SINOPSIS
ALWAYS
PART 3
Cheol Min dan Jeong Hwa menonton
konser musik.
Penyanyi pria :
Flowers
are blooming,even in my heart.
You are a
fragrant spring.
Penyanyi wanita :
Flower
petals..are leading me.
Making me
fall into…
Penyanyi pria dan wanita menyanyi bersamaan:
your
embrace.
Ohh…It's
you...
the person
I've been waiting for….
I guess I
was lonely...
by
myself.
Cheol Min menatap Jeong Hwa yang duduk
disampngnya..yang menikmati alunan musik yang slow itu sambil Jeong Hwa
tersenyum..bahkan menutup kedua matanya.
Cheol Min berbisik :Dia punya mata yang
besar.Di pipi kanannya ada tahi lalat. Rambutnya panjang.
Jeong Hwa tersenyum.
Setelah selesai melihat konser, mereka
berjalan bersama. Joeng Hwa memegang lengan kiri Cheol Min..sedangkan Cheol Min
memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
Jeong Hwa senang sekali:Ah! Hatiku terasa
sangat senang!Sudah lama sejak aku melihat sebuah pertunjukan.
Cheol Min :Apa yang kau lakukan dengan
rambutmu?
Jeong Hwa kaget:Kenapa?Aneh ya?
Cheol Min :Tidak.Kau lapar?
Jeong Hwa :Sebenarnya, ada tempat yang
ingin ku datangi.Ada restoran keluarga yang biasa ku datangi dengan mantanku.Aku
penasaran apakah masih ada.
Jeong Hwa dan Cheol Min makan di restoran
yang dimaksud Jeong Hwa.
Cheol Min memanggang daging babi
kelihatannya.
Jeong Hwa minum segelas soju :Ah...
enaknya.
Cheol Min hanya memandangnya.
Jeong Hwa mengambil sepotong daging pakai
sumpit dan akan memakannya…tapi daging itu jatuh ke roknya.
Jeong Hwa kaget dan mau mengambil tisu..Cheol Min menggeser tempat tisu dimana Jeong Hwa bisa lansung mengambilnya.
Jeong Hwa kaget dan mau mengambil tisu..Cheol Min menggeser tempat tisu dimana Jeong Hwa bisa lansung mengambilnya.
Cheol Min hanya memandang dan
mendengarkan saja.
Jeong Hwa :Apa kau tahu si ahli pemikir? Hasil
Rodin "Pemikir"Tentang dia. Kuku jari kakinya pendek.Kuku jari
kakinya dipotong pendek.Aku juga belajar memahat ketika sekolah.Tetapi ada
beberapa hal yang aku tidak ingat begitu jelas.Hal-hal yang kau lihat setiap
hari...Seperti bunga yang tumbuh di depan rumah,atau tahi lalat dibawah mataku atau di sebelah kiri,atau di sebelah
kanan.Dan appa-ku...Orang yang kubicarakan adalah appa-ku.Jika aku tahu lebih
cepat, aku pasti akan lebih memperhatikannya lebih sering.Karena jika aku lebih
ingat,Aku bisa melihat hal-hal itu sekarang.
Jeong Hwa :Aku tahu kau penjaga gerbang
yang di tempat parkir.Apa yang kau lakukan dalam hidupmu?
Cheol Min :Setelah bangun pagi,Aku pergi
mengantar air.
Jeong Hwa : Lalu bagaimana dengan masa
mudamu?Bisa jadi.....Kau melakukan banyak hal buruk,dan kau hidup tanpa
perhatianseperti sekarang ini?
Cheol Min tak suka mendengarnya : Apa kau
sering tertarik..dengan kehidupan orang lain?
Jeong Hwa kaget : Aku mungkin hanya salah
paham kalau aku jadi diabaikan olehmu.
Cheol Min terlihat kesal..menuangkan soju
ke gelasnya dan membanting botol soju itu di atas meja.
Cheol Min cuek :Aku tidak mengerti hal
itu.Dan aku tidak peduli tentang hal itu.Tapi aku tahu apa yang kau makan hari
ini.
Cheol Min lalu menghabiskan soju di
gelasnya dalam sekalu teguk.
Jeong Hwa menyentuh bibirnya..Cheol Min
kembali minum dan membanting botol soju lagi.
Jeong Hwa terlihat sedih :Itu benar.Aku
memberitahu setiap orangapa yang kumakan hari ini.Aku mau pergi ke toilet
sebentar.
Jeong Hwa mengambil tongkatnya..berdiri
lalu pergi..meninggalkan Cheol Min yang duduk terpaku, sedikit meras bersalah.
Jeong Hwa :Aku banyak merepotkanmu hari
iniPergilah.Dan...Aku membuatmu menghabiskan banyak tenaga hari ini.Maafkan
aku.
Jeong Hwa akan masuk..
Cheol Min :Aku...Aku 30 tahun,dan
dulunya seorang petinju.Ketika aku muda, Hidup sangat buruk.Sangat jahat...
Jeong Hwa balik badan dan menatap Cheol
Min.
Cheol Min :Tapi sekarang...Aku tidak
begitu lagi. Aku, beginilah diriku.Kau...Miss Jeong Hwa...Itu bukan karena
dirimu.Ini karena aku tidak pantas berkata hal seperti itu.
Jeong Hwa : Aku masuk.
Jeong Hwa masuk dan meninggalkan Cheol
Min yang berdiri di depan kontrakannya.
Keesokan harinya, Jeong Hwa bekerja tidak konsentrasi seperti biasanya.
Jeong Hwa :Ya, terima kasih. Saya
operator Ha Jeong Hwa.Semoga harimu indah.
Jeong Hwa merasa sangat lelah..mungkin
karena memikirkan kata-kata Cheol Min tadi malam. Jeong Hwa melepas alat
penghubungnya…lalu ada panggilan masuk.
Jeong Hwa kaget :Ya?
Suara Manajer Ma :Nona Jeong Hwa, bisakah kau ke
ruanganku sebentar?
Manajer Ma:Duduklah.
Jeong Hwa duduk.
Manajer Ma memegang tangannya dan memberikan
sebuah kado.
Manajer Ma :Ini hadiah untukmu.
Manajer Ma:Kenapa kau tidak
memberitahuku?Aku dengar ulang tahunmu minggu kemarin
Jeong Hwa :Ah..bukan apa-apa.Terima
kasih.
Manajer Ma duduk disamping Joeng Hwa dan
melingkarkan tangannya di bahu Joeng Hwa.
Manajer Ma :Terima kasih untuk apa? Ayo makan
malam bersama minggu depan.
Jeong Hwa lalu pergi meninggalkan Manajer Ma yang terlihat kesal.
Jeong Hwa muncul tetapi tidak mampir ke
tempatnya…Jeong Hwa menuju mobil yang sudah menjemputnya. Cheol Min berdiri dan
hanya menatapnya dari jauh.
Malam hari yang gerimis, Cheol Min
menemui mantan direktur dan pelatih tinjunya. Suasanya sangat canggung.
Pelatih :Aku hanya mau mengusir suasana
aneh ini.Hei, Cheol Min.Direktur datang dan mencari dirimu. Jika tidak ada
apa-apa,kembali ke gym.Ayo mulai lagi.
Cheol Min : Maafkan aku
Pelatih :Hei, Cheol Min...Walaupun aku
tidak begitu paham tentangmu.Aku sangat paham tentang kemampuanmu. Tentang dunia
tinju, itu sudah masa lalu.Orang-orang tidak menonton pertarungan tangan
kosong.300 hari dalam 1 tahun seperti ini setiap hari.Orang pasti mulai
bosan.Ayo ikut MMA. MMA.Apa kau akan selamanya menyembunyikan tinjumu yang
hebat?Tidakkah kau tidak merasa bersalah pada tanganmu?
Direktur : Aku mengerti.Jika kau tidak
mengatakan apapun,aku akan pergi.
Direktur berdiri dan akan pergi…
Cheol Min mulai berbicara :Direktur...Aku...di
penjara
Direktur kaget dan menoleh…memandangnya
takpercaya.
Pelatih juga kahet : Apa?
Cheol Min : Untuk 4 tahun 3 bulan
Cheol Min :Setelah menyerah dengan
tinju,pekerjaanku adalah menghajar orang2.
Aku penagih utang lintah darat.. Dengan
kedua tanganku.
Cheol Min memakai topi dan minum
bir…tatapannya tajam, dingin seperti seorang pembunuh. Ternyata Cheol Min
menunggu seorang laki-laki kumal yang berutang pada boss-nya. Melihat Cheol
Min,laki-laki itu lari….tapi sayang dia berlari ke tempat yang salah…karena
tidak ada jala keluar dari sana, yang ada bertumpuk-tumpuk kardus…. Cheol Min
mendekat…..dan kardus itu dilemparkannya pada Cheol Min. Cheol Min langsung
menghajarnya habis-habisan tanpa perasaan setelah dirasa aman di sekelilingnya.
Bahkan sampai laki-laki itu berdarah.
Setelah itu, Cheol Min membawanya ke
sebuah kamar hotel. Cheol Min hanya melap tangannya yang berdarah dengan handuk.
Cheol Min hanya menatap laki-laki itu yang bersandar di dinding dan terduduk
lemah…Cheo Min hanya mendengarkan laki-laki itu bercerita.
Laki-laki itu : Kami..Keluargaku...Istriku
kabur.Orang tua dari penjahat sepertimu,melahirkanmu,dan menyanyikan nina bobo.
Cheol Min masih menatapnya dingin.
Laki-laki itu mulai menangis dan melempar
bebrapa koin yang dia punya di atas lantai.
Laki-laki itu : Brengsek.Ini...semua yang
ku punya, brengsek.
Cheol Min dingin :Aku...tidak pernah di
nina bobo kan.
Cheol Min akan memukul laki-laki itu
lagi…. tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.
Orang itu :Buka pintunya!
Cheol Min menoleh dan berteriak: Siapa itu?
Siang itu, Cheol Min duduk dan menemui
laki-laki yang membakar dirinya. Di seluruh tubuhnya terlihat bekas luka bakar
yang serius dan seorang suster sedang melap tubuhnya dengan menggunakan tisu.
Suster menoleh : Hei Marecelino.Sudah ku
beritahu! Kau terlihat lebih tampang ketika tersenyum.
Cheol Min-pun tersenyum lebar.
Suster :Seperti itu! Sempurna!Sekarang
pertahankan ekspresi itu.
Cheol Min :suster?Apa bisa untuk mengubah
nama baptiskuketika aku sudah memilikinya?
Suster kaget :Apa yang kau
bicarakan?Namamu seperti nama pemain film “Jang Marecelino”.Aku sangat senang
setelah tahu kalau itu akan menjadi nama baptismu.
Cheol Min tersenyum lebar.
Suster :Penyandang cacat dari biara kita
membuat ini.Apa kau belum punya pacar untuk diberikan itu?
Cheol Min tersenyum dan menatap bando
itu. Ingat sama Jeong Hwa tentunya. Hehehheee…
Malam harinya, Jeong Hwa baru pulang dan
menaiki tangga ke kontrakannya. Jeong Hwa membuka pintu dan kaget karena sadar
ada seseorang yang berdiri di belakangnya.
Jeong Hwa balik badan:Siapa itu?
Manajer Ma :Nona Jeong Hwa, jadi disini kau
tinggal
Jeong Hwa kaegt :Manajer Ma?
Tangan Manajer Ma memegang botol minuman :Kau
menolak setiap aku mengajakmu keluar. Kenapa kau berbohong?Kau bahkan tidak ada
acara hari ini.Berikan aku secangkir the.
Manajer Ma langsung masuk ke dalam rumah.
Jeong Hwa kaget dan terlihat ketakutan.
Jeong Hwa kaget dan terlihat ketakutan.
Jeong Hwa menuangkan minuman orange
juice.
Jeong Hwa :Sangat sulit bagiku
menggunakan api.Jadi aku tidak punya teh hangat.
Manajer Ma sedikit mabuk :Oh, maafkan
aku.Aku tidak memikirkan itu.
Jeong Hwa menutup botol orange juice itu
lagi.
Manajer Ma : Pasti menakutkan bagimu untuk
tinggal sendirian disini. Kau bilang kau terluka ketika kau masih kuliah
kan?Matamu..Kasihan..Kau mungkin sangat terkenal dulu.
Jeong Hwa: Maaf,,tapi kumohon pergi
sekarang. Apa istrimu tahu kau pergi kesini?
Manajer Ma mencibir…tak sengaja melihat kado
pemberiannya di lantai….Manajer Ma mengambil dan membukanya.
Manajer Ma:Hadiah.Kau bahkan belum
membukanya.Kau mungkin tidak tahu dengan jelas
karena kau masih muda.Belum lama ini aku
bercerai.Karena aku memukul istriku.
Ternyata isinya sebuah kalung.
Manajer Ma :Aku tahu akan begini.Sangat
cocok denganmu!Nona Jeong Hwa.
Jeong Hwa kaget dan memukulnya sampai
jatuh…saat bangun ternyata pipi kiri Manajer Ma terluka terkena kuku Jeong Hwa.
Jeong Hwa sendiri ketakutan.
Jeong Hwa tersungkur ke lantai.
Manajer Ma bahkan melempar gelas dan
pecah….Joeng Hwa tambah ketakutan..dan merayap ke belakang
Manajer Ma mendekatinya :Kau tidak tahu
betapa cantiknya dirimu?Kau pikir aku merayu perempuan sepertimu,supaya aku
bisa tidur denganmu?Dengan sedikit uang lebih, masih banyak wanita yang lebih
cantik darimu.Aku bisa mendapatkan mereka kalau aku mau!
Jeong Hwa meraba-raa dan menemukan
tasnya..lalu alat alarm-nya…dibuka..dan berbunyi.
Manajer Ma tambah marah dan merebut alarm
itu,sekaligus membantingnya.
Manajer Ma menamparnya lagi :Kau benar-benar
mau aku jadi pemerkosa?
Jeong Hwa dekat dengan kulkas…lalu
membuka dan melempar apa saja yang ada di dalamnya pada manajer.
Manajer Ma :Huh, jadi begitu? Kau mau ya?
Jeong Hwa memohon dan mulai menangis : Tolong
jangan begini.
Manajer Ma menyentuh bahu tubuh Jeong
Hwa yang terbaring lemas, ketakutan dan menangis.
Tiba-tiba ada suara pintu di dobrak dari luar.
Ta Da! Yup! Itu adalah Cheol Min yang
tiba-tiba masuk dan menatpnya tajam…Manajer Ma ketakutan melihatnya...Cheol Min langsung memukulnya keras berkali-kali…
Jeong Hwa wajahnya ketakutan dan ada
darah di sudut bibirnya….Joeng Hwa hanya bisa melihat dengan mata yang
buram…terdengar suara barang yang pecah
karena dipukul dengan sangat keras! Yaiyalah…Cheol Min kan mantan petinju
dunia. Hehehhe….makanya jangan macam-macam! Hehehehe…
Cheol Min bahkan melempar tubuh Manajer Ma
ke sudut….
Jeong Hwa menutup kedua telinganya dengan isakan tangisnya karena ketakutan.
Jeong Hwa menutup kedua telinganya dengan isakan tangisnya karena ketakutan.
Manajer Ma: Aku...aku...Aku adalah manajer
Jeong Hwa di kantor.Aku datang kesini hanya untuk minum teh.
Cheol Min tak menghiraukannya dan tetap
memukulnya…bahkan Cheol Min mendorongnya berdiri di lemari…dan menekan
lehernya…marah dengan tatapan mata seorang pembunuh, gigi terantuk…
Manajer Ma benar-benar ketakutan.
Jeong Hwa takut dan berteriak :Hentikan, ajusshi!
Mendengar teriakan Jeong Hwa dan
tangisnya..Cheol Min menarik dasi manajer yang menambah tekanan di lehernya.
Karena kesakitan..Manajer Ma berteriak dengan mata melotot tapi buru-buru dibungkam oleh tangan
Cheol Min.
Cheol Min mengancam :Tatap mataku!Lain
kali,Aku akan membunuhmu.
Cheol Min melepaskan Manajer Ma…
Manajer Ma pergi dengan ketakutan.
Manajer Ma pergi dengan ketakutan.
Mata Cheol Min masih seperti seorang
pembunuh…
Cheol Min perlahan-lahan mendekati Joeng
Hwa yang meringkuk ketakutan di samping kulkas…dengan mata lebam..juga memar di
sudut bibirnya.
Cheol Min berjongkok di depannya, matanya
kembali normal..bukan tatapan seorang pembunuh..tapi tatapan khawatir.
Cheol Min :Nona Jeong Hwa.Kau baik-baik
saja?
Jeong Hwa menangis: Kenapa kau lakukan
itu?Jika aku dipecat,apa kau akan bertanggung jawab?
Cheol Min: Kenapa kau mau melanjutkan
bekerja di kantor itu?Setelah kejadian ini,
apa kau bisa tahan?
Jeong Hwa : Karena aku harus hidup.Karena
aku harus bertahan hidup.
Cheol Min meyakinkan:Aku akan
bertanggung jawab untukmu.Aku akan bertanggung jawab, bukankan itu baik?
Jeong Hwa :Apa kau akan mencarikanku
kerjaan baru?Atau...Kau akan datang menghajar orang setiap kejadian seperti ini
terjadi?Ajusshi, siapa kamu, mau bertanggung jawab untukku?
Cheol Min :Aku akan menolongmu.Aku akan…
Cheol Min matanya berkaca-kaca melihat
keadaan Jeong Hwa..
Jeong Hwa : Kumohon pergilah
Cheol Min menatap Jeong Hwa sebentar…lalu
berdiri dan menaruh bando pemberian suster di atas meja sebelum pergi.
BERSAMBUNG
KE PART 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar