SINOPSIS
ALWAYS
PART 6
Cheol Min ingat kata-kata Jeong
Hwa saat di altar abu kedua orang tua Jeong Hwa.
Jeong Hwa berkaca-kaca :Appa, Omma, Apa
sakit?Jika tidak sakit, berarti baik.Tapi...Terasa seperti Appa dan omma-ku
tetap melindungikuItu sebabnya aku bertemu orang baik sepertimu.
Jeong Hwa memandangnya dengan
berkaca-kaca.
Di tempat tinju,Cheol Min terduduk
lemas..lalu menangis keras…merasa peyesalan yang sangat besarpada Jeong Hwa.
Cheol Min pulang ke rumah…dan didapatinya
panci dan makanan yang tumpah di lantai. Cheol Min khawatir tapi tidak ada
suara di dalam rumah…yang ada hanya Ding Ga.
Cheol Min :Jeong Hwa...
Cheol Min buru-buru ke rumah sakit dan
melihat Jeong Hwa duduk terpaku di tempat tidur sambil memagang pergelangan
tangannya yang diperban. Cheol Min mendekat dan berdiri tidak jauh dari Jeong
Hwa…tapi Jeong Hwa sudah tahu kalau Cheol Min sudah datang.
Jeong Hwa tersenyum : Ajusshi?
Cheol Min meras lega melihatnya.
Dokter :Silahkan duduk.Kerusakan
kornea menyebabkan kerusakan penglihatan. Dia kehilangan penglihatan total jika
terus seperti ini dalam beberapa bulan.
Cheol Min : Selain menunggu donor,apa ada
cara lain?
Dokter :Cara..Yah, ada...
Di rumah,Jeong Hwa sedang menjemur
baju….dan perlahan-lahan matanya yang kabur..sedikit menjadi gelap tanpa
terlihat cahaya. Jeong Hwa sadar kalau dirinya akan menjadi benar-benar buta.
Cheol Min mendatangi bar tempat Tae Sik
biasa berada disana. Dan benar saja Tae Sik tampak duduk diantara 2 gadis di
pojok bersama teman-temannya yang lain juga.
Tae Sik melihat Cheol Min dan berteriak :
Hoy!
Cheol Min akhirnya duduk bersama mereka.
Tae Sik :Hei...Kenapa kau menelponku?
Cheol Min : Pinjamkan aku uang
Tae Sik : Berapa banyak?
Cheol Min :30 Juta Won.
Tae Sik : Kapan kau butuh?
Cheol Min : Secepatnya.
Tae Sik : ya! Hidup sangat menarik.Jika
bisa mengubah keadaan dalam seketika. Sebelumnya, aku menjadi kaki tanganmu.
Cheol Min menatapnya….dan akhirnya
berdiri dan akan pergi.
Tae Sik : Ada satu cara. Sangat buru-buru
ya?
Cheol Min menoleh dan menatapnya.
Siang itu, Cheol Min membawa Jeong Hwa ke
taman bermain.
Jeong Hwa :Sebentar.
Cheol Min :Ayo.
Cheol Min membawa Jeong Hwa untuk duduk
di papan seluncur…lalu Cheol Min sendiri duduk dibelakangnya.
Cheol Min :Pengan yang kuat.
Cheol Min memeluk Jeong Hwa dari belakang
dan mereka meluncur. Jeong Hwa berteriak kegirangan, antara senang dan takut.
Sampai di bawah Jeong Hwa langsung
menangis.
Cheol Min khawatir :Kau tidak apa2?Ada
apa?
Jeong Hwa berhenti menangis dan tersenyum
lebar.
Jeong Hwa :Kenapa kau lakukan itu?Kenapa
baru sekarang membawaku ke tempat yang menyenangkan? Lagi, Lagi!
Jeong Hwa berdiri dan menarik tangan
Cheol Min agar ke atas untuk meluncur lagi….tapi tangannya ditahan oleh Cheol
MIn
Cheol Min : Lakukan operasi
Jeong Hwa kaget : Apa?
Cheol Min :Dokter bilang...mereka bisa
membeli kornea dari Amerika. Kau sudah tahu kan?Kenapa tidak memberitahu ku?
Jeong Hwa : Darimana kita bisa mendapat
uang sebanyak itu?
Cheol Min :Jangan khawatir.Aku ada
tabungan
Jeong Hwa menyentuh pipi Cheol Min :Aku
puas dengan diriku sekarang. Ada kau disisiku,Aku sudah cukup bahagia.
Cheol Min mendesak : Tapi jika tidak
sekarang,kau tidak punya kesempatan lagi.
Jeong Hwa :Aku...Setiap kali mengingat hari
itu,Aku merasa seperti akulah penyebab kematian orangtuaku.Seharusnya aku juga
ikut mereka dan meninggal.Hatiku ingin sekali bisa melihat lagi dan akan lebih
mudah bagiku.
Cheol Min memegang erat kedua bahu Jeong
Hwa dan menatapnya.
Cheol Min : Apa kau tidak mau
melihatku?Kita akan punya anak nantinya. Anak kita...Apa kau tidak mau melihat
anak kita?
Joeng Hwa menatapnya dan mulai berpikir.
Boss Tae Sik:Apa kau menikah?
Cheol Min : Tidak.
Boss Tae Sik :Punya pacar?
Cheol Min :Aku punya
Boss Tae Sik :Jika terjadi
kecelakaan,akan sangat berbahaya.Kau yakin bisa?
Cheol Min yakin :Aku bisa mengatasinya.
Boss Tae Sik menaruh 3 tumpuk uang di
atas meja..juga memberikan sebuah posel.
Boss Tae Sik : Ini, pembayaran pertama. HP
sementara.Sebenarnya ini, tidak jauh berbeda dari pertandingan biasa.Tapi dalam
hal ini bila ketahuan oleh pemerintah Thailand...akan sangat menyusahkan. Ini
kau lakukan atas kemauanmu sendiri,Jang Cheol Min.Kau yang tanggung jawab
sendiri.Mengerti?
Cheol Min terlihat bingung.
Boss Tae Sik : Kenapa tidak menjawab?
Cheol Min : Aku mengerti.
Malam itu juga, Cheol Min sudah mulai
menghilangkan jejak akan identitas dirinya. Semuanya dia masukkan ke dalam tas.
Di luar kamar Ding Ga sudah menunggunya.
Cheol Min membawa tas dan seplastik
barang-barang miliknya.
Cheol Min jongkok dan menatap Ding Ga.
Cheol Min :Ding Ga.Kau paham, kan?Kau
harus menjaga dia.
Ding Ga menggonggong seolah Ding Ga tahu
maksud Cheol Min.
Cheol Min membelai Ding Ga sebelum pergi.
Setelah itu, Cheol Min membakar semua
barang-barangnya yang ada di dalam plastik. Cheol Min ingat pesan boss Tae Sik.
Boss Tae Sik :Jika kau menemukan saudara
atau kekasihmu,mereka bisa terluka.Sebaiknya lakukan persiapan.Kau mengerti
yang kukatakan, kan?
Pelatih marah : Apakah kau gila, kurang
ajar?Aku bilang kau jangan bergantung dengan Tae Sik, bukan? Kemana kau mau
pergi?
Cheol Min : Aku akan segera kembali.
Pelatih : Kau sudah terlalu
menderita.Tidak mudah bertarung secara resmi.Kau...Demi mata gadis itu kan?
Cheol Min mengeluarkan buku rekening dan
memberikannya pada pelatih.
Cheol Min :Uang akan ditransfer ke
rekening ini.Jika terjadi sesuatu denganku...Kau harus memberikan uang ini
padanya,mengerti kan?
Cheol
Min akan pergi tapi lengan tangannya ditahan pelatih.
Pelatih :Jika sesuatu benar-benar
terjadi, apa yang harus kita lakukan?Kau hanya hidup sekali.
Cheol Min : Aku tidak punya penyesalah
dalam hidup.
Malam itu, Cheol Min menemui Jeong Hwa di
rumah sakit. Cheol Min menyelimuti Jeong Hwa yang terbaring di tempat tidur.
Jeong Hwa memejamkan matanya dan menyentuh pipi kiri Cheol Min…Cheol Min juga
menyentuh pipi kiri Jeong Hwa.
Jeong Hwa :Ajusshi, kau benar.
Cheol Min :Apa?
Jeong Hwa membuka matanya : Ajusshi, Aku
ingin bersamamu,dan melihat matahari terbenam
Melihat betapa lucunya Ding Ga.Juga,Aku
mau melihat indahnya rumah yang kau renovasi.Dan juga aku mau melihat sungai yang
kita kunjungi kemarin. Dan...
Cheol Min : Apa lagi?
Jeong Hwa :Berbaring di
kasur,terus-terusan melihat wajahmu,selama 23 jam.Aku akan melihat wajahku
untuk 1 jam.
Jeong Hwa menyentuh wajah Cheol Min dan
bercanda.
Jeong Hwa bercanda: Tapi...Jika nyatanya
wajahmu tak seperti yang kubayangkan, dan kau jelek, apa yang harus kulakukan?
Cheol Min : Lebih dari yang kau bayangkan,aku
jauh lebih jelek.Sebaiknya persiapkan dirimu.Kau mungkin tidak dapat
mengenaliku
Jeong Hwa :Tidak mungkin.Aku sangat
gugup.
Cheol Min mengantar Jeong Hwa sampai di
depan ruang operasi. Ada seorang suster yang menemaninya. Cheol Min dan Jeong
Hwa saling berpegangan tangan dan saling tatap..seolah-olah tak mau berpisah.
Joeng Hwa menyentuh pipi kanan Cheol Min.
Joeng Hwa :Sampai nanti.
Cheol Min mengangguk : Sampai nanti.
Jeong Hwa perlahan-lahan masuk ke lorong
ruang operasi.
Cheol Min hanya menatapnya dengan mata
berkaca-kaca.
Joeng Hwa berhenti dan balik badan.
Jeong Hwa berkaca-kaca:Kau tidak pergi
kanKau akan menungguku?
Cheol Min berkaca-kaca :Kemana aku bisa
pergi?Tidak ada tempat yang kutuju
Jeong Hwa berkaca-kaca: Aku akan segera
kembali.
Cheol Min hanya menatapnya….lalu diujung
lorong, Jeong Hwa berhenti..balik badan dan memberi tanda “PEACE” pada
Cheol Min.
Di sebuah tempat parkir, Cheol Min
menelpon seseorang.
Seorang laki-laki memakai topi datang dan
memberikan identitas baru untuk Cheol Min.
Laki-laki itu :Ingat Identitas barumu. Namamu
tidak jelek, Gim Hak Seon.
Cheol Min duduk di ruang tunggu pesawat, bandara….sambil
memegang dan melihat batu “Jeong Hwa” di tangannya. Cheol Min ingat kata-kata
laki-laki itu.
Laki-laki itu :Membutuhkan waktu untuk
membuat identitas barumu. Tak ada tiga hal.Tak ada pelanggaran hukum.Tak ada
penangkapan.Tak ada catatan kriminal.
Cheol Min sampai di Thailand dan naik
seperti bajai di Jakarta, tapi kalau di Thailand aku lupa apa namanya.
Tulisannya TAXI. Sopir bajai itu menunjukkan alamat yang dituju Cheol Min.
Cheol Min ternyata dijemput oleh
seseorang memakai baju biru bergambar dan botak, juga berkacamata. Mereka
berjalan dengan tengok kanan-kiri siapa tahu kalau ada yang membuntuti mereka.
Cheol Min sampai di suatu ruangan gelap dan terkesan seram..ada seorang penjaga di setiap pintunya.
Cheol Min sampai di suatu ruangan gelap dan terkesan seram..ada seorang penjaga di setiap pintunya.
Cheol Min duduk di sebuah ruangan dan
sedang memperban kedua tangannya.
Tae Sik datang.
Tae Sik :Hei, Jang Choel Min yang hebat
ternyata gugup. Jangan takut dengan
lawanmuJangan pikirkan cara mengalahkannya. Don't think about how to defeat
him. Pikirkan bagaimana bisa tetap hidup.
Tae Sik membawa Cheol Min ke arena
pertandingan.
Di tengah perjalanan, mereka melihat ada beberapa orang yang membawa seseorang yang terpakar lemas dan tak berdaya…sepertinya kalah dalam pertandingan.
Di tengah perjalanan, mereka melihat ada beberapa orang yang membawa seseorang yang terpakar lemas dan tak berdaya…sepertinya kalah dalam pertandingan.
Tae Sik :Peraturannya adalah tidak ada
peraturanBertarung sampai ada yang kalah atau mati. Jika kau ingin tetap hidup, waspadalah.
Pintu terbuka. Terlihat ada sebuah tempat
yang dikelilingi kawat tinggi berbentuk segi 8.
Di atas ada 2 orang boss..yang salah
satunya boss Tae Sik yang duduk manis…melihat dari atas ditemani beberapa
gadis.
Cheol Min menelan ludah, tegang.
Tae Sik :Cheol Min.Tebak siapa yang kau
jagokan?Bertarunglah dengan baik.Dog Cheol Min.
Cheol Min tegang.
Lawan Cheol masuk…pintu langsung
digembok…Cheol Min juga sudah ada di pojok.
Suara bel dibunyikan…Cheol Min langsung
menyerang lawannya. Meraka saling memukul.
Dari atas…..ada sorotan kamera…yang ternyata ditoton live oleh banyak orang dalam suatu ruangan dari TV. Mereka dijadikan barang taruhan. Siapa yang menang maka dia akan hidup…tapi jika tidak…nyawa taruhannya.
Dari atas…..ada sorotan kamera…yang ternyata ditoton live oleh banyak orang dalam suatu ruangan dari TV. Mereka dijadikan barang taruhan. Siapa yang menang maka dia akan hidup…tapi jika tidak…nyawa taruhannya.
Tiap Cheol Min terjatuh, Tae Sik dan boss-nya tertawa senang saat tahu Cheol
Min terjatuh. Artinya, mereka menjagokan lawan Cheol Min.
Aku tidak tega menulis total adegan
pertandingan ini. Intinya mereka saling pukul sampai berdarah-darah. Walaupun
akhirnya Cheol Min menang mungkin karena ingat Jeong Hwa yang menunggu
kepulangannya…tentu saja boss Tae Sik marah besar karena kalah taruhan.
Boss Tae Sik dalam bahas Thailand : Kalian disisi yang
sama, bukan?
Boss Tae Sik berdiri dan pergi diikuti
oleh para gadis.
Tinggal Tae Sik yang duduk terpaku, salah
perkiraannya kalau Cheol Min akan kalah. Yang menunjukkan kalau Cheol Min lebih
kuat dari dirinya.
Cheol Min terkapar lemas dengan wajah
bengkak dimana-mana, di dalam ring dan memandang cahaya lampu di atas.
Jeong Hwa sudah selesai operasi dan
perlahan-lahan membuka menutup matanya…dan perlahan-lahan dapat melihat
tangannya. Jeong Hwa-pun menangis.
BERSAMBUNG
KE PART 7
Bgian plg bikin mewek ... huuaah rembes nie oppa ji sub bonyok gto :'(
BalasHapus:)
Hapus