Kamis, 27 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 11 (Part 1)




SINOPSIS
BIG
EPISODE 11
(Part 1)
Malam itu, Yoon Kyung dan Da Ran duduk di taman.
Yoon Kyung berkata,”tempat di sebelahmu adalah tempat Seo Yoon Jae. Saat dia kembali…Kang Kyung Joon akan menghilang untukmu.
Yoon Kyung berdiri dan melanjutkan,”Aku akan sepenuhnya menghilang. Aku akan hidup dengan baik di suatu tempat…jadi khawatirkan saja Seo Yoon Jae yang baru kembali.
Yoon Kyung akan pergi, tapi lengannya dipegang oleh Da Ran yang berdiri.
Da Ran bertanya,”kau hanya akan menghilang?
Yoon Kyung balik tanya,”apa….kau ingin mengikutiku? Kalau kau berdiri tak kokoh, aku akan menerobos masuk saja.
Da Ran terdiam dan melepaskan pegangan tangannya.
Yoon Kyung mendudukkan Da Ran di kursi dan mengikat tali sepatu Da Ran dengan kencang.
Yoon Kyung mengikat tali sepatu Da Ran sambil berkata,”ini jadi terlepas. Ikatlah yang kencang. Dan jangan melihat ke belakang pada Kang Kyung Joon, yang berlari sangat jauh…dan kau terus saja berjalan ke jalan yang kau tuju. Hingga saat itu,ayo kita hidup rukun!
Da Ran mengangguk,”baik!
Yoon Kyung berdiri dan berkata,”karena kau terus memasang ekspresi sakit itu di wajahmu, kau membuatku jadi mengkhawatirkanmu. Itu sangat memberatkan.
Da Ra menjawab,”kau benar. Aku tidak seharusnya begini di hadapanmu. Aku akan mengikat kesadaranku dengan kencang.
Da Ran berdiri dan melanjutkan,”kau mengikatnya yang kencang, kan?
Yoon Kyung menjaw,”aku mengikatnya dengan kencang. Apa rasanya tidak apa-apa?
Da Ran menjawab,”aku rasa ini tidak akan pernah terlepas. Ayo!
Da Ran berjalan duluan pulang ke rumah.
Yoon Kyung bertanya,”bagaimana kalau darahmu tidak  jalan?
Da Ran menjawab,aku baik-baik saja. Ayo! Cepatlah!
Da Ran berlari denga sedih dan bingung, sedangkan Yoon Kyung berjalan santai di belakangnya.
Da Ran memakan mie ramen, sedangkan Yoon Kyung hanya menatapnya.
Yoon Kyung berkata,”kalau kau akan seperti itu,perutmu akan jadi sakit nanti.
Da Ran menjawab,”memberatkan rasanya ada kau melihatku, jadi pergilah tidur!
Yoon Kyung bertanya,”kenapa kau merasa aku memberatkan? Karena aku muda? Anak muda yang pintar, tampan dan kaya bisa hidup baik di manapun. Aku tidak akan menempel padamu untuk segigit ramen, jadi jangan khawatir.
Da Ran menjawab,”saat kau kembali, kau akan sendirian.
Yoon Kyung berkata,”kalau itu mengusikmu, jangan khawatir.
Yoon Kyung menujukkan majalah yang ada gambar Prof. Park Min Kyu yang dikira Yoon Kyung ayah kandungnya.
Yoon Kyung menlanjutkan,”aku akan pergi mencari appa-ku!
Ma Ri sendiri sedang menjadi seorang detektif dengan banyak memfoto Prof. Park Min Kyu. Ma Ri ditemani oleh Choong Shik.
Choong Shik bertanya,”Ma Ri…kau kelihatannya terlalu nyaman jadi paparazzi.
Ma Ri menjawab,”ini adalah keahlian yang aku pelajari mengikuti Kyung Joon sekian lama.
Choong Sik kaget melihat hasil foto Ma Ri,”wahh, Kau seperti profsional! Kau benar-benar bisa melihat karakter dari wajahnya.
Lalu ayah Yoon Ja datang menemui Prof. Park Min Kyu.
Ma Ri penasaran,”siapa pria itu?
Ayah Yoon Jae berkata,”tolong beritahu aku lebih banyak tentang pria yang akan dinikahi Hee Soo di New York. Karena aku tidak tahu kaitan yang lain untuk bisa menemukan Kyung Joon.
Prof. Park Min Kyu menjawab,”aku mendengar bahwa dia memiliki putri yang seumuran Kyung Joon. Namanya Ma Ri.
Ma Ri sedang memfoto Prof. Park Min Kyu dan ayah Yoon Jae. Lalu Choong Shik menghalangi kameranya.
Choong Shik berkata,”Ma Ri…
Ma Ri kesal dan memukul keras kepala Choong Shik agar menyingkir,”Minggir!
Choong Shik kembali berdiri di belakang Ma Ri yang sedang memfoto.
Prof. Park Min Kyu merasa kalau ada yang memfotonya lalu menoleh. Ma Ri buru-buru bersembunyi.
Hotel tempat ibu Yoon Jae menginap.
Ibu Yoon Jae berkata,”Yoon Jae dan istrinya akan datang ke lobi hotel. Jadi,mari kita tidak saling menaikkan suara pada masing-masing.
Ayah Yoon Jae berkata,”aku rasa Kyung Joon berada di Korea. Aku yakin kita akan bisa menemukan dia.
Di lobi hotel, Yoon Kyung dan Da Ran baru saja sampai.
Yoon Kyung berkata,”ini pertama kalinya aku bertemu dengan pria itu juga. Karena omma-nya Seo Yoon Jae tidak suka bertemu dengannya, jadi kupikir itu bagus juga untukku dan tidak menemuinya.
Da Ran berkata,”aku bertemu dengannya sekali saat Yoon Jae dan aku pertama kali bertunangan. Tapi dia sangat pendiam dan sedikit sulit. Dia juga seorang dokter.
Ibu Yoon Jae bertanya,”karena itu kau datang? Aku tidak akan melibatkan diri. Jangan pernah menyebutkan ini pada Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae kaget dan menoleh,”dia (Kyung Joon) adalah adiknya Yoon Jae, dan putramu. Kau tidak merasa kasihan pada anak itu yang sendirian?
Ibu Yoon Jae melihat foto ibu Kyung Joon terselip di buku agenda suaminya, dan mengambil foto itu.
Ibu Yoon Jae dingin berkata,”dia (Kyung Joon) bukan putraku. Dia adalah putra wanita ini, Kang Hee Soo.
Ibu Yoon Jae menunjukkan foto Kang Hee Soo pada suaminya.
Di lobi
Yoon Kyung berkata,”meskipun cukup bagiku bahwa aku adalah putra omm-ku, tapi karena dia (ayah Yoon Jae) adalah pria yang dicintai omma-ku, aku jadi penasaran untuk melihat pria macam apa dia.
 
Di kamar Ibu Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae berkata,”yang meminta Hee Soo untuk mengandung putra kita untukkita adalah kau.
Ibu Yoon Jae menatap tajam,”bukan seorang anak yang aku perlukan. Tapi tali pusar anak itu yang aku perlukan. Karena hanya itu yang bisa menyelamatkan Yoon Jae kita. Kau juga menyetujui itu. Pada saat ini,apa kau percaya diri untuk menemui dia (Kyung Joon) seagai putra yang kau cintai? Dia bukan anak yang terlahir karena cinta, tapi anak yang dibuat karena kebutuhan! Dan setelahnya…kita menyerahkan dia pada wanita itu!
Di lobi, Yoon Kyung dan Da Ran berjalan sambil melihat gambar sepasang angel itu di dompet Kyung Joon.
Yoon Kyung berkata,”pria yang merupakan appa-ku ini, aku rasa dia ingin bertemu denganku. Melihat bagaimana dia meninggalkan ini. Karena aku yakin, aku terlahir karena dia benar-benar mencintai omma-ku.
Da Ran bertanya,”tapi menurutku kenapa ada dua anak? Menurutmu apa kemungkinan kau memiliki seorang saudara?
Yoon Kyung berhenti dan berpikir,”saudara? Aku rasa mungkin saja.
Di kamar Ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae berkata,”bahwa kau tidak akan pernah menyebutkan apapun soal anak itu pada Yoon Jae. Aku ingin kau janjian itu.
Ayah Yoon Jae menjawab,”sesuatu yang tidak bisa dia ingat, aku tidak akan membuatnya menangisi itu lagi.
Ibu Yoon Jae pergi.
Ayah Yoon Jae mengambil buku agendanya dan memegang foto ibu Kyung Joon, lalu menyelipkannya kembali ke dalam buku agendanya dan menaruhnya di atas meja.
Ibu dan ayah Yoon Jae menemui Yoon Kyung dan Da Ran di lobi. Yoon Kyung berjalan ke orang tua Yoon Jae, sedangkan Da Ran hanya berdiri di belakangnya.
Ibu Yoon Jae tersenyum senang,”kau sudah datang?!
Yoon Kyung menjawa,”iya, omma!
Yoon Kyung menatap ayah Yoon Jae.
Ayah Yoon Jae memegang lengan atas Yoon Jae,”lama tidak bertemu!
Yoon Kyung menjawa kikuk,”iya, appa!
Ayah Yoon Jae menatap ke arah Da Ran.
Da Ran perlahan-lahan berjalan ke arah orang tua Yoon Jae yang membungkukan badan, memberi salam.
Ibu Yoon Jae tersenyum.
Ayah Yoon Jae berkata,”aku minta maaf karena tidak bisa datang di pernikahan.
Da Ran menjawab,”tidak apa-apa…
Ibu Yoon Jae memotong,”kita perlu ke atas dulu sebelum pergi. Ayahmu membawa hadiah pernikahan untuk putra satu-satunya. Kita ke atas dulu sebentar.  Ayo!
Ibu Yoon Jae balik badan dan berjalan menuju ke atas. Ayah Yoon Jae mengikutinya.
Yoon Kyung melihat Da Ran yang kikuk juga dan ikut naik juga.
Di kamar hotel Ibu Yoon Jae.
Ibu Yoon Jae berkata,”tunggu sebentar!
Ibu Yoon Jae masuk ke dalam.
Suasana menjadi kikuk.
Ayah Yoon Jae bertanya,”aku minta maaf karena tidak datang meskipun aku dengan bahwa kau terluka. Kau baik-baik saja sekarang?
Yoon Kyung menjawab,”aku masih tidak baikan. Sejujurnya,meskipun kau mengatakan bahwa kau appa-ku, kau seperti orang asing yang baru pertama kali aku lihat.
Ayah Yoon Jae bertanya,”kau akan membaik. Bagaimana bisa kita tetap jadi orang asing sementara kita adalah ayah dan anak?
Yoon Kyung menjawab,”karena aku adalah putra kalian satu-satunya, aku yakin ini sulit untuk kalian berdua.
Ayah Yoon Jae kaget,”putra satu-satunya? Jika begitu kau pasti benar-benar tidak ingat apapun.
Yoon Jae balik tanya,”tentang apa?
Ayah Yoon Jae menjawab,”bukan apa-apa. Kau masih terus mengamil cuti dari rumah sakit?
Ayah Yoon Jae ingin menyentuh lengan Yoon Kyung….tapi Yoon Kyung mengambil majalah yang ada Prof. Park Min Kyu di atas meja.
Yoon Kyung bertanya,”ini…apa ini seseorang yang appa kenal?
Ayah Yoon Jae kaget dan balik tanya,”kau ingat dengan Prof. Park Min Kyu?
Yoon Kyung bertanya-tanya,”jika begitu orang ini mengenal Seo Yoon Jae juga?
Ayah Yoon Jae menjawab,”benar…seperti yang dikatakan omma-mu, kau berbicara seakan-akan kau orang lain.
Da Ran kaget dan menatapn Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata,”aku yakin semuanya akan segera kembali.
Ayah Yoon Jae berkata,”aku berharap begitu.
Ayah Yoon Jae mengambil majalah itu dari tangan Yoon Kyung, lalu mengambil buku agendanya. Lalu…foto ibu Kyung Joon terjatuh dengan posisi telungkup.
Yoon Kyung mengambil foto itu, buku agenda dan majalah itu…lalu memberikannya pada ayah Yoon Jae.
Yoon Kyung berkata,”meskipun ini terasa aneh karena appa tidak terbiasa…anggap saja sebagai putra yang lain datang berkunjung sebentar.
Da Ran menatap Yoon Kyung, sedangkan Yoon Kyung mengangkat bahunya lalu tersenyum. Ayah Yoon Jae diam tak mengerti maksud kata-kata Yoon Kyung.
Di restoran, mereka makan malam.
Ibu Yoon Jae berkata,”akhir pekan ini…aku menghadiri perkumoulan istri-istri dokter. Kau sebaiknya datang bersamaku.
Da Ran tak mengerti dan tanya,”maaf?
Ibu Yoon Jae tersenyum,”itu adalah sebuah pertemuan amal di mana aku sudah jadi bagian untuk waktu yang lama. Aku sebaiknya memperkenalkan dirimu selagi aku di Korea.
Da Ran menunduk,”iya!
Ibu Yoon Jae bertanya,”dan juga, apa begitu bagaimana biasanya kau berpakaian?
Da Ran kaget dan melihat penampilannya.
Da Ran menunduk  bingung dan menjawab,”iya!
Yoon Kyung menoleh dan menatap Da Ran yang bingung.  Ayah Yoon Jae juga menoleh ke istrinya.
Ibu Yoon Jae melanjutkan,”sebelum aku pergi, mari kita pergi berbelanja bersama-sama. Kau tidak memiliki mobil sendiri, kan? Jika ada waktu, kita sebaiknya membelikanmu mobil juga.
Yoon Kyung sangat tidak suka mendengarnya.
Da Ran menjawab,”aku tidak memerlukan yang seperti itu.
Ibu Yoon Jae mendesak,”kau memerlukannya demi reputasi Yoon Jae. Jika saja kau sudah mengurusnya itu sendiri, aku tidak perlu mengurusnya sendiri lagi.
Da Ran menunduk dan menjawab,”aku minta maaf!
Yoon Kyung tak tahan dan menatap Da Ran,”dia mengatakan ingin melakukannya untukmu karena aku.
Da Ran menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”kau tahu kata “aku minta maaf” itu tidak tepat. Angkat kepalamu tinggi-tinggi. Dan katakan, terima kasih.
Ibu Yoon Jae tersenyum mendengar kata-kata Yoon Kyung.
Yoon Kyung berkata pada ibu Yoon Jae,”karena Da Ran merasa malu. Aku akan berterima kasih karena aku lebih tak tahu malu. Berikan kartu kredit omma!
Ibu dan ayah Yoon Jae, juga Da Ran kaget menatapYoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”daripada merepotkan soal pergi bersama-sama…aku akan pergi menggunakan kartu tersebut yang layak dengan reputasiku. Sekitar berapa menurut omma banyaknya? Karena aky tidak tahu berapa besarnya harga reputasiku.
Ibu Yoon Jae bingung,”Hei…apa salahnya aku ingin dia melakukan kerja amal bersama-sama denganku?
Yoon Kyung tegas menjawab,”itu bukan kerja amal ketika dia harus membeli baju baru dan moil baru. Tapi itu adalah ajang pamer berapa banyak uang yang kau miliki.
Ayah Yoon Jae marah,”Yoon Jae!
Yoon Kyung berkata,”ajusshi….appa, karena appa lama meninggalkan omma sendirian, dia jadi terlibat dengan organisasi-organisasi aneh itu.
Ibu Yoon Jae membela diri,”itu bukan organisasi aneh! Itu adalah tempat dimana para istri dari direktur rumah sakit bertemu, ukan tempat yang bisa didatangi siapa saja.
Yoon Kyung berkata,”jika begitu omma dan Da Ran…tidak akan bisa bergabung karena kalian berdua hanyalah bukan siapa-siapa. Appa bukan direktur sebuah rumah sakit?!
Ayah dan ibu Yoon Jae kaget.
Ibu Yoon Jae berkata,”Hei…meskipun ayahmu bukan direktur sebuah rumah sakit, dia adalah seorang dokter terkenal. Benar, kan?
Ayah Yoon Jae bingung dan diam.
Yoon Kyung tersenyum menyindir,”kau tidak bisa..bekerjalah saja yang keras dan cepat buat rumah sakit sendiri. Aku tidak bisa membiarkan dia pergi ke sana karena aku merasa sangat malu. Daripada mempermalukan siri dengan mencoba memamerkan uang di event-event tersebut…lebih baik untuk tidak melakukannya.
Ibu Yoon Jae berkata,”Yoon Jae…sebelum appa-mu ke Afrika, dia adalah direktur…benar, kan?
Ayah Yoon Jae menatap istrinya.
Ayah Yoon Jae bingung dan menjawab kikuk,”oh, iya! Meskipun kau mungkin tidak mengingatnya, Yoon Jae..aku dulu adalah direktur rumah sakit.
Yoon Kyung berkata,”tapi sekarang tidak!
Ayah Yoon Jae kaget dan menatap Yoon Kyung.
Yoon Kyung melanjutkan,”jangan berdeat dengankyu dan berikan saja kartu kreditnya.
Da Ran diam-diam tersenyum geli.
Da Ran dan yoon Kyung ke tempat penjualan mobil.
Da Ran bertanya,”kau benar-benar akan membeli moil?
Yoon Kyung menjawab,”mereka orang yang serius. Mereka tidak mengatakan hal-hal yang tidak serius. Kau tidak mendengar mereka memberitahu kita sungguh-sungguh…bahwa mereka punya banyak uang karena jadi direktur rumah sakit sebelumnya? Bukan perilaku yang baik untuk mengabaikan hal-hal seperti itu.
Da Ran berkata,”mereka hanya sekedar membicarakannya, tidak perlu membeli mobil!
Yoon Kyung melihat sebuah mobil berwarn biru,”kurasa yang ini akan cocok untukmu. Kenapa kau tidak masuk melihatnya?
Da Ran menjawab,”aku tidak perlu mobil. Aku bahkan tidak bisa mengemudi.
Yoon Kyung menjawab,”baiklah! Aku akan memilih sesuatu yang kusukai.
Da Ran membuka lebar mulutnya dan mengikuti Yoon Kyung yang memilih mobil berwarna silver.
Yoon Kyung berkata,”yang ini!
Da Ran kaget,”Kyung Joon…!
Yoon Kyung mengangkat bahunya lagi.
Yoon Kyung dan Da Ran ke toko baju. Yoon Kyung menunjuk baju dari ujung ke ujung.
Yoon Kyung berkata,”dari sini…sampai sini!
Da Ran kaget dan bingung,”bagaimana bisa kita membeli semua ini tanpa mencobanya?
Yoon Kyung menjawab santai,”Kalau begitu coba kenakan?!
Yoon Kyung duduk di depan ruang ganti baju. Da Ran keluar dengan beberapa baju yang dicobanya.
Da Ran berkata,”aku tidak perlu beli ini…
Yoon Kyung menjawab,”tidak buruk! Ambillah!
Da Ran keluar dengan baju biru dan terlihat lesu
Da Ra berkata pelan,”Lihat?
Yoon Kyung berkata,” Sudah kubilang tidak buruk…tidak buruk. Ambillah!
Da Ran keluar dengan baju hitam bertotol putih kecil,”bagaimana bisa aku memakai sesuatu seperti ini dalam kerja amal?
Yoon Kyung tersenyum dan menjawab,”tidak buruk. Ambillah!
Da Ran keluar dengan tambah lesu,”kau ingin pergi liburan musim panas?
Yoon Kyung mengangguk dan menjawab,”tidak buruk! Ambillah!
Da Ran keluar dengan baju wara merah.
Yoon Kyung menggoda,”oh, itu buruk! Ambillah!
Da Ran keluar dengan lesu dan memakai baju warna crem. 
Yoon Kyung berdiri dan membalikkan badan Da Ran menghadap cermin.
Yoon Kyung menatap Da Ran di cermin dan berkata,”tidak buruk…pakailah!
Kyung Joon berjalan dengan membawa semua barang yang dibeli di kedua tangannya. 
Da Ran berjalan disampingnya.
 
Di dalam mobil, dalam perjalanan pulang ke rumah.
Yoon Kyung berkata,”ini akan siap dalam beberapa hari. Melihat bagaimana kartunya masih berfungsi setelah semua ini, kurasa reputasi Seo Yoon Jae cukup berharga.
Da Ran berkata,”orang tuanya Yoon Jae merasa malu. Kau tidak tahu betapa aiknya Yoon Jae sebagai seorang putra.
Yoon Kyung menjawab,”jika putranya terlalu baik, maka kaulah yang akan menderita. Bahwa di dunia tidka hanya penuh dengan putra yang baik, namun ada juga putra yang buruk seperti ini, mereka berdua harus menyadari itu.
Yoon Kyung tersenyum.
 
BERSAMBUNG KE PART 2

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar