SINOPSIS
ALWAYS
PART 7
Boss Tae Sik menemui rekan bisnisnya.
Mereka bertukar uang dan sebuah bola kristal berisi berlian.
Boss Tae Sik:Seandainya...Jang Cheol Min
menang,itu bukan nominal yang kecil.
Cheol Min duduk di antara mereka berdua.
Boss Tae Sik menunjukkan bola kristal
berisi berlian itu pada Cheol Min.
Boss Tae Sik :Aku mengubah pertama ini
untukmu.Jika kau membantuku mengantar ini,Anggap sebagai ongkos kirim. Aku akan
membayar tambahan 20 juta.
Cheol Min di tlp :Tentang Nona Ha Jeong
Hwa,Aku mau tahu hasil operasinya. Terima kasih. Terima kasih!
Cheol Min ingat tugasnya.
Orang itu :Halo?
Cheol Min : Aku tiba dengan selamat.
Orang itu : Kau ada di pantai?
Cheol Min : Ya.
Orang itu :Untuk mencegah,kami akan menghubungimu
lagi setelah kau tiba di stasiun Incheon.
Cheol Min : Aku mengerti.
Cheol Min menuutp telp lalu ada mobil
yang sengaja menabraknya…sampai Cheol Min terpental…pipi kirinya menggores
jalan berbatu.
Dua orang laki-laki mendekatinya…satu dari mereka menusuk pinggang kirinya sedangkan yang satunya mengambil bola kristal itu….dan memberi kode bahwa barang itu tidak apa-apa…pada seseorang yang duduk di kursi belakang mobil. Orang yang menusuk tadi menusuk Cheol Min lagi dan memekap mulutnya…akan melakukan untuk yang ketiga kalinya…tapi terlihat ada sebuah mobil dari jauh. Mereka berdua buru-buru masuk ke dalam mobil dengan membawa atas itu dan meninggalkan Cheol Min disana. Ternyata orang gitu “Tae Sik”.
Dua orang laki-laki mendekatinya…satu dari mereka menusuk pinggang kirinya sedangkan yang satunya mengambil bola kristal itu….dan memberi kode bahwa barang itu tidak apa-apa…pada seseorang yang duduk di kursi belakang mobil. Orang yang menusuk tadi menusuk Cheol Min lagi dan memekap mulutnya…akan melakukan untuk yang ketiga kalinya…tapi terlihat ada sebuah mobil dari jauh. Mereka berdua buru-buru masuk ke dalam mobil dengan membawa atas itu dan meninggalkan Cheol Min disana. Ternyata orang gitu “Tae Sik”.
Setelah operasi, Jeong Hwa diperiksa kondisi
matanya dengan menggunakan alat oleh dokter.
Dokter :Baik!
Jeong Hwa : Masih belum ada kabar?
(maksudnya kabar dari Cheol Min)
(maksudnya kabar dari Cheol Min)
Jeong Hwa ke kantor polisi dan melaporkan
kehilangan Cheol Min tanpa mempunyai identitasnya karena sudah dibakar oleh
Cheol Min malam sebelum berangkat ke Thailand.
Petugas :Apa hubungan kalian?Kau
istrinya?
Jeong Hwa :Bukan.
Petugas :Kalau begitu, kau adiknya?
Jeong Hwa terdiam.
Petugas membaca laporan Jeong Hwa.
Petugas :Pertama, untuk melaporkan orang
hilang kau tidak tahu No Identitasnya,
tapi kau juga tidak punya hubungan
dengannya.Ada banyak laporan orang hilang
Jika hanya hubungan perselingkuhan,pulang
saja dan menunggu.
Jeong Hwa terlihat sedih.
Pemilik kontrakan :Tak peduli apa yang
kita katakan,perempuan ini tidak mau pindah. Proyek ini sudah dihentikan.Apa
yang harus kami lakukan jika kau terus begini?Karena kau, proyek kami tidak
bisa diteruskan.
Istri pemilik marah : Jika kau tidak
pindah minggu ini,Aku tidak ada pilihan lain.
Jeong Hwa jongkok, meringkuk di atas
sofa..ditemani Ding Ga yang duduk di lantai. Jeong Hwa tak mau pindah karena
jika Cheol Min nanti kembali…dan Jeong Hwa pindah, maka mereka tidak akan bisa
bertemu lagi.
Siang itu juga, Jeong Hwa diusir dari
kontrakannya. Jeong Hwa hanya berdiri mematung di depan pintu kontrakan
sedangkan semua barang-barangnya sudah dinaikkan ke atas mobil pick up. Jeong
Hwa hanya memegang tali Ding Ga dan toples berisi penyu milik Cheol Min.
Petugas pos :Oh, kau pindahan. Aku hampir
tidak bisa mengantarkan ini untukmu.Jang Cheol Min, kan?
Jeong Hwa kaget dan menerima bungkusan
itu yang ternyata sebuah bando.
Joeng Hwa menemui suster yang mengirim
bungkusan berisi bando. Suster memperkenalkan Jeong Hwa pada seorang laki-laki
yang sedang duduk di tempat tidur.
Suster : Dia pacarnya Marecelino.
Jeong Hwa : Senang bertemu denganmu.Aku
Ha Jeong Hwa.
Suster dan Jeong Hwa duduk.
Laki-laki itu :Syukurlah.Kau bisa melihat
sekarangCheol Min...dia bercerita banyak tentangmu.Dia bilang kau sangat
cantikTentang...hari kecelakaan yang membuatku seperti ini...5 Mei.Hari
dimana kau kecelakaan… Adalah hari yang sama saat kau kecelakaan mobil. Waktu
itu, sedang hujan.
Baik Jeong Hwa dan suster kaget.
Jeong Hwa melihat Cheol Min di atas
jendela….mengulurkan tangan kosong ke bawah….lalu mobil Jeong Hwa yang sudah
terbalik.
Jeong Hwa menangis dan mendatangi tepi
danau….yang pernah Jeong Hwa kunjungi bersama Cheol Min saat Joeng Hwa masih
buta. Jeong Hwa duduk di batang kayu yang dulu pernah mereka duduki sambil
memegang batu “Cheol Min”.
Di galeri tembikarnya, Jeong Hwa mulai
membuat patung kepala dengan wajah Cheol Min yang ada dalam ingatannya sambil
memejamkan kedua matanya. Setelah jadi, Jeong Hwa membelai patung kepala….wajah
Cheol Min itu dan mulai menangis tersedu-sedu karena sangat merindukannya.
Dua Tahun Kemudian
Di toko tembikar Jeong Hwa.
Seorang pria meraba-raba hasil tembikar
buatan tangan Jeong Hwa.
Pria itu :Desain ini..bagaimana harus
kukatakan?Bisakah aku bilang desain ini sangat hangat?Penggunaan warnanya juga
sangat bagus.Disini, ukurannya, dan ketebalan
serta jumlah yang ditentukan sangatlah
tepat.Berdasarkan contoh ini, bisakah kau membuat 52 buah?
Jeong Hwa : Tentu saja! Terima Kasih.Akan
kukerjakan dengan baik.
Jeong Hwa :Aku sudah menikah. (maksudnya
pastilah Cheol Min)
Pria itu kecewa :Kenapa semua wanita
cantik dan mapan selalu sudah ada yang punya?Senang bertemu denganmu.Kuharap
kita bisa bekerja sama.
Jeong Hwa memulai membuat pesanan dan
Ding Ga duduk di sofa, belakangnya.
Jeong Hwa :Halo, ketua.Tentu saja, aku
akan pergi.Ya, sampai jumpa minggu ini.Ya.
Jeong Hwa pergi ke rumah sakit untuk memijat para pasien di sana.
Jeong Hwa sedang memijat pasien anak
kecil.
Ketua datang.
Jeong Hwa :Halo, Ketua
Ketua :Tidak mudah untuk tetap datang kemari
sebagai relawan. Kau luar biasa!
Jeong Hwa : Tidak...
Ketua : Jika itu orang lain,pasti mereka
sudah kabur.
Jeong Hwa pindah ke ruangan lain sambil
membawa pot bunga. Jeong Hwa melewati bagian reseptionis dan memberi salam.
Jeong Hwa :Halo
Perawat dan dokter membalasnya.
Jeong Hwa menemui pasien seorang kakek.
Jeong Hwa :Kakek!Apa kau sehat selama 2
hari ini?
Kakek :Terasa sakit!Disini dan disini.
Jeong Hwa meletakkan pot bunga di meja
samping.
Jeong Hwa : Aku akan menaruhnya disini.Aku
membuatnya sendiri.
Kakek tengkurap di tempat tidur sambil
melihat pot bunga yang dibawa Jeong Hwa.
Kakek : Ku pikir kau hanya pintar memijat.
Teryata kau juga punya banyak bakat.
Jeong Hwa mulai memijat :Badanmu terasa
lebih lemas.Kelihatannya kau bekerja keras melakukan latihan.
Mendengar ada suara..Cheol Min yang
terbaring di tempat tidur pojok menoleh ke samping dan kaget melihat Jeong Hwa.
Semua badan Cheol Min menggigil. Cheol Min menolehkan wajahnya dan menghadap ke
langit rumah sakit.
Jeong Hwa :Halo, kau baru ya disini?
Cheol Min diam.
Kakek :Dia pindahan dari RS Incheon
Jeong Hwa : Apa kau tidak bisa bicara?
Kakek :Mungkin tidak bisa.Sejak tiba, dia
tidak bicara sedikit pun.
Jeong Hwa menekuk kedua kaki Cheol Min dan memiringkan
badannya…lalu mulai memijat.
Jeong Hwa membalikkan badan Cheol Min.
Mereka saling tatap…tapi sayang Jeong Hwa
tak mengenalinya.
Jeong Hwa tersenyum : sekarang, ayo balikkan
badanmu!
Setelah membalikkan badan Cheol
Min..Jeong Hwa mulai memijat punggung Cheol Min….sedangkan tangan kanan Cheol
Min gemetar dan menggenggam sesuatu...Cheol Min mulai menangis..
BERSAMBUNG
KE PART 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar