SINOPSIS
BIG
EPISODE 6
(Part 3)
Da Ran bertanya,”Se Young…kau
benar-benar…ingin menikah dengannya?
Se Young balik tanya,”kenapa aku harus
beritahu padamu? Kalian sudah tidak punya hubungan lagi sekarang.
Da Ran menjawab dan balik tanya,”meskipun
aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membantumu tapi ini…Aku akan
menghentikannya. Kau bilang umurmu 31 tahun di tahun ini, kan? Apa yang kau
pikirkan saat kau melihat seorang siswa SMA berusia 19 tahun? Apa dia tampak
seperti pria dewasa bagimu?
Se Young balik tanya,”apa? Kau kira aku
gila?
Da Ran menjelaskan,”jadi maksudku adalah di
dalam tubuh Yoon Jae sekarang terdapat seorang anak yang masih
kecil dan belum dewasa. Meskipun kata orang semua pria dewasa seperti anak
kecil hingga mereka meninggal tapi keadaan Yoon Jae lebih buruk sekarang.
Se Young berkata,”aku juga tahu Yoon Jae berubah setelah kecelakaan. Tapi aku tetap
menyukai Yoon Jae yang sangat berubah. Aku tidak akan
menyerah seperti kau.
Da Ran kesal.
Se Young duduk dengan menyilangkan
kakinya....memperlihatkan pahanya yang putihdan terlihat seksi.
Da Ran melihat rok Se Young begitu pendek....terlihat kesal.
Da Ran melihat rok Se Young begitu pendek....terlihat kesal.
Da Ran berkata,”anak-anak tidak boleh
melihat hal-hal seperti ini. Berdiri! Itu sofaku!
Se Young bertanya,”apa katamu?
Da Ran mengangkat badan Se Young,”aku
suruh kau berdiri. Aku bilang itu sofaku!
Se Young berdiri dengan kesal dan
bertanya,”kenapa kau begitu kekanak-kanakan?!
Da Ran menjelaskan,”segala sesuatunya
yang ada disini adalah milikku. Kau tidak boleh masuk hingga aku keluarkan
semuanya. Pergi!
Da Ran mendorong Se Young.
Se Young bertanya,”Da Ran..
Da Ran mendorong Se Young keluar
rumah,”pergi! Pergi.. jangan pernah datang ke sini malam-malam lagi. Aku akan
memukulmu hingga teh coklat berubah menjadi teh hijau.
Yoon Kyung sampai di depan rumahnya dan
melihat mobil Se Young di depan rumahnya, bersamaan Se Young yang keluar dari
rumah Kyung Jon dengan kesal.
Se Young menghadangnya.
Se Young menghadangnya.
Yoon Kyung bertanya,”ada apa?
Se Young menjawab,”Gil Da Ran ada di
dalam rumahmu. Dia bilang dia sedang mengatur barang-barangnya, dan mengusirku
keluar.
Yoon Kyung tersenyum lebar, tak
percaya,”benarkah?
Se Young bertanya,”bagaimana itu bisa
terjadi? Kenapa ada wanita seperti itu? Dia bilang kau berubah menjadi
kekanak-kanakan, dan menyuruhku menyerah.
Yoon Kyung menjawab dan balik tanya,”dia
benar. Aku masih anak-anak. Aku benar-benar belum dewasa. Kau pikir kau bisa
atasi itu?
Yoon Kyung tersenyum lebar dan mau masuk
tapi dihalangi Se Young.
Se Young berkata,”kau tidak pernah
menjadi tidak dewasa atau kekanak-kanakan. Meskipun wanita itu sudah menyerah
aku akan menunggu hingga kau kembali seperti dulu lagi.
Yoon Kyung berkata,”baiklah bila aku
kembali…bila aku kembali seutuhnya..kau boleh memilikinya. Puas?
Yoon Kyung masuk ke dalam rumah dan
meninggalkan Se Young yang tak mengerti maksud perkataan Yoon Kyung.
Yoon Kyung masuk ke dalam rumah dan
menemukan Da Ran duduk di sofa sambil memandang foto Yoon Jae dengan kedua
orang tuanya..
Yoon Kyung bertanya,”Guru Gil…kudengar
kau mengusir Lee Se Young? Kau jadi jauh lebih sensitif…guru…
Yoon Kyung terdiam melihat.
Da Ran berkata,”dia bilang ini
barang-barang Yoon Jae.
Yoon Kyung kesal sambil menendang kardus
itu lalu berkata,”kurasa aku tidak membutuhkan barang-barang ini.
Da Ran menjauhkan kardus itu dan
bertanya,”kenapa kau lakukan itu? Aku akan meletakkannya di kamar itu… jadi,
jangan dibuang.
Da Ran membawa kardus itu masuk ke dalam
kamar Yoon Kyung. Da Ran terkejut melihat banyak buku tentang kedokteran di
meja. Yoon Kyung mengikutinya masuk ke kamar dan duduk di tempat tidur..
Da Ran bertanya,”kau benar-benar belajar
ilmu kedokteran? Kau mempelajari semua ini? Kau pasti benar-benar cerdas.
Yoon Kyung menjawab,”sudah kubilang aku
akan meloncatinya. Jika kuanggap itu tidak membuang-buang waktu luang, ini
lumayan juga. Tapi aku tidak mau menikah dengan cara seperti itu.
Da Ran berkata,”ya..melihat bagaimana Lee
Se Young datang ke sini tengah malam kau benar-benar punya masalah serius.
Yoon Kyung bertanya,”kau sekarang sudah
sadar betapa seriusnya itu? Dengan adanya wanita seksi itu di tengah
malam…ehhmmmm…aaahhh!! Guru…mentalku belum punya pengendalian diri.
Da Ran menjawab,”jika dia tahu mentalmu
masih anak-anak…aku yakin hatinya akan berubah. Cekkk! Cekk! Cekk!
Yoon Kyung tak percaya,”oh, ya?
Da Ran berkata,”identitas dibalik mental
itu sama seperti tempat tidur anak-anak ini…
Da Ran menendang tempat tidur Kyung Joon.
Da Ran menendang tempat tidur Kyung Joon.
Yoon Kyung berdiri dan mendekati Da Ran.
Yoon Kyung bertanya,”kalau begitu,
kau…tidak akan pernah….tidak akan pernah…
Da Ran berjalan semakin mundur sampai
menabrak meja yang membuat mainan Kyung Joon jatuh ke lantai, sedangkan Yoon
Kyung mendekat semakin maju seperti mau menciumnya.
Yoon Kyung semakin mendekat,”tidak akan pernah tergoda?!
Yoon Kyung semakin mendekat,”tidak akan pernah tergoda?!
Da Ran menjawab yakin,”itu benar!
Yoon Kyung langsung duduk dan
berkata,”itu sebabnya tidak ada orang lain selain kau. Kumohon lindungi mental
kanak-kanak ini.
Yoon Kyung tersenyum manis, sedangkan Da
Ran terdiam bingung.
Da Ran tertanya-tanya,”apa yang harus
kulakukan dengan Kyung Joon? Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja…
Da Ran pusing.
Yoon Kyung berkata,”matanya masih
memancarkan kasih.
Yoon Kyung meletakkan foto itu di kardus
lagi dan memikirkan sesuatu.
Ae Kyung bertanya,”apa yang selama ini
kau lakukan? Kau dengan tega menyangkal menyukai Da Ran selama 6 bulan…selama 6
bulan berkata kau tidak mau membebaninya…sepertinya bila seperti ini, semua
akan berakhir sebelum kau sempat mengucapkan sepatah katapun.
Guru Na berdiri dan bertanya,”Guru Lee Ae
Kyung…apa yang harus kulakukan sekarang?
Ae Kyung berdiri dan balik tanya,”kau mau
melakukan sesuatu?
Guru Na menjawab dan memohon,”aku bisa
berlari 100 meter di bawah 12 detik. Tapi…bila tentang guru Gil…aku bahkan
belum mampu memulai dalam waktu lebih dari setahun. Jadi agar aku bisa mulai,
aku ingin kau menembak pistol start untukku. Dor!!
Ae Kyung berpikir.
Ae Kyung mempraktekkannya lalu tiba-tiba
tangannya digenggam erat oleh guru Na…. dan terdengar debaran degup jantung Ae
Kyung.
Guru Na masih menggenggam tangan Ae Kyung
berkata,”kalau begitu aku akan mulai. Ku mohon bantu aku. Tembak aku sekali
lagi. Sehingga aku bisa segera mulai.
Ae Kyung masih berdebar-debar dan
melakukannya lagi,”Dor!!
Wakil kepsek melihat kejadian itu
Wakil kepsek kesal sekali,”pasangan
rendahan itu…mereka tembakan pistol cinta di sekolah yang suci ini…memangnya
disini medan perang Vietnam? Ohh…
Yoon Kyung berkata,”ini bisa jadi medan
perang. Aku harus bersiap-siap cedera.
Yoon Kyung akan berjalan masuk, tapi saat
melihat ibu Da Ran..dia bersembunyi.
Ibu Da Ran mengantar sepasang pelanggan
keluar,”Bukankah pangsitnya benar-benar enak? Bisa kau tebak apa isi
pangsitnya?
Pelanggan menjawab,”terima kasih
makanannya.
Ibu Da Ran berkata,”silahkan datang lagi!
Sampai jumpa!
Yoon Kyung menoleh ke belakang dan
ketakutan melihat ibu Da Ran.
Ibu Da Ran lalu masuk ke dalam restoran.
Yoon Kyung berkata,”wanita itu yang
paling menakutkan…
Yoon Kyung menoleh dan terkejut melihat
ayah Da Ran datang dengan temannya.
Ayah Da Ran menunjukkan,”ini tempatnya…
Yoon Kyung terkejut,”ya, Tuhan!!!
Yoon Kyung mau tak mau masuk ke dalam
restoran dan terkejut melihat ibu Da Ran. Tapi beruntung ibu Da Ran sedang
memasak. Yoon Kyung mau keluar tapi dia melihat kipas dan punya ide.
Yoon Kyung duduk dan menutupi wajahnya
dengan kipas itu dan fokus menatap kedua orang tua Da Ran yang sedang
memotong-motong tanpa mempedulikan pelayan yang ada di depan Yoon Kyung.
Pelayan bertanya,”tuan? Anda mau pesan
apa?
Yoon Kyung terkejut dan menjawab,”hah?
Seporsi pangsit!
Yoon Kyung memikirkan sesuatu dan
menangkupkan kipas itu,”baik…jika aku bicara pada mereka sementara ada
pelanggan, masalahnya akan berkurang.
Yoon Kyung akan berdiri tapi takut lagi
saat melihat ayah Da Ran memegang 2 pisau yang sangat besar sekali dan Ibu
memegang penggilingan kayu.
Ayah bertanya pada ibu,”Sayang? Dimana
daging yang baru saja datang?
Ibu menjawab,”ada di dalam kulkas.
Ibu menunjuk dengan menggunakan
penggilingan kayu.
Ayah bertanya lagi,”di situ?
Yoon Kyung menutup wajahnya menggunakan
kipas lagi. Apalagi saat 2 pisau itu diayunkan menyilang, Yoon Kyung sampai
menelan ludahnya.
Ayah bertanya,”bukan di situ?
Ibu mencari-cari,”dimana ya?
Ibu memukul-mukul penggiling kayu itu ke
tangannya,”ah..! aku masukkan ke dalam kulkas kimchi!
Ayah balik tanya,”kulkas kimchi?
Ibu seperti akan memukul menggunakan
penggilingan kayu itu, sedangkan ayah seperti akan melemparkan 2 pisau itu
padanya. Yoon Kyung membuka lebar mulutnya..
Yoon Kyung membayangkan penggilingan kayu
itu untuk menggiling gandum, sedangkan pisau untuk mencincang daging dengan
suara yang keras.
Suara ibu, khalayan Yoon Kyung : aku akan
mencincangmu seperti pangsit.
Yoon Kyung menutup wajahnya dengan kipas
dan akan beranjak pergi tapi bertemu dengan Ma Ri. Yoon Kyung terkejut dan
menatapnya.
Tiba-tiba…
Pelayan itu datang dan
berkata,”tuan..pesanan Anda sudah siap?! Tuan?!
Yoon Kyung terkejut.
Ma Ri yang ada didepannya tahu kalau
“tuan” yang dimaksud itu Yoon Kyung. Melihat Yoon Kyung menelan ludahnya…
Ma Ri menjawab,”dia bilang mau dibawa
pulang.
Pelayan berkata,”baik…
Ayah bertanya,”Ma Ri, kau disini?
Ibu menambahkan,”aku ambilkan kau
beberapa pangsit.
Yoon Kyung menatap Ma Ri terkejut, Ma Ri tersenyum
pada orang tua Da Ran lalu menatap tajam ke arah Yoon Kyung.
Ma Ri berkata,”Tuan dan Nyonya Gil
memegang pisau dan gilingan..jika kau ketahuan…kau bisa dijadikan pangsit..
Yoon Kyung menjawab dan balik
tanya,”pangsitnya enak. Bisa kau perkirakan bagaiman pandainya mereka
mencincang dan menggilingnya?
Yoon Kyung lalu akan mengambil acar lobak
2 lembar sekaligus, tapi dihentikan sumpit Ma Ri. Tapi emang dasar Yoon Kyung,
dia tetap memakannya 2 lembar.
Ma Ri berkata,” ajusshi! Kau hanya boleh
mengambil 1 acar lobak per pangsit. Satu-satunya orang yang kuizinkan mengambil
2 acar lobak…hanya Kyung Joon saja.
Yoon Kyung ngotot,”kau juga boleh
membiarkanku melakukannya.
Ma Ri curiga,” ajusshi…bahkan makan 2
lobak sekaligus.. kau meniru Kyung Joon, kan?
Yoon Kyung menjawab,”biasanya aku makan
3. Tapi ini hanya 2 karena sudah habis.
Ma Ri mencibir.
Yoon Kyung berkata,”bagaimanapun juga,
terima kasih. Kau boleh ambil sisanya. Entah aku menjadi pangsit atau apa
saja…aku harus pergi mengurusnya.
Yoon Kyung pergi meninggalkan Ma Ri yang
kesal karena lobaknya habis.
Ma Ri membanting sumpitnya,”sudah tidak
ada yang tersisa! Kau boleh pergi setelah membuang sampahnya.
Ma Ri berdiri dan mengejar Yoon Kyung.
Yoon Kyung berhenti dan bertanya,”kau
mengikutiku? Jangan mengikutiku!
Yoon Kyung berjalan lagi dan Ma Ri akan mengikutinya lagi…lalu tiba-tiba ada yang tak sengaja membuang air dan mengenai mata Ma Ri. Ma Ri mengusap-usap matanya. Yoon Kyung yang melihatnya tak tega.
Yoon Kyung berkata,”itu sebabnya kau
tidak boleh mengikutiku.
Ma Ri kesakitan,”aku tidak bisa membuka
mataku.
Ma Ri mengusap-usap matanya.
Yoon Kyung mendekatinya dan bertanya,”kau
baik-baik saja?
Kyung Joon berkata,”jangan disentuh!
Biarkan saja. Akan sembuh setelah air matamu keluar.
Kyung Joon mengusap-usap dahi Ma Ri.
Ma Ri membuka mata dan samar-samar
melihat punggung Kyung Joon melangkah menjauh. Ma Ri mengulurkan tangannya
samar-samar dan memegang tangan Kyung Joon. Yoon Kyung balik badan…
Kemudian Ma Ri menutup dan membuka matanya lagi…ternyata yang dilihatnya Yoon Kyung, bukan Kyung Joon.
Kemudian Ma Ri menutup dan membuka matanya lagi…ternyata yang dilihatnya Yoon Kyung, bukan Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”baiklah, akan kubuang
sampahnya.
Yoon Kyung melangkah balik ke tempat tadi
dan meninggalkan Ma Ri yang menatapnya.
Ma Ri terlihat agak bingung.
Ma Ri terlihat agak bingung.
Ibu Yoon Jae berkata,”tolong segera
pindahkan barang-barang yang masih ada di rumah Yoon Jae. Aku akan segera
menjual rumahnya.
Da Ran bertanya,”rumah itu? Sudah ada
seseorang yang akan membeli rumah itu nanti…rumah itu…sangat penting bagi orang
itu.
Ibu Yoon Jae balik tanya,”apa hubungannya
denganmu? Melihat bagaimana kau tinggalkan rumah itu dan semua barang pengantin
baru disana, pastinya masih ada perasaan yang tersisa. Segera singkirkan
semuanya.
Da Ran hanya mendesah.
Perawat berkata,”Dokter Seo Yoon Jae
semakin tampan.
Se Young terkejut dan bertanya,”Yoon Jae
pernah datang ke rumah sakit?
Perawat menjawab,”ya, dia datang ke sini.
Se Young bertanya,”di sini?
Se Young menatap Kyung Jae dan
bertanya-tanya,”bagaimana Yoon Jae bisa kenal pasien ini?
Perawat bertanya,”tidak ada yang salah
dengannya… kenapa menurut Anda dia masih belum sadar? Ini pertama kalinya aku
lihat yang seperti ini.
Se Young melihat catatan Kyung Jae dan balik tanya,”pasien ini mengalami kecelakaan mobil, kan?
Se Young melihat catatan Kyung Jae dan balik tanya,”pasien ini mengalami kecelakaan mobil, kan?
Perawat menjawab,’”iya! Dia pasien yang
terkenal di rumah sakit kita. Pangeran tidur.
Se Young melihat namanya dan
terkejut,”Kang Kyung Joon?
Se Young di ruangannya dan meneliti
tentang Kyung Joon.
Se Young bertanya-tanya,”lokasi
kecelakaannya…apa di daerah Nampyoung? Kurasa lokasi kecelakaan Yoon Jae
terjadi di sana juga…
Se Young menelepon seseorang,”orang yang
mengalami kecelakaan dengan Kang Kyung Joon dan di bawa ke sini bersama-sama,
adalah Se Yoon Jae? Kau yakin?
Da Ran turun ke lantai 1 rumah Kyung
Joon. Dia melihat-lihat rumah itu.
Da Ran mengingat kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata : itu sebabnya ibuku membeli rumah ini untukku.
Da Ran mengingat kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata : itu sebabnya ibuku membeli rumah ini untukku.
Kata-kata Yoon Kyung yang lain : Rumah
ini hal terakhir yang masih kumiliki.
Da Ran memikirkan sesuatu lalu ada
telepon masuk.
Da Ran mengangkat dan bertanya,”hey, Ae
Kyung! Hah? Kau di restoran pangsit bersama guru Na?
Ae Kyung : kami akan menunggu hingga kau tiba di sini. Cepatlah…
Ae Kyung : kami akan menunggu hingga kau tiba di sini. Cepatlah…
Ae Kyung menutup telp.
Ayah bertanya,”jadi..kau seorang junior
di bidang yang sama denganku?
Guru Na memberi hormat,”Anda seniorku,
jadi aku mohon bimbingan Anda.
Choong Shik, ayah dan ibu senang
mendengarnya.
Ayah tertawa senang dan bertanya,”apa
tidak masalah jika kulakukan itu…? Kau bilang namamu Hyo Sang? Na Hyo Sang?
Guru Na mengangguk.
Ayah tambah senang,”aku suka karena nama
marganya Na.
Guru Na bangga dan merapikan dasinya.
Ae Kyung menatapnya dari jauh.
Ae Kyung berkata,”dia berlari dalam
kecepatan yang menakutkan padahal dia baru mulai. Kurasa…karena dia bisa
berlari 100 meter dalam 12 detik…
Ae Kyung ikut gabung dan duduk di sebelah
guru Na.
Ibu berkata,”sebenarnya…suamiku
menginginkan seorang guru untuk dijadikan menantu karena dia juga seorang guru.
Benar, kan?
Guru Na tersenyum lebar.
Ayah menjawab,”tentu saja. Itu akan
membuatku bahagia.
Choong Shik menabahkan,”Jika kakak iparku
seorang guru, aku benar-benar senang!
Guru Na tambah tersenyum lebar.
Ibu bertanya pada Ae Kyung,”Da Ran bilang
dia dalam perjalanan, kan?
Ae Kyung menjawab,”Iya!
Ayah menunangkan minuman pada Ae
Kyung,”kau minum saja dulu.
Ae Kyung menerima dab menjawab,”baik…
Yoon Kyung curiga,”itu agak aneh…kenapa
guru olahraga jadi seperti itu?
Yoon Kyung melihat guru Na minum dan
berpakaian rapi.
Ayah bertanya,”apa pekerjaan orang tuamu?
Guru Na menjawab,”mereka bekerja untuk
pemerintah.
Ayah senang dan berkata,”astaga!
Ibu senang dan berkata,”itu sempurna!
Ayah dan ibu tertawa senang, guru Na
Juga. Kecuali Yoon Kyung yang menguping.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”uh oh.. apa
mereka mempertimbangkan dia sebagai menantu baru mereka?
Yoon Kyung melihat guru Na bertepuk
tangan senang. Dia memikirkan sesuatu. Saat menoleh dia melihat Da Ran sedang
menuju ke restoran
Yoon Kyung berpikir cepat,”jika Gil Da
Ran dan guru olahraga mulai berpacaran… mereka akan mengangkatnya sebagai
menantu?
Yoon Kyung menghadang Da Ran.
Da Ran bertanya,”apa yang kau lakukan
disini?
Yoon Kyung menjawab,”ada sesuatu yang
penting. Ayo!
Yoon Kyung mau membawa Da Ran pergi dan
Da Ran menolak.
Da Ran berkata,”aku diberitahu ada tamu
untukku. Aku harus masuk.
Yoon Kyung berkata,”kau bilang aku boleh
bicara denganmu kapan saja ada sesuatu yang membuatku khawatir. Kau tahu kau
satu-satunya yang bisa kuajak bicara. Lupakan saja! Jika kauu tidak mau,
pergilah!
Yoon Kyung pergi dan Da Ran akhirnya ikut
pergi dengannya.
BERSAMBUNG
KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar