SINOPSIS
FIRST KISS
(CIUMAN PERTAMA)
PART 3
Sa berkali-kali menggosok-gosok bibirnya. Sa yang masih kesal ingin mengambil ponselnya di dalam tas tapi tidak menemukannya.
Akhirnya
Sa menelepon ponselnya memakai telp kos. Dan tebak siapa yang mengangkat telp
miliknya?tentu saja Bass! Hhehe…
Sa : Halo.Maaf.Handphone-ku
ada padamu?Aku..
Suara
Bass : Mengapa kau menciumku?
Tahu
jika itu Bass, Sa tampak kesal sekali…
Bass
tidur terlentang di sofa.
Suara
Sa berteriak keras: Mengapa kau mencuri handphone-ku?Dasar kriminal!
Bass : Kau
yang melemparnya padaku, ingat?Lalu kau pergi begitu saja.Bagaimana aku bisa mengembalikannya
padamu?
Sa : Terserah.Kembalikan
padaku sekarang!
Bass : Tidak!
Sa : Kau
tak bisa mengambilnya!Itu punyaku!
Suara
Bass : Ya, tentu bisa. Aku akan menyimpannya sebagai ganti rugi,
Sa
berteriak marah : Dasar bandiiit!Otakmu isinya apa?!Kau yang harus bayar lebih
banyak ganti rugi!Karena kau mencuri ciuman pertamaku!
Bass
kaget : Hah?
Suara
Bass : Aku adalah ciuman pertamamu?Berapa usiamu?
Suara
Sa : Jika kau tak kembalikan hanphone-ku..
Bass
cuma geleng-geleng kepala
Sa : Aku
akan ke sekolahmu, dan lihat saja nanti!
Suara
Bass : Terserah.
Bass : Jika
kau tahu di mana sekolahku,datang saja.
Bass
menutup telp. Tentu saja Sa tampak sangat marah sekali
Suara
ibu BK : Semua siswa yang bernama Paramee..Segera menghadap ke ruang BK
(Bimbingan
Konseling). Semua siswa yang bernama Paramee..Segera menghadap ke ruang BK.
(Bimbingan Konseling).
Bass
tampak sedang melamun sambil senyum-senyum sendiri…senggolan Win di lengannya
membuyarkan lamunannya.
Win : Apa
yang kau lakukan?
Bass
menggeleng.
Art : Masalah.
Bass tampak
bingung dan tak mengerti kenapa dipanggil.
Bass
sampai di ruang BK. Di sana semua anak yang bernama Paramee berdiri di dinding.
Bass membaca nama mereka satu-satu di bajunya.
Bass
membaca nama mereka: Paramee Jindanin! Paramee Yiam NgamkulParamee Un Ruean. Paramee
Opanunt
Paramee
berkacamata menangis : Apa salahku?Aku tak pernah ke ruang BK sebelumnya. Aku
selalu mengerjakan PR.
Bass : Apa
yang kau tangiskan?Hah?
Bass
akan melangkah pergi saat terdengar suara Sa.
Suara
Sa : Itu dia!
Bass
menoleh dan kaget melihat Sa duduk di depan guru BK sambil menunjuk ke arahnya.
Terdengar sorak bahagia dari Paramee yang lain karena artinya mereka bebas dari
hukuman. Mereka semua pergi kecuali Bass. Kira-kira hukumannya apa ya?
Sampai-sampai pada ketakutan jika dipanggil ke ruang BK?
Bass
akan pergi tapi mengurungkan niatnya. Bass menunduk dan berjalan perlahan-lahan
menuju guru BK.
Guru BK
: Paramee...Apa kau mencuri handphone-nya?
Bass
diam.
Sa :
Ehm…Ya, Bu.Dia ketahuan, tapi tak mau mengembalikannya.
Bass
menatap sinis pada Sa.
Guru BK
: Mengapa kau lakukan itu?
Bass
menunduk.
Sa : Astaga.Aku
tak percaya anak ini berani mencuri.
Bass
menatap sinis pada Sa.
Karena
tak didengar, Guru BK mendorak meja yang membuat Bass kaget. Bass ketakutan dan
mengembalikan ponsel Sa yang Bass simpan di saku celananya. Bass menatap tajam
pada Sa.
Guru BK
: Aku benar-benar minta maaf atas kelakuan muridku.
Sa : Tidak
apa-apa.
Guru BK
: Paramee, atas perbuatanmu,kau dihukum!
Guru BK
berdiri. Sa dan Bass melihat Guru BK mengambil tongkat kayu kecil yang panjang.
Bass sudah bersiap-siap saat Guru BK akan
memukul pantatnya….dan Buru-buru Sa mencegahnya walaupun tak berhasil.
Sa tak
tega : Bu, kurasa Anda tak perlu melakukan ini. Aku sudah mendapatkan handphone-ku,dalam
keadaan utuh.
Guru BK
: Tidak.Dia harus dihukum atas perbuatannya.Sehingga dia tak melakukannya lagi.
Guru BK
memukul pantat Bass sampai 3 kali. Sa tampak tak tega melihatnya. Bass sendiri
berteriak kesakitan sambil memegang pantatnya. Sambil mengelus-elus pantatnya,
Bass menatap tajam ke arah Sa yang tampak sedikit bersalah.
Bass
mencoba duduk di atas balon plastik. Karena masih sakit, Bass sampai meringis
menahan sakit. Ternyata Sa membawa Bass ke kantin.
Sa
tidak tega : Hey.Duduklah. Masih sakit?
Bass :
Ohhh…Ah, Apa kau tidak pernah dihukum saat masih muda?
Sa
tampak kesal.
Bass : Oh...
aaa..kau tak ingat, kan?Karena itu sudah lama sekali.
Sa
berteriak : Diam!Aku tak setua itu.
Sa : Ini.
Bass : Apa
itu? Obat herbal untuk perawan tua?
Sa marah
: Dasar kurang ajar!Pakai saja.
Bass : Tante,
bagaimana kau tahu namaku?Dan sekolahku?
Sa : Kau
pikir aku buta apa?Aku cuma tidak sempat baca nama belakangmu.Ngomong-ngomong,
berhentilah memanggilku "Tante"!
Bass : Lalu
aku harus panggil apa?
Bass : Mengapa
aku harus memanggilmu Kakak Sa?Bolehkah aku memanggilmu Nona Sa?
Sa : Tidak!Panggil
aku Kakak!
Bass : Gak
mau!Di antara Tante Sa dan Nona Sa, yang mana yang kau pilih?
Sa
menyerah: Baiklah, panggil Nona saja.Tak bisa dipercaya, dasar bodoh!
Bass : Bass.Namaku
Bass.
Ponsel
Sa berbunyi. Melihat Ohm yang telp, marah Sa hilang dan bertingkah manis saat
menangkat telp.
Sa : Halo,
Ohm.Besok?Aku bisa.Restoran Cina di Sukhumvit?Ya, aku ingat tempat itu.
Sedang
apa kau di sini?
Bass
mendengarkan percakapan Sa dengan serius.
BERSAMBUNG KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar