Sabtu, 13 Juli 2013

SINOPSIS ALWAYS PART 4


SINOPSIS
ALWAYS
PART 4
Cheol Min menjaga di gerbang parkir dan melihat sebuah pintu..siapa tahu Jeong Hwa keluar. 
Sedangkan Jeong Hwa sendiri, ada di kamar mandi sambil memegang senter..menyalakan dan mematikan senter itu..dan mencoba menyenter kedua matanya sendiri.
Siang itu,Jeong Hwa memakai kacamata hitam…berjalan  menggunakan tongkatnya di pinggir jalan. Dan…diikuti oleh Cheol Min bebarap meter di belakangnya. Sesuai janji Cheol Min kalau dia akan menjaganya.
Sampai di penyeberangan jalan, Cheol Min berdiri beberapa meter di belakangnya. Jeong Hwa menatap sinar matahari dan merasakan hembusan angin.
Cheol Min sendiri hanya memandangnya dan menoleh ke belakang yang bertuliskan “Yun Animal Clinic”…. Cheol Min melihat seekor anjing kecil lucu dipajang disana, di dalam kandang.
Cheol Min menatap ke depan lagi, tepatnya Jeong Hwa. Lampu berwarna hijau..Jeong Hwa-pun melangkah..Cheol Min ikut melangkah dan mengikutinya dari belakang.
Malam itu, Cheol Min turun dari mobil dan mengunci alarm mobilnya. Wah…padahal mobilnya mewah lho! Tapi apakah itu beneran milik Cheol Min ataukah milik pemarkir mobil? tapi andai milik pemarkir mobil, kenapa Cheol Min bisa memegang tombol pengaman mobil, coba?! heheheeee....
Cheol Min kaget saat melihat Jeong Hwa sudah berdiri di depan gerbang parkir.
Cheol Min :Kapan kau datang?
Jeong Hwa menatapnya :SekarangAku mengundurkan diri.Karena hatiku terasa sangat sesak. Jika kau punya waktu minggu depan,bisakah kau mengantarku?
Cheol Min hanya menatapnya.
Jeong Hwa :Kenapa kau tidak menjawab?Belum lama kau bilang akan bertanggung jawab untukku. Kau bisa melakukan hal sederhana seperti itu, kan?
Cheol Min :Ya.Aku akan melakukannya.
Jeong Hwa tersenyum lebar.
Keesokan harinya, pohon di depan kontrakan Jeong Hwa bunganya sudah bermekaran. Cheol Min sudah menunggu di depan kontrakannya dengan menggendong seekor anjing yang mirip denga kemaren..Cuma anjing ini sedikit besar.
Jeog Hwa membuka pintu lalu Cheol Min memberikan anjing kecil itu.
Cheol Min :Ini.
Jeong Hwa kaget dan menggendongnya :Apa ini?
Cheol Min :Jangan sendirian setiap hariSetidaknya tetap bersamanyaKalau sudah besar,akan jadi anjing penjaga.
Jeong Hwa tersenyum lebar :Jenis golden retriever?
Cheol Min : ya!
Jeong Hwa tertawa lebar :Ya ampun!Harus ku panggil apa?
Cheol Min :Gimana kalau Ding Ga?
Jeong Hwa :Ding Ga?
Cheol Min menjelaskan :Ding Ga, Ding Ga! Makan teratur, hidup teratur.
Jeong Hwa tertawa geli :Oke deh.Jang Ding Ga?Ding Ga!Ding Ga!
Cheol Min menoleh dan menatap Jeong Hwa yang duduk disampingnya sambil memangku Ding Ga. Jeong Hwa melihat keluar jendela…dan tersenyum. Cheol Min jadi iukut-ikutan tersenyum melihatnya sambil mengendarai mobil pickup.
Cheol Min menggendong Ding Ga dan mengajak Jeong Hwa ke tepi danau.. Tempat yang dulu jadi tujuannya. Jeong Hwa berpegangan pada lengan Cheol Min.
Cheol Min :Aku besar di Panti asuhan dekat sini.Aku datang kesini dengan anak lain. Kami memancing,dan juga berenang.Tapi karena banjir,semuanya terendam.Tempat yang kutuju.jadi hanya bisa ku kenang. Ini hanyalah tempat.
Ding Ga bermain-main di sekitar mereka.
Jeong Hwa :Ajusshi, tolong carikan aku batu.
Jeong Hwa dan Cheol Min mencari batu. 
Cheol Min memberikan batunya pada Jeong Hwa. 
Jeog Hwa meraba-raba tekstur batu itu.
Joeng Hwa menunjukkan batu pilihannya pada Cheol Min di tangan kanannya.
Jeong Hwa :Ini batu. Itu terasa sepertimu, benarkan?Aku akan memikirkan batu ini adalah dirimu dan akan terus membawanya.
Joeng Hwa menaruh batu di tangan kirinya di tangan Cheol Min…sekaligus memegangnya.
Jeong Hwa :Jadi,ajusshi, pikirkan kalau batu ini adalah diriku dan bawa ini bersamamu.
Cheol Min kaget dan menatapnya.
Jeong Hwa tersenyum: Itu hangat!Ini hangat.
Cheol Min tersenyum dan menggegam erat tangan Jeong Hwa.
Cheol Min menemui direktur dan pelatih.
Direktur dan pelatih duduk di sofa..sedangkan Cheol Min berlutut di lantai.
Direktur :Untuk seseorang yang bahkan dia tidak ingin kembali kesini,pasti ada alasan.
Pelatih : Direktur, yang benar saja...Dia bilang dia mau menghasilkan uang.Kau membuat keputusan Tepat.Ayo mengikuti  UFC.Amerika!
Cheol Min berlari pulang sambil tersenyum dan bergaya tinju ke kontrakan Jeong Hwa. Bahkan sampai mengangkat tubuh anak yang dulu pernah menusuk diantara pantatnya.
Cheol Min berlari membawakan seplastik belanjaan dan baru sampai di depan pintu…pintu sudah dibukakan oleh Joeng Hwa yang tersenyum. Cheol Min menunjukkan belanjaannya.
Cheol Min mulai berlatih sangat keras untuk menjadi seorang petinju lagi. Wuihhh…badannya benar-benar berotot dan keren!
Jeong Hwa sendiri sedang membaca buku dengan  “huruf braille “ ditemani Ding Ga.
Jeong Hwa tersenyum lebar :Ding Ga, kau mau baca juga?Sini.
Jeong Hwa bahkan mengajarkan Ding Ga membaca buku itu memakai kuku Ding Ga.
Cheol Min masih bekerja mengantarkan minuman.
Bahkan sampai latihan keras oleh pelatihnya….yang akhirnya kewalahan menghadapi Cheol Min. hahaha…biasanya pelatih kan marah-marah jika anak didiknya tak sesuai standarnya….dengan Cheol Min? nyerah dia! Heheheee..
Direktur hanya melihat dari bawah ring.
Pelatih :Lebih keras!
Cheol Min menendangnya keras sampai pelatih terjatuh.
Pelatih kesal sekali dikalahkan Cheol Min.
Pelatih :Istirahat dulu! Istirahat!
Cheol Min hanya tertawa geli.
Akhirnya Cheol Min berlatih dengan orang lain.
Siang itu, Cheol Min merombak total kontrakan Jeong Hwa, agar Jeong Hwa merasa nyaman dan aman. 
Setelah selesai,Cheol Min membawa Jeong Hwa masuk.
Cheol Min :Di sebelah kanan, meja makan.
Jeong Hwa kaget :Kau memotong ujungnya juga?
Maksudnya ujung meja dibuat melengkung…jadi aman.
Cheol Min :Aku mengubah posisi beberapa perabotan.
Cheol Min lalu membawa Joeng Hwa ke kamar tidurnya.
Jeong Hwa meraba-raba dibawah pintu,…
Jeong Hwa :Ganjalan pintunya sudah tidak ada
Cheol Min mendudukkan Joeng Hwa di tempat tidur.
Cheol Min :Dibelakangmu ini tempat tidur.
Jeong Hwa merasakan ada perubahan…dan mengulurkan tangan…”HANGAT” terkena sinar matahari karena Cheol Min sudah membongkar jendela kamarnya yang dulunya tertutup.
Cheol Min :Aku mengganti jendelaKarena matahari terbit sangat cerah.
Cheol Min menoleh dan menatap Jeong Hwa yang  menutup kedua matanya.
Tangan Jeong Hwa tiba-tiba menyentuh kepala..lalu wajahnya…dan duduk menatapnya.
Cheol Min :Apa?
Joeng Hwa : Aku mau melihat.
Joeng Hwa perlahan-lahan menyentuh wajah Cheol Min.mulai dari alis….mata… hidung sampa bibirnya.
Cheol Min menatapnya.
Jeong Hwa : Jika aku begini...Terasa seperti aku bisa melihatmu.
Cheol Min terlihat tersipu-sipu malu dan matanya melihat ke arah lain.
Jeong Hwa :Apa kau melihat mataku?
Cheol Min berbohong :Ya.
Jeong Hwa tersenyum :Pembohong.
Joeng Hwa menyentuh wajahnya lagi…karena Jeong Hwa menatapnya…Cheol Min tak bisa menahannya….lalu perlahan-lahan mendekat….menutup mata dan mencium bibir Jeong Hwa….Jeong Hwa-pun menutup matanya.
Setelah beberapa detik..Cheol Min menjauh dan menatap Jeong Hwa yang masih menutup matanya..lalu Jeong Hwa membuka matanya dan menatapnya…Ditatap Joeng Hwa seperti itu….Cheol Min kembali menciumnya lagi.
Cheol Min mulai mengikuti pertandingan. Hanya beberapa kali pukulan, lawannya sudah KO. Direktur dan pelatih melihatnya dari bawah.
Pelatih berteriak :Benar begitu!
Pertandingan berikutnya,lawannya yang kelihatannya masih muda…bergaya di atas ring. Cheol Min menoleh dan menatap pelatihnya. Pelatihnya hanya menggeleng, tidak tahu! Sedangkan direktur hanya diam, melihat. Hanya dalam sekali pukul…lawannya terkapar di atas ring.
Pelatih berkomentar :Pasti sakit!

BERSAMBUNG KE PART 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar