SINOPSIS
ALWAYS
PART 2
Di kontrakan Jeong Hwa.
Jeong Hwa sedang melipat kertas…dan
air mengalir dari selang….
beberapa menit kemudian ada kain yang menghambat aliran air. Jeong Hwa kaget dan mencoba mencari lubang aloran air…tapi Jeong Hwa malah terpeleset, bajunya jadi basah.
beberapa menit kemudian ada kain yang menghambat aliran air. Jeong Hwa kaget dan mencoba mencari lubang aloran air…tapi Jeong Hwa malah terpeleset, bajunya jadi basah.
Gerbang parkir, Cheol Min menunggu
kedatangan Jeong Hwa. Cheol Min menghirup udara….lalu membuka jedela…memberi
bunga sedap malam air…bahkan menghempaskan sweeternya ke luar jendela.
Cheol Min menghirup udara lagi….lalu menutup kedua matanya. Cheol Min ternyata juga sudah memakai sepatu baru. Cheol Min mendengar suara seseorang berjalan memakai tongkat kayu. Perlahan-lahan terlihat senyuman di sudut bibir Cheol Min…sampai Jeong Hwa sudah duduk disampingnya dan kaget mencium bau sepatu baru….Cheol Min baru membuka matanya.
Cheol Min menghirup udara lagi….lalu menutup kedua matanya. Cheol Min ternyata juga sudah memakai sepatu baru. Cheol Min mendengar suara seseorang berjalan memakai tongkat kayu. Perlahan-lahan terlihat senyuman di sudut bibir Cheol Min…sampai Jeong Hwa sudah duduk disampingnya dan kaget mencium bau sepatu baru….Cheol Min baru membuka matanya.
Cheol Min menekuk sepatunya agak ke
belakang.
Jeong Hwa menghirup udara :Baunya seperti
sepatu baru.
Cheol Min akan pergi..tapi hampir membuat
Jeong Hwa yang duduk di kursi dekat pintu hampir terjatuh karena badan Cheol
Min yang besar (mantan petinju). Untung saja Cheol Min memegang Jeong Hwa.
Cheol Min : Maaf. Maaf.
Jeong Hwa kaget : Hah?!
Cheol Min-pun bisa keluar dari sana.
Jeong Hwa masih terlihat kaget.
Jeong Hwa masih terlihat kaget.
Artis wanita :Aku tidak baik2 saja.Aku
sangat tidak baik2 saja.
Artie pria (Tae Ho):Sekarang aku...
Jeong Hwa :Jangan pergi
Cheol Min kaget dan menoleh.
Artis pria (Tae Ho) :Kau tahu betapa aku
tidak mau pergi.
Cheol Min : Apa?
Jeong Hwa : Tae Ho bilang dia harus
pergi. Ajusshi, Apa sekarang dia menangis?
Cheol Min menoleh dan memandang Jeong Hwa
:Ya.
Jeong Hwa sedih bahkan hampir menangis :Ketika
hatinya sangat terluka,kenapa dia ngotot mau pergi?Kami bisa mendengar suara
hati orang. Karena kami tidak bisa melihat, kami bisa merasa lebih jelas.
Tampan, kah?
Cheol Min sambil minum susu: Mungkin dia
jadi artis karena dia tampan.
Jeong Hwa : Tidak, aku bicara tentangmu,
ajusshi.Dan jangan mencoba membohongiku karena aku tidak bisa melihat.
Cheol Min kaget dan menghentikan minum
susu.
Cheol Min : Orang lain...bilang aku
sangat maskulin.
Cheol Min meneruskan minum susu.
Jeong Hwa :Dalam kata lain, kau bukanlah
laki-laki manis.
Seusai nonton TV, Jeong Hwa pulang. Cheol
Min menaikkan palang gerbang. Jeong Hwa melangkah memakai otngkat sambil
tersenyum. Cheol Min menengok sebentar lalu menurunkan palang. Ternyata ada
sebuah mobil yang akan keluar. Cheol Min menaikkan palang pintu.
Jeong Hwa masih jalan di pinggir
jalan….mobil itu mengklakson mobilnya..Jeong Hwa kaget dan terjatuh..tepat
disebelahnya ada beberapa krad minuman yang jatuh dan pecah…Jeong Hwa kaget dan
mengeluh sakit.
Cheol Min juga kaget dan buru-buru lari
mendekatinya.
Jeong Hwa mencari-cari tongkatnya dan
hampir saja tangannya mengenai botol-botol yang pecah itu..buru-buru Cheol Min
memegang tangannya.
Ceol Min : Jangan bergerak! Nanti kau
terluka!
Cheol Min memapah Jeong Hwa berdiri..tapi
Jeong Hwa berteriak kesakitan. Cheol Min lalu mendudukkan Jeong Hwa di kursi.
Cheol Min berlutut di depan Jeong Hwa : Kau
baik-baik saja?
Jeong Hwa hanya memegang kaki kanannya
sambil merintih kesakitan. Cheol Min memegang kaki kanannya dan Jeong Hwa tambah
meringis kesakitan.
Cheol Min menatapnya Jeong Hwa dan beberapa saat penjaga minuman datang.
Cheol Min menatapnya Jeong Hwa dan beberapa saat penjaga minuman datang.
Penjaga minuman kebingungan :Aigoo! Semuanya
pecah!Apa yang harus kulakukan?Aku menjaga itu untuk seseorang.
Jeong Hwa dan Cheol Min kaget.
Jeong Hwa :Aku akan bayar semuanya. Maaf.
Cheol Min menatap Jeong Hwa.
Penjaga minuman :Aigoo...Seorang
perempuan buta....Kemana kau mau pergi di tengah malam begini?
Jeong Hwa : Maafkan aku.
Penjaga minuman : Aigoo...
Cheol Min memberikan tongkatnya pada
Jeong Hwa.
Cheol Min mendekati penjaga minuman :Ajusshi,
sepertinya aku harus mengantarnya ke rumah sakit.Bisakah kau menggantikan
pekerjaanku?
Cheol Min memberikan beberapa lembar uang
pada penjaga minuman.
Penjaga minuman tersenyum lebar :Baiklah.
Aku akan menjaga gerbangnya.Cepat pergilah.
Jeong Hwa kaki kanannya sudah di gips.
Joeng Hwa duduk disamping Cheol Min.
Jeong Hwa penasaran :Ajusshi, siapa
namamu?
Cheol Min menoleh :Marecelino.
Jeong Hwa
tak percaya : Apa?
Cheol Min :Jang Marecelino?
Jeong Hwa tamah takpercaya : Ajusshi, kau
orang asing?
Cheol Min : Bukan.Aku orang korea.
Jeong Hwa : Tapi namamu Jang...Jang
Marecelino?
Cheol Min : Ya.
Jeong Hwa tersenyum :Jang Marecelino?
Cheol Min :Ya.
Jeong Hwa : Sebentar.Ayo istirahat dulu.
Cheol Min memandang kaki Joeng Hwa yang
di gips.
Cheol Min menawarkan diri :Kau mau ku
gendong?
Jeong Hwa : Kau akan menyesalinya.
Cheol Min :Tak apa. Ayolah.
Cheol Min berjongkok di depannya.
Jeong Hwa : Kau akan benar-benar
menyesal.Jika kau melakukan sesuatu yang aneh,
kau tahu?
Jeong Hwa memperlihatkan alat alarm…Cheol
Min menoleh dan menatapnya. Jeong Hwa meraba-raba keberadaan Cheol Min. Awalnya
menyentuh-nyentuh kepala… Cheol Min
hanya diam…Jeong Hwa lalu menyentuh kedua bahu dan memeluk Cheol Min dari
belakang. Cheol Min terdiam dan mulai berdiri dan berjalan. Cheol Min beberapa
kali membenarkan posisi Joeng Hwa jika mulai merosot ke bawah.
Cheol Min berhenti dengan nafas
terengah-engah :Hei...Kita ada di pertigaan.Ada salon di sebelah kanan
Jeong Hwa :Ah... salon.Ke kanan, kita
terus saja naik dan akan segera sampai.
Cheol Min menoleh ke kanan dan ada tangga
naik yang sangat panjang. Hahahha…pasti capek tuch! Apalagi sambil menggendong
Jeong Hwa.
Jeong Hwa tertawa geli : Sudah kubilang,
kau akan menyesal kan?
Cheol Min berhenti sebentar.
Jeong Hwa :Apa kau lelah?
Cheol Min nafas terengah-engah, mengelak
:Aku baik2 saja. Aku baik2 saja.
Jeong Hwa : Lalu kenapa aku tergelincir turun?
Cheol Min membenarkan posisi Joeng Hwa
yang hampir merosot.
Jeong Hwa mengingatkan,sambil menunjuk ke
atas :Dan juga, ada anak kecil disana?
kau harus sedikit berhati-hati.
Jeong Hwa tertawa geli.
Cheol Min perlahan-lahan berjalan naik…
Dan benar saja! Di sebelah kanan jalan ada anak kecil yang duduk sambil memegang sumpit. Naka itu lalu menusuk diantara pantat Cheol Min. Tentu saja Cheol Min berteriak kesakitan, sedangkan Jeong Hwa tak bisa menahan tawanya dan tertawa geli.
Cheol Min perlahan-lahan berjalan naik…
Dan benar saja! Di sebelah kanan jalan ada anak kecil yang duduk sambil memegang sumpit. Naka itu lalu menusuk diantara pantat Cheol Min. Tentu saja Cheol Min berteriak kesakitan, sedangkan Jeong Hwa tak bisa menahan tawanya dan tertawa geli.
Anak itu tersenyum.
Cheol Min menoleh dan menatap anak itu:Apa
yang kau lakukan?
Anak itu kembali menusuk-nusuk :Ajusshi!
Cheol Min berteriak sambil berjalan naik
ke atas :Apa yang kau lakukan?
Anak itu masih menusuk :Ajusshi, kancho!
Jeong Hwa tertawa geli :Ajusshi, lari!
Lari!
Cheol Min :Kau mau kita lari?
Setelah sampai di depan
kontrakannya, Jeong Hwa langsung turun dan tersenyum..sedangkan Cheol
Min duduk lemas di tangga sambil mengatur nafasnya yang hampir habis.
Jeong Hwa menyindir :Sangat melelahkan
ya?Bagaimana bisa pria besar tidak punya tenaga?
Cheol
Min terengah-engah dan memandangnya :Bukan seperti itu.Aku mau ambil
nafas dulu.Tangganya sangat panjang..
Jeong Hwa tertawa geli dan ingat :Ah,
Maafkan aku...Tapi jika aku ada waktu...Bisakah aku meminta sesuatu?
Cheol Min dengan nafas terengah-engah,
kaget setengah berdiri dan menatapnya.
Cheol Min :Apa?
Cheol Min :Tunggu...biarkan aku bernafas
dulu.
Cheol Min langsung merosot dan duduk di tangga karena kecapean.
Cheol Min langsung merosot dan duduk di tangga karena kecapean.
Beberapa menit kemudian, Cheol Min
mencari-cari lubang yang tersumbat itu. Ternyata di dalamnya ada 2 kain, yang kesemuanya diambil oleh Cheol MIn.
Setelah itu, aliran air kembali lancar. Mendengar suara air yang sudah lancar, Jeong Hwa tersenyum lebar.
Setelah itu, aliran air kembali lancar. Mendengar suara air yang sudah lancar, Jeong Hwa tersenyum lebar.
Cheol Min membuka salah satu kain itu
yang ternyata celana dalam.
Cheol Min :Kelihatannya celana dalam.
Jeong Hwa kaget :Apa itu dengan gambar
tupai...
Heol Min :Tupai?
Jeong Hwa malu dan mengulurkan tangannya
dan buru-buru mengambilnya.
Jeong Hwa malu :Tolong berikan padaku.Itu hadiah, jadi
disana toh.Aku bahkan tidak tahu, dan mencarinya beberapa hari ini.
Cheol Min meminta handuk yang dibawa
Jeong Hwa.
Cheol Min : Handuknya...
Jeong Hwa memberiak handuk..lalu Cheol
Min mengelap tangannya dengan handuk itu. Heol Min akan pergi tapi ditahan
Jeong Hwa yang berdiri di pintu.
Cheol Min menatapnya:Yang ada di
radio...itu yang suka ku dengarkan.
Jeong hwa memberikan 2 tiket konser : Ini
adalah hadiah.Hari ini, kau merawat dan menolongku. Pergilah dengan teman, itu
adalah tiket konser.
Cheol Min menolak :Berikan ke orang lain
saja.Aku tidak terlalu menyukai musik.Lagipula, tidak ada yang bisa kuajak
pergi
Jeong Hwa takpercaya : Cckk..Cckk…Bagaimana
bisa kau tidak punya teman?Kau mau pergi bersama?
Cheol Min menatapnya.
Cheol Min pulang dengan berlari pelan menurunin
tangga, tersungging senyum di sudut bibir Cheol Min. Walaupun hampir terjatuh
karena kedua kakinya kesemutan, tapi Cheol Min tersenyum bahagia.
Jeong Hwa duduk di depan cermin…mau
merubah gaya rambutnya. Ada seorang karyawan yang menyemprotkan pelembut rambut
agar rambut basah dan mudah dimodel. Beberapa saat kemudian pemilik salon muncul.
Pemilik salon :Wow. Eonni, rambutmu
tumbuh dengan cepat.Gaya rambut apa yang kau mau? Eonni, Ayo kita lakukan
seperti ini.Bagaimana kalau yang sedang nge-trend.Meluruskan rambutmu, atau
keriting. Bagaimana?Wajahmu berbentu oval dan dagumu sangat bagus.Aku yakin
akan sangat cocok denganmu.
Jeong Hwa tertawa :Benarkah?
Pemilik salon: ya!
Pemilik salon menyarankan :Jangan
begitu!Dijaman sekarang kau masih mau gaya seperti itu?
Jeong Hwa kaget :Kalau begitu, lakukan
yang cocok bagiku.
Pemilik salon menebak :Kau akan pergi kencan kan?
Jeong Hwa tersipu malu:Tidak...
Pemilik salon:Aku mengerti, mengertiKalau
begitu, aku akan mulai mengkriting.
Jeong Hwa terseipu malu.
Rambutnya sudah dikriting..cantik banget!
Jeong Hwa mulai berdandan memakai blas on di kedua pipinya. Lalu mencari
lipstik yang cocok untuknya.
Jeong Hwa :Pink.Pink.
Jeong Hwa awalnya ragu tapi tersenyum dan
memoles lipstik pink di bibirnya.
Jeong Hwa mencari baju yang cocok di
lemari.
Jeoang Hwa :Ini.
Jeong Hwa memakai rok mini berawarna
putih dengan bunga-bunga…lalu memakai parfum.cantik sekali.
Jeong Hwa tersenyum geli dan memandang dirinya lewat cermin….tetapi hanya terlihat bayangan buram di matanya. Senyum Jeong Hwa-pun menghilang.
Jeong Hwa tersenyum geli dan memandang dirinya lewat cermin….tetapi hanya terlihat bayangan buram di matanya. Senyum Jeong Hwa-pun menghilang.
Cheol Min menunggu di depan kontrakannya
dengan memakai hem kotak-kotak coklat. Mendengar pintu dibuka..Cheol Min balik
badan dan kaget melihat gaya rambut keriting Jeong Hwa. Cuma sayang…Joeng Hwa
mengganti bajunya dengan baju biasa plus memakai sweeter orange.
Jeong Hwa : Kau tidak menunggu lama kan?
Cheol Min tersenyum.
Jeong Hwa tersipu malu.
BERSAMBUNG
KE PART 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar