Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 6 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 6
(Part 3)
Di rumah Kyung Joon.
Da Ran bertanya,”Se Young…kau benar-benar…ingin menikah dengannya?
Se Young balik tanya,”kenapa aku harus beritahu padamu? Kalian sudah tidak punya hubungan lagi sekarang.
Da Ran menjawab dan balik tanya,”meskipun aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membantumu tapi ini…Aku akan menghentikannya. Kau bilang umurmu 31 tahun di tahun ini, kan? Apa yang kau pikirkan saat kau melihat seorang siswa SMA berusia 19 tahun? Apa dia tampak seperti pria dewasa bagimu?
Se Young balik tanya,”apa? Kau kira aku gila?
Da Ran menjelaskan,”jadi maksudku adalah di dalam tubuh Yoon Jae sekarang terdapat seorang anak yang masih kecil dan belum dewasa. Meskipun kata orang semua pria dewasa seperti anak kecil hingga mereka meninggal tapi keadaan Yoon Jae lebih buruk sekarang.
Se Young berkata,”aku juga tahu Yoon Jae berubah setelah kecelakaan. Tapi aku tetap menyukai Yoon Jae yang sangat berubah. Aku tidak akan menyerah seperti kau.
Da Ran kesal.
Se Young duduk dengan menyilangkan kakinya....memperlihatkan pahanya yang putihdan terlihat seksi.
Da Ran melihat rok Se Young begitu pendek....terlihat kesal.
Da Ran berkata,”anak-anak tidak boleh melihat hal-hal seperti ini. Berdiri! Itu sofaku!
Se Young bertanya,”apa katamu?
Da Ran mengangkat badan Se Young,”aku suruh kau berdiri. Aku bilang itu sofaku!
Se Young berdiri dengan kesal dan bertanya,”kenapa kau begitu kekanak-kanakan?!
Da Ran menjelaskan,”segala sesuatunya yang ada disini adalah milikku. Kau tidak boleh masuk hingga aku keluarkan semuanya. Pergi!
Da Ran mendorong Se Young.
Se Young bertanya,”Da Ran..
Da Ran mendorong Se Young keluar rumah,”pergi! Pergi.. jangan pernah datang ke sini malam-malam lagi. Aku akan memukulmu hingga teh coklat berubah menjadi teh hijau.
Da Ran kesal dan menutup pintu. Se Young di luar pintu rumah Kyung Joon sangat kesal.
Yoon Kyung sampai di depan rumahnya dan melihat mobil Se Young di depan rumahnya, bersamaan Se Young yang keluar dari rumah Kyung Jon dengan kesal. 
Se Young menghadangnya.
Yoon Kyung bertanya,”ada apa?
Se Young menjawab,”Gil Da Ran ada di dalam rumahmu. Dia bilang dia sedang mengatur barang-barangnya, dan mengusirku keluar.
Yoon Kyung tersenyum lebar, tak percaya,”benarkah?
Se Young bertanya,”bagaimana itu bisa terjadi? Kenapa ada wanita seperti itu? Dia bilang kau berubah menjadi kekanak-kanakan, dan menyuruhku menyerah.
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya,”dia benar. Aku masih anak-anak. Aku benar-benar belum dewasa. Kau pikir kau bisa atasi itu?
Yoon Kyung tersenyum lebar dan mau masuk tapi dihalangi Se Young.
Se Young berkata,”kau tidak pernah menjadi tidak dewasa atau kekanak-kanakan. Meskipun wanita itu sudah menyerah aku akan menunggu hingga kau kembali seperti dulu lagi.
Yoon Kyung berkata,”baiklah bila aku kembali…bila aku kembali seutuhnya..kau boleh memilikinya. Puas?
Yoon Kyung masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Se Young yang tak mengerti maksud perkataan Yoon Kyung.
Yoon Kyung masuk ke dalam rumah dan menemukan Da Ran duduk di sofa sambil memandang foto Yoon Jae dengan kedua orang tuanya..
Yoon Kyung bertanya,”Guru Gil…kudengar kau mengusir Lee Se Young? Kau jadi jauh lebih sensitif…guru…
Yoon Kyung terdiam melihat.
Da Ran berkata,”dia bilang ini barang-barang Yoon Jae.
Yoon Kyung kesal sambil menendang kardus itu lalu berkata,”kurasa aku tidak membutuhkan barang-barang ini.
Da Ran menjauhkan kardus itu dan bertanya,”kenapa kau lakukan itu? Aku akan meletakkannya di kamar itu… jadi, jangan dibuang.
Da Ran membawa kardus itu masuk ke dalam kamar Yoon Kyung. Da Ran terkejut melihat banyak buku tentang kedokteran di meja. Yoon Kyung mengikutinya masuk ke kamar dan duduk di tempat tidur..
Da Ran bertanya,”kau benar-benar belajar ilmu kedokteran? Kau mempelajari semua ini? Kau pasti benar-benar cerdas.
Yoon Kyung menjawab,”sudah kubilang aku akan meloncatinya. Jika kuanggap itu tidak membuang-buang waktu luang, ini lumayan juga. Tapi aku tidak mau menikah dengan cara seperti itu.
Da Ran berkata,”ya..melihat bagaimana Lee Se Young datang ke sini tengah malam kau benar-benar punya masalah serius.
Yoon Kyung bertanya,”kau sekarang sudah sadar betapa seriusnya itu? Dengan adanya wanita seksi itu di tengah malam…ehhmmmm…aaahhh!! Guru…mentalku belum punya pengendalian diri.
Da Ran menjawab,”jika dia tahu mentalmu masih anak-anak…aku yakin hatinya akan berubah. Cekkk! Cekk! Cekk!
Yoon Kyung tak percaya,”oh, ya?
Da Ran berkata,”identitas dibalik mental itu sama seperti tempat tidur anak-anak ini…
Da Ran menendang tempat tidur Kyung Joon.
Yoon Kyung berdiri dan mendekati Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”kalau begitu, kau…tidak akan pernah….tidak akan pernah…
Da Ran berjalan semakin mundur sampai menabrak meja yang membuat mainan Kyung Joon jatuh ke lantai, sedangkan Yoon Kyung mendekat semakin maju seperti mau menciumnya.
Yoon Kyung semakin mendekat,”tidak akan pernah tergoda?!
Da Ran menjawab yakin,”itu benar!
Yoon Kyung langsung duduk dan berkata,”itu sebabnya tidak ada orang lain selain kau. Kumohon lindungi mental kanak-kanak ini.
Yoon Kyung tersenyum manis, sedangkan Da Ran terdiam bingung.
Da Ran pulang ke rumah Gil. Di dalam kamarnya, Da Ran langsung terbaring lemas di tempat tidurnya.
Da Ran tertanya-tanya,”apa yang harus kulakukan dengan Kyung Joon? Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja…
Da Ran pusing.
Yoon Kyung menatap foto wisuda Yoon Jae bersama ibunya.
Yoon Kyung berkata,”matanya masih memancarkan kasih.
Yoon Kyung meletakkan foto itu di kardus lagi dan memikirkan sesuatu.
Siang itu, di bawah pohon, Ae Kyung duduk berdua dengan  guru Na.
Ae Kyung bertanya,”apa yang selama ini kau lakukan? Kau dengan tega menyangkal menyukai Da Ran selama 6 bulan…selama 6 bulan berkata kau tidak mau membebaninya…sepertinya bila seperti ini, semua akan berakhir sebelum kau sempat mengucapkan sepatah katapun.
Guru Na berdiri dan bertanya,”Guru Lee Ae Kyung…apa yang harus kulakukan sekarang?
Ae Kyung berdiri dan balik tanya,”kau mau melakukan sesuatu?
Guru Na menjawab dan memohon,”aku bisa berlari 100 meter di bawah 12 detik. Tapi…bila tentang guru Gil…aku bahkan belum mampu memulai dalam waktu lebih dari setahun. Jadi agar aku bisa mulai, aku ingin kau menembak pistol start untukku. Dor!!
Ae Kyung berpikir.
Guru Na menunjuk dadanya,”tembak aku di sini. Dor!!
Ae Kyung melihat dan mengerti,”oke. Dor!!
Ae Kyung mempraktekkannya lalu tiba-tiba tangannya digenggam erat oleh guru Na…. dan terdengar debaran degup jantung Ae Kyung.
Guru Na masih menggenggam tangan Ae Kyung berkata,”kalau begitu aku akan mulai. Ku mohon bantu aku. Tembak aku sekali lagi. Sehingga aku bisa segera mulai.
Ae Kyung masih berdebar-debar dan melakukannya lagi,”Dor!!
Wakil kepsek melihat kejadian itu
Wakil kepsek kesal sekali,”pasangan rendahan itu…mereka tembakan pistol cinta di sekolah yang suci ini…memangnya disini medan perang Vietnam? Ohh…
Yoon Kyung memberanikan diri datang ke restoran pangsit keluarga Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”ini bisa jadi medan perang. Aku harus bersiap-siap cedera.
Yoon Kyung akan berjalan masuk, tapi saat melihat ibu Da Ran..dia bersembunyi.
Ibu Da Ran mengantar sepasang pelanggan keluar,”Bukankah pangsitnya benar-benar enak? Bisa kau tebak apa isi pangsitnya?
Pelanggan menjawab,”terima kasih makanannya.
Ibu Da Ran berkata,”silahkan datang lagi! Sampai jumpa!
Yoon Kyung menoleh ke belakang dan ketakutan melihat ibu Da Ran.
Ibu Da Ran lalu masuk ke dalam restoran.
Yoon Kyung berkata,”wanita itu yang paling menakutkan…
Yoon Kyung menoleh dan terkejut melihat ayah Da Ran datang dengan temannya.
Ayah Da Ran menunjukkan,”ini tempatnya…
Yoon Kyung terkejut,”ya, Tuhan!!!
Yoon Kyung mau tak mau masuk ke dalam restoran dan terkejut melihat ibu Da Ran. Tapi beruntung ibu Da Ran sedang memasak. Yoon Kyung mau keluar tapi dia melihat kipas dan punya ide.
Yoon Kyung duduk dan menutupi wajahnya dengan kipas itu dan fokus menatap kedua orang tua Da Ran yang sedang memotong-motong tanpa mempedulikan pelayan yang ada di depan Yoon Kyung.
Pelayan bertanya,”tuan? Anda mau pesan apa?
Yoon Kyung terkejut dan menjawab,”hah? Seporsi pangsit!
Yoon Kyung memikirkan sesuatu dan menangkupkan kipas itu,”baik…jika aku bicara pada mereka sementara ada pelanggan, masalahnya akan berkurang.
Yoon Kyung akan berdiri tapi takut lagi saat melihat ayah Da Ran memegang 2 pisau yang sangat besar sekali dan Ibu memegang penggilingan kayu.
Ayah bertanya pada ibu,”Sayang? Dimana daging yang baru saja datang?
Ibu menjawab,”ada di dalam kulkas.
Ibu menunjuk dengan menggunakan penggilingan kayu.
Ayah bertanya lagi,”di situ?
Yoon Kyung menutup wajahnya menggunakan kipas lagi. Apalagi saat 2 pisau itu diayunkan menyilang, Yoon Kyung sampai menelan ludahnya.
Ayah bertanya,”bukan di situ?
Ibu mencari-cari,”dimana ya?
Ibu memukul-mukul penggiling kayu itu ke tangannya,”ah..! aku masukkan ke dalam kulkas kimchi!
Ayah balik tanya,”kulkas kimchi?
Ibu seperti akan memukul menggunakan penggilingan kayu itu, sedangkan ayah seperti akan melemparkan 2 pisau itu padanya. Yoon Kyung membuka lebar mulutnya..
Yoon Kyung membayangkan penggilingan kayu itu untuk menggiling gandum, sedangkan pisau untuk mencincang daging dengan suara yang keras.
Suara ibu, khalayan Yoon Kyung : aku akan mencincangmu seperti pangsit.
Yoon Kyung menutup wajahnya dengan kipas dan akan beranjak pergi tapi bertemu dengan Ma Ri. Yoon Kyung terkejut dan menatapnya.
Tiba-tiba…
Pelayan itu datang dan berkata,”tuan..pesanan Anda sudah siap?! Tuan?!
Yoon Kyung terkejut.
Ma Ri yang ada didepannya tahu kalau “tuan” yang dimaksud itu Yoon Kyung. Melihat Yoon Kyung menelan ludahnya…
Ma Ri menjawab,”dia bilang mau dibawa pulang.
Pelayan berkata,”baik…
Yoon Kyung lega tapi terkejut lagi mendengar suara orang tua Da Ran.
Ayah bertanya,”Ma Ri, kau disini?
Ibu menambahkan,”aku ambilkan kau beberapa pangsit.
Yoon Kyung menatap Ma Ri terkejut, Ma Ri tersenyum pada orang tua Da Ran lalu menatap tajam ke arah Yoon Kyung.
Ma Ri dan Yoon Kyung makan di kursi tempat bermain anak. Mereka makan pangsit itu bersama.
Ma Ri berkata,”Tuan dan Nyonya Gil memegang pisau dan gilingan..jika kau ketahuan…kau bisa dijadikan pangsit..
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya,”pangsitnya enak. Bisa kau perkirakan bagaiman pandainya mereka mencincang dan menggilingnya?
Yoon Kyung lalu akan mengambil acar lobak 2 lembar sekaligus, tapi dihentikan sumpit Ma Ri. Tapi emang dasar Yoon Kyung, dia tetap memakannya 2 lembar.
Ma Ri berkata,” ajusshi! Kau hanya boleh mengambil 1 acar lobak per pangsit. Satu-satunya orang yang kuizinkan mengambil 2 acar lobak…hanya Kyung Joon saja.
Yoon Kyung ngotot,”kau juga boleh membiarkanku melakukannya.
Ma Ri curiga,” ajusshi…bahkan makan 2 lobak sekaligus.. kau meniru Kyung Joon, kan?
Yoon Kyung menjawab,”biasanya aku makan 3. Tapi ini hanya 2 karena sudah habis.
Ma Ri mencibir.
Yoon Kyung berkata,”bagaimanapun juga, terima kasih. Kau boleh ambil sisanya. Entah aku menjadi pangsit atau apa saja…aku harus pergi mengurusnya.
Yoon Kyung pergi meninggalkan Ma Ri yang kesal karena lobaknya habis.
Ma Ri membanting sumpitnya,”sudah tidak ada yang tersisa! Kau boleh pergi setelah membuang sampahnya.
Ma Ri berdiri dan mengejar Yoon Kyung.
Yoon Kyung berhenti dan bertanya,”kau mengikutiku? Jangan mengikutiku!

Yoon Kyung berjalan lagi dan Ma Ri akan mengikutinya lagi…lalu tiba-tiba ada yang tak sengaja membuang air dan mengenai mata Ma Ri. Ma Ri mengusap-usap matanya. Yoon Kyung yang melihatnya tak tega.
Yoon Kyung berkata,”itu sebabnya kau tidak boleh mengikutiku.
Ma Ri kesakitan,”aku tidak bisa membuka mataku.
Ma Ri mengusap-usap matanya.
Yoon Kyung mendekatinya dan bertanya,”kau baik-baik saja?
 Ma Ri melihat ke depan dan yang dia lihat wajah Kyung Joon.
Kyung Joon berkata,”jangan disentuh! Biarkan saja. Akan sembuh setelah air matamu keluar.
Kyung Joon mengusap-usap dahi Ma Ri.
Ma Ri membuka mata dan samar-samar melihat punggung Kyung Joon melangkah menjauh. Ma Ri mengulurkan tangannya samar-samar dan memegang tangan Kyung Joon. Yoon Kyung balik badan…
Kemudian Ma Ri menutup dan membuka matanya lagi…ternyata yang dilihatnya Yoon Kyung, bukan Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”baiklah, akan kubuang sampahnya.
Yoon Kyung melangkah balik ke tempat tadi dan meninggalkan Ma Ri yang menatapnya.
Ma Ri terlihat agak bingung.
 
Ibu Yoon Jae menelepon Da Ran yang masih ada di sekolah.
Ibu Yoon Jae berkata,”tolong segera pindahkan barang-barang yang masih ada di rumah Yoon Jae. Aku akan segera menjual rumahnya.
Da Ran bertanya,”rumah itu? Sudah ada seseorang yang akan membeli rumah itu nanti…rumah itu…sangat penting bagi orang itu.
Ibu Yoon Jae balik tanya,”apa hubungannya denganmu? Melihat bagaimana kau tinggalkan rumah itu dan semua barang pengantin baru disana, pastinya masih ada perasaan yang tersisa. Segera singkirkan semuanya.
Da Ran hanya mendesah.
Ruang inap Kyung Jae. Se Young sedang mengecek kondisi Kyung Jae bersama perawat.
Perawat berkata,”Dokter Seo Yoon Jae semakin tampan.
Se Young terkejut dan bertanya,”Yoon Jae pernah datang ke rumah sakit?
Perawat menjawab,”ya, dia datang ke sini.
Se Young bertanya,”di sini?
Se Young menatap Kyung Jae dan bertanya-tanya,”bagaimana Yoon Jae bisa kenal pasien ini?
Perawat bertanya,”tidak ada yang salah dengannya… kenapa menurut Anda dia masih belum sadar? Ini pertama kalinya aku lihat yang seperti ini.
Se Young melihat catatan Kyung Jae dan balik tanya,”pasien ini mengalami kecelakaan mobil, kan?
Perawat menjawab,’”iya! Dia pasien yang terkenal di rumah sakit kita. Pangeran tidur.
Se Young melihat namanya dan terkejut,”Kang Kyung Joon?
Se Young di ruangannya dan meneliti tentang Kyung Joon.
Se Young bertanya-tanya,”lokasi kecelakaannya…apa di daerah Nampyoung? Kurasa lokasi kecelakaan Yoon Jae terjadi di sana juga…
Se Young menelepon seseorang,”orang yang mengalami kecelakaan dengan Kang Kyung Joon dan di bawa ke sini bersama-sama, adalah Se Yoon Jae? Kau yakin?
Da Ran turun ke lantai 1 rumah Kyung Joon. Dia melihat-lihat rumah itu. 
Da Ran mengingat kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata : itu sebabnya ibuku membeli rumah ini untukku.
Kata-kata Yoon Kyung yang lain : Rumah ini hal terakhir yang masih kumiliki.
Da Ran memikirkan sesuatu lalu ada telepon masuk.
Da Ran mengangkat dan bertanya,”hey, Ae Kyung! Hah? Kau di restoran pangsit bersama guru Na? 
Ae Kyung : kami akan menunggu hingga kau tiba di sini. Cepatlah…
Ae Kyung menutup telp.
Ayah bertanya,”jadi..kau seorang junior di bidang yang sama denganku?
Guru Na memberi hormat,”Anda seniorku, jadi aku mohon bimbingan Anda.
Choong Shik, ayah dan ibu senang mendengarnya.
Ayah tertawa senang dan bertanya,”apa tidak masalah jika kulakukan itu…? Kau bilang namamu Hyo Sang? Na Hyo Sang?
Guru Na mengangguk.
Ayah tambah senang,”aku suka karena nama marganya Na.
Guru Na bangga dan merapikan dasinya.
Ae Kyung menatapnya dari jauh.
Ae Kyung berkata,”dia berlari dalam kecepatan yang menakutkan padahal dia baru mulai. Kurasa…karena dia bisa berlari 100 meter dalam 12 detik…
Ae Kyung ikut gabung dan duduk di sebelah guru Na.
Ibu berkata,”sebenarnya…suamiku menginginkan seorang guru untuk dijadikan menantu karena dia juga seorang guru. Benar, kan?
Guru Na tersenyum lebar.
Ayah menjawab,”tentu saja. Itu akan membuatku bahagia.
Choong Shik menabahkan,”Jika kakak iparku seorang guru, aku benar-benar senang!
Guru Na tambah tersenyum lebar.
Di luar Yoon Kyung menguping.
Ibu bertanya pada Ae Kyung,”Da Ran bilang dia dalam perjalanan, kan?
Ae Kyung menjawab,”Iya!
Ayah menunangkan minuman pada Ae Kyung,”kau minum saja dulu.
Ae Kyung menerima dab  menjawab,”baik…
Yoon Kyung curiga,”itu agak aneh…kenapa guru olahraga jadi seperti itu?
Yoon Kyung melihat guru Na minum dan berpakaian rapi.
Ayah bertanya,”apa pekerjaan orang tuamu?
Guru Na menjawab,”mereka bekerja untuk pemerintah.
Ayah senang dan  berkata,”astaga!
Ibu senang dan berkata,”itu sempurna!
Ayah dan ibu tertawa senang, guru Na Juga. Kecuali Yoon Kyung yang menguping.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”uh oh.. apa mereka mempertimbangkan dia sebagai menantu baru mereka?
Yoon Kyung melihat guru Na bertepuk tangan senang. Dia memikirkan sesuatu. Saat menoleh dia melihat Da Ran sedang menuju ke restoran
Yoon Kyung berpikir cepat,”jika Gil Da Ran dan guru olahraga mulai berpacaran… mereka akan mengangkatnya sebagai menantu?
Yoon Kyung menghadang Da Ran.
Da Ran bertanya,”apa yang kau lakukan disini?
Yoon Kyung menjawab,”ada sesuatu yang penting. Ayo!
Yoon Kyung mau membawa Da Ran pergi dan Da Ran menolak.
Da Ran berkata,”aku diberitahu ada tamu untukku. Aku harus masuk.
Yoon Kyung berkata,”kau bilang aku boleh bicara denganmu kapan saja ada sesuatu yang membuatku khawatir. Kau tahu kau satu-satunya yang bisa kuajak bicara. Lupakan saja! Jika kauu tidak mau, pergilah!
Yoon Kyung pergi dan Da Ran akhirnya ikut pergi dengannya.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar