Minggu, 19 Januari 2014

SINOPSIS FIRST KISS PART 3



SINOPSIS
FIRST KISS
(CIUMAN PERTAMA)
PART 3


Sa berkali-kali menggosok-gosok bibirnya. Sa yang masih kesal ingin mengambil ponselnya di dalam tas tapi tidak menemukannya.
Akhirnya Sa menelepon ponselnya memakai telp kos. Dan tebak siapa yang mengangkat telp miliknya?tentu saja Bass! Hhehe…
Sa : Halo.Maaf.Handphone-ku ada padamu?Aku..
Suara Bass : Mengapa kau menciumku?
Tahu jika itu Bass, Sa tampak kesal sekali…
Sa : Mengapa kau mencuri handphone-ku?
Bass tidur terlentang di sofa.
Suara Sa berteriak keras: Mengapa kau mencuri handphone-ku?Dasar kriminal!
Bass : Kau yang melemparnya padaku, ingat?Lalu kau pergi begitu saja.Bagaimana aku bisa mengembalikannya padamu?
Sa : Terserah.Kembalikan padaku sekarang!
Bass : Tidak!
Sa : Kau tak bisa mengambilnya!Itu punyaku!
Suara Bass : Ya, tentu bisa. Aku akan menyimpannya sebagai ganti rugi,
Bass : Karena kau menciumku.
Sa berteriak marah : Dasar bandiiit!Otakmu isinya apa?!Kau yang harus bayar lebih banyak ganti rugi!Karena kau mencuri ciuman pertamaku!
Bass kaget : Hah?
Suara Bass : Aku adalah ciuman pertamamu?Berapa usiamu?
Sa berteriak marah : Dasar tengil!
Suara Sa : Jika kau tak kembalikan hanphone-ku..
Bass cuma geleng-geleng kepala
Sa : Aku akan ke sekolahmu, dan lihat saja nanti!
Suara Bass : Terserah.
Bass : Jika kau tahu di mana sekolahku,datang saja.
Bass menutup telp. Tentu saja Sa tampak sangat marah sekali
Keesokan harinya di sekolah Bass, terdengar suara Ibu BK lewat pengeras suara di tiap ruang kelas.
Suara ibu BK : Semua siswa yang bernama Paramee..Segera menghadap ke ruang BK
(Bimbingan Konseling). Semua siswa yang bernama Paramee..Segera menghadap ke ruang BK. (Bimbingan Konseling).
Bass tampak sedang melamun sambil senyum-senyum sendiri…senggolan Win di lengannya membuyarkan lamunannya.
Win : Apa yang kau lakukan?
Bass menggeleng.
Art : Masalah.
Bass tampak bingung dan tak mengerti kenapa dipanggil.

Bass sampai di ruang BK. Di sana semua anak yang bernama Paramee berdiri di dinding. Bass membaca nama mereka satu-satu di bajunya.
Bass membaca nama mereka: Paramee Jindanin! Paramee Yiam NgamkulParamee Un Ruean. Paramee Opanunt
Paramee berkacamata menangis : Apa salahku?Aku tak pernah ke ruang BK sebelumnya. Aku selalu mengerjakan PR.
Bass : Apa yang kau tangiskan?Hah?
Bass akan melangkah pergi saat terdengar suara Sa.
Suara Sa : Itu dia!
Bass menoleh dan kaget melihat Sa duduk di depan guru BK sambil menunjuk ke arahnya. Terdengar sorak bahagia dari Paramee yang lain karena artinya mereka bebas dari hukuman. Mereka semua pergi kecuali Bass. Kira-kira hukumannya apa ya? Sampai-sampai pada ketakutan jika dipanggil ke ruang BK?
Bass akan pergi tapi mengurungkan niatnya. Bass menunduk dan berjalan perlahan-lahan menuju guru BK.
Guru BK : Paramee...Apa kau mencuri handphone-nya?
Bass diam.
Sa : Ehm…Ya, Bu.Dia ketahuan, tapi tak mau mengembalikannya.
Bass menatap sinis pada Sa.
Guru BK : Mengapa kau lakukan itu?
Bass menunduk.
Sa : Astaga.Aku tak percaya anak ini berani mencuri.
Bass menatap sinis pada Sa.
Guru BK : Kembalikan handphone-nya!
Karena tak didengar, Guru BK mendorak meja yang membuat Bass kaget. Bass ketakutan dan mengembalikan ponsel Sa yang Bass simpan di saku celananya. Bass menatap tajam pada Sa.
Guru BK : Aku benar-benar minta maaf atas kelakuan muridku.
Sa : Tidak apa-apa.
Guru BK : Paramee, atas perbuatanmu,kau dihukum!
Guru BK berdiri. Sa dan Bass melihat Guru BK mengambil tongkat kayu kecil yang panjang.
Guru BK : Ke sini!
Bass berdiri sambil membelakangi Guru BK.
Bass sudah bersiap-siap saat Guru BK akan memukul pantatnya….dan Buru-buru Sa mencegahnya walaupun tak berhasil.
Sa tak tega : Bu, kurasa Anda tak perlu melakukan ini. Aku sudah mendapatkan handphone-ku,dalam keadaan utuh.
Guru BK : Tidak.Dia harus dihukum atas perbuatannya.Sehingga dia tak melakukannya lagi.
Guru BK memukul pantat Bass sampai 3 kali. Sa tampak tak tega melihatnya. Bass sendiri berteriak kesakitan sambil memegang pantatnya. Sambil mengelus-elus pantatnya, Bass menatap tajam ke arah Sa yang tampak sedikit bersalah.
Bass mencoba duduk di atas balon plastik. Karena masih sakit, Bass sampai meringis menahan sakit. Ternyata Sa membawa Bass ke kantin.
Sa tidak tega : Hey.Duduklah. Masih sakit?
Bass : Ohhh…Ah, Apa kau tidak pernah dihukum saat masih muda?
Sa tampak kesal.
Bass : Oh... aaa..kau tak ingat, kan?Karena itu sudah lama sekali.
Sa berteriak : Diam!Aku tak setua itu.
Sa akan makan tapi ingat akan sesuatu dan memberikannya pada Bass.
Sa : Ini.
Bass : Apa itu? Obat herbal untuk perawan tua?
Sa marah : Dasar kurang ajar!Pakai saja.
Bass : Tante, bagaimana kau tahu namaku?Dan sekolahku?
Sa : Kau pikir aku buta apa?Aku cuma tidak sempat baca nama belakangmu.Ngomong-ngomong, berhentilah memanggilku "Tante"!
Bass : Lalu aku harus panggil apa?
Sa : Panggil aku Kakak Sa.
Bass : Mengapa aku harus memanggilmu Kakak Sa?Bolehkah aku memanggilmu Nona Sa?
Sa : Tidak!Panggil aku Kakak!
Bass : Gak mau!Di antara Tante Sa dan Nona Sa, yang mana yang kau pilih?
Sa menyerah: Baiklah, panggil Nona saja.Tak bisa dipercaya, dasar bodoh!
Bass : Bass.Namaku Bass.

Ponsel Sa berbunyi. Melihat Ohm yang telp, marah Sa hilang dan bertingkah manis saat menangkat telp.
Sa : Halo, Ohm.Besok?Aku bisa.Restoran Cina di Sukhumvit?Ya, aku ingat tempat itu.
Sedang apa kau di sini?
Bass mendengarkan percakapan Sa dengan serius.
BERSAMBUNG KE PART 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar