Minggu, 16 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 10 (Part 1)



SINOPSIS
BIG
EPISODE 10
(Part 1)
Da Ran menatap Yoon Kyung yang sedang mendengar walkman, kadang tertawa.
Da Ran bertanya,”Kyung Joon…ada yang aneh denganku…
Yoon Kyung mematikan walkmanya tanpa disadari oleh Da Ran.
Da Ran melanjutkan,”kau datang ke sini…kenapa aku jadi sangat senang?
Yoon Kyung menatap Da Ran dan  melepas headset di kedua telinganya.
Yoon Kyung bertanya,”kau bicara apa?
Da Ran gugup dan bingung,”aku..aku akan masuk ke dalam dan membeli sesuatu. Kau ingin minuman? Kau haus? Kau ingin sesuatu untuk diminum?
Da Ran buru-buru lari dan masuk ke dalam bioskop.
Yoon Kyung berkata,”dia baru saja mengatakan dia sangat senang aku datang…tapi sekarang dia berbohong…
Di dalam bioskop, Da Ran memukul-mukul kepalanya sendiri karena merasa bodoh,”kenapa aku bersikap begini? Aku pasti sudah gila!
Da Ran kembali menemui Yoon Kyung.
Da Ran bertanya gugup dan salah tingkah,”apa aku tadi…apa aku tadi…menanyakan apa yang kau inginkan? Apa yang kau ingin aku belikan untukmu?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak mengatakan apapun.
Da Ran bertanya,”air? Aku akan membeli air.
Da Ran buru-buru masuk lagi ke dalam, sedangkan Yoon Kyung bingung melihat tingkahnya.
Yoon Kyung bertanya-tanya,”Gil Da Ran..ada apa denganmu?
Di dalam bioskop, ternyata film horor! Yoon Kyung hanya menatap Da Ran yang asyik menonton film itu sambil makan pop-corn.  Da Ran sadar kalau dari tadi Yoon Kyung hanya menatapnya.
Da Ran mendekatkan kepalanya dan bertanya,”kenapa? Kau tidak menikmati filmnya? Karena Choong Shik yang memilih filmnya, jelas sekali banyak darahnya, kan? Kau takut?
Yoon Kyung menjawab,”iya. Guru Gil…kau suka padaku?
Da Ran yang makan popo-corn terkejut, yang bersamaan dengan teriakan pada penonton lainya. Jadi, bisa menutupi perasaan Da Ran yang udah ketahuan oleh Yoon Kyung.
Setelah film selesai, mereka berdua berjalan keluar. Yoon Kyung hanya menatap Da Ran yang tertawa sambil mengatakan sesuatu.
Da Ran berkata,”kupikir kau tidak mendengarnya. Tapi kurasa kau mendengarnya tadi. Kau benar-benar punya telinga yang tajam. Jadi, apa yang kumaksud adalah…aku tadi bertanya-tanya haruskah aku menonton film seram ini sendirian, dan aku bersyukur sungguh melegakan dan senangnya aku bahwa kau muncul.
Yoon Kyung bertanya,”tapi kenapa ekspresimu seperti itu? Kau terlihat seperti seseorang yang ketahuan selagi menyatakan perasaannya.
Da Ran mengelak,”apa  maksudmu menyakan perasaan? Kurasa kau masih belum menyadarinya  meskipun kau di dekatku selama ini. Kapanpun aku ingin makan sesuatu atau semacamanya…wajahku jadi kosong seperti ini. Saat aku haus dan ingin minum sesuatu, eksperiku jadi seperti…”ah..minuman…” sesuatu seperti itu.
Yoon Kyung bertanya,”kau yakin minuman yang membuatmu haus tadi?
Yoon Kyung menunjuk wajahnya sendiri,” Bukan aku?
Da Ran salah tingkah dan menjawab jujur,”sebenarnya…aku tidak tahu apakah karena belakangan ini aku bingung…tapi aku merasa senang saat kau datang. Karena itulah aku mengatakan bahwa aku merasa aneh!
Da Ran menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, dan Yoon Kyung melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.
Yoon Kyung berkata,”aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan pergi ke sana, dan aku akan  mematuhinya. Tapi jika kau datang padaku mengatakan bahwa kau menyukaiku…aku tidak punya kepercayaan diri untuk menolaknya. Jadi, jangan merasa bingung lagi. Dan jangan menempel-nempel lagi padaku.
Da Ran tak percaya,”menempel?
Yon Kyung berkata,”aku lapar! Ayo, kita pergi makan.
Yoon Kyung pergi, meninggalkan Da Ran yang bengong.
Da Ran melihat ada seorang laki-laki yang ingin mengajak nge-date seorang wanita yang disukainya tapi ditolak.  .
Si  wanita berkata,”Sudah kukatakan  hentikan!
Si pria menjawab,”Aku melakukannya karena aku senang melihtmu!  Jangan seperti itu dan ayo kita pergi beli minuman!
Si wanita menjawab,”Jangan menempel-nempel padaku. Aku tidak mau!
Si pria memohon,”aku akan membelikan apapun yang kau inginnkan! Yah!
Da Ran tak percaya melihatnya,”maksudnya aku bertingkah seperti itu?

Da Ran mengkhayal :
Da Ran menggoda Yoon Kyung yang sedang mendengarkan walkman.
Da Ran genit berkata,”kenapa aku senang sekali kau datang?
Yoon Kyung tak percaya,”Oh Tuhan..!
Da Ran membelai pipi Yoon Kyung,”kataku, aku menyukaimu…
Yoon Kyung merinding jadinya.
Menempel-nempel
Terus menerus mengecupkan bibir karena nafsu
Da Ran menempel pada Kyung Joon di depan bioskop dengan earphone
Choong Shik dengan sungguh-sungguh menempel pada Ma Ri  menggunkan membayar pizza sebagai alasan
Khayalan Da Ran end
 
Yoon Kyung balik badan dan menatap Da Ran, sedangkan Da Ran berjalan pelan-pelan ke arahnya denganmuka menunduk malu.
Di kamar inap Kyung Jae, Ma Ri duduk sedih sambilmenyangga dagunya. Choong Shik lalu datang.
Choong Shik bertanya,”kau datang melihat Kang Kyung Joon bukannya pergi nonton film?
Ma Ri balik tanya,”jika ada film yang tidak ingin kau tonton…namun kau bersedia pergi menontonnya dengan seseorang tertentu…itu artinya kau menyukai orang tersebut, kan?
Choong Shik duduk dan menjawab,”paling tidak…itu bukan nol nilainya.
Ma Ri bertanya,”lalu berapa poni menurutmu nilanya itu?
Choong Shik menjawab,”jika kau pergi menonto film bersamaku…aku…akan menganggap itu bernilai 80 poin.
Ma Ri bertanya,”80 poin? Menurutmu akan setinggi itu? Kalau kau menyukai seseorang sebanyak 80 poin…itu artinya hanya ada sisa 20 poni.
Choong Shik bingung,”saat Kang Kyung Joon terbaring di tempat tidur seperti ini…karena siapa kau bersikap seperti ini?
Ma Ri menjawa kesal,”karena aku tidak bisa menjawab itu, jadi jangan tanya!
Ma Ri berdiri dan mengambil tas lalu pergi.
Choong Shik masih penasaran,”Jang Ma Ri…apa ada pria lain yang dia sukai selain Kang Kyung Joon?
Se Young kaget,”apa artinya itu?
Se Young mengingat kata-kata Ibu Yoon Jae saat telp suaminya.
Ibu Yoon Jae berkata,” putraku hanyalah Yoon Jae! Anak itu bukan putraku. Tapi hanya terlahir untuk menyelamatkan putraku, Yoon Jae! Aku tidak mengenal anak bernama Kang Kyung Joon!
Se Young bertanya-tanya,”Kang Kyung Joon adalah putranya…tapi dia membuangnya? Apa itu artinya?
Lalu ada tlp masuk dari Ibu Yoon Jae.
Se Young mengangkatnya,”iya. Aku sudah di depan hotel sekarang. Aku akan segera menemui, Anda!
Di ruang tamu, Ibu Yoon Jae berbicang-bincang dengan Se Young.
Ibu Yoon Jae berkata,”terima kasih untuk tehnya. Aku akan menikmatinya.
Ibu Yoon Jae mengambil tas berisi teh yang dibawa oleh Se Young di atas meja, dan menaruhnya di lantai.
Se Young bertanya,”tapi bantuan apa yang ingin Anda minta dariku?
Ibu Yon Jae  menjawab,”pasien yang waktu itu katamu sangat dikhawatirkan oleh Yoon Jae…
Se Young kaget,”maksud Anda Kang Kyung Joon?
Ibu Yoon Jae bertanya,”apa dia…mengalami pemulihan?
Se Young menjawab,”kami melakukan segala pemeriksaan yang bisa kami lakukan, tapi kami tidak tahu alasannya kenapa dia belum sadar.
Ibu Yoon Jae bertanya,”Jika ada perubahan apapun, apa kau bersedia memberitahuku?
Se Young menjawab,”aku yakin Anda bisa menanyakan itu langsung pada Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae bertanya,”tapi kau adalah dokter yang bertanggung jawab. Karena dia adalah pasien yang memiliki hubungan dengan Yoon Jae, jadi aku sedikit penasaran. Apa kau akan meneleponku sesekali dan memberitahuku? Oh iya! Aku juga ada hadiah untukmu. Tolong tunggu sebentar.
Ibu Yoon Jae berdiri dan masuk ke dalam.
Se Young bertanya-tanya,”apa mungkin...anak itu adalah putranya?
Se Young lalu melihat sisir Ibu Yoon Jae yang ada beberapa helai rambut disana. Dia lalu memikirkan sesuatu.
Di restoran spageti, Da Ran dan Yoon Kyung sedang makan malam.
Yoon Kyung bertanya,”apa Seo Yoon Jae pergi mencari seseorang dulu?
Da Ran balik tanya,”Yoon Jae?
Yoon Kyung menjawab,”Ibunya Seo Yoon Jae mengatakan itu. Bahwa dia sedang mencari-cari seseorang yang tidak disukai Ibunya Yoon Jae. Bahwa syukurlah pencarian itu terhenti karena dia sudah berubah.
Da Ran bertanya,”benarkah? Aku tidak tahu. Apa dia mengatakan itu seseorang yang penting?
Yoon Kyung menjawab,”dia tidak mau mengatakannya. Melihat bagaimana Ibunya berharap bahwa Yoon Jae tidak mengenalinya meskipun mereka bertemu…apa jangan-jangan…dia adalah wanita yang dulunya menempel-nempel pada Seo Yoon Jae?
Mendengar kata “menempel-nempel, Da Ran yang sedang makan tersedak dan terbatuk-batuk. Yoon Kyung tertawa geli melihatnnya.
Yoon Kyung bertanya,’rasa makanannya benar-benar mengerikan, bukan? Tidak ada satupun yang bisa membuatku menempel disini.
Yoon Kyung tersenyum geli.
Da Ran kesal,”iya. Tempat ini mengerikan. Apa karena itu kau membawaku ke sini?
Yoon Kyung menjawab,”iya! Aku sengaja membawamu ke sini. Ini adalah restoran pamanku.
Yoon Kyung menoleh dan ada paman dan ibi Kyung Joon yang mengawasi mereka berdua. Karena Yoon Kyung menatap mereka berdua, paman dan bibi Kyung Joon memalingkan muka dan menutup wajah mereka dengan buku menu restoran.
Yoon Kyung melanjutkan,”penampilanya hampir sama dengan restoran my omma.
Da Ran melihat-lihat sekitarnya,”benarkah? Tempat ini benar-benar terlihat keren.
Yoon Kyung menajwab,”karena my omma keren.
Da Ran memenarkan,”iya. Saat aku  melihat footnya,dia memang terlihat keren.
Bibi Kyung Joon menyuruh suaminya menemui Da Ran dan Yoon Kyung.
Paman Kyung Joon menyapa,”oh. Kau kembali untuk makan. Ah… terima kasih buat nomor yang kau berikan tempo hari. Aki bisa menghubungi Chef Sergei. Terima kasih banyak.
Yoon Kyung mengangguk.
Da Ran menyapa,”halo!
Paman Kyung Joon ingat,”ah..! guru di sekolahnya Kyung Joon,bukan? Ini benar-benar menarik…guru di sekolahnya Kyung Joon.. temannya Kyung Joon…kau membeli rumahnya Kyung Joon…kau bahkan tahu nomor telepon seseorang yang hanya diketahui Kyung Joon… mengatakan ini semua kebetulan sungguh tidak masuk di akal. Apa jangan-jangan kau..! Dikirim oleh appa-nya Kyung Joon? Ayahnya Kyung Joon…meras tidka nyaman untuk muncul sendiri di hadapan kami…jadi dia mengirimmu menggantikan dia?
Yoon Kyung kaget,”appa-nya Kyung Joon…kau mengenalinya?
Ayah Yoon Jae menatap foto wisuda  Yoon Jae bersama ibunya. Lalu ayah Yoon Jae membuka tutup di belakang figura, ternyata ada foto ibunya Kyung Joon.
[jangan-jangan Yoon Jae dan Kyung Joon, kakak-adik?!]
Di restoran paman Kyung Joon, terlihat foto Ibu Kyung Joon di koran yang ditempel disana.
Paman Kyung Joon menjelaskan,”jadi…hanya sekalu saat Kyung Joon lahir. Aku berlalu melewati dia di rumah sakit. Hee Soo [Ibu Kyung Joon] memanggil dia “Guru”. Tapi meskipun aku bertanya padanya siapa dia, Hee Soo tidak menjawabku.
Yoon Kyung penasaran,”Guru?
Paman Kyung Joon menjawab,”aku yakin itu mungkin seseorang yang sudah memiliki keluarga. Hee Soo bukan gadis semacam itu…
Bibi Kyung Joon datang,”Sayang…sebaiknya kau berdiri sekarang supaya kedua tamu bisa ngobrol dengan santai.
Paman Kyung Joon bertanya,”kenapa? Aku sedang berbincang serius.
Bibi Kyung Joon memaksa,”berdirilah! Selamat menikmati makanannya.
Paman Kyung Joon berdiri dan diajak pergi.
Bibi Kyung Joo kesal dan memukul lengan suaminya,”baguslah dia tidak dikirim oleh ayahnya Kyung Joon. Tapi kenapa kau duduk di sana menceritakan semuanya padanya?
Paam Kyung Joon membela diri,”aku menceritakannya karena dia menanyakannya! Mereka orang-orang yang baik…
Bibi Kyung Joon kesal,”kau tidak bisa menilai orang.
Da Ran bertanya,”kau tidak tahu apapun soal ayahmu?
Yoon Kyung menjawab,”Oma tidak pernah memberitahuku tentang dia.
Da Ran bertanya,”jika dia masih hidup, kau tidakaberpikir kau bisa menemukan dia?
Yoon Kyung balik tanya,”menurutmu dia akan senang menemuiku jika aku mencarinya? Kang Kyung Joon yang dikenal orang sedang terbaring di rumah sakit sekarang.
Se Young datang ke kamar Kyung Jae.
Se Young berkata,”jika begitu…apa ini artinya anak ini adalah adiknya Yoon Jae?
Di latai dasar.
Se Young memanggil Woo Jin,”Jong Woo!
Woo Jin menjawab,”Yah!
Se Young bertanya,”Kau dekat dengan Dokter Lee yang bertanggungjawab untuk departemen tes DNA, kan?
Woo Jin menjawab,”iya!
Se Young berkata,”aku menerima permintaan mendesak dari seseorang. Apa aku bisa mendapatkan hasil tes DNA secepat mungkin?
Se Young memberikan 2 plastik kepadanya.
Woo Jin balik tanya,”tes DNA?
Woo Jin lalu pergi.
Di dalam mobil Yoon Kyung. Mereka dalam perjalanan pulang.
Da Ran memegang dompet Kyung Joon dan melihta gambar sepasang ANGEL itu.
Da Ran bertanya,”ini adalah gambar yang digambar oleh appa-mu?
Yoon Kyung menjawab,”itulah yang dikatakan padaku. Selain dari itu, aku tidak punya yang lain. Meskipun jika aku ingin mencarinya, aku tidak punya jalan.
Da Ran bertanya,”apa dia seorang pelukis gambar?
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tahu.
Da Ran bertanya-tanya,”Tapi…aku sepertinya pernah melihat gambar ini di suatu tempat sebelumnya?
Yoon Kyung bertanya,”itu? Aku yakin hanya ada satu di dunia ini. Dia menggamarnya untuk diberikan pada putranya. Dai tidak berkeliling menggambarnya untuk orang lain.
Da Ran menjawab yakin,”tidak..aku sudah pernah melihatnya sebelumnya. Di mana ya?
Yoon Kyung berkata,”tidak mungkin kau pernah melihatnya. Dan aku tidak berniat untuk mencari dia.
Yoon Kyung mengulurkan tangan untuk meminta dompetnya kembali. Da Ran memberikan dompet itu beserta memegang tangan Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”Kyung Joon…jika kau ingin mencari appa-mu, katakan saja kapanpun padaku. Jika aku bisa membantu, aku akan membantu.
Yoon Kyung berkata,”Uh Oh…aku sedang menyetir sekarang. Tanganku gemetaran.
Da Ran terkejut dan tersadar, lalu melepaskan tangan Yoon Kyung.
Da Ran berkata,”aku bukan sedang menempel-nempel padamu!
Yoon Kyung menggodanya sambil tersenyum jail,”Ah…jadi kau mengakui bahwa kau menempel padaku tadi?
Da Ran malu dan memukul-mukulkan kepalanya di kaca mobil.
Da Ran berkata,”aku..minta maaf..! maaf..! tolong hentikan…
Melihat tingkah Da Ran, Yoon Kyung tertawa geli.
Yoon Kyung bertanya,”kita tidak menonton filnya dengan benar. Dan tidak makan malam dengan benar. Ini adalah malam terakhir liburanmu. Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?
Da Ran terdiam dan ingat sesuatu.
Da Ran berkata,”carilah sesuatu yang buatan Cina. Aku harus membagikan hadiah bulan madu di kantor.
Yoon Kyung bertanya,”haruskah kau memberikan hadiah yang merupakan buatan Cina hanya karena kau harusnya pergi ke sana?
Da Ran menemukannya satu dan berkata tersenyum lebar,”Oh! Buatan Cina!
Da Ran menemukan 1 hantungan yang cantik sekali. (aku juga mau tuch! Hehehe…)
Da Ran berkata,”menara Eiffel tidak tepat padahal aku ke Cina, kan? Apa ada Panda Kota Terlarang atau semacamnya, ya?
Yoon Kyung menenunjukkan sepasang boneka beruang putih polos dan kecil pada Da Ran
Yoon Kyung berkata,”Beruang kecil ini! bukankah mereka akan terlihat seperti Panda jika kita mewarnai hitan bagian-bagian tubuhnya?
Da Ran mengambil satu boneka itu dari tangan Yoon Kyung.
Da Ran tersenyum senang,”kurasa begitu! Jika aku mewarnai mata, telinga dan perutnya jadi hitam…?
Yoon Kyung membenarkan,”perutnya putih. Kakinya yang hitam.
Da Ran ngotot,”pinguin yang punya perut putih. Panda perutnya hitam.
Yoon Kyung tertawa terbahak-bahak,”mau bertaruh?
Da Ran setuju,”ikut!
Yoon Kyung berkata,”naikkan taruhan!

BERSAMBUNG KE PART 2

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar