Jumat, 05 Oktober 2012

SINOPSIS FULL HOUSE EPISODE 1 (Part 1)


SINOPSIS
FULL HOUSE
EPISODE 1
(Part 1)
Pagi itu..terdengar suara jam beker berbunyi keras. Lee Young Jae (Rain) yang masih mengantuk kesal…lalu melempar jam beker itu jauh dan jatuh ke lantai. Tapi jam beker itu masih berbunyi hanya beberapa saat kemudian mati.
Lee Young Jae beberapa saat kemudian membuka mata dan duduk di tempat tidur….merenggangkan badan sebentar lalu bangun.
Saat membuka pintu apartemennya…lalu terlihat blit kamera dan banyak media masa sudah ada di depan apartemennya.
Para wartawan bertanya,”Lee Young-Jae, apa kalian berdua punya hubungan spesial?
Young Jae menutupi wajahnya..lalu beritanya muncul di koran-koran.

Episode 01
Di sebuah rumah dipinggir pantai…Han Ji Eun (Song Hye Kyo)  dengan rambut berantakan… mengambil kotak susu dari dalam kulkas… menuangkankan ke dalam gelas…lalu meminumnya. Rumahnya sangat bentakan sekali. Ji Eun adalah seorang penulis novel.
Ji Eun mencari ide,”Ah...apa ini?Dasar bodoh.Kenapa dia datang lagi?Seharusnya semua sudah selesai..Kenapa kau datang lagi? Kenapa?
Ji Eun sudah menemukan sebuah ide,”Oh ya!
Ji Eun naik keatas, masuk ke kamarnya yang tak kalah berantakan seperti di bawah. Hehehe…
Ji Eun duduk di leptopnya dan mulai menulis.”Si wanita hamil oleh pria itu....Oh! Cerita ini pasti bagus sekali.....
Ji Eun terlihat senang.
Di rumah sakit, Hee Jin (Lee Young Eun) keluar dari ruang pemeriksaan dengan lesu. Lee Dong Wook (Kang Do Han, pacar Hee Jin) mendekatinya.
Dong Wook bertanya,”Dokter bilang apa? Ada masalah?
Hee Jin menjawab,”Dokter bilang kalau aku hamil.
Dong Wook terduduk lemas di kursi.
Hee Jin bertanya,”Apa?Tapi kita kan belum siap untuk itu.Kenapa harus sekarang?Sayang, jadi kita harus bagaimana?
Dong Wook menjawab,”Kita tak boleh diam begini saja...
Di rumah Ji Eun
Ji Eun masih mencari inspirasi untuk tulisannya. Di atas meja ada foto Ji Eun kecil bersama kedua orang tuanya. Lalu..ada foto Ji Eun bersama temannya Dong Wook dan Hee Jin saat sekolah.
Ji Eun berkata sambil mengetik,”Saat mereka saling menatap satu sama lain,mereka merasakan sesuatu yang berbeda dan sulit diungkapkan lewat kata-kata.Lalu dia mendekat sambil terus tersenyum....Dan dengan perlahan dia berbisik pada pria itu...”Sejak pertama kali aku bertemu denganmu...Aku...Aku...sudah tahu kau adalah orang yang tepat”..... Apalagi ya kata-katanya...
Tiba-tiba ada suara bel…”Ting Tong Ting Tong” yang langsung membuyarkan konsentrasi Ji Eun untuk melanjutkan tulisannya.
Ji Eun kesal,”Siapa?Tunggu sebentar!Siapa sih?
Ji Eun buru-buru berlari ke bawah dan membuka pintu.
Ternyata Hee Jin dan Dong Wook yang memberinya tiket liburan.
Hee Jin berkata,”Selamat Anda memenangkan undian berhadiah!
Mereka bertiga duduk di ruang tamu.
Ji Eun bertanya,”Tiket pesawat kelas VIP...juga voucher menginap di hotel bintang 5?
Dong Wook menjawab,”Di Bank tempat aku bekerja memang memberikan kesempatan pada nasabahnya untuk memenangkan undian berhadiah.Dan Ji-Eun... Kaulah yang beruntung memenangkannya!
Hee Jin dan Dong Wook tertawa lebar.
Ji Eun tak percaya,”Kalian pasti bercanda, kan?
Dong Wook meyakinkan,”Sudah kubilang, ini undian berhadiah dari Bank.
Kau tak percaya pada kami?
Ji Eun bertanya,”Lalu kenapa harus aku yang pergi?Kenapa tidak kau saja.
Dong Wook menjawab,”Aku?Bagaimana dengan pekerjaanku?Lagipula kau belum pernah naik pesawat, kan?
Ji Eun berkata,”Pesawat?aku belum pernah....
Dong Wook menjawab,”Sudah terima saja.
Ji Eun bertanya,”Lalu siapa yang jaga rumahku?
Hee Jin menjawab,”Rumah? Rumah ini akan baik-baik saja.
Dong Wook menambahkan,”Benar. Biar kami saja yang jaga rumah ini.Kau tak perlu khawatir.Mungkin dengan pergi keluar negeri, kau akan dapatkan ide-ide baru untuk novelmu.Benarkan? Hee-Jin?
Hee Jin menjawab,”Benar sekali!Mungkin saja novelmu akan lebih bagus ceritanya.
Ji Eun curiga,”Aku sedikit curiga…
Hee Jin dan Dong Wook gugup dan bingung.
Hee Jin bertanya,”Maksudmu?
Ji Eun berkata,”Mana ada yang gratis di dunia ini.
Hee Jin menelan ludah..sedangkan Dong Wook bingung dan menatap Ji Eun.
Ji Eun melanjutkan,”Tak perlu mendaftar, tak perlu mengeluarkan biaya apapun? Semuanya gratis begitu saja?
Dong Wook dan Hee Jin tersenyum lebar.
Dong Wook tersenyum lebar menjawab,”Ya. Memang begitu.Kenapa kau curiga sekali pada kami?
Ji Eun tersenyum lebar,”Baiklah. Karena ini gratis...Ayo berangkat!Ayo!
Mereka bertiga langsung pergi ke bandara. Mereka bertiga berlari cepat.
Dong Wook berlari sambil bertanya,”Kenapa buru-buru?
Ji Eun menjawab,”Aku kan mau liburan!Sudah cepat saja jalannya.
Hee Jin berkata,”Sudah kubilang, harusnya kita datang lebih cepat.
Ji Eun menjawab,”Mana kutahu kalau jalannya akan macet separah itu.
Jangan banyak mengeluh, sudah jalan saja.
Mereka sudah masuk ke dalam bandara.
Di lantai atas bandara, ada Young Jae yang duduk bersama managernya di ruang VIP lounge. Sedangkan di depan pintu yang dijaga 2 orang, sudah ada beberapa fansnya Young Jae yang berkerumun di sana sambil beberapa kali mencuri-curi foto dirinya.
Manajer berkata,”Saat kau sudah sampai di hotel,kau akan di interview.Syutingnya akan dimulai di hari ke-2.Sesampainya kau di bandara,semua staff dan penerjemah sudah menunggumu disana.Dan saat kau sudah tiba di China, kita akan selesaikan kontrak dengan pihak IM.
Manajer menunjukkan sebuah koran,”Apa kau sudah tahu gosipmu dengan Lee Ji-Hae?Dalam bulan ini saja sudah 2 kali dicetak beritanya.Kami memintamu lebih berhati-hati dengan image-mu.
Young Jae membaca berita di koran itu sekilas sebelum melemparnya ke atas meja.
Young Jae bertanya,”Lalu bagaimana dengan jadwal acara di China?
Di bagian keberangkatan.
Dong Wook berkata,”Cepat masuklah kesana.....
Ji Eun bertanya,”Apa setibanya di bandara aku akan dijemput?
Dong Wook menjawab,”Tentu saja. Cepat saja masuk kesana.
Ji Eun mengingatkan,”Jangan lupa menyiram tanamanku, ya?
Hee Jin menjawab,”Jangan khawatir, kami akan mengurus semuanya disini.Masuklah, nanti kau terlambat.
Ji Eun  berkata,”Aneh sekali rasanya. Baru kali ini aku pergi jauh dari rumah.Kau tahu itu kan...
Dong Wook menjawab,”Kau kan sudah dewasa sekarang. Sudah seharusnya kau meninggalkan rumah.
Ji Eun berkata,”Baiklah, aku akan pergi. Tolong jaga baik-baik rumahku.
Ji Eun pergi…Hee Jin dan Dong Wook menatap kepergiannya.
Hee Jin merasa tak enak dan memanggilnya,”Ji-Eun, tunggu sebentar...
Hee Jin mendekati Ji Eun yang hampir masuk ke bagian keberangkatan.
Hee Jin mengeluarkan dompet dan memberikan separuh uangnya pada Ji Eun.
Hee Jin berkata,”Ambillah ini.
Ji Eun tak mengerti,”Untuk apa?
Hee Jin menjawab,”Kalau kau sudah di China, kau bisa menukarkannya dengan mata uang China. Makanlah yang banyak dengan uang ini!
Ji Eun berkata,”Tenang saja. Semuanya pasti sudah disiapkan untukku, kan?
Hee Jin memaksa,”Ini untuk jaga-jaga saja.
Dong Wook mengambil uang dari tangan Hee Jin lalu menggenggamkan uang itu ditangannya Ji Eun.
Dong Wook berkata,”Ambil saja.Kau orangnya mudah sakit, jadi hati-hatilah.
Ji Eun tak mengerti,”Kalian kenapa sih?
Ji Eun akan masuk..tapi tiba-tiba..
Hee Jin memanggil dan memeluknya,”Ji-Eun.
Dong Wook ikut memeluk Ji Eun.
Dong Wook dan Hee Jin berkata bersamaan dengan sedih,”Ji-Eun, kami menyayangimu!
Ji Eun tak mengerti,”Hei, kenapa kalian ini!Kenapa kalian jadi begini?
Dong Wook dan Hee Jin masih memeluknya,”Kami menyayangimu. Sangat menyayangimu.
Ji Eun tertawa geli,”Aku juga menyayangi kalian.Oke?Selamat tinggal.
Dong Wook dan Hee Jin melepaskan pelukannya.
Ji Eun melambaikan tangannya…Dong Wook dan Hee Jin membalas melamaikan tangannya.
Ji Eun masuk ke dalam.

Di depan pintu keberangkatan.
Hee Jin menoleh dan bertanya,”Ji-Eun akan baik-baik saja, kan?
Dong Wook menjawab,”Walau kau tinggalkan dia dihutan sekalipun, dia pasti akan baik-baik saja.Yang perlu kita khawatirkan adalah saat dia pulang nanti.Dia sudah pergi. Ayo kita bereskan semuanya.
Dong Wook dan Hee Jin terlihat merasa sangat bersalah pada Ji Eun.
Pesawat akan bersiap-siap berangkat.
Di dalam pesawat, Ji Eun akan menaruh tasnya di bagasi atas..tapi dicegah oleh seorang pramugari.
Pramugari berkata,”Biar aku saja Nona...
Ji Eun duduk di kursinya dan benar-benar terlihat seperti orang yang tak pernah naik pesawat. Hahaha….
Ji Eun berkata,”Tempat ini besar sekali.Apa ini?Sandal?Enak juga dipakai.
Pramugari bertanya,”Maaf, Anda mau baca koran?
Ji Eun bertanya,”Ya.Umm, apa guncangannya nanti akan sangat keras?
Pramugari menjawab,”Tidak juga.
Ji Eun memasang sabuk pengamannya dan membaca koran…tentang Young Jae
Ji Eun berkomentar,”Gosip lagi?Dengan siapa lagi dia sekarang?Lee Ji-Hae? Kenapa harus dia?
Lalu ada seseorang yang datang.
Pramugari berkata,”Selamat datang. Sebelah sini Tuan, silahkan.
Ji Eun menyapa tanpa melihat jelas,”Halo!
Ding Dong….hahaha…Young Jae duduk di sebelah Ji Eun.
Ji Eun sadar dan menoleh tak percaya,”Kau Lee Young-Jae, kan?Kau juga mau ke China? Untuk apa?Syuting film lagi?
Young Jae hanya senyum sekilas…lalu menutup matanya.
Ji Eun kesal,”Semoga tidurmu nyenyak.
Pesawat take off..Ji Eun ketakutan dan mencengkeram tangan Young Jae kuat.
Ji Eun ketakutan dan menutup matanya,”Aigoo! Pesawatnya berguncang. Uhh…uhhh…
Young Jae kesal..sampai menutup mulutnya sendiri agar tak berteriak…mencoba melapaskan tangannya..dan berhasil.
Setelah pulang dari bandara….di rumah Ji Eun,  manajer Young Jae datang untuk melihat-lihat rumah Ji Eun…yang tentu saja masih berantakan. Hee Jin buru-buru melempar beberapa barang ke sudut, sedangkan Dong Wook yang menjelaskan detail rumah Ji Eun.
[jangan-jangan rumah Ji Eun akan dijual nih! Pantas saja Ji Eun di suruh pergi liburan ke luar negeri. Jahat juga yah!]
Manajer Young Jae bertanya,”Listriknya masih berfungsi kan.
Dong Wook menjawab,”Ya, tentu saja.Rumah ini kondisinya masih bagus, kan?

Di ruang tamu
Dong Wook duduk dengan tersenyum lebar sambil menghitung jumlah uang yang dia dapatkan. Hee Jin yang berdiri di belakangnya juga tersenyum lebar.
Manajer Young Jae bertanya,”Apa semuanya sudah pas?
Dong Wook menjawab,”Ya.
Manajer Young Jae bertanya,”Katamu, semua perabotannya sudah dikeluarkan?
Dong Wook menjawab,”Ya, tentu saja.Akan kami bereskan semuanya.
Manajer Young Jae menjawab,”Baiklah, aku percayakan padamu semuanya.Aku pergi dulu.
Manajer Young Jae pergi.
Hee Jin membungkuk memberi salam,”Selamat jalan.
Setelah mengantar majaer Young Jae,Hee Jin masuk dengan menghitung uang yang didapatnya.
Dong Wook merasa bersalah,”Hee-Jin, apa kita sudah kelewatan?
Hee Jin menjawab,”Tenanglah.Semua akan baik-baik saja.
Dong Wook menunduk sedih.
Hee Jin melihat pesawat,”Lihat itu! Pesawat itu.Ampuni kami, Ji-Eun.
Dong Wook menyesal,”Ampuni kami, Ji-Eun!Apa dia naik pesawat itu?Ji-Eun.
Hee Jin menyesal,”Ji-Eun.Maafkan kami Ji-Eun.
Di dalam pesawat,saat makan siang.
Di depan Ji Eun dan Young Jae ada hidangan makan siang yang begiu banyak dan terlihat enak. Tentu saja…kelas VIP gitu! Hehehee…
Ji Eun makannya cepat sekali…seperti ga pernah makan..sedangkan Young Jae baru minum aitu putih saja. Ji Eun melihat makanan Young Jae.
Ji Eun bertanya,”Boleh aku minta itu?Kalau tukaran saja gimana? Enak sekali.
Young Jae sedikit kesal dan memberikan makan itu dengan gratis.
Ji Eun menerimanya,”Terima kasih.
Ji Eun langsung memakannya.
Setelah selesai makan…Young Jae membaca majalah, sedangkan JI Eun minum orange Juice tapi Ji Eun merasa dadanya sakit karena makanannya ada yang nyangkut di tenggorokannya.
Ada pramugari lewat.
Ji Eun bertanya,”Boleh minta minumnya lagi?
Pramugari bertanya,”Minuman soda?
Ji Eun mengangguk.
Pramugari menjawab,”Baik, tunggu sebentar.
Young Jae hanya melirik sekilas.
Young Jae mau minum dan hampir tersedak saat Ji Eun menyenggol lengan tangannya.
Ji Eun bertanya,”Kau lihat tadi?Kau lihat, kan?
Saat Ji Eun melempar sebuah snack ke atas langsung menangkapnya dengan mulut Ji Eun. Ji Eun melakukannya beberapa kali lagi. Young Jae hanya menyandarkan lengannya di kursi dan melirik tingkah Ji Eun.
Beberapa saa kemudian,Ji Eun dan Young Jae mengisi formulir. Ji Eun sedikit bingung dan melirik kepunyaannya Young Jae.
Ji Eun kaget,”Hotel Rubina?Kau menginap disana?Aku juga menginap di sana.Kebetulan sekali.
Young Jae kesal,”Kau sedang lihat apa?
Ji Eun menjawab sambil tersenyum geli,”Ini pertama kalinya aku ke luar negeri.Ini juga pertama kalinya aku naik pesawat.Ini pasti akan menyenangkan.
Young Jae cuek dan melanjutkan mengisi formulir.
Ji Eun mencoleknya,”Apa telingamu pernah sakit?Kalau kau menelan ludahmu, itu akan mengurangi sakitnya.
Young Jae menghentikan menulis dan diam kesal.
Ji Eun mempraktekkan,”Seperti ini.
Tapi….Ji Eun malah muntah di baju lengan Young Jae.
Young Jae kaget.
Ji Eun kaget,”Maaf.Bagaimana ini?Aku benar-benar minta maaf.
Young Jae menjawab,”Kau ini.
Ji Eun lagi-lagi muntah di baju Young Jae.
Young Jae buru-buru ke kamar mandi dan melepaskan bajunya yang terkena muntahan Ji Eun. Ternyata tangannya juga berbekas bau muntahan Ji Eun. Young Jae lalu menghilangka bau itu dengan menggunakan sabun.
Young Jae kembali ke kursinya dengan hanya memakai kaos dalam…lalu menoleh ke samping.
Young Jae terlihat kesal dan marah…sedangkan Ji Eun sudah tertidur dengan mulut terbuka. Young Jae merasa masih bau….bajunya langsung diselipkan pada bagian belakang belakang kursi di depannya.
Bandara International, Shanghai.
Di dalam pesawat, Ji Eun akhirnya terbangun dan dia penumpang yang terakhir. Sebelumnya,Ji Eun mengganti sandar pesawat dengan sepatunya. Ji Eun tak sengaja melihat baju Young Jae yang terselip disana dan mengambilnya.
Ji Eun ada di dalam bandara dan melihat Young Jae. Ji Eun langsung lari mengejar Young Jae.
Ji Eun berteriak,”Maaf.Hei, tunggu.Hei, tunggu.Ini...Hei, tunggu.
Tapi Young Jae sudah pergi melewati pos penumpang VIP.
Ji Eun dihadang polisi.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Lewat sana
Ji Eun menjawab,”Tapi ini milik orang itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Silahkan lewat sana.
Ji Eun ngotot,”Tapi ini punya orang itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Disini khusus untuk penumpang VIP.Silahkan lewat sana.
Ji Eun masih ngotot,”Tapi ini punya pria itu.
Polisi berkata dalam bahas Cina,”Tapi ini juga sudah aturannya.
Ji Eun mengalah,”Ya, aku sudah tahu.
Ji Eun dari jauh melihat Young Jae pergi.
Young Jae di kawal oleh beberapa orang polisi dan pengawal pribadinya untuk masuk ke dalam mobilnya….para wasedangkan di luar terdengar suara para fans-nya.
Para fansnya berteriak berulang-ulang,”Lee Young-Jae. Lee Young-Jae! Lee Young Jae.
Mobil Young Jae-pun pergi.
Ji Eun masih di bandara di bagian penjemputan. Ji Eun melihat satu per satu tulisan yang dibawa oleh para penjemput. Tapi tidak ada satu-pun namanya.
Di dalam perjalanan Young Jae, para reporter masih mengikuti mobilnya. Young Jae sangat kesal sekali.
Di bandara..JI Eun menulis namanya, “Han Ji Eun” di koran bekas…dan mengangkatnya tinggi-tinggi…siapa tahu ada yang akan menjemputnya. Tapi tetap saja tiada satu orang-pun yang mengenalnya.
Young Jae sudah sampai di Hotel Rubina. Petugas hotel membukakan pintu mobil untuk Young Jae..Young Jae keluar dan berjalan menuju ke kamar hotelnya.
Sesampainya di kamar,Young Jae melepas jaket dan melempar kaca matanya di atas meja…lalu ke kamar mandi. 
Awalnya Young Jae hanya ingin cuci tangan..tapi Young Jae ingat kejadian di pesawat tadi…dan mencium tangannya masih bau muntahan Ji Eun. Young Jae mencuci ulang lengan tangannya itu.
Di bandara, telepon umum.
Seorang ibu marah-marah ditelp,”Kenapa kau ini?Itu tak ada hubungannya denganku. Sudahlah, lupakan saja.Dasar bodoh.
Ibu tadi langsung membanting gagang telp itu.
Di sisi telp yang lain, Ji Eun sedang telp rumahnya tapi tidak ada yang angkat.
Ji Eun kesal,”Aku bisa gila dibuatnya.Kenapa telponnya tidak diangkat?Bagaimana aku akan pulang?
Ji Eun lalu keluar bandara dan mencoba berbicara dengan seseorang dengan bahasa isyarat tangan..tapi tetap saja tak mengerti. Ji Eun terlihat kebingungan.
BERSAMBUNG KE PART 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar