Rabu, 12 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 2 part 1



SINOPSIS

BIG

EPISODE 2
(Part 1)
Da Ran bersimpuh di lantai dan memandang Yoon Kyung yang sedang tidur. Kyung Yoon Kyung yang merasa diperhatikan seseorang membuka kedua matanya dan  melihat Da Ran sedang menatapnya.
Da Ran memanggilnya,” Yoon Jae?
Yoon Kyung lalu mengangkat kepalanya sedikit dan menatap Da Ran.
Yoon Kyung menjawab,”Uh oh. Kau masih belum mengerti juga?
Da Ran menganggukkan kepalanya,”oohh! Kau..Kyung Joon.
Yoon Kyung menjawab,”iya, guru Gil Da Ran.
Mereka keluar kamar.
Da Ran langsung memunguti baju rumah sakit yang berserakan di lantai.
Da Ran menarik Yoon Kyung,”rumah sakit. Ayo pergi ke rumah sakit. Kau jadi seperti ini di rumah sakit. Jadi ini boleh dianggap sebagai kesalahan perawatan media. Ayo, kita pergi ke rumah sakit untuk mencari tahu. Mereka akan bertanggungjawab dan menukarmu kembali?
Yoon Kyung berkata,” Aaa… apa yang bisa kita cari tahu dari itu? Oh, ya! Bilang pada mereka kalau orang itu adalah tunanganku, tapi mereka membuat dua orang ini tertukar. Jadi, mereka harus bertanggungjawab dan menukar kembali. Kau akan bilang begitu?
Da Ran bingung dan menjawab,” Benar. Mungkin mereka akan bilang aku gila. Tapi, mereka akan mencari metode pengobatan
Yoon Kyung memotong,” benar. Mereka akan bilang kau gila. Dan kemudian, mengobati sakit jiwamu, mereka akan mengurung kita bertiga. Teacher Gil, aku dan tubuhku. Semuanya akan tetap berada di rumah sakit dalam waktu lama. Kalau kau mau pergi, pergi saja sendiri. Aku tidak suka ke rumah sakit.
Yoon Kyung mau pergi tapi tangannya dipegang oleh Da Ran.
Da Ran berkata,”kau tidak bisa lari dari masalah hanya karena kau tidak menyukainya. Berhenti bertingkah seperti anak kecil.
Yoon Kyung menjawab,”tapi aku masih kecil! Aku baru saja 18 tahun.
Da Ran memaksa,”benar anak kecil harus mendengarkan orang dewasa. Ayo Kang Kyung Joon.
Yoon Kyung menolak,”berhenti memperlakukanku seperti anak kecil. Wajah ini bukan wajah anak kecil.
Da Ran bertanya,”kau mau bercanda, ya?
Yoon Kyung kesal dan menjawab,”Guru Gil yang frustasi dan bertingkah seperti anak kecil. Berhentilah bermain-main. Kenapa kau tidak mau mendengar dan mencoba memahami apa yang sudah terjadi?
Da Ran diam dan mendesah,”hufftt! Oke. Coba jelaskan!
Mereka berdua duduk saling berhadapan.
Di atas meja ada 2, yaitu gelas besar dan gelas kecil. Gelas besar didalamnya ada mainan robot berwarna putih, sedangkan gelas kecil didalamnya ada mainan robot berwarna biru. Yoon Kyung duduk dan mulai menjelaskan, sedangkan Da Ran memperhatikannya dengan serius. Tangan kiri Yoon Kyung memegang gelas kecil, yang berarti tubuh Kyung Joon. Sedangkan tangan kanannya memegang gelas besar, yang berarti tubuh Seo Yoon Jae. Yoon Kyung membenturkan kedua gelas itu dan menerbangkan kedua gelas itu. Da Ran sampai mengikuti ke mana arah gelas-gelas itu diterbangkan Yoon Kyung. Gelas besar itu diletakkan dan menutup robot berwarna biru, sedangkan Da Ran membelakakkan matanya.
Yoon Kyung menjelaskan,”ini aku, Seo Yoon Jae. Sesuatu yang tidak benar telah terjadi.
Yoon Kyung membenturkann kedua gelas dan menerbangkannya.
Yoon Kyung melanjutkan :Bang! Jiwa kami terbang..suuutt!! Begitu kami tabrakan. Saat itu, jiwa Seo Yoon Jae (gelas besar) mengira kalau tubuhnya telah mati…suuffttt! sehingga dia terbang ke tubuhku (robot berwarna biru) lebih dulu.”
Da Ran tak percaya dan berkata,”oh! Yoon Jae bukanlah tipe orang yang suka mengambil posisi orang  lain.
Yoon Kyung melanjutkan,”pokoknya tidak ada pilihan lain, jiwaku hanya bisa masuk ke tubuh Yoon Jae. Semuanya terjadi karena Seo Yoon Jae masuk ke tubuh yang salah.
Yoon Kyung meletakkan gelas kecil dan menutup robot berwarna putih. 
Da Ran tak percaya dan berkata,” Yoon Jae adalah orang yang sangat hati-hati. Dia bukan orang yang keliru mengambil tempat orang lain.
Yoon Kyung kesal,”dalam hal apapun, Whatever. Kita harus membangunkannya dan melakukan tabrakan lagi untuk memperbaiki keadaan.
Yoon Kyung menggoyang-goyangkan gelas besar (di dalamnya ada robot berwarna biru,Seo Yoon Jae) lalu memutar-mutar kedua gelas itu kemudian berhenti.
Da Ran yang mendengar penjelasan itu sedih dan mengambil gelas besarnya Yoon Jae. Yoon Kyung hanya menatapnya
Da Ran berkata sedih dan mengelus-elus gelas besar itu,” Yoon Jae, kenapa keadaannya jadi begini? Kenapa kau masuk ke tubuh semacam itu?
Yoon Kyung kesal mendengarnya,”apa? Tubuh semacam itu? Aku juga tidak suka tubuh ini.
Yoon Kyung memukul-mukul wajah, tubuh bahkan menjambak rambutnya. Da Ran hanya menatapnya. 
Yoon Kyung langsung menuju kulkas dan mengambil botol coca cola. Melihat itu Da Ran lari mendekatinya untuk menghentikannya.
Da Ran mengambil botol itu,”ooohh! Yoon Jae tidak suka minuman bersoda. Bisakah kau minum yang lain saja?
Yoon Kyung bertanya,”apa?
Da Ran berkata,”ini bukan tubuhmu. Ini tubuh Yoon Jae. Sebelum kau kembali ke tubuhmu sendiri, kuharap kau bisa menghargai tubuhnya.
Yoon Kyung hanya menatap Da Ran lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran dengan kedua tangannya menyangga dagunya.
Yoon Kyung bertanya,”menghargai ini? Bagaimana?
Da Ran menjawab,”seperti yang dilakukakan Yoon Jae. Ketika haus dia lebih suka memilih minuman air putih daripada minuman bersoda. Dan udaranya sudah semakin dingin. Ini terlalu tipis. Memangnya kau tidak punya pakaian yang lebih tebal agar tetap hangat? Barusan juga tidak diperiksa dengan teliti.
Yoon Kyung memasang tampang lucu dan tidak suka mendengarnya, malah tambah memperlebar membuka mulutnya. 
Da Ran tak sengaja melihat tangan Yoon Kyung....lalu menarik tangan Yoon Kyung dan memperhatikannya.
Da Ran berkata,”Omo! Kau bahkan ada lecet disini. Bagaimana ini?
Yoon Kyung menatap kesal.
Da Ran menghembuskan udara melalui mulutnya.
Yoon Kyung menarik kasar tangannya,”ah, tunggu dulu! Saat kau memeriksa tubuh ini, aku berharap jiwaku bisa bersembunyi sementara waktu. Tapi itu tidak akan bisa. Terus kita bisa apa? Kalau kau tetap begini, aku bisa gila.
Da Ran memegang tangan Yoon Kyung,”Kang Kyung Joon. Aku menyerahkan tubuh Yoon Jae dalam perawatanmu. Dia orang yang sangat berharga bagiku.
Yoon Kyung diam.
Da Ran melepas pegangan tangannya dan berjalan menuju meja.
Da Ran berkata,”kalau begitu, aku akan pergi ke rumah sakit untuk melihat tubuhmu apa masih baik-baik saja.
Da Ran mengambil tasnya dan mau pergi tapi ditahan Yoon Kyung.
Yoon Kyung mengulurkan tangan,”berikan padaku ponselmu?!
Da Ran mengambil ponselnya bertanya,”ponselku?
Yoon Kyung langsung merebutnya dan menulis no hp pamannya, sedangkan Da Ran menunggu dan menatapnya.Yoon Kyung memberikan ponsel Da Ran lagi.
Da Ran bertanya,”siapa ini?
Yoon Kyung menjawab,”pamanku. Tanyakan soal kondisinya dulu di telp.
Suara Paman Kyung Joon : halo?!
Da Ran berkata,”halo. Apa ini pamannya Kyung Jon?
Paman Kyung Joon menjawab,”ah, jadi sekolah sudah dikabari! Kyung Joon sudah dipindahkan ke rumah sakit yang berbeda di Seoul. 
Yoon Kyung ikut menguping.
Da Ran bertanya,”ah…iya. Lalu kapanpun Kyung Joon bangun, mohon memberitahuku. Iya. Iya.
Da Ran menutup telp. dan menatap Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”kata mereka kau sudah dipindahkan ke rumah sakit di Seoul.
Yoon Kyung menjawab sambil memegang kedua telinganya,”ya, aku tahu itu. Si brengsek ini benar-benar punya telinga yang tajam.
Da Ran melihat rumah Kyung Joon yang sangat besar.
Da Ran bertanya,”tapi…Kyung Joon, apa kau tinggal di sini sendirian? Kau tidak bisa muncul di depan paman dan bibimu seperti ini.
Yoon Kyung menjawab,”aku hidup sendirian. Kedua orang itu tidak akan datang. Kau bisa pergi sekarang.
    
Yoon Kyung mau pergi tapi ditahan Da Ran.
Da Ran bertanya,”bisakah kau mengatasinya sendiri? Dengan adanya kecelakaan hari ini, kondisimu sekarang sedang tidak normal dan kau pasti kaget. Apa kau akan baik-baik saja sendirian?
Yoon Kyung menjawab,”apa kau berlagak peduli agar kau bisa tinggal disampingku? Cukup, pergilah! Muuuu…
Yoon Kyung memajukan bibirnya dan bersuara seperti babi,”aku akan tidur dengan nyenyak.
Yoon Kyung meninggalkan Da Ran menuju kamarnya dan tidur.

Da Ran berjalan ke arah kulkas. Didalamnya hanya ada minuman bersoda dan pizza beku.
Da Ran mendesah,”huufft! Hanya minuman bersoda dan makanan beku. Jangan-jangan kau hanya memakan itu?
Da Ran menutup kulkas itu.
Pagi harinya, Yoon Kyung bangun dan mau merenggangkan badannya tapi tangannya terantuk tempat tidur. Yoon Kyung menahan kesakitan lalu melihat tubuhnya.
Yoon Kyung berkata,”tubuh ini benar-benar..too big!
Yoon Kyung ingat dan bangun dengan tertawa lebar,”itu artinya aku tidak perlu pergi ke sekolah.
Yoon Kyung sangat senang sekali dan pergi ke dapur.
Di dapur, sudah ada makan di atas meja. Yoon Kyung sangat terkejut saat membuka kulkasnya, isinya sudah berganti air putih dan minuman sari buah semua.
Yoon Kyung berkomentar,”Oops. Dia membeli semua ini untuk tubuh yang berharga ini? ”Tolong hargai ini.”
Yoon Kyung bersuara “plett”
Yoon Kyung berkata,”aku tidak akan membiarkanmu memakan itu!
Yoon Kyung menutup kulkas itu
Da Ran sendiri menemui Kyung Jae yang sedang koma di rumah sakit. Da Ran duduk, memegang tangan kanan Kyung Jae dan mendekapnya didadanya.
Da Ran berkata,”kau disini kan? Iya, kan?
Da Ran menatap Kyung Jae yang tertidur diam.
Da Ran matanya berkaca-kaca dan mencium tangan Kyung Jae. Da Ran ingat masa lalunya saat bersama Yoon Jae.

Flash back
Yoon Jae dan Da Ran sedang berjalan-jalan pada malam hari yang dingin. Mereka memegang minuman kaleng kopi yang hangat.
Yoon Jae bertanya,”tidak dingin, kan?
Yoon Jae lalu memegang tangan Da Ran, sedangkan Da Ran menatapnya dan tertawa senang.
Da Ran berkata,”tanganmu benar-benar terasa hangat.
Yoon Jae tersenyum,”mungkin karena aku memegang kaleng kopi.
Da Ran memuji,”katanya tangan itu sehangat suhu di Seoul. Kau punya hati yang hangat, jadi tanganmu juga hangat.
Da Ran tertawa, Yoon Jae-pun ikut tertawa mendengarnya
Da Ran berkata,”kau satu-satunya orang dengan tangan yang hangat.
Da Ran tersenyum bahagia, Yoon Jae -pun menoleh dan senyum bahagia juga. Mereka berpeganggan tangan sepanjang jalan.
Flash back End
Da Ran menangis dan berkata,”hangat sekali.
Da Ran menatap Kyung Jae yang tertidur.
Da Ran berkata,”hanya ada satu orang di dunia ini yang punya tangan hangat. Dan dia disini.
Da Ran menunduk dan menangis sedih masih dengan memegang tangan Kyung Jae.
Da Ran pulang ke rumah dengan rasa takut karena semalam dia tidak pulang. Dia masuk ke dalam rumah dengan pelan-pelan dan hati-hati tanpa dia tahu kalau ibunya sudah melihat kedatangannya.
Kedua orang tua Da Ran sedang membuat pangsit.
Ibu senang,”Da Ran barusan kembali. Dia menghabiskan malam di luar? Jangan-jangan dia sudah mulai dengan menantu Seo?
Ayah menatapnya,”apa seharusnya kau senang saat putrimu tinggal di luar sepanjang malam?
Ibu menjawab,”bagaimanapun juga mereka akan menikah dalam sebulan. Apa masalahnya? Selama ini, dia selalu pulang tepat waktu. Dari awal aku cemas kalau menantu Seo ada masalah. Sepertinya tidak ada. Kita harus mengundang menantu Seo besok dan memanggang belut untuknya?
Ayah menatapnya,”berhentilah berpikiran seperti itu. Ini hanya akan mempermalukan anak itu.
Ibu menjawab,”ya, benar!
Ayah menambahkan,”untuk ini, kita harus melakukannya dengan diam-diam.
Ibu bertanya,”bagaimana kita bisa melakukannya dengan diam-diam?
Ayah menjawab,”masukkan belut ke dalam isian sebelum memberikan pangsit padanya. Bukankah begitu melakukannya?
Ibu tertawa senang,”pangsit belut?
Ibu yang memegang pangsit, lalu membentukannya melengkung (seperti  belut)
Yoon Kyung melempar sisa makanan pizza sea foodnya di meja lalu melihat cermin.
Yoon Kyung berkata,”haruskah aku menumbuhkan jenggot? Lagipula ini bukan tubuhku.
Tiba-tiba Yoon Kyung merasa seluruh tubuhnya gatal.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa aku begitu gatal? Apa aku punya alergi?
Yoon Kyung lalu membuka bajunya dan melihat punggungnya.
Da Ran terengah-engah berlari. Tapi dia terlambat karena apel pagi telah dimulai. Da Ran berlari ke tempatnya dan dilihat oleh semua guru.
Wakil kepala sekolah marah-marah melihatnya.
Da Ran berkata,”aku minta maaf! Aku minta maaf!
Guru Na yang berdiri di sampingnya lalu memajukan badannya untuk menutupinya agar wakil kepala sekolah tidak bisa melihat ke arah Da Ran untuk memarahinya. Da Ran hanya mendesah pelan.
Tiba-tiba ada taksi yang datang dengan kepala Yoon Kyung keluar dari jendela taksi memakai kacamata hitam berfime kuning dan berteriak-teriak. Semua guru dan para siswa melihatnya, termasuk Choong Shik.
Ae Kyung terkejut dan menoleh, memanggil Da Ran,”Da Ran, bukankah orang itu Yoon Jae?
Da Ran yang dari tadi menunduk sedih sehabis dimarahi wakil kepsek, melihat Yoon Kyung. Begitu pula wakil kepsek bingung. Apalagi kepala sekolah yang ada di atas podium.
Yoon Kyung keluar dari taksi.
Yoon Kyung berkata pada sopir taksi,”hey! Tunggu sebentar! Tunggu sebentar!
Yoon Kyung menahan rasa gatal di seluruh tubuhnya, melompat-melompat dan berlari ke arah Da Ran.
Yoon Kyung berteriak,”Gil Da Ran. Gil Da Ran!
Da Ran terkejut melihatnya.
Choong Shik terkejut melihatnya,”kakak ipar?
Yoon Kyung menuju tempat Da Ran berdiri. Yoon Kyung panik menahan gatal sambil melompat-lompat
Yoon Kyung berkata,”Gil Da Ran! Beri aku uang. Jangan tanya kenapa?
Da Ran tak mengerti,”apa?
Yoon Kyung melompat-lompat dan menggaruk-garuk punggungnya,”buruan! Buruan! buruan! Buruan! buruan! Buruan!
Da Ran yang panik mengambil dompet di dalam tasnya.
Guru Na terlihat bingung, sedangkan wakil kepsek terlihat kesal. Apalagi Chung Sik.
Yoon Kyung langsung menyambar dompet Da Ran dan berlari ke taksi.
Wakil kepsek sangat kesal, sedangkan Da Ran tidak enak hati.
Setelah memberikan uang itu, Yoon Kyung balik dan berlari sambil melompat dan menggaruk punggungnya lagi ke arah Da Ran.
Da Ran panik,”oh my god! Oh my god! Jangan mendekat! Jangan mendekat!
Ae Kyung yang ada di sebelahnya bingung.
Yoon Kyung akhirnya lega sudah sampai di depan Da Ran. Wakil kepsek terlihat lebih kesal lagi.
Yoon Kyung berkata,”aku bisa gila. Tubuhku rasanya seperti terbakar.
Ae Kyung yang mendengarnya sampai menutup mulutnya.
Da Ran sampai membuka lebar mulutnya,”apa kau bilang?
Yoon Kyung berkata,”pikirkan jalan kelurnya untukku.
Da Ran bengong.
Yoon Kyung sambil membuka kaosnya dan berkata,”Lihatlah! Tubuhku panas sekali.
Da Ran terkejut dan buru-buru menurunkan kaos Yoon Kyung. Ae Kyung yang melihat tubuh Yoon Kyung yang berotot terkejut dan membuka lebar mulutnya. Semua orang yang melihatnya sangat  terkejut.
Da Ran memukulnya,”kau gila, ya? Membuka baju disini?
Yoon Kyung berkata,”aigoo! Ayo, kita lihat disana!
Yoon Kyung menarik tangan Da Ran dan membawanya pergi. Semua orang melihatnya.
Wakil kepsek penasaran dan bertanya,”siapa pria itu?
Ae Kyung menjawab,”dia adalah tunangan Da Ran.
Guru Na terkejut mendengarnya.
Choong Shik tak percaya,”kakak ipar, apa yang kau lakukan?
Yoon Kyung gatal dan tidak berhenti menggaruk.
Yoon Kyung berkata,”Buruan!
Da Ran bingung dan bertanya,”ada apa? Ada apa?
Da Ran terkejut melihat merah-merah di tubuh Yoon Kyung,” Oohhhh.
Yoon Kyung berkata,”sangat gatal dan panas. Aku bisa gila!
Da Ran bertanya,”ada apa?
Yoon Kyung berkata,”ajusshi ini aneh sekali. Apa ajusshi ini punya penyakit? Lihat ini?
Da Ran terkejut,”coba kulihat! ohhh! Ohh! Ohh! Kakinya juga?
Yoon Kyung membungkuk dan memperlihatkan punggungnya pada Da Ran, seperti bisul yang banyak di punggung. Yoon Kyung juga memperlihatkan kaki dan pantatnya. Yoon Kyung menarik muka Da Ran agar lebih dekat memeriksanya.
Da Ran berkata,”tetaplah berdiri? Bahkan di pantat juga?
Yoon Kyung bertanya,”omo, bagaimana ini?
Da Ran bertanya,”Apa yang harus kita lakukan…
Da Ran bahkan melihat bagian perutnya.
Adegan ini dibuat Slow!!!
Di luar, wakil kepsek dan Ae Kyung mengintip tapi yang mereka bayangkan berbeda dengan kenyataannya.
Yoon Kyung berkata,”aku juga tidak tahu. Oh please!
Di mata Ae Kyung dan kepsek, mereka seperti melakukan hal-hal yang tidak pantas. Ditambah Yoon Kyung menggerakkan badannya seperti itu….Hahahhaa…
Yoon Kyung berkata,”Oh mother! Father! Oh please! Please! Please! Tuhan! Oh yes, yes! Oh, please! Please! Please!
Ae Kyung dan wakil kepsek melihatnya dengan terbelalak..sedangkan Da Ran masih panik melihat Yoon Kyung yang gatal. Apalagi posisi Da Ran membungkuk. Tambah parah aja tuch dipikir mereka kalau Da Ran dan Yoon Kyung melakukan yang nggak-nggak. Hahahahahaaaa…
Wakil kepsek dan Ae Kyung terkejut dan lemas, terduduk.
Wakil kepsek berkata,”Tuhan! Oh! Melakukan perbuatan kotor di sekolah yang suci ini.
Ae Kyung masih penasaran dan ingin berdiri untuk melihatnya lagi tapi ditarik keras untuk duduk oleh wakil kepsek.
Di ruang UKS SMA, Yoon Kyung diberi obat dan langsung meminumnya.
Dokter memberikan krim dan berkata,”itu karena alergi jamur. Kalau kau sudah selesai memakan obatnya dan menggunakan krimya, akan segera sembuh.
Dokter itu tersenyum pada Da Ran dan pergi menginggalkan ruangan itu.
Yoon Kyung masih gatal dan sedikit menyesal,”kalau aku tahu lebih awal, aku akan melakukan body check! Gatal sekali.
Da Ran hanya tersenyum menatapnya. Yoon Kyung salah tingkah karenanya.
Di ruang guru, wakil kepsek marah pada Da Ran.
Wakil kepsek bertanya,”memangnya kita ini klinik pengobatan? Memangnya ini rumah sakit? Ini membuatku tak bisa berkata-kata.
Da Ran hanya diam.
Wakil kepsek akan pergi tapi masih sempat menoleh ke belakang melihat Da Ran.
Wakil kepsek berkata,”orang itu gila,ya?
Da Ran meminta maaf pada semua guru,”aku minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf! Aku minta maaf!
Semua guru hanya melihatnya, bahkan ada yang menertawakannya dan membicarakannya dengan sesama guru di sebelah mereka.

BERSAMBUNG KE Part 2

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar