SINOPSIS
BIG
EPISODE
16
FINAL
(Part 1)
Da Ran memegang erat jam tangan pemberiannya
untuk Kyung Joon. Da Ran tersenyum dan menoleh menatap Yoon Kyung yang
berkaca-kaca.
Da Ran melihat semua orang,”Aku...mencintai
KKJ.
Semua orang kaget.
Da Ran menoleh dan menatap Yoon Kyung
yang dari tadi menatapnya dengan mata
berkaca-kaca. Da Ran tersenyum.
Da Ran melepaskan cincin di jemari
tangannya..Yoon Kyung hampir menetekan air mata melihatnya dan tak percaya…Da
Ran melepaskan Yoon Jae.
Da Ran meletakkan cincin itu di atas
meja.
Ibu Da Ran marah dan malu,”Gil Da Ran,
kau...!
Yoon Kyung memotong,”Aku yang
pertama.Jika yang dikatakannya benar, maka aku yang pertama.Ayo.
Yoon Kyung menggandeng tangan Da Ran dan
membawanya pergi.
Ayah Da Ran menyesal,”Aku minta maaf.Karena
sudah memiliki putri yang buruk...Aku sungguh minta maaf.
Ibu Da Ran hanya menunduk malu.
Choong Shik teka percaya,”Apa itu
benar-benar kakakku?
Paman Kyung Joon menambahkan,”Jadi...Orang
yang menikam seseorang dari belakang, akan selalu ditikam dari depan.
Yoon Kyung memegang tangannya dan
menatapnya,”Kenapa kau melakukan itu? Sudah kukatakan semua ingatanku akan
menghilang.
Da Ran menjawab,”Aku akan mengingat
semuanya.
Yoon Kyung berkata,”Kau hanya akan
terluka dan merasa sakit sendirian.
Da Ran tak peduli,”Meskipun jika itu
sakit...Aku tak bisa mengatakan bahwa kau tak pernah ada.
Da Ran menjawa yakin,”Aku tidak akan
melakukan itu.Karena aku mengatakan padamu apa yang dirasakan hatiku adalah
sungguhan.Kyung Joon yang aku sukai memang benar ada.Dia ada sekarang.Dan dia
juga akan ada di masa depan.
Da Ran menjawab,”Aku akan
melindunginya.Dan...Aku akan memberitahumu semua tentang itu ketika
ingatan-ingatanmu menghilang.
Yoon Kyung berkata,”Aku mungkin
menyebutmu wanita gila.
Da Ran menjawab sambil tertawa,”Karena
aku sudah jadi gila sekarang,
itu tidak akan jadi tidak benar.Coba
lihat...Bukankah aku terlihat seperti wanita gila?
Yoon Kyung menatapnya,”Yeah...Kau memang
tidak terlihat waras.
Da Ran mulai menangis sambil menunjukkan jam tangan,”Aku pergi ke kota bawah air.Aku menemukan ini di sana.
Da Ran mulai menangis sambil menunjukkan jam tangan,”Aku pergi ke kota bawah air.Aku menemukan ini di sana.
Yoon Kyung kaget dan tak percaya,”Kau
masuk ke dalam air itu?Kau benar-benar sudah jadi gila, Gil Da Ran.
Da Ran menjawab,”Itu benar.
Yoon Kyung menatpnya lembut,”Lihat
dirimu...Kau kotor dan bau.
Da Ran menatapnya,”Meskipun jika
kau...Kehilangan semua ingatanmu dari sebuah keajaiban...Aku akan mematahkan
mantra tersebut.Aku akan memegangmu yang erat...dan tidak melepaskanmu.
Yoon Kyung menangis haru dan memeluk Da
Ran.
Da Ran membalas memeluknya,”Aku akan
mematahkannya.Aku tidak akan melepaskanmu.
Yoon Kyung hanya bisa diam dan
menangis….membelai lembut rambut Da Ran.
Ayah Da Ran berkata,”Untuk putriku yang
buruk...Aku bahkan tidak tahu bagaimana meminta maaf.
Ibu Yoon Jae menjawab,”Ini adalah sesuatu
yang sudah kuduga.Terakhir kali...Dia (Da Ran) mengatakan padaku dia akan
melepaskan Yoon Jae setelah dia membaik.
Ibu Da Ran kaget,”Da Ran kami mengatakan
itu?
Ibu Yoon Jae melanjutkan,”Dia mengatakan
bahwa dia tidak memiliki hak.Tapi aku tidak tahu itu karena alasan seperti
itu.Lebih lama duduk di sini, dan saling berhadapan satu sama lain terlihat
bodoh.Ayo kita pergi.
Ayah dan Ibu Yoon Jae berdiri dan pergi
dari sana.
Kedua orang tua Da Ran berdiri dan merasa
sangat malu sekali. Mereka terduduk lemas kembali di kursi setelahnya.
Di luar restoran, Ibu Yoon Jae menerima
telp.
Ibu Yoon Jae kaget,”Iya?Rumah sakit?Kyung
Joon?!
Ayah Yoon Jae yang ada di belakangnya
kaget.
Se Young berkata,”Tanda vitalnya
kelihatannya sangat tidak baik, dan dia baru saja stabil.Detak jantungnya
bahkan mencapai pada puncak level berbahaya.
Ayah Yoon Jae berkata,”Aku akan tinggal
bersama dengannya di rumah sakit malam ini.
Ibu Yoon Jae khawatir,”Aku juga akan
tinggal di sisinya.
Ibu Yoon Jae menjawab,”Yoon Jae memiliki
masalah yang berbeda saat ini.Kami akan tinggal dan mengawasi dia malam ini.Dan
memberitahu Yoon Jae tentang ini saat bertemu dengannya nanti.
Se Young menatap Kyung Jae,”Dia tidak
menunjukkan gejala yang tidak normal.Apa yang menyebabkan ini?
Ibu Yoon Jae terlihat sangat khawatir
saat menatap Kyung Jae
Di pinggir jalan, Yoon Kyung berjalan
bergandengan tangan dengan Da Ran yang memakai kain kotak-kotak sepinggang.
Yoon Kyung bertanya,”Tidakkah menurutmu
lebih baik jika kau mandi dan ganti pakaian dulu?
Da Ran menolak,”Tidak. Aku harus jadi
terbiasa terlihat seperti wanita yang tidak waras. Aku bahkan mungkin harus
memberitahumu nanti saat kau kehilangan ingatanmu,...'Kang Kyung Joon, aku
mencintaimu.'Dalam persiapan untuk itu, aku harus mempertebal kulit.
Yoon Kyung berkata,”Karena aku tidak akan
mengingat apapun,aku mungkin akan jadi berwajah kaku dan dingin
terhadapmu.Bagaimana jika kau pergi menjauh karena merasa bingung dan jadi
pengecut?
Da Ran berhenti berjalan dan melepas
pegangan tangannya.
Da Ran kesal dan menatapnya,”Pengecut?Kau
baru saja mengatakan pengecut?
Da Ran melihat bunga,”Kyung Joon...Bukankah
bunga ini cantik?
Yoon Kyung bertanya,”Kenapa jika bunga
itu cantik?
Da Ran menjawab,”Kau memberiku bunga sebagai hadiah terakhir kali,dan maaf karena aku bersikap kasar tentang itu.Kau ingin kupetikkan bunga ini untukmu?Aku akan memetik bunga ini untukmu.
Da Ran menjawab,”Kau memberiku bunga sebagai hadiah terakhir kali,dan maaf karena aku bersikap kasar tentang itu.Kau ingin kupetikkan bunga ini untukmu?Aku akan memetik bunga ini untukmu.
Da Ran langsung mencabutnya.
Yoon Kyung kaget dan menolak,”Kau tidak
boleh mencabut bunga-bunga itu!
Petugas taman yang melihatnya marah,”Hei,
Nona!Kau tidak boleh mencabut itu!
Da Ran kaget tapi langsung lari ke sisi
jalan dengan tersenyum lebar..sambil membawa bunga itu di kedua tangannya..
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran!
Yoon Kyung menahan lengannya untuk
menghentikannya agar tak memarahi Da Ran.
Petugas taman kaget,”Ada apa? Apa kau
mengenalnya?
Yoon Kyung terdiam dan hanya menatap Da
Ran yang tersenyum lebar sambil mengangkat kedua tangannya yang memegang bunga.
Petugas taman hanya melihat Da Ran,”Nona
itu sudah gila.
Yoon Kyung menatap Da Ran,”Iya, aku rasa
begitu.Aku minta maaf.Dia benar-benar sudah jadi begini.
Da Ran berkata sambil menunjukkan kedua
bunga di tangannya,”Kyung Joon...!Aku minta maaf...Belum banyak yang kulakukan
untukmu, bukan?Untuk menebusnya,akan kuberikan bunga ini padamu.Kau ingin
kunyanyikan lagu juga?
Yoon Kyung menggeleng.
Da Ran tak peduli,”Aku akan bernyanyi
untukmu.
Da Ran mulai bernyanyi dan menari (di
episode 11)
Hei! Ini Pororo!
Aku
paling suka bermain...
Berkumpullah,
teman-temanku
Selalu...
sangat menyenangkan..
Si kecil
iseng, Pororo...
Salju
menyelubungi hutan desa...
Penguin
kecil berjalan keluar...
Selalu
bersenang-senang,
apa yang
akan terjadi hari ini?
Panggil
nama Pororo...
Semuanya
sama-sama!
Pororo...
Porororo...
Porong
Porong Porong Pororo...!
Petugas taman hanya melihat Da Ran,”Aku
rasa nona itu memang sudah jadi gila.
Yoon Kyung berkata,”Melihat sesuatu
seperti itu...adalah apa yang kau sebut sepenuhnya sudah tidak waras, kan?
Yoon Kyung melanjutkan,”Aku semestinya
pergi ke bulan bersama wanita itu...Tapi dia sudah menjadi seperti penduduk
Mars.
Petugas taman mengira Yoon Kyung juga
gila dan pergi..
Da Ran menunjukkan bunga itu pada Yoon
Kyung. Yoon Kyung berjalan sambik berlari kecil mendekati Da Ran. Da Ran
tersenyum.
Yoon Kyung berkata,”Jika aku bisa
mengingat ini,itu akan sangat bagus sekali. Ini adalah sesuatu yang bisa aku
godakan terhadapmu seumur hidupku.
Da Ran tersenyum,”Saat aku berpikir bahwa
kau akan mengingat semuanya,ada banyak hal yang belum kulakukan untukmu karena
aku takut.Aku paling menyesali itu.
Yoon Kyung tersenyum.
Di restoran,bibi Kyung Joon merapikan
meja itu.bibi Kyung Joon menemukan cincin yang ditinggalkan oleh Da Ran.
Bibi Kyung Joo kaget,”Oh astaga...Tak
seorangpun yang mengambil cincin yang dilepaskan Guru Gil tadi.
Paman Kyung Joon mendekat dan kaget,”Oh
astaga.Ini kelihatannya mahal.Tak peduli betapa kecewanya mereka, mereka
harusnya mengambil ini.
Bibi Kyung Joon berkata,”Aku sama sekali
tidak bisa mengerti, membuang cincin mahal hanya karena semuanya sudah
berakhir.Karena mereka sudah membuangnya, haruskah kusimpan saja?
Bibi Kyung Joon mencoba memakai cincin
itu.
Bibi Kyung Joon kaget dan melepas cincin
itu,”Ini?
Ma Ri menjawab,”Aku membelinya supaya aku
bisa menggunakannya untuk berbohong, tapi aku yang membeli ini bukanlah sebuah
kebohongan.Tolong berikan padaku.
Bibi Kyung Joon memberikan cincin itu,”Aku
bermaksud untuk memeriksanya.
Ma Ri menerimanya.
Paman Kyung Joon tanya,”Tapi, kenapa kau
masih di sini sementara semua orang sudah pergi?
Ma Ri menjawab,”Aku akan pergi sekarang.
Ajusshi dan ahjumma...Saat Kyung Joon
bangun nanti,tolong pastikan untuk mengatakan ini pada Kyung Joon...Orang yang
berdiri sisi Kyung Joon selama ini... hanya ada Jang Ma Ri.
Paman Kyung Joon berkata,Tentu saja, itu
benar.Orang yang datang menemui Kyung Joon setiap hari dan selalu
melindunginya, adalah kau, Ma Ri.
Ma Ri menambahkan,”Orang yang memiliki
hak untuk berada di sisi Kyung Joon...hanyalah aku, jika kalian memikirkannya,
kan?
Paman dan bibi Kyung Joon menganggukkan
kepalanya.
Ma Ri terlihat benci,”Karena Guru Gil Da
Ran adalah seorang pengkhianat yang tidak menepati janjinya, dia akan dihukum
karena itu.
Choong Shik membawakan 2 gelas minuman
dingin,”Tapi...Kakak Ipar juga mengatakan bahwa dia berselingkuh.Jadi tidakkah
seharusnya itu juga dibicarakan? Mata dibalas mata?
Ayah memegang batu Yoon Kyung,”Lupakan
saja.Hanya demi melepaskan tuduhan salah dari perbuatan salah putriku,adalah
tidak benar menyalahkan putra mereka
dan menunjukkan perbuatan salahnya.
Ibu terlihat sedih..meminum air yang
diambilkan oleh Choong Shik.
Ayah melanjutkan dengan menatap batu Yoon
Kyung yang dipegangnya.
Ayah berkata,”Karena Menantu Seo dan Da
Ran pergi bersama-sama,aku yakin mereka akan saling membereskannya.
Ibu marah,”Siapa sebenarnya KKJ itu?
Choong Shik menjawab,”Karena Kakak Ipar
menarik keluar Kakak dari sana,aku yakin dia membicarakannya pada
Kakak.Bagaimanapun, karena mereka pergi seperti itu,
aku yakin keadaan jadi dingin sekali
antara mereka.
Padahal……hahahhaa….ta da…
Da Ran sudah mandi dan berganti
pakaian….juga Yoon Kyung..duduk saling berhadapan di meja makan. Mereka berdua
saling senyum dan menolehkan kepala mereka saling berlawanan arah.
Yoon Kyung tersenyum dan bertanya,”Sejak
kapan kau mulai menyukai KKJ?Jawab dengan jujur.
Da Ran menjawab,”Aku tidak benar-benar
tahu.
Yoon Kyung memukul meja dan menggeleng,”Jawaban
samar-samar seperti itu tidak akan diterima.Yang jelas dan mengakulah.Demi hari
di mana ingatanku akan menghilang...Aku berharap kau bisa bekerjasama
mengumpulkan jurnal kasih sayang yang kita bagi.
Da Ran menjawab,”Bioskop.Saat kau datang
ke bioskop, ada sebuah perasaan yang menghampiriku.
Da Ra
menjawa,”Aku salah berpikir bahwa aku menyukai kulit luarnya.Aku tidak
berpikir bahwa aku bisa menyukai dirimu yang sebenarnya.
Yoon Kyung mendesak,”Jika begitu...Jika
begitu, kapan akhirnya kau menyadarinya?
Da Ran menjawab,”Taman.
Bibir Yoon Kyung membentuk huruf “O”
Da Ran melanjutkan,”Saat itulah aku
menyadari bahwa aku tidak lagi menunggu Yoon Jae.Dan aku mencarimu saat itu.
Yon Kyung berkata,”Aku melihatmu duduk
menangis saat itu.
Da Ran tak percaya,”Benarkah?
Yoon Kyung menyesal,”Jika saja aku tahu bahwa
kau menangis karena aku,aku tidak akan berbalik setelah itu.
Da Ran menyilangkan kedua tangannya dan membungkukkan
badan lalu menyandarkan dagunya di tanganya…menatapYoon Kyung.
Da Ran berkata,”Setelah itu, aku merasa
bingung dan tidak berpikiran waras.Aku merasa seperti akan jadi lebih gila
setiap menitnya.
Yoon Kyung-pun melakukan hal yang sama
dan bertanya,”Karena itulah kau menggunakan menjahit dan menyetrika untuk
bertahan, kan?Untuk mengalihkan dirimu dari menjadi suka padaku?
Da Ran kesal dan duduk lagi,”Hei...Kaulah
yang akan kehilangan ingatanmu.Kau harus menulis dalam jurnal tentang apa yang
dirasakan Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung juga duduk dan tak setuju,”Jika
aku menulis tentang menyukaimu, semuanya akan jadi hal-hal yang membuat
frustasi.Kau tidak bisa membuatnya jadi indah?Saat aku pertama kali
memberitahumu bahwa aku menyukaimu, kau tertawa dan menyebutku janin bayi.Saat
aku memikirkan hal-hal seperti itu, membuat darahku mendidih.Kau harus
mengemasnya dalam paket yang indah.
Da Ran tersenyum dan menyesal.
Sambil menyangga pipinya, Da Ran bertanya,”Kenapa
aku tidak mengumpulkan keberanianku lebih cepat, dan memberitahumu aku
menyukaimu?Jika saja begitu,aku sudah akan melakukan banyak hal-hal indah
untukmu.
Yoon Kyung juga menyangga pipinya dan menjawab,”Kau
bisa melakukan dengan lebih baik dari sekarang.Jika begitu, aku akan menuliskan
semuanya.
Da Ran tersenyum.
Yoon Kyung melanjutkan,”Pertunjukan
mengejutkanmu tadi, akan kupastikan untuk menulisnya.
Da Ran tersenyum dan mengulurkan tangan
kanannya..Yoon Kyung memegang tangan Da Ran dan meletakkannya di pipi kirinya.
Yoon Kyung bertanya,”Kau tak bisa merasa
bosan terhadapku, kan?
Da Ran bercanda,”Tidak... aku agak merasa
bosan.
Yoon Kyung tersenyum,”Pembohong.Matamu
memancarkan bintang-bintang padaku.
Mereka tertawa bahagia.
Di kamar inap Kyung Jae. Ibu dan ayah
Yoon Jae masih menjaga Kyung Jae. Ibu Yoon Jae menatap Kyung Jae..sedangkan
ayah Yoon Jae menatap istrinya.
Ibu Yoon Jae berkata sedih,”Duduk begini
di sini...Aku teringat saat Yoon Jae sakit sebelumnya.Selagi melihat Yoon Jae
berbaring di rumah sakit setiap hari...Aku merasa sangat sakit saat
itu.Tapi...Selagi melihat anak ini yang tidak kuanggap sebagai anakku selama
ini...Kenapa hatiku merasa sangat sakit seperti saat Yoon Jae sakit?
Da Ran tersenyum dan pamit,”Aku akan pergi
sekarang.Aku yakin orangtuaku masih menunggu putri mereka yang pembuat
masalah.Aku akan pergi dan memberitahu mereka aku memutuskan hubungan dengan
Yoon Jae.
Yoon Kyung tersenyum.
Da Ran terlihat sedih,”Agar tidak
membingungkan keluargaku...Untuk sementara waktu,aku tidak akan bisa bertemu
denganmu dengan bebas.
Yoon Kyung menjawab,”Kurasa kau benar.Apa
sebaiknya kita lari saja ke daerah pedesaan?
Da Ran berkata,”Kau tahu betapa sulitnya
untuk menjernihkan semuanya. Dan aku tidak akan pernah melarikan diri lagi.
Da Ran tersenyum bahagia….Yoon Kyung juga
tersenyum bahagia.
BERSAMBUNG KE PART 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar