SINOPSIS
BIG
EPISODE 7
(Part 3)
Da Ran bertanya-tanya,”bagaimana caranya
sembuh dari trauma terhadap darah?
Lalu ada sms masuk.
Ae Kyung bertanya,”Da Ran, kau menerima
pesan. Siapa?
Da Ran menjawab,”uh! Seseorang!
Da Ran kesal,”Gil Da Ran? Bocah ini.
Menggunakan kata-kata pendek (informil). Apa Gil Da Ran itu temanmu, ya?!
Da Ran sedang membalas sms tadi. Lalu ada
sms masuk lagi.
Sms dari BIG (Yoon Kyung) : Tolong
bawakan roti yang benar-benar panjaaang.
Da Ran tertawa geli.
Ae Kyung penasaran dan bertanya,”apa itu?
Kelihatannya kau berkencan!
Da Ran menjawab,”apa maksudmu? Itu tidak
masuk akal.
Da Ran tertawa geli lagi membaca sms itu.
Ae Kyung penasaran dan bertanya,”apa itu?
Dia siapa?
Da Ran menjawab,”huh? Tidak, bukan
siapa-siapa. Ini hanya sesuatu… bukan siapa-siapa. Jangan seperti ini.
Da Ran pergi meninggalkan Ae Kyung yang
penasaran.
Sms BIG (Yoon Kyung) : Saat roti yang
benar-benar panjang itu datang. Pastikan Gil Da Ran datang bersamanya.
Da Ran tersenyum geli membacanya,”kau
ingin aku datang membersihkan, ya?
Ma Ri memanggil,”guru!
Ma Ri duduk disamping Da Ran dan
memberikan jimat dari peramal itu.
Da Ran bertanya,”apa ini?
Ma Ri menatap Da Ran,”ini adalah jimat
untuk menukarkan mereka kembali. Guru harus menyimpannya, karena Guru ada
hubungannya. Guru harus berdoa dengan keras supaya ada efeknya. Supaya Seo Yoon
Jae ajusshi yang guru suka bisa kembali..tolong pastikan berdoa dengan keras!
Da Ran tersenyum dan berkata,”kupikir kau
akan terus menerus menempel disisinya Kyung Joon. Tapi sepertinya tidak.
Ma Ri menunduk sedih,”dia bilang aku
tidak boleh melakukan itu karena dia adalah milikmu sekarang.
Da Ran bertanya,”milikku?
Ma Ri mengancam sambil memukul kursi dan
menatap tajam,”tapi Kyung Joon adalah milikku! Kyung Joon berjanji padaku.
Da Ran tersenyum dan
mengangguk,”syukurlah ada seseorang yang bisa dia ajak bicara sekarang selain
dari aku.
Ma Ri berkata,”terima kasih sudah menjadi
perisai yang membantu Kyung Joon. Tapi sebagai gantinya, supaya dia tidak
terganggu, aku akan berada di sisi tubuh Kyung Joon.
Da Ran tersenyum dan menatap jimat itu.
Temannya bertanya,”bagaimana keadaan
dengan Ma Ri? Katakan pada kami?
Choong Shik menjawab,”aku sekarang sudah
membayar semua hutangku pada Jang Ma Ri. Aku bukan lagi budak pizzanya, tapi
budak cintanya. Love’s…budak?
Temannya membenarkan,budak disebut slave
(Inggris).
Choong Shik bertanya,”sleep (tidur)? Itu
sedikit terlalu seksi.
Kedua temannya tertawa geli mendengar
kebodohan Choong Shik.
(Aku aja ketawa.. hahahahahaaaa…)
Choong Shik bertanya,”beritahu aku kalau
Jang Ma Ri keluar. Kalian harus memberitahuku saat dia keluar. Supaya aku bisa
berbalik menghadapinya dengan gaya keren.
Choong Shik balik badan dengan pose
melambaikan tangan dan tersenyum manis menatap Ma Ri yang tersenyum sambil
berlari ke arahnya. Kedua temannya juga melambaikan tangan. Tapi mereka bertiga
diacuhkan karena Ma Ri terus berlari melewati mereka semua.
Temannya bertanya,”hey! Apa-apaan itu?
Hey, dia bertingkah seakan-akan tidak mengenalmu dan berlalu begitu saja.
Choong Shik berdiri kaku,”dia sudah
mengurangi semua hutangku padanya. Jadi, dia tidak menganggapku berguna lagi?
Bibi Kyung Joon berkata,”dengan uang yang
kita dapat dari menjual rumahnya Kyung Joon, mungkin kita harusnya membuka
restoran Korea bukannya restoran Italia.
Paman Kyung Joon berkata,”aku membuatnya
seperti restoran ibunya Kyung Joon di L.A. Jadi kenapa tidak berjalan dengan
baik?
Bibi Kyung Joon menjawab,”rasanya tidak
sama.
Paman Kyung Joon berkatan”ah, rasanya!
Bibi Kyung Joon berkata,”sup dumpling di
tempat ini lumayan enak. Aku rasa ini pas dengan reputasi bagus yang mereka
punya.
Paman Kyung Joon bertanya,”benarkah?
Paman dan bibi Kyung Joon mencicipi sup
itu.
Paman Kyung Joon berkata,”kalau kita
mengkhususkan dalam sesuatu seperti ini dengan ravioli, aku merasa kita akan
mendapatkan perpaduan masakan yang baru.
Bibi Kyung Joon menjawab,”bawang putih,
cabai dalam kaldu ayam..sedikitnya rasa asamnya ini, apa kira-kira dari cuka,
ya? Tidak! Ini jus plum…jus plum!
Paman Kyung Joon berkata.”lagi! Lagi!
Bibi Kyung Joon menjawab,”daun perelli?
Basil?
Paman Kyung Joon sendiri terkejut dan
mengingat-ingat siapa ibu Da Ran. Lalu paman Kyung Joon ingat waktu SMA dulu.
Flash back
Jung Hye (Ibu Da Ran) sedang duduk di
bawah meja dan membaca buku, sedangkan paman muda di atas pohon dan menatapnya.
Karena tasnya jatuh, Hyuk Soo (paman Kyung Joon) ikut terjatuh. Mendengar suara
yang jatuh, Jung Hye menoleh.
Jung Hye memanggil,”Hyuk Soo Oppa?!
Jung Hye memanggil,”Hyuk Soo Oppa?!
Hyuk Soo menjawab sambil melambaikan
tangan,”Jung Hye! Hey!
Jung Hye membalas lambaian tangannya.
Flash back end
Bibi Kyung Joon berkata,”Zanthoxylum! Ini
zanthoxylum! Tak ada yang bisa membohongi pengecapanku!
Paman Kyung Joon menjawab,”iya! Kau
benar-benar hebat.
Bibi Kyung Joon berkata,”jadi begini rasa
yang diberikan.
Ibu bertanya pada pelanggan itu,”mie
dingin dan sup dumpling. Ah! Dan mie dingin dengan shusi. Pilihan yang sangat
bagus.
Paman Kyung Joon bengong menatap ibu Da
Ran dari jauh.
Yoon Kyung berpikir,”saat kupikir-pikir…Seo
Yoon Jae menyelamatkan nyawaku, dan bahkan memberikan tubuhnya. Kenapa tubuh
kami jadi tertukar?
Ma Ri menjawab,”kau bisa menyelamatkan
dia dan mengembalikan tubuhnya padanya.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”apa dia sedang
menunggu dan tidak terbangun, karena dia mengharapkanku melakukan sesuatu
untuknya?
Ma Ri berkata,”karena ini bukan
keinginanmu, kau tidak usah khawatir! Kyung Joo! Ada sesuatu yang
kukhawatirkan. Karena keadaan sudah seperti ini, uruskanlah untukku. Kartu
laporan sudah keluar. Wali kelasku bilang dia perlu bicara dengan ayahku. Aku
mungkin akan diseret pulang ke AS. Bisakah kau pergi menemui wali kelasku?
Yoon Kyung menolak,”tidak mau!
Ma Ri kesal,” Kau sudah jadi pria tua,
lakukanlah untukku! Kau bisa bilang bahwa kau adalah pamanku!
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”aku rasa
tubuhku tertukar bukan untuk berbicara dengan gurumu soal kartu laporanmu.
Pergilah!
Ma Ri tersenyum,”Kyung Joon! Kalau kau
bilang kau adalah pamanku, berarti aku bisa tinggal di atas.
Ma Ri berdiri dan lari ke atas.
Yoon Kyung berteriak,”tidak boleh! Hey!
Bahkan jangan memimpikan itu!
Yoon Kyung berlari mengejar Ma Ri.
Da Ran datang dari berbelanja dan
tersenyum mendengar pertengkaran Yoon Kyung dan Ma Ri di lantai atas.
Suara Yoon Kyung : sudah ku bilang tidak
boleh. Kalau kau lakukan, kau akan mati!
Suara Ma Ri : aku akan membayar kamarnya!
Suara teriakan Yoon Kyung : Jang Ma Ri!
Suara Ma Ri bertanya : apa?
Suara teriakan Yoon Kyung : turunlah
sekarang!
Da Ran menaruh belanja di atas meja dan
melihat gambar sepasang angel di dompet Kyung Joon.
Da Ran bertanya,”apa ini? Apa ini jimat
yang diberikan Ma Ri untuk Kyung Joon?
Suara Yoon Kyung : ini rumahku bodoh!
Cepatlah pulang! Kau menggangguku!
Da Ran menatap ke atas.
Ma Ri berkata,”aku akan pindah ke atas!
Yoon Kyung menolak,”tidak boleh!
Ma Ri memaksa,”ada banyak kamar di atas…!
Yoon Kyung menolak dan menarik tangan Ma
Ri
Ma Ri berteriak,”,”hey!
Yoon Kyung berkata,”Berhentilah bicara
omong koosng dan pulanglah belajar.
Ma Ri berkata,”aku cantik, kenapa harus
belajar?
Yoon Kyung balas berkata,”aku tampan! Dan
aku siswa yang pandai. Dengan wajahmu itu, kau butuh belajar yang keras.
Mendengar hal itu, Da Ran tertawa geli.
Ma Ri berkata,”aku akan tinggal
bersamamu.
Yoon Kyung terkejut melihat Da Ran ada
disana.
Yoon Kyung berkata sambil terengah-engah,”kau
datang! Beri salam!
Yoon Kyung menundukkan kepala Ma Ri.
Ma Ri berkata sambil melambaikan tangan,”Guru
Gil Da Ran, hay!
Da Ran balas melambaikan tangan sambil
tersenyum.
Choong Shik tiba-tiba memijit bahu
ibunya.
(Hahahahaaa….kira-kira apa maunya Choong
Shik ya?)
Ibu berkata,”rasanya enak..
Choong Shik berkata,”omma! Kirim aku
belajar di Amerika.
Ibu terkejut dan bertanya,”apa? Kau bahkan
tidak bisa bahasa Inggris, kenapa Amerika?
Choong Shik menjawab,”kalau Ma Ri kembali
ke Amerika, aku akan pergi mengikuti dia. Kirim aku ke Amerika, ya?
Ibu berkata,”Choong Shik, ibu akan pergi
ke mahket. Ikutlah dengan ibu!
Choong Shik bingung,”apa maksud omma
“mahket”? market..market,omma.. market.
Da Ran memasukkan belanjaannya ke dalam
kulkas. Yoon Kyung mencari-cari roti pesanannya tapi tidak menemukannya.
Yoon Kyung bertanya,”apa ini? Tidak ada
roti?
Da Ran menjawab,”Kau bilang untuk
memastikan ibunya Yoon Jae tidak punya alasan datang ke rumah ini. Kau harus
mengisinya dengan belanjaan segar seperti ini. Jadi, dia akan berpikir tidak
ada alasan untuk datang.
Yoon Kyung masih mengharap,”tapi
bagaimana dengan roti?
Da Ran menjawab,”semua ini bahan organik.
Ini sangat bagus untukmu.
Yoon Kyung kesal,” jadi, tidak ada roti?
Tapi ini bukan sesuatu yang bisa aku makan langsung. Ini sesuatu yang harus
kumasak setiap hari. Kau akan datang masak untukku setiap hari? Aku tidak
masalah dengan itu.
Da Ran menjawab,”kau benar. Kau hanya
akan menyuruh-nyuruhku. Ayo kita pergi beli makanan beku dan camilan.
Da Ran protes,”apaan itu? Kenapa hanya
beli keripik kentang? Aku mau yang bawang.
Yoon Kyung menolak,”makan keripik kentang
saja. Ini terlalu tua. Ayo! Ini terlalu tua. Ayolah!
Keripik bawang yang diambil Da Ran,
dikembalikan lagi oleh Yoon Kyung.
Mereka ke makanan siap saji. Yoon Kyung
mengambil satu.
Yoon Kyung berkata,”ini dia!
Da Ran mengingatkan,”jangan hanya beli
makanan siap saji! Dan belajarlah memasak masakan sederhana.
Yoon Kyung bertanya,”makanan sederhana?
Aku bahkan tahu bagaimana memasak masakan yang rumit.
Da Ran mencibir,”lihat gaya sok kerenmu
ini.
Yoon Kyung bertanya,”jadi kalau aku
bergaya benar-benar keren dan memasak sesuatu yang rumit, kau akan datang
memakannya?
Da Ran balik tanya,”masakan rumit seperti
apa? Kau tahu bagaimana caranya membuat gujeolpan?
Yoon Kyung tertawa,”berani bertaruh saat
aku mulai mengeluarkan masakan yang ku buat setiap hari, kau akan datang setiap
hari. Meskipun sekarang aku begini, aku dulu adalah putra pemilik restoran
paling sukses di LA.
Da Ran bertanya,”jadi, kau pandai dari
melihat ibumu memasak?
Yoon Kyung menjawab,”ahh! Aku lupa aku
tidak bisa menyentuh daging mentah sekarang. Sepertinya itu tidak akan bisa.
Da Ran bertanya,”kau takut burung dan
tidak suka daging.
Yoon Kyung mengambil daging ayam dan
menjelaskan,”aku tidak takut dengan burung mati. Dan aku tidak keberatan dengan
daging putih.
Da Ran bertanya,”jadi kau hanya akan
membuat hidangan ayam?
Yoon Kyung balik tanya,”kau bilang kau
akan makan kalau aku membuat masakan rumit untukmu.
Da Ran tersenyum lebar,”kau akan
memasakkanku sesuatu?
Yoon Kyung tersenyum lebar,”kau akan
sangat terkejut.
Da Ran dan Yoon Kyung berjalan pelan di
bagian sayuran. Yoon Kyung sudah membuka camilan itu dan memakannya, padahal
belum dibayar.
Da Ran bertanya,”rasanya enak? Harusnya
kau bayar dulu sebelum memakannya.
Yoon Kyung menyuapi Da Ran satu camilan.
Lalu ada wanita yang lewat,”permisi!
Karena wanita itu terlalu dekat dengannya,
Yoon Kyung mendekat ke arah Da Ran, seakan-akan Yoon Kyung ingin menjauhi wanita itu. Da Ran kaget dan menatapnya, Yoon Kyung juga menatapnya...suasana jadi sedikit canggung beberapa saat sebelum mereka melanjutkan belanja lagi.
Yoon Kyung memukul buah semangka itu dan
menyamakannya dengan kepala Da Ran. Da Ran lalu membalasnya dengan memukul
semangka itu dan kepala Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”masukkan itu juga! Aku
suka paprika.
Yoon Kyung mau balik kanan, tapi Da Ran
menarik tangannya. Mau tak mau Yoon Kyung mengambil beberapa paprika.
Mereka berjalan lagi ke bagian daging
sapi. Da Ran buru-buru menghalangi pandangan Yoon Kyung dengan tubuhnya.
Da Ran berkata,”merah! Ada yang merah!
Jangan lihat!
Yoon Kyung menyingkirkan tangan Da Ran di
depan wajahnya.
Yoon Kyung berkata,”aku bisa melihat yang
seperti itu.
Choong Shik merajuk,””Omma, kirim aku ke
Amerika.
Ibu menjawab,”hey! Ini dari Amerika.
Makan ini saja!
Choong Shik berkata,”Amerika! Mommy,
Amerika!
Ibu Da Ran mengambil sesuatu.
Choong Shik mengambilnya,”Omma. Ini….
Yoon Kyung tak mengerti,”apa? Apa?
Da Ran menjawab,”Omma-ku dan Choong Shik
ada disini.
Yoon Kyung berkata,”karena sebelumnya
Choong Shik sudah melihat kita, kupikir seluruh keluargamu tahu.
Da Ran berkata,”orang tuaku tidak tahu.
Kalau mereka tahu, matilah aku!
Yoon Kyung berkata,”kalau kita akan terus
saling bertemu, kita tidak bisa menghindari mereka selamanya. Kau sungguh
berpikir hanya ingin membantu keperluanku kemudian berhenti? Kalau kau ingin
menghadapi dia sekarang, aku bisa melakukannya disini. Aku bisa merengek
padanya dan bilang bahwa aku sangat menyukaimu hingaa rasanya mau mati. Apa
yang akan kau lakukan?
Da Ran balik tanya,”apa yang harus ku
lakukan? Membuatmu ikut campr dengan berada di dekatku dan membuat keadaan jadi
rumit. Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak.
Yoon Kyung berhata,”berhentilah terlalu
berpikir panjang dan buatlah keputusan. Kau akan melakukannya atau tidak?
Yoon Kyung akan mendorong troli itu, tapi
ditahan Da Ran.
Da Ran berkata,”untuk sekarang, aku akan
pergi sendiri. Kau jangan ikut campur.
Da Ran pergi membawa trolinya dan
meninggalkan Yoon Kyung.
Da Ran memanggil,”omma!
Ibu terkejut.
Choong Shik berkata,”Noona?!
Ibu bertanya,”Da Ran! Apa yang kau
lakukan disini? Aku dengar omma datang berbelanja di toko, ibu sudah selesai
berbelanja?
Ibu menjawab,”iya. Sepertinya sudah
kudapatkan yang kubutuhkan. Ayo!
Ibu berjalan ke arah Da Ran muncul.
Da Ran menahannya dan bertanya,”Omma, mau
pergi lihat seafood?
Ibu balik tanya,”apa? Kau ingin seafood?
Da Ran menjawab,”iya!
Ibu berkata,”baiklah, Ayo! Apa ada
sesuatu yang kau inginkan?
Choong Shik membantu menurunkan barang-barang ke tempat kasir.
Choong Shik membantu menurunkan barang-barang ke tempat kasir.
Ibu berkata,”hari ini, ayo kita makan sup
ayam!
Choong Shik menolak,”aku tidak akan
makan. Kalau ibu tidak mengirimku ke Amerika, aku tidak akan makan.
Ibu
kesal,”kalau begitu jangan makan. Kau yang rugi kalau tidak makan.
Da Ran ingat kata-kata Yoon Kyung.
Da Ran berkata pada dirinya sendiri,”aku
berjanji padanya akan memakannya kalau dia memasakkan sesuatu yang rumit
untukku.
Da Ran berkata pada ibunya,”Omma! Aku
perlu membeli sesuatu. Jadi, sampai nanti!
Da Ran langsung lari.
Ibu memanggilnya,”Da Ran!
Da Ran mencari-cari Yoon Kyung ke semua
bagian sampai Da Ran menemukan Yoon Kyung ada di pintu keluar sedang makan
permen.
Da Ran tersenyum senang
melihatnya,”kupikir kau sudah pergi. Kau menunggu?
Yoon Kyung menjawab,”kau bilang akan
membantuku saat aku perlu. Bawakan kantongnya dan ikut aku.
Da Ran terlihat berat membawa semua
barang itu.
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana apanya?
Lakukan saja!
Da Ran berkata,”ayo kita bawa sama-sama!
Hey!
Yoon Kyung hanya mengambil makanan
ringannya saja. Yoon Kyung kesal dan menaruh makanan ringan itu di tas plastik,
dan membawa kedua tas plastik itu.
Yoon Kyung mengomel,”kau benar-benar
tidak ada gunanya.
Da Ran tersenyum dan membawa buah
semangkannya saja.
BERSAMBUNG
KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar