Jumat, 07 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 1 part 1





SINOPSIS

BIG

EPISODE 1
(Part 1)

Gil Da Ran (Lee Min-jung) berlari terburu-buru dan terengah-engah menaiki tangga sambil membawa buket pengantin menuju sebuah gereja.
Saat sampai di dalam gereja, Da Ran masih berlari dengan menaikkan buket itu karena terlalu banyak orang berlalu lalang, takut rusak.
Da Ran berkata pada orang yang berlalu lalang di jalannya sambil berlari.
Da Ran :” Maaf, permisi. Aigoo! Maaf, permisi. Terima kasih!
Bahkan hampir saja Da Ran menabrak seorang wanita.

Da Ran sampai di depan life yang hampir penuh. Saat dia masuk, ada seorang wanita dan anak kecil yang ikut masuk di belakangnya. Anak kecil itu mau meraih buket itu, mau tak mau Da Ran mengangkat buket itu tinggi-tinggi dengan tangan kirinya.
Da Ran berkata,” tolong hati-hati! Ini adalah buket pengantin.
Karena tangan kirinya ke atas, Da Ran menyadari kaosnya naik dan memperlihatkan perutnya dan buru-buru menurunkan kaosnya menggunakan tangan kanannya. Lalu life tertutup.
Saat sampai lantai yang dituju, Da Ran buru-buru berlari menuju ke ruang pengantin wanita dan tarrraaa….
Da Ran berkata,” buketnya sudah tiba. Buketnya…
Sang pengantin wanita, Min Ju marah dan berkata,”kenapa buketnya…
Min Ju ( cameo oleh Lee Hee-jin) terbelalak melihat siapa yang mengantar buketnya. Begitu pula Da Ran.
Min Ju menyentuh bibirnya dan tak percaya,” Da Ran…
Da Ran terkejut dan bingung,”ohh…Min Ju, kau pengantin wanitanya?
Min Ju melihat teman-temannya yang ada di belakang dan sampingnya yang sama-sama bingung dan merasa tidak enak.
Da Ran menyapa teman-temannya yang lain,” Oh, halo!
Semua temannya menjawab,” lama tak berjumpa, apa kabar?
Min Ju tambah salah tingkah, bingung dan tidak enak hati.
Da Ran bertanya,” semuanya di sini?
Min Ju buru-buru  menjawab,” Ahh, Da Ran! Aku tak bisa mengirimimu undangan pernikahan karena undangannya sudah habis. Aku minta maaf.
Da Ran menjawab,”aaa….tidak apa.
Min Ju tersenyum simpul dan teman-temannya hanya tertawa tak enak juga mendengarnya.
Da Ran memberikan buket itu pada Min Ju.
Da Ran mengucapkan selamat,“Min Ju, selamat!”
Min Ju menerima buket itu dan tersenyum, “terima kasih!
Tiba-tiba sang fotografer akan mengambil gambar.
Fotografer berkata,” pengantin wanita, mari berfoto bersama teman-temanmu. Ayo, berdiri lebih merapat.
Teman-teman Da Ran merapat di belakang kursi Min Ju.
Da Ran bingung dan mau pergi tapi tiba-tiba…
Min Ju berkata,“Da Ran, mau berfoto dengan kita juga?
Teman-temannya mengangguk-anggukkan kepala.
Da Ran melihat mereka semua dan Min Ju yang mengerjap-kerjapkan matanya, lalu dia melihat pakaiannya sendiri.
Da Ran bingung dan menolak,” oh.. aku tidak bisa. Masih ada barang yang harus kuantarkan. Aku harus pergi sekarang. Senang sekali bisa melihatmu hari ini.
Da Ran tersenyum sambil  menyalami Min Ju, “Selamat, Min Ju. Selamat.”
Da Ran melambaikan tangan dan pergi dari sana
Teman-temannya melambaikan tangan juga, “sampai jumpa. Pelan-pelan jalannya.”
Min Ju tersenyum
Di bagian meja Pihak pengantin wanita
Da Ran berkata,” aku datang untuk mengantarkan buket. Tolong beri aku stempel.
Da Ran memberikan kertas pengiriman barang lalu petugas pihak pengantin wanita memberikan stempel.
Da Ran balik badan dan mau pergi. Tapi dia ingat kalau itu pernikahan temannya. Dia balik badan lagi….lalu mengambil beberapa lembar uang di saku.Da Ran masih sempat melihat penjaga pihak wanitanya. Dia memasukkan uang itu dalam amplop dan menyerahkannya pada petugas pihak pengantin wanita.
Da Ran berkata,” tolong beri aku kupon makan.
Di ruang resepsi, Da Ran makan sup sendirian sambil mengomel.
Da Ran mengomel,“ lihat ini. Aku harus lulus kali ini. Undangan pernikahannya hanya bisa diterima oleh yang sudah lulus. Kalau aku tidak lulus, aku tidak bisa menikah.”
Lalu  hpnya berbunyi.
Da Ran mengangkat telpnya. Da Ran menerima telp sambil makan.
Da Ran menjawab dan terkejut,“ ya? Halo! Ya, sudah selesai kuantarkan semuanya. Ini sebentar lagi mau kembali. Apa? Buket yang dikirim salah? Upacara pernikahannya sudah dimulai? Kenapa ini tanggungjawabku?
Da Ran makan sup sampai tersedak dan terbatuk-batuk.
Di luar gereja, Min Ju sedang bersiap-siap melemparkan buket bunganya. Teman-temannya menunggu beberapa meter di belakangnya. Da Ran berlari dan ikut masuk di kerumunan teman-temannya.
Ae Kyung terkejut melihatnya dan bertanya, “ Da Ran, kau belum pergi?”
Da Ran tertawa, “aku juga temannya! Aku harus tetap disini sampai selesai.
Ae Kyung tak mengerti dan hanya tersenyum sekilas.

Da Ran hanya terfokus pada buket Min Ju di depannya
Suara hati Da Ran : Gang Min Ju, keberuntunganmu pasti sangat bagus.
Kau hanya mengeluarkan 30.000 Won. Sekarang kau mendapatkan buket seharga 1.000.000 Won di pernikahanmu. Buket itu, aku harus mendapatkannya kembali. Ya, aku juga memberikan hadiah uang. Aku berhak menangkap buket itu. Lemparkan!.
Min Ju melemparkan buket itu tinggi-tinggi ke belakang.

Adegan menjadi SLOW!

Da Ran melangkah slow ke belakang, sambil mendongak melihat buket itu dan hampir menangkap buket itu…
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tak sengaja mendorongnya ke samping. Da Ran hampir terjatuh dan orang itu mengulurkan tangannya. Da Ran hampir menggapai tangan itu, dan ada beberapa kelopak bunga mawar beterbangan diikuti suara musik yang nice untuk adegan yang romantis ini…Tapi Da Ran tidak berhasil menggapai tangannya dan terngaga melihat Seo Yoon Jae (Gong Yoo) yang sangat tampan. Yoon Jae masih mengulurkan tangan dan menatapnya. Da Ran terpesona melihat ketampanannya…
Tapi karena tak berhasil menggapai tangan Yoon Jae, Da Ran terlempar jauh ke belakang melewati tangga. Yoon Jae ingin meraihnya tapi terlambat dan hanya bisa terngaga. Teman-teman Da Ran, Min Ju dan semua orang yang ada di sana terkejut. Da Ran jatuh lalu  buket itu juga terjatuh di samping tangannya. Semua orang ada di samping Yoon Jae dan melihatnya dari atas tangga.
Di stasiun radio, penyiar radio membacakan surat Da Ran melalui e-mail bersama foto Da Ran dan Seo Yoon Jae serta teman-teman dokternya.
Penyiar radio :“Hari itu, meskipun aku tidak bisa menangkap buket temanku, aku menangkap seorang pria. Terbang melewati 36 anak tangga, tulang selangka dan lenganku patah. Aku melewatkan ujian profesiku yang berlangsung 7 hari kemudian. Aku diopname selama 2 bulan. Pada saat itu, pria itu merawat lukaku. Pria itu seorang dokter. Dia melamarku di hari saat dia melepas gips-ku. Sebulan kemudian, aku akan menikah dengannya. Jika aku punya keberuntungan yang bagus dengan bertemu seseorang, aku tidak akan berpikir terguling jatuh dari tangga untuk itu.  Aku juga bersiap-siap untuk menghadapi ujian profesiku berikutnya.
Hari itu hujan. Da Ran berjalan dengan membawa payung hijau sambil tersenyum senang mendengar ceritanya dibacakan lewat Hpnya dengan memakai headset. Sampai-sampai dia melompat-lompat kecil kegirangan. 
Da Ran telah sampai di halte bis dan buru-buru menangkupkan payungnya dan masuk ke dalam bis.
Suara penyiar radio : Mulai musim semi ini, aku akan bekerja di sebuah SMA. Aku ingin menjadi seorang istri dan guru yang baik. Tolong semangati aku. Sekarang, untuk pengarang  yang memberi kami artikel sebagus ini, kami akan memberikan mereka hadiah sebagai dukungan dan selamat. Kami sudah menyiapkan rice cooker bertekanan tinggi untuknya. Lagu selanjutnya dari Lee Seung Gi “ Will You Marry Me”

Lirik Lagu :  Lee Seung Gi “ Will You Marry Me”

Nalang gyulhonhae joolae
Nalang pyungsengeul hamggae sallae
Ooli dooli alkong dalkong seolo saranghamyuh
Na dalmeun aeehana nuh dalmeun aeehana nako
Chunnyun mannyun apeujimalgo nan salgo shipeundae
Soljikhi malhaesuh naega nul duh joahae
Namjawa yuhja saiae
Geudae jodago hadundae

Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh

Nalang gyulhon haejoollae

Maeili maeili hengbokeh gyuhwuhsuh
Gwenshili naeili gidae dweneun saram
Waeili waeili ddullineun gulgga
Bogo ddo bwado naegen jaeilin saram
Gumeun muhli pabbooli dwelddae ggaji
Sonae mooleun mootchyuhdo nnonae mooleun juldae an moodchyuh

Nun naeh banjjok gaseum
Nan nuheh banjjok gaseum dwaeuh
Soomeul shwineun geu soon gan soon gan
Nul saranghae joolggae
Shigani jinasuh jooleumi neuleonado
Ggok jigeum chulum neowana youngwonhi hamggae halgeoya

Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh

Neonun machi eodoowutdun nae salmeul balkyuhjooneun bit
Bogeul bogeul jjigae solilo ban gyuhjooneun jib
Maemalatdun nae maeumae naelyuhjooneun bi
Sarangilan cham yulmaega damgyuh itneun shi
Haneuli junghaejoon oonmyungae ggeun
Neowa naeh mannameun chunseng yunboon
Isesangeul dajoondaedo baggoolsoo ubneun nae salmen ojik pyungseng neobboon

Naega duh saranghalggae
Naega duh aggyuhjoolggae
Noonmmoli nago himi deulddaemyun apeulddaemyun
Hamggae apahalggae
Pyungsengeul saranghalggae
Pyungsengeul jikyuhjoolggae
Nuh mankeum joeun saram mannan gul gamsahae
Maeil nuhman saranghago shippuh

Nalang gyulhon haejoollae 

Di dalam bis Da Ran masih senyum lebar sambil  mendengarkan.
Da Ran senang sekali saat dibacakan hadiahnya.
Da Ran berteriak keras,”rice cooker”.
Da Ran ikut menyanyikan lagu itu dan kepalanya ikut bergoyang-goyang.

Di seberang, ada seseorang yang terus memperhatikannya dan Da Ran belum menyadarinya. Da Ran tak sengaja melihat ke luar jendela dan terlihat bayangan Kang Kyung Joon (Shin Won Ho) yang memperhatikannya lewat kaca jendela itu di kursi seberang. Da Ran menoleh ke samping. Mereka saling tatap. Kyung Joon terus memandanginya. 
Da Ran tak mengerti. Lalu dia melihat kaca dan meraba-raba wajahnya barang kali ada sesuatu di wajahnya. Tapi bukan itu. Kyung Joo terus saja memperhatikan Da Ran, Da Ran salah tingkah dan menoleh padanya lagi dengan muka kebingungan. Kyung Joon hanya tersenyum geli, menudukkan wajahnya sekilas dan memalingkan mukanya masih dengan tersenyum.
Da Ran melirik sekilas dan kembali menikmati musik itu dengan senyum-senyum sambil menggoyangkan kepalanya mengikuti irama lagu. Kyung Joon kembali tersenyum geli dan menoleh ke arahnya.
Di Halte berikutnya, Da Ran turun memakai payung hijaunya.
Da Ran bingung dan berpikir, “ aku tak mengenalnya! Kenapa dia menatapku terus?
Tiba-tiba….
Suara Kyung Joon yang memanggilnya.“Hey, tunggu!
Da Ran berhenti dan  menoleh ke belakang

Dari atas terlihat seperti adegan slow…
Kyung Joo mendekati Da Ran, lalu menggenggam penyanggah payung sekaligus menggenggam tangan Da Ran. Lalu menarik tangan Da Ran beserta payungnya ke arahnya. Da Ran terkejut melihat Kyung Joon, laki-laki yang terus-terusan melihatnya di dalam bis tadi.
Mereka saling tatap. 
Kyung Joon mendekat beberapa cm kearaha Da Ran. Da Ran bengong dan membuka mulutnya saking terkejutnya.. lalu mengerjap-kerjapkan kedua matanya.
Da Ran mulai sadar dan bertanya, “ kau mengikutiku turun dari bis, ya?Oh…bagaimana ini?
Da Ran melihat ke bawah dan sadar tangannya dipegang Kyung Joon.
Da Ran berkata,” lihat! Aku akan segera menikah dengan seseorang.
Da Ran mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Kyung Joon.
Kyung Joon hanya tersenyum dan terus saja memperhatikan Da Ran.
Da Ran berkata,”Lagipula, kelihatannya aku jauh lebih tua. Tolong jangan begini.
Da Ran menurunkan  tangannya ke tangkai payung di bawah tangan Kyung Joon.
Setelah itu, Da Ran ingin pergi membawa payung tapi ditarik kasar ke belakang lagi oleh Kyung Joon. Da Ran terkejut sampai membuka mulutnya lagi. Mereka saling tatap lagi. Kyung Joo masih memasang senyum kitty manis di bawah payung dan ditengah hujan
Kyung Joon menjawab,” uh oh, maksudku bukan itu.This is mine. Ini payungku.
Da Ran terkejut dan melihat payung itu dari atas ke bawah dan hanya bilang,”oh!
Kyung Joo menjelaskan,”kau mengambil payungku saat kau turun. Itulah kenapa aku mengikutimu. Lepaskan!
Kyung Joon menarik kasar payung itu dan berjalan pergi.
Da Ran terkejut dan kebingungan karena kehujanan.
Da Ran bingung,”bagaimana ini?
Da Ran memiringkan kepalanya dan mencoba memasukkannya ke payung Kyung Joon agar tidak kehujanan.
Da Ran bertanya,”dimana payungku?
Kyung Joon menjawab,”di dalam bus!
Da Ran bertanya,”kau tidak membawa payungku saat kau turun?
Kyung Joon berhenti dan bertanya,”mana mungkin aku membawa payung orang lain saat aku turun?
Da Ran menjawab,”aku membawa payungmu saat aku turun, harusnya kau membawa payungku saat kau turun.
Kyung Joon berkata,”kita harus menjaga payung-payung kita sendiri.

Kyung Joon kembali berjalan tapi dihalangi oleh Da Ran. Dia menarik Kyung Joon.
Da Ran kesal dan berteriak,”hey! Ini gara-gara kau menatapku terus, aku jadi sangat gugup dan mengambil payung yang salah. Kau menatapku, kan? Iya, kan?
Kyung Joon menjawab santai,”terus kenapa kalau aku memandangmu?
Da Ran melotot dan menunjuk,”lihat, kau memandang! Kau memandangiku, dan bahkan tertawa, kan? Benar,kan?
Kyung Joon santai menjawab,”benar!”
Da Ran berkata,”oo…benar.
Kyung Joon berkata,”kau benar, karena lucu sekali.
Da Ran terdiam mendengarnya.
Kyung Joon melanjutkan,”lucu sekali melihatmu mendengar radio.

Flash back di bis
 
Da Ran tersenyum mendengar ceritanya dibacakan. Apalagi saat dibacakan hadiahnya.
Penyiar radio : kami sudah menyiapkan rice cooker bertekanan tinggi untuknya.
Da Ran berteriak,”rice cooker listrik, yes!
Dia tertawa dan menunduk senang tanpa sadar satu bis memandang ke arahnya.
Terutama Kyung Joon yang tersenyum terus memandang ke arahnya. Da Ran masih menikmati lagu Lee Seung Gi “ Will You Marry Me”. 
Saat dia turun, dia mengambil payung Kyung Joon yang bergagang hitam dengan bentuk  tanda tanya, sedangkan milik Da Ran bergagang coklat dan berbentuk bulat.
Flash back end
Da Ran malu sambil mempertemukan kedua jari telunjuknya seperti anak kecil.
Da Ran menunduk malu dan bertanya,”karena itulah kau menatapku?
Kyung Joon hanya tersenyum dan bertanya,”memangnya cuma aku yang menatapmu? Semua yang ada di bus melihatmu. Maksudmu yang kau lihat hanya aku,ya? Huh!
Da Ran menatapnya.
Kemudian Kyung Joon berjalan lagi.
Da Ran kembali mengikutinya dan memasukkan kepalanya lagi agar tidak kehujanan dengan kesal.
Kyung Joon berkata,”kurasa begitu. Ahjumma tidak melihat ajusshi. Mereka hanya melihat pria muda yang tampan. Merasa begitu senang bahkan kalau mereka membawa turun payung yang salah dari bus. Apa? “kau mengikutiku turun dari bus, ya?” oh my god.
Da Ran kesal Kyung Joon menyindirnya.
Kyung Joon berhenti tiba-tiba dan mereka saling berhadapan lagi.
Kyung Joon bertanya,”kau berencana mengikutiku di sepanjang jalan?
Da Ran menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya.
Da Ran menjawab,”tidak, aku pergi sekarang. Maaf, aku salah paham padamu! Aku kecewa karena tidak membawa turun payungku dari bus. Selamat tinggal.
Da Ran memakai switer putih di kepalanyanya agar tidak kehujanan dan akan pergi
Tiba-tiba payung Kyung Joon menghalangi wajahnya dan menarikanya kembali ke Kyung Joon.
Kyung Joon bertanya,”apakah SMA tempat kau mengajar disini?
Kyung Joon menatap lurus ke depan dan ternyata mereka sudah sampai di SMA tempat Da Ran bekerja.
Da Ran kesal,”kau tak perlu tahu!
Da Ran memakai sweter putihnya agar tidak kehujanan dan pergi meninggalkan Kyung Joon yang menatapnya.
Kyung Joon terkejut dan berkomentar,”uh oh!”
Kyung Joon berjalan memasuki SMA itu juga ternyata.

Di depan ruang guru, semua murid memberi salam pada Da Ran,”selamat pagi!
Da Ran membalas,”selamat pagi!
Da Ran masuk ke ruang guru dengan baju basah. Wakil kepsek, Kim Young Ok (Choi Ran) sudah ada di sana.
Wakil kepsek bertanya,”guru Gil Da Ran!
Da Ran terkejut.
Wakil kepsek menyindir melihat penampilannya,”hari ini kau terlihat keren sekali.
Da Ran menjelaskan,”ya, aku kehilangan payungku dalam perjalanan ke sini. Karena itulah aku kehujanan.
Guru Na (Moon Ji Yoon) menoleh ke arah Da Ran.
Wakil kepsek berkata,” guru Gil, kau sudah sarapan sebelum ke sini?
Da Ran terkejut dan tersenyum menjawab,”sudah!”
Wakil kepsek berkomentar,”oo…dia tidak lupa sarapan. Sepertinya perut Guru Gil lebih pintar daripada kepalanya. Meskipun kau bukan guru resmi, meskipun kau dipekerjakan hanya untuk sementara waktu, kau harus menjaga citramu sebagai guru. Camkan itu ke dalam otakmu.
Guru Na tiba-tiba berdiri dan pergi meninggalkan ruangan guru, sedangkan Ae Kyung hanya menoleh mendengarnya.
Wakil kepsek masih melanjutkan memarahi Da Ran,”kalau kau tidak bisa menyimpannya dalam otakmu, simpan saja di dalam perutmua.
Wakil kepsek lalu pergi meninggalkan Da Ran. Da Ran hanya menunduk dan sedih.
Di luar ruang guru, Guru Na membawa raket kayu, menahan emosi. Kyung Joon datang dan melihat-lihat ruang guru, mencari Da Ran.
Guru Na yang ada di sebelahnya menoleh dan bertanya,”sedang apa kau?”
Kyung Joon menatapnya dan menjawab,”aku siswa pindahan.”
Guru Na yang masih kesal hanya diam dan membukakan pintu.
Guru Na memberikannya isyarat agar masuk ke dalam. Kyung Joon pun masuk ke dalam.
Guru Na mendesah menahan amarah,”huh!”
Guru Na pergi.
Di ruang guru, Da Ran melotot melihat siapa murid pindahan itu. Kyung Joon tersenyum manis di depannya dan memandangnya. Da Ran tak percaya dan berharap ini mungkin mimpi. Hahahaa…
Wakil kepsek memperkenalkan Kyung Joon,” Kang Kyung Joon, dia pindah ke sini hari ini. Dia pernah belajar di sekolah yang paling bergengsi di Amerika Barat. Dia adalah seorang siswa istimewa dengan nilai yang luar biasa.
Kyung Joon tersenyum sambil tertawa melihat Da Ran yang masih menatap tak percaya melihatnya dan menundukkan kepalanya, serta menutup dahinya dengan tangannya karena malu.
Wakil kepsek melanjutkan,”siswa sekaliber ini pindah ke SMA Jaeil kita, sebagai guru kita juga harus memperlihatkan sikap yang sebanding dengan sekolah-sekolah Amerika yang bergengsi.
Kyung Joon melihat reaksi Da Ran seperti itu, tambah tersenyum senang dan tertawa lebar.
Apalagi saat Da Ran sampai menutup matanya dan ketahuan oleh wakil kepsek.
Wakil kepsek menegur Da Ran,”Guru Gil Da Ran?”
Da Ran terkejut,”ya.
Wakil kepsek bertanya,”barusan kau menutup matamu, ya?
Da Ran membuka lebar mulutnya dan menyanggah,”tidak. Aku hanya berkedip.
Da Ran mempraktekkannya.
Kyung Joon yang melihatnya tertawa tertahan sambil menatapnya.
Wakil kepsek berkata,”kalau begitu, jika matamu yang besar itu sudah selesai berkedip, antarkan siswa ini berkeliling sekolah kita
Da Ran membuka mulutnya dan berkedip lagi.


BERSAMBUNG Part 2

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar