Sabtu, 13 Juli 2013

SINOPSIS ALWAYS PART 7


SINOPSIS
ALWAYS
PART 7
Boss Tae Sik menemui rekan bisnisnya. Mereka bertukar uang dan sebuah bola kristal berisi berlian.
Boss Tae Sik:Seandainya...Jang Cheol Min menang,itu bukan nominal yang kecil.
Cheol Min duduk di antara mereka berdua.
Boss Tae Sik menunjukkan bola kristal berisi berlian itu pada Cheol Min.
Boss Tae Sik :Aku mengubah pertama ini untukmu.Jika kau membantuku mengantar ini,Anggap sebagai ongkos kirim. Aku akan membayar tambahan 20 juta.
Di pinggir pantai,Cheol Min menelp seseorang sambil membawa tas.
Cheol Min di tlp :Tentang Nona Ha Jeong Hwa,Aku mau tahu hasil operasinya. Terima kasih. Terima kasih!
Cheol Min ingat tugasnya.
Cheol Min telp seseorang.
Orang itu :Halo?
Cheol Min : Aku tiba dengan selamat.
Orang itu : Kau ada di pantai?
Cheol Min : Ya.
Orang itu :Untuk mencegah,kami akan menghubungimu lagi setelah kau tiba di stasiun Incheon.
Cheol Min : Aku mengerti.
Cheol Min menuutp telp lalu ada mobil yang sengaja menabraknya…sampai Cheol Min terpental…pipi kirinya menggores jalan berbatu. 
Dua orang laki-laki mendekatinya…satu dari mereka menusuk pinggang kirinya sedangkan yang satunya mengambil bola kristal itu….dan memberi kode bahwa barang itu tidak apa-apa…pada seseorang yang duduk di kursi belakang mobil. Orang yang menusuk tadi menusuk Cheol Min lagi dan memekap mulutnya…akan melakukan untuk yang ketiga kalinya…tapi terlihat ada sebuah mobil dari jauh. Mereka berdua buru-buru masuk ke dalam mobil dengan membawa atas itu dan meninggalkan Cheol Min disana. Ternyata orang gitu “Tae Sik”.
Setelah operasi, Jeong Hwa diperiksa kondisi matanya dengan menggunakan alat oleh dokter.
Dokter :Baik!
Jeong Hwa : Masih belum ada kabar?
(maksudnya kabar dari Cheol Min)
Jeong Hwa ke kantor polisi dan melaporkan kehilangan Cheol Min tanpa mempunyai identitasnya karena sudah dibakar oleh Cheol Min malam sebelum berangkat ke Thailand.
Petugas :Apa hubungan kalian?Kau istrinya?
Jeong Hwa :Bukan.
Petugas :Kalau begitu, kau adiknya?
Jeong Hwa terdiam.
Petugas membaca laporan Jeong Hwa.
Petugas :Pertama, untuk melaporkan orang hilang kau tidak tahu No Identitasnya,
tapi kau juga tidak punya hubungan dengannya.Ada banyak laporan orang hilang
Jika hanya hubungan perselingkuhan,pulang saja dan menunggu.
Jeong Hwa terlihat sedih.
Siang itu, pemilik kontrakan bersama istrinya datang ke kontrakan Jeong Hwa.
Pemilik kontrakan :Tak peduli apa yang kita katakan,perempuan ini tidak mau pindah. Proyek ini sudah dihentikan.Apa yang harus kami lakukan jika kau terus begini?Karena kau, proyek kami tidak bisa diteruskan.
Istri pemilik marah : Jika kau tidak pindah minggu ini,Aku tidak ada pilihan lain.
Jeong Hwa jongkok, meringkuk di atas sofa..ditemani Ding Ga yang duduk di lantai. Jeong Hwa tak mau pindah karena jika Cheol Min nanti kembali…dan Jeong Hwa pindah, maka mereka tidak akan bisa bertemu lagi.
Siang itu juga, Jeong Hwa diusir dari kontrakannya. Jeong Hwa hanya berdiri mematung di depan pintu kontrakan sedangkan semua barang-barangnya sudah dinaikkan ke atas mobil pick up. Jeong Hwa hanya memegang tali Ding Ga dan toples berisi penyu milik Cheol Min.
Lalu ada petugas pos yang datang dan memberikan sebuah bungkusan.
Petugas pos :Oh, kau pindahan. Aku hampir tidak bisa mengantarkan ini untukmu.Jang Cheol Min, kan?
Jeong Hwa kaget dan menerima bungkusan itu yang ternyata sebuah bando.
Joeng Hwa menemui suster yang mengirim bungkusan berisi bando. Suster memperkenalkan Jeong Hwa pada seorang laki-laki yang sedang duduk di tempat tidur.
Suster : Dia pacarnya Marecelino.
Jeong Hwa : Senang bertemu denganmu.Aku Ha Jeong Hwa.
Laki-laki itu :Duduklah
Suster dan Jeong Hwa duduk.
Laki-laki itu :Syukurlah.Kau bisa melihat sekarangCheol Min...dia bercerita banyak tentangmu.Dia bilang kau sangat cantikTentang...hari kecelakaan yang membuatku seperti ini...5 Mei.Hari dimana kau kecelakaan… Adalah hari yang sama saat kau kecelakaan mobil. Waktu itu, sedang hujan.
Baik Jeong Hwa dan suster kaget.
Jeong Hwa matanya berkaca-kaca dan ingat.
Jeong Hwa melihat Cheol Min di atas jendela….mengulurkan tangan kosong ke bawah….lalu mobil Jeong Hwa yang sudah terbalik.
Jeong Hwa menangis dan mendatangi tepi danau….yang pernah Jeong Hwa kunjungi bersama Cheol Min saat Joeng Hwa masih buta. Jeong Hwa duduk di batang kayu yang dulu pernah mereka duduki sambil memegang batu “Cheol Min”.
Di galeri tembikarnya, Jeong Hwa mulai membuat patung kepala dengan wajah Cheol Min yang ada dalam ingatannya sambil memejamkan kedua matanya. Setelah jadi, Jeong Hwa membelai patung kepala….wajah Cheol Min itu dan mulai menangis tersedu-sedu karena sangat merindukannya.

Dua Tahun Kemudian
 
Di toko tembikar Jeong Hwa.
Seorang pria meraba-raba hasil tembikar buatan tangan Jeong Hwa.
Pria itu :Desain ini..bagaimana harus kukatakan?Bisakah aku bilang desain ini sangat hangat?Penggunaan warnanya juga sangat bagus.Disini, ukurannya, dan ketebalan
serta jumlah yang ditentukan sangatlah tepat.Berdasarkan contoh ini, bisakah kau membuat 52 buah?
Jeong Hwa : Tentu saja! Terima Kasih.Akan kukerjakan dengan baik.
Pria itu: Kau belum menikah kan?
Jeong Hwa :Aku sudah menikah. (maksudnya pastilah Cheol Min)
Pria itu kecewa :Kenapa semua wanita cantik dan mapan selalu sudah ada yang punya?Senang bertemu denganmu.Kuharap kita bisa bekerja sama.
Jeong  Hwa tersenyum :Aku juga.
Jeong Hwa memulai membuat pesanan dan Ding Ga duduk di sofa, belakangnya.
Lalu ada telp masuk.
Jeong Hwa :Halo, ketua.Tentu saja, aku akan pergi.Ya, sampai jumpa minggu ini.Ya.
Jeong Hwa pergi ke rumah sakit  untuk memijat para pasien di sana.
Jeong Hwa sedang memijat pasien anak kecil.
Ketua datang.
Jeong Hwa :Halo, Ketua
Ketua :Tidak mudah untuk tetap datang kemari sebagai relawan. Kau luar biasa!
Jeong Hwa : Tidak...
Ketua : Jika itu orang lain,pasti mereka sudah kabur.
Jeong Hwa pindah ke ruangan lain sambil membawa pot bunga. Jeong Hwa melewati bagian reseptionis dan memberi salam.
Jeong Hwa :Halo
Perawat dan dokter membalasnya.
Jeong Hwa menemui pasien seorang kakek.
Jeong Hwa :Kakek!Apa kau sehat selama 2 hari ini?
Kakek :Terasa sakit!Disini dan disini.
Jeong Hwa meletakkan pot bunga di meja samping.
Jeong Hwa : Aku akan menaruhnya disini.Aku membuatnya sendiri.
Kakek tengkurap di tempat tidur sambil melihat pot bunga yang dibawa Jeong Hwa.
Kakek : Ku pikir kau hanya pintar memijat. Teryata kau juga punya banyak bakat.
Jeong Hwa mulai memijat :Badanmu terasa lebih lemas.Kelihatannya kau bekerja keras melakukan latihan.
Mendengar ada suara..Cheol Min yang terbaring di tempat tidur pojok menoleh ke samping dan kaget melihat Jeong Hwa. Semua badan Cheol Min menggigil. Cheol Min menolehkan wajahnya dan menghadap ke langit rumah sakit.
Jeong Hwa mendekatinya.
Jeong Hwa :Halo, kau baru ya disini?
Cheol Min diam.
Kakek :Dia pindahan dari RS Incheon
Jeong Hwa : Apa kau tidak bisa bicara?
Kakek :Mungkin tidak bisa.Sejak tiba, dia tidak bicara sedikit pun.
Jeong Hwa :Aku akan memijitmu.
Jeong Hwa menekuk  kedua kaki Cheol Min dan memiringkan badannya…lalu mulai memijat.
Jeong Hwa : Bagaimana ini?Ototmu seperti mengalami atrophia.
Jeong Hwa membalikkan badan Cheol Min.
Mereka saling tatap…tapi sayang Jeong Hwa tak mengenalinya.
Jeong Hwa tersenyum : sekarang, ayo balikkan badanmu!
Setelah membalikkan badan Cheol Min..Jeong Hwa mulai memijat punggung Cheol Min….sedangkan tangan kanan Cheol Min gemetar dan menggenggam sesuatu...Cheol Min mulai menangis..
BERSAMBUNG KE PART 8


Tidak ada komentar:

Posting Komentar