Rabu, 12 September 2012

SINOPSIS BIG EPISODE 5 (Part 1)




SINOPSIS
BIG
EPISODE 5
(Part 1)
Da Ran berjalan perlahan-lahan menuju apartemen Se Young dan akan membuka kuncinya dengan kunci yang dia pegang. Sedangkan Yoon Kyung sedang berlari kencang menuju ke arahnya. Da Ran ragu.
Yoon Kyung ae masih berlari dan akhirnya sampai di lantai dasar apartemen Se Young, tapi life-nya belum ada yang sampai di dasar, Yoon Kyung mencari jalan yang lain. 
Da Ran menekan kuncinya dan terdengar pintu terbuka.
Dari dalam terdengar suara Se Young.
Se Young bertanya,”siapa?
Da Ran mau masuk tapi tiba-tiba ada yang membalik badannya, Yoon Kyung. Se Young membuka kunci pintu dan akan membukanya. Tapi Yoon Kyung dengan kasar mendorongnya dari luar. Se Young sangat terkejut.
Yoon Kyung memeluknya dan memegangi lengannya. Sedangkan tangan yang satunya menutup pintu itu.
Da Ran berkata,”lepaskan! Lepaskan!
Yoon Kyung melepaskan pegangan tangannya, tapi tidak dengan pintu Se Young.
Da Ran lemas berkata,”lepaskan yang ini juga!
Yoon Kyung menggeleng dengan mata berkaca-kaca.
Da Ran menangis, marah dan memukulinya,”lepaskan yang ini juga…! Minggir!
Yoon Kyung tetap menahan tangannya. Yoon Kyung bahkan menutup pintu itu dengan punggungnya.
Da Ran merah dan memukuli dada Yoon Kyung,”ku bilang minggir… ku bilang minggir…!
Yoon Kyung tetap menahan pintu itu dengan tubuhnya.
Da Ran menangis dan berteriak histeris,”minggir.. kubilang minggir! Maku serius, minggir…! Apa yang kau lakukan? Lepaskan! Minggir! Hentikan itu!
Yoon Kyung berhasil merebut kunci apartemen Se Young dan melemparnya jauh. Da Ran lari dan akan mengambilnya. Yoon Kyung mengejarnya dan menghentikannya dengan memegang kedua tangan Da Ran.
Da Ran berteriak dan marah,”kenapa kau lakukan ini? Lepaskan! Lepaskan!
Yoon Kyung menendang kunci itu jauh menggunakan kakinya. Da Ran akan mengambilnya, tapi tangannya ditarik Yoon Kyung dan memanggul Da Ran dibahunya lalu membawa Da Ran pergi dari sana.
Da Ran berteriak,”lepaskan!
Se Young bingung dan membuka pintunya. Di luar dia tidak menemukan siapa-siapa dan hanya menemukan kunci apartemennya yang dia berikan pada Yoon Jae. Dia mengerti dan mencari Yoon Jae.
Yoon Kyung memanggul Da Ran sampai di luar gedung apartemen.
Da Ran marah dan berteriak,”ku bilang lepaskan!
Yoon Kyung mendudukannya di kursi. Da Ran langsung mau pergi tapi lagi-lagi tangannya dipegang oleh Yoon Kyung.
Da Ran kesal dan bertanya,”kenapa kau ikut campur?
Da Ran akan pergi dan Yoon Kyung menghentiakannya dengan memeluk lehernya dari belakang. Untuk kedua kalinya, tangannya digigit oleh Da Ran. Yoon Kyung berteriak kesakitan.
Yoon Kyung berteriak,”ah! Sakit!
Da Ran melepaskan gigitannya dan berkata,”jika tahu itu menyakitkan, jangan menahanku!
Yoon Kyung balik berkata,”jika tahu itu menyakitkan, jangan ke sana!
Da Ran berhenti dan menatapnya.
Yoon Kyung melanjutkan,”kau tahu jika kau menemuinya, itu akan menyakitkan. Aku tahu betul situasimu. Tidak diragukan lagi kau akan marah setelah kau masuk. Jadi, kenapa kau lakukan ini?
Da Ran berkata,”jangan ikut campur!
Yoon Kyung menantang,”kalau begitu lakukan dengan benar!
Yoon Kyung mencari batu disemak-semak dan menggenggamkannya di tangan Da Ran.
Yoon Kyung berkata,”jangan menunggunya membukakan pintu. Pertama-tama, lemparkan ini ke jendelanya. Dan jika dia keluar, pertama-tama pukul dia. Dan biarkan dia tahu jika dia mampir meminta teh lagi, kau akan menghajarnya hingga dia berubah jadi hijau seperti teh  hijau. Jangan coba-coba menangis dan bertindak bodoh dengan merendahkan diri.
Da Ran memegang batu itu dan menatap Yoon Kyung. 
Mata Da Ran berkaca-kaca lalu dia menoleh, Yoon Kyung juga menoleh. Mereka melihat Se Young ada di lantai dasar apartemen dan sedang mencari sosok Yoon Jae dan memegang kuncinya.
Yoon Kyung menatap Da Ran yang matanya berkaca-kaca menahan amarah. Air matanya menetes dan membuang batu itu.
Da Ran menangis dan pergi dari sana. Yoon Kyung mengikutinya agak jauh dari belakang sampai ke RS Korea Bas, tempat kerja Yoon Jae. Yoon Kyung berhenti dan hanya menatapnya masuk ke sana. 
Da Ran duduk di kursi Yoon Jae dan Yoon Kyung setia menemaninya.
Yoon Kyung berkata,”aku lihat dulu. Jika tak ada orang di sana, aku akan kembali menjemputmu.
Yoon Kyung akan pergi dan masih sempat melihat Da Ran yang duduk dan menunduk sedih.
Yoon Kyung menemui Kyung Jae. Seperti yang sudah dia duga, di kamar itu ada bermacam-macam barang dengan gambar Kyung Joon dan Ma Ri. Kerjaan Ma Ri tentunya. Apalagi bantal dengan wajah Ma Ri juga tidak lupa ditaruh disamping bantal Kyung Joon. Melihat itu Yoon Kyung kesal dan mengambil bantal gambar Ma Ri dan membuang itu di kaki Kyung Joon.
Ma Ri  bertanya,” ajusshii! Apa yang kau lakukan sekarang? Kenapa kau pindahkan bantal ini?
Yoon Kyung menjawab,”kau tidak boleh meletakkan itu disamping wajah pasien. Aku dokternya.
Ma Ri ngotot,”aku sudah mencuci dan mensterilkannya. Masih tidak boleh?
Yoon Kyung menjawab,”tidak boleh! Bawa pergi bantalnya!
Ma Ri kesal,”dia bilang dia mau cuti dan pergi bersenang-senang. Tapi dia hanya bercanda.
Ma Ri menaruh batal itu di kaki Kyung Joon dan Yoon Kyung tak sengaja melihat kaos kaki biru pasangan yang dibeli oleh Da Ran untuk Yoon Jae. Dia ingat kata-kata Da Ran.
Da Ran berkata,” semua pengantin baru memiliki barang-barang seperti ini. Maksudku bukannya kau pembawa sial, tapi ini adalah piyama pasangan. Kaos kakinya juga berpasangan.
Ma Ri juga melihat kaos kaki itu.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, dimana mereka menjual kaos kaki itu?
Yoon Kyung balik tanya,”kenapa?
Ma Ri menjawab,”aku juga ingin membelinya untukku dan Kyung Joon.
Yoon Kyung menolak,”tidak boleh! Ini bukan setelanmu. Jadi, kau tidak boleh memakainya.
Ma Ri berkata,”Aku akan memakainya. Aku akan membeli 100 pasang dan memakainya setiap hari.
Yoon Kyung mengancam,”jika kau kenakan ini, kau bisa kutilan. Aku dokter!
Ma Ri tak percaya,”berarti aku akan melepasnya dari Kyung Joon juga.
Ma Ri akan melepaskannya
Yoon Kyung berteriak,”jangan! Tidak boleh! Kau tidak boleh menyentuhnya. Biarkan saja.
Ma Ri menatapnya dengan kesal.
Yoon Kyung berkata,”sebagai gantinya, aku akan mengizinkanmu meletakkan bantalnya disana.  Jangan sentuh itu juga.
Ma Ri makin kesal,”bicara begini, begitu… sangat menjengkelkan.
Ma Ri memeluk bantalnya, dan berputar untuk menaruh bantal itu disamping kepala Kyung Jae.
Yoon Kyung mau tak mau membiarkannya walaupun dia tak suka.
Yoon Kyung berkata,”ya! Seo Yoon Jae memang menjengkelkan.
Da Ran melihat dinding itu dan fotonya bersama Yoon Jae tidak ada disana. Hanya ada bekas streples disana.
Da Ran terkejut,”hah? Satu-satunya foto yang hilang hanya foto kami berdua. Di mana fotonya?
Da Ran mencari foto itu di rak-rak buku, sampai dia menemukan buku MIRACLE, beserta tiket atas nama Yoon Jae ke Amerika.
Da Ran bertanya-tanya,”ini tiket pesawat! “Seo, Yoon Jae. Dari Incheon. Tujuan LA. “ Jadi, dia mau pergi ke sana sendirian? Sebelum pernikahannya?
Da Ran tambah sedih,” Yoon Jae sudah bosan padaku, tapi…aku sendiri tidak sadari semua itu.
Da Ran tambah terpuruk mengetahuinya.
Yoon Kyung berkata,”kau boleh pergi sekarang!
Yoon Kyung mengambil tas Ma Ri dan memberikannya padanya untuk pulang.
Ma Ri tambah jengkel,”memangnya rumah sakit ini punyanya? Memangnya dia siapa bisa menentukan waktu berkunjung?
Yoon Kyung kesal,”pergi!
Ma Ri menjawab,”iya aku pergi!
Ma Ri berpamitan sama Kyung Jae. 
Ma Ri tersenyum menatap Kyung Jae....duduk sambil memegang tangannya.
Ma Ri berkata,”Kyung Joon, kita akan bertemu lagi di dalam mimpi kita. Datanglah ke dalam mimpiku!
Yoon Kyung hanya menatap Ma Ri.
Lalu ada sms masuk, dari Da Ran : aku pergi dulu! Jangan khawatirkan aku. Kau juga harus pulang.
Membaca sms itu, Yoon Kyung merasa sedih.
Ma Ri sedih,”Kyung Joon. Jangan mengejar-ngejar guru Gil! Guru itu.. tidak menyukaimu, tapi orang lain.
Yoon Kyung akan pergi tapi kata-kata Ma Ri itu menghentikan langkahnya, yang membuatnya sadar akan sesuatu.
Yoon Kyung menelepon Da Ran sambil berlari-lari. Dia mencarinya di lorong-lorong Rumah sakit.
Suara operator :“Nomor yang Anda tuju tidak diangkat!
Ma Ri berkata,”guru itu bilang hanya ada seseorang di dalam hatinya. Bahkan jika kau mengejar-ngejar dia, dia tidak akan mempedulikanmu. Dia tidak akan menerimamu. Jika kau terus arahkan hatimu pada guru itu…kau akan sangat terluka. Kyung Joon, bila nanti kau sadar, lupakanlah semuanya tentang guru Gil. Kau harus lupakan semua tentang mereka.
Yoon Kyung bahkan mencari Da Ran di halaman rumah sakit tapi masih belum menemukannya. 
Yoon Kyung akhirnya menemukannya sedang  minum.
Yoon Kyung memanggil,”guru Gil!
Karena tak dihiraukan, Yoon Kyung berteriak,”Gil Da Ran!
Da Ran menoleh dan menatapnya.
Yoon Kyung memberi semangat,”kau harus kutkan dirimu dalam situasi seperti ini! Kau memutuskan menghilangkan beban pikiranmu dengan alkohol?
Da Ran berkata,”Yoon Jae!
Yoon Kyung kesal,”kau benar-benar sudah hilang akal… sadarlah! Guru Gil! Sadarlah! Sudah ku bilang jangan menangis! Jika kau terus menangis, aku pergi! Aku tidak peduli kau menangis atau tidak.
Yoon Kyung akan pergi tapi dihalangi Da Ran.
Da Ran berkata,”jangan pergi, Yoon Jae! Jangan pergi!
Da Ran tak kuasa menahan perasaannya dan menangis di bahu Yoon Kyung.
Da Ran bertanya,”kau mau pergi ke mana? Jangan pergi! Kenapa? Kenapa kau tega meninggalkanku? Jangan pergi? Jangan pergi.
Melihat Da Ran yang terpuruk dan menangis, Yoon Kyung tak tega dan memeluknya.
 Malam itu, Da Ran tertidur di depannya. 
Yoon Kyung tidur miring dan memandangnya.
Paginya ibu Da Ran membangunkannya.
Ibu berkata sambil mengguncangkan badan Da Ran,”Da Ran! Da Ran! Kaui tidur disini semalaman? Ayo, bangunlah! Kau harus pergi mengajar. Bersiap-siaplah ke sekolah.
Da Ran terbangun dan dia memegang selimut itu yang ternyata baju restoran ayahnya dan mengingat-ingat sesuatu.
Yoon Kyung pagi itu datang ke kamar Da Ran. Dia melihat kamar itu sangat rapi dan bersih seperti kamar pengantin.
Yoon Kyung berpikir,”jika dia putus dengan Seo Yoon Jae … apa yang akan dia lakukan dengan semua furniture baru ini?
Yoon Kyung ingat saat Da Ran mencoba mengkhayal di atas tempat tidur itu.

Flash Back
Da Ran menggelinding dan tidur terlentang berkhayal Yoon Jae tidur di sampingnya.
Da Ran berkata,” Yoon Jae di sebelah sini!
Da Ran lalu menggelindingkan badannya ke sisi samping tempat tidur dengan posisi miring.
Da Ran melanjutkan,”sebelah sini aku!
Da Ran menggelindingkan badannya lagi ke sisi yang lain dengan posisi terlentang,” Yoon Jae di sebelah sini!
Flash Back End
Yoon Kyung kesal mengingatnya. Bahkan dia sampai menendang tempat tidur itu.
Yoon Kyung kesal,”jadi. Yoon Jae di sebelah sini?
Yoon Kyung sengaja memegang bagian yang rusak itu dan tambah rusak!
Yoon Kyung berkata,”Astaga! Patah… ini benar-benar rapuh!
Yoon Kyung pergi dari kamar itu dengan tersenyum.
Lalu ada telp masuk dari “Jang X”, pastinya dari Ma Ri tuch!
Yoon Kyung kesal tapi akhirnya diangkat juga.
Yoon Kyung bertanya,”kenapa?
Ma Ri balik tanya,” ajusshi! Karena ponsel Kyung Joon ada padamu, pasti dompetnya ada padamu, kan?
Yoon Kyung balik tanya,”dompetnya?
Ma Ri balik tanya,”ada sesuatu yang sungguh penting di dalamnya. Dompetnya ada padamu kan? Tolong bawa padaku di rumah sakit.
Yoon Kyung mengambil remot kamarnya dan terlihat dompetnya ada di atas tempat tidurnya.
Yoon Kyung menjawab,”aku tidak tahu!
Yoon Kyung mematikan ponselnya.
Ma Ria kesal,”bukannya bilang “tidak ada padaku”, dia malah bilang “tidak tahu”. Sudah pasti dia yang menyimpannya.
Ma Ri lalu menelepon Choong Shik,”Choong Shik! Choong Shik! Dimana rumah kakak iparmu?
Yoon Kyung terbaring di sofa sambil melihat gambar sepasang angel di dompet itu, lalu menaruhnya di dalam laci. Yoon Kyung mau tidur saat ponselnya berdering dari “Jang X”.
Yoon Kyung kesal dan mengangkatnya,”sudah ku  bilang, aku tidak tahu!
Suara Ma Ri di telp : ajusshi! Kyung Joon sudah sadar! Segera datang ke rumah sakit!
Yoon Kyung terkejut,”apa?
Suara Ma Ri di telp : cepat!
Yoon Kyung bangun dan terburu-buru keluar rumah, lalu Ma Ri dari luar berlari masuk ke dalam rumah. Yoon Kyung sadar kalau tadi yang masuk itu Ma Ri, dia lalu kembali lagi ke dalam rumah. Ma Ri sudah berdiri dengan melipat kedua tangannya didadanya dan tersenyum.
Yoon Kyung bertanya,”kau… apa yang kau lakukan?
Ma Ri menadahkan tangan dan berkata,” ajusshi! Serahkan dompet Kyung Joon padaku! Cepat serahkan!
Yoon Kyung sangat kesal sekali kena tipu Ma Ri.
Ma Ri melanjutkan,”Baiklah! Aku cari sendiri saja.
Yoon Kyung melihat tempat tidurnya.
Dalam hati Yoon Kyung: Ma Ri tidak boleh melihat tempat tidurku!
Yoon Kyung melirik remote kamarnya di atas sofa.
Ma Ri akan melihat-lihat tapi buru-buru Yoon Kyung memegang kedua lengan Ma Ri.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, apa yang kau lakukan?
Yoon Kyung balik tanya,”kau…menurutmu seberapa banyak yang kau ketahui tentang Kyung Joon?
Yoon Kyung membawa Ma Ri berjalan pelan-pelan mengikutinya.
Ma Ri menjawab,”selain, Kyung Joon sendiri, aku yang paling tahu tentang dia.
Ma Ri akan balik badan.
Tiba-tiba Yoon Kyung berteriak,”Amy!
Ma Ri terkejut dan membelalakan matanya dan balik menatap Yoon Kyung.
Ma Ri bertanya,” ajusshi, bagaimana kau bisa tahu tentang Amy?
Yoon Kyung menjawab,”ciuman pertama Kyung Joon.
Ma Ri tak percaya,”benarkah? Amy tidak berbohong?
Yoon Kyung hanya mengangkat kedua bahu dan tangannya.
Ma Ri tak percaya,”mustahil! Jadi, apa yang terjadi di pesta ulang tahun Amy itu sungguhan?
Yoon Kyung duduk di sofa,”aaaa… ulang tahunnya?
Ma Ri bertanya,”aku tanya apa itu benar?

BERSAMBUNG KE PART 2

[1]  [2]  [3]  [4]  [5]  [6]  [7]  [8]  [9]  [10]  [11]  [12]  [13]  [14]  [15]  [16]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar