Minggu, 10 Maret 2013

SINOPSIS BIG EPISODE 8 (Part 3)


SINOPSIS
BIG
EPISODE 8
(Part 3)
Di stasiun kereta bawah tanah Seoul. Di sana hanya ada para gelandangan laki-laki semua, bahkan ada pemabuk. Da Ran sedikit takut tapi tetap berjalan mencari Choong Shik.
Da Ran berteriak,”Gil Choong Shik! Choong Shik! Choong Shik?! Choong Shik!
Lalu ada seorang pemabuk melihat Da Ran dan berkata,”berikan aku uang!
Da Ran ketakutan. 
Da Ran balik badan dan akan pergi, namun di depannya muncul seorang pria dengan tubuh besar dan muka merah berjlana menuju ke arahnya. Da Ran semakin ketakutan.
Lalu ada seseorang yang membalikkan badannya. Ternyata itu Yoon Kyung. Da Ran berteriak keras saking ketakutan.
Da Ran memukul Yoon Kyung,”kau membuatku terkejut!
Yoon Kyung marah,”kau sudah gila?! Bagaimana bisa kau datang sendirian ke sini?
Da Ran balik tanya,”aku baik-baik saja. Kenapa kau marah?!
Choong Shik datang dan memanggilnya,”Noona!
Melihat Choong Shik menghampiri mereka, Yoon Kyung pergi.
Da Ran bertanya,”Gil Choong Shik! Gil Choong Shik kau membuatku kesal!
Da Ran memukul kesal Choong Shik.
Choong Shik berkata,”Noona, jangan pukul!
Da Ran kesal masih memukul Choong Shik,”kau benar-benar akan jadi seperti ini? Huh?!
Choong Shik bertanya,”kenapa memukuliku?
Ma Ri melihatnya dari jauh dengan perasaan bersalah. Ma Ri menghadang jalan Yoon Kyung tapi tak digubrisnya dan pergi meninggalkan Ma Ri. Ma Ri menatap Yoon Kyung yang pergi.
Di rumah Gil.
Choong Shik membungkuk,”aku sudah berbuat salah!
Ibu langsung memeluknya,”Choong Shik! Kau dari mana saja?
Ayah berkata,”pergilah tidur sekarang! Dan aku akan menemuimu di pagi yang cerah. Bocah tengik!
Choong Shik membungkukkan badan.
Choong Shik melihat ibunya yang berkaca-kaca lalu memeluknya,”Omma!
Ibu membalas memeluk,”iya. Iya, anakku! aku senang kau sudah pulang
Ayah bertanya,”menantu Seo menemukan dia?
Da Ran menjawab,”iya!
Ayah berkata,”katakan pada menantu Seo aku ingin bertemu dengannya di pagi yang cerah besok. Katakan padanya untuk datang sarapan.
Ayah lalu pergi.
Ibu berkata,”karena dia (Yoon Kyung) menemukan Choong Shik, kelihatannya appa kamu jadi mencair sedikit.
Da Ran diam
Da Ran lalu keluar dan melihat Ma Ri duduk sendirian dan menangis.
Da Ran bertanya,”Ma Ri, kenapa kau menangis?
Ma Ri menjawab,”Kyung Joon…benar-benar marah! Karena aku berbohong lagi. Karena membuat Guru dalam bahaya. Dia benar-benar marah. Aku…tidak melakukannya dengan sengaja.
Da Ran menghibur,”tidak apa-apa.
Ma Ri meneteskan air mata,”alasan Kyung Joon tidak menyukaiku…itu karena omma-nya. Itu karena dia berpikir omma-nya meninggal karena aku.
Da Ran terkejut.
Ma Ri melanjutkan,”di hari saat ayahku ingin melamar omma-nya Kyung Joon, aku berbohong.

Flash back
Ibu Kyung Joon sedang menemui para pelanggan.
Ibu Kyung Joon bertanya,”Anda menikmati makanannya?
Pelanggan menjawab,”iya,. Terima kasih. Terima kasih banyak.
Di belakang, Ma Ri memprovokasi Kyung Joon agar lamaran itu batal.
Ma Ri berkata,”ayahku mengatakan dia akan melamar omma-mu malam ini. Itu tidak boleh terjadi. Kau juga tidak suka omma-mu menikah, kan? Aku akan berbohong bahwa aku sakit dan menahan ayahku untuk bersamaku. Jadi, aku harus menghentikan omma-mu datang. Mengerti? 
Ma Ri memastikannya lagi : Kau harus berjanji!
Kyung Joon menatap ibunya.
Flask back end
Ma Ri melanjutkan,”malam itu..omma-nya Kyung Joon tertembak senjata. Dan meninggal. Seandainya saja dia datang menemui ayahku, dia tidak akan meninggal. Itu semua karena aku.
Da Ran diam dan menatap Ma Ri.
Da Ran lalu pergi ke rumah Kyung Joon. Da Ran melihat Yoon Kyung duduk sendirian di halaman depan.
Da Ran menghampirinya,”Kyung Joon!
Yoon Kyung menoleh sebentar sebelum kembali menatap kosong ke depan.

Flash back
Malam itu Ma Ri berlari keluar menelepon ayahnya. Kyung Joon menatap kepergian Ma Ri.
Ibu Kyung Joon memanggil,”Kyung Joon!
Kyung Joon balik badan.
Ibu Kyung Joon berkata,”ibu ada janji malam ini.
Kyung Joon menjawab,”jangan pergi. Aku tidak mau. Kalau omma pergi..aku tidak akan pernah melihat omma lagi.
Ibu Kyung Joon tersenyum,”baik. Ibu akan tinggal bersama putraku.
Malam itu saat pulang, Kyung Joon bersama di depan ibunya, sedangkan ibunya berjalan agak jauh dibelakang Kyung Joon sambil tersenyum. Mereka tidak melihat ada 2 orang pria yang mengikuti mereka dari belakang.
Laki-laki itu memanggil ibunya,”hei kau!
Kyung Joon menoleh dan melihat ibunya yang tersenyum ditembak dari belakang mengenai hatinya sampai tembus ke bagian depan. Darahnya mencipat ke wajah Kyung Joon. Ibunya langsung jatuh bersimpah darah. Darahnya keluar banyak sekali di lantai. Kyung Joon syock.
Flash back end
Yoon Kyung berkata sedih,”aku tidak suka omma-ku pergi ke seseorang yang lain. Aku marah seperti anak bayi. Dan aku jadi tidak pernah melihat omma-ku lagi.
Da Ran yang berdiri di sampingnya, lalu memeluk Yoon Kyung dari belakang.
Da Ran menghibur sambil menatap Yoon Kyung
Da Ran berkata,”itu bukan salahmu! Kau juga bersikap seperti yang dilakukan Choong Shik. Itu bukan karena kau.
Yoon Kyung hanya diam dipeluk oleh Da Ran.
Siang itu, di restoran keluarga Gil, Guru Na datang ke rumah  bersama Ae Kyung dan wakil kepsek .
Ayah berkata,”guru Na, aku memanggilmu untuk berterima kasih soal Choong Shik, dan aku ingin mentraktirmu makan siang.
Guru Na berkata,”saat aku mengatakan akan kemari, guru Lee Ae Kyung mengatakan ingin ikut.
Ae Kyung menjawab,”aku datang bersamanya karena aku ingin makan mandoo juga. Tapi wakil kepsek mengatakan dia ingin datang untuk bertemu dengan ayahnya Da Ran.
Wakil kepsek menyapa,”senior! Senang bisa bertemu denganmu setelah sekian lama.
Ayah menjawab,”Oh, iya! Sudah lama ya, Young Ok! Aku menyayangi…
Ibu langsung menoleh dan menatap tajam pada ayah.
Ayah melanjutkan setelah ditatap tajam oleh ibu,”Junior dari sekolahku. Kita bekerja di sekolah yang sama untuk waktu yang lama, kan?
Wakil kepsek menjawab,”iya
Ayah berkata,”dan mengajar kelas yang sama dua kali.
Wakil kepsek menjawab.”iya. iya
Ibu berkata,”dia adalah wali kelasku saat aku kelas dua SMA. Benar-benar sudah lama sejak aku melihatmu!
Wakil kepsek yang menatap kagum pada ayah Da Ran, menatap ibu Da Ran.
Wakil kepsek berkata,”Jung Ae! Kau jadi semakin tua! Kurasa, meskipun tengan waktu tidak menekukkan kecerdasanmu, tapi dia menekukkan kecantikan.
Ibu berkata,”seperti biasa, bicaramu cukup manjur membuat seseorang jadi berapi-api.
Wakil kepsek tak mau kalah,”dan kau masih sedikit suram?!
Ibu hanya tertawa kecil.
Ayah hanya diam melihat perdebatan mereka berdua.
Ayah memuji,”kau benar-benar pintar, Young Ok.
Paman Kyung Joon tiba-tiba datang dan melihat ibu Da Ran. Melihat ada orang yang datang, Ibu Da Ran menyambutnya.
Ibu Da Ran menyapa,”Selamat datang! Apa yang bisa kuambilkan untukmu?
Paman Kyung Joon duduk dan menatap ibu Da Ran,”daging. Mandoo daging!
Ibu balik bertanya,”Mandoo daging? Tentu saja.
Ibu berteriak pada pelayan,”Mandoo daging.
Ibu Da Ran menyapa pelanggan yang datang lagi,”selamat datang!
Paman Kyung Joon bingung,”kenapa dia tidak mengenaliku? Apa karena kumisku?
Ayah berkata,” baik selamat menikmati makanannya. Kalian makan semuanya.
Ae Kyung senang,”terima kasih!
Ayah langsung pergi melayani pelanggan.
Paman Kyung Joon menatap ibu Da Ran yang menalikan celemek belang, sedangkan wakil kepsek menatap ayah Da Ran.
Ibu bertanya,”seperti ini? Selesai! Mereka semua disini. Tenanglah!
Ayah balik badan dan lebih dekat menatap ibu. 
Wakil kepsek memegang lap handuk di meja dengan erat karena kesal, demikian pula paman Kyung Joon yang memegang botol garam erat karena kesal.
Wakil kepsek dan paman Kyung Joon akhirnya saling tatap dan saling kenal.

Flash back
Di kursi sekolah, dimana Gil Min Kyu (ayah Da Ran) seorang guru SMA sedang menunggu Lee Jung Hye (ibu Da Ran) yang siswa SMA. Jung Hye membawakan bekal makan siang
Jung Hye datang dan menyapa,”guru, halo!
Min Kyu menjawab,”oh, hai! Terima kasih!
Jung Hye membuka bekal makan siang dan mereka makan bersama.
Young Ok (Wakil kepsek), wali kelas Jung Hye melihat mereka dibalik pohon. Young Ok bahkan meremas dan menggigit sapu tangannya.
Young Ok kesal,”senior!
Young Ok melihat Hyuk Soo (paman Kyung Joon) berada di atap gedung yang melihat Jung Hye dan Min Kyu berduaan dengan kesal juga sambil menggenggam batu.
Flash back end
Suara hati wakil kepsek : kau siswa yang selalu mengawasi merek berdu selagi menggenggam batu.
Suara hati paman Kyung Joon : kau adalah guru yang selalu berdiri di balik pohon selagi meremas-remas sapu tangan.
Wakil kepsek menyindir,”sekarang kita semua sudah tua, kecantikan menjadi tak berguna.
Paman Kyung Joon menambahkan,”aku penasaran, apakah karena tokonya kumuh, tapi tanda-tanda penuaan bahkan lebih jelas. Sepenuhnya.
Wakil kepsek sampai tertawa sambil menutup dengan handuk kecil.
Di sekolah, Choong Shik berjalan-jalan dengan kedua temannya.
Choong Shik berkata,”aku tidak berniat pulang ke rumah. Tapi Ma Ri sangat khawatir dan datang mencariku sendiri. Jadi, aku akhirnya pulang.
Saat duduk di tiang besi, Choong Shik berdiri dan berteriak kesakitan. Choong Shik lupa kalau pantatnya pernah ditendang oleh Ma Ri pakai sepatu high heelnya.
Temannya menebak,”kau dipukuli ayahmu, kan?
Choong Shik menoleh,”tidak!
Teman satunya berkata,”dia dipukuli omma-nya!
Choong Shik menjawab,”aku membiarkannya memukuliku supaya omma-ku merasa baikan. Kalian harus baik-baik pada omma kalian juga. Jaga pemberontakanmu tetap singkat. Kalau ditarik-tarik terlalu lama, kau akan kehilangan kesempatan untuk berhenti.
Temannya berkata,”aku yakin maksudmu timing.
Choong Shik berpikir.
Temannya berkata,”menyerah saja pergi ke Amerika.
Choong Shik berteriak,”tidak bisa! Aku harus pergi ke mana Ma Ri berada! Tapi…aku yakin Ma Ri akan berada di mana Kang Kyung Joon berada, kan?
Yup, benar sekali.
Ma Ri berjongkok di samping pintu pagar rumah Kyung Joon.
Yoon Kyung lalu keluar. Ma Ri lalu berdiri dengan muka menyesal.
Yoon Kyung bertanya,”apa yang kau lakukan disini?
Ma Ri berkata,”aku membawa sesuatu yang kau sukai.
Ma Ri membawakan Yoon Kyung es krim.
Ma Ri berkata,”sudah meleleh! Itu semua salahku. Aku menghancurkan semuanya.
Yoon Kyung mendekat dan mengambil es krim itu.
Yoon Kyung berkata,”itu bukan salahmu. Cuacanya benar-benar panas. Apa yang terjadi pada omma-ku juga bukan salahmu.
Ma Ri berkata,”aku tidak akan..mengeluarkan amarah lagi. Aku bahkan tidak akan mencoba melakukan apapun yang kuinginkan.
Yoon Kyung menyentuh kepala Ma Ri seperti yang biasa Kyung Joon lakukan. Yoon Kyung tersenyum, Ma Ri juga tersenyum.
Da Ran menemui Kyung Jae. Da Ran ingat kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata : pikirkan dengan sederhana. Kita mengembalikan keadaan di awal-awal saat kami tertukar.
Da Ran menatap Kyung Jae.
Da Ran berkata,”aku tidak akan goyah seperti apa dulunya Yoon Jae.
Se Young bertanya,”aku bermaksud mengatakannya padamu karena mempertimbangkan dirimu. Lalu haruskan tidak kukatakan?
Da Ran menjawab yakin,”lakukan sesukamu! Karena apapun yang kau katakan aku tidak akan mempedulikannya. Supaya aku bisa menjadi orang dewasa yang dapat diandalkan olehnya, aku akan berdiri kuat dan tidak lagi goyah.
Se Young bertanya,”benar begitu? Kalau aku ingin melihat betapa tidak goyahnya kau dan betapa kokohnya kau berdiri, kurasa angin perlu bertiup sesekali. Akan kulakukan itu untukmu.
Da Ran menjawab sambil memukul meja,”cobalah! Aku…seperti pohon pinus dari Namsan yang melambangkan patriotisme, aku akan tetap berdiri seakan-akan dikelilingi oleh baju baja.
Da Ran menuju rumah Kyung Joon dan mencari cincinnya.
Da Ran mencari-cari,”kemana perginya? Aku bahkan bicara soal pohon pinus. Meskipun aku tidak bisa membungkuskan baju baja, aku harusnya melilitkan cincin disekelilingku.
Yoon Kyung menghampiri dan bertanya,”kau sedang apa di terik seperti ini?
Da Ran menjawab dan bertanya-tanya,”aku harus cari cincinnya. Ke mana perginya?
Yoon Kyung berkata,”karena itulah kau harus mencarinya dari awal. Kau terlalu lamban.
Da Ran menatap kesal,”kau jangan mulai-mulai meniup angin juga disaat aku sudah kepanasan. Pergilah!
Yoon Kyung menggodanya,”kau kepanasan?
Yoon Kyung mengipasi Da Ran memakai tangannya.
Da Ran kesal,”aku tidak apa-apa dengan angin itu. Terus tiupkan. Tiup lebih keras!
Yoon Kyung menghentikannya dan mengambil sesuatu dari saku celananya.
Yoon Kyung berkata,”rasanya aku tidak bisa melakukannya lagi karena tanganku sakit.
Yoon Kyung membuka tangannya dan cincin itu ada di sana. Da Ran menatapnya. Yonn Kyung tersenyum lalu berdiri. Da Ran ikut berdiri.
Da Ran bertanya,”ha? Kau menemukannya?!
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa hanya melihat saja? Ambillah!
Da Ran menatap cincin itu,”aku rasa aku menyukai dia. Tanpa ragu hatiku masih menyukai dia.
Yoon Kyung berkata,”orang yang sedang kau lihat sekarang, aku tahu bukanlah Kang Kyung Joon. Aku tidak akan bersikap seperti anak kecil yang menghalangi hati seseorang mencintai orang yang disukainya.
Da Ran berkata,”agar kau tumbuh dengan baik, aku akan berada disisimu dan membantumu.
Da Ran mengambil cincin itu dan tersenyum manis,”Kang Kyung Joon, menikahlah denganku! Aku akan membesarkanmu dengan baik.
Da Ran membelai pipi Yoon Kyung.
Di dalam rumah, Da Ran duduk masih memandang cincin itu. Sedangkan Yoon Kyung berdiri sambil berjalan.
Yoon Kyung berkata,”kalau aku belum bertukaran kembali di saat umurku 20 dan masih dalam kondisi ini, ayo kita pergi ke jalan kita masing-masing.
Da Ran berkata,”seolah-olah aku terbungkus oleh baju baja, ayo kita lilitkan cincin ini padaku, dan berdiri dalam kedaulatan, Gil Da Ran. Hoey! Hoey!
Da Ran mau memakai cincin itu sendiri tapi dihentikan Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”kenapa? Kau ingin menghentikanku?
Yoon Kyung menjawab,”meskipun tidak sebaik Seo Yoon Jae yang melakukannya sendiri. Terlalu menyedihkan untuk kau memakainya sendiri. Aku yang akan melakukannya.
Yoon Kyung mengambil cincin itu dan memasukkannya dalam jari Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”ayo kita melakukannya dengan baik bersama-sama.
Da Ran mengangguk.
Yoon Kyung menambahkan,”akan kujanjikan sekali lagi padamu. Aku tidak akan pernah..memperlakukanmu dengan baik.
Da Ran bertanya,”kenapa? Katamu aku bisa memikirkanmu sebagai Yoon Jae.
Yoon Kyung balik tanya,”bagaimana jika selagi melakukan itu, kau lupa bahwa pikirannya ini adalah Kang Kyung Joon dan menerkam tubuh ini?
Yoon Kyung memegang kedua pipinya.
Da Ran menjawab kesal,”tidak masuk akal.
Yoon Kyung berkata,”demi melindungi diriku sendiri, aku akan mepertahankan sikap anjing. Selalu.
Da Ran menjawab kesal,”baik. Karena aku orang dewasa, aku akan menerimanya dan menganggap itu sebagai ledakan amarah.
Yoon Kyung berkata,”ayo kita sampaikan ini pada keluarga kita, dan mengurusnya dengan sederhana.
Yoon Kyung membungkuk dan memberi semangat,”hoey! Hoey!
Da Ran membalasnya.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar