnya sebelumnya.
Yoon Kyung terkejut dan senang,”Oh My god!
Yoon Kyung mendekati dan membalikkan badan Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”jadi, teacher Gil dan Ajusshi ini belum sedekat itu…hanya tinggal satu bulan lagi sebelum pernikahan. Kenapa kalian berdua masih seperti ini?
Da Ran berkata,”memangnya ini pembicaraan anak kecil? Ambil apa yang kau butuhkan!
Yoon Kyung usil,”teacher Gil, bagaimana kalau aku perlihatkan padamu? Tubuh ajusshi ini benar-benar keren. Lihatlah!
Yoon Kyung sedikit membuka kaosnya di depan Da Ran dan memperlihatkan punggung Yoon Jae, sedangkan Da Ran memalingkan wajahnya.
Yoon Kyung berkata,”ini bukanlah tubuh yang bisa didapat selama satu atau dua bulan!
Da Ran menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung lalu membuka kaosnya dan berkata,”Lihatlah perut coklatnya!
Da Ran memalingkan mukanya,”jangan lakukan itu!
Yoon Kyung melihat tubuh Yoon Jae dan kagum,”wah, cukup bagus! Tapi kenapa ajusshi ini tidak memperlihatkan tubuh yang mengangumkan ini pada Teacher Gil. Kurasa dia melatih tubuhnya agar teacher Gil senang.
Da Ran berkata,” Yoon Jae, sangatlah bekerja keras. Dan dia suka berolahraga.
Yoon Kyung menjelentikkan jarinya,”kau benar! Kau harus latihan dengan rajin selama 2 jam setiap hari agar mendapat tubuh seperti ini.
Da Ran bertanya,”apa dia benar-benar harus latihan selama 2 jam setiap hari untuk mendapatkan hasil itu?
Yoon Kyung menjawab,”pastinya! Kalau dia punya waktu, kenapa dia tidak pergi melihat Teacher Gil? Dia bilang sedang sibuk, tapi sebenarnya dia menggunakan waktunya untuk latihan. Mungkin bagi ajusshi ini, mempunyai tubuh bagus lebih penting dari guru Gil.
Da Ran berkata sedih,”walaupun dia bilang kalau setiap hari dia sibuk, sepertinya dia punya waktu untuk latihan. Lalu, dia berkata sibuk dan tidak ada waktu apa hanya sebagai alasan? Huffftt! Apa dia tidak ingin melihatku?
Yoon Kyung hanya diam melihat Da Ran sangat sedih
Yoon Kyung berkata,”mana mungkin dia tidak ingin melihatmu? Bukankah hari itu dia dalam perjalanan menemuimu, techer Gil?
Da Ran menatapnya.
Yoon Kyung mendekatinya dan menambahkan,”kalau dia mau bertemu denganmu, bukankah dia akan bilang sesuatu padamu?
Da Ran menatapnya,”kalau kami bertemu, apa dia mau berkata kalau dia mencintai aku? Bagaimana kalau tidak?
Yoon Kyung bingung dan melangkah maju, lebih dekat dengan Da Ran.
Yoon Kyung menatapnya,”Gil Da Ran! Aku mencintaimu!
Da Ran tersenyum lebar mendengarnya. 
Melihat senyum Da Ran, Yoon Kyung salah tingkah dan mundur beberapa langkah.
(Sepertinya itu ungkapan isi hati Kyung Joon dech! Jadi, beneran nich Kyung Joon suka sama Da Ran saat melihatnya di bus)
Yoon Kyung berkata,”seperti itu. Dia akan berkata seperti itu.
Da Ran tersenyum lebar,”begitu ya? Akankah seperti itu? Akankah? Walaupun akan seperti itu, aku seperti orang bodoh di sini.
Yoon Kyung berkata,”benar. Benar, seperti orang bodoh.
Da Ran ingat dan berkata,”ayo, ambil pakaiannya!
Da Ran menarik tangan Yoon Kyung dan pergi menuju ke lemari pakaian. Dia mengambil beberapa pakaian Yoon Jae dan mencobakannya ke badan Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung terlihat tidak suka.
Da Ran berkata,”warna ini sangat cocok untuk Yoon Jae. Ini juga bagus! Warna ini juga sangat cocok.
Yoon Kyung hanya senyum sekilas.
Da Ran berkata,”pegang dulu pakaiannya! Aku akan mengambil tasnya.
Da Ran pergi dari sana. 
Yoon Kyung lalu sengaja melepaskan baju yang dipilih oleh Da Ran dan mencarinya sendiri.
Yoon Kyung kesal,”apa Seo Yoon Jae benar-benar sehebat itu? Apa semua ini?
Yoon Kyung tidak suka semua baju yang digantung itu.
Saat Yoon Kyung mengambil sebuah baju, ada sesuatu yang terjatuh. Dia mengambil dan menelitinya seperti sebuah kunci rumah, lalu Da Ran muncul.
Yoon Kyung menunjukkan benda itu dan bertanya,”ini kunci rumahnya, ya?
Da Ran menjawab,”bukan! Mungkinkan kunci rumah pengantin kita?
Yoon Kyung cuma menganggukan kepala.
Lalu terdengar suara telp rumah.
Da Ran terkejut dan bertanya,”bagaimana ini? Untuk sekarang jawab teleponnya secara normal.
Yoon Kyung bertanya,”apa kau bilang?
Da Ran menarik tangan Yoon Kyung ke ruang tengah.
Mereka berdua duduk di sofa. Da Ran lalu mengambil telp itu dan menaruh gagang telp di telinga Yoon Kyung. Da Ran ikut menguping.
Yoon Kyung bertanya,”halo?
Suara Se Young : Oh, Yoon Jae!
Da Ran berbisik,”ini Se Young! Mantan pacar Yoon Jae!
Suara Se Young : Kau di rumah? Aku tidak bisa menghubungi ponselmu, aku sangat mengkhawatirkanmu!
Se Young masih di perjalanan sambil memikikan sesuatu.
Se Young melanjutkan,”ku dengar kau mengalami kecelakaan! Sudah aku katakan pada rumah sakit untuk mengirim barang bawaanmu kembali. Apa aku tidak memberitahumu sebelumnya?
Yoon Kyung menjawab,”Oh, keadaanku bb..baik sekarang!
Se Young bertanya,”apa yang harus aku lakukan? Kau terlihat agak aneh barusan. Aku akan mengantar barang bawaan ke tempatmu sekarang. Aku di daerah situ, jadi aku akan ke sana.
Yoon Kyung menjawab,”ooo..baiklah!
Yoon Kyung menutup telp. Lalu Da Ran meletakkannya kembali ke tempatnya.
Yoon Kyung berkata,”katanya dia akan datang ke sini.
Da Ran senang dan berkata,”baguslah! Aku belum sempat mengambil barang bawaan Yoon Jae. Kelihatannya dia akan mengantarnya ke sini.
Yoon Kyung berpikir,”apa yang harus dilakukan Yoon Jae di rumah sakit mulai besok? Apa aku harus bekerja besok?
Yoon Kyung menatap Da Ran yang terkejut.
Da Ran menjawab,”tidak akan berhasil. Katakan saja kalau kau baru mengalami kecelakaan dan butuh istirahat di rumah selama beberapa hari.
Yoon Kyung berpikir lagi,”apa yang akan kita lakukan dengan rumah pengantin dan pesta pernikahan? Apa aku harus melakukannya juga?
Da Ran bingung dan menjawab,”dia pasti akan kembali sebelum itu terjadi, pasti!
Yoon Kyung berkata,”aku tidak berpikir untuk melakukan sejauh itu!
Da Ran menatap Yoon Kyung dengan sinis.
Da Ran melihat-lihat rumah itu dan bertanya,”bagaimana kalau kita bersihkan tempat ini sambil menunggu Se Young?
Yoon Kyung kesal dan bertanya,”aigoo. Aku sudah membersihkan badan Yoon Jae. Apa aku harus membersihkan rumah dia juga? Lupakan!
Yoon Kyung bangun dan menyampirkan sweter ke tangannya dan ingin pergi. Tapi Da Ran menahan tangannya.
Da Ran mengingatkan,”kau harus menyapa Se Young dengan baik! Jangan lihat dia dengan mata seperti itu.
Yoon Kyung menarik mata kanannya ke bawah dan berkata,”aku akan melihatnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Yoon Kyung lalu mengedipkan matanya sebelum pergi meninggalkan Da Ran yang terdiam.
Da Ran pergi ke kamar Yoon Jae.
Da Ran membuka lemari dan berkata,”dimana penghisap debunya?
Saat Da Ran ingin mengambil penghisap debu, tapi Da Ran harus menyingkirkan koper besar yang menghalanginya dan ternyata itu berat sekali.
Da Ran berkata,”Berat sekali. Ini bukan koper kosong.
Da Ran penasaran yang membuak tas itu. Ternyata isinya pakaian Yoon Jae.
Da Ran bingung,” Yoon Jae mengemas koper ini. Mau ke  mana dia? Dia tak pernah berkata apa-pun.
Yoon Kyung sedang menunggu life. Dia mengambil kunci tadi dari saku celananya dan meneliti kunci itu lagi.
Di luar apartemen, Se Young telah sampai dengan mobil merahnya. Dia turun dan mengunci mobilnya. Digantungan kunci mobil itu, ternyata ada kunci yang mirip dengan kunci yang dipegang Yoon Kyung. 
(Ya, ampun! Jangan-jangan itu kunci apartenen Se Young? )
Life terbuka, Yoon Kyung memakai sweternya dan masuk ke dalam.
Da Ran masih di dalam kamar Yoon Jae. Dia membuka dompet yang didalamnya ada pasport Yoon Jae.
Da Ran terlihat sedih dan bertanya,” Yoon Jae … mau pergi ke mana dia tanpa memberitahuku?
Di depan gedung apartemen, Se Young sudah menunggu kedatangan Yoon Kyung.
Se Young menyapanya,” Yoon Jae.
Yoon Kyung bingung dan tersenyum kikuk sambil mengangkat tangannya,”halo!
Se Young lalu menghambur memeluknya
Yoon Kyung terkejut.
Se Young bertanya,”tidakkah kau tahu betapa khawatirnya aku? Seharusnya aku yang tahu pertama kali jika hal seperti itu terjadi padamu.
Da Ran keluar dan menutup pintu apartemen Yoon Jae...melangkah dengan sedih.
Di depan gedung apartemen, Se Young yang masih memeluk Yoon Kyung, menoleh....ingin mencium Yoon Kyung. Yoon Kyung grogi langsung mendorong tubuh Se Young menjauh dengan kasar.
Yoon Kyung bertanya,”hey, mau apa kau?
Se Young berkata,” Yoon Jae, aku mencintaimu!
Yoon Kyung bengong dan membuka lebar mulutnya.
Saat Yoon Kyung mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara Da Ran memanggilnya dari belakang.
Da Ran berkata,” Yoon Jae.
Yoon Kyung menoleh ke belakang melihat Da Ran lalu menoleh ke depan menatap Se Young,
Da Ran dan Se Young saling tatap.
Yoon Kyung menoleh ke belakang dan menatap Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”Seo Yoon Jae, brengsek kau!
BERSAMBUNG KE EPISODE 3

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar